• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pengaruh Inflasi, Penanaman Modal Asing (PMA) dan Tenaga Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pengaruh Inflasi, Penanaman Modal Asing (PMA) dan Tenaga Kerja"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

11 BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian oleh (Rofii & Ardyan, 2017) yang berjudul “Analisis Pengaruh Inflasi, Penanaman Modal Asing (PMA) dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Timur”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dengan variable yang digunakan meliputi inflasi, Penanaman Modal Asing (PMA) dan tenaga kerja dengan menggunakan data sekunder berupa data time series periode 2010-2014 dengan metode analisis regresi linier. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variable inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, Penanaman Modal Asing dan tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

Penelitian oleh (Meilaniwati & Tannia, 2021) yang berjudul

“Analisis Pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Trade Openness (TO) dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di ASEAN-5 Tahun 2009-2018”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Trade Openness (TO) dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi (GDP) dengan sampel sebanyak 5 negara di ASEAN-5 pada periode 2009-2018 dan menggunakan data sekunder dengan teknik analisis regresi linier berganda dengan data panel.

(2)

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variable PMA dan PMDN berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan variable TO tidak berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan variable inflasi tidak berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Penelitian oleh (Risnawati et al., 2019) yang berjudul “Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Tingkat Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sulawesi Barat”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Tingkat Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sulawesi Barat dengan menggunakan analisis deskriptif pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat inflasi dan tenaga kerja memiliki pengaruh yang sigfinikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Barat. Sedangkan investasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Barat.

Penelitian oleh (Dewi & Purbadharmaja, 2013) yang berjudul

“Pengaruh PAD, PMA dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak lansung Pendapatan Asli Daerah, Penanaman Modal Asing dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali periode waktu pada tahun 2012 dengan menggunakan data corss section dengan menggunakan motode Bootstrapping dan tenkin analisis jalur/path. Hasil analisis menemukan bahwa variable PAD secara tidak langsung tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi melalui

(3)

PMA, variable inflasi secara tidak langsung tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi melalui PMA, variable PAD secara langsung berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi, PMA berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan variable inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Penelitian oleh (Alice et al., 2021) yang berjudul “Pengaruh Investasi Penanaman Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Melalui Peningkatan Produk Domestik Bruto Di Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui peningkatan produk domestik bruto dengan menggunakan data sekunder dan menggunakan metode regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri pada dasarnya meningkatkan produk domestik bruto, namun penanaman modal asing tidak berpengaruh signifikan terhadap produk domestik bruto, sedangkan penanaman modal dalam negeri berpengaruh signifikan terhadap produk domestik bruto.

Penelitian oleh (Nujum & Rahman, 2019) yang berjudul “Pengaruh Investasi dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Makassar”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh investasi dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Makassar selama kurun waktu 2008- 2017 dengan menggunakan data time series dan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa investasi

(4)

berpengaruh namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi berpengaruh namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Penelitian oleh (Yuliantari et al., 2016) yang berjudul “Pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri, Penanaman Modal Asing dan Belanja Langsung serta Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi”. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variable PMDN, PMA dan Pegeluaran Pemerintah Belanja Langsung serta Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kalimantan Timur. Hal ini ditunjukan degan nilai Adjusted R Square sebesar 64,6% sedangkan sisanya 35,4% di pengaruhi oleh faktor- faktor lain. Dalam penelitian ini diketahui bahwa Penanaman Modal Dalam Negeri dan Pengeluaran Pemerintah Belanja Langsung berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan ekonomi Di Kalimantan Timur.

Sedangkan Penanaman Modal Asing dan Tenaga Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kalimantan Timur.

