• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH TERAPAN METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT GLOBAL POSITIONING SYSTEM MENGALAMI KERUSAKAN DI ATAS KAPAL MT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA ILMIAH TERAPAN METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT GLOBAL POSITIONING SYSTEM MENGALAMI KERUSAKAN DI ATAS KAPAL MT."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT GLOBAL POSITIONING SYSTEM MENGALAMI

KERUSAKAN DI ATAS KAPAL MT. TRANSKO ARAFURA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III

MUHAMMAD FADHIL NAUFAL NIT. 05.17.040.1.41

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2021

(2)

METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT GLOBAL POSITIONING SYSTEM MENGALAMI

KERUSAKAN DI ATAS KAPAL MT. TRANSKO ARAFURA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III

MUHAMMAD FADHIL NAUFAL NIT. 05.17.040.1.41

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2021

(3)

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MUHAMMAD FADHIL NAUFAL

Nomor Induk Taruna : 05.17.040.1.41

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah Terapan yang saya tulis dengan judul

“METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT GLOBAL POSITIONING SYSTEM MENGALAMI KERUSAKAN DI ATAS KAPAL

MT. TRANSKO ARAFURA” Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA, ... 2021

Materai 6000

MUHAMMAD FADHIL NAUFAL

(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kuasa, berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan yang berjudul:

“METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT GLOBAL POSITIONING SYSTEM MENGALAMI KERUSAKAN DI ATAS KAPAL MT. TRANSKO ARAFURA”

Dalam penyelesaian penulisan Karya Ilmiah Terapan ini penulis mengalami banyak kesulitan dan hambatan, tetapi berkat bantuan dan dorongan dari para pembimbing penulisan Karya Ilmiah Terapan ini dapat terselesaikan.

Untuk itu tanpa mengurangi rasa hormat penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu serta memberikan arahan, bimbingan, petunjuk dalam segala hal yang sangat berarti dan menunjang dalam penyelesaian proposal penelitian ini. Perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya Bapak Capt. Dian Wahdiana, M.M.

2. Ketua Jurusan Nautika Bapak Capt. Tri Mulyatno B.H, S.Si.T, M.Pd.

3. Pembimbing I Bapak Capt. Tri Mulyatno B.H, S.Si.T, M.Pd.

4. Pembimbing II Bapak Iie Suwondo, S.Si.T, M.Pd.

Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Ilmiah Terapan ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan dari segi isi maupun teknik penulisan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan ini.

Surabaya, ... 2021 Penulis

MUHAMMAD FADHIL NAUFAL

(7)

ABSTRAK

MUHAMMAD FADHIL NAUFAL, 2021 Metode Menentukan Posisi Kapal Pada Saat Global Positioning System Mengalami Kerusakan Di Atas Kapal MT. TRANSKO ARAFURA. Dibimbing oleh Capt. Tri Mulyatno B.H, S.Si.T, M.Pd. dan Iie Suwondo, S.Si.T, M.Pd.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berkembang pula alat-alat canggih yang dapat membantu kita dalam mengerti perkembangan tersebut. Oleh karena itu, dibuatlah suatu alat atau sistem yang pada akhirnya melahirkan teknologi mutakhir yang mampu memenuhi semua kebutuhan manusia akan arah dan wilayah, yang disebut dengan teknologi GPS (Global Positioning System).

Betapa pentingnya memperhatikan penggunaan GPS diatas kapal sangat berpengaruh dalam berlayar. Selain itu juga sangat berperan dalam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga dapat sebagai acuan bagi kru kapal khususnya calon perwira agar mengetahui betapa pentingnya bagaimana cara mengatasi Alat Navigasi Global Positioning System (GPS) saat terjadi error dalam menentukan posisi kapal.

Global Positioning System (GPS) adalah suatu alat navigasi untuk menentukan posisi sesuai dengan posisi kapal, juga dapat menghitung kecepatan dan waktu kapan saja, siang atau malam, dalam cuaca dan kondisi apa pun. Arah dan posisi suatu wilayah memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aktivitas.

Rusak adalah tidak tepat, kesalahan secara perangkat lunak, atau kerusakan pada perangkat keras. Dengan terjadinya rusak ini, maka pelaksanaan perintah tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pada beberapa kejadian apabila terjadi rusak, maka perintah yang sedang dikerjakan diberhentikan karena tidak bisa dilanjutkan.

Kata kunci : GPS, Posisi, Rusak.

(8)

ABSTRACT

MUHAMMAD FADHIL NAUFAL, 2021 Methods of Determining the Position of the Ship When the Global Positioning System Has Damage on the Ship MT. TRANSKO ARAFURA. Supervised by Capt. Tri Mulyatno B.H, S.Si.T, M.Pd.

and Iie Suwondo, S.Si.T, M.Pd.

Along with the development of science and technology, also developed sophisticated tools that can help us in understanding these developments.

Therefore, a tool or system is made which ultimately gives birth to the latest technology that is able to meet all human needs for direction and region, which is called GPS technology.

How important it is to pay attention to the use of GPS on a boat that is very influential in sailing. Besides that, it also plays a role in the quality of Human Resources (HR) so that it can be used as a reference for ship crews, especially prospective officers, to find out how important it is to overcome the Global Positioning System (GPS) Navigation Tool when there is an error in determining vessel position.

The Global Positioning System (GPS) is a navigation tool to determine the position according to the position of the ship, also can calculate the speed and time anytime, day or night, in weather and any conditions. The direction and position of a region has a very important role in various activities.

