Laporan Auditor BAK FEB UI
AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
Untuk Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2019
AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FEB UI 2019
Laporan Auditor BAK FEB UI
AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
BADAN EKSEKUTIF
MAHASISWA FEB UI 2019
Untuk Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2019
Bagian 1:
Opini BAK FEB UI
Laporan Auditor BAK FEB UI
Audit atas Laporan Keuangan BEM FEB UI
Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2019
Laporan Auditor Badan Audit Kemahasiswaan FEB UI atas
Laporan Keuangan BEM FEB UI untuk periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2019
Nomor: 01/DA/BAKFEBUI/02/20 Kepada:
Ikatan Keluarga Mahasiswa FEB UI dan Badan Eksekutif Mahasiswa FEB UI
Cakupan Audit
Kami telah mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian BEM FEB UI yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2019, laporan aktivitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Tanggung Jawab Pengurus BEM FEB UI
Pengurus BEM FEB UI bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Kemahasiswaan di lingkungan FEB UI, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung Jawab BAK FEB UI
Tanggung jawab BAK FEB UI adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian ini berdasarkan audit Kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh BAK FEB UI. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian bebas dari kesalahan penyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-
angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih
bergantung pada pertimbangan profesional auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan konsolidasian, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan. Dalam penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas efektivitas pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu dasar bagi opini audit kami.
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian BEM FEB UI tanggal 31 Desember 2019, kinerja keuangan serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Kemahasiswaan di lingkungan IKM FEB UI.
Penekanan Suatu Hal
i. Sebagai mana diungkapkan pada catatan 2.17 atas laporan keuangan konsolidasian telampir, BEM FEB UI tidak melakukan settlement terhadap segala bentuk informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan 41
thJazz Goes to Campus (JGTC) dikarenakan pengurus 41
thJazz Goes to Campus (JGTC) tidak kooperatif dalam memberikan bukti pendukung transaksi dan pengumpulan laporan pertanggung jawaban operasional dan keuangan yang seharusnya diberikan kepada BEM FEB UI.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka kami tidak memasukkan informasi keuangan dari 41
thJazz Goes to Campus (JGTC) dalam lingkup audit kami.
ii. Sebagai mana diungkapkan pada catatan 2.18 atas laporan keuangan konsolidasian
telampir, BEM FEB UI melakukan penurunan nilai (impairment) terhadap kas umum
di tangan dan kas social di tangan. Pada kas umum di tangan terjadi penurunan
nilaisebesar Rp 12.223.149 karena terdapat kesalahan pencatatan pada laporan
Keuangan BEM FEB UI 2017 sebesar Rp 10.975.679 dan tidak adanya keberadaan
atas saldo kas di tangan sejak diterbitkannya laporan keuangan BEM FEB UI 2015
sebesar Rp 1.247.500. Selain itu, penurunan nilai pada kas sosial di tangan sebesar Rp 8.550 terjadi karena tidak ditemukan keberadaan saldonya sejak diterbitkan laporan keuangan BEM FEB UI 2017 sehingga dilakukan write-off.
Depok, 14 Februari 2020 Ketua BAK FEB UI 2019
Kadek Sanjaya NPM. 1606896035
Anggota BAK FEB UI 2019 Anggota BAK FEB UI 2019
Kania Mareti Dwibagja Qurri Cempaka Arismiati Putri
NPM. 1606833513 NPM. 1606890510
Bagian 2:
Asersi BEM FEB UI
Laporan Auditor BAK FEB UI
Audit atas Laporan Keuangan BEM FEB UI
Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2019
8
Bagian 3:
Laporan Keuangan BEM FEB UI
Laporan Auditor BAK FEB UI
Audit atas Laporan Keuangan BEM FEB UI
Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2019
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BEM FEB UI 2019
Periode 1 Januari 2019 – 31 Desember 2019
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2019, 2018, DAN 2017
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UI LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2019, 2018, DAN 2017 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
Catatan 2019 2018 2017*
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2.5 326,399,032 306,848,992 288,954,700
Piutang
Piutang fungsionaris 2.6 2,761,850 2,761,850 4,410,350
Piutang blockgrant dekanat 2.6 20,996,904 20,443,506 25,808,117
Piutang kepanitiaan / UKF 2.6 44,428,346 51,689,798 31,155,945
Piutang project 2.6 45,597,299 18,062,500 4,677,500
Piutang lain-lain 2.6 5,700,000 5,700,000 5,700,000
Total Piutang 119,484,399 98,657,654 71,751,912
Persediaan dan Biaya Dibayar di Muka 2.7 2,704,941 2,704,941 2,704,941
Jumlah Aset Lancar 448,588,372 408,211,586 363,411,553
ASET TIDAK LANCAR
LCD - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp1.700.000 2.8 2,550,000 3,400,000 4,675,000
Layar proyektor - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp133.333 2.8 200,000 266,667 366,667
Investasi Jangka Panjang 2.9 50,000,000 50,000,000 50,000,000
Jumlah Aset Tidak Lancar 52,750,000 53,666,667 55,041,667
JUMLAH ASET 501,338,372 461,878,253 418,453,220
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang fungsionaris 2.10 9,814,287 2,100,750 13,042,039
