• Tidak ada hasil yang ditemukan

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA SEMESTERAN PERIODE SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA SEMESTERAN PERIODE SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2018"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

2

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA SEMESTERAN

PERIODE SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN 1. DASAR HUKUM

a. Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

c. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan;

d. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

e. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

f. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tetang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

g. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005;

h. Peraturan Menteri Keuangan No.171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

i. Peraturan Menteri Keuangan No. 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar;

j. Peraturan Menteri Keuangan No. 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara;

k. Peraturan Menteri Keuangan No. 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara;

l. Peraturan Menteri Keuangan No. 102/PMK.05/2009 tentang Tata Cara Rekonsiliasi Barang Milik Negara Dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat;

m. Peraturan Menteri Keuangan No. 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara;

n. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.06/2015, PMK Nomor 57/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara

o. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik Negara

p. Peraturan Menteri Keungan Nomor 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara

(5)

3

q. Peraturan Dirjen Kekayaan Negara Nomor PER-07/KN/2009 tentang Tatacara Pelaksanaan Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara Dalam Rangka Penyusunan Laporan BMN dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat;

r. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-38/PB/2006 tentang Pedoman Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;

s. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-40/PB/2006 tentang Pedoman Akuntansi Persediaan;

t. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013;

u. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-80/PB/2011 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar;

v. Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan

2. ENTITAS PELAPORAN

Balai Sertifikasi Industri (selanjutnya disebut dengan BSI ) yang beralamat di Jl. Cikini IV No.15 Jakarta Pusat merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI). Tupoksi Balai Sertifikasi Industri adalah melaksanakan sertifikasi dibidang industri sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.

3. PERIODE LAPORAN

Periode pelaporan adalah Per 31 Desember 2018.

II. KEBIJAKAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA

UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan PP Nomor 6 Tahun 2006 menyatakan bahwa BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Berdasarkan PP Nomor 6 Tahun 2006, barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah meliputi :

1) barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;

2) barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;

3) barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang; atau

(6)

4

4) barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

BMN yang telah diperoleh tersebut harus dicatat dan dilaporkan sesuai dengan asas-asas pengelolaan BMN, yaitu fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai.

Akuntabilitas pengelolaan BMN tercermin dari pelaporan BMN secara periodik dan tepat waktu, yang dimulai dari pencatatan, penggolongan, dan penyajiannya secara sistematis dalam suatu set informasi sesuai dengan ketentuan. Dalam PP Nomor 6 Tahun 2006 proses yang sistematis ini disebut penatausahaan.

Penatausahaan BMN Kementerian Perindustrian bertujuan untuk mewujudkan tertib administrasi dan mendukung tertib pengelolaan BMN yang meliputi penatausahaan pada Pengguna/Kuasa Pengguna Barang di lingkungan Kementerian Perindustrian sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara.

LBP sebagai output utama penatausahaan dari pengguna barang, merupakan media pertanggungjawaban pengelolaan BMN yang dilakukan oleh pengguna barang dalam suatu periode tertentu, yang dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan masa depan (predicition value) terkait BMN. LBP juga menjadi bahan untuk menyusun neraca barang milik negara yang menjadi bagian dari Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian.

Agar dapat dimanfaatkan sebagaimana uraian di atas, maka informasi yang disajikan dalam LBP harus memenuhi karakteristik kualitatif suatu laporan, yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.Laporan dikatakan relevan apabila informasi yang terkandung di dalamnya dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya.Informasi yang relevan memiliki manfaat umpan balik (feedback value), memiliki manfaat prediktif (predictive value), disajikan tepat waktu dan disajikan selengkap mungkin, yaitu mencakup semua informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

Laporan dikatakan andal apabila informasi yang disajikan dalam laporan tersebut bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.Keandalan suatu laporan juga dicerminkan pada penyajian informasi yang diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.

(7)

5

Informasi yang termuat dalam suatu laporan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan periode sebelumnya atau laporan pengguna lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan baik secara internal maupun eksternal.

Agar dapat dipahami oleh penggunanya, maka informasi yang disajikan pada suatu laporan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna laporan.

Dalam rangka mencapai kualitas LBP sebagaimana persyaratan kualitatif tersebut, maka dalam pencatatan dan pelaporan BMN dilakukan kepatuhan pada hal-hal sebagai berikut : 1) Penyeragaman penggolongan dan kodefikasi barang

2) Penyajian BMN sesuai Bagan Akun Standar (BAS) 3) Kebijakan kapitalisasi BMN

4) Rekonsiliasi nilai BMN

2.1. Penyeragaman Penggolongan dan Kodefikasi Barang

Penggolongan dan kodefikasi BMN digunakan untuk memudahkan dalam melakukan akuntansi, pelaporan, dan inventarisasi BMN. Kodefikasi BMN yang seragam dan diterapkan secara menyeluruh pada setiap kuasa pengguna dan pengguna BMN akan menjamin bahwa informasi yang disajikan pada LBP dapat dibandingkan dan mudah dipahami karena menggunakan kaidah-kaidah pengelompokan yang sama dan konsisten, baik antar periode pelaporan maupun entitas pelaporan, yaitu satker sebagai kuasa pengguna barang.