Error is incorrect, software error, or damage to hardware. With this error occurring, the execution of the order is not as expected. In some cases if an error occurs, then the command being worked on is stopped because it cannot continue.

Key Word: GPS, Position, Error.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN SEMINAR ... iii

PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA ... 6

B. LANDASAN TEORI ... 7

1. Pengertian Metode ... 7

2. Pengertian Menentukan ... 7

3. Pengertian Posisi ... 8

4. Pengertian Kerusakan ... 8

(10)

5. Pengertian GPS ... 8

6. Segmen Utama GPS ... 12

7. Kegunaan Utama GPS ... 13

8. Fungsi GPS Untuk Pelayaran ... 14

9. Fungsi Tombol Pada GPS ... 15

10. Cara Pengoperasian GPS ... 17

11. Cara Kerja GPS ... 18

12. Kelemahan Dan Keunggulan GPS ... 21

C. KERANGKA PIKIRAN ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

C. Sumber Data ... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

E. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 28

B. Hasil Penelitian ... 30

C. Pembahasan... 34

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 41

B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Global Positioning System (GPS) ... 8

Gambar 2.2 Tampilan Menu GPS ... 16

Gambar 2.3 Tombol - Tombol GPS ... 17

Gambar 2.4 Waypoint ... 20

Gambar 2.5 Kerangka Berpikir Penelitian ... 22

Gambar 4.1 MT. TRANSKO ARAFURA ... 30

Gambar 4.2 GPS Saat Rusak ... 31

Gambar 4.3 GPS Saat Nyala ... 32

Gambar 4.4 Baringan Dengan Jarak Dari RADAR ... 39

Gambar 4.5 Baringan Dengan Jarak Dari Peta ... 39

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Contoh Peristiwa ... 2 Tabel 2.1. Review Penelitian Sebelumnya ... 6

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penguasaan alat navigasi di atas kapal merupakan suatu faktor penting dalam melakukan pelayaran di laut. Alat navigasi yaitu alat untuk mengetahui posisi, menentukan arah yang harus ditempuh untuk menuju suatu tempat atau wilayah, mengetahui letak suatu wilayah, jarak tempuh dan waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu wilayah, dan hal-hal lain di muka bumi. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berkembang pula alat-alat canggih yang dapat membantu kita dalam mengerti perkembangan tersebut. Oleh karena itu, dibuatlah suatu alat atau sistem yang pada akhirnya melahirkan teknologi mutakhir yang mampu memenuhi semua kebutuhan manusia akan arah dan wilayah, yang disebut dengan teknologi GPS. Arah dan posisi suatu wilayah memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aktivitas dan sering kali proses atau cara yang digunakan untuk mendapatkannya tidak praktis.

Kehadiran teknologi GPS sebagai salah satu sistem teknologi yang super canggih dan sudah dapat dirasakan saat ini. Dengan adanya teknologi sistem navigasi ini kita dapat mengetahui posisi hanya dengan bantuan alat yang dapat menerima sinyal navigasi satelit tersebut. Dengan teknologi ini manusia dapat mengetahui posisi secara real time dan juga arah/rute yang akan dituju.

(14)

Kejadian yang terjadi diakibatkan oleh rusak atau error nya alat navigasi GPS dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1. Contoh Peristiwa

No Kejadian Uraian Sumber

1. KM. KARYA INDAH, asal Manado, Sulawesi Utara tabrak pulau di Halmahera.

(19/11/2017)

Kapal penumpang KM. KARYA INDAH yang mengangkut penumpang sebanyak 111 orang menabarak pulau pada pukul 22.50 WIT dengan posisi bagian depan kapal tersebut masuk ke dalam hutan bakau. KM.

KARYA INDAH mengalami gangguan pada GPS sehingga posisi kapal yang di berikan oleh GPS tidak berfungsi dengan maksimal. Serta pengalaman berlayar Kapten yang belum menguasai jalur dan rute perjalanan di perairan tersebut, sehingga KM. KARYA INDAH menabrak pulau di Halamahera.

https://www .liputan6.co m

2. Kapal MT.

TRANSKO ARAFURA mengalami kerusakan GPS Di Kepulauan Sumatera bagian Barat.

(03/12/2019)

Kapal tanker MT. TRANSKO

ARAFURA mengalami

kerusakan GPS pada tanggal 03 Desember 2019 pukul 10.00 WIB. Sebelumnya kapal berangkat dari Simeulue pada tanggal 01 Desember 2019 dengan tujuan Padang untuk mengangkut muatan B30. GPS tiba – tiba mati saat mau berlabuh di Padang. Sehingga GPS tidak dapat berfungsi dengan baik dan mengalami kerusakan yang disebabkan karena power supply terputus. Dan pada saat itu mualim jaga menentukan posisi dengan cara membaring agar mendapatkan posisi berlabuh dengan aman.

Peristiwa Pribadi

(15)

Berdasarkan data kasus di atas yang menjelaskan terjadinya kesalahan dan kerusakan perangkat navigasi sehingga posisi kapal yang di berikan oleh GPS menjadi tidak berfungsi. Serta kurang maksimalnya para pelaut menggunakan alat navigasi mengakibatkan banyaknya kecelakaan. Dari data tersebut kita dapat mengetahui betapa pentingnya memahami penggunaan alat navigasi di atas kapal agar memudahkan navigasi antar kapal yang sedang berlayar.

