• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBER DAYA POTENSI DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SUMBER DAYA POTENSI DAERAH"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SUMBER DAYA POTENSI DAERAH

(3)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 2 SOKARAJA

Kelas / Semester : IX / Genap Tema : Ekonomi Kreatif

Sub Tema : Membangun Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Daerah untuk Meningkatkan

Kesejahteraan Pembelajaran Ke : 2

Alokasi Waktu : 10 Menit A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu:

1. Mengidentifikasi tantangan pengembangan ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan benar

2. Menganalisis upaya membangun ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimasa sekarang dengan teliti.

3. Menyajikan hasil analisis upaya membangun ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan rasa tanggung jawab dan percaya diri.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan (2 menit)

Melakukan kegiatan awal dengan mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran , menanyakan kabar sebagai perwujudan pribadi yang bertakwa, menerapkan sikap disiplin dan rasa syukur.

Mengingatkan peserta didik agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan pembelajaran untuk mencegah penyebaran covid-19.

Memotivasi peserta didik agar selalu bersemangat dalam belajar dan menjalani hidup.

Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi pada pertemuan sebelumnya.

Menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini yaitu: upaya pengembangan ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Memberitahukan tentang tujuan pembelajaran, materi, standar KKM pada materi saat ini. model pembelajaran yang digunakan dan penilaian yang akan digunakan pada pertemuan yang sedang berlangsung.

Kegiatan Inti (6 menit) Tahap 1: Orientasi

peserta didik pada masalah

Mengamati (Literasi)

 Guru menampilkan media gambar pop up tentang kegiatan ekonomi kreatif yang ada di wilayah Kabupaten Banyumas lebih khusus

Kecamatan Sokaraja yang memiliki potensi khas dan letaknya berada di sekitar lingkungan sekolah.

 Siswa Mengamati media media gambar pop up tentang kegiatan

ekonomi kreatif yang ada di wilayah kabupaten Banyumas lebih khusus Kecamatan Sokaraja yang memiliki potensi khas dan letaknya berada di sekitar lingkungan sekolah.

 Guru membagikan dan mengarahkan peserta didik membaca wacana Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Daerah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.

Menanya ( Critical Thinking )

 Peserta didik secara individu melakukan identifikasi masalah dan mengajukan pertanyaan kepada guru.

 Peserta didik melakukan klarifikasi terhadap masalah yang telah ditemukan.

Tahap 2:

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Guru membagi kelompok peserta didik berdasarkan minat terhadap ekonomi kreatif, kelompok disesuaikan dengan jenis ekonomi kreatif yang ada daerah Kecamatan Sokaraja.

 Kelompok 1 kerajinan

 Kelompok 2 industri rumah tangga

 Kelompok 3 budaya

 Kelompok 4 penerbitan dan percetakan

(4)

Tahap – 3 Membimbing peyelidikan

ndividual ataupun kelompok

Mengumpulkan Informasi

Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan data/informasi, mengolah dan menganalisis data atau informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menyelesaikan masalah.

Peserta didik diminta untuk mendiskusikan di dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan solusi dari masalah yang ditemukan.

Tahap 4:

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Menalar / Mengasosiasikan

Guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang paling tepat dengan cara mengarahkan peserta didik:

a) Menganalisis data atau informasi yang telah dikumpulkan.

b) Mendiskusikan di dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan.

Guru membimbing peserta didik menyajikan laporan dalam bentuk LKPD

Tahap 5:

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Mengkomunikasikan

 Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.

a) Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil ( kesimpulan) dari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.

b) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil kesimpulan kelompok yang dipresentasikan.

 Guru memberikan apresiasi bagi siswa yang berani

menyampaikan tanggapan atas hasil kesimpulan kelompok lain

 Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas jawaban dari hasil diskusi.

Penutup (2 menit)

Guru memberikan tes pilihan ganda untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi

Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.

Guru mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya

Guru mengingatkan peserta didik untuk senantiasa menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan

Berdoa dan Memberi salam.

C. PENILAIAN PEMBELAJARAN Jenis

Penilaian Bentuk Penilaian

Sikap sosial  Non tes (pengamatan)

 Pengamatan penilaian sosial dilaksanakan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, dengan mengamati aktivitas peserta didik.

 Jurnal penilaian sikap terlampir Sikap spiritual  Non tes (pengamatan)

 Pengamatan penilaian sosial dilaksanakan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, dengan mengamati aktivitas peserta didik.

 Jurnal penilaian sikap terlampir Pengetahuan  LKPD, Tes pilihan ganda.

 Kisi-kisi, Soal dan pedoman penskoran terlampir Keterampilan  Diskusi ( pengamatan saat diskusi )

 Unjuk kerja menyajikan hasil diskusi.

Mengetahui, Kepala Sekolah

TRI AGUS HARIYATNO, S.Pd NIP. 19670829 199203 1 009

Sokaraja, 24 Juli 2022 Guru Mata Pelajaran IPS

TRI KUNDARNI, S.Pd NIP.19780126 200801 2017

(5)

INSTRUMEN PENILAIAN 1. Penilaian Sikap

a. Sikap Sosial

JURNAL PENILAIAN SIKAP SOSIAL Kelas : IX F

Mata Pelajaran: IPS

No Hari

/ Tgl Nama L/

P

Catatan Prilaku

Butir Sikap

Tindak

Lanjut TTD

Jujur Disiplin T. Jawab Santun P. diri Peduli

1 2 3 4 5

Sokaraja, Juli 2022 Guru Mata Pelajaran IPS

Tri Kundarni, S.Pd.

NIP.19780126 200801 2 017

b. Sikap Spiritual

JURNAL PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL Kelas : IX F

Mata Pelajaran: IPS N

o

Hari

/ Tgl Nama L/

P Catatan Prilaku Butir Sikap Tindak

Lanjut TTD 1 2 3 4 5 6 7 8

1 2 3 4 5

Keterangan : 1. Berdoa

2. Memberi salam

3. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan

4. Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri (bersabar )

5. Bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu 6. Berserah diri (tawakkal)

7. Memelihara hubungan baik sesama manusia 8. Bersyukur sebagai bangsa Indonesia

Sokaraja, Juli 2022 Guru Mata Pelajaran IPS

Tri Kundarni, S.Pd.

NIP.19780126 200801 2 017

(6)

2. Penilaian Pengetahuan a. Kisi-Kisi Penilaian Harian

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 2 SOKARAJA Mata Pelajaran : IPS

Kelas /Semester : IX/Ganjil

Tahun pelajaran : 2022 / 2023 Tehnik penilaian : Tes pilihan ganda

Jumlah soal : 4 Nomor

N

o Kompetensi Dasar Indikator Materi Indikator soal Level Nomor

Soal

Skor 1 3.3 Menganalisis

ketergantungan antarruang dilihat dari konsep ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat

3.3.4 Membangun Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Daerah untuk

Meningkatkan Kesejahteraan

Membangun ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk

meningkatkan kesejahteraan

Disajikan informasi, peserta didik mampu mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh pelaku ekonomi

kreatif dengan benar.

C1 1 2

2 Disajikan informasi, peserta didik

mampu menganalisis upaya menghadapi tantangan ekonomi kreatif

C4 2 2

3 Disajikan informasi, peserta didik

mampu mengidentifikasi upaya strategi

Yang dilakukan oleh pemerintah

C1 3 2

4 Disajikan informasi, peserta

didik mampu menganalisis peluang pengembangan ekonomi kreatif yang tepat

C4 4 2

5 Disajikan informasi, peserta didik

mampu mencotohkan upaya pengembanga ekonomi kreatif

C2 5 2

(7)

b. Soal Pilihan Ganda

1. Berikut ini adalah tantangan nyata yang dihadapi oleh pelaku ekonomi kreatif di sektor penerbitan dan percetakan pada masa kebiasaan baru pasca pandemi adalah….

A. Menurunnya usaha masyarakat berakibat menurunnya permintaan jasa fotografi B. Ekonomi kreatif jasa fotografi membutuhkan modal usaha yang tinggi

C. Usaha fotografi membutuhkan kreativitas dan bakat yang mengikuti perkembangan jaman

D. Sebagian besar konsumen lebih memilih fotografer profesional yang berbakat dan krearif dengan harga ramah dikantong

2. Pasca pembatasan mobilitas sosial menyebabkan transaksi jual beli menurun, masyarakat menghindari berinteraksi dengan banyak orang. Upaya yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha kerajinan dalam menghadapi tantangan tersebut adalah …..

A. memasarkan barang kerajinan secara online

B. menghentikan usaha sampai masa pembatasan sosial berakhir C. memberhentikan sebagian tenaga kerja

D. menambah lokasi penjualan

3. Dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif di masyarakat, pemerintah memiliki strategi yang bermanfaat untuk menggerakkan industry kreatif melalui….

A. Ekonomi B. Budaya C. Sosial D. Pendidikan

4.Sebagian besar wilayah di Kecamatan Sokaraja merupakan daerah penghasil singkong.

Hali ini berarti wilayah Kecamatan Sokaraja memiliki peluang pengembangan industri ekonomi kreatif seperti pengolahan makanan berbahan dasar singkong seperti yang kita lihat di sepanjang jalan raya Sokaraja. Berikut ini merupakan contoh upaya

pengembangan ekonomi kreatif yang paling tepat dilakukan oleh pemerintah adalah….

A. memperketat ijin pendirian industri pengolahan ketela pohon B. penyaluran bantuan langsung tunai secara rutin dan terprogram

C. pelatihan pengolahan berbagai jenis makanan berbahan dasar singkong

D. Program BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh penduduk yang sudah memenuhi syarat

5. Dengan melihat potensi yang dimiliki kecamatan Sokaraja, maka masyarakat dapat memanfaatkan peluang potensi tersebut demi meningkatkan kesejahteraan. Berdasarkan hasil analisi kalian maka peluang paling tepat yang dapat dikembangkan adalah sektor ....

A. Industri rumah tangga B. Industri otomotif C. Insustri kerajinan D. Industri budaya

(8)

c. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran

No Jawaban Skor

1. D.sebagian besar konsumen lebih memilih fotografer profesional yang berbakat dan krearif dengan harga ramah dikantong

2

2. A memasarkan barang secara online 2

3. D Pendidikan 2

4. C pelatihan pengolahan berbagai jenis makanan berbahan dasar singkong

2

5. C. industri kerajinan 2

Jumlah 10

Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏

𝒙 𝟏𝟎𝟎

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

(9)

Wacana

Kondisi Ekonomi Kreatif di Kecamatan Sokaraja Pada masa Sekarang

Potensi yang menonjol di Kecamatan Sokaraja adalah sektor pertanian, peternakan dan industri kecil. Pada sektor pertanian terdapat satu komoditas unggulan yaitu padi.

Sementara pada sektor peternakan terdapat empat komoditas unggulan, yaitu kambing, sapi biasa, ayam kampung, dan itik.

Semua desa di Kecamatan Sokaraja memproduksi padi dengan jumlah produksi terbesar terdapat di desa Karangduren yaitu sebesar 1.339 ton atau sebesar 9,61% dari total produksi yang dihasilkan. Jumlah ternak kambing terbanyak di Kecamatan Sokaraja terdapat di desa Wiradadi yaitu sebanyak 537 ekor atau 19,48% dari jumlah kambing yang diternakan.

Jumlah ayam kampung yang diternakan di Kecamatan Sokaraja paling banyak terdapat di desa Karangnanas yaitu sebanyak 2.503 ekor ayam kampung atau sebesar 10,73%.

Jumlah ternak sapi biasa terbanyak di Kecamatan Sokaraja terdapat di desa Sokaraja Tengah dengan 149 ekor atau sebesar 16,98% dari total sapi biasa keseluruhan. Itik juga merupakan salah satu komoditas unggulan pada sektor peternakan di Kecamatan Sokaraja dengan jumlah produksi terbesar terdapat di desa Karangnanas sebanyak 1.107 ekor itik atau sebesar 19,03% dari jumlah keseluruhan di Kecamatan Sokaraja.

Selain sektor pertanian dan peternakan, Kecamatan Sokaraja juga mempunyai potensi di sektor industri dan perdagangan. Sektor industri tersebar di seluruh wilayah di Kecamatan Sokaraja. Industri kecil terbanyak di Kecamatan Sokaraja terdapat di desa Sokaraja Tengah dengan jumlah industri kecil sebanyak 18 buah. Sementara itu, untuk industri rumah tangga di Kecamatan Sokaraja paling banyak terdapat di desa Wiradadi dengan jumlah 537 buah industri rumah tangga.

Selain itu, di Sokaraja juga banyak terdapat pengrajin batik khas Sokaraja dengan skala industri kecil dan industri rumah tangga. Jumlah toko/warung terbanyak berada di desa Sokaraja Kidul yaitu sebanyak 81 unit dan jumlah warung makan terbanyak terdapat di desa Sokaraja Kulon dengan 51 warung makan.

Kebanyakan industri kecil dan industri rumah tangga di Kecamatan Sokaraja memproduksi produk makanan khas seperti getuk goreng, jenang, lanting, dan keripik tempe untuk dijual di toko oleh-oleh yang banyak terdapat di wilayah Kecamatan Sokaraja.

Sistem agribisnis pertanian sengaja dikembangkan mengingat sistem ini mampu mengintegrasikan empat subsistem usaha pertanian mulai dari hulu hingga hilir. Pertama, subsistem agribisnis hulu (up-stream agribusiness) yang merupakan kegiatan ekonomi yang menyediakan sarana produksi bagi pertanian, seperti usaha di bidang pengadaan dan perdagangan sarana pertanian dan perikanan (alat olah lahan pertanian, mesin pengolah karet, kapal, perahu, alat tangkap, dan lain-lain) dan sarana budidaya pertanian dan perikanan (benih, pupuk, pakan, obat-obatan, dan lain-lain).

(10)

Kedua, subsistem on-farm agribusiness yang merupakan kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana produksi untuk menghasilkan produk pertanian primer. Usaha yang masuk ke dalam subsistem ini adalah usaha pertanian produk unggulan dan budidaya produk unggulan.

Ketiga, subsistem agribisnis hilir (down-stream agribusiness) yang berupa kegiatan ekonomi yang mengolah produk pertanian primer menjadi produk olahan, termasuk di dalamnya kegiatan pemasaran.

Keempat, kegiatan ekonomi terkait yang dikenal sebagai subsistem penunjang. Subsistem penunjang adalah seluruh kegiatan ekonomi yang menyediakan jasa bagi agribisnis pertanian, seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga transportasi, lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintah.

Pemerintah daerah seharusnya dalam perencanaan pengembangan sektor mengacu pada program-program pengembangan pada sektor unggulan, walaupun tidak menutup sektor lain yang baru berkembang maupun kurang berkembang. Strategi, kebijakan dan program yang ditawarkan diharapkan dapat menjadi pendorong dalam pengembangan sektor terutama sektor ekonomi kecil atau kerakyatan.

Sumber :

https://banyumasdaily.com/2020/02/04/potensi-desa-di-kecamatan-sokaraja-sektor-pertanian-peternakan- dan-industri-kecil/

(11)

PETUNJUK KERJA

1. Bacalah materi tentang pengembangan upaya meningkatkan ekonomi kreatif pada buku paket siswa halaman 159!

2. Bacalah wacana kondisi ekonomi kreatif Kecamatan Sokaraja pada masa sekarang!

3. Identifikasi masalah kondisi ekonomi kreatif Kecamatan Sokaraja sesuai dengan kelompoknya masing-masing!

4. Kerjakan LKPD!

SOAL

1. Apa yang harus dimiliki seorang pengusaha agar produksi yang dihasilkan disukai masyarakat?

...

...

...

2. Tantangan apa yang dihadapi pengembangan ekonomi kreatif di wilayah kecamatan sokaraja ? (jawaban kalian sesuai bidang pembagian kelompok)

...

...

...

...

3. Analislah solusi upaya menghadapi masalah pengembangan ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan ?

...

...

...

...

...

...

