Kelebihan dan Keterbatasan dari Bentuk-Bentuk Penilaian Tes Tertulis
Pada tulisan ini akan dibahas pengertian, jenis, kelebihan, dan keterbatasan dari pelatihan e-learning. Tujuan dari tulisan ini adalah memahami jenis penilaian tertulis objektif dan non objektif serta kelebihan dan keterbatasannya, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat tes yang sesuai dengan tujuan pembelajaran maupun tingkat aspek berpikir. Selain kewajiban untuk membuktikan kelulusan atau menyelesaikan pelatihan, penilaian memainkan peran kunci dalam mengukur kapasitas e-learners dalam memahami materi pelatihan.
Penilaian adalah suatu proses untuk memperoleh informasi berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Dalam sistem evaluasi hasil belajar, penilaian merupakan langkah lanjutan setelah dilakukan pengukuran. Dalam kegiatan pengukuran dan penilaian terdapat alat yang disebut dengan tes tertulis bentuk objektif (benar-salah, pilihan ganda, mencocokan, melengkapi atau isian singkat) dan tes tertulis bentuk non objektif (esai atau uraian) yang dapat digunakan dalam pelatihan e-learning. Dengan memahami pengertian bentuk penilaian tes hasil belajar, dapat membantu pengajar membuat tes hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan aspek ranah pemikiran (Taksonomi Bloom) dari tingkat rendah (mengingat informasi) sampai dengan tingkat yang tinggi (mencipta).
Sebagaimana disebut sebelumnya dalam kegiatan pengukuran dan penilaian terdapat alat yang disebut dengan tes. Pengertian tes yaitu sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes.
(Mardapi, 2008: 67)
Bentuk tes tertulis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu tes objektif dan tes subjektif (esai atau uraian). Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan alternatif jawabannya. Tes bentuk objektif dapat dipilah menjadi tes benar-salah, tes menjodohkan, dan tes pilihan ganda. Tes uraian objektif sering digunakan pada bidang sains dan teknologi atau bidang sosial yang jawaban solanya sudah pasti dan hanya satu jawaban yang benar. Tes objektif adalah tes yang sitem sistem penilaiannya objektif.
Tes non objektif (esai atau uraian) adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur sehingga peserta harus menyusun dan mengorganisasikan sendiri jawaban dari setiap pertanyaan dengan bahasa sendiri. Tes uraian dapat dipilah menjadi tes uraian terbatas dan tes uraian bebas.
Tes Objektif 1. Tes Benar-Salah
Tes Benar-Salah adalah bentuk tes yang digunakan untuk menilai apakah seorang peserta ujian dapat mengidentifikasi pernyataan fakta yang benar atau salah. Tes ini harus berisikan soal yang cukup sehingga domain yang relevan dapat diambil sampelnya secara memadai dan penguji dapat menarik kesimpulan yang baik tentang pengetahuan peserta ujian. Pernyataan benar dan salah harus sama-sama terwakili.
Kelebihan Keterbatasan
Soal ini memungkinkan pengambilan sampel yang memadai dari domain konten
Mudah ditebak (kemungkinan 50% peserta ujian menebak tes yang diberikan dengan benar)
Item B-S relatif mudah untuk membuat atau menyusunnya
Hanya dapat mengukur urutan keterampilan yang lebih tinggi secara tidak langsung
B-S dapat dinilai secara efisien dan obyektif Hanya dapat digunakan jika alternatif dikotomi cukup mewakili tanggapan yang masuk akal Kemampuan membaca memberikan pengaruh
yang lebih sedikit dibandingkan dengan membaca soal pilihan ganda
Penggunaan item benar/salah cenderung mendorong peserta ujian untuk menghafal fakta daripada mempelajari konten
2. Tes Pilihan Ganda
Pilihan ganda merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Kontruksinya terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri atas kunci dan pengecoh. Kunci jawaban harus merupakan jawaban benar atau paling benar sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak benar, namun daya jebaknya harus berfungsi, artinya siswa memungkinkan memilihnya jika tidak menguasai materinya.