Penelitian oleh (Winata & Arif, 2020) yang berjudul “Analisis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masing-masing provinsi di Indonesia selama periode 2015-2018. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berbentuk data panel. Variabel independen yang digunakan antara lain PMDN, PMA, aglomerasi industri, jumlah tenaga kerja dan volume ekspor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Analisis regresi data panel digunakan sebagai alat analisis penelitian. Hasil analisis regresi data panel dengan Random Effect Model

(5)

menunjukan bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh positif signifikan dan PMDN berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masing-masing provinsi selama periode 2015-2018. PMA, aglomerasi industri dan volume ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Penelitian oleh (Handayani, 2011) yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 1999- 2008”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri, Infrastruktur dan Growth sebelumnya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalahRregresi Kuadrat Terkecil/OLS (Ordinary Least Square). Hasil analisis data menunjukan bahwa Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri, Infrastruktur, Growth sebelumnya berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sehingga mengharapkan kepada peneliti lain yang sejenis untuk melengkapi baik dengan menambah variable atau data-data yang digunakan sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik.

Penelitian oleh yang berjudul (Andriani et al., 2021) “Analisis Pengaruh Penanaman Modal Asing, Ekspor, Utang Luar Negeri dan Tingkat Inflasi Terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat besarnya pengaruh penanaman modal asing, ekspor, utang luar negeri dan tingkat inflasi terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia, baik secara parsial maupun simultan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan

(6)

data sekunder yang diperoleh melalui website resmi lembaga atau instansi terkait, data yang digunakan adalah data selama periode 18 tahun, dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2019. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan data yang diperoleh diolah dengan menggunakan bantuan program aplikasi SPSS 24.0. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan atau bersamaan, penanaman modal asing, ekspor, utang luar negeri dan tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia. Namun secara individu atau parsial variabel ekspor dan utang luar negeri berpengaruh signifikan dan positif terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia, sedangkan variabel penanaman modal asing dan tingkat inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia.

Relevansi pada penelitian ini merupakan komperatif riset yang bertujuan untuk membandingkan hasil penelitian variable Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri dan Inflasi dengan penelitian terdahulu serta adanya perbedaan antara penelitian terdahulu yang terletak pada waktu yang diteliti dan objek yang diteliti. Penelitian komperatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.

B. Landasa Teori

1. Pertumbuhan Ekonomi

(Sukirno, 2000) Jhon Maynard Keynes mengemukakan pandangan dengan menulis buku yang pada akhirnya menjadi landasan kepada teori

(7)

makroekonomi modern. Hal tersebut dikemukakan dalam buku yang berjudul “The General Theory Of Employment, Interest and Money”

pada tahun 1936. Dalam bukunya Keynes berpendapat pengeluaran agregat merupakan belanja masyarakat atas barang dan jasa yang menjadi faktor utama untuk menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara. Selain menerangkan faktor yang menentukan tingkat kegiatan perekonomian negara dan keadaan yang menciptakan berbagai masalah, analisis makroekonomi juga menjelaskan langkah- langkah yang dapat digunakan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.

Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan yang dicapai suatu perekonomian merupakan bagian penting dari analisis makroekonomi.

Dalam analisis ini ditunjukan bagaimana pengeluaran agregat dan penawaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian dalam satu periode tertentu dan pendapatan nasional atau produksi nasional yang tercipta. Dalam suatu perekonomian modern komponen dari pengeluaran agregat dibedakan kepada empat golongan, yaitu:

a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga, b. Investasi perusahaan,

c. Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah, dan d. Ekspor.

Teknologi berperan penting terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan. Selain diperlukan sebuah modal fisik maupun modal

(8)

manusia yang diakumulasikan melalui pendidikan, pelatihan, hingga alokasi dana untuk penelitian dan pengembangan. Hal ini juga mensyaratkan sebuah negara atau daerah memiliki tingkat tabungan (dana) yang cukup guna mendanai akumulasi (investasi) modal fisik dan manusia tersebut, baik untuk memproduksi barang, jasa maupun teknologi. Sehingga akumulasi modal (investasi) memiliki peran yang penting karena dapat berkontribusi sebagai salah satu faktor produksi yang didalamnya terdapat modal dan sumber daya manusia.