Pada dua contoh kasus yang berbeda di atas penulis mendapatkan kesimpulan sementara, yaitu:

1. Penulis mendapatkan kesimpulan sementara pada contoh kasus pertama.

GPS di kapal penumpang KM. KARYA INDAH mengalami gangguan, sehingga posisi yang diberikan oleh GPS tidak berfungsi maksimal. Serta dikarenakan kurangnya pengalaman berlayar kapten yang belum menguasai rute pelayaran di perairan tersebut yang mengakibatkan KM. KARYA INDAH menabrak hutan bakau di perairan Halamahera.

2. Penulis mendapatkan kesimpulan sementara pada contoh kasus kedua. GPS di kapal tanker MT. TRANSKO ARAFURA mengalami kerusakan, sehingga GPS tersebut tidak berfungsi secara maksimal. Sehingga GPS tidak dapat berfungsi dengan baik dan mengalami kerusakan yang disebabkan karena power supply terputus. Dan pada saat itu mualim jaga menentukan posisi dengan cara membaring agar mendapatkan posisi berlabuh dengan aman.

(16)

Kerusakan GPS dalam bernavigasi memerlukan penanganan diantarnya adalah perlunya perawatan alat navigasi di atas kapal dan pemahaman penggunaan alat navigasi yang digunakan sesuai prosedur. Masalah penggunaan alat navigasi ini telah diatur oleh Safety of Life at Sea (SOLAS) Convention (1974/1988) Chapter V. Peraturan SOLAS Chapter V regulasi 19, mengatur tentang mewajibkan semua ukuran kapal memiliki Global Positioning System yang digunakan pada setiap saat di sepanjang pelayaran dimaksudkan untuk menetapkan dan memperbarui posisi kapal secara otomatis. Selain itu untuk mencegah dan mengatasi kerusakan pada Global Positioning System yaitu sering melakukan pengecekan atau perawatan pada alat navigasi dan perlu tambahan pengetahuan cara penggunaan GPS sesuai prosedur. Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis melakukan penelitian yang berhubungan dengan Global Positioning System dengan judul:

” METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT GLOBAL POSITIONING SYSTEM MENGALAMI KERUSAKAN DI ATAS KAPAL MT. TRANSKO ARAFURA“

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan judul penelitian yang penulis ajukan maka pokok permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut:

1. Apa faktor-faktor penyebab kerusakan GPS di atas kapal MT.

TRANSKO ARAFURA?

2. Tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan GPS dalam menentukan posisi di atas kapal MT. TRANSKO ARAFURA?

(17)

C. BATASAN MASALAH

Mengingat sangat luasnya pembahasan dan permasalahan pada GPS, dengan keterbatasan penulis sehingga, penulis hanya membatasi permasalahan pada penulisan Karya Ilmiah Terapan ini yang di titik fokuskan pada penyebab kerusakan GPS dan tindakan yang dilakukan pada saat GPS mengalami kerusakan di atas kapal MT. TRANSKO ARAFURA.

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan GPS di atas kapal MT. TRANSKO ARAFURA.

2. Untuk mengetahui tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan GPS dalam menentukan posisi di atas kapal MT. TRANSKO ARAFURA.

E. MANFAAT PENELITIAN

Dengan diadakannya penelitian dan penulisan karya ilmiah ini, harapan dari penulis antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca tentang penyebab kerusakan GPS di atas kapal MT. TRANSKO ARAFURA.

2. Manfaat Praktis

Membantu para kru kapal khususnya para mualim supaya lebih efektif dan tepat apabila menghadapi situasi kerusakan GPS di atas kapal MT.

TRANSKO ARAFURA.

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA

Beberapa penulis telah melakukan penelitian tentang alat navigasi, sehingga dapat menjadi acuan bagi penulis. Berikut ini penulis berikan salah satu penelitian aslinya:

Tabel 2.1. Review Penelitian Sebelumnya No Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Arfan Dika

(2018)

Peningkatan Kemampuan Perwira Jaga Fresh

Graduate Dalam

Menggunakan Alat-alat Navigasi Untuk Mencegah Bahaya Tubrukan di MV.

ENERGY MIDAS

Kurang optimalnya dalam penggunaan dan persiapan alat navigasi, kurangnya

pengetahuan dan

keterampilan khususnya perwira fresh graduate terhadap alat-alat navigasi di atas kapal, serta kurangnya familiarisasi terhadap alat-alat navigasi bagi perwira fresh graduate.

2. Hari Dwi Putra Matarru (2018)

Analisis Perbandingan Sistem Navigasi Kompas Dan Radar Dalam Menentukan Posisi Kapal Diatas MT. ATHENA

Dari percobaan yang telah dilakukan penulis. Posisi pembaringan oleh radar adalah posisi yang lebih akurat dibanding posisi pembaringan dengan visual (kompas).

Sumber: http://repository.pip-semarang.ac.id: 2019

(19)

B. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Metode

Secara etimologis, kata “metode” berasal dari bahasa Yunani

“methodos” yang tersusun dari kata “meta” dan “hodos“. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, atau sesudah. Sedangkan hodos berarti jalan, cara, atau arah.

Kata tersebut kemudian diserap dalam bahasa Inggris menjadi kata

“method” yang berarti suatu bentuk prosedur tertentu untuk mencapai atau mendekati suatu tujuan, terutama cara yang sistematis.

Dari penjelasan tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa pengertian metode adalah suatu cara atau proses sistematis yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Dengan kata lain, metode berfungsi sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan, atau bagaimana cara untuk melakukan/ membuat sesuatu.