Utang program kerja BEM FEB UI 2.10 156,022,190 114,633,212 83,189,767
Utang blockgrant UKF 2.10 19,125,894 18,256,400 31,536,000
Utang lain-lain 2.10 10,397,663 18,542,535 13,524,615
Utang dana abadi 2.10 9,841,896 9,841,896 9,841,896
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 205,201,930 163,374,793 151,134,317
JUMLAH LIABILITAS 205,201,930 163,374,793 151,134,317
ASET NETO
Tidak Terikat 2.11 48,704,718 60,904,201 37,588,770
Tidak Terikat - Dana Sosial 2.11 100,868,916 97,918,068 101,455,487
Tidak Terikat - Dana Abadi 2.11 115,002,689 121,135,418 113,453,041
Terikat Temporer 2.11 20,794,020 7,779,673 3,462,005
Terikat Temporer - Dana Sosial 2.11 10,766,100 10,766,100 11,359,600
Terikat Permanen 2.11 - - -
JUMLAH ASET NETO 296,136,443 298,503,460 267,318,903
JUMLAH LIABILITAS DAN ASET NETO 501,338,372 461,878,253 418,453,220
*) disajikan kembali
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BEM FEB UI 2019
Periode 1 Januari 2019 – 31 Desember 2019
LAPORANAKTIVITASKONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER
2019 DAN 2018
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UI LAPORAN AKTIVITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN
2018
(Disajikan dalam Rupiah Penuh)
Catatan 2019 2018
PENDAPATAN
Pendapatan biro project 2.12 247,939,709 265,689,556
Aset neto yang berakhir pembatasannya 2.12 346,487,260 217,148,889
Pendapatan blockgrant 2.12 98,392,496 110,814,734
Pendapatan dana turunan tidak terikat 2.12 18,271,260 7,682,377
Pendapatan dana turunan abadi 2.12 6,090,420 7,682,377
Pendapatan lain-lain 2.12 46,091,164 64,147,676
Pendapatan donasi 2.12 260,809,111 110,651,823
Pendapatan proker opten 2.12, 2.17 600,293,359 349,149,648
Jumlah Pendapatan 1,624,374,779 1,132,967,079
BEBAN
Beban operasional program kerja 2.13, 2.17 1,049,648,013 660,152,076
Beban pokok penjualan dan proyek 2.13 109,728,390 129,449,312
Beban profit and loss sharing 2.13 43,898,829 41,123,624
Beban umum dan administrasi 2.13 2,831,400 11,058,362
Beban management fee BEM FEB UI 2.13 36,542,521 15,364,753
Beban dana turunan BEM FEB UI 2.13 28,633,083 23,354,588
Beban dana abadi 2.13 - -
Beban dana kontribusi UKF 2.13 - -
Aset neto yang terbebaskan dari pembatasan 2.13 346,187,260 217,148,889
Kerugian atas penurunan nilai aset 2.18 12,223,149 -
Jumlah beban 1,629,692,644 1,097,651,603
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH ASET NETO - 5,317,865 35,315,476
ASET NETO AWAL TAHUN 189,819,292 154,503,816
ASET NETO AKHIR TAHUN 184,501,427 189,819,292
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BEM FEB UI 2019
Periode 1 Januari 2019 – 31 Desember 2019
LAPORAN AKTIVITAS – DANA SOSIAL
KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019 DAN
2018
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UI LAPORAN AKTIVITAS - DANA SOSIAL
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018
(Disajikan dalam Rupiah Penuh)
Catatan 2019 2018
PENDAPATAN
Pendapatan profit sharing proker open tender 2.14 10,329,998 8,915,754
Aset neto yang berakhir pembatasannya 2.14 59,927,463 109,346,612
Pendapatan proker opten sosial 2.14 22,007,095 5,516,625
Pendapatan blockgrant 2.14 - -
Pendapatan donasi 2.14 59,927,463 108,753,112
Pendapatan sponsorship 2.14 - -
Pendapatan sosial lain-lain 2.14 37,874,378 23,859,214
Jumlah Pendapatan 190,066,397 256,391,317
BEBAN
Beban operasional program kerja sosial 2.15 107,862,200 131,138,473
Beban Profit and Loss Sharing 2.15 1,146,736 3,467,151
Beban sosial tidak terduga 2.15 - -
Beban sosial lain-lain 2.15 18,170,600 16,570,000
Beban dana abadi 2.15 - -
Aset neto yang terbebaskan dari pembatasan 2.15 59,927,463 109,346,612
Kerugian penurunan nilai aset sosial 2.18 8,550
Jumlah beban 187,115,549 260,522,235
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH ASET NETO
2,950,848 - 4,130,919
ASET NETO AWAL TAHUN 108,684,168 112,815,087
ASET NETO AKHIR TAHUN 111,635,016 108,684,168
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BEM FEB UI 2019
Periode 1 Januari 2019 – 31 Desember 2019
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER
2019 DAN 2018
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UI LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018
(Disajikan dalam Rupiah Penuh)
METODE TIDAK LANGSUNG 2019 2018
Aktivitas Operasi
Perubahan Aset Neto - 2,367,017 31,184,557
Penyesuaian pada:
Beban Depresiasi 916,667 1,375,000
Akun Laporan Posisi Keuangan
Piutang fungsionaris - 1,648,500
Piutang Blockgrant - 553,398 5,364,611
Piutang Program Kerja 7,261,452 - 20,533,853
Piutang Project - 27,534,799 - 13,385,000
Piutang Lain-Lain - -
Utang fungsionaris 7,713,537 - 10,941,289
Utang program kerja BEM FEB UI 41,388,978 31,443,445
Utang blockgrant UKF 869,494 - 13,279,600
Utang lain-lain - 8,144,872 5,017,920
Utang dana abadi - -
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 19,550,040 17,894,291
Aktivitas Investasi
Pengeluaran untuk pembelian peralatan baru -
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi - -
Aktivitas Pembiayaan
Arus Kas Dari Aktivitas Pembiayaan - -
Kenaikan (Penurunan) bersih dalam Kas dan Setara Kas 19,550,040 17,894,291 Saldo Kas dan setara kas pada awal periode 306,848,992 288,954,700 Saldo Kas dan setara kas pada 31 Desember 2019 326,399,032 306,848,992
Selisih -
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BEM FEB UI 2019
Periode 1 Januari 2019 – 31 Desember 2019
CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN (CALK)
BAB 1 PENJELASAN
UMUM
Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis
1.1.
