(PMK 17/PMK.03/2013)
Pasal 2
Tujuan Pemeriksaan
menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan
tujuan lain
dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
dan/atau
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan:
menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
PEMERIKSAAN
MENGUJI KEPATUHAN
PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN
3
Ruang Lingkup, Kriteria, Jenis Pemeriksaan
Kewajiban dan Kewenangan Pemeriksa Pajak
Penyelesaian Pemeriksaan Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
Peminjaman Dokumen
Penolakan Pemeriksaan Penyegelan
Pembatalan Hasil Pemeriksaan Penjelasan WP dan Pihak Ketiga Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Pengungkapan Ketidakbenaran Pengisian SPT Selama Pemeriksaan
Usulan Pemeriksaan Bukper dan Penagguhan Pemeriksaan
Pemeriksaan Ulang Jangka Waktu Pemeriksaan
Pemberitahuan/Panggilan Pemeriksaan
& Pertemuan dengan Wajib Pajak
Pelaporan Hasil Pemeriksaan &
Pengembalian Dokumen
4
Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
Jenis Pajak :
satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak
Masa/Tahun Pajak :
satu atau beberapa Masa Pajak,
Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak dalam tahun-tahun lalu maupun tahun berjalan
Ruang Lingkup
Pasal 3
5
Pemeriksaan Menguji kepatuhan
Harus dilakukan
Dapat dilakukan
WP mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak (Pasal 17B UU KUP)
SPT LB selain Pasal 17B UU KUP
SPT Rugi;
Tidak menyampaikan atau menyampaikan SPT melampaui jangka waktu dalam Surat Teguran yang terpilih untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan analisis risiko
penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;
Wajib Pajak melakukan perubahan tahun buku atau metode pembukuan atau karena dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap
Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang terpilih untuk dilakukan pemeriksaan
berdasarkan analisis risiko
WP telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak
a
b c
d
e
f
g
Pasal 3
Kriteria Pemeriksaan
Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan
DITENTUKAN OLEH
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
Pasal 5 7 Jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan kantor
Pemeriksaan lapangan
dilakukan dengan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:
Laporan Keuangan Wajib Pajak untuk Tahun Pajak yang diperiksa diaudit oleh akuntan publik atau laporan keuangan salah satu Tahun Pajak dari 2 (dua) Tahun Pajak sebelum Tahun Pajak yang
diperiksa telah diaudit oleh akuntan publik, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian
Wajib Pajak tidak sedang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan, penyidikan atau penuntutan tindak pidana perpajakan, dan/atau Wajib Pajak dalam 5 (lima) tahun terakhir tidak pernah dipidana karena
melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
1
2
R es tit u si P asal 17 B UU K UP
dan
Kew ajiban Pemeriksa Kew ajiban Pemeriksa
1. menyampaikan surat pemberitahuan pemeriksaan (pemeriksaan lapangan) atau surat panggilan (pemeriksaan kantor) kepada Wajib Pajak.
2. memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan
3. memperlihatkan Surat yang berisi perubahan Tim Pemeriksa Pajak kepada WP apabila susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan;
4. melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak dalam rangka memberikan penjelasan mengenai:
• alasan dan tujuan Pemeriksaan
• hak dan kewajiban Wajib Pajak
• hak Wajib Pajak pembahasan dengan Tim QA
• Kewajiban dari WP untuk memenuhi permintaan buku, catatan, dan/atau dokumen
5. menuangkan hasil pertemuan dengan Wajib Pajak dalam bentuk berita acara hasil pertemuan;
6. menyampaikan SPHP
7. memberikan hak hadir kepada WP dalam rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada waktu yang telah ditentukan;
8. Menyampaikan kuesioner pemeriksaan kepada Wajib Pajak 9. Melakukan pembinaan kepada
Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dengan menyampaikan saran secara tertulis
10. mengembalikan buku atau catatan, dokumen yang dipinjam dari WP 11. merahasiakan kepada pihak lain
yang tidak berhak segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan WP dalam rangka pemeriksaan
Pasal 11 & 13
Kewajiban Pemeriksa – Hak Wajib Pajak
P emeriksaan Kantor
Pemeriksaan lapangan
1. Melihat/ meminjam buku atau catatan, dokumen
2. mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara
elektronik;
3. memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, yang diduga digunakan untuk menyimpan buku/catatan /dokumen/uang/barang
4. meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna
kelancaran Pemeriksaan
5. melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak;
6. meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib Pajak;
7. meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan
dengan WP melalui kepala UP2
1. Memanggil WP untuk datang ke kantor DJP
2. Melihat/ meminjam buku atau catatan, dokumen
3. meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna
kelancaran Pemeriksaan
4. meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib Pajak
5. Meminjam kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan Publik melalui Wajib Pajak
6. meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan WP melalui kepala UP2