2. Pengertian Menentukan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata menentukan adalah memberi batasan (definisi). Arti lainnya dari menentukan adalah membuat menjadi tentu (pasti). Menentukan berasal dari kata dasar tentu. Menentukan adalah sebuah homonim karena arti- artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.

Menentukan memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga menentukan dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

(20)

3. Pengertian Posisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), posisi berarti letak atau kedudukan. Jadi penulis menyimpulkan bahwa posisi adalah letak dimana kapal berada.

4. Pengertian Kerusakan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata kerusakan adalah perihal rusak. Kerusakan berasal dari kata dasar rusak.

Kerusakan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga kerusakan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan dan adjektiva atau kata sifat sehingga kerusakan dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik.

5. Pengertian GPS

Gambar 2.1. Global Positioning System (GPS)

Sumber: http://google.com: 2019

Sejarah GPS dimulai dari awal tahun 1960-an saat Departemen Pertahanan (Dephan) Amerika Serikat merasa perlu memiliki sistem navigasi yang akurat, dapat berfungsi secara global, dalam segala cuaca,

(21)

dan tersedia setiap saat. Berbagai pendekatan dan teknologi diuji coba sampai akhirnya pada akhir tahun 1973 Dephan AS menyetujui pelaksanaan uji coba satelit Navstar yang menjadi generasi pertama dari satelit GPS. Hingga tahun 1983, masa pemerintahan Presiden Ronald Reagan mengizinkan penggunaan GPS untuk pesawat sipil setelah terjadi insiden penembakan pesawat Korean Airlines, penerbangan 007 yang dianggap “nyasar” melintasi perbatasan Uni Soviet. Sejak saat itu, GPS mulai disiapkan untuk dipergunakan oleh kalangan sipil secara internasional, terutama untuk kalangan penerbangan dan kelautan.

Menurut Andi (2009) Global Positioning System (GPS) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca.

Sedangkan alat untuk menerima sinyal satelit yang dapat digunakan oleh pengguna secara umum dinamakan GPS Tracker atau GPS Tracking, dengan menggunakan alat ini maka dimungkinkan pengguna dapat melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan nyata.

Menurut Abidin H.Z (2000) Global Positioning System (GPS) adalah sistem radio navigasi berbasis ruang angkasa yang memungkinkan pengguna dengan alat receiver baik di darat, laut atau di udara, untuk menentukan posisi mereka, juga dapat menghitung kecepatan dan waktu kapan saja, siang atau malam, dalam cuaca dan kondisi apapun. Sistem ini

(22)

memberikan tingkat akurasi yang sama atau lebih baik dari sistem radio navigasi yang lain yang ada saat ini.

GPS sendiri dikembangkan, dioperasikan dan dikelola oleh departemen pertahanan Amerika Serikat. Meski awalnya ditujukan hanya untuk digunakan oleh militer AS, lalu atas Keputusan Presiden tanggal 28 Maret 1996, bahwa “Kami akan tetap memberikan pelayanan Standard Positioning Service untuk masyarakat sipil, untuk penggunaan secara komersial dan ilmiah dan gratis”. GPS Ini terdiri dari 24 satelit operasional dalam enam orbit melingkar, dengan jarak 10.900 mil laut Di atas bumi dari 24 satelit tersebut, 21 diantaranya berjenis Kendaraan Luar Angkasa (SV) dan 3 diantaranya sebagai cadangan. GPS dapat menentukan posisi penerima dalam bentuk garis lintang, bujur, dan ketinggian, serta waktu dan kecepatan. Master kontrol stasiun GPS ini ada di Colorado USA, dengan lima monitor dan 3 antena dari stasiun kontrol inilah mereka dapat mengumpulkan informasi dan memantau posisi masing masing satelitnya.

Differential Global Positioning System (DGPS) adalah sebuah sistem atau cara untuk meningkatkan akurasi penerimaan GPS, dengan menggunakan stasiun darat, dimana karena posisi stasiun di darat telah ditempatkan sedemikian rupa dan diketahui koreksinya maka tinggal di masukkan ke hasil GPS untuk mendapatkan tingkat akurasi yang lebih tepat. Oleh karena itu menggunakan stasiun darat, maka sinyal DGPS tidak dapat mencakup area yang lebih luas. Mungkin ilustrasinya stasiun DGPS ini ibarat stasiun yg khusus menghitung error kompas sehingga ketika kita sudah tau gyro compass tinggal di hitung kurang dan lebihnya koreksi tadi

(23)

dan didapatlah hasil sesungguhnya. Inilah yang membuat hasil DGPS ini lebih baik. Ada banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita pakai, baik versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung menggunakannya melalui internet. Selain GPS, ada beberapa sistem navigasi satelit yang serupa yaitu seperti GLONASS milik Rusia, Galileo Uni Eropa dan IRNSS milik India. Sedangkan GPS adalah sistem navigasi satelit yang dikembangkan dan dioperasikan dibawah pemerintah Amerika Serikat, tepatnya dibawah tanggung jawab Angkatan Udara Amerika Serikat.

Nama lengkap GPS adalah Navigational Satellite Timing and Ranging Global Positioning System (NAVSTAR GPS), namun lebih sering dikenal sebagai GPS. GPS mulai diaktifkan untuk umum pada 17 Juli 1995. Sedangkan, Assisted-Global Positioning System (A-GPS) merupakan penyempurnaan dari GPS sebagai satelit penentu posisi di belahan bumi. Satelit GPS yang dimiliki bumi mempunyai konstelasi 24 satelit dalam enam orbit yang mendekati lingkaran, setiap orbit ditempati oleh 4 buah satelit dengan interval antara yang tidak sama.

