BAB III
DESKRIPSI WILAYAH
3.1 Gambaran Umum Kota Malang 3.1.1 Kondisi Geografis Kota Malang
Kota Malang yang terletak pada ketinggian antara 440-667 meter diaas permukaaan Di atas permukaan laut, merupakan salah satu kota tujuan wisata Jawa Timur karena potensi alam dan iklim yang yang dimiliki. Letak wilayah yang berada di tengah-tengah wilayah kabupaten Malang, secara astronomis terletak 112,06 - 112,07 bujur timur dan 7,06 - 8,02 lintang selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut:
1. Bagian Utara: Terdapat Kecamatan Singosari serta Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.
2. Bagian Timur: Tedapat Kecamatan Pakis serta Kecamatan tumpang Kabupaten Malang.
3. Bagian Selatan: Terdapat Kecamatan Tajinan serta Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang.
4. Bagian Barat: Terdapat Kecamatan Wagir serta Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
Selain dari batas wilayah kecamatan pada tiap sisi wilayahnya, Kota Malang juga dikelilingi oleh gunung-gunung, yaitu:
1. Gunung Arjuno yang berada di utara Kota Malang.
2. Gunung Semeru yang berada di timur Kota Malang.
3. Gunung Kawi Jalan Panderman yang berada di barat Kota Malang.
4. Gunung Kelud yang berada di Selatan kota Malang.
52
Kondisi iklim yang ada di Kota Malang pada tahun 2008 rata-rata suhunya berada diantara 22,7 C - 25,1 C. Untuk suhu maksimumnya, bisa mencapai hingga 32,7 C dan minimumnya bisa hingga 18,4 C. Kota Malang secara perubahan iklim, sama dengan daerah-daerah lainnya yang ada di Indonesia, dengan perubahan Putaran 2 iklim. Iklim tersebut ialah Hujan dan Kemarau, Iklim hujan yang terjadi meiliki intens tinggi pada bulan februari, november dan desember.
Kota Malang juga memiliki pembagian keadaan tanah di wilayahnya, yang mana menyesuaikan dengan pemanfaatan dari keadaan tanah pada wilayah- wilayah yang ada. keadaan tanah tersebut antara lain:
1. Sisi selatan, masuk dalam dataran tinggi yang cukup luas, maka cocok untuk bidang industri.
2. Sisi Utara, masuk dataran tinggi yang subur, maka cocok untuk bidang pertanian.
3. Sisi Timur, masuk dalam dataran tinggi dengan kondisi keadaan yang kurang subur.
4. SIsi Barat, masuk dataran tinggi yang amat luas menjadi, maka bisa untuk daerah pendidikan.
Struktur tanah yang dimiliki oleh Kota malang umumnya memiliki kondisi yang cukup baik, tapi yang perlu mendapatkan perhatian lebih ialah penggunaan dari jenis tanah andosol erosi. Jenis tanah andosol ini banyak terdapat pada kecamatan Lowokwaru, dengan relatif kemiringannya sekitar 15%.
(https://malangkota.go.id/)
53 3.1.2 Kondisi Topografis Kota Malang
Dari sisi Topografis, Kota Malang bearada pada lokasi yang cukup tinggi, yaitu di antara 440-667 dpl. Pegunungan Buring yang berada di timur Kota Malang menjadi wilayah tertinggi. Lokasi tersebut menjadikan kota Malang dapat menjadi potensi sektor pariwisata yang bagus, karena dengan potensi yang dimiliki pada lokasi tersebut. Pemandangan Gunung-gunung yang mengitari menjadi satu nilai lebih untuk kota Malang dalam hal keindahan alamnya.
(https://malangkota.go.id/)
3.1.3 Kondisi Demografi
Kota Malang sama seperti kota-kota lain yang ada di Indonesia, yang pada umumnya baru tumbuh dan berkembang setelah tibanya pemerintahan kolonial Belanda pada masa lalu. Pada masa awal, tata ruang kota Malang telah dirancang oleh pemerintah Kolonial dengan sedemikian rupa, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang Belanda serta Bangsa Eropa lainnya. Sehingga penduduk asli atau pribumi pada waktu itu hanya bisa bertempat tinggal diwilayah pinggiran kota dengan fasilitas seadanya. Pada tahun 1879 Bank mulai mengoprasikan kerata api, yang menjadikan titik perubahan untuk kota Malang menjadi berkembang dengan pesat, mengakibatkan berbagai kebutuhan dari masyarakat juga makin meningkat terutama di daerah yang telah terbangun banyak bermunculan tanpa terkendali, perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat cepat dan signifikan, seperti dari fungsi pertanian yang menjadi Perumahan dan industri.