(Sukirno, 2000) Menurut Kuznets pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan kemampuan jangka panjang suatu negara dalam menyediakan berbagai jenis barang-barang ekonomi dengan jumlah yang banyak kepada penduduknya. Kuznets mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi dicapai oleh tiga faktor, yaitu:

a. Peningkatan persediaan barang yang terus menerus, b. Perkembangan teknologi, dan

c. Penggunaan teknologi secara efektif dan efesiensi.

2. Hubunga PMA Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun (2007) tentang Penanaman Modal Pasal 1 Ayat 3, penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

(9)

Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun (1967) tentang Penanaman Modal Asing Pasal 1, penanaman modal asing hanya meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut.

(Meilaniwati & Tannia, 2021) Penanaman Modal Asing (PMA) memiliki banyak kelebihan, diantaranya memiliki sifat jangka panjang, banyak memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen dan membuka lapangan perkerjaan baru. Terdapat beberapa skenario yang terpengaruh oleh investasi asing karena merupakan sumber dari pertumbuhan ekonomi, seperti pekerjaan, harga, impor dan ekspor, produksi, pendapatan, dan lain sebagainya.

(Dewi & Purbadharmaja, 2013) Menyatakan bahwa penanaman modal khususnya penanaman modal asing mampu mengurangi kekurangan tabungan dan akan meningkatkan pemasukan peralatan modal dan bahan mentah akan mengakibatkan menaiknya hasil produksi. Efek dari PMA akan bervariasi tergantung pada karakteristik dan kebijakan negara tuan rumah, dan bahwa ada peran dari kebijakan ekonomi dalam memaksimalkan potensi manfaat PMA.

Investasi memiliki peranan yang penting dalam menentukan jumlah output dan pendapatan. Dengan semakin besarnya investasi maka diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dalam

(10)

mengalokasikan sumber daya yang ada. Dengan demikian terdapat hubungan positif antara pembentukan investasi dengan pertumbuhan ekonomi pada suatu negara (Rofii & Ardyan, 2017).

3. Hubungan PMDN Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun (2007) tentang Penanaman Modal Pasal 1 Ayat 2, penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.

Dalam Undang-undang No. 6 Tahun (1968) tentang Penanaman Modal Dalam Negeri Pasal 1, Modal Dalam Negeri ialah bagian daripada kekayaan masyarakat Indonesia, termasuk hak-hak dan benda- benda, baik yang dimiliki oleh Negara maupun swasta nasional atau swasta asing yang berdomisili di Indonesia, yang disisihkan/disediakan guna menjalankan sesuatu usaha sepanjang modal tersebut tidak diatur oleh ketentuan-ketentuan Pasal 2 Undang-undang No. 1 Tahun (1967) tentang Penanaman Modal Asing dan pihak swasta yang memiliki modal dalam negeri tersebut dapat terdiri atas perorangan dan/atau badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. Lalu dalam Pasal 2, Penanaman Modal Dalam Negeri ialah penggunaan daripada kekayaan seperti tersebut dalam Pasal 1, baik secara langsung atau tidak langsung untuk menjalankan usaha menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini.

(11)

(Meilaniwati & Tannia, 2021) Penanaman modal dalam negeri memiliki banyak manfaat, yaitu mampu menghemat devisa, mengurangi ketergantungan terhadap produk asing, mendorong kemajuan industri dalam negeri melalui keterkaitan ke depan dan keterkaitan ke belakang serta memberikan kontribusi dalam upaya penyerapan tenaga kerja guna mengurangi pengangguran terbuka dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan bagi negara-negara berkembang harus fokus pada peningkatan iklim investasi untuk semua jenis modal, entah itu modal dalam negeri maupun modal asing. Sehingga dengan adanya kebijakan tersebut dapat menarik investor dan meningkatkan modal untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

(Alice et al., 2021) Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh adanya sumber modal, baik dari dalam ataupun luar negeri. Agar pertumbuhan ekonomi negara berkembang dapat dilakukan dengan adanya investasi asing, apabila investasi dalam negeri meningkat.