Dalam PMK Nomor 97/PMK.06/2007 diatur pemberian kode BMN sesuai dengan penggolongan dan kodefikasi masing-masing BMN. Selain itu, dalam rangka harmonisasi penyajian BMN dalam penyusunan Neraca BMN dan Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, kodefikasi BMN diselaraskan dengan Bagan Akun Standar.

Sesuai dengan PMK Nomor 29/PMK.06/2010, BMN diklasifikasikan ke dalam 8 (delapan) golongan barang, yaitu Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Aset Tak Berwujud.

Masing-masing golongan barang tersebut terbagi atas bidang barang, yang kemudian terbagi lagi atas kelompok barang. Kelompok barang terbagi atas sub kelompok barang yang kemudian terbagi lagi atas sub-sub kelompok barang.

Pelaporan BMN pada tingkat kuasa pengguna barang (satuan kerja) disajikan mulai dari tingkat golongan barang sampai dengan tingkat sub-sub kelompok barang. Sedangkan

(8)

6

pelaporan BMN pada tingkat wilayah dan/atau Eselon 1, disajikan mulai dari tingkat golongan barang sampai dengan sub kelompok barang, dan pada tingkat pengguna barang (K/L) laporan disajikan mulai dari tingkat golongan sampai dengan kelompok barang.Penggolongan dan Kodefikasi BMN ini diatur dalam PMK Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN.

2.2. Penyajian BMN sesuai Bagan Akun Standar (BAS)

Salah satu tujuan penyusunan laporan BMN adalah sebagai bahan untuk penyusunan neraca Kementerian Perindustrian. Oleh karena itu, agar relevan dengan tujuannya, maka pelaporan BMN, dalam hal ini, harus disajikan sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan neraca, yang antara lain dengan menyesuaikan penggolongan dan kodefikasi BMN berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 sebagaimana telah diuraikan di atas menjadi penggolongan sesuai dengan akun neraca sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar. Penyesuaian ini menghasilkan penyajian BMN dalam pos-pos neraca yaitu Persediaan, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.

Persediaan merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Aset Tetap merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap dijabarkan dalam akun-akun yang disusun berdasarkan kesamaan sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi, yaitu (a) Tanah, (b) Peralatan dan Mesin, (c) Gedung dan Bangunan, (d) Jalan, Irigasi, dan Jaringan, (e) Aset Tetap Lainnya, dan (f) Konstruksi Dalam Pengerjaan.

Aset Lainnya merupakan aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, dan dana cadangan. Aset Lainnya antara lain terdiri dari akun Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-Lain. Aset Tak Berwujud adalah aset non keuangan yang dapat diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang/jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.Aset Lain-Lain adalah akun untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak

(9)

7

Berwujud.Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.

Dengan kata lain, lingkup Aset Lainnya dalam LBP hanya mencakup nilai BMN yang secara substansi diklasifikasikan sebagai Aset Lainnya. Hal ini berbeda dengan penyajian Aset Lainnya dalam Laporan Keuangan, yang meliputi penyajian BMN dari non BMN seperti piutang K/L yang dialihkan, aset yang dibatasi penggunaanya (restricted assets), dan lain sebagainya

2.3. Kebijakan Kapitalisasi BMN

Sesuai dengan Lampiran VII Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007, diatur bahwa BMN disajikan sebagai intrakomptabel dan ekstrakomptabel.Intrakomptabel adalah BMN yang memenuhi syarat kapitalisasi dan disajikan dalam neraca pemerintah pusat, sedangkan ekstrakomptabel adalah BMN yang tidak memenuhi syarat kapitalisasi dan biasanya hanya disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Suatu BMN dinyatakan memenuhi syarat kapitalisasi apabila memenuhi batasan minimum jumlah biaya kapitalisasi (capitalization thresholds), yaitu :

a) BMN berupa gedung dan bangunan yang nilainya Rp10.000.000,- atau lebih;

b) BMN berupa peralatan dan mesin serta alat olahraga yang nilainya Rp300.000,- atau lebih;

c) BMN berupa tanah, jalan, irigasi, dan jaringan, koleksi perpustakaan, dan barang bercorak kesenian, yang nilainya Rp1,- atau lebih.

Kebijakan kapitalisasi BMN berkaitan erat dengan penyajian BMN dalam neraca pemerintah, untuk setiap jenjang pelaporan.