Profil Entitas
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (BEM FEB UI) merupakan lembaga eksekutif kemahasiswaan tertinggi di FEB UI dalam struktur kelembagaan mahasiswa FEB UI. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga Majelis Mahasiswa FEB UI Pasal 29. Sesuai dengan Ketetapan BPM FEB UI No. 07 Tahun 2015 tentang Garis Besar Haluan Kerja BEM FEB UI, BEM FEB UI memiliki fungsi sebagai pelaksana kegiatan mahasiswa pada tingkat fakultas terutama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Hal tersebut menjadikan BEM FEB UI memiliki peran penting sebagai motor pelayanan dan pengabdian. Peran tersebut dijalankan sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa kepada bangsa dan almamaternya.
Sebagai motor pelayanan, BEM FEB UI harus berupaya memberikan pelayanan yang optimal terhadap kebutuhan-kebutuhan mahasiswa dalam rangka pemenuhan haknya sebagai mahasiswa FEB UI. Pelayanan- pelayanan tersebut antara lain penciptaan budaya yang ideal bagi mahasiswa FEB UI, memfasilitasi minat dan bakat yang terpendam dalam diri mahasiswa FEB UI, penyaluran aspirasi mahasiswa FEB UI dalam memperjuangkan haknya, dan juga pelayanan lainnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan mahasiswa FEB UI.
Sebagai motor pengabdian, BEM FEB UI menyadari bahwa tanggung jawab mahasiswa sebagai kaum intelektual adalah mendarmabaktikan dirinya untuk kepentingan bangsa dan negara, seperti yang tercantum pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. BEM FEB UI berperan sebagai inisiator yang berupaya menumbuhkembangkan jiwa peduli dan kritis dalam diri setiap mahasiswa FEB UI agar
senantiasa dapat berkontribusi untuk lingkungan sekitarnya. BEM FEB UI sadar bahwa untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Pengabdian tersebut harus dilakukan secara kolektif agar manfaat yang ditimbulkan bisa lebih luas dan berkelanjutan. Kegiatan BEM FEB UI bukan hanya sekedar ditujukan untuk memberikan manfaat sesuai dengan sasarannya, namun sekaligus mengajak mahasiswa FEB UI agar dapat berkontribusi aktif di dalamnya.
Demi mewujudkan tujuan akhir tersebut, komitmen ini dituangkan dalam pernyataan visi dan misi BEM FEB UI yang menjelaskan arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh BEM FEB UI dalam jangka panjang. Visi BEM FEB UI1 adalah “terwujudnya
lembaga eksekutif yang aktif, responsif, dan konstruktif dalam gerakan, pengabdian, pelayanan serta
pengembangan minat dan bakat mahasiswa untuk FEB UI
dan Indonesia.” Misi BEM FEB UI2
ditetapkan dalam empat poin, yaitu:
1. Memberikan pelayanan terbaik dan manfaat berkelanjutan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan hajat hidup mahasiswa FEB UI;
2. Mewadahi dan memfasilitasi pengembangan minat dan bakat serta meningkatkan prestasi mahasiswa FEB UI;
3. Menciptakan, mengembangkan, dan menyebarkan nilai-nilai inklusivitas gerakan pengabdian mahasiswa FEB UI untuk Indonesia; dan
4. Menanamkan akar nilai dan budaya Badan Eksekutif Mahasiswa FEB UI dalam kehidupan organisasi serta memberikan nilai tambah yang optimal kepada seluruh pengurus.
1 Undang-Undang BPM FEB UI No. 04 Tahun 2015 tentang BEM FEB UI, Pasal 7
2 Undang-Undang BPM FEB UI No. 04 Tahun 2015 tentang BEM FEB UI, Pasal 8
Susunan organisasi pengurus inti pada BEM FEB UI periode 2019 adalah sebagai berikut:
1. Ketua Umum : Jusuf King Sihotang
2. Wakil Ketua Umum : Vida
3. Kepala Tim Kontrol Internal : Calvin Diva Aditya
4. Controller I : Salmawati Dewi
5. Controller II : Abraham Kevin Maratur
6. Treasurer : Fiska Farhani
7. Kepala Bidang 1 Pendidikan : Andhitio Khairifatan 8. Kepala Bidang 2 Sosial Politik : Rizky Perdana Adira 9. Kepala Bidang 3 Minat dan Bakat : Ahmad Alfanrigel A.