Pasal 12
9 Wewenang Pemeriksa
P emeriksaan Kantor
Pemeriksaan Lapangan
1. Memperlihatkan/meminjamkan buku, catatan, dokumen.
2. Memberi kesempatan pemeriksa untuk mengakses/mengunduh data elektronik
3. Memberi kesempatan pemeriksa untuk memasuki tempat/ruang yang patut diduga digunakan sebagai tempat menyimpan buku/catatan/dokumen/uang /barang.
4. Memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan
5. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP
6. Memberikan keterangan lisan/tertulis yang diperlukan
1. Memenuhi panggilan untuk datang menghadiri pemeriksaan
2. Memperlihatkan/meminjamkan catatan/dokumen
3. Memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan
4. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP
5. Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan Publik
6. Memberikan lisan/tertulis yang diperlukan
Pasal 14
10 Kewajiban Wajib Pajak
JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN Jangka waktu sejak Surat
Pemberitahuan Pemeriksaan disampaikan/Sejak WP
datang memenuhi panggilan s.d. tanggal
SPHP disampaikan
Jangka waktu sejak tanggal SPHP disampaikan
sampai dengan tanggal LHP
JANGKA WAKTU PENGUJIAN
JANGKA WAKTU PEMBAHASAN AKHIR DAN PELAPORAN KANTOR
4 Bulan + 2 Bulan
LAPANGAN 6 Bulan +
2 Bulan
SPHP
Tanggapan Tertulis
Undangan Pembahasan Akhir
Pembahasan Akhir
Penandatanganan BA
7 Hari
3 Hari
Perpanjangan Penyampaian Tanggapan Tertulis
3 Hari
Permohonan Pembahasan dgn Tim QA Pembahasan
Tim QA
3 hari
3 Hari
LHP
2 Bulan
Risalah Pembahasan
Panggilan Penandatanganan BA WP K3S MIGAS WP GRUP
INDIKASI TRANSFER PRICING/
TRANSAKSI KHUSUS LAIN (2 BULAN)
2 BULAN
KANTOR 4 Bulan + 3x6 Bulan
LAPANGAN 6 Bulan + 3x6 Bulan
Jangka Waktu Pemeriksaan
Pasal 15
11
PENYELESAIAN PEMERIKSAAN
Menghentikan Pemeriksaan
Dengan membuat LHP SUMIR
membuat LHP
sebagai dasar penerbitan surat ketetapan pajak dan atau STP
Penyelesaian Pemeriksaan
Pasal 20
Penyelesaian Pemeriksaan Dengan Membuat LHP Sumir
WP Tidak ditemukan/ tidak memenuhi panggilan
A
Dilanjutkan penyidikan namun penyidikannya dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan (Pasal 44B UU KUP)
LL
Pemeriksaan Lapangan WP tidak ditemukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan diterbitkanPemeriksaan Kantor WP tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan dalam jangka waktu 4 (empat) bulan sejak tanggal Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan diterbitkan
Pemeriksaan ditangguhkan, karena ditindaklanjuti dengan pemeriksaan bukper terbuka dan pemeriksaan bukper tersebut:
B
Tidak dilanjutkan penyidikan karena WP mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya (Pasal 8 ayat 3 UU KUP)
Tidak dilanjutkan penyidikan tetapi diselesaikan dengan menerbitkan SKPKB (Pasal 13A UU KUP)
Pemeriksaan Ulang tidak mengakibatkan adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan dalam surat ketetapan pajak sebelumnya
D
Terdapat keadaan tertentu berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal Pajak E
Pemeriksaan ditangguhkan karena ditindaklanjuti dengan penyidikan sebagai tindak lanjut Pemeriksaan Bukti Permulaan tertutup dan penyidikan tersebut dihentikan karena
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B UU KUP C
Pasal 21
13
Penyelesaian Pemeriksaan Dengan Membuat LHP
WP Tidak ditemukan/ tidak memenuhi panggilan (Pemeriksaan Restitusi Pasal 17B) A
Dilanjutkan penyidikan namun penyidikannya dihentikan karena memenuhi ketentuan Pasal 44B UU KUP
LL
Pemeriksaan LapanganPemeriksaan Kantor
Pemeriksaan ditangguhkan, karena ditindaklanjuti dengan pemeriksaan bukper terbuka dan pemeriksaan bukper tersebut:
D
Dihentikan karena WP meninggal dunia
Dihentikan karena tidak ditemukan bukti permulaan tindak pidana perpajakan
Dilanjutkan penyidikan dan penuntutan serta telah terdapat Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap
WP ditemukan dan pemeriksaan dapat diselesaikan dalam jangka waktu pemeriksaan B
C WP ditemukan dan pemeriksaan belum dapat diselesaikan s.d. berakhirnya jangka waktu atau perpanjangan jangka waktu pengujian
WP tidak ditemukan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan diterbitkan
WP tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan dalam jangka waktu 4 (empat) bulan sejak tanggal Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan diterbitkan
Pemeriksaan ditangguhkan, ditindaklanjuti dengan penyidikan sbd tindak lanjut bukper tertutup, dan penyidikannya....
E
dihentikan karena memenuhi ketentuan Pasal 44B UU KUP
Dilanjutkan penuntutan serta telah terdapat Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap
Pasal 22
Penyelesaian Pemeriksaan
Penyelesaian dengan LHP SUMIR  Pemeriksaan dapat dilakukan kembali apabila dikemudian hari Wajib Pajak ditemukan.
Wajib Pajak Yang Tidak Ditemukan (Restitusi Pasal 17B), pajak terutang terhadap Wajib Pajak ditetapkan secara jabatan.
Pasal 23 15
Pengujian yang belum dapat diselesaikan
harus diselesaikan dengan menyampaikan SPHP dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja
sejak berakhirnya perpanjangan jangka waktu pengujian
dan
melanjutkan
tahapan
Pemeriksaan
sampai dengan
pembuatan LHP
Surat Perintah Pemeriksaan (SP2)
SP2 diterbitkan untuk:
• satu atau beberapa Masa Pajak dalam suatu Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak yang sama
• satu Bagian Tahun Pajak
• Tahun Pajak
1
Jika terjadi perubahan tim pemeriksa:
Kepala UP2 harus menerbitkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak (SP2 Perubahan)
2
Bantuan dari tenaga ahli
tenaga ahli tersebut bertugas berdasarkan surat tugas yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak
3
!!!
Pasal 24
• Wajib diberitahukan kepada WP
• dapat disampaikan secara langsung kepada Wajib Pajak pada saat dimulainya
Pemeriksaan Lapangan atau disampaikan melalui faksimili, pos dengan bukti
pengiriman surat, atau jasa pengiriman lainnya dengan bukti pengiriman
• dapat disampaikan kepada Wakil atau Kuasa WP; atau pihak yang mewakili (pegawai WP/
anggota keluarga yang telah dewasa dari WP/pihak lain yang dapat mewakili) dalam hal WP tidak berada ditempat
SURAT PEMBERITAHUAN PEMERIKSAAN LAPANGAN
Pasal 26 17
• Disampaikan melalui faksimili, pos dengan bukti pengiriman surat, atau jasa pengiriman lainnya dengan bukti pengiriman
SURAT PANGGILAN
DALAM RANGKA
PEMERIKSAAN KANTOR
Pemeriksa wajib melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak/ Wakil atau Kuasa WP untuk menjelaskan:
• alasan dan tujuan Pemeriksaan;
• hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan Pemeriksaan;
• hak Wajib Pajak mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara tim Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak dalam
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.
• buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya, yang akan dipinjam dari Wajib Pajak
Pertemuan Dengan
Wajib Pajak Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak
ditandatangani oleh tim Pemeriksa dan Wajib Pajak
WP Menolak ttd
Membuat catatan mengenai penolakan pada BA
Pertemuan dianggap telah dilaksanakan
18
18
PEMERIKSAAN LAPANGAN:
Dokumen yang diperlukan dan ditemukan pada saat pelaksanaan
pemeriksaan dipinjam saat itu juga. Bukti Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catatan dan Dokumen
Surat Permintaan Peminjaman Buku, Catatan, & Dokumen (Dilampiri daftar dokumen yg wajib
dipinjamkan)
Data WP dikelola secara elektronik Minta Bantuan WP
Minta Bantuan Tenaga Ahli Surat Permintaan Bantuan Tenaga Ahli
Dokumen WP berupa Fotokopi/Elektronik
Surat Pernyataan bahwa Fotokopi/Elektronik sesuai aslinya
Harus dipenuhi WP dlm jangka waktu 1 bulan
PEMERIKSAAN KANTOR:
Dokumen yang dibawa saat wajib pajak datang memenuhi panggilan
Atas Biaya WP Dokumen Belum
dipinjamkan
Peminjaman Dokumen
Pasal 28
19
Peminjaman Dokumen
Jangka Waktu Pemenuhan
Pinjaman
WP wajib menyerahkan buku, catatan &
dokumen yang dipinjam pemeriksa maks 1 bulan sejak Surat Permintaan Peminjaman
disampaikan
Surat Permintaan Peminjaman Buku,
Cat, Dokumen disampaikan ke WP
Surat Peringatan I Surat Peringatan II
BA Tidak Dipenuhinya Permintaan Peminjaman
Buku, Cat, Dokumen Dilampiri dengan Daftar buku,
cat, & dokumen yg belum dipinjamkan
2 minggu 3 minggu 1 bulan
Berita Acara Pemenuhan Seluruh Peminjaman
Buku, Catatan dan Dokumen Tidak atau hanya
sebagian saja yg diserahkan
Diserahkan seluruhnya
Pemeriksa harus menentukan dapat tidaknya melakukan pengujian dalam rangka menghitung besarnya penghasilan kena pajak berdasar bukti yang
kompeten yg cukup dan standar pemeriksaan
Dilampiri dengan Daftar buku, cat, & dokumen yg
belum dipinjamkan
Pasal 28 30
Peminjaman Dokumen
WP tidak atau hanya menyerahkan sebagian dari buku, catatan, dan dokumen
yang wajib dipinjamkan
Tindak Lanjut
WP OP yg melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas WP Badan
Penghasilan Kena Pajak dihitung secara
jabatan
Penghasilan Kena Pajak dihitung secara
jabatan
Pemeriksa harus menentukan dapat tidaknya melakukan pengujian untuk menghitung penghasilan kena pajak
Tidak dapat dihitung berdasarkan bukti
kompeten yang cukup
Pemeriksa Pajak dapat meminjam tambahan buku, catatan, dan/atau dokumen serta
keterangan lain selain yang sudah dipinjam Dapat dihitung berdasarkan bukti
kompeten yang cukup
21
Pasal 31
21
Dokumen Yang Dipinjam Pada Saat Pemeriksaan
Dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen,
termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diminta oleh Pemeriksa Pajak tidak dimiliki atau dikuasai oleh Wajib Pajak, Wajib Pajak harus membuat surat pernyataan yang
menyatakan bahwa buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diminta oleh Pemeriksa Pajak tidak dimiliki atau dikuasai oleh Wajib Pajak
Dalam hal buku, catatan, dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain perlu dilindungi kerahasiaannya, Wajib Pajak dapat mengajukan permintaan agar pelaksanaan Pemeriksaan dapat dilakukan di tempat Wajib Pajak dengan menyediakan ruangan khusus
Pasal
Penyegelan
Pemeriksa Pajak berwenang melakukan penyegelan untuk memperoleh atau mengamankan buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik, dan benda-benda lain yang dapat memberi petunjuk tentang kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak yang diperiksa agar tidak dipindahkan, dihilangkan, dimusnahkan, diubah, dirusak, ditukar, atau dipalsukan
Kondisi Dilakukan Pe ny egelan
WP/Wakil/Kuasa tidak memberi kesempatan memasuki tempat atau ruang serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak, yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku, catatan, dan/atau dokumen
WP/Wakil/Kuasa menolak memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan
WP/Wakil/Kuasa tidak berada di tempat dan tidak ada pihak yang mempunyai kewenangan untuk bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak, sehingga diperlukan upaya pengamanan Pemeriksaan sebelum Pemeriksaan ditunda
WP/Wakil/Kuasa tidak berada di tempat dan pihak yang mempunyai kewenangan untuk bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak menolak memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan
Pasal 32
23
Penyegelan
Penyegelan dilakukan dengan menggunakan tanda segel
dilakukan oleh Pemeriksa Pajak dengan disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 orang dewasa selain
anggota tim Pemeriksa
berita acara penyegelan
ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak dan 2 orang saksi dewasa
Dalam hal saksi menolak menandatangani berita acara penyegelan, Pemeriksa Pajak membuat catatan tentang penolakan tersebut dalam berita acara penyegelan
dibuat 2 (dua) rangkap dan rangkap kedua diserahkan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak yang diperiksa
Dalam melakukan penyegelan, Pemeriksa Pajak dapat meminta bantuan Kepolisian Negara Republik
Indonesia dan/atau pemerintah daerah setempat
Pasal 33
Pembukaan Segel
Pembukaan segel harus dilakukan oleh Pemeriksa Pajak dengan disaksikan
oleh 2 orang saksi dewasa
Dalam hal tanda segel yang digunakan untuk melakukan penyegelan rusak atau hilang
berita acara mengenai kerusakan atau kehilangan
melaporkan kepada Kepolisian Negara Repulik Indonesia
Dalam hal saksi menolak menandatangani berita acara pembukaan segel, Pemeriksa Pajak membuat catatan tentang penolakan tersebut dalam berita acara pembukaan segel
dibuat 2 (dua) rangkap dan rangkap kedua diserahkan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak yang diperiksa
berita acara pembukaan segel yang ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak dan saksi
Wajib Pajak telah memberi izin kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka atau memasuki tempat atau ruangan, barang bergerak atau tidak bergerak yang disegel, dan/atau
telah memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan
terdapat permintaan dari penyidik yang sedang melakukan penyidikan tindak
pidana berdasarkan pertimbangan
Pemeriksa, penyegelan tidak diperlukan lagi
Pasal 34
25
Tindak Lanjut Penyegelan
menandatangani surat pernyataan penolakan
Pemeriksaan
Wajib Pajak dianggap menolak dilakukan
Pemeriksaan Wajib Pajak, wakil, atau kuasanya tetap tidak
memberi izin untuk membuka atau memasuki tempat atau ruangan, barang bergerak atau tidak
bergerak yang disegel, dan/atau tidak memberikan bantuan guna kelancaran
Pemeriksaan
menolak menandatangani
Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal
penyegelan atau jangka waktu lain dengan mempertimbangkan tujuan penyegelan
Berita Acara Penolakan Pemeriksaan
Dapat dijadikan dasar untuk penetapan pajak secara jabatan atau
usul pemeriksaan bukti permulaan
Pasal 35
Penolakan Pemeriksaan Lapangan
WP TIDAK ADA DITEMPAT Ada pihak yang dapat mewakili?
Pemeriksaan tetap dapat dilakukan
Pemeriksaan ditunda
Penyegelan Sebatas
kewenangan dari pihak yg
mewakili Pemeriksaan
dilanjutkan
Wajib Pajak Wakil/Kuasa
Menolak membantu
Surat Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan
Menolak lagi?
BA Penolakan membantu Kelancaran
Pemeriksaan
ADA
TIDAKDapat dijadikan dasar untuk penetapan pajak secara jabatan atau
usul pemeriksaan bukti permulaan
Pemeriksa meminta Pegawai/ Anggota keluarga yg telah dewasa untuk membantu kelancaran Pemeriksaan TETAP TIDAK ADA
27
Pasal 36 38
27
Penolakan Pemeriksaan Kantor
1 bulan sejak Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan diterima, WP sama sekali tidak memenuhi panggilan dan surat tidak kempos
BA Tidak Dipenuhinya Panggilan Oleh WP
Dapat dijadikan dasar untuk penetapan pajak secara jabatan atau usul pemeriksaan bukti permulaan
Pasal 37 38
WP harus menandatangani Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan
WP memenuhi panggilan tetapi menolak untuk dilakukan pemeriksaan
WP tidak mau?
