• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM BASIS DATA 2. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. Yulia Chalri (edited)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM BASIS DATA 2. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. Yulia Chalri (edited)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM BASIS DATA 2

WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Yulia Chalri (edited)

(2)

PERTEMUAN 5 – SBD 2

Proses Perancangan Basis Data

Proses Perancangan Basis Data :

Fase 2 – Perancangan Basis Data Secara Konseptual.

Fase 3 – Pemilihan DBMS.

Fase 4 – Perancangan Basis Data Secara Logika.

(3)

Fase 2 – Perancangan Basis Data Secara Konseptual

Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan skema konseptual untuk basis data yang tergantung pada sebuah DBMS.

Sering menggunakan sebuah high-level data model seperti ER/EER model selama fase ini.

Pada skema konseptual, kita harus merinci aplikasi-aplikasi basis data yang diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin terjadi.

Aktifitas Paralel Fase 2

Perancangan Skema Konseptual

Perancangan Transaksi

(4)

Fase 2 – Perancangan Basis Data Secara Konseptual selanjutnya …

Perancangan Skema Konseptual

Menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu basis data yang merupakan hasil dari fase 1.

Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasan

▶ Menghasilkan sebuah skema konseptual basis data pada DBMS

independent high-level data model seperti EER. Conceptual schema bersifat tetap

▶ Skema ini dapat dihasilkan dengan menggabungkan bermacam-macam kebutuhan pengguna dan secara langsung membuat skema basis data.

▶ Selain menggabungkan berbagai macam kebutuhan pengguna, skema ini merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan tiap-tiap pengguna dan kemudian menggabungkan skema-skema tersebut.

Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual adalah DBMS- independent, dan langkah selanjutnya adalah memilih sebuah DBMS untuk melaksanakan rancangan tersebut.

(5)

Fase 2 – Perancangan Basis Data Secara Konseptual selanjutnya …

▶Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis

▶Harus bersifat:

✓Mampu menyatakan relationship, batasan-batasan

✓Diagram

✓Formal, minimum dalam menyatakan spesifikasi data (tidak ada duplikasi)

✓Simple

Terdapat 3 pendekatan dalam manajemen kebutuhan : (a) Terpusat (centrelized)

(b) View Integration (c) Kombinasi keduanya

(6)

Fase 2 – Perancangan Basis Data Secara Konseptual selanjutnya …

(a) Terpusat (centrelized)

Kebutuhan dari setiap user disatukan ke dalam suatu bentuk dari kebutuhan aplikasi basis data yang baru. Pendekatan terpusat (one-shot) mengumpulkan permintaan dari user yang berbeda menjadi satu daftar permintaan

b) View Integration

Kebutuhan dari setiap user digunakan untuk membangun model data lokal yang terpisah-pisah. Hasil dari model data tersebut disatukan menjadi global model data yang nantinya akan membentuk sustu sistem basis data. Pendekatan ini digunakan karena adanya perbedaan antara user dan aplikasi yang digunakan sehingga cukup rumit. Sehingga pendekatan ini pendekatan ini membagi kedalam beberapa pekerjaan agar lebih mudah diatur

(7)

Terpusat (Centralized/ One shot)

(8)

View Integration

(9)

Faktor yang harus diperhatikan dalam integrasi view ke skema global :

✓ Identifikasi korespondensi dan konflik antar skema.

Antara lain : Naming Conflict (sinonim (customer, client), homonim (Part untuk komputer, skema lain part untuk furniture), Type Conflict (

contoh Departemen bisa sebagai nama entitas dan nama atribut) , Domain (atribut memiliki tipe yg berbeda), Constraint (kardinalitas)

✓ Modifikasi view untuk kesesuaian dengan yang lainnya

✓ Menggabungkan view (banyak entiti dan atribut →negosiasi dengan user)

✓ Restrukturisasi

(10)

Top Down - mulai dengan beberapa high level

entity type

- bagi lagi (top down) menjadi

beberapa lower-level entity type dan relationship type

Bottom Up - mulai dengan atribut

- kelompokkan menjadi entity type &

relationship type

Inside Out - bentuk khuss dari bottom-up - mula-mula ditentukan entity type yang merupakan pusat/bagian

terpenting tambahkan entity type dan relationship lain yang berhubungan satu sama lain

(11)

Fase 2 - Perancangan Basis Data Secara Konseptual selanjutnya … Perancangan Transaksi

▶Pada saat basis data didesain, aplikasi dari transaksi utama harus sudah diketahui. Transaksi-transaksi baru dapat didefinisikan kemudian

▶Tentukan karakteristik dari transaksi dan periksa apakah basis data sudah memuat semua informasi untuk melaksanakan transaksi

▶Menguji aplikasi-aplikasi basis data dimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisis pada fase 1.