10. Kepala Bidang 4 Eksternal : Classica Harsya N.
11. Kepala Bidang 5 Internal : Nenden Irna Nursyahbani
BAB 2
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING DAN PENJELASAN AKUN LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN AKTIVITAS
Pendekata n
Penyusuna n Laporan Keuangan
Basis Akuntan si
2.1
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Periode 1 Januari 2019 – 31 Desember 2019 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh BEM FEB UI. Laporan Keuangan ini disusun berdasarkan sistem pelaporan keuangan lembaga yaitu Standar Akuntasi Keuangan (SAK) Kemahasiswaan yang telah ditetapkan oleh Badan Audit Kemahasiswaan (BAK) FEB UI dalam Peraturan BAK Nomor 3 tahun 2015.
2.2
Basis Akuntansi
BEM FEB UI menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas Kas Umum, dan Laporan Aktivitas Kas Sosial. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai aset, liabilitas, aset neto, pendapatan, dan beban (unsur- unsur laporan keuangan) ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk pos-pos tersebut
Dasar Pengukura n
Penyajia n Kembali Laporan Keuanga n
2.3
Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah yang digunakan entitas untuk mengukur aset, liabilitas, penghasilan, dan beban dalam laporan keuangan.
Proses ini termasuk pemilihan dasar pengukuran tertentu. Dasar pengukuran yang umum adalah biaya historis dan nilai wajar:
a. Biaya historis adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari pembayaran yang diberikan untuk memperoleh aset pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar kas atau setara kas yang diterima atau sebesar nilai wajar dari aset non-kas yang diterima sebagai penukar dari kewajiban pada saat terjadinya kewajiban.
b. Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset, atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban, antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.
2.4
Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian
BEM FEB UI menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2017 dan 1 Januari 2017/31 Desember 2016.
Penyesuaian atas akun-akun yang terdampak dilakukan karena kesalahan pencatatan berikut:
a. Penyesuaian kebijakan JGTC
Pada pencatatan laporan keuangan BEM FEB UI 2017, terdapat kesalahan pencatatan klasifikasi akun Aset Neto Tidak Terikat yang seharusnya dicatatat menjadi Aset Neto Tidak Terikat – Dana Sosial sebesar Rp 10.000.000,00
b. Penyesuaian Pencetakan LPJ BEM FEB UI 2017
Terdapat penyesuaian atas akun hutang lain-lain yang dicatatat overstated pada laporan keuangan BEM FEB UI 2017, sehingga mempengaruhi akun Aset Neto Tidak Terikat per 31 Desember 2017/1 Januari 2018 yang seharusnya bertambah sebesar Rp 204.100,00
Kas dan Setara Kas
Piutan g
2.5
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri atas kas di tangan dan kas di bank untuk masing- masing jenis kas umum dan kas sosial. Kas umum merupakan kas yang dapat digunakan untuk aktivitas operasional umum, sedangkan kas sosial merupakan kas yang khusus digunakan untuk aktivitas dan program- program kerja sosial.
Secara rinci, kas dan setara kas terdiri atas :
31 Desember 2019
Kas Umum di Bank 210.424.095
Kas Sosial di Bank 115.974.937
2.6
Piutang
Piutang fungsionaris merupakan piutang yang diberikan kepada fungsionaris BEM FEB UI dalam bentuk advance untuk membiayai di muka beban program kerja, selain itu juga pinjaman lain-lain kepada fungsionaris. Selama periode 2019 pemberian advance dicatat sebagai Kas Umum di Tangan sehingga tidak ada penambahan nilai piutang fungsionaris.
Piutang blockgrant dekanat merupakan piutang blockgrant dari dekanat yang belum terkoleksi. Piutang blockgrant yang belum terkoleksi berasal dari jatah blockgrant November 2019 senilai Rp7.300.998 dan sisanya merupakan piutang blockgrant dari periode sebelumnya.
Piutang kepanitiaan/UKF merupakan pinjaman yang diberikan kepada kepanitiaan program kerja open tender atau Unit Kegiatan Fakultas di bawah BEM FEB UI. Piutang kepanitiaan /UKF juga meliputi kas yang belum tertagih pada kepanitiaan open tender.
Untuk kepanitiaan yang masih belum menyelesaikan settlement dan transfer profit sharing pada 31 Desember 2019 adalah 17Th FEB UI Cup, Kontingen FEB UI 2018, dan 41st JGTC. 17Th FEB UI Cup dan Kontingen 2018 telah menyelesaikan settlement pada tanggal 11 dan 19 Januari 2020.
Piutang project merupakan pendapatan biro project yang belum terkoleksi, selain itu juga terdapat piutang atas beban-beban project yang belum dibayarkan oleh pihak eksternal.
2.7
Persediaan dan Biaya Dibayar Di Muka
Persediaan dan biaya dibayar di muka merupakan akun persediaan yang berasal dari catatan kepanitiaan program kerja open tender Economic Students’ Talents 2015.