54
Penataan ruang kota Malang Pada masa itu tidak lepas dari Karya Herman Thomas karsten. arsitek kelahiran Amsterdam tahun 1884 ini diangkat menjadi penasehat perencanaan kota Malang pada 1929. terlibat aktif dalam rencana pengembangan kota yang tersebut bauwplan I-VIII Yang di dalamnya menyiapkan antisipasi perkembangan hingga 25 tahun kedepan. salah satu karyanya adalah Ijen boulevard yang menjadi salah satu Lenmarc heritage Kota Malang. Dari perkembangan tersebut, proses urbanisasi terus berlanjut dan kebutuhan akan perumahan kian meningkat, hingga diluar dari kemampuan pemerintah. Hal tersebut tidak berimbang dengan tingak ekonomi dari proses urbanisasi, sehingga mengakibatkan munculnya perumahan-perumahan yang ilegal. Perumahan tersebut umumnya berkembang di daerah perdagangan, di wilayah sepanjang jalur hijau, di sekitar sungai, di sekitar rel kereta dan pada lahan-lahan yang di anggap tidak punya kepemilikan. Sekilas runtutan sejarah kota Malang dari masa awal:
1. Kota Malang dulunya merupakan sebuah kerajaan yang memiliki pusat wilayah di Dinoyo dengan kepemimpinan raja Gajayana.
2. Tahun 1767 Company memasuki kota Malang.
3. Tahun 1821 kedudukan dari pemerintah Belanda ditempakan di sekitar sungai Brantas.
4. Tahun 1824 Malang mulai memiliki asisten residen
5. Tahun 1882 rumah-rumah di bagian Barat Kota didirikan dan didirikan alun-alun.
6. Pada 1 April 1914 Malang telah ditetapkan sebagai Kota Raja dan kini diperingati menjadi hari jadi Kota Malang.
55
7. Pada 8 Maret 1942 kota Malang diduduki oleh pemerintah Jepang
8. Pada 21 September 1945 kota Malang telah masuk dalam wilayah Republik Indonesia.
9. Pada 22 Juli 1947 kota Malang diduduki oleh pemerintah Belanda.
10. Pada 2 Maret 1947 pemerintah Republik Indonesia kembali masuk di kota Malang.
11. Pada 15 Agustus 1950 pembentukan kota Malang sebagai kota besar berdasarkan dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950.
12. Pada 1 Januari 2001 secara administratif penamaan berubah dari
Kotamadya Malang menjadi Pemerintah Kota
Malang. (https://malangkota.go.id/sekilas-malang/sejarah-malang/)
Kota Malang memiliki luas 114,26 km. berdasarkan data Kota Malang dalam angka tahun 2002 1 penduduk kota Malang berjumlah 843.810 jiwa titik kepadatan penduduk adalah 7.667 jiwa per kilo persegi. populasi tersebut tersebar di 5 kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Klojen: 94.112 jiwa 2. Kecamatan Blimbing: 182. 331 jiwa 3. Kecamatan Kedungkandang: 207. 428 jiwa 4. Kecamatan Sukun: 196.300 jiwa
5. Kecamatan Lowokwaru: 163. 639 jiwa.
Wilayah administratif kota Malang selanjutnya terbagi ke dalam 57 Kelurahan 551 unit RW dan 4.278 unit RT. penduduk kota Malang berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2020 tercatat terdiri dari sebanyak 419.901 Orang laki- laki ( 49,76%) dan dan 423. 909 orang perempuan ( 50, 24%). berdasarkan
56
komposisi usia, Mayoritas penduduk kota Malang berada pada usia produktif yakni sebanyak 591.587 jiwa atau sebesar 70,15% dari total populasi kota.
(https://malangkota.go.id/)
3.2 Kondisi Sosial, Budaya dan Ekonomi Kota Malang 3.2.1 Kondisi Sosial dan Budaya Kota Malang
Kota wisata, julukan Ini lekat dengan begitu banyaknya destinasi Wisata, baik yang ada di wilayah kota Malang maupun wilayah regional Malang Raya ( Kabupaten Malang dan Kota Batu). wisata kuliner, Heritage, Kampung tematik, taman kota, Festival dan event, MICE serta religi begitu beragam Kota Malang. posisinya yang strategis di tengah Malang Raya juga menjadi daya tarik wisatawan Karena memudahkan menjangkau destinasi wisata alam pantai Gunung Bromo dan berbagai wisata buatan theme park yang ada di Malang Raya.
