• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia tengah mengalami krisis penyakit Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) yang mengancam kesehatan manusia. COVID-19 menjadi persoalan darurat yang dihadapi oleh dunia, karena diidentifikasi dapat menular pada manusia yang melakukan kontak dengan pasien terinfeksi. Pada manusia, biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan. Penyakit yang ditimbulkan seperti flu hingga penyakit serius seperti Middle East Respiratory (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) (Widianti et al., 2021).

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk memberikan bimbingan dan pertolongan dalam mengembangkan potensi anak baik jasmani ataupun rohani yang dimana diberikan oleh orang dewasa kepada anak untuk mencapai kedewasaannya serta mencapai tujuan anak menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif dan mandiri yang dapat di terima di dalam masyarakat. Pendidikan akan memberikan pengalaman-pengalaman belajar di dalam program-program pendidikan formal, nonformal atau informal di sekolah (Pratama & Mulyati, 2020). Sesuai yang diamanatkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Nasional, 2003).

Adanya pandemi COVID-19 memberikan pengaruh cukup besar terhadap semua aspek kehidupan di Indonesia, termasuk aspek pendidikan. Pendidikan adalah salah satu aspek yang paling kritis terkena dampak pandemi COVID-19 di seluruh dunia, guna mengatasi hal ini pemerintah menerapkan kebijakan bagi masyarakat untuk melakukan segala aktifitas dari rumah. Sebagian besar pemerintah menutup sementara lembaga pendidikan, termasuk sekolah, universitas, dan lembaga publik dan swasta lainnya untuk mencegah penyebaran

(2)

2

virus secara sosial (Zaitun et al., 2020). Pada tanggal 24 maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Penyebaran COVID-19. Dalam surat edaran tersebut menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan di rumah dengan cara pembelajaran jarak jauh atau daring (dalam jaringan), yang diharapkan dapat mengatasi kesulitan dalam pembelajaran tatap muka yang juga terkendala dengan permasalah waktu, lokasi, dan biaya serta dengan adaya peraturan social distancing (2020, n.d.).

Ditutupnya lembaga pendidikan sebagaimana berdasarkan kebijakan dari pemerintah maka menyebabkan terjadinya perubahan sistem belajar mengajar yang dilakukan di rumah melalui pembelajaran dalam jaringan (daring). Menurut Nasriani (2022), pembelajaran daring adalah cara baru dalam pembelajaran dengan memanfaatkan perangkat elektronik berupa handphone atau laptop khususnya pada akses internet dalam penyampaiannya dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran daring sepenuhnya bergantung kepada akses jaringan internet. Pembelajaran daring sangat dikenal di kalangan masyarakat dan akademik dengan istilah pembelajaran online (online learning). Istilah lain yang sangat umum diketahui adalah pembelajaran jarak jauh (learning distance).

Menurut Santosa & Marina (2020), pembelajaran dalam jaringan adalah pembelajaran yang menggunakan teknologi sebagai media untuk menunjang berjalannya proses pembelajaran dan jaringan internet sebagai pendukungnya, serta siswa tidak diwajibkan untuk hadir dikelas.

Kondisi pandemi COVID-19 membawa dampak pada munculnya tantangan baru dalam dunia pendidikan yaitu perubahan sistem belajar, yang dimana biasanya dilakukan dengan tatap muka langsung (direct communication) kemudian beralih menjadi pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan media online (mediated communication). Ketika belajar disekolah, guru menyampaikan materi secara langsug dalam kelas, menjelaskan secara rinci materi dari awal hingga sampai akhir, serta dapat memantau secara langsung tingkat kepamahaman siswa atas materi yang disampaikan oleh guru. Apabila siswa kurang paham, terkadang guru mempersilahkan bertanya, namun pada saat pembelajaran daring ini guru mengalami kesulitan dalam proses pemantauan perkembangan belajar

(3)

3

siswa. Materi yang disampaikan oleh guru kurang maksimal karena materi yang disampaikan hanya lewat video, foto, ataupun rangkuman tulisan, jadi akan berdampak kepada siswa yang akan sulit dalam memahami materi (Nurdin, 2021).

Dengan adanya pembelajaran daring, tentu saja diperlukan penguasaan ilmu teknologi bagi guru dan siswa agar pembelajaran daring tetap berjalan dengan efektif ditengah masa pandemi ini. Guru juga dituntut untuk kreatif dan interaktif untuk menyampaikan pembelajaran agar siswa tidak ketinggalan pembelajaran. Sistem pembelajaran daring dinilai efektif sebagai upaya untuk mengurangi dampak COVID-19 disektor pendidikan. Adanya ketidaksiapan yang dialami beberapa kalangan menyebabkan munculnya berbagai kendala atau hambatan dalam pembelajaran seperti motivasi siswa yang berkurang terhadap pembelajaran serta hasil belajar siswa yang menurun. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran daring yang diterapkan saat ini merupakan kondisi darurat yang harus dilaksanakan (Arifa, 2020). Banyak hambatan dan tantangan yang harus dilewati agar kegiatan pembelajaran daring berhasil. Menurut Safitri et al.