Kelebihan Keterbatasan
Soal pilihan ganda mudah dinilai, cepat, dan memiliki objektivitas yang tinggi
Memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya
Mengukur berbagai tingkatan kognitif dan dapat mencakup ruang lingkup materi yang luas dalam suatu tes
Sulit untuk membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi
Tepat untuk ujian peserta tes yang sangat banyak (sifatnya massal)
Berpeluang untuk menebak jawaban terhadap suatu hal
Tepat digunakan untuk ujian berskala besar Kurang efektif mengukur beberapa tipe
seperti ujian nasional, ujian akhir sekolah, ujian akhir pelatihan atau ujian seleksi pegawai negeri
pemecahan masalah, kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide
3. Tes Mencocokkan
Tes mencocokkan adalah tes yang mengarahkan peserta ujian untuk mencocokkan atau mengasosiasikan item dari dua daftar. Secara tradisional, daftar bagian dari pilihan yang cocok untuk dicari berada di sisi kiri halaman. Di sisi kanan halaman tercantum tanggapan (bagian dari pilihan yang termasuk elemen terkait). Kunci untuk menggunakan format soal ini adalah hubungan logis antara elemen yang akan dikaitkan. Elemen di setiap kolom harus homogen yaitu terkait dengan topik atau domain konten yang sama. Biasanya ada lebih banyak tanggapan (kolom sebelah kanan) daripada tempat. Ini mengurangi dampak bias dari menebak-nebak pada skor tes.
Kelebihan Keterbatasan
Format yang efisien dan efektif untuk menguji pengetahuan peserta ujian tentang asosiasi faktual dasar dalam domain konten
Kurang dapat menilai keterampilan kognitif lain di luar asosiasi faktual belaka yang menekankan pada menghafal
Cukup mudah untuk membuat tes, penilaian cepat, objektif, dan dapat diandalkan
Materi soal dibatasi oleh faktor ingatan/
pengetahuan yang sederhana
Waktu membaca dan merespon relatif singkat
Sulit menyusun soal yang mengandung sejumlah respon yang homogen
Terpengaruh dengan petunjuk yang tidak relevan
Tes Subjektif
1. Tes Melengkapi atau Jawaban Singkat
Tes ini mengharuskan peserta ujian untuk memberikan respon kata atau frasa singkat. Misalnya,
“Bacalah setiap pernyataan dengan cermat. Lengkapi kata-kata berikut dengan benar.”
Kelebihan Keterbatasan
Format tes ini efisien karena kemudahan
penulisan dan menjawab lebih banyak soal dapat dibuat dan digunakan
Pernyataan tahap atau pertanyaan yang cukup terfokus untuk memperoleh satu tanggapan yang benar, sulit dilakukan Banyak konten dapat dinilai serta meningkatkan
validitas konten
Seringkali ada lebih dari satu jawaban "benar"
tergantung pada tingkat kekhususan item Efek menebak berkurang karena jawaban harus Penilaian mungkin dipengaruhi oleh
diberikan. kemampuan menulis dan mengeja peserta ujian
Format item ini ideal untuk menilai penguasaan konten di mana perhitungan diperlukan serta hasil pengetahuan lainnya
Pemberian skor dapat memakan waktu dan berulang
Paling baik digunakan dengan keterampilan kognitif tingkat rendah misalnya pengetahuan atau pemahaman
Tingkat dukungan teknologi untuk
penyelesaian skor dan item jawaban singkat sangat terbatas
2. Pengertian Tes Bentuk Esai (Uraian)
Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis. Rumusan soal atau pertanyaan menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/konsep tertentu, sehingga penilaiannya dapat dilakukan secara objektif. Rumusan soal menuntut sehimpunan jawaban berupa pengertian/konsep menurut pendapat masing-masing siswa sehingga penilaiannya sukar dilakukan secara objektif
Kelebihan Keterbatasan
Mengukur kemampuan siswa dalam hal mengorganisasikan pikiran, mengemukakan pendapat dan gagasan-gagasan dengan menggunakan kata-kata atau kalimat siswa sendiri
Jumlah materi yang ditanyakan terbatas
Penyusunan tes lebih mudah Reliabilitas relatif lebih rendah daripada bentuk soal Pilihan Ganda
Melakukan penilaian relatif subjektif dan lama Waktu penilaian lama
Menebak jawaban dapat dikurangi Penilaian hanya dapat dilakukan oleh orang yang menguasai bidang studi tersebut
Kesimpulan
Gunakan bentuk tes tulisan yang berbeda pada interval yang berbeda untuk tes awal, tes akhir, dan tes sumatif. Lihatlah kesesuaian tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan tes yang akan digunakan dengan mempertimbangkan kelebihan dan keterbatasannya. Tes Penilaian harus benar- benar mengukur hasil belajar peserta pelatihan yang menunjukkan apa yang mereka ketahui dan apa yang dapat mereka lakukan (keterampilan). Cobalah untuk menggunakan gabungan tes tertulis yang bervariasi dalam membuat tes hasil belajar e-learning dengan memperhatikan tingkat pemikiran dari yang rendah sampai tertinggi.
Daftar Pustaka:
1. Suharsimi, Arikunto. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara.