SUMBER DAYA POTENSI DAERAH
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 2 SOKARAJA
Kelas / Semester : IX / Genap Tema : Ekonomi Kreatif
Sub Tema : Membangun Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Daerah untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Pembelajaran Ke : 2
Alokasi Waktu : 10 Menit A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi tantangan pengembangan ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan benar
2. Menganalisis upaya membangun ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimasa sekarang dengan teliti.
3. Menyajikan hasil analisis upaya membangun ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan rasa tanggung jawab dan percaya diri.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (2 menit)
Melakukan kegiatan awal dengan mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran , menanyakan kabar sebagai perwujudan pribadi yang bertakwa, menerapkan sikap disiplin dan rasa syukur.
Mengingatkan peserta didik agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan pembelajaran untuk mencegah penyebaran covid-19.
Memotivasi peserta didik agar selalu bersemangat dalam belajar dan menjalani hidup.
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi pada pertemuan sebelumnya.
Menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini yaitu: upaya pengembangan ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Memberitahukan tentang tujuan pembelajaran, materi, standar KKM pada materi saat ini. model pembelajaran yang digunakan dan penilaian yang akan digunakan pada pertemuan yang sedang berlangsung.
Kegiatan Inti (6 menit) Tahap 1: Orientasi
peserta didik pada masalah
Mengamati (Literasi)
Guru menampilkan media gambar pop up tentang kegiatan ekonomi kreatif yang ada di wilayah Kabupaten Banyumas lebih khusus
Kecamatan Sokaraja yang memiliki potensi khas dan letaknya berada di sekitar lingkungan sekolah.
Siswa Mengamati media media gambar pop up tentang kegiatan
ekonomi kreatif yang ada di wilayah kabupaten Banyumas lebih khusus Kecamatan Sokaraja yang memiliki potensi khas dan letaknya berada di sekitar lingkungan sekolah.
Guru membagikan dan mengarahkan peserta didik membaca wacana Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Daerah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.
Menanya ( Critical Thinking )
Peserta didik secara individu melakukan identifikasi masalah dan mengajukan pertanyaan kepada guru.
Peserta didik melakukan klarifikasi terhadap masalah yang telah ditemukan.
Tahap 2:
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Guru membagi kelompok peserta didik berdasarkan minat terhadap ekonomi kreatif, kelompok disesuaikan dengan jenis ekonomi kreatif yang ada daerah Kecamatan Sokaraja.
Kelompok 1 kerajinan
Kelompok 2 industri rumah tangga
Kelompok 3 budaya
Kelompok 4 penerbitan dan percetakan
Tahap – 3 Membimbing peyelidikan
ndividual ataupun kelompok
Mengumpulkan Informasi
Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan data/informasi, mengolah dan menganalisis data atau informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menyelesaikan masalah.
Peserta didik diminta untuk mendiskusikan di dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan solusi dari masalah yang ditemukan.
Tahap 4:
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menalar / Mengasosiasikan
Guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang paling tepat dengan cara mengarahkan peserta didik:
a) Menganalisis data atau informasi yang telah dikumpulkan.
b) Mendiskusikan di dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan.
Guru membimbing peserta didik menyajikan laporan dalam bentuk LKPD
Tahap 5:
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengkomunikasikan
Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.
a) Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil ( kesimpulan) dari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.
b) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil kesimpulan kelompok yang dipresentasikan.
Guru memberikan apresiasi bagi siswa yang berani
menyampaikan tanggapan atas hasil kesimpulan kelompok lain
Peserta didik bersama guru mengambil kesimpulan atas jawaban dari hasil diskusi.
Penutup (2 menit)
Guru memberikan tes pilihan ganda untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi
Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
Guru mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya
Guru mengingatkan peserta didik untuk senantiasa menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan
Berdoa dan Memberi salam.
C. PENILAIAN PEMBELAJARAN Jenis
Penilaian Bentuk Penilaian
Sikap sosial Non tes (pengamatan)
Pengamatan penilaian sosial dilaksanakan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, dengan mengamati aktivitas peserta didik.
Jurnal penilaian sikap terlampir Sikap spiritual Non tes (pengamatan)
Pengamatan penilaian sosial dilaksanakan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, dengan mengamati aktivitas peserta didik.
Jurnal penilaian sikap terlampir Pengetahuan LKPD, Tes pilihan ganda.
Kisi-kisi, Soal dan pedoman penskoran terlampir Keterampilan Diskusi ( pengamatan saat diskusi )
Unjuk kerja menyajikan hasil diskusi.