2.4. Rekonsiliasi nilai BMN

Rekonsiliasi ditujukan untuk memastikan bahwa setiap transaksi/kejadian yang berpengaruh terhadap nilai BMN telah dicatat, diklasifikasikan, disajikan, dan diungkapkan dalam laporan BMN secara tepat dan memadai, sehingga diperoleh laporan dengan kualifikasi relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

Oleh karena itu, mekanisme rekonsiliasi BMN harus dilakukan pada setiap jenjang pelaporan secara periodik, dimulai dari rekonsiliasi internal pada tingkat Kuasa Pengguna Barang (KPB), rekonsiliasi eksternal antara KPB dengan Pengelola Barang, dan rekonsiliasi

(10)

8

internal Bendahara Umum Negara, yang dilakukan secara berjenjang sebagaimana tersaji pada diagram berikut :

Sampai dengan 31 Desember 2016 Tahun Anggaran 2016, mekanisme rekonsiliasi sebagaimana tergambar di atas belum sepenuhnya dapat dilakukan. Rekonsiliasi saat ini masih terbatas pada proses pemutakhiran (updating) data BMN antara Pengelola dengan Pengguna Barang di tingkat pusat yang dilakukan secara Semesteran.

III. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN

Laporan Barang Kuasa Pengguna SEMESTER I Tahun Anggaran 2018 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek BMN yang ditatausahakan dan dikelola oleh Balai Sertifikasi Industri.

Nilai BMN gabungan (intrakomptabel dan ekstrakomptabel) yang disajikan pada SEMESTER I Tahun Anggaran 2017 ini adalah sebesar Rp 86.727.486.964,- (delapan puluh enam milyar tujuh ratus tujuh puluh dua juta empat ratus delapan puluh enam ribu sembilan ratus enam puluh empat rupiah), yang merupakan nilai BMN berupa saldo awal laporan sebesar Rp Rp 86.727.486.964,- (delapan puluh enam milyar tujuh ratus tujuh puluh dua juta empat ratus delapan puluh enam ribu sembilan ratus enam puluh empat rupiah) dengan nilai mutasi tambah yang terjadi selama periode SEMESTER I yaitu sebesar Rp 0,- (Nol rupiah).

Laporan BMN ini disusun menggunakan sistem aplikasi sebagai alat bantu guna mempermudah dalam melakukan Penatausahaan BMN. Laporan BMN ini terdiri atas :

(11)

9 1. Neraca;

2. Laporan Barang Persediaan;

3. Laporan Aset Tetap (Intrakomptabel, Ekstrakomptabel, dan Gabungan);

4. Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP);

5. Laporan Aset Tak Berwujud;

6. Laporan Barang Bersejarah;

7. Laporan Kondisi Barang;

8. Laporan Penyusutan;

9. Laporan Barang Hilang Yang Telah Diusulkan Penghapusannya Kepada Pengelola Barang;

10. Laporan Barang Rusak Berat Yang Telah Diusulkan Penghapusannya Kepada Pengelola Barang;

11. Laporan Barang Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS);

12. Catatan atas Laporan Barang Milik Negara;

13. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) internal SAK – SIMAK pada Baristand Industri Banjarbaru;

14. Laporan PNBP yang terkait dengan pengelolaan BMN ; dan 15. Arsip Data Komputer (ADK)

IV. RINGKASAN BARANG MILIK NEGARA SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2018

1. Saldo Awal SEMESTER II Tahun Anggaran 2018

Nilai BMN Per 31 Desember 2018 menurut Balai Sertifikasi Industri adalah sebesar Rp 86,727,586,964,- (delapan puluh enam miliyar tujuh ratus dua puluh tujuh juta lima ratus delapan puluh enam ribu sembilan ratus enam puluh empat rupiah) yang terdiri dari nilai BMN intrakomptabel (nilai BMN yang disajikan dalam Neraca) sebesar Rp 86,710,222,964,- (delapan puluh enam miliyar tujuh ratus sepuluh juta dua ratus dua puluh dua ribu sembilan ratus enam puluh empat rupiah) dan nilai BMN ekstrakomptabel sebesar Rp 17,364,000,- (tujuh belas juta tiga ratus enam puluh empat ribu rupiah).