▶Menghasilkan perincian transaksi-transaksi aplikasi basis data.

Fase 1 dan Fase 2 sebaiknya dilaksanakan secara paralel dengan menggunakan umpan balik agar didapat skema desain dan transaksi yang stabil

▶Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi basis data dimana suatu saat basis data tersebut dilaksanakan.

(12)

Fase 2 - Perancangan Basis Data Secara Konseptual selanjutnya … Perancangan Transaksi

Teknik yang umum digunakan adalah mengidentifikasi input/output dan functional behavior.

Transaksi dikelompokkan dalam3 kategori :

• Retrieval transaction

Untuk menampilkan data ke layar atau untuk produksi pelaporan.

• Update transaction

Untuk memasukkan data baru atau memodifikasi data yang sudah ada pada basis data.

• Mixed transaction

Untuk aplikasi yang komplek yang melakukan retrieval dan update.

(13)

Fase 2 - Perancangan Basis Data Secara Konseptual selanjutnya … Perancangan Transaksi

Beberapa aturan pokok dalam merancang User Interface :

1. Pemberian nama form jelas, menerangkan kegunaan dari form 2. Pemberian Intruksi mudah dimengerti

3. Pengelompokan secara logik dan pengurutan field 4. Tampilan form/report secara visual

5. Nama field familiar

6. Pemakaian istilah dan singkatan konsisten 7. Penggunaan warna konsisten

8. Ruang yang tersedia dan cakupan untuk field pemasukan data 9. Perpindahan kursor yang tepat

10. Perbaikan kesalahan untuk karakter individual, maupun field secara keseluruhan 11. Pesan kesalahan untuk nilai yang tdk diterima

12. Field pilihan ditandai dengan jelas 13. Pesan penjelasan untuk field

14. Penanda akhir yang menyatakan proses sudah selesai

(14)

Fase 3 - Pemilihan DBMS

Langkah Utama dalam memilih DBMS : (Connoly)

✓ Lihat informasi DBMS dari referensi

✓ Buat daftar 2 atau 3 produk

✓ Evaluasi produk

✓ Rekomendasi dan buat reportnya

(15)

Beberapa fitur untuk evaluasi DBMS

Data Difinition

Primary key enformcement

Foreign key specification

Data types available

Easy of restructuring

Integrity control

View mechanism

Data dictionary

dll

Physical Definition

File structured avalaible

File structured maintenance

Easy of reorganization

Indexing

Data compression

Memory requirements

Storage requirements

Accessiblity

Multi user

Security (access control, authorization mechanism

Transaction Handling

Back up & recovery routines

Checkpoint facility

Logging facility

dll

Utilities

Load & unload facilities

Database administration support

(16)

Faktor teknis

• berhubungan dengan ketepatan DBMS yang dipilih (tipe DBMS : relational, object relational dll)

• Struktur penyimpanan, storage, user interface, programmer , bahasa query

Faktor ekonomi

• Software acquisiton cost, Maintenance cost,

Hardware acquisition cost, Database creation and conversion cost

• Personal cost ,training cost, operating cost

Faktor organisasi

• kompleksitas, data, sharing antar aplikasi, perkembangan data, pengontrolan data

Faktor dalam Pemilihan DBMS

(17)

Faktor Teknis

1. DBMS (relational, hirarki, atau jaringan)

2. Struktur penyimpan dan akses path yang didukung DBMS

3.Ketersediaan antar muka pemakai dan

pemrogram, tipe bahasa query tingkat tinggi, ketersediaan alat bantu pengembangan,

kemampuan berhubungan dengan DBMS lain melalui media standard

4. Pilihan arsitektur yang berhubungan dengan operator client-server dan lain sebagainya.

Faktor Teknis

Fase 3 - Pemilihan DBMS selanjutnya …

(18)

Faktor Ekonomi

1.Software acquisiton cost :

Pembelian perangkat lunak, termasuk pilihan bahasa, pilihan antar muka seperti form, menu dan antar

muka Web berbasis GUI, pilihan recovery/backup 2. Maintenance cost

Berhubungan dengan harga layanan pemeliharaan standart dari vendor dan untuk menjaga versi DBMS tetap up to date.

3. Hardware acquisition cost

Perangkat keras baru mungkin diperlukan, seperti memory, terminal, disk drive dan controller baru, atau penyimpan DBMS khusus.