Dalam teorinya Harrod Domar memaparkan bahwa terdapat beberapa syarat yang harus terpenuhi agar dalam jangka panjang ekonomi mencapai pertumbuhan yang steady growth, yaitu memerlukan adanya investasi (Andriani et al., 2021).

4. Hubungan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

(Rofii & Ardyan, 2017) Inflasi merupakan suatu keadaan perekonomian di suatu negara sedang terjadi kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang dan disebabkan karena ketidakseimbangan arus uang dengan barang. Inflasi

(12)

yang tinggi akan menyebabkan turunnya daya beli dan mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari investasinya.

Namun jika tingkat inflasi rendah maka hal tersebut merupakan hal yang baik bagi investor untuk meningkatkan pendapatan riil yang diperoleh dari hasil investasi yang telah dilakukannya.

Inflasi adalah sebuah permasalahan ekonomi yang tidak bisa diabaikan karena dapat menimbulkan dampak yang sangat luas seperti terjadinya pengangguran, menurunnya ekspor dalam negeri, meningkatnya harga-harga dan lain-lain (Dewi & Purbadharmaja, 2013). Inflasi yang tinggi akan menyebabkan turunnya daya beli. Selain itu, inflasi yang tinggi juga dapat mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari investasinya. Sebaliknya jika tingkat inflasi turun, maka hal ini merupakan sinyal positif bagi investor untuk meningkatkan pendapatan riil yang diperoleh dari hasil investasi yang telah dilakukan.

Ketika adanya kegiatan produksi maka akan tercipta kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang mana hal tersebut akan meningkatkan permintaan pasar, dengan meningkatnya permintaan pasar maka akan menambah volume produksi, kesempatan kerja dan pendapatan di dalam negeri juga akan meningkat, maka tercipatalah pertumbuhan ekonomi (Rofii & Ardyan, 2017). Kenaikan harga dari satu atau dua barang tidak dapat disebut inflasi kecuali kenaikan harga dari barang tersebut mempunyai pengaruh yang positif terhadap barang-barang lainnya. Inflasi merupakan proses yang

(13)

dinamis, dengan adanya inflasi ini membuktikan bahwa tingkat harga dan variable-variable lainnya secara sistematis dan berkesinambungan telah berada diluar keseimbangan.

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan landasan teori Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri dan Inflasi serta penelitian terdahulu, maka kerangka pikir dalam penelitian ini adalah:

Pertumbuhan Ekonomi

(Y) PMA

(X1) PMDN

(X2) Inflasi

(X3)

Gambar 2.1: Kerangka Pikir

(14)

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir serta landasan teori dalam penelitian ini, maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H1: Diduga variabel PMA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

H2: Diduga variabel PMDN berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

H3: Diduga variabel Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Total jumlah subjek untuk kelompok urea dan niasinamid adalah sama yaitu 33 subjek mendapatkan krim urea 10% atau niasinamid 4% berdasarkan random alokasi menggunakan

[r]

Bapak/Ibu dimohon untuk memberi jawaban atas daftar pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) atau mengisi pada tempat yang disediakan

Terima kasih atas doa, dukungan, dan semangat dalam memberi keyakinan kepada peneliti bahwa peneliti mampu menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan baik dan tepat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial leverage, dividend payout ratio, kompensasi bonus berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan

8 Pengalaman yang saya dapat dimasa lalau akan membantu saya untuk berwirausaha. 9 Kemampuan yang saya miliki akan membantu saya untuk

Teacher should inform the importance of learning speaking, increase students’ interest by giving an activity or a task that able to attract students’ curiosity to learn.. Autonomy

berlebihan, sahabat yang tidak akan menipumu, dan teman yang tidak dan teman yang tidak dan teman yang tidak dan teman yang tidak akan membuatmu