• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Undang-Undang nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan publik mengamanatkan bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik harus menyusun dan menetapkan standar pelayanan publik sebagai salah satu acuan dalam penyelenggaraan pelayanan publik dilingkungan kerja masing-masing.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Metro telah menyusun Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Semester II Tahun 2019, hal tersebut adalah sebagai suatu keharusan bagi lembaga penyelenggara layanan kepada masyarakat.

Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dalam berbagai sektor pelayanan, terutama yang menyangkut hal-hal sipil dan kebutuhan dasar masyarakat, kinerjanya masih belum seperti yang diharapkan. Hal ini dapat dibuktikan antara lain masih banyaknya pengaduan atau keluhan masyarakat dan dunia usaha, baik melalui surat pembaca maupun media pengaduan lainnya yang menyangkut prosedur yang berbelit-belit, kurang transparan, kurang informatif, fasilitas yang terbatas, sarana dan prasarana yang kurang memadai, suasana lingkungan yang kurang nyaman dan aman, sehingga tidak menjamin kepastian hukum, waktu dan biaya serta masih banyak dijumpai pungutan liar dan diskriminatif.

Oleh karena itu pelayanan publik harus mendapat perhatian dan penanganan yang sungguh-sungguh dari semua aparatur, karena merupakan tugas dan fungsi yang melekat pada setiap aparatur sebagai jajaran terdepan instansi pemberi pelayanan publik.

Sesuai dengan semangat reformasi, maka pelayanan publik juga tidak dapat dipisahkan dari semangat perbaikan ke arah yang lebih baik untuk melayani seluruh warga negara secara adil dan bertanggung jawab. Penyelenggara pelayanan publik harus membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan yang

(2)

2 dilakukannya seiring dengan harapan dan tuntutan masyarakat terhadap peningkatan pelayanan publik.

Upaya peningkatan kualitas pelayanan harus dilaksanakan secara bersama-sama, terpadu, terprogram, terarah dan konsisten dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat, sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat diberikan secara tepat, cepat, murah, terbuka, sederhana dan mudah dilaksanakan serta tidak diskriminatif.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menerbitkan peraturan/ketentuan yang mengatur secara teknis tentang pelaksanaan pelayanan masyarakat, yaitu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

B. Maksud dan Tujuan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Metro dalam menyusun Laporan Servey Kepuasan Masyarakat ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kinerja aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus sebagai wahana penyerap aspirasi masyarakat berupa saran, harapan, sekaligus kritik terhadap pelayanan yang telah diberikan selama ini untuk dijadikan pedoman kebijakan, program dan strategi guna peningkatan pelayanan. Disamping hal tersebut di atas, penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat juga sebagai upaya untuk mempertegas komitmen terhadap perbaikan serta peningkatan kualitas dan mutu pelayanan publik baik di bidang Administrasi Kependudukan maupun Pencatatan Sipil, yang meliputi antara lain ;

1. Pelayanan KTP

2. Pelayanan KartuIdentitas Anak (KIA) 3. Pelayanan KK

4. Pelayanan Administrasi Penduduk Pindah dan Datang 5. Pelayanan Akta Kelahiran dan

6. Pelayanan Akta Kematian

(3)

3 7. Pelayanan Akta Perkawinan

8. Pelayanan Akta Perceraian 9. Pelayanan Ganti Nama 10. Pelayanan Adopsi 11. Dll

Dengan laporan ini diharapkan dapat diperoleh suatu kesimpulan atas capaian kinerja pelayanan publik yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dibidang pelayanan Administrasi Kependudukan serta sebagai bahan masukan dan evaluasi dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan publik dimasa yang akan datang.

(4)

4

II. RENCANA KERJA TAHUN 2019

1. TUJUAN

.

a) Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi aparatur.

b) Meningkatnya pengetahuan Sumber daya aparatur.

c) Tersedianya Perencanaan, pertanggung jawaban kinerja dan keuangan OPD

d) Terwujudnya tertib administrasi kependudukan.