Masyarakat Malang terkenal dengan nilai religius, dinamis, pekerja keras, lugas dan bangga dengan identitasnya sebagai arek Malang (Arema). Komposisi penduduk asli berasal dari berbagai etnik terutama suku Jawa dan Madura sebagian kecil keturunan Arab dan Cina.
Kekayaan Etnik dan budaya yang dimiliki kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada titik salah satunya yang terkenal adalah tari topeng, namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan gaya kesenian Jawa tengahan (Solo, Jogja), Jawa Timur-selatan (Ponorogo,Tulung Agung, Blitaar) dan gaya kesenian blaambangan (probolinggo,situbondo, Banyuwangi). (https://malangkota.go.id/)
57 3.2.2 Kondisi Ekonomi Kota Malang
Wisatawan Kota Malang mengalami penurun semenjak pandemi covid19 melanda Indonesia yang dimana salah satunya menyebar di kota malang sehingga jumlah wisatawan menurun drastis dan ada beberapa wisata tutup mengikuti himbauan dari pemerintah, dan ada juga yang sebagian gulung tikar. dari tahun ke tahun terutama pada tahun 2019 jumlah wisatakan mancanegara di kota malang total 16.286, dan pada tahun 2020 jumlah wisatawan mancanegara menurun di Kota Malang sekitar 8.826, hal ini dikarenakan di waktu pandemi beberapa penerbangan internasional di tutup untuk mengurangi lonjakan penyebaran virus Covid19. Sedangkan pada wisatawan domestik di kota Malang juga menurun pada tahun 2019 yang awalnya total 5.170.523, menurun pada tahun 2020 wisatawan domestik di Kota Malang total menjadi 662.570, hal ini juga disebabkan pandemi yang membuat sebagian transportasi umum di liburkan dan larangan keluar ke tempat umum sehingga membuat jumlah wisata menurun drastis. tentunya akan sangat berdampak pada sektor-sektor yang mendukung PDRB. Dampak lainya juga yaitu keuangan pemerintah di alokasikan sebagian untuk kesehatan di karenakan pandemi yang melanda kota malang dan sebagian untuk pemulihan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi kota malang secara keseluruhan tercermin produk domestik regional bruto (PDRB) (BPS, 2020). Sektor perdagangan yang ada di kota Malang merupakan satu hal yang menjadi pendorong utama peningkatan dari PDRB kota Malang, baik itu perdangangan besar maupun ecer, serta repasi dari kendaraan roda dua dan roda empat. Untuk bidang pertanian juga termaksuk di dalamnya, yang mana telah menghasilakn 7,0964 M. Semua proses perkembangan ekonomi di kota Malang terus
58
mendapatkan support dari pemerintah kotanya, dengan mengadirkan kebijakan- kebijakan yang selalu mendorong investor dan pelakuk UMKM untuk berpartisipasi aktif dalam membangun kota Malang menjadi kota wisata. (BPS 2020). (https://malangkota.bps.go.id)
Perekonomian Kota Malang mempraktikkan sistem ekonomi kreatif.
Perihal ini bisa dibuktikan dengan tingginya peranan UMKM dalam ekonomi.
Pemerintah kota terus mendesak pertumbuhan UMKM, di antara lain dengan mengadakan bermacam expo serta festival. Tidak hanya UMKM, aplikasi serta game digital juga dijadikan subsektor pelaksanaan ekonomi kreatif. Secara tidak langsung, ekonomi kreatif ini juga mendesak pembangunan manusia Kota Malang untuk pemulihan dari krisisnya ekonomi akibat pandemi di kota Malang.
3.3 Gambaran Umum DISKOPINDAG Kota Malang
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Diskopindag Kota Malang Sumber: https://diskopindag.malangkota.go.id/profile
59 3.3.1 Profil Diskopindag Kota Malang
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (DISKOPINDAG) adalah lembaga tertib yang bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang koperasi, bidang perindustrian, bidang usaha mikro, dan bidang perdagangan. DInas ini belokasi di jalan Simpang terusan danau Sentani no 3 Malang 65138.
Diskopindag memiliki visi “terwujudnya sektor koperasi, industri dan perdagangan yang tangguh dan berdaya saing sebagai sektor penggerak ekonomi yang berkeadilanan” bentuk nyata dari keadaan perekonomian kota Malang yang didominasi oleh bidang koperasi, perdagangan, industri serta jasa, yang berlangsung beberap tahun terakhir. Hingga menjadi bagian untuk penguatan pada sektor tersebut, guna meningkatkan daya saing daerah pada tingkat ragional hingga global. (https://diskopindag.malangkota.go.id)
3.3.2 Visi dan Misi Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Malang
1. Visi
“Kota Malang Bermartabat” yang memiliki makna kota Malang memiliki makna manusia yang unggulan, berpendidikan, berkarakter, Kota Malang yang lembut dan tegas, Kota Malang yang aman dan nyaman serta Kota Malang yang penuh kesadaran yang positif"
2. Misi
a. Menjamin untuk akses dan kualitas pendidikan, kesehatan dan pelayanan dasar lainya bagi semua masyarakat.