(12)

10

2. Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara SEMESTER II Tahun Anggaran 2018

Mutasi BMN per SEMESTER II Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut : a. Barang Persediaan

Saldo Persediaan Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran Per 31 Desember 2018 sebesar Rp 149.381.390,- (seratus empat puluh sembilan juta tiga ratus delapan puluh satu ribu tiga raus sembilan puluh rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal 30 Juni 2018 2018 sebesar Rp 35.229.010,- (tiga puluh lima juta dua ratus dua puluh sembilan ribu sepuluh rupiah) dan total mutasi tambah persediaan selama periode laporan sebesar Rp 114.152.380,- (seratus empat belas juta seratus lima puluh dua ribu tiga ratus delapan puluh rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

T

Total nilai barang persediaan yang dalam kondisi rusak dan usang adalah sebesar Rp 0,- yang terdiri dari barang persediaan dengan kondisi rusak senilai Rp 0,- (nol rupiah) dan kondisi usang senilai Rp 0,- (nol rupiah). Tidak ada barang persediaan dalam kondisi rusak dan usang.

b. Tanah (2.01)

Saldo Tanah pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran Per 31 Desember 2018 sebesar 72,962,653,000,- (tujuh puluh dua miliyar sembilan ratus enam puluh dua juta

Uraian

Saldo Awal Mutasi (tambah)

Saldo Akhir

(Rp) (Rp) (Rp)

117111 Barang Konsumsi 35,229,010,- 114,152,380- 149,381,380,- 117113 Bahan untuk

Pemeliharaan

0 0,- 0,-

117114 Suku Cadang 0,- 0,- 0,-

117131 Bahan Baku 0,- 0,- 0,-

117199 Persediaan Lainnya 0,- 0,- 0,-

JUMLAH 66,595,648,- 31,366,638,- 35,229,010,-

(13)

11

enam ratus lima puluh tiga ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal 30 Juni 2018 sebesar 72,962,653,000,- (tujuh puluh dua miliyar sembilan ratus enam puluh dua juta enam ratus lima puluh tiga ribu Rupiah) sebanyak 1 bidang Tanah seluas 1,443m2 yang berlokasi di Jl. Cikini IV No.15 Jakarta Pusat. Tidak terdapat mutasi tambah dan kurang

Dari jumlah Tanah di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut :

c. Peralatan dan Mesin

Saldo Peralatan dan Mesin pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran Per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 3,359,246,464,- (tiga miliyar tiga ratus lima puluh sembilan juta dua ratus empat puluh enam ribu empat ratus enam puluh empat rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar Rp 3,359,246,464,- (tiga miliyar tiga ratus lima puluh sembilan juta dua ratus empat puluh enam ribu empat ratus enam puluh empat rupiah) . tidak terdapat mutasi tambah maupun kurang.

Rincian mutasi Peralan dan Mesin per bidang barang adalah sebagai berikut :

1. Alat Angkutan (3.02)

Saldo Alat Angkutan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran Per 31 Desember 2018 sebesar Rp 471,018,533,- (empat ratus tujuh puluh satu juta delapan belas ribu lima ratus tiga puluh tiga rupiah) jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 3 (tiga) unit dengan nilai sebesar Rp 471,018,533,- (empat ratus tujuh puluh satu juta delapan belas ribu lima ratus tiga puluh tiga rupiah), mutasi tambah jumlah barang 0 unit dengan nilai sebesar Rp 0,- (nol rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang 0 unit dengan nilai sebesar Rp 0,- (nol rupiah).

Uraian Kondisi Kuantitas Nilai

(unit) (Rp)

Baik 1 72,962,653,000-

Rusak Ringan - -

Rusak Berat - -

(14)

12

Tidak ada mutasi tambah dan mutasi kurang.

Dari jumlah Alat Angkutan (3.02) di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut :

2. Alat Kantor dan Rumah Tangga (3.05)

Saldo Alat Kantor dan Rumah Tangga pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018 sebesar Rp 1,321,409,732,- (satu miliyar tiga ratus dua puluh satu juta empat ratus sembilan ribu tujuh ratus tiga puluh dua rupiah) jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 515 (lima ratus lima belas) buah dengan nilai sebesar Rp 1,321,409,732,- (satu miliyar tiga ratus dua puluh satu juta empat ratus sembilan ribu tujuh ratus tiga puluh dua rupiah), mutasi tambah jumlah barang 0 unit dengan nilai sebesar Rp 0,- (nol rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang 0 unit dengan nilai sebesar Rp 0,- (nol rupiah).

Tidak ada mutasi tambah dan mutasi kurang.

Dari jumlah Alat Kantor dan Rumah Tangga (3.05) di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut :

Uraian Kondisi Kuantitas Nilai

(unit) (Rp)

Baik 3 471,018,533,-

Rusak Ringan - -

Rusak Berat - -

Uraian Kondisi Kuantitas Nilai

(buah) (Rp)

Baik 515 1,321,409,732,-

Rusak Ringan - -

Rusak Berat - -

(15)

13

3. Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar (3.06)

Saldo Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar pada Laporan Barang Kuasa Pengguna pada 31 Desember 2018 sebesar Rp 213,894,918,- (dua ratus tiga belas juta delapan ratus sembilan puluh empat ribu sembilan ratus delapan belas rupiah) jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 32 (tiga puluh dua) buah dengan nilai sebesar Rp 202.607.068,- (dua ratus dua juta enam ratus tujuh ribu enam puluh delapan rupiah), mutasi tambah jumlah barang 0 unit dengan nilai sebesar Rp 0,- (nol rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang 0 unit dengan nilai sebesar Rp 0,- (nol rupiah).