2. SASARAN

a) Terwujudnya kelancaran pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran.

b) Terwujudnya kecepatan, keamanan dan kenyamanan kerja aparatur.

c) Tersedianya pakaian dinas pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Metro.

d) Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kinerja sumber daya aparatur.

e) Terwujudnya perencanaan, pertanggungjawaban kinerja dan keuangan.

f) Tertib administrasi kependudukan dan Pencatatan Sipil, pengadaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana komputer SIAK, program jaringan SIAK, data laporan kependudukan yang akurat.

3. PROGRAM

Sesuai tema Pembangunan Kota Metro 2019 yaitu Percepatan Pembangunan wisata keluarga didukung infrastruktur menuju Metro sejahtera. Maka Prioritas Pembangunan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Metro terdapat pada urutan ke-2 yang berbunyi Peningkatan Pelayanan Publik melalui Revormasi dan Teknologi Informasi yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Metro pada Tahun Anggaran 2019 terdiri dari 4 program yaitu :

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

(5)

5 3. Peningkatan pengembangan system capaian kinerja dan

keuangan

4. Penataan Administras iKependudukan.

4. KEGIATAN

Berdasarkan program yang telah ditetapkan, selanjutnya untuk pelaksanaannya terbentuklah beberapa kegiatan guna menunjang terlaksananya program dengan baik. kegiatan yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air & Listrik c. Penyediaan Jasa Pemeliharaan & Perizinan Kendaraan Dinas

Operasional

d. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan e. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor f. Penyediaan Alat Tulis Kantor

g. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

h. Penyediaan KomponenIntalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

i. Penyediaan Bahan Bacaan & Peraturan Perundang--undangan j. Penyediaan Makanan dan Minuman

k. Rapat Koordinas idan Konsultas keluar Daerah.

2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara a. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

b. Pengadaan Mebeulair

c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair

g. Rehabilitasi Sedang /Berat Gedung kantor

3. Peningkatan pengembangan system capaian kinerja dan keuangan

(6)

6 a. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir tahun

4. Penataan Administras iKependudukan.

a. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk

1. Peningkatan Pelayanan Publik dalam bidang Kependudukan.

2. Sosialisasi dan temu konsultasi antar instansi 3. Sosialisasi Kebijakan Kependudukan

4. Pendataan Penduduk Non Permanen b. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil

1. Sosialisasi Peraturan Pencatatan Sipil 2. Pelayanan pencatatan sipil.

3. Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) terpadu.

c. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) dan Pemanfaatan.

1. Pengadaan dan Pemeliharaan Sistem Administrasi Kependudukan.

2. Pengembangan Data Base Kependudukan

3. Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Kependudukan 4. Monitoring, EvaluasidanPelaporan.

(7)

7 III. ANALISIS KEPUASAN MASYARAKAT

Yang dimaksud dengan Survei Kepuasan Masyarakat adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggara pelayanan publik.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelaksanaan kegiatan Survey Kepuasan Masyarakat atas layanan yang diberikan berupa layanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah mengisi kuisioner melalui aplikasi dalam tablet pengisian sendiri kepada masyarakat yang dilayani oleh para petugas di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Metro.

Metode yang digunakan dalam Survey Kepuasan Masyarakat ada dua metode, yaitu:

A. Metode Indeks Kepuasan Masyarkat (IKM)

Indikator yang digunakan dalam pelaksanaan survey Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang diberikan oleh petugas terhadap masyarakat masih menggunakan indikator sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003,, dengan menggunakan 14 indikator unsur pelayanan, yaitu :

1. Prosedur pelayanan 2. Persyaratan pelayanan

3. Kejelasan petugas pelayanan 4. Kedisiplinan petugas pelayanan 5. Tanggung jawab petugas pelayana 6. Kemampuan petugas pelayanan 7. Kecepatan pelayanan

8. Keadilan pelayanan

9. Kesopanan dan keramahan petugas 10. Kepastian pelayanan

11. Kenyamanan lingkungan pelayanan 12. Keamanan pelayanan

(8)

8 13. Are parkir

14. Fasilitas Pelayanan

Jumlah responden yang menjadi sasaran kuisioner Indeks Kepuasan Masyarakat sebanyak 100 orang yang ditentukan secara acak dan merupakan masyarakat yang mendapatkan pelayanan langsung dari aparatur pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Metro.

