Dynamic Economic Dispatch Dengan Kurva Biaya Pembangkitan Yang Tidak Smooth Menggunakan Particle Swarm Optimization
(PSO)
TEGUH FERDIYANSAH
2211105047
Dosen Pembimbing :
Dr. Eng. Rony Seto Wibowo, ST., MT.
Heri Suryoatmojo, ST., MT., Ph.D.
Outline
Pendahuluan
Latar belakang Permasalahan
Tujuan Batasan masalah
Dynamic Economic Dispatch
Dynamic Economic Dispatch
Efek Katup
Penerapan PSO pada DED
Hasil Simulasi dan Analisa
Kesimpulan
Latar belakang
Permintaan terhadap daya listrik terus bertambah Biaya dan kemampuan pembangkit
Laju perubahan daya setiap pembangkit (ramp rate) Beban yang dinamis
Adanya efek katup
Permasalahan
Bagaimana membuat program PSO untuk pembebanan pembangkit yang dinamis dan ekonomis dengan memperhitungkan parameter ramp rate.
Bagaimana menentukan pembangkitan yang dinamis dan ekonomis dengan memperhitungkan parameter ramp rate.
Bagaimana pengaruh dari parameter ramp rate terhadap
daya yang dibangkitkan dan biaya yang dihasilkan
untuk memenuhi beban yang dinamis.
Tujuan
Membuat program PSO untuk pembebanan pembangkit yang dinamis dan ekonomis dengan memperhitungkan parameter ramp rate.
Menentukan pembangkitan yang dinamis dan ekonomis dengan memperhitungkan parameter ramp rate.
Mengetahui pengaruh dari parameter ramp rate terhadap
daya yang dibangkitkan dan biaya yang dihasilkan
untuk memenuhi beban yang dinamis.
Batasan masalah
Rugi-rugi diabaikan
Ramp up dan ramp down dianggap sama
Algortima yang digunakan adalah Particle Swarm Optimization (PSO)
Kenaikan beban setiap satu jam Pembangkit selalu beroperasi
Ramp rate diambil 5% dari kemampuan maksimal
pembangkit
Dynamic Economic Dispatch
DED merupakan metode untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar atau meminimalkan biaya total dari generator pada suatu sistem untuk memperoleh kondisi optimal pada saat beban yang berubah-ubah terhadap waktu dengan pembangkitannya tidak melebihi batasannya (constrain).
Cost function dari i-pembangkit dimodelkan dengan persamaan :
Secara normal, fungsi objektif pada permasalahan DED adalah : minimize
∑∑ ( )
= =
= T
t N
i
t i i P F t
1 1
cos
( )
it i it i it ii P a P b P c
F = 2 + +
Batasan pertidaksamaan : Batasan persamaan :
t N
i t
bi Pd
P =
∑
=1 maxmin i
t bi
i P P
P ≤ ≤
i t
bi t
bi P rampup
P − −1 ≤
i t
bi t
bi P rampdown P −1 − ≤
Dynamic Economic Dispatch
lanjutanDengan adanya ramp constraint maka capacity constraint untuk pembangkitan diatas jam 1 akan berubah menjadi :
Sehingga :
( ) (
i)
t bi i
t bi i
t bi
i P rampdown P P P rampup
P min, −1 − ≤ ≤ min max, −1 + max
(
P P rampdown)
Pi min = max i min, bit−1 −
(
P P rampup)
Pi max = min i max, bit−1 +
Jam-1 Jam-2 Jam-3
Efek Katup
Efek katup pada pembangkit akan menyebabkan kurva biaya pembangkitan menjadi tidak smooth lagi. Efek katup terjadi saat adanya penambahan atau pengurangan daya output pada pembangkit.