Mengetahui, Kepala Sekolah
TRI AGUS HARIYATNO, S.Pd NIP. 19670829 199203 1 009
Sokaraja, 24 Juli 2022 Guru Mata Pelajaran IPS
TRI KUNDARNI, S.Pd NIP.19780126 200801 2017
INSTRUMEN PENILAIAN 1. Penilaian Sikap
a. Sikap Sosial
JURNAL PENILAIAN SIKAP SOSIAL Kelas : IX F
Mata Pelajaran: IPS
No Hari
/ Tgl Nama L/
P
Catatan Prilaku
Butir Sikap
Tindak
Lanjut TTD
Jujur Disiplin T. Jawab Santun P. diri Peduli
1 2 3 4 5
Sokaraja, Juli 2022 Guru Mata Pelajaran IPS
Tri Kundarni, S.Pd.
NIP.19780126 200801 2 017
b. Sikap Spiritual
JURNAL PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL Kelas : IX F
Mata Pelajaran: IPS N
o
Hari
/ Tgl Nama L/
P Catatan Prilaku Butir Sikap Tindak
Lanjut TTD 1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5
Keterangan : 1. Berdoa
2. Memberi salam
3. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan
4. Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri (bersabar )
5. Bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu 6. Berserah diri (tawakkal)
7. Memelihara hubungan baik sesama manusia 8. Bersyukur sebagai bangsa Indonesia
Sokaraja, Juli 2022 Guru Mata Pelajaran IPS
Tri Kundarni, S.Pd.
NIP.19780126 200801 2 017
2. Penilaian Pengetahuan a. Kisi-Kisi Penilaian Harian
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 2 SOKARAJA Mata Pelajaran : IPS
Kelas /Semester : IX/Ganjil
Tahun pelajaran : 2022 / 2023 Tehnik penilaian : Tes pilihan ganda
Jumlah soal : 4 Nomor
N
o Kompetensi Dasar Indikator Materi Indikator soal Level Nomor
Soal
Skor 1 3.3 Menganalisis
ketergantungan antarruang dilihat dari konsep ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat
3.3.4 Membangun Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Daerah untuk
Meningkatkan Kesejahteraan
Membangun ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk
meningkatkan kesejahteraan
Disajikan informasi, peserta didik mampu mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh pelaku ekonomi
kreatif dengan benar.
C1 1 2
2 Disajikan informasi, peserta didik
mampu menganalisis upaya menghadapi tantangan ekonomi kreatif
C4 2 2
3 Disajikan informasi, peserta didik
mampu mengidentifikasi upaya strategi
Yang dilakukan oleh pemerintah
C1 3 2
4 Disajikan informasi, peserta
didik mampu menganalisis peluang pengembangan ekonomi kreatif yang tepat
C4 4 2
5 Disajikan informasi, peserta didik
mampu mencotohkan upaya pengembanga ekonomi kreatif
C2 5 2
b. Soal Pilihan Ganda
1. Berikut ini adalah tantangan nyata yang dihadapi oleh pelaku ekonomi kreatif di sektor penerbitan dan percetakan pada masa kebiasaan baru pasca pandemi adalah….
A. Menurunnya usaha masyarakat berakibat menurunnya permintaan jasa fotografi B. Ekonomi kreatif jasa fotografi membutuhkan modal usaha yang tinggi
C. Usaha fotografi membutuhkan kreativitas dan bakat yang mengikuti perkembangan jaman
D. Sebagian besar konsumen lebih memilih fotografer profesional yang berbakat dan krearif dengan harga ramah dikantong
2. Pasca pembatasan mobilitas sosial menyebabkan transaksi jual beli menurun, masyarakat menghindari berinteraksi dengan banyak orang. Upaya yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha kerajinan dalam menghadapi tantangan tersebut adalah …..
A. memasarkan barang kerajinan secara online
B. menghentikan usaha sampai masa pembatasan sosial berakhir C. memberhentikan sebagian tenaga kerja
D. menambah lokasi penjualan
3. Dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif di masyarakat, pemerintah memiliki strategi yang bermanfaat untuk menggerakkan industry kreatif melalui….
A. Ekonomi B. Budaya C. Sosial D. Pendidikan
4.Sebagian besar wilayah di Kecamatan Sokaraja merupakan daerah penghasil singkong.
Hali ini berarti wilayah Kecamatan Sokaraja memiliki peluang pengembangan industri ekonomi kreatif seperti pengolahan makanan berbahan dasar singkong seperti yang kita lihat di sepanjang jalan raya Sokaraja. Berikut ini merupakan contoh upaya
pengembangan ekonomi kreatif yang paling tepat dilakukan oleh pemerintah adalah….