Dari jumlah Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar (3.06) di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut :

4. Alat Kedokteran dan Kesehatan (3.07)

Saldo Alat Kedokteran dan Kesehatan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018 sebesar Rp 1.413.500,- (satu juta empat ratus tiga belas ribu lima ratus rupiah) jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 1 (satu) buah dengan nilai sebesar Rp 1.413.500,- (satu juta empat ratus tiga belas ribu lima ratus rupiah berupa kursi roda, tidak terdapat mutasi tambah dan mutasi kurang.

Untuk alat Khusus Kedokteran kami hanya menyesuaikan kodefikasi pada aplikasi Simak BMN meskipun sebenarnya peralatan yang dimaksud adalah alat untuk perlengkapan pelayanan public berupa kursi dorong

Dari jumlah Alat Kedokteran dan Kesehatan (3.07) di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut :

Uraian Kondisi Kuantitas Nilai

(buah) (Rp)

Baik 32 213,894,918,-

Rusak Ringan - -

Rusak Berat - -

(16)

14 5. Alat Laboratorium (3.08)

Saldo Alat Laboratorium pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018 sebesar Rp 10.395.000,- (sepuluh juta tiga ratus sembiilan puluh lima ribu rupiah ) jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 2 (dua) buah dengan nilai sebesar Rp 10.395.000,- (sepuluh juta tiga ratus sembiilan puluh lima ribu rupiah ), tidak terdapat mutasi tambah dan mutasi kurang.

Dari jumlah Alat Laboratorium (3.08) di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut :

9. Alat Khusus Kepolisian (3.09)

Saldo Alat Khusus Kepolisian (3.09) pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Per 31 Desember 2018 dengan total jumlah barang sebanyak 5 (lima) unit barang sebesar Rp 28,000,376,- (dua puluh delapan juta tiga ratus tujuh puluh enam rupiah) jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 2 (dua) buah dengan nilai sebesar Rp 28,000,376,- (dua puluh delapan juta tiga ratus tujuh puluh enam rupiah), mutasi tambah jumlah barang 0 unit dengan nilai sebesar Rp 0,- (nol rupiah), dan mutasi kurang jumlah barang 0 unit dengan nilai sebesar Rp 0,- (nol rupiah).

Uraian Kondisi Kuantitas Nilai

(buah) (Rp)

Baik 1 1,413.500,-

Rusak Ringan - -

Rusak Berat - -

Uraian Kondisi Kuantitas Nilai

(buah) (Rp)

Baik 1 10.395.000,-

Rusak Ringan - -

Rusak Berat - -

(17)

15

Untuk alat Khusus Kepolisian kami hanya menyesuaikan kodefikasi pada aplikasi Simak BMN meskipun sebenarnya peralatan yang dimaksud adalah alat-alat untuk dokumentasi, yaitu kamera digital dan lemari kamera.

Tidak ada mutasi tambah dan mutasi kurang.

Dari jumlah Alat Khusus Kepolisian (3.09) di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut :

10. Komputer Unit dan Peralatan Komputer (3.10)

Saldo Komputer Unit dan Peralatan Komputer pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018 sebesar Rp 1,298,909,405,- (satu milyar dua ratus sembilan puluh delapan juta sembilan ratus sembilan ribu empat ratus lima rupiah) jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 153 (seratus lima puluh tiga) buah dengan nilai Rp 1,298,909,405,- (satu milyar dua ratus sembilan puluh delapan juta sembilan ratus sembilan ribu empat ratus lima rupiah) tidak terdapat mutasi tambah maupun mutasi kurang.

Dari jumlah Komputer (3.10) di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut :

Uraian Kondisi Kuantitas Nilai

(buah) (Rp)

Baik 2 28,000,376,-

Rusak Ringan - -

Rusak Berat - -

Uraian Kondisi Kuantitas Nilai

(buah) (Rp)

Baik 153 1,298,909,405,-

Rusak Ringan - -

Rusak Berat - -

(18)

16 11. Alat Kerja Penerbangan (3.15)

Saldo Alat kerja penerbangan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018 sebesar Rp 14.205.000,- (empat belas juta dua ratus lima ribu rupiah) jumlah tersebut terdiri dari saldo awal total jumlah barang sebesar 1 (satu) buah dengan nilai sebesar Rp 14.205.000,- (empat belas juta dua ratus lima ribu rupiah), tidak terdapat mutasi tambah maupun mutasi kurang.