1
2
3
4
5
Daya keluaran (MW)
Total Biaya Pembangkit (Rp/jam)
Dengan efek katup Tanpa efek katup
| ) (
sin min
2 t
bi i
i i
i t bi i t
bi i t
bi ) =a P + b P + c+|e f P P
F(P × × −
Particle Swarm Optimization
Dalam PSO, pembangkitan didapatkan secara acak dengan persamaan berikut :
)
* ) (( max min
min P P rand
P
Pit = i + i − i
N t
i t i t t i
bi Pd
P P = P ×
∑
Dengan menggunakan metode pembanding nilai, samakan daya yang didapatkan dengan beban sistem :
Batasi pembangkitan dengan pertidaksamaan berikut :
max
min i
t bi
i
P P
P ≤ ≤
Particle Swarm Optimization
Konsep pencarian Pbest dan Gbest pada PSO :
lanjutan
N
T M
Particle Swarm Optimization
Algortima PSO akan beriterasi memperbarui nilai posisi dan kecepatan partikel hingga kondisi akhir terpenuhi.
lanjutan
Update rule yang digunakan pada PSO
Kecepatan partikel dapat dirumuskan sebagai berikut :
) (
) (
. 1 2
1 ir best ir best ir
ir wv c rand P x c rand G x
v + = + × × − + × × −
Posisi partikel dapat dirumuskan sebagai berikut :
W merupakan inersia weight yang memiliki nilai yang bervariasi setiap iterasinya. Persamaan inersia weight yang digunakan adalah :
iterasi it w w w
it w
maks
×
−
−
= max max min )
( Dimana :
It merupakan iterasi yang bernilai dari 1,2,3,….iterasimaks Wmax merupakan koefisien inersia weight maksimal Wmin merupakan koefisien inersia weight minimal
1 1
+ + = ir + ir
ir X V
X ir =1,2...N;1,2...T;1,2...M
Flowchart DED pada PSO
Hasil Simulasi dan Analisa
Pada Tugas Akhir ini, program DED-PSO diuji dan divalidasi dengan berbagai kondisi :
1. Diuji dengan profil beban yang berbeda-beda selama 4 jam 2. Diuji dengan perubahan partikel dan iterasi
Sistem Interkoneksi Jawa Bali 500 kV
`
`
1
2
3 4
5
6 7
8
9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23 25
24
Suralaya
Cilegon Balaraja
Cibinong Gandul
Kembangan
Depok
Tasikmalaya Muaratawar
Cawang Bekasi
Cirata
Saguling Cibatu
Mandiracan
Bandung Selatan
Pedan
Ungaran
Ngimbang Tanjung
Jati
Surabaya Barat
Kediri
Paiton
Grati
Gresik
Sistem Jawa Bali 500 kV terdiri dari 25-bus, 8 pusat pembangkit dan 30 saluran.
Hasil Simulasi dan Analisa
lanjutanKoefisien fungsi biaya sistem Jawa-Bali 500kV 25-bus
Pembangkit Koefisien Biaya
a b c e f
1 -65.94 395,668.05 31,630.21 100 0.063 2 690.98 2,478,064.47 107,892,572.17 200 0.084
3 0 6,000 0 200 0.042
4 0 5,502 0 300 0.042
5 -21.88 197,191.76 -1,636,484.18 100 0.042 6 132.15 777,148.77 13,608,770.96 100 0.077 7 52.19 37,370.67 8,220,765.38 200 0.077 8 533.92 2,004,960.63 86,557,397.40 300 0.063
Data Pembangkit
Pembangkit Daya (MW)
Pembangkit
Pmin Pmax Ramp
1 2008 3857 192.85 Suralaya
2 1235 2016 100.8 Muaratawar
3 0 700 35 Cirata
4 0 700 35 Saguling
5 816 1316 65.8 Tanjung Jati
6 1390 2587 129.35 Gresik
7 2045 3735 186.75 Paiton
Hasil Simulasi dan Analisa
lanjutanProfil beban
Jam 1 2 3 4
Profil 1 (MW) 10282 10150 10500 10400 Profil 2 (MW) 10282 10200 10550 10400 Profil 3 (MW) 10282 10300 10650 10400