Aset Tetap
Investa si Jangka Panjan g
Utang dan Beban yang Masih Harus Dibayar
2.8
Aset Tetap
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Setelah pengakuan awal, aset tetap disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Beban penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus selama masa estimasi masa manfaat. Aset tetap hanya terdiri dari peralatan yang memiliki estimasi masa manfaat sebesar 6 tahun dan nilai residu Rp 0.
Pada 6 September 2017 dilakukan pembelian aset tetap baru berupa proyektor senilai RP5.100.000 dan layar senilai Rp400.000.
Akumulasi penyusutan per 31 Desember 2019 untuk proyektor sebesar Rp 2.550.000 dan layar sebesar Rp 200.000.
2.9
Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah dana abadi BEM FEB UI yang merupakan aset keuangan dalam bentuk deposito jangka panjang.
Dalam penggunaannya, sesuai dengan UU BPM FE UI No. 1 tahun 2014 tentang Dana Abadi, dana abadi BEM FEB UI ini memiliki syarat harus kembali utuh di akhir kepengurusan, dan hanya boleh digunakan jika pihak pengguna berada dalam kondisi yang terdesak dan mengancam keberlangsungan kegiatan atau program kerja.
2.10
Utang dan Beban yang Masih Harus Dibayar
Utang fungsionaris merupakan utang reimbursement kepada fungsionaris yang belum dibayarkan. Utang ini berasal dari reimbursement program kerja paruh kedua yang belum diselesaikan.
Utang program kerja BEM FEB UI terdiri dari utang program kerja internal, program kerja open tender, dan program kerja open tender sosial yang berupa dana turunan kepada program kerja open tender dan dana blockgrant yang belum dibayarkan. Pada utang program kerja open tender sosial terdapat penitipan donasi dana turunan dari program kerja Prokadisu sebesar Rp63.833.077
Utang blockgrant UKF merupakan dana blockgrant UKF dari dekanat yang belum dibayarkan kepada UKF yang bersangkutan. Utang ini berasal dari reimbursement yang belum dilakukan untuk periode November 2019.
Utang lain-lain merupakan utang BEM FEB UI yang tidak masuk ke dalam kategori utang lainnya, termasuk provisi. Untuk utang tahun 2019 berasal dari advance yang belum dikirim untuk FELT paruh kedua.
Utang dana abadi merupakan dana abadi kepanitiaan program kerja open tender yang disimpan oleh BEM FEB UI. Ketentuan mengenai dana abadi yang dijelaskan pada UU BPM FE UI No. 1 tahun 2014 tentang Dana Abadi berlaku pada kepanitiaan yang ingin menyimpan uangnya dalam bentuk Dana Abadi di BEM FEB UI.
Aset Neto
2.11
Aset Neto
Aset neto merupakan hak residual atas aset setelah dikurangi oleh liabilitas. Dalam penyajiannya, aset neto disajikan berdasarkan pembatasan sumber daya tersebut, yaitu tidak terikat, terikat temporer, dan terikat permanen. Aset neto tidak terikat merupakan aset neto yang tidak ada pembatasan dalam penggunaannya. Aset neto terikat temporer merupakan aset neto yang dibatasi penggunaannya hingga periode tertentu atau hingga terpenuhi suatu
keadaan tertentu. Dan aset neto terikat permanen merupakan aset neto yang dibatasi penggunaannya secara permanen.
Dalam aset neto ini juga terdapat aset neto tidak terikat – dana abadi BEM FEB UI yang sifatnya diatur dalam UU IKM FEB UI No. 5 tahun 2018 tentang BEM, yaitu harus kembali utuh pada akhir periode dan hanya digunakan dalam kondisi mendesak.
Sedangkan terdapat pula klasifikasi untuk aset neto dana sosial, yang terdiri dari aset neto tidak terikat – dana sosial dan aset neto terikat temporer – dana sosial yang penggunaannya terbatas pada aktivitas sosial.
Pendapata n Umum
2.12
Pendapatan Umum
Pendapatan biro project merupakan pendapatan tidak terikat yang berasal dari project-project yang dilakukan oleh biro project, termasuk pendapatan yang di dapat dari program kerja open tender TROFI 2019.
Pendapatan blockgrant merupakan pendapatan terikat temporer yang berasal dari blockgrant dekanat.
Pendapatan dana turunan tidak terikat merupakan pendapatan yang berasal dari dana turunan BEM FEB UI 2018.
Pendapatan dana turunan abadi merupakan pendapatan dana abadi yang berasal dari dana turunan BEM FEB UI 2018.
Pendapatan lain-lain merupakan pendapatan tidak terikat yang berasal dari bunga bank, bunga deposito, pendapatan sewa proyektor, dan pendapatan tidak terduga lainnya.
Pendapatan donasi merupakan pendapatan terikat temporer yang didapat dari donasi yang diberikan oleh individu dan/atau kelompok pada BEM FEB UI dan/atau pada kepanitiaan program kerja open tender.