Pemeriksa membuat BA Penolakan Pemeriksaan
Untuk memperoleh penjelasan yang lebih rinci, Pemeriksa Pajak melalui Kepala UP2 dapat memanggil Wajib Pajak, wakil, kuasa dari Wajib Pajak, pegawai atau anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak
Penjelasan yang diberikan kepada Pemeriksa Pajak, dituangkan dalam berita acara mengenai pemberian penjelasan Wajib Pajak yang
ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak, wakil, kuasa dari Wajib Pajak, pegawai atau
anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak
Penjelasan Wajib Pajak
Permintaan penjelasan dapat dilakukan pada saat pelaksanaan Pemeriksaan di tempat Wajib Pajak
1
2
3
Dalam hal Wajib Pajak, wakil, kuasa Wajib Pajak, pegawai atau anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak menolak menandatangani berita acara, Pemeriksa Pajak membuat catatan penolakan tersebut dalam berita acara
Pasal 39
29
Permintaan Keterangan dan/atau bukti Kepada pihak ketiga
Pemeriksa Pajak melalui Kepala UP2,
dapat meminta keterangan dan/atau bukti kepada pihak ketiga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 35 Undang- Undang KUP secara tertulis sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai tata cara permintaan keterangan kepada pihak ketiga
Pasal 40
Penyampaian SPHP dan Tanggapan Tertulis dari Wajib Pajak
Perpanjangan
SPHP
Daftar Temuan
Secara langsung/faksimili
WP Tanggapan
tertulis 7 HARI KERJA
SEJAK DITERIMANYA
SPHP
3 HARI KERJA Surat
Pemberitahuan Perpanjangan
Setuju
Tidak menyampaikan
tanggapan
Lembar Pernyataan Persetujuan
Hasil Pemeriksaan
Surat Sanggahan Menolak
Menerima SPHP
WP ttd Surat Pernyataan
Penolakan Menerima SPHP
Menolak lagi
BA Pernyataan Penolakan Menerima SPHP
Secara langsung/faksimili
Tidak Setuju Sebagian/
Seluruhnya
BA Tidak disampaikannya
tanggapan tertulis atas SPHP
Pasal 41 42
31
Undangan Pembahasan Akhir
• diterimanya tanggapan tertulis dari Wajib Pajak
• berakhirnya jangka waktu perpanjangan penyampaian tanggapan tertulis dalam hal Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan tertulis
Undangan Pembahasan Hasil Akhir Pemeriksaan
harus disampaikan kepada WP dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung
sejak:
Secara langsung/
faksimili
Pasal 43
Bagan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Hadir Tidak hadir Risalah pembahasan Risalah
Pembahasan
Setuju Tidak Setuju Sebagian/
Seluruhnya TANGGAPAN TERTULIS
Tidak Menyampaikan Tanggapan
Hadir Tidak hadir Risalah pembahasan Risalah
Pembahasan
Hadir Tidak hadir Risalah
Pembahasan BA
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
BA Ketidakhadiran
WP Dalam Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan Undangan Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan Undangan Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Tim Quality Assurance Beda Pendapat
Tim Quality Assurance Beda Pendapat
Pembahasan Akhir dianggap telah
dilakukan
Pembahasan Akhir dianggap telah
dilakukan
Pembahasan Akhir dianggap telah
dilakukan Risalah pembahasan BA
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
BA Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
BA Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan BA
Ketidakhadiran WP Dalam Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan BA
Ketidakhadiran WP Dalam Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
Pasal 44
33
Tim Quality Assurance
Tugas Tim Quality Assurance Pemeriksan
a. membahas perbedaan pendapat antara Wajib Pajak dengan Pemeriksa Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan;
b. memberikan simpulan dan keputusan atas perbedaan pendapat antara Wajib Pajak dengan Pemeriksa Pajak; dan
c. membuat risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan yang berisi simpulan dan keputusan hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada huruf b dan bersifat
mengikat.