Profil 4 (MW) 10282 10450 10800 10400 Kurva profil beban
29,600,000,000.00 29,700,000,000.00 29,800,000,000.00 29,900,000,000.00 30,000,000,000.00 30,100,000,000.00 30,200,000,000.00 30,300,000,000.00
1 2 3 4
Total Biaya(Rp/4jam)
Profil Beban Kurva biaya pembangkitan
Profil Beban
Hasil Simulasi dan Analisa
lanjutanHasil Simulasi dan Analisa
lanjutanPerubahan Partikel dan Iterasi
lanjutanHasil 20 kali percobaan DED-PSO dengan perubahan partikel dan iterasi
Parameter
25 partikel 50 iterasi
25 iterasi 50 iterasi 75 iterasi 25 partikel 50 partikel 75 partikel Nilai Minimum 29,812,000,000 29,856,000,000 29,795,000,000 29,856,000,000 29,798,000,000 29,684,000,000
Nilai
Maksimum 31,841,000,000 31,074,000,000 30,946,000,000 31,074,000,000 30,643,000,000 30,464,000,000 Rata - rata 30,437,850,000 30,346,300,000 30,254,900,000 30,346,300,000 30,067,500,000 29,949,750,000
Standar
Deviasi (%) 0.047715 0.036065 0.034746 0.036065 0.026566 0.024128
MSE (%) 0.545019 0.781025 1.050748 0.781025 0.66163 0.580515
MAPE (%) 0.136861 0.192034 0.245262 0.192034 0.164765 0.147882
MAE (%) 0.66848 0.82712 0.922255 0.82712 0.73102 0.69195
Waktu rata-rata
(s) 43.7714 87.5462 95.6970 87.5462 168.7369 253.5969
Perubahan Partikel dan Iterasi
lanjutanKonvergensi sudah terjadi pada saat iterasi lebih dari 20 dengan total biaya pembangkitan selama 4 jam sebesar 29,684,000,000 Rp/4jam.
Kesimpulan
DED-PSO dengan kurva biaya pembangkitan yang tidak smooth menghasilkan pembangkitan yang optimum dengan tidak melanggar parameter ramp rate dari masing-masing unit pembangkit yang telah ditentukan.
Pengujian pada 4 profil beban menunjukkan bahwa program DED-PSO yang telah dibuat bisa dipakai untuk aplikasi peramalan beban dengan hasil pembangkitan yang paling optimal dengan total biaya yang paling minimal.
Standar deviasi dan error peramalan yang dihasilkan program DED-PSO kurang dari 2% untuk semua pengujian dengan beberapa parameter yang berbeda.
Pengukuran Hasil Peramalan
Ada 3 metode yang digunakan dalam mengukur hasil pengukuran yang dihasilkan oleh program PSO.
1. MSE (Mean Square Error)
2. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) 3. MAE (Mean Absolute Error)
MSE (Mean Square Error)
Merupakan nilai rata-rata kesalahan dalam suatu peramalan yang dikuadratkan.
MAPE (Mean Absolute Percentage Error)
Merupakan nilai rata-rata kesalahan persentase absolute dari suatu nilai peramalan.
N X
X X
MAPE
N
i awal
akhir
∑
awal=
−
= 1
( )
N X X
MSE
N
i
akhir
∑
awal=
−
= 1
2
Pengukuran Hasil Peramalan
MAE (Mean Absolute Error)
Rata-rata nilai absolute dari kesalahan peramalan yang tidak menghiraukan nilai positif ataupun negatif.
lanjutan
N X X
MAE
N
i
akhir
∑
awal=
−
= 1
Particle Swarm Optimization
Particle Swarm Optimization (PSO) adalah metode optimasi berbasis populasi yang pertama kali dikembangkan oleh Kennedy dan Eberhart pada tahun 1995.