Fase 3 - Pemilihan DBMS selanjutnya …

(19)

Faktor Ekonomi

4. Database creation and conversion cost

Biaya pembuatan sistem basis data dari konversi sistem yang sudah ada ke perangkat lunak DBMS baru.

5. Personal cost

Akuisisi perangkat lunak DBMS untuk pertama kali oleh organisasi biasanya dilakukan dengan reorganisasi departemen data processing.

Fase 3 - Pemilihan DBMS selanjutnya …

(20)

Faktor Ekonomi

6. Training cost

Karena DBMS biasanya berupa sistem komplek, personal harus ditraining menggunakan dan

memprogram DBMS. Training diperlukan pada semua level, termasuk programmer,

pengembangan aplikasi dan administrasi basis data.

7. Operating cost :

Biaya operasi lanjutan dari sistem basis data biasanya tidak termasuk dalam evaluasi.

Fase 3 - Pemilihan DBMS selanjutnya …

(21)

Faktor Organisasi

1. Familiarity of personnel with the system

Jika staff programming dalam organisasi familiar dengan DBMS tertentu, dapat mengurangi biaya training dan waktu pembelajaran.

2.Availability of vendor service

Ketersediaan sistem sangat penting, karena perubahan dari non-DBMS tersedianya asisten vendor dalam pemecahan permasalahan ke lingkungan DBMS kebanyakan membutuhkan bantuan vendor pada awalnya.

Fase 3 - Pemilihan DBMS selanjutnya …

(22)

Fase 4 – Perancangan Basis Data Secara Logika

▶Fase selanjutnya dari perancangan basis data adalah membuat sebuah

skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih.

▶ Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2.

▶ Pada fase ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase 3.

(23)

Proses pemetaan dalam dua bentuk

Pemetaan yg tergantung pada sistem (System-independet

mapping )

• Pemetaan tidak mempertimbangkan

karakteristik khusus atau kasus khusus yang diaplikasikan ke implementasi DBMS dari model data.

Psenyeuaian skema ke DBMS (Tailoring the schemas to

specific DBMS)

• DBMS yang berbeda mengimplementasikan model data dengan menggunakan

pemodelah khusus. Hasilnya merupakan pernyataan DDL dari DBMS yang dipili

Fase 4 - Perancangan Basis Data Secara Logika selanjutnya …

(24)

Fase 4 - Perancangan Basis Data Secara Logika

selanjutnya …

Hasil dari fase ini memakai perintah-perintah DDL dalam bahasa DBMS yang dipilih yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem basis data.

Pada beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan parameter- parameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap harus menunggu sampai fase perancangan basis data secara fisik telah lengkap.

Fase ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah implementasi model data sambil menunggu DBMS yang spesifik yang akan dipilih.

Sebagai contoh jika pengguna memutuskan untuk menggunakan beberapa relasional DBMS tetapi belum memutuskan suatu relasi yang utama.

Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang spesifik seringkali sudah selesai selama proses ini.

(25)

Referensi

Materi Kuliah : Proses Perancangan Database, http://bit.ly/1VU3d1e

Materi Kuliah : Sistem Basis Data, http://bit.ly/1LpOIAm

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi siswa terhadap pembelajaran Multiple Intelligences apabila dilihat dari segi motif, minat, persiapan dan kesiapan dapat dilihat bahwa persepsi siswa

Mengingat dengan taraf kepercayaan 95% data yang diperoleh mendukung hipotesis alternatif maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling individu efektif untuk

tinggi tanggul didapat dari penentuan tinggi muka air banjir menggunakan aplikasi HEC- RAS , direncanakan 2 alternatif perencanaan yaitu alternatif I pada keadaan sungai asli (tinggi

Pengaruh CAR terhadap ROA Penelitian ini menunjukkan bahwa CAR berpengaruh terhadap ROA yang dibuktikan dengan tabel 2 hasil uji t dengan signifikansi sebesar 0.001 yang

Keuntungan dari bakteri ini adalah memiliki protein yang dapat bekerja pada kondisi lingkungan dengan suhu tinggi dimana protein/ enzim lain dapat mengalami denaturasi.. Salah

Sedangkan menurut Mufidah keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat, namun memiliki peranan yang sangat penting (Mufidah, 2008). Dalam keluarga, seseorang

Akibat pendidikan yang masih kurang ini, mereka menjadi tidak mempunyai kemampuan untuk ikut berkompetisi di dalam memperebutkan posisi pekerjaan yang ditawarkan oleh hotel

dan manusia yang paling sempurna adalah Nabi Muhammad SAW. Jika manusia memiliki pandangan ini, maka dia tidak akan berbuat sewenag-wenang terhadap lingkungan sekitarnya. Karena