tim yang dibentuk oleh Direktur Jenderal Pajak dalam rangka membahas hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan guna menghasilkan Pemeriksaan yang berkualitas
Pasal 45
Workflow Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance
RISALAH PEMBAHASAN
MASIH TERDAPAT PERBEDAAN
PENDAPAT
WP MENGAJUKAN PEMBAHASAN DENGAN TIM QUALITY
ASSURANCE
WP TIDAK MENGAJUKAN PEMBAHASAN DENGAN TIM QUALITY
ASSURANCE
BA Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance
BA Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Ditandatangani pemeriksa dan WP
WP Menolak menandatangani
Membuat catatan penolakan dalam BA Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan Risalah
Tim Quality Assurance
Pasal 48
35
Dokumen yang dapat dipertimbangkan dalam Pembahasan Akhir
Dalam hal terhadap Wajib Pajak dilakukan
penetapan secara jabatan
, buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang dapat dipertimbangkan oleh Pemeriksa Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaanterbatas pada:
Tim Penelaahan Sejawat Dengan Surat Tugas
kredit pajak sebagai pengurang Pajak
Penghasilan penghitungan
peredaran usaha atau penghasilan bruto
dalam rangka penghitungan penghasilan secara
jabatan
Pasal 57
Pelaporan Hasil Pemeriksaan dan Pengembalian Dokumen
Risalah Pembahasan
BA Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Risalah Tim QA
Bagian Tak terpisahkan dari LHP
Kecuali
pajak yang terutang berdasarkan SPHP dengan pajak yang tidak disetujui sesuai tanggapan tertulis dari WP
sesuai dengan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Pajak Yang Terutang dalam SKP/STP
pajak yang terutang berdasarkan SPHP dan WP dianggap menyetujui
Wajib Pajak tidak hadir dalam pembahasan akhir tetapi menyampaikan tanggapan tertulis
Wajib Pajak tidak hadir dalam pembahasan akhir dan tidak menyampaikan tanggapan tertulis
37
Pasal 58
37
Pelaporan Hasil Pemeriksaan dan Pengembalian Dokumen
• Prosedur
• Pengujian
• Bukti yang dikumpulkan
• Simpulan
dituangkan dalam Kertas Kerja
Pemeriksaan (KKP)
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
Ditelaah oleh supervisor
Nota Penghitungan (Nothit)
Pengembalian buku, dokumen dan catatan yang
dipinjam
Maks. 7 hari kerja sejak tanggal LHP
SKP/STP
Pasal 59
Pembatalan Hasil Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan atau surat ketetapan pajak
Pemeriksaan dilakukan tanpa
penyampaian SPHP Pemeriksaan Tanpa Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan
dapat dibatalkan
proses Pemeriksaan harus dilanjutkan dengan melaksanakan
prosedur penyampaian SPHP dan/atau Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan
Untuk pemeriksaan dlm rangka restitusi Ps. 17B (1) UU KUP dilanjutkan dgn penerbitan:
1. skp sesuai PAHP apabila jangka waktu 12 bulan belum terlewati.