Untuk alat Alat Penerbangan kami hanya menyesuaikan kodefikasi pada aplikasi Simak BMN meskipun sebenarnya peralatan yang dimaksud adalah peralatan untuk telekomunikasi, yaitu Public Address Branch Exchange (Pabx) .

Dari jumlah Alat Penerbangan (3.15) di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:

d. Gedung dan Bangunan (4.01)

Saldo Gedung dan Bangunan berupa Bangunan Tempat Kerja pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018 sebesar Rp 9,992,424,000,- (sembilan milyar sembilan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus dua puluh empat ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal gedung dan bangunan 1 (satu) unit dengan nilai Rp 9,992,424,000,- (sembilan milyar sembilan ratus sembilan puluh dua juta empat ratus dua puluh empat ribu rupiah). tidak terdapat mutasi tambah maupun mutasi kurang.

Uraian Kondisi Kuantitas Nilai

(buah) (Rp)

Baik 1 14.205.000,-

Rusak Ringan - -

Rusak Berat - -

Uraian Kondisi Kuantitas Nilai

(buah) (Rp)

Baik 1 9,992,424,000,-

Rusak Ringan - -

Rusak Berat - -

(19)

17 e. Aset Tetap Lainnya

Saldo Aset Tetap Lainnya pada Laporan Barang Kuasa Pengguna pada 31 Desember 2018 sebesar Rp 395,899,500,- (tiga ratus sembilan puluh lima juta delapan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal 528 (lima ratus dua puluh delapan) buah dengan nilai sebesar Rp 395,899,500,- (tiga ratus sembilan puluh lima juta delapan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah).

tidak terdapat mutasi tambah maupun mutasi kurang.

Rincian mutasi Aset Tetap Lainnya per bidang barang adalah sebagai berikut : 1. Bahan Perpustakaan Tercetak (6.01)

Saldo Bahan PerpustakaanTercetak pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 395,899,500,- (tiga ratus sembilan puluh lima juta delapan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) dengan jumlah 528 (lima ratus dua puluh delapan) buku. Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal 528 (lima ratus dua puluh delapan) buah dengan nilai sebesar Rp 395,899,500,- (tiga ratus sembilan puluh lima juta delapan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah). tidak terdapat mutasi tambah maupun mutasi kurang. jumlah Bahan Perpustakaan (6.01) di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut :

f. Aset Tak Berwujud Lainnya (8.01)

Saldo Aset Tak Berwujud Lainnya pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018 adalah sebesar 1,138,335,000,- (satu milyar seratus tiga puluh delapan juta tiga ratus tiga puluh lima rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal berupa Sistem Manajemen Sertifikasi Terpadu sebesar 1,138,335,000,- (satu milyar seratus tiga puluh delapan juta tiga ratus tiga puluh lima rupiah)tidak terdapat mutasi tambahan maupun mutasi kurang

berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut :

Uraian Kondisi Kuantitas Nilai

(unit) (Rp)

Baik 528 395,899,500,-

Rusak Ringan - -

Rusak Berat - -

(20)

18

g. Aset Tetap Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi

Saldo Aset Tetap Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018 adalah sebesar 48,501,788,- (empat puluh delapan juta lima ratus satu ribu tujuh ratus delapan puluh delapan rupiah), jumlah tersebut terdiri dari saldo awal berupa software anti virus sebesar Rp 48,501,788,- (empat puluh delapan juta lima ratus satu ribu tujuh ratus delapan puluh delapan rupiah), tidak terdapat mutasi tambahan maupun mutasi kurang

Laporan Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Per 31 Desember 2018 sebesar Rp 2.918.022.512,- (dua milyar sembilan ratus delapan belas juta dua puluh dua ribu lima ratus dua belas rupiah), jumlah tersebut terdiri penyusutan peralatan dan mesin sebesar Rp 2.573.456.168,- (dua milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta empat ratus lima puluh enam ribu seratus enam puluh delapan rupiah) dan penyusutan gedung dan bangunan sebesar Rp 344.566.344,- (tiga ratus empat puluh empat juta lima ratus enam puluh enam ribu tiga ratus empat puluh empat rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

Uraian Kondisi Kuantitas Nilai

(unit) (Rp)

Baik 1 1,138,335,000,-

Rusak Ringan - -

Rusak Berat - -

(21)

19

a. Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Peralatan dan Mesin (137111)

Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2018 sebesar Rp Rp 2.573.456.168,- (dua milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta empat ratus lima puluh enam ribu seratus enam puluh delapan rupiah).