Cara penghitungan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) unit pelayanan dilakukan dengan menggunakan ‘Nilai Rara-Rata Tertimbang’

masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap 14 unsur pelayanan yang dinilai, maka setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama, dengan rumus sebagai berikut:

Bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah bobot = 1 = 0,071 Jumlah unsur 14

Untuk memperoleh nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata:

IKM = Total Nilai Rata-rata per unsur× Nilai Penimbang Total unsur yang terisi

Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) unit pelayanan, yaitu antara 25 – 100 maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut:

IKM Unit Pelayanan X 25

Berdasarkan cara perhitungan tersebut diatas, maka Hasil Survei Indeks Kepuasan Masyarakat atas pelayanan yang diberikan oleh petugas administrasi kependudukan dan pencatatan sipil kepada masyarakat pengguna layanan, diperoleh hasil sebagai berikut:

(9)

9 Tabel 1

NILAI RATA-RATA UNSUR PELAYANAN

NO UNSUR PELAYANAN NILAI RATA-RATA

1 Prosedur pelayanan 3.39

2 Persyaratan pelayanan 3.42

3 Kejelasan petugas pelayanan 3.38 4 Kedisplinan petugas pelayanan 3.40 5 Tanggungjawab petugas pelayanan 3.40 6 Kemampuan petugas pelayanan 3.43

7 Kecepatan pelayanan 3.39

8 Keadilan pelayanan 3.42

9 Kesopanan dan keramahan petugas 3.36

10 Kepastian pelayanan 3.44

11 Kenyamanan lingkungan pelayanan 3.42

12 Keamanan pelayanan 3.45

13 Area parkir 3.52

14 Fasilitas pelayanan 3.49

Tabel 2

NILAI TERENDAH DAN TERTINGGI UNSUR PELAYANAN

NO UNSUR PELAYANAN NILAI RATA-RATA

9 Kesopanan dan keramahan petugas 3.66 3 Kejelasan petugas pelayanan 3.38 4 Kedisplinan petugas pelayanan 3.38

1 Prosedur pelayanan 3.39

7 Kecepatan pelayanan 3.39

5 Tanggung jawab petugas pelayanan 3.40

2 Persyaratan pelayanan 3.42

11 Kenyamanan lingkungan pelayanan 3.42

8 Keadilan pelayanan 3.42

(10)

10 6 Kemampuan petugas pelayanan 3.43

10 Kepastian Pelayanan 3.44

12 Keamanan pelayanan 3.45

14 Fasilitas pelayanan 3.49

13 Area parkir 3.52

Tabel 3

NilaiPersepsi, Interval IKM, Interval konversi IKM NILAI

PERSEPSI

NILAI INTERVAL

KONVERSI IKM

MUTU PELAYANAN

KINERJA UNIT PELAYANAN 1 1,00 – 1,75 25,00 – 43,75 D Sangat Tidak baik 2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang Baik

3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik

4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat Baik

Berdasarkan data dalam tabel 1 dan 2 diatas maka nilai indeks secara keseluruhan diperoleh angka indeks sebesar 3,400 Dengan demikian nilai indeks unit pelayanan hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Penimbang

= 3,400 x 25

= 85,005 2. Mutu pelayanan : A

3. Kinerja unit pelayanan : Sangat Baik

Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa secara keseluruhan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil baik. Namun hasil tersebut harus menjadi bahan evaluasi dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan untuk mencapai hasil dengan predikat A menjadi Sangat Baik.

B. Metode Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) dengan pilihan Sangat Baik, Baik dan Buruk.

(11)

11 Indikator yang digunakan menggunakan survey terhadap seluruh pengguna layanan yang ada pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Metro. Setiap pengguna layanan diminta memberikan responding kepuasan (Sangat Baik, Baik, Buruk) setelah selesai mendapatkan layanan.

Pilihan kuisoner tersebut berada di loket pengambilan dan terintegrasi dalam satu sistem Lacak Dokumen (LADO). Pengguna layanan cukup memilih pilihan yang ada pada layar tablet setelah menerima produk layanan, sehingga setiap layanan memiliki nilai responyang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelayanan.