Metode Advanced Positioning yang terdapat pada A-GPS merupakan metode penentuan posisi yang paling tinggi akurasinya dibandingkan metode deteksi posisi lainnya seperti Time Difference Of Arrival (TDOA), maupun Enhanced Observed Time Difference (E-OTD) sehingga A-GPS jauh lebih efisien dan efektif dalam mengakses informasi dari satelit karena tidak perlu mencari data satu persatu dari ke-24 satelit

(24)

yang ada, namun A-GPS telah mengetahui sasaran (satelit) mana yang dibutuhkan atau dituju.

6. Segmen Utama GPS

GPS terdiri dari tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa yang terdiri atas satelit – satelit GPS. Segmen sistem kontrol yang terdiri atas stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen pengguna yang terdiri atas GPS termasuk alat – alat penerima dan pengolah sinyal serta data GPS. Segmen utama GPS yaitu sebagai berikut:

a. GPS Control Segment (bagian kontrol)

Control segment GPS terdiri dari lima stasiun yang berada di pangkalan Falcon Air Force, Colorado Springs, Ascension Island, Hawaii, Diego Garcia dan Kwajalein. Kelima stasiun ini adalah mata dan telinga bagi GPS. Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian kontrol, kemudian dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Data koreksi lokasi yang tepat dari satelit ini disebut data ephemeris, yang kemudian nantinya dikirimkan ke alat navigasi yang kita miliki.

b. GPS Space Segment (bagian angkasa)

Space Segment adalah terdiri dari sebuah jaringan satelit yang terdiri dari beberapa satelit yang berada pada orbit lingkaran yang terdekat dengan tinggi sekitar 20 km di atas permukaan bumi. Sinyal yang dipancarkan oleh seluruh satelit tersebut dapat menembus awan, plastik dan kaca, namun tidak bisa menembus benda padat seperti tembok dan rapatnya pepohonan. Terdapat 2 jenis gelombang yang hingga saat ini digunakan sebagai alat navigasi berbasis satelit.

(25)

c. GPS User Segment (bagian pengguna)

User segment terdiri dari antena dan prosesor receiver yang menyediakan positioning, kecepatan dan ketepatan waktu ke pengguna. Bagian ini menerima data dari satelit-satelit melalui sinyal radio yang dikirimkan setelah mengalami koreksi oleh stasiun pengendali (GPS Control Segment).

7. Kegunaan Utama GPS

a. Menentukan kecepatan kapal relatif terhadap suatu titik di darat atau speed over ground (s.o.g.).

b. Menentukan arah gerakan kapal relatif terhadap suatu titik tertentu di darat atau course over ground (c.o.g.).

c. Menentukan jarak tempuh kapal dengan kecepatan tetap atau berubah- ubah dalam interval waktu tertentu.

d. Menentukan perkiraan waktu tiba di pelabuhan tujuan (Estimated Time of Arrival = ETA).

e. Menentukan sisa waktu yang harus ditempuh hingga tempat tujuan (Estimated Time of Enroute = ETE).

f. Menentukan cross track error (XTE), jarak dari suatu titik tertentu dari arah garis pelayaran yang telah ditentukan hingga posisi yang sebenarnya karena terjadinya penyimpangan arah garis pelayaran setelah berlayar selama waktu tertentu.

g. Menentukan way-point, menyimpan posisi tertentu yang sangat penting dalam memori, yang dapat digunan untuk titik referensi untuk

(26)

mengubah arah pelayaran, sebagai peringatan posisi bahaya navigasi, lokasi untuk labuh jangkar dan lain-lainnya.

h. Membuat bagan panduan bernavigasi menuju way-point tertentu untuk dilakukan homing. Terdapat dua jenis bagan untuk homing, yang disebut highway page dan compass page. Disamping kedua bagan tersebut pada layar terdapat data sebagi berikut : Baringan kearah way- point yang dituju, jarak yang harus ditempuh, kecepatan kapal (s.o.g.), dan waktu yang masih harus ditempuh (ETE).

i. Menentukan jejak pelayaran dalam bentuk peta (map-page). Dengan skala yang dapat dipilih menurut sekala yang tersedia dalam program.

Pada peta tersebu terdapat data/gambar yaitu: posisi-posisi dan arah garis pelayaran (c.o.g.) yang sudah dilayari, posisi akhir menuju way- point berikutnya, arah garis pelayaran menuju way-point berikutnya , kecepatan menuju way point tersebut, dan lain-lain.

8. Fungsi GPS Untuk Pelayaran.

Didalam haluan sejati biasanya berbeda dengan haluan pedoman.

Haluan sejati yaitu haluan sebenarnya yang ada di peta yang sudah diplot sebelum berlayar sedangkan haluan pedoman yaitu haluan yang ada di kompas biasanya ada error nya karena mengikuti perputaran bumi mengikuti magnet. Biasanya error nya tidak terlalu jauh juga dari haluan sejati di kapal tetapi setidaknya sebagai juru mudi harus mengetahui error nya serta di paskan dengan haluan pedoman di kompas. Di dalam GPS terdapat juga ETA dapat di hitung juga dengan perhitungan manual yaitu dengan Jarak : Kecepatan= Waktu. Jadi misalnya 20 mil : 5 = 4 jam, berarti

(27)

kira-kira 4 jam lagi kapal akan sampai pada tujuan. Kecepatan kapan kapal itu tergantung dari RPM (Rotasi Per Menit), jadi ketika RPM nya rendah maka kecepatan sedikit lambat. Tapi mengenai RPM orang mesin yang lebih paham. Didalam GPS ada beberapa tampilan yaitu :

a. Haluan sejati (HS) yaitu sudut antara Utara Sejati dengan garis haluan kapal. Dihitung dari arah utara searah dengan jarum jam yaitu kekanan.

b. Haluan Pedoman (HP) yaitu sudut antara Utara Pedoman dengan garis haluan kapal dihitung dari utara ke kanan.

c. ETA (Estimed Time Arrival) d. Kecepatan

e. Mil kapal akan melakukan perpindahan Haluan

\

9. Fungsi Tombol Pada GPS

a. CURSOR PAD digunakan untuk menggerakkan kursor (panah) dilayar monitor naik-turun, kiri-kanan, dan merubah nama waypoint (naik- turun).

b. MENU digunakan untuk membuka pilihan menu GPS. Menu GPS yaitu: waypoint, routes, plotter, alarms, erase, waas, calculate, messages, satellite, user display, gps setup, sys setup, i/o setup, td setup.

(28)

Gambar 2.2. Tampilan Menu GPS

Sumber: http://google.com: 2019 c. ENTER digunakan untuk menentukan pilihan (ok).

d. DISP/ DISPLAY digunakan untuk melihat tampilan layar monitor,

jenis tampilan layarnya highway (jalan lurus), steering display, navigation data, speedometer, plotter.

e. MARK/MOB digunakan untuk menandai suatu tempat atau posisi orang jatuh ke laut.

f. DIM/POWER digunakan untuk mengatur cahaya layar dan untuk menghidupkan juga mematikan GPS. (tekan satu detik, untuk menghidupkan juga mengatur cahaya, tekan 3 detik untuk mematikan GPS).

g. GO TO digunakan untuk memilih tujuan kapal. Ada empat pilihan untuk menentukan tujuan kapal, yaitu: Go To waypoint, Go To route, Go To cursor, Go To MOB

(29)

Gambar 2.3. Tombol - Tombol GPS

Sumber: http://google.com: 2019

10. Cara Pengoperasian GPS a. Cara Menghidupkan

1) Pastikan peralatan GPS sudah tersambung dengan instalasi listrik arus DC dan kabel antena sudah terpasang.

2) Tekan tombol “POWER/DIMM” pada control panel GPS, sampai terdengar bunyi.

3) Tunggu beberapa saat hingga tampilan layar GPS muncul. GPS siap untuk dijalankan lebih lanjut.

b. Cara Mematikan

1) Selesai menggunakan GPS, sebaiknya kembalikan tampilan GPS ke posisi awal, seperti kita pertama kali menghidupkan GPS.

2) Tekan tombol “POWER/DIMM” agak lama.

3) Tekan tombol “POWER DC” IC Regulated Power Supply ke posisi

“OFF”. Tekan tombol saklar arus listrik ke posisi “OFF”.

(30)

11. Cara Kerja GPS

Pada kapal-kapal yang dilengkapi dengan radar, dapat menentukan posisinya dengan mengukur jarak dari tiga objek di peta. Lalu tiga lingkaran jarak ini digambar di peta maka persinggungan lingkaran tersebut adalah posisi kapal. Jarak dari tiga objek tersebut didapatkan dengan cara menghitung waktu yang dibutuhkan oleh sebuah radar yang dipancarkan ke benda hingga terpantul kembali ke kapal. Jika kecepatan dari radar tadi sudah diketahui lalu dikonversi oleh receiver menjadi jarak.

Seperti itu jugalah cara kerja GPS, GPS juga membutuhkan tiga satelit untuk menentukan sebuah posisi di bumi. Ketepatan dari penentuan posisi dengan GPS ini sangat tergantung juga juga waktu, dimana jam pada satelit dan penerima harus sama. Sehingga dibuatlah real time yang menjamin kesamaan waktu seluruh receiver di seluruh dunia, para ilmuwan telah mengembangkan real time pada satelit GPS ini bayangkan akurasi dari jam nya adalah 1 detik dalam 150.000 tahun.

Syarat pertama yang harus anda miliki untuk menggunakan GPS adalah GPS receiver. GPS receiver merupakan perangkat penerima sinyal satelit GPS, perangkat ini berfungsi untuk memperhitungkan letak koordinat berlandaskan data-data yang tersedia. Sinyal gelombang mikro akan dipancarkan oleh setiap satelit GPS. GPS receiver ini akan menerima sinyal-sinyal satelit yang memancarkan gelombang mikro dari setiap satelit GPS. Dengan memiliki minimal 3 kode sinyal dari satelit yang berbeda, penerima sinyal GPS bisa melakukan penghitungan posisi regular satu titik koordinat letak bujur juga letak lintang bumi (Longitude dan Latitude). Dengan kata lain triangulasi digunakan untuk mengunci lokasi

(31)

ketika GPS tersebut menyala. Ketika mengunci sinyal pada satelit keempat, GPS receiver akan mengukur keberadaan atau letak ketinggian suatu titik di atas permukaan laut atau yang disebut Altitude. Dalam sistem navigasi GPS, bagian yang paling penting adalah beberapa satelit yang berada di orbit bumi atau yang sering kita sebut di ruang angkasa. Satelit GPS saat ini berjumlah 24 unit yang semuanya dapat memancarkan sinyal ke bumi yang lalu dapat ditangkap oleh alat penerima sinyal tersebut.

a. Cara Membuat WayPoint

1) Plot sebuah posisi di sebuah peta laut, catat lintang-bujurnya.