60
b. Mewujudkan kota Malang yang produktif dan berdaya saing berbasiskan ekonomi kreatif, serta berlanjutan dan keterpaduan.
3.3.3 Tujuan dan Sasaran DISKOPINDAG Kota Malang
Salah satu tujuannya ialah melaksanakan terkait urusan Pemerintah di Bidang Koperasi, Perindustrian dan perdagangan yang menjadi Kewenangan Daerah kota Malang. Selain itu, Diskopindag juga memiliki tugas dan fungsi:
Melaksanakan urusan pemerintahan di Bidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan yang menjadi kewenangan Daerah.
1. Melakukan Perumusan kebijakan pada bidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan.
2. Melaksanakan Penyusunan perencanaan strategis dan rencana kerja tahunan.
3. Pembinaan dan pengawasan izin usaha simpan pinjam, serta pembukaan kantor cabang, dan cabang pembantu kantor kas koperasi simpan pinjam untuk koperasi.
4. Penetapan hasil dari pemeriksaan, pengawasan serta hasil penilaian kesehatan yang ada di koperasi, koperasi simpan pinjam/unit simpan koperasi.
5. Melakukan Kordinasi pendidikan, pelatihan, pemberdayaan dan perlindungan koperasi bagi koperasi.
6. Melakukan kordinasi pengembangan usaha mikro dengan tujuan peningkatan dari skala usaha mikro menjadi usaha kecil dan usaha menengah.
7. Pelaksanaan dari kebijakan daerah pada bidang pengawasan, bidang promosi bidang investasi industri, bidang pembangunan sumber daya
61
industri, bidang sarana dan prasarana industri, dan bidang pemberdayaan industri.
8. Pelaksanaan dari kebijakan daerah pada bidang pengembangan perdagangan dalam negeri, bidang kemetrologian dan bidang pengembangan perdagangan luar negeri.
9. Pelaksanaan bimbingan teknis serta supervisi untuk pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan perdagangan dalam negeri, bidang kemetrologian dan bidang pengembangan perdagangan luar negeri.
10. Pelaksanaan pengawasan serta penindakan pelanggaran terhadap peraturan yang ada pada bidang koperasi, perindustrian dan perdagangan.
11. Pemberdayaan dan pembinaan pada jabatan fungsional yang ada.
12. Inventarisasi barang kepemilikan daerah yang berada dalam ranahnya.
13. Pelaksanaan proses administrasi pada bidang koperasi, bidang perindustrian dan bidang perdagangan.
14. Pelaksanaan proses evaluasi dan pelaporan pada bidang koperasi, bidang perindustrian dan bidang perdagangan.
15. Pelaksanaan fungsi lainnya dari yang diamanahkan oleh Walikota pada bidang koperasi, bidang perindustrian dan bidang perdagangan.
3.4 Gambaran Umum Satuan Polisi Pamong Praja Kota Malang
Lokasi tempat dilaksanakannya penelitian ini ialah di dinas satuan polisi pamong praja kota Malang (Selanjutnya akan disingkat dengan Satpol PP). alamat terletak di Jalan Majapahit nomor 1 kiduldalem Kecamatan Klojen kota Malang Jawa Timur kode pos 65119 dengan struktur organisasi berjalan di
62
bawah kepemimpinan bapak pak Riyadi selaku kepala dinas Satpol PP. berada di sebelah timur laut alun-alun Kota Malang berdampingan dengan Kantor Pemerintah Kota Malang.
Kota Malang merupakan salah satu perangkat daerah Kota Malang di wilayah hukum administratif yang bertanggungjawab langsung kepada Walikota Malang. badan pelaksana kewajiban di bawah pemerintah daerah Malang Provinsi Jawa Timur. menyelenggarakan pemilihan ketentraman dan ketertiban masyarakat rumah penegakan hukum dan memberikan perlindungan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah hukum kota Malang batas-batas wilayah hukum pada dinas Satpol PP kota Malang adalah:
1. Sebelah utara: dengan wilayah kecamatan Singosari 2. Sebelah timur: dengan wilayah kecamatan Pakis 3. Sebelah barat: dengan wilayah kecamatan Wagir
4. Sebelah Selatan an: wilayah kecamatan bulu Bululawang
3.4.1 Visi dan Misi Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) Kota Malang
Visi dinas satuan polisi pamong praja kota Malang dirumuskan dengan memperhatikan kondisi warga Kota Malang setempat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas Satpol PP Malang telah menetapkan visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi
Satuan Polisi Pamong Praja yang profesional dan meiliki integritas.
