• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penampilan Reproduksi Sapi Peranakan Friesian Holstein Di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penampilan Reproduksi Sapi Peranakan Friesian Holstein Di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) merupakan salah satu sapi perah di Indonesia yang merupakan hasil persilangan dari sapi perah Friesian Holstein (FH) dengan sapi lokal. Sapi PFH mewarisi sifat bobot

badan cukup tinggi dan mudah beradaptasi dengan lingkungan tropis dengan produksi susu yang relative tinggi. Namun buruknya manajemen reproduksi

sapi perah menyebabkan produktifitas susu relatif rendah sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan susu dalam negeri. Hal tersebut disebabkan penampilan reproduksi yang kurang baik. Salah satu kendala lainnya adalah masih banyaknya gangguan reproduksi pada ternak betina. Akibatnya, efisiensi reproduksi akan menjadi rendah dan kelambanan perkembangan populasi ternak. Perlu adanya pengelolaan ternak yang baik agar daya tahan reproduksi meningkat sehingga menghasilkan efisiensi reproduksi tinggi yang diikuti dengan produktivitas ternak yang tinggi pula (Hayati dan Choliq, 2009). Oleh karena itu mengevaluasi penampilan reproduksi merupakan hal yang penting dan mutlak (Hardjopranjoto, 1995).

Penampilan reproduksi dapat digunakan untuk menghitung waktu siklus perkembangbiakan ternak. Upaya peningkatan produksi susu yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan mutu genetik sapi perah melalui program Inseminasi Buatan (IB). Inseminasi Buatan merupakan program yang telah dikenal oleh peternak sebagai teknologi reproduksi ternak yang efektif (Susilawati dan Ambarwati, 2004). Parameter yang dapat dijadikan tolak ukur guna mengevaluasi efisiensi reproduksi sapi perah betina yaitu Days Open (DO), Service per conception (S/C) dan Calving Interval

(CI) (Atabany et al., 2011). Penampilan reproduksi yang diamati antara lain melalui sistem perkawinan, umur pertama dikawinkan, umur penyapihan pedet, S/C, umur pertama beranak, CI, jumlah kelahiran pedet per tahun (Desinawati dan Isnaini, 2010), Post Partum Estrus (PPE), Post Partum

(2)

Mating (PPM), Days open (DO) (Leksanawati, 2010) dan pengamatan lama

kebuntingan (Bestari et al., 1999).

B. Rumusan Masalah

Faktor penghambat yang diduga sebagai penyebab penurunan produksi sapi perah di Indonesia adalah manajemen pemeliharaan yang belum optimal, yang ditandai dengan sistem pemeliharaan yang bersifat tradisional, belum berorientasi agribisnis dan tidak memperhatikan faktor produksi.

Pengamatan variabel penampilan reproduksi dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan induk-induk sapi perah di suatu wilayah kaitannya dengan respon reproduksi pada penerapan manajemen breeding peternakan rakyat. Penampilan reproduksi yang dapat diamati adalah umur sapih, Post Partum Estrus (PPE), Post Partum Mating (PPM), Service Per conception

(S/C), Days open (DO), dan Calving interval (CI).

Bangsa sapi perah yang diternakkan oleh peternakan rakyat di Kecamatan Ampel mayoritas adalah sapi Peranakan Friesian Holstein. Belum banyak diketahui mengenai kinerja reproduksi bangsa sapi tersebut pada peternakan rakyat. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian mengenai penampilan reproduksi Sapi Peranakan Friesian Holstein. Identifikasi faktor yang memengaruhi juga diperlukan untuk memperbaiki manajemen pemeliharaan.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penampilan reproduksi Sapi Peranakan Friesian Holstein di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:

1. Bahan evaluasi kinerja reproduksi Sapi Peranakan Friesian Holstein di

Kecamatan Ampel.

(3)

2. Informasi digunakan oleh peternak untuk memperbaiki penampilan reproduksi Sapi Peranakan Friesian Holstein di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun saran yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil penelitian ini adalah : (1) bagi guru matematika SMP, hendaknya guru sudah mengidentifikasi terlebih dahulu

Terkait dengan anggaran, aparat pemerintah daerah yang terlibat secara langsung dalam proses implementasi penyusunan dan pengelolaan keuangan daerah yang tertuang

Aplikasi website ini membantu pengguna, dalam hal ini pemilik usaha baik barang maupun jasa serta penikmat internet dalam hal ini adalah konsumen yang mana dengan adanya

Program Studi Baru Doktor Ilmu Farmasi yang diusulkan harus memiliki manfaat terhadap institusi, masyarakat, serta bangsa dan negara. Institusi pengusul memiliki

Fasihtas pendukung yang dimaksud disini adalah peraiatan yang mendukung berlangsungnya aktivitas pekerjaan. Faktor-faktor yang berkaitan dengan peraiatan meliputi kapasitas

Berikut ini adalah code dari file hal1.php, hal2.php, dan hal3.php sehingga dapat menampilkan nama user yang telah disimpan dalam session.. Misalkan terdapat lebih dari satu

Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel maupun dengan sistem wireless sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi dengan judul