Pendapatan proker opten merupakan pendapatan tidak terikat yang didapat dari pendapatan operasi kepanitiaan program kerja open tender. Kepanitiaan yang telah dilakukan settlement pada tahun 2019 adalah 11st SRD, KOMPeK 21, TNL 2018, 8th UISP, Maker 2018 dan 13th NFF. 17Th FEB UI Cup dan Kontingen 2018 telah melakukan settlement pada tanggal 11 dan 19 Januari 2020. Sementara itu, BEM FEB UI 2019 tidak melakukan konsolidasi atas laporan keuangan kepanitiaan 41st JGTC yang tidak dapat diberikan opini dari tim Kontrol Internal BEM FEB UI (lihat poin 2.17)
Pendapatan umum yang signifikan merupakan pendapatan dari suatu transaksi atau kegiatan yang memiliki nilai lebih dari 10% total pendapatan umum. Pendapatan umum yang signifikan tahun 2019 antara lain adalah 17th FEB UI CUP.
Aset neto yang berakhir pembatasannya merupakan reklasifikasi dari aset neto terikat temporer yang telah berakhir pembatasannya karena telah tercapai suatu keadaan tertentu.
2.13
Beban Umum
Beban Umum Beban operasional program kerja merupakan beban-beban untuk menjalankan operasional program kerja BEM FEB UI, termasuk beban yang dicatat oleh kepanitiaan program kerja open tender. Kepanitiaan program kerja open tender yang dicatat bebannya yaitu 11st SRD, KOMPeK 21, TNL 2018, 8th UISP, Maker 2018, 13th NFF,
17th FEB UI Cup, dan Kontingen 2018. Sama seperti pendapatan proker open tender, beban 41st JGTC tidak dikonsolidasi dengan laporan keuangan BEM FEB UI 2019 (lihat poin 2.17).
Beban pokok penjualan dan proyek merupakan beban untuk menjalankan proyek-proyek yang dilakukan biro project, termasuk beban program kerja open tender TROFI 2019.
Beban profit and loss sharing program kerja open tender merupakan beban bagi hasil atau rugi sesuai dengan kesepakatan dengan kepanitiaan program kerja open tender.
Beban umum dan administrasi terdiri dari beban rapat kerja dan rapat pleno, beban ATK, beban administrasi bank, beban penyusutan aset tetap, dan beban lain-lain termasuk impairment atas nilai aset yang dirasa telah menurun nilainya.
Beban management fee BEM FEB UI merupakan hak kepengurusan BEM FEB UI 2018.
Beban dana turunan merupakan pengakuan beban atas dana turunan BEM FEB UI dan kepanitiaan tahun berikutnya yang didapatkan dari hasil settlement dengan kepanitiaan di tahun ini
Beban dana kontribusi UKF merupakan penyisihan dari profit sharing dengan kepanitiaan di bawah bidang 3 yang akan diberikan kepada UKF bidang 3 yaitu UKF seni dan olahraga.
Aset neto yang terbebaskan dari pembatasan merupakan reklasifikasi aset neto terikat temporer yang telah berakhir pembatasannya karena telah tercapai suatu keadaan tertentu sehingga direklasifikasi menjadi aset neto tidak terikat.
Pendapata n Dana Sosial
2.14
Pendapatan Dana Sosial
Pendapatan sosial profit sharing program kerja open tender merupakan pendapatan tidak terikat yang berasal dari settlement dengan program kerja open tender, yaitu Maker 2018, TNL 2018, 13Th NFF, 11Th SRD, 8th UISP, 17Th FEB UI Cup, Devout 2018, Master 2018, dan Prokadisu 2018.
Pendapatan proker opten sosial merupakan pendapatan tidak terikat yang didapat dari pendapatan operasi kepanitiaan program kerja open tender sosial. Jumlah yang dicatat pada pendapatan proker opten sosial terdiri dari pendapatan operasi yang dicatat oleh kepanitiaan yang melakukan settlement pada tahun 2019 yaitu Prokadisu 2018, Master 2018, dan Devout 2018.
Pendapatan sosial yang signifikan merupakan pendapatan dari suatu transaksi atau kegiatan yang memiliki nilai lebih dari 10% total pendapatan sosial. Pendapatan sosial yang signifikan tahun 2019 yaitu Prokadisu 2018.
Pendapatan donasi merupakan pendapatan yang diberikan dalam bentuk donasi ataupun sumbangan kepada kepanitiaan sosial.
Pendapatan lain-lain sosial terdiri atas pendapatan untuk beasiswa M2M terdiri atas donasi dari KUKSA, IEO 2020, dan penjualan merchandise.
Aset neto yang berakhir pembatasannya merupakan reklasifikasi dari aset neto terikat temporer yang telah berakhir pembatasannya karena telah tercapai suatu keadaan tertentu.
Beban Dana Sosial
Lapora n Arus Kas
2.15
Beban Dana Sosial
Beban operasional program kerja sosial merupakan beban untuk aktivitas dan program kerja sosial yaitu operasional program kerja M2M dan beban program kerja open tender sosial, yaitu Prokadisu 2018, Master 2018, dan Devout 2018.
Beban sosial lain-lain diperuntukkan bagi FEB UI Peduli, donasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau via BEM Universitas Riau, dan donasi untuk beasiswa M2M.
Aset neto yang terbebaskan dari pembatasan merupakan reklasifikasi aset neto terikat temporer yang telah berakhir pembatasannya karena telah tercapai suatu keadaan tertentu sehingga direklasifikasi menjadi aset neto tidak terikat.
2.16
Laporan Arus Kas – Konsolidasian
Laporan arus kas dibuat menjadi satu jenis tanpa membedakan laporan arus kas yang berasal dari dana umum atau dana sosial.
Pembuatan laporan arus kas didasarkan pada jumlah arus kas masuk dan keluar selama satu tahun kepengurusan BEM FEB UI 2019. Laporan arus kas dibuat dengan menggunakan metode tidak langsung, dimana kenaikan dan penurunan kas dan setara kas dilihat dari kenaikan dan penurunan aset lancar dan utang jangka pendek selama tahun 2019.
2.17
Kebijakan Terkait 41
stJGTC
Tim Kontrol Internal BEM FEB UI tidak dapat memberikan opini atas laporan keuangan 41st JGTC. Alasan diberikannya opini audit tersebut dikarenakan pengurus 41st JGTC lalai dan tidak kooperatif dalam memberikan bukti pendukung transaksi dan mengumpulkan laporan pertanggungjawaban operasional dan keuangan yang seharusnya sudah diberikan kepada kami sejak bulan Maret 2019. Hal tersebut telah ditindak lanjuti BEM FEB UI dengan terus melakukan upaya follow-up, namun hingga laporan keuangan ini dibuat, pengurus 41st JGTC belum dapat menyelesaikan kewajibannya. Sehingga atas alasan di atas, BEM FEB UI 2019 memutuskan untuk tidak melakukan konsolidasi atas laporan keuangan 41 JGTC.
2.18
Kerugian Penurunan Nilai Aset
BEM FEB UI mencatat kerugian akibat penurunan nilai aset terhadap Kas Umum di Tangan dan Kas Sosial di Tangan karena peristiwa berikut:
a. Kas Umum di Tangan
- Pada pencatatan laporan keuangan BEM FEB UI 2017, terdapat kesalahan pencatatan akun Kas Umum di Tangan yang sudah diperoleh dan digunakan namun luput untuk dibebankan sebesar 10.975.649.
- Kas Umum di Tangan yang tidak ditemukan
keberadaannya, dimana saldonya sudah ada setidaknya
sejak Laporan Keuangan BEM FEB UI 2015 sebesar
1.247.500.
b. Kas Sosial di Tangan
Terdapat Kas Sosial di Tangan senilai 8.550 yang tidak ditemukan keberadaannya yang saldonya ada sejak Laporan Keuangan BEM FEB UI 2017 sehingga dilakukan write-off.
Bagian 4:
Informasi Terkait Audit dari BAK FEB UI
Laporan Audit BAK FEB UI
Audit atas Laporan Keuangan BEM FEB UI Periode 1 Januari –31 Desember 2019
INFORMASI TERKAIT AUDIT DARI BAK FEB UI
Audit atas Laporan Keuangan yang dilakukan oleh BAK FEB UI dilakukan dengan mengacu pada Standar Audit (SA) BAK FEB UI – 100 tentang Prinsip-prinsip Fundamental Audit atas Lembaga Kemahasiswaan dan SA BAK FEB UI – 200 tentang Prinsip-prinsip Fundamental Audit Atas Laporan Keuangan. Standar Audit ini digunakan oleh BAK FEB UI sebagai lembaga yang bertugas dan memiliki wewenang untuk memeriksa dan mengawasi pengelolaan dan tanggung jawab keuangan lembaga kemahasiswaan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa FEB UI. Standar ini merupakan panduan BAK FEB UI dalam melakukan seluruh perikatan audit atas lembaga kemahasiswaan di FEB UI.
Tujuan utama SA pada audit atas laporan keuangan adalah untuk menyediakan prinsip-prinsip komprehensif, standar, dan panduan untuk audit atas laporan keuangan lembaga kemahasiswaan Anggota dan Fungsionaris BAK FEB UI. Audit atas laporan keuangan berfokus dalam menentukan apakah informasi keuangan lembaga kemahasiswaan disajikan sesuai dengan kerangka pelaporan dan aturan yang berlaku. Cakupan audit atas laporan keuangan dalam sektor publik dapat didefinisikan oleh mandat BAK FEB UI sebagai bagian dari tujuan audit selain tujuan audit atas laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan. Tujuan-tujuan ini bisa termasuk audit atas:
• Akun-akun lembaga kemahasiswaan atau laporan keuangan lainnya, yang tidak perlu disiapkan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan bertujuan umum;
• Penganggaran, bagian anggaran, pengalokasian, dan keputusan-keputusan lainnya atas alokasi sumber daya dan implementasinya;
• Kebijakan-kebijakan, program-program atau aktivitas-aktivitas yang ditetapkan atas dasar hukum atau sumber pendanaan; dan
• Kategori-kategori penghasilan atau pembayaran atau aset atau liabilitas.
Dalam Standar Audit, Kami diwajibkan untuk melakukan identifikasi risiko keseluruhan proses dalam memperoleh pemahaman entitas yang diaudit dan lingkungannya, dengan memeriksa pengendalian yang relevan yang berhubungan dengan risiko dan mempertimbangkan kelompok transaksi, saldo akun, dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Kami melaksanakan audit dengan melibatkan pelaksanaan prosedur-prosedur untuk mendapatkan bukti mengenai pengungkapan pada laporan keuangan lembaga kemahasiswaan atas sistemnya, desain, dan efektivitas implementasi pengendalian. Pengujian kami melibatkan wawancara kepada pengurus lembaga kemahasiswaan dari berbagai tingkat yang relevan;
konfirmasi kepada pihak eksternal; Rekalkulasi; dan review dokumen dan pencatatan.