Akumulasi penyusutan peralatan dan mesin (137111) adalah sebagai berikut:

b. Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (137211)

Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2018 sebesar Rp 344.566.344,- (tiga ratus empat puluh empat juta lima ratus enam puluh enam ribu tiga ratus empat puluh empat rupiah)

Akumulasi penyusutan Gedung dan Bangunan (137211)adalah sebagai berikut:

Kode Uraian Nilai Ak. Penyusutan

4.01 Bangunan Gedung 9,992,424,000 344,566,344 9,992,424,000

344,566,344 Total

c. Akumulasi Amortisasi Aset tetap yang tidak digunakan (166122)

Akumulasi Amortisasi Aset tetap yang tidak digunakan Per 31 Desember 2018 sebesar Rp 42.439.100,- (empat puluh dua juta empat ratus tiga puluh sembilan ribu seratus rupiah), berupa Aset tak berwujud yaitu software

Kode Uraian Nilai Ak. Penyusutan

3.02 Alat Angkutan Darat Bermotor 471,018,533 368,952,762 3.05 Alat Kantor dan Rumah Tangga 1,321,409,732 1,030,431,180 3.06 Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar 213,894,918 114,856,665 3.07 Alat Kedokteran dan Kesehatan 1,413,500 706,750 3.08 Alat Laboratorium 10,395,000 3,248,440 3.09 Alat Khusus Kepolisian 28,000,376 21,264,829 3.10 Komputer dan Peralatan Komputer 1,298,909,405 1,026,182,792 3.15 Alat Kerja Penerbangan 14,205,000 7,812,750

3,359,246,464

2,573,456,168 Total

(22)

20

Akumulasi Amortisasi Aset tetap yang tidak digunakan (166122) adalah sebagai berikut:

Kode Uraian Nilai Ak. Penyusutan

8.01 Aset Tetap yang tidak digunakan 48,501,788 42,439,100 48,501,788

42,439,100 Total

3.

Barang Milik Negara pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Semester I Per 31 Desember 2018

a. BMN per akun neraca

Nilai BMN pada Laporan Nilai BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 85.085.979.530,- (delapan puluh lima milyar delapan puluh lima juta sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu lima ratus tiga puluh rupiah), nilai BMN dimaksud disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu: Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Aset Lainnya.

Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian sebagai berikut

(23)

21

Rp % Rp % Rp %

I Aset Lancar

1 Persediaan - - - - 149,381,390 0.17 Sub Jumlah (1) - - - - 149,381,390 0.17

II Aset Tetap

1 Tanah 72,962,653,000 82.85 - - 72,962,653,000 82.85 2 Peralatan dan Mesin 3,359,246,464 3.81 17,364,000 0.02 3,376,610,464 3.83 3 Gedung dan Bangunan 9,992,424,000 11.35 - - 9,992,424,000 11.35 4 Aset Tetap Lainnya 395,899,500 0.45 - - 395,899,500 0.45 5 Konstruksi Dalam Pengerjaan - - - - - -

Sub Jumlah (2) 86,710,222,964 98.46 17,364,000 0.02 86,727,586,964 98.48

III Aset Lainnya

1 Aset Tak Berwujud 1,138,335,000 1.29 - 1,138,335,000 1.29 2 Aset Tetap yang tidak

digunakan dalam operasi pemerintahan

48,501,788

0.06 - - 48,501,788 0.06

Sub Jumlah (3) 1,186,836,788 1.35 - - 1,186,836,788 1.35 87,897,059,752

99.81 17,364,000 0.02 88,063,805,142 100.00 Gabungan

Intrakomptabel

No Uraian Neraca Ekstrakomptabel

TOTAL

Rincian nilai Akumulasi Penyusutan BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018 per perkiraan Neraca adalah sebagai berikut :

Perbandingan Nilai BMN pada Laporan Barang dan Laporan Keuangan

Perbandingan antara nilai BMN yang disajikan dalam laporan barang dan laporan keuangan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018 per akun neraca adalah sebagai berikut :

R p % R p % R p %

I Aset Tetap

1 Peralatan dan Mesin 2,573,456,168 87.67 17,364,000 0.59 2,590,820,168 88.26 2 Gedung dan Bangunan 344,566,344 11.74 - - 344,566,344 11.74 3 Jalan, Irigasi & Jaringan - - - - - - 4 Aset Tetap Lainnya - - - - - -

S u b Ju mla h (1) 2 , 9 18 , 0 2 2 , 5 12 9 9 . 4 1 17 , 3 6 4 , 0 0 0 0 . 5 9 2 , 9 3 5 , 3 8 6 , 5 12 10 0 . 0 0