2) Di GPS tekan menu dua kali, lalu pilih waypoint, tekan enter, lalu pilih new, tekan enter, gerakkan kursor naik-turun dan kiri-kanan untuk memasukkan lintang (Latitude) dan bujur (Longitude), setelah selesai enter.

b. Cara Membuat Route

1) Susun sesuai rencana pelayaran.

2) Tekan menu dua kali, pilih route tekan enter, pilih new tekan enter, masukkan waypoint yang telah dibuat. Susun waypoint, mulai dari waypoint pertama sampai ke tempat tujuan, setelah selesai tekan enter.

c. Memulai Pelayaran Dengan Waypoint dan Route

Waypoint adalah sebuah titik pertemuan antara dua garis haluan yang berbeda yang sudah di plot pada sebuah peta, contoh haluan (000°

/ utara dan 080° / timur) untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.

(32)

Gambar 2.4. Waypoint

Sumber: http://google.com: 2019

Titik-titik yang berwarna itu adalah waypoint, dan garis yang berwarna biru itu adalah garis haluan, bahwa route itu adalah sebuah jalan mengarah dari suatu tempat ke tempat yang lain, dalam bahasa pelayaran-nya dari pelabuhan ke pelabuhan yang lain.

d. Memulai Pelayaran Dengan Waypoint

1) Tekan GO TO satu kali

2) Pilih waypoint yang sudah disimpan sebelumnya, kemudian tekan enter satu kali

3) Kemudian pilih waypoint tujuan kemudian tekan enter satu kali.

e. Memulai Pelayaran Dengan Route

1) Tekan tombol go to satu kali.

2) Pilih route, enter satu kali.

3) Pilih route yang sudah di simpan dari sebelumnya kemudian tekan enter satu kali.

4) Pilih forward kalau mau mulai route dari waypoint 1-9.

(33)

5) Pilih reverse kalau mau mulai route dari 9-1 (kembali) kemudian tekan enter satu kali.

12. Kelemahan Dan Keunggulan GPS

Hadirnya sebuah teknologi tentunya ada kelemahan dan keunggulannya.

Yang menjadi kelemahannya dalam penggunaan GPS yaitu:

a. Tingkat keakuratan tak selamanya presisi. Koordinat posisi yang di lacak oleh satelit mempunyai faktor kesalahan yang akan mempengaruhi tingkat ke-akuratan GPS.

b. Pengguna GPS akan cenderung bergantung pada GPS ketika berkendara, sehingga kurang waspada terhadap kondisi lalu lintas sekitarnya.

c. Tentunya untuk menggunakan teknologi dan layanan GPS tidaklah murah, anda harus membeli GPS dan juga biaya penggunaan.

Berikut ini adalah yang menjadi keunggulan dalam penggunaan GPS:

a. Proses navigasi sebuah kapal lebih mudah dan cepat.

b. Sangat membantu meningkatkan tracking di dunia militer.

c. Mudah dalam mengidentifikasi setiap lokasi yang ada di permukaan bumi serta mengetahui kondisinya secara nyata.

d. Lebih ringkas dan mudah digunakan dibandingkan dengan peta konvensional.

e. Penggunaan GPS tracking bisa meningkatkan keamanan dan kenyamanan anda dalam menjaga kendaraan atau objek lainnya. Bila

(34)

Faktor - faktor penyebab kerusakan GPS di atas

kapal

• Tambahan perawatan alat navigasi GPS

• Menentukan posisi kapal dengan cara membaring

METODE MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA SAAT GLOBAL POSITIONING SYSTEM MENGALAMI KERUSAKAN DI ATAS KAPAL MT. TRANSKO ARAFURA

Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan

GPS dalam menentukan posisi di atas kapal

Menentukan posisi kapal berjalan maksimal saat GPS

rusak

hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, anda bisa dengan mudah melacak posisi objek yang dipasangkan alat GPS tracking.

C. KERANGKA PIKIRAN

Untuk mempermudah penulis dalam menyelesaikan pokok permasalahan, ditampilkan diagram alir/kerangka pemikiran seperti di bawah ini:

Gambar 2.5. Kerangka Berpikir Penelitian

Penggunaan GPS dapat berjalan maksimal

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan pendekatan induktif. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Sesuai dengan pengertian tersebut kami menganalisis data dengan menggunakan pendekatan induktif. Selain itu kami juga memberikan data-data yang sesuai dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga penelitian kami dapat menjadi penelitian yang benar dan tepat.

Metode ini penulis dapat memahami dan mengungkapkan tentang masalah yang penulis teliti, dan juga metode kualitatif ini penulis dapat melakukan interview dengan objek yang penulis teliti. Dapat dipahami bahwa menganalisa deskriptif kualitatif adalah memberikan predikat pada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya (Koentjaraningrat, 1993:89).

Maksudnya adalah untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya antara keserasian teori dan praktek.

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan diatas kapal MT. TRANSKO ARAFURA saat penulis melakkukan Praktek Berlayar (Prala). Waktu penelitian ini dilakukan oleh penulis saat sedang melaksanakan Praktek Berlayar (Prala) selama kurang lebih 12 bulan (1 tahun) diatas kapal MT. TRANSKO ARAFURA, yang terhitung saat penulis sign on di atas kapal pada tanggal 04 Oktober 2019 dan diakhiri saat penulis sign off pada tanggal 12 Oktober 2020.