63 2. Misi
a. Meningkatkan penegakan nilai peraturan daerah, peraturan walikota, Ketertiban dan juga ketentraman bagi masyarakat.
b. Meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat dengan melalui fasilitas peran dan pemberdayaan masyarakat.
3.4.2 Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Malang
Berdasarkan peraturan daerah Kota Malang nomor 8 tahun 2012 serta dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2010 tentang satuan polisi pamong praja Jelaskan bahwa tugas pokok Satpol PP antara lain:
1. Mempunyai tugas pokok menegakan perda, Peraturan Walikota dan putusan walikota, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.
2. Pelaksanaan tugas lain yang yang meliputi:
a. Ikut dalam proses penyusunan Perda, serta kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan dan penyebarluasan dari Perda Peraturan Walikota dan keputusan walikota yang telah dibuat.
b. Memberikan pelayanan pengamanan serta pengawalan kepada tamu very very Important Person (VVIP) dan juga termasuk pejabat negara
serta tamu negara.
c. Pelaksanaan Pengamanan terhadap aset sesuai dengan kebijakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Membantu dari pelaksanaan, pengamanan dan ketertiban dari penyelenggaraan pemilihan umum (PEMILU) dan pemilihan umum walikota dan wakil walikota.
64
e. Membantu pelaksanaan pengamanan dan ketertiban penyelenggaraan keramaian daerah dan atau kegiatan yang berskala massal (besar).
f. Melakukan pelaksanaan tugas pemerintahan umum lainnya yang diamanahkan oleh Walikota sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan penjelasan tugas pokok dan fungsi atau PP diatas dapat didefinisikan bahwa kegiatan-kegiatan dalam menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat Satpol PP memiliki dasar-dasar apa yang harus dijalankan oleh satuan polisi pamong praja. gimana baik dalam tugas dan fungsi ini dapat diselenggarakan dengan baik ketika masyarakat juga ikut berkontribusi untuk menjaga ketertiban umum dan ketentraman dan penegakan Perda yang dilakukan lewat bimbingan maupun informasi dari satpol-pp. Oleh karenanya, diharapkan masyarakat bisa merasa kenyamanan dan keamanan ketika peran yang dilakukan oleh Satpol PP sesuai dengan tupoksi yang sudah ditetapkan.
3.4.3 Stuktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Malang
Kedudukan struktur lembaga dinas Satpol PP diatur dalam peraturan daerah Kota Malang nomor 8 tahun 2012 dari kepala instansi sehingga perangkat perangkat dibawahnya yang bertugas membantu tugasnya berikut adalah struktur lembaga instansi dinas Satpol PP kota Malang sebagaimana yang diatur dalam Perda Kota Malang:
1. Kepala kantor
a. Kelompok jabatan fungsional
b. Sekretariat, meliputi tiga bagian yaitu:
65 1. Subbagian penyusunan program 2. Sub bagian keuangan
3. Sub bagian umum
c. Bidang penegakan perundang-undangan daerah terdiri dari dua sub bagian:
1. Divisi pembinaan pengawasan dan penyuluhan 2. Divisi Penyelidikan dan penyidikan an
d. Bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, terdiri atas dua sub bagian:
1. Divisi operasi dan pengendalian 2. Divisi kerjasama
e. Bidang sumber daya aparatur terdiri atas dua sub bagian 1. Pelatih divis pelatihan dasar
2. Divisi teknis fungsional
f. Bidang perlindungan masyarakat meliputi dua sub bagian yaitu:
1. Divisi satuan perlindungan perlindungan masyarakat 2. Divisi Bina potensi masyarakat
Berikut adalah struktur organisasi Satpol PP Kota Malang 2. Tujuan instansi
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi sebagai hasil akhir yang ingin dicapai atau dihasilkan tujuan ditetapkan berjalan Sinergi dengan visi dan misi, rumusannya menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang titik untuk itu tujuan ini disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang
66
ingin diraih dari masing-masing misi atas dasar hal tersebut maka yang diharapkan dari dinas Satpol PP kota Malang ialah:
a. Menciptakan ketertiban ketentraman serta keamanan dalam hidup bermasyarakat
b. penyelenggaraan pelanggaran terhadap peraturan daerah Kota Malang dan peraturan pejabat berwenang yang mungkin akan terjadi .