(2022), hambatan pada pembelajaran daring siswa terjadi karena adanya keterbatasan dalam aksesbilitas internet, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), terkhusus sekolah yang ada di desa-desa atau siswa dan guru yang bertempat tinggal di desa yang sulit terjangkau jaringan internet, serta kurangnya biaya dan fasilitas yang memadai antara guru dengan siswa sehingga membuat proses pembelajaran daring tidak seefektif yang diharapkan. Dari hambatan-hambatan tersebut tentu saja pembelajaran daring mempunyai kelebihan, misalnya belajar dapat dilakukan dimanapun, waktu pengerjaan yang dapat disesuaikan serta tidak ada batasan, mencakup area yang luas.

Berkaitan dengan hal tersebut terdapat beberapa penelitian yang mengkaji tentang hambatan dalam pembelajaran daring di sekolah. Penelitian yang dilakukan oleh Saefulmilah & Saway (2020), didapatkan hasil yang menjadi hambatan yang peneliti temukan pada pelaksanaan pembelajaran siswa SMA Riyadhul Jannah yang diambil dari keterangan tiga guru PAI sebagai responden penelitian. Pertama, adanya perilaku plagiarisme baik plagiarisme antar siswa, maupun plagiarisme dari internet. Kedua, adanya ketidaktepatan waktu terkait pengumpulan jawaban siswa dalam menyelesaikan tugas. Ketiga, adanya kendala

(4)

4

jaringan (koneksi) internet yang dialami salah satu siswa karena berada pada lokasi tertentu, sehingga mengakibatkan ia tidak bisa mengikuti pembelajaran daring. Penelitian yang dilakukan Sholichin et al. (2021), didapatkan hasil hambatan peserta didik dalam pembelajaran online di SMP Negara 1 Bayung Lencir merupakan hambatan kuota internet yang kurang mencukupi serta jaringan internet yang tidak normal. Penelitian yang dilakukan Ivada et al. (2021), permasalahan masih terjadi pada dengan pengetahuan IPTEK yang rendah, serta keterbatasan pengawasan pada siswa. Dari sisi peserta, masih banyak siswa yang tidak berpartisipasi aktif melalui proses pembelajaran, dan minimnya koneksi internet di setiap tempat tinggal. Sedangkan hambatan dari orang tua seperti kebanyakan orang tua lebih sibuk, sehingga tidak sempat mengamati proses belajar anaknya.

Dari uraian tersebut, kajian ini penting dan perlu dilakukan sebagai upaya dalam menjawab hambatan pembelajaran daring siswa di masa pandemi serta belum adanya informasi yang dihimpun dari berbagai hasil penelitian terkait hambatan pembelajaran daring siswa sehingga perlu dilakukan analisis hambatan pembelajaran. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatasa peniliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Hambatan Pembelajaran Daring Siswa pada Pelajaran Biologi dan IPA di Sekolah Menengah” dengan metode studi literatur.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan masalah pada penelitian studi literatur review ini yaitu “Bagaimana hambatan pembelajaran daring siswa pada pelajaran Biologi dan IPA di Sekolah Menengah?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini untuk Menganalisis literatur: hambatan pembelajaran daring siswa pada pelajaran Biologi dan IPA di Sekolah Menengah.

(5)

5 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai wawasan dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berbasis daring.

1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1. Manfaat Bagi Siswa

Hasil studi literatur ini diharapkan menjadi masukkan bagi siswa untuk meminimalisir hambatan pembelajaran daring.

1.4.2.2. Manfaat Bagi Guru

Hasil studi literatur ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa saran dan masukan para guru terhadap hambatan pembelajran daring 1.4.2.3. Manfaat Bagi Sekolah

Hasil studi literatur ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi dan referensi terhadap hambatan pembelajaran daring.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan library research dan penelitian lapangan field research yang menghendaki

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ternyata permainan kartu kata efektif dalam meningkatkan kemampuan menyusun struktur kalimat pada anak tunarungu,

Sakit, merah, dan bengkak adalah gejala utamanya. Intensitas sakit mencerminkan hebatnya pembengkakan palpebra. 1 Kalau menunduk, rasa sakit bertambah. Pada pemeriksaan terlihat

Hasil penelitian Wendy (2012) dalam Asri (2013) menemukan bahwa perilaku overconfidende juga dikenal dengan sebutan overcofidence bias, prediction overconfidence

018.09.12 Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan 1801 Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian. 521211

Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu perimetrium(lapisan yang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus), miometrium (lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi

Jika anda masih menggunakan password standart (1234) yang telah kami berikan maka system akan menvalidasi bahwa anda harus mengubah password standart yang telah kami berikan dan

Hal ini menyimpulkan bahwa hipotesa yang menyatakan “Ada Pengaruh Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) terhadap Peningkatan Ekonomi