A. memperketat ijin pendirian industri pengolahan ketela pohon B. penyaluran bantuan langsung tunai secara rutin dan terprogram
C. pelatihan pengolahan berbagai jenis makanan berbahan dasar singkong
D. Program BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh penduduk yang sudah memenuhi syarat
5. Dengan melihat potensi yang dimiliki kecamatan Sokaraja, maka masyarakat dapat memanfaatkan peluang potensi tersebut demi meningkatkan kesejahteraan. Berdasarkan hasil analisi kalian maka peluang paling tepat yang dapat dikembangkan adalah sektor ....
A. Industri rumah tangga B. Industri otomotif C. Insustri kerajinan D. Industri budaya
c. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1. D.sebagian besar konsumen lebih memilih fotografer profesional yang berbakat dan krearif dengan harga ramah dikantong
2
2. A memasarkan barang secara online 2
3. D Pendidikan 2
4. C pelatihan pengolahan berbagai jenis makanan berbahan dasar singkong
2
5. C. industri kerajinan 2
Jumlah 10
Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
Wacana
Kondisi Ekonomi Kreatif di Kecamatan Sokaraja Pada masa Sekarang
Potensi yang menonjol di Kecamatan Sokaraja adalah sektor pertanian, peternakan dan industri kecil. Pada sektor pertanian terdapat satu komoditas unggulan yaitu padi.
Sementara pada sektor peternakan terdapat empat komoditas unggulan, yaitu kambing, sapi biasa, ayam kampung, dan itik.
Semua desa di Kecamatan Sokaraja memproduksi padi dengan jumlah produksi terbesar terdapat di desa Karangduren yaitu sebesar 1.339 ton atau sebesar 9,61% dari total produksi yang dihasilkan. Jumlah ternak kambing terbanyak di Kecamatan Sokaraja terdapat di desa Wiradadi yaitu sebanyak 537 ekor atau 19,48% dari jumlah kambing yang diternakan.
Jumlah ayam kampung yang diternakan di Kecamatan Sokaraja paling banyak terdapat di desa Karangnanas yaitu sebanyak 2.503 ekor ayam kampung atau sebesar 10,73%.
Jumlah ternak sapi biasa terbanyak di Kecamatan Sokaraja terdapat di desa Sokaraja Tengah dengan 149 ekor atau sebesar 16,98% dari total sapi biasa keseluruhan. Itik juga merupakan salah satu komoditas unggulan pada sektor peternakan di Kecamatan Sokaraja dengan jumlah produksi terbesar terdapat di desa Karangnanas sebanyak 1.107 ekor itik atau sebesar 19,03% dari jumlah keseluruhan di Kecamatan Sokaraja.
Selain sektor pertanian dan peternakan, Kecamatan Sokaraja juga mempunyai potensi di sektor industri dan perdagangan. Sektor industri tersebar di seluruh wilayah di Kecamatan Sokaraja. Industri kecil terbanyak di Kecamatan Sokaraja terdapat di desa Sokaraja Tengah dengan jumlah industri kecil sebanyak 18 buah. Sementara itu, untuk industri rumah tangga di Kecamatan Sokaraja paling banyak terdapat di desa Wiradadi dengan jumlah 537 buah industri rumah tangga.
Selain itu, di Sokaraja juga banyak terdapat pengrajin batik khas Sokaraja dengan skala industri kecil dan industri rumah tangga. Jumlah toko/warung terbanyak berada di desa Sokaraja Kidul yaitu sebanyak 81 unit dan jumlah warung makan terbanyak terdapat di desa Sokaraja Kulon dengan 51 warung makan.
Kebanyakan industri kecil dan industri rumah tangga di Kecamatan Sokaraja memproduksi produk makanan khas seperti getuk goreng, jenang, lanting, dan keripik tempe untuk dijual di toko oleh-oleh yang banyak terdapat di wilayah Kecamatan Sokaraja.
Sistem agribisnis pertanian sengaja dikembangkan mengingat sistem ini mampu mengintegrasikan empat subsistem usaha pertanian mulai dari hulu hingga hilir. Pertama, subsistem agribisnis hulu (up-stream agribusiness) yang merupakan kegiatan ekonomi yang menyediakan sarana produksi bagi pertanian, seperti usaha di bidang pengadaan dan perdagangan sarana pertanian dan perikanan (alat olah lahan pertanian, mesin pengolah karet, kapal, perahu, alat tangkap, dan lain-lain) dan sarana budidaya pertanian dan perikanan (benih, pupuk, pakan, obat-obatan, dan lain-lain).
Kedua, subsistem on-farm agribusiness yang merupakan kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana produksi untuk menghasilkan produk pertanian primer. Usaha yang masuk ke dalam subsistem ini adalah usaha pertanian produk unggulan dan budidaya produk unggulan.
Ketiga, subsistem agribisnis hilir (down-stream agribusiness) yang berupa kegiatan ekonomi yang mengolah produk pertanian primer menjadi produk olahan, termasuk di dalamnya kegiatan pemasaran.
Keempat, kegiatan ekonomi terkait yang dikenal sebagai subsistem penunjang. Subsistem penunjang adalah seluruh kegiatan ekonomi yang menyediakan jasa bagi agribisnis pertanian, seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga transportasi, lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintah.
Pemerintah daerah seharusnya dalam perencanaan pengembangan sektor mengacu pada program-program pengembangan pada sektor unggulan, walaupun tidak menutup sektor lain yang baru berkembang maupun kurang berkembang. Strategi, kebijakan dan program yang ditawarkan diharapkan dapat menjadi pendorong dalam pengembangan sektor terutama sektor ekonomi kecil atau kerakyatan.
Sumber :
https://banyumasdaily.com/2020/02/04/potensi-desa-di-kecamatan-sokaraja-sektor-pertanian-peternakan- dan-industri-kecil/
PETUNJUK KERJA
1. Bacalah materi tentang pengembangan upaya meningkatkan ekonomi kreatif pada buku paket siswa halaman 159!
2. Bacalah wacana kondisi ekonomi kreatif Kecamatan Sokaraja pada masa sekarang!
3. Identifikasi masalah kondisi ekonomi kreatif Kecamatan Sokaraja sesuai dengan kelompoknya masing-masing!
4. Kerjakan LKPD!
SOAL
1. Apa yang harus dimiliki seorang pengusaha agar produksi yang dihasilkan disukai masyarakat?
...
...
...
2. Tantangan apa yang dihadapi pengembangan ekonomi kreatif di wilayah kecamatan sokaraja ? (jawaban kalian sesuai bidang pembagian kelompok)
...
...
...
...
3. Analislah solusi upaya menghadapi masalah pengembangan ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan ?
...
...
...
...
...
...
4. Jika kalianberperan sebagai pelaku industri kreatif di wilayah kecamatan sokaraja, langkah apa saja yang dapat kalian tempuh untuk memajukan industri kreatif di wilayah tercinta kalian ini ?
...
...
...
...
...
...
Bidang Studi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 3.3.4)
:IPS
KD :ketergantungan antarruang dilihat dari konsep ekonomi (produksi, distribusi,
konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat
Tujuan Pembelajaran
:1.Menganalisis upaya membangun ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
2. Menyajikan hasil analisis upaya membangun ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Materi :Mengembangkan ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kelas / Semester
:IX/ Genap
Hari / tanggal : Juli 2022
Lembar Jawaban tambahan
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
3. Penilaian Keterampilan
LEMBAR OBSERVASI KINERJA DISKUSI Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 SOKARAJA
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : IX F
Bentuk Penilaian : Keterampilan diskusi N
o Nama Siswa
Aspek Penilaian Rerata
Nilai Kerjasama Inisiatif Gagasan Keaktifan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1.
2.
3.
4.
5.
LEMBAR OBSERVASI KINERJA PRESENTASI Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 SOKARAJA
Mata Pelajaran : IPS
Kelas : IX F
Bentuk Penilaian : Keterampilan Presentasi
No Nama Siswa
Aspek Penilaian
Rerata Nilai Penampilan Media yang
digunakan
Penguasaan materi
Sistematika penyampaian 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1
2 3 4
Kriteria Nilai
A = 86 – 100 : Baik Sekali B = 71– 85 : Baik
C = 56 – 70 : Cukup D = ≤ 55 : Kurang
Keterangan Skor : Baik sekali = 4 Baik = 3
Cukup = 2 Kurang = 1
Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
MEDIA PEMBELAJARAN
INFORMASI APA SAJA YANG DAPAT KALIAN AMBIL DARI GAMBAR INI...?
MATERI POKOK BAHASAN APA YANG SESUAI DENGAN GAMBAR BERIKUT…?
APAKAH KALIAN TERTARIK DAN TERTANTANG UNTUK MENGETAHUI LEBIH BANYAK…??
Mari perhatikan dan simak baik-baik…
Ayoo.. Tetap Semangat Mencari tahu…!!
distan.bulelengkab.go.id.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/10/02/180000169/kenapa-bambu-disebut-tanaman-dengan- pertumbuhan-paling-cepat
https://inibaru.id/kulinary/getuk-goreng-banyumas-jadi-warisan-budaya-nasional
https://surabaya.liputan6.com/read/4039680/diet-plastik-di-ponorogo-jadi-berkah-bagi-perajin-besek
https://www.priceza.co.id/s/harga/makanan-getuk-goreng-by-makanan-getuk-goreng