II Aset Lainnya

1 Aset Tak Berwujud - - - - - - 2 Aset Tetap yang tidak

digunakan dalam operasi pemerintahan

42,439,100

1.45 - - 42,439,100 1.45

S u b Ju mla h (2 ) 4 2 , 4 3 9 , 10 0 1. 4 5 - - 4 2 , 4 3 9 , 10 0 1. 4 5 2 , 9 6 0 , 4 6 1, 6 12

10 0 . 8 5 17 , 3 6 4 , 0 0 0 1 2 , 9 7 7 , 8 2 5 , 6 12 10 1. 4 5 T O T A L

G a b u n g a n In tra ko mp ta b e l

N o U ra ia n N e ra c a

Ekstra ko mp ta b e l

(24)

22

Laporan Barang Laporan Keuangan Selisih

Rp Rp Rp

1 Persediaan 149,381,390 149,381,390 - 2 Tanah 72,962,653,000 72,962,653,000 - 3 Peralatan dan Mesin 3,359,246,464 3,359,246,464 - 4 Gedung dan Bangunan 9,992,424,000 9,992,424,000 - 5 Jalan, Irigasi & Jaringan - - - 6 Aset Tetap Lainnya 395,899,500 395,899,500 - 7 Aset tak berwujud lainnya 1,138,335,000 1,138,335,000 - 8 Aset Tetap yang tidak

digunakan dalam operasi

48,501,788

48,501,788 -

88,046,441,142

88,046,441,142 -

No Uraian Neraca

TOTAL

Berdasarkan rekapitulasi data perbandingan nilai BMN tersebut di atas, tidak terdapat selisih penyajian nilai BMN antara laporan barang dan laporan keuangan sebesar Rp0,- (nol rupiah).

Tidak terdapat perbedaan penyajian nilai per akun neraca antara laporan barang dan laporan keuangan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018.

V. INFORMASI BMN LAINNYA

1. Perkembangan Nilai BMN

Perkembangan nilai BMN secara gabungan (intrakomptabel dan ekstrakomptabel) selama 5 (lima) periode laporan terakhir, dapat disajikan sebagai berikut:

Rp Persen

1 Tahun 2014 1,973,059,524 1,973,059,524 - 2 Tahun 2015 2,224,663,179 251,603,655 11.31 3 Tahun 2016 3,366,673,379 1,142,010,200 33.92 4 Tahun 2017 85,766,485,219 82,399,811,840 96.07 5 Tahun 2018 85,085,979,530 (680,505,689) (0.80)

No Periode Laporam Perkembangan

Nilai BMN

2. Informasi Pengelolaan BMN

a. Penetapan Status Penggunaan BMN

Nilai BMN yang sudah ditetapkan status penggunaannya pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :

(25)

23

Untuk nilai BMN yang belum ditetapkan statusnya ditargetkan akan selesai secepatnya.

PENANGGUNG JAWAB

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2018 KEPALA BALAI SERTIFIKASI INDUSTRI

ANTO GIRSANG NIP. 196110101986031007

Rp Rp

1 Tanah - 72,962,653,000 2 Peralatan dan Mesin 1,459,927,876 1,872,245,503 3 Gedung dan Bangunan - 9,992,424,000 4 Jalan, Irigasi & Jaringan - - 5 Aset Tetap Lainnya 34,500,000 395,899,000

1, 4 9 4 , 4 2 7 , 8 7 6

8 5 , 2 2 3 , 2 2 1, 5 0 3 No Ura ia n Ne ra c a

JUML AH

S u d a h Dite ta p ka n S ta tu s P e n g g u n a a n

Be lu m Dite ta p ka n S ta tu s P e n g g u n a a n

Referensi

Dokumen terkait

Nilai Barang Milik Negara Gabungan (Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel) menurut Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan periode pelaporan Semester II Tahun 2020

Saldo BMN yang Dihentikan Penggunaannya dalam Operasional Pemerintah pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran Pengadilan Agama Tangerang per 30 Juni 2018

6.164.785.073,- (Enam Milyar Seratus Enam Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Tujuh Puluh Tiga Rupiah), yang merupakan nilai BMN berupa saldo awal

Saldo Alat Angkutan Darat Bermotor pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan - Tahun Anggaran 2017 Per 31 Desember 2017 sebesar Rp840.939.425,- (delapan ratus empat

Saldo Gedung dan Bangunan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran per 30 Juni 2021 adalah sebesar Rp.425.211.000 (empat ratus dua puluh lima juta dua ratus sebelas ribu),

Pelayanan : Pasien memerlukan waktu yang cukup lama untuk memperoleh data pasien atau laporan hasil rekam medis dan proses pencarian data pasien sering mengalami kesulitan

Saldo BMN berupa aset bersejarah pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran Pengadilan Negeri Ciamis per 31 Desember 2017 adalah sebanyak 0 unit, jumlah

GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA SEMESTERAN. TAHUN ANGGARAN 2018