4. Jika kalianberperan sebagai pelaku industri kreatif di wilayah kecamatan sokaraja, langkah apa saja yang dapat kalian tempuh untuk memajukan industri kreatif di wilayah tercinta kalian ini ?

...

...

...

...

...

...

Bidang Studi

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 3.3.4)

:IPS

KD :ketergantungan antarruang dilihat dari konsep ekonomi (produksi, distribusi,

konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat

Tujuan Pembelajaran

:1.Menganalisis upaya membangun ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

2. Menyajikan hasil analisis upaya membangun ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Materi :Mengembangkan ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Kelas / Semester

:IX/ Genap

Hari / tanggal : Juli 2022

(12)

Lembar Jawaban tambahan

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

3. Penilaian Keterampilan

LEMBAR OBSERVASI KINERJA DISKUSI Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 SOKARAJA

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IX F

(13)

Bentuk Penilaian : Keterampilan diskusi N

o Nama Siswa

Aspek Penilaian Rerata

Nilai Kerjasama Inisiatif Gagasan Keaktifan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1.

2.

3.

4.

5.

LEMBAR OBSERVASI KINERJA PRESENTASI Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 SOKARAJA

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IX F

Bentuk Penilaian : Keterampilan Presentasi

No Nama Siswa

Aspek Penilaian

Rerata Nilai Penampilan Media yang

digunakan

Penguasaan materi

Sistematika penyampaian 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1

2 3 4

Kriteria Nilai

A = 86 – 100 : Baik Sekali B = 71– 85 : Baik

C = 56 – 70 : Cukup D = ≤ 55 : Kurang

Keterangan Skor : Baik sekali = 4 Baik = 3

Cukup = 2 Kurang = 1

Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏

𝒙 𝟏𝟎𝟎

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

(14)

MEDIA PEMBELAJARAN

INFORMASI APA SAJA YANG DAPAT KALIAN AMBIL DARI GAMBAR INI...?

MATERI POKOK BAHASAN APA YANG SESUAI DENGAN GAMBAR BERIKUT…?

APAKAH KALIAN TERTARIK DAN TERTANTANG UNTUK MENGETAHUI LEBIH BANYAK…??

Mari perhatikan dan simak baik-baik…

Ayoo.. Tetap Semangat Mencari tahu…!!

distan.bulelengkab.go.id.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/10/02/180000169/kenapa-bambu-disebut-tanaman-dengan- pertumbuhan-paling-cepat

https://inibaru.id/kulinary/getuk-goreng-banyumas-jadi-warisan-budaya-nasional

https://surabaya.liputan6.com/read/4039680/diet-plastik-di-ponorogo-jadi-berkah-bagi-perajin-besek

(15)

https://www.priceza.co.id/s/harga/makanan-getuk-goreng-by-makanan-getuk-goreng

(16)
(17)

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip pertanggungjabawan yang dilakukan oleh pihak pabrik tahu Gaya Baru 2 tidak sesuai karena pihak pabrik dalam pengolahannya masih belum memenuhi secara benar petunjuk Allah

Pada formula pertama kategori tertinggi agak suka sebanyak 60%, hal ini dikarenakan rasa pada formula pertama lebih mendominasi rasa pisang ka- rena perbandingan

Caturtunggal, Depok) Adiwiyata Mandiri Presiden Republik Indonesia 14 SD N Kanisius (Kadirejo, Kalasan) Adiwiyata Nasional Kementerian Lingkungan Hidup 15 SMP N 2 Kalasan

10 November 2015 Rumah Sakit belum sepenuhnya melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan; telah secara rutin melaporkan pelaksanaan UKL-UPL; Rumah sakit sedang

[r]

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat toksisitas dan imunomodulator ekstrak daun delima putih, daun kemuning, daun ceremai, daun jati belanda, dan bunga kecombrang terhadap

Sedangkan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yakni penelitian dimaksudkan untuk dapat memberikan gambaran yang

Meskipun berbagai kemajuan besar telah dicapai dalam mengatasi kebutuhan individu dan masyarakat yang terkena dampak konflik, jumlah total dana yang disediakan hingga saat ini