Particle Swarm Optimization (PSO) merupakan algortima optimasi berbasis kecerdasan buatan yang terinspirasi oleh kecerdasan koloni burung dan ikan.
Pergerakan partikel ditentukan oleh nilai posisi saat ini dan nilai kecepatan.
Nilai posisi dari suatu partikel akan merepresentasikan solusi yang mungkin pada kasus optimasi, sedangkan nilai kecepatan digunakan untuk merubah posisi partikel.
Pengujian Profil Beban
Parameter PSO untuk semua profil beban
Partikel Iterasi c1 c2 Wmax Wmin
25 50 0.01 0.5 0.9 0.4
Hasil Simulasi Profil Beban 1
Unit Jam 1 Jam 2 Jam 3 Jam 4 1 3596.9 3505.6 3696.4 3753.3 2 1235 1235 1235 1235 3 566.3 589.7 616.6 602.6 4 213.6 228.6 215.5 228.2 5 816.7 818.5 829.6 822.4 6 1432.7 1390 1408.6 1387.2 7 2045 2045 2158.3 2031.3 8 375.8 337.5 340 340 Total 10282 10150 10500 10400
29,855,728,986.50 Rp/4jam
Selisih Jam 1-2
Selisih Jam 2-3
Selisih
Jam 3-4 Ramp
91.3 190.8 56.9 192.85
0 0 0 100.8
23.4 26.9 14 35
15 13.1 12.7 35
1.8 11.1 7.2 65.8
42.7 18.6 21.4 129.35
0 113.3 127 186.75
38.3 2.5 0 42.5
Delta pembangkitan profil beban 1
Pengujian Profil Beban
Hasil Simulasi Profil Beban 2
Unit Jam 1 Jam 2 Jam 3 Jam 4 1 3330.3 3449.4 3531.4 3557.1 2 1235.1 1235 1239 1235 3 535 527.8 562.2 541.6 4 355 340.9 362.8 371.6 5 816.1 821.4 838.5 828 6 1390.1 1390 1394.3 1390 7 2279.1 2095.4 2279.4 2136.7 8 341.1 340 342.4 340 Total 10282 10200 10550 10400
29,927,813,325.44 Rp/4jam
lanjutan
Selisih Jam 1-2
Selisih Jam 2-3
Selisih
Jam 3-4 Ramp
119.1 82 25.7 192.85
0.1 4 4 100.8
7.2 34.4 20.6 35
14.1 21.9 8.8 35
5.3 17.1 10.5 65.8
0.1 4.3 4.3 129.35
183.7 184 142.7 186.75
1.1 2.4 2.4 42.5
Delta pembangkitan profil beban 2
Pengujian Profil Beban
Hasil Simulasi Profil Beban 3
Unit Jam 1 Jam 2 Jam 3 Jam 4 1 2796.8 2828.3 3019.4 2941.4 2 1235 1235 1235 1235 3 598.1 615 643.3 631.9 4 628.9 645.3 634.4 620.4 5 1118.5 1110.2 1112.5 1088.6 6 1390 1390 1390 1390 7 2174.7 2115.1 2266.6 2152.7
8 340 361 348.8 340
Total 10282 10300 10650 10400
30,182,677,757.30 Rp/4jam
lanjutan
Selisih Jam 1-2
Selisih Jam 2-3
Selisih
Jam 3-4 Ramp
31.5 191.1 78 192.85
0 0 0 100.8
16.9 28.3 11.4 35
16.4 10.9 14 35
8.3 2.3 36.4 65.8
0 0 0 129.35
59.6 151.5 113.9 186.75
21 12.2 8.8 42.5
Delta pembangkitan profil beban 3
Pengujian Profil Beban
Hasil Simulasi Profil Beban 4
Unit Jam 1 Jam 2 Jam 3 Jam 4 1 3211.1 3339.8 3518.4 3374.8 2 1235 1235 1235 1235 3 383.5 403 397.8 399.3 4 499.5 524.9 512.8 512.1 5 863.4 874.6 904.1 849.3 6 1390.6 1390 1390 1390 7 2326.6 2342.6 2485 2299.5 8 372.2 340 356.9 340 Total 10282 10450 10800 10400
30,182,677,757.30 Rp/4jam
lanjutan
Selisih Jam 1-2
Selisih Jam 2-3
Selisih
Jam 3-4 Ramp
128.7 178.6 143.6 192.85
0 0 0 100.8
19.5 5.2 1.5 35
25.4 12.1 0.7 35
11.2 29.5 54.8 65.8
0.6 0 0 129.35
16 142.4 185.5 186.75
32.2 16.9 16.9 42.5
Delta pembangkitan profil beban 4
Perubahan Partikel dan Iterasi
Pengujian dengan perubahan partikel dan iterasi dilakukan melalui 2 tahapan yaitu partikel tetap dengan perubahan iterasi dan perubahan tetap dengan iterasi yang tetap serta di running sebanyak 20 kali.