2. SKPLB sesuai SPT apabila jangka waktu 12 bulan terlewati.
Catatan:
Pasal 60
39
Pengungkapan Ketidakbenaran Pengisian SPT Selama Pemeriksaan
KPP
Sepanjang SPHP belum disampaikan
Kesadaran sendiri Syarat:
Laporan tertulis
Pemeriksaan
Pengungkapan Ketidakbenaran
Pengisian SPT
Pemeriksaan tetap
dilanjutkan
skp
penghitungan kekurangan pajak dalam format SPT SSP Kurang Bayar SSP kenaikan sebesar 50%
Ditandatangani WP
Catatan untuk SPT Masa PPN:
PM yg tidak dilaporkan dalam SPT  tidak dapat diperhitungkan dalam pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT
Wajib Pajak
Apabila pengungkapan ketidakbenaran pengisian Surat Pemberitahuan tidak mengakibatkan kekurangan pembayaran pajak maka pengungkapan tersebut tidak perlu dilampiri dengan Surat Setoran Pajak
Pasal 61 62
40
Usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan
ditemukan adanya
indikasi tindak pidana
di bidang perpajakanPemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dapat diusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka apabila
Wajib Pajak menolak untuk dilakukan pemeriksaan dan terhadap Wajib Pajak tersebut tidak dilakukan penghitungan penghasilan kena pajak secara jabatan
Dalam hal Pemeriksaan yang dilakukan merupakan Pemeriksaan atas permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B Undang-Undang KUP, usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka harus memperhatikan jangka waktu penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak tersebut
Pasal 63
41
Penangguhan Pemeriksaan
Pemeriksaan ditangguhkan
disampaikan bersamaan dengan disampaikannya SP2 Bukper secara
terbuka
Buku, catatan, dan dokumen yang terkait dengan
Pemeriksaan diserahkan kepada Pemeriksa Bukti Permulaan harus diberitahukan secara tertulis
kepada Wajib Pajak
Berita Acara Serah Terima
Dokumen (kopi BA diserahkan ke WP)
Pasal 64
Dilakukan Pemeriksaan Bukper Terbuka
Tidak Dilanjutkan penyidikan
Dilanjutkan penyidikan
Tidak Dilanjutkan Penuntutan
Dilanjutkan Penuntutan Tidak ditemukan
bukti permulaan Penerbitan SKP
Ps 13A UU KUP
Pengungkapan ketidakbenaran Ps 8(3) KUP
Karena Ps 44B UU KUP Karena Ps 44A UU KUP
Terdapat putusan pengadilan Yang berkekuatan hukum tetap
Dan salinan putusan sudah diterima DJP
Pemeriksaan dilanjutkan
Pemeriksaan dilanjutkan Pemeriksaan
dilanjutkan LHP SUMIR
LHP SUMIR
LHP SUMIR
Pemeriksaan ditangguhkan
WP meninggal dunia Pemeriksaan
dilanjutkan
Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan
(Bukper Terbuka)
membuat laporan kemajuan Pemeriksaan
Pasal 64
43
Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan
(Bukper Tertutup)
Dilakukan Pemeriksaan Bukper Tertutup dan
Dilanjutkan dengan penyidikan
Dilanjutkan Penuntutan
Tidak Dilanjutkan
Penuntutan Karena Ps 44B UU KUP
Pemeriksaan ditangguhkan
LHP SUMIR
Karena Ps 44A UU KUP
Terdapat putusan pengadilan Yang berkekuatan hukum tetap
Dan salinan putusan sudah diterima DJP
Pemeriksaan dilanjutkan Pemeriksaan
dilanjutkan
membuat laporan kemajuan Pemeriksaan
Pasal 65
Tindak Lanjut Pemeriksaan Yang Ditangguhkan
Pemeriksaan yang dihentikan, masih dapat dilakukan kembali apabila terdapat data selain yang
diungkapkan dalam Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang KUP atau Pasal 44B Undang-Undang KUP
jangka waktu pengujian/ perpanjangan pengujian diperpanjang untuk jangka waktu
paling lama 4 (bulan) bulan
Pemeriksa Pajak harus menyampaikan surat pemberitahuan penghentian Pemeriksaan kepada Wajib Pajak
Pemeriksaan yang dilanjutkan
Pemeriksaan yang dihentikan
Pasal 67
45
Pemeriksaan Ulang
Dasar
• Persetujuan Dirjen Pajak
• Instruksi Dirjen Pajak
Alasan
Terdapat data baru, termasuk data yang semula belum terungkap
HASIL
adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan dalam surat
ketetapan pajak sebelumnya
tidak mengakibatkan adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan dalam surat ketetapan pajak sebelumnya
tidak mengakibatkan adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan dalam surat
ketetapan pajak sebelumnya tetapi terdapat perubahan
jumlah rugi fiskal
SKPKBT LHP Sumir keputusan mengenai
rugi fiskal
kepada Wajib Pajak diberitahukan mengenai penghentian tersebut
digunakan sebagai dasar untuk memperhitungkan rugi fiskal ke
tahun pajak berikutnya
Pasal 68
PEMERIKSAAN
TUJUAN LAIN
47