(36)

C. SUMBER DATA

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data diperoleh (Arikunto, 2006:123). Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang akan penulis teliti. Perlunya sumber data yang akan memeberikan informasi diantaranya yaitu:

1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama melalui prosedur dan dicatat. Dalam hal ini penulis memperoleh data primer dengan cara langsung dari hasil wawancara dengan pihak terkait yang mengetahui tentang permasalahan yang akan penulis angkat.

Penulis memperoleh dari hasil wawancara atau berdiskusi dengan mualim dan perwira lain yang lebih tahu tentang permasalahan ini di kapal.

(Sarwono,2006).

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi, yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penulis, selain dari sumbernya yang diteliti. Data ini diperoleh dari buku-buku dan internet yang berkaitan dengan obyek penelitian proposal atau yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas, yang diperlukan sebagai pedoman teoritis dan ketentuan formal dari keadaan nyata dalam observasi.

Serta dari informasi lain yang telah disampaikan pada saat kuliah (Sarwono,2006).

(37)

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan spesifik. Selanjutnya dijelaskan oleh Sugiyono (2009:225) cara-cara yang dapat digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data. Untuk memperoleh data dilapangan yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka penulis menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi menurut Kusuma (1987:25) adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang diselidiki. Observasi pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan.

Untuk memperoleh data yang autentik dalam pengumpulan data tentang penggunaan GPS saat terjadi error dalam menentukan posisi kapal.

Pengumpulan data dengan angket ini penulis mengajukan daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden, dimana jawabannya sudah disediakan.

2. Metode Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2009:240) dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D, menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku.

Dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya – karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, peraturan dan kebijakan. Dokumen yang

(38)

berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain – lain.

Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, film dan lain – lain.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Pengumpulan Data (Data collecting)

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen sebagi alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket, perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebagainya.

Instrumen penelitian merupakan sesuatu yang amat penting dan strategi kedudukannya didalam keseluruhan kegiatan penelitian. Dengan instrumen akan diperoleh data yang merupakan bahan penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk mencapi tujuan. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

2. Reduksi Data

Melakukan reduksi data dapat diartikan sebagai upaya merangkum dan memilih hal-hal pokok serta mefokuskan diri pada data yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Pada kenyataannya, data temuan di lapangan bisa sangat beragam dan heterogen, sehingga perlu dilakukan

(39)

pemilahan dan penyusunan secara sistematis agar diperoleh data yang dibutuhkan.

3. Penyajian Data

Setelah data di reduksi, tahap berikutnya adalah melakukan display atau penyajian data sehingga temuan dapat digambarkan secara utuh, menyeluruh, sehingga bagian-bagian pokoknya terlihat jelas untuk memudahkan pemaknaan. Sugiyono (2010) menyatakan bahwa penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.

4. Kesimpulan (Conclusion)

Tahapan berikutnya dari analisis data adalah penarikan kesimpulan (konklusi) dan verifikasi. Berdasarkan reduksi dan display data temuan penelitian, peneliti dapat menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif, pada dasarnya masih bersifat sementara, karena data hasil temuan harus diverifikasi dan dicek keabsahannya melalui berbagai teknik. Verifikasi yang dilakukan bertujuan untuk mempertajam pemaknaan temuan, sehingga diperoleh kesimpulan yang benar-benar menggambarkan realita.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin Hasanuddin Z. (2000) “Penentuan Posisi dengan GPS”, penerbit Pradnya Paramita, Jakarta.

Aminudin, P. (Ed.). (1990). Pengembangan Penelitian Kualitatif. (online).

(http://eprints.ums.ac.id/26299/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf.

Diakses pada tanggal 28 April 2019)

Hamid, Patilima. (1999) Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta.

(online).(http://library.um.ac.id/freecontents/index.php/buku/deta il/metode- penelitian-kualitatif-hamid-patilima-38690.html.

Diakses pada tanggal 28 April 2019)

Hiar, Hairil. (2017). Kapal Tabrak Pulau di Halmahera, Bagaimana Nasib 111 Penumpang?

https://www.liputan6.com/regional/read/3168995/kapal-tabrak- pulau-di-

halmahera-bagaimana-nasib-111-penumpang Diakses pada tanggal 30 April 2019 http://ahlikompie.com/817-bagaimana-cara-kerja-gps.html. Diakses pada tanggal 28 April

2019

http://repository.pip-semarang.ac.id/view/subjects/S.html. Diakses pada tanggal 26 Maret 2019

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003). Arti kata metode. Jakarta : Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Balai Pustaka

Mandala, Maya. (2017). Pengertian GPS (Global Positioning System). (online).

http://www.mandalamaya.com/pengertian-gps-cara- kerja-gps-dan-fungsi-gps/.

Diakses pada tanggal 28 April 2019

Politeknik Pelayaran Surabaya (2017). Peralatan Navigasi.

Wikipedia. (2019). Pengertian Sistem Pemosisi Global.

(online).http://www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 28 April 2019)

Gambar

Tabel 1.1. Contoh Peristiwa
Tabel 2.1. Review Penelitian Sebelumnya  No  Penulis  Judul Penelitian  Hasil Penelitian  1
Gambar 2.1. Global Positioning System (GPS)
Gambar 2.2. Tampilan Menu GPS
+4

Referensi

Dokumen terkait