Profil beban yang dipilih adalah profil beban 1 dan pengujian parameter menggunakan 5 parameter yang berbeda-beda.
Parameter Pengujian PSO
Parameter Partikel Iterasi c1 c2 Wmax Wmin
1 25 25 0.01 0.5 0.9 0.4
2 25 50 0.01 0.5 0.9 0.4
3 25 75 0.01 0.5 0.9 0.4
4 50 50 0.01 0.5 0.9 0.4
5 75 50 0.01 0.5 0.9 0.4
Perubahan Partikel dan Iterasi
lanjutanDari kelima parameter, yang dipilih pembangkitannya adalah parameter kelima dengan 75 partikel dan 50 iterasi.
Hasil simulasi yang dibangkitkan pada jam pertama Jam 1
Daya
Pembangkitan (MW)
Biaya
Pembangkitan (Rp/jam)
Suralaya 3805.5 550,814,599.68
Muaratawar 1235 4,222,202,163.12
Cirata 133.8 802,819.58
Saguling 516.7 2,842,994.33
Tanjung Jati 816 144,703,062.70
Gresik 1390 1,349,172,576.26
Paiton 2045 302,903,670.28
Grati 340 829,965,163.60
Total 10282 7,403,407,049.56
Perubahan Partikel dan Iterasi
lanjutanHasil simulasi yang dibangkitkan pada jam kedua Jam 1
Daya
Pembangkitan (MW)
Biaya
Pembangkitan (Rp/jam)
Suralaya 3697.2 561,542,800.42
Muaratawar 1235 4,222,202,163.12
Cirata 110 660,016.11
Saguling 516.8 2,843,544.55
Tanjung Jati 816 144,703,062.70
Gresik 1390 1,349,172,576.26
Paiton 2045 302,903,670.28
Grati 340 829,965,163.60
Total 10150 7,413,992,997.04
Perubahan Partikel dan Iterasi
lanjutanHasil simulasi yang dibangkitkan pada jam ketiga
Jam 3
Daya
Pembangkitan (MW)
Biaya Pembangkitan
(Rp/jam)
Suralaya 3857 545,170,341.50
Muaratawar 1235 4,222,202,163.12
Cirata 140.1 840,620.50
Saguling 549.8 3,025,117.26
Tanjung Jati 816.2 144,735,358.56
Gresik 1390 1,349,172,576.26
Paiton 2172 335,600,603.55
Grati 340 829,965,163.60
Total 10500 7,430,711,944.36
Perubahan Partikel dan Iterasi
lanjutanHasil simulasi yang dibangkitkan pada jam keempat
Jam 3
Daya
Pembangkitan (MW)
Biaya Pembangkitan
(Rp/jam)
Suralaya 3833.8 547,756,291.22
Muaratawar 1235 4,222,202,163.12
Cirata 165.3 991,824.17
Saguling 538.5 2,962,942.37
Tanjung Jati 816 144,703,062.70
Gresik 1390 1,349,172,576.26
Paiton 2081.5 312,128,423.82
Grati 340 829,965,163.60
Total 10400 7,409,882,447.26
Perubahan Partikel dan Iterasi
lanjutanDelta perubahan daya pembangkitan
Pembangkit
Delta perubahan daya (MW)
Ramp rate (MW)
Keterangan 1-2 2-3 3-4
Suralaya 108.37 159.85 23.21 192.85 Sesuai
Muaratawar 0 0 0 100.8 Sesuai
Cirata 23.77 30.09 25.15 35 Sesuai