Cara penghitungan nilai Survey Kepuasan Masyarakat ( SKM ) unit pelayanan dilakukan dengan menggunakan ‘Nilai Rara-Rata Tertimbang’

pada setiap jenis layanan, dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah quisioner = sangat baik +baik+buruk

- Nilai presentase sangat baik = Jumlah Nilai Sangat Baik x 100 % Jumlah Qusioner

- Nilai presentase baik = Jumlah Nilai Baik x 100 % Jumlah Qusioner

- Nilai presentase buruk = Jumlah nilai buruk x 100 % Jumlah Qusioner

Untuk memperoleh nilai Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata:

SKM Nilai Total Responden =JumlahTotal Sangat Baik x 100%

Jumlah Total Qusioner SKM Nilai Total Responden = Jumlah Total Baik x 100%

Jumlah Total Qusioner

SKM Nilai Total Responden = Jumlah Total Buruk x 100%

Jumlah Total Qusioner

Berdasarkan cara perhitungan tersebut diatas, maka Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Semester II Tahun 2019 dengan metode pilihan

(12)

12 Sangat Baik, Baik dan Burukyang diberikan oleh pengguna layanan, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 1

NILAI RATA-RATA UNSUR PELAYANAN

NO JENIS PELAYANAN Sangat Baik

Baik Buruk Jumlah Sangat Baik %

Baik

%

Buruk

% 1 Seksi Identitas

Penduduk

2.040 181 - 2.221 92 8 -

2 Seksi Pendataan Penduduk

10 1 - 11 91 9 -

3 Seksi Pindah Datang 214 14 - 228 94 6 -

4 Seksi Kelahiran 634 20 - 654 97 3 -

5 Seksi Perkawinan dan Perceraian

5 2 - 7 71 29 -

6 Seksi Perubahan Status Anak Pewarganegaraan dan Kematian

58 3 - 61 95 5 -

Jumlah Responden 2.961 221 - 3.182 93 7 -

Tabel 2

NILAI TERENDAH DAN TERTINGGI UNSUR PELAYANAN

NO JENIS

PELAYANAN

Sangat Baik

Sangat Baik Terendah

Baik Baik Terendah

Buruk Buruk Terendah

1 Seksi Identitas Penduduk

181

2 Seksi Pendataan Penduduk

(13)

13 3 Seksi Pindah

Datang

4 Seksi Kelahiran 634 5 Seksi Perkawinan

dan Perceraian

5 2

6 Seksi Perubahan Status Anak Pewarganegaraa n dan Kematian Jumlah

Responden

Tabel 3

Nilai Persepsi, Jumlah responden, Nilai pelayanan NILAI

PERSEPSI

JENIS PELAYANAN

JUMLAH PELAYANAN

MUTU PELAYANAN

JUMLAHRESPON DEN

Sangat Baik Seksi Kelahiran 634 97 % 654

Baik Seksi Perkawinan dan Perceraian

2 29 % 7

Buruk Seksi Identitas Penduduk

- - -

Berdasarkan data dalam tabel 1 dan 2 diatas maka nilai indeks secara keseluruhan diperoleh angka indeks sebesar 634 Dengan demikian nilai indeks unit pelayanan hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Nilai SKM setelah dikonversi = Jml pelayanan /jml responden * 100

= 634/654 x 654 * 100

=97 %

2. Mutu pelayanan : A

3. Kinerja unit pelayanan : SangatBaik

Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan secara menyeluruh pada Semester II Tahun 2019 ini pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Metro, dengan predikat Sangat Baik.

(14)

14 IV. KENDALA/PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Dalam pelaksanaan pelayanan publik di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Metro terdapat beberapa kendala/masalah yang dihadapi, antara lain ;

1. Aparatur kurang memahami masalah aturan kebijakan kependudukan, sehingga masyarakat banyak yang belum mengerti tentang aturan dan kebijakan kependudukan dan pencatatan sipil.

2. Masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang dalam rangka memberikan kenyamanan dan peningkatan kualitas pelayanan publik yang diharapkan masyarakat.

3. Perlu adanya buku pedoman atau buku saku tentang kebijakan kependudukan untuk memudahkan petugas registrasi dalam melaksanakan pelayanan.

4. Pelayanan Kartu Keluarga masih melalui tingkat kecamatan sehingga kuisoner terhadap layanan kartu keluarga belum dapat dilaksanakan.

5. Sumber Daya Manusia yang dimiliki sangat terbatas sementara masyarakat yang memerlukan pelayanan sangat banyak sehingga mengakibatkan pelayanan terhadap masyarakat kurang optimal.

6. Minimnya kemauan masyarakat dalam melaporkan peristiwa akta-akta pencatatan sipil, seperti akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan.

7. Terbatasnya sumber dana yang ada untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan berupa seminar-seminar, pelatihan dan diklat teknis tentang pelayanan publik guna peningkatan pengetahuan dan keterampilan aparatur dalam rangka pemberian pelayanan publik yang lebih optimal.

8. Sering terjadi kerusakan perangkat perekaman KTP-el di tingkat kecamatan, sehingga mengganggu pelayanan.

(15)

15 V. CARA MENGATASI MASALAH

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah mengambil langkah- langkah dan kebijakan dalam mengatasi kendala/permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut ;

1. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana yang sangat diperlukan guna menunjang dan memperlancar serta mempermudah pelayanan publik.

2. Menginventarisir peralatan elektronik yang berkaitan dengan percepatan pelaksanaan pelayanan publik

3. Mengikutsertakan aparatur pelayanan mengikuti kegiatan diklat yang berkaitan dengan pelayanan publik bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

4. Kuisoner terhadap pelayanan pendataan penduduk/ Kartu Keluarga dapat dilakukan apabila pelayanan dilakukan di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

5. Melaksanakan sosialisasi Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil kepada aparat kecamatan, kelurahan, RW dan RT serta masyarakat

6. Memberikan bimbingan kepada petugas pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang bertugas di kecamatan dan kelurahan

7. Melaksanakan rapat koordinasi terbatas dengan petugas pelayanan yang bertugas di kecamatan, kelurahan, tokoh masyarakat, kepala sekolah dan kepala puskesmas dalam rangka mendapatkan masukan dan mengevaluasi serta menginventarisasi permasalahan- permasalahan yang dihadapi guna dicarikan solusinya.

(16)

16 VI. PENUTUP

Semester II Tahun 2019 pelaksanaan pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatatan Sipil telah berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan tercapainya Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 85,005 dengan predikat Sangat Baik. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil baik kualitas maupun kuantitas telah memberikan kontribusi bagi perbaikan pelayanan publik secara umum yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Metro.

Pencapaian kinerja sebagaimana tersebut diatas, telah memberikan motivasi kepada kami untuk lebih giat dan memacu serta meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi agar dapat mempertahankan predikat Sangat Baik yang telah dicapai pada Semester II Tahun 2019 ini..

Metro, 2019

KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA METRO

Dra. MARIA FITRI JAYASINGA,M.Pd Pembina Utama Muda

NIP. 19630301 198303 2 006

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari uji statistik Chi Square telah didapatkan angka signifikan p value = 0,017 < α = 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa H1 diterima yang berarti ada

Untuk mencapai titik kordinat tersebut maka lengan robot harus memperhitungkan derajat setiap sendinya, untuk mendapatkan derajat setiap sendi dari sebuah

Cara yang ditempuh Hansen selaku marketing komunikasi dalam menampilkan tampilan visual dari event yang akan diselenggarakan di JX International, memang harus lengkap

64 Dari langkah-langkah perubahan dan usulan yang dilakukan dapat dibuat menjadi future state map aktivitas perbaikan preventive untuk menunjukkan adanya perbaikan

Pada akhirnya, sistem yang dibangun dengan metode TOPSIS mampu menghasilkan data prestasi akademik siswa SMK 17 Agustus 1945 Cluring dengan menggunakan kriteria

Hal ini berarti bahwa tanpa adanya komitmen oragnisasi maka pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran akan memanfaatkan keterlibatan kerja untuk

Dari tabel ANOVA diatas diperoleh nilai signifikansi uji F sebesar 0,036, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka keputusan yang diambil dengan

Rekayasa genetika ini merupakan juga suatu teknik yang dikembangkan untuk mengisolasi dan menyambung potongan-potongan DNA yang tidak serupa melalui suatu teknologi