Saguling 0.14 32.93 11.28 35 Sesuai
Tanjung Jati 0 0.19 0.19 65.8 Sesuai
Gresik 0 0 0 129.35 Sesuai
Paiton 0 126.95 90.47 186.75 Sesuai
Grati 0 0 0 42.5 Sesuai
Pertanyaan Ujian Seminar Terbuka
TEGUH FERDIYANSAH
2211105047
Dosen Pembimbing :
Dr. Eng. Rony Seto Wibowo, ST., MT.
Heri Suryoatmojo, ST., MT., Ph.D.
Efek Katup
Efek katup pada pembangkit akan menyebabkan kurva biaya pembangkitan menjadi tidak smooth lagi. Efek katup terjadi saat adanya penambahan atau pengurangan daya output pada pembangkit.
1
2
3
4
5
Daya keluaran (MW)
Total Biaya Pembangkit (Rp/jam)
Dengan efek katup Tanpa efek katup
| ) (
2 sin
t t
t
t ) =a P + b P + c+|e f P P
F(P × × −
Standart Ramp Rate
Pengambilan data
Sistem 500kV Jawa Bali 19 april 2011
Kenapa hanya 4 jam
Ada data pengujian sampai 24 jam.1242.7 s
Kenapa hanya 4 jam
Ada data pengujian sampai 24 jam.Dynamis dan Statis
Statis ekonomi dispatch memiliki arti yang sama dengan ekonomi dispatch konvensional yaitu perhitungan hanya satu interval waktu saja yaitu satu jam saja.
Sedangkan dynamis ekonomi dispatch yaitu perhitungan
beban selama beberapa interval waktu yang memperhatikan
parameter ramp rate setiap jamnya.
Looses
Perhitungan looses tidak diperhitungkan dalam DED karena besarnya looses pada sistem jaringan transmisi tidak terlalu besar yaitu 12.807 MW dengan total pembangkitan sebesar 1275.815 MW.
Apabila dikonversi kedalam persen maka looses pada sistem
jaringan transmisi sebesar 1%.
Kesimpulan
Pengujian pada 4 profil beban menunjukkan bahwa program DED-PSO yang telah dibuat bisa dipakai untuk aplikasi peramalan beban dengan hasil pembangkitan yang paling optimal dengan total biaya yang paling minimal.
Pengujian dengan 4 profil beban sudah dilakukan dan bukan dicoba- coba, hal ini bisa dibuktikan dengan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap semua profil beban.
Hasil Simulasi dan Analisa
lanjutanProfil beban
Jam 1 2 3 4
Profil 1 (MW) 10282 10150 10500 10400 Profil 2 (MW) 10282 10200 10550 10400 Profil 3 (MW) 10282 10300 10650 10400
Profil 4 (MW) 10282 10450 10800 10400 Kurva profil beban
29,600,000,000.00 29,700,000,000.00 29,800,000,000.00 29,900,000,000.00 30,000,000,000.00 30,100,000,000.00 30,200,000,000.00 30,300,000,000.00
1 2 3 4
Total Biaya(Rp/4jam)
Profil Beban Kurva biaya pembangkitan
Profil Beban