Dalam suatu proses Audit atas laporan keuangan, auditor juga melakukan pemeriksaan atas pengendalian internal yang terkait dengan pelaporan keuangan (internal control over financial reporting/ICOFR). Kriteria yang Kami gunakan untuk melakukan pemeriksaan ICOFR adalah mengacu pada Kerangka Pengendalian Internal yang dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (“COSO”) edisi tahun 2013 yang telah disesuaikan dengan lembaga kemahasiswaan.
COSO mengeluarkan Internal Control – Integrated Framework yang berisi definisi umum mengenai internal control dan framework untuk perencanaan, implementasi, pelaksanaan, dan penilaian efektivitas atas pengendalian. COSO mendefinisikan Internal Control sebagai suatu proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan suatu entitas, yaitu efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional, keandalan pelaporan, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Berdasarkan Internal Control – Integrated Framework, suatu pengendalian terdiri dari lima komponen yang saling terkait, yaitu:
Control Environment (Lingkungan Pengendalian) – Sekelompok standar, proses, dan struktur sebagai dasar untuk melaksanakan pengendalian dalam organisasi. Lingkungan pengendalian sangat penting karena proses bisnis sebuah entitas melekat pada orang-orangnya, termasuk integritas, nilai-nilai, etika, kompetensi, dan lingkungan di mana mereka beroperasi.
Risk Assesment (Penilaian Risiko) – Entitas harus
menyadari risiko yang dihadapinya dan melakukan mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan
Control Activities (Aktivitas Pengendalian) – Kebijakan dan prosedur harus ditetapkan dan
dilaksanakan oleh manajemen secara efektif dalam rangka pengendalian internal untuk mengatasi risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan.
Information & Communication (Informasi & Komunikasi) – Memungkinkan orang-orang di
dalam entitas untuk bertukar dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan, mengelola, dan mengendalikan kegiatan operasional.
Monitoring (Aktivitas Pemantauan) – Proses yang dilakukan dalam rangka memastikan
keberadaan dan fungsi setiap komponen pengendalian untuk menjamin pencapaian tujuan.
Pengendalian merupakan sebuah proses terintegrasi dan bukan sebuah proses serial.
Untuk mencapai efektivitasnya, seluruh komponen pengendalian harus hadir dan berfungsi secara bersamaan. Namun, pengendalian memiliki keterbatasan untuk memberikan reasonable
assurance atas tercapainya tujuan. Pengendalian tidak dapat mencegah dampak dari keputusanyang buruk, atau kejadian eksternal yang menyebabkan organisasi menjadi gagal mencapai visi dan misinya.
Standar mewajibkan kami untuk memberikan informasi mengenai audit yang relevan
untuk pengguna Laporan Auditor. Selain itu, Undang-Undang yang berlaku juga mewajibkan
kami untuk mengeluarkan rekomendasi pada bagian [4], yang selanjutnya akan ditanggapi
secara tertulis oleh BEM FEB UI pada Bagian [5]. Berikut rangkuman temuan audit, pendapat
kami, dan rekomendasi yang dikelompokkan berdasarkan Komponen COSO.
Sistem Pengendalian Internal
1. Lingkungan Entitas
2. Aktivitas Pengendalian
Tidak ada temuan terkait aktivitas pengendalian
Bagian 5:
Tanggapan BEM FEB UI
Laporan Audit BAK FEB UI
Audit atas Laporan Keuangan BEM FEB UI Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2019
TANGGAPAN TERKAIT AUDIT OLEH BEM FEB UI
BEM FEB UI menyatakan bahwa menerima seluruh temuan dan rekomendasi yang diberikan oleh BAK FEB UI. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan kami juga harus menyampaikan tanggapan mengenai rekomendasi tersebut. Berikut adalah tanggapan dan rencana implementasi kami atas rekomendasi BAK FEB UI:
No Tanggapan Rencana dan Implementasi
Sistem Pengendalian Internal PENILAIAN RISIKO
1
BEM FEB UI perlu meningkatkan kesadaran panitia JGTC dalam menyelesaikan laporan keuangan tepat waktu sehingga dapat direviu oleh tim KI. Tim KI BEM menentukan jadwal interim pada timeline KI dan melakukan reviu atas laporan keuangan JGTC sacara berkala. Hasil reviu diberikan kepada BAK.Tim KI BEM 2019 melakukan interim dengan panitia JGTC. Namun, memang pelaksanaan interim tersebut belum maksimal. Maka dari itu, Tim KI BEM 2020 mengupayakan agar interim dapat dilakukan sekali dalam sebulan. Terkait jadwal interim ini akan diinformasikan pada saat bidding JGTC berlangsung.
AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
2
BEM FEB UI harus memperjelasSOP Keuangan Kepanitiaan Open Tender terutama atas transaksi pendapatan sponsorship yang diharuskan membuat dua rangkap MOU sebagai bukti transaksi untuk kepanitiaan dan pihak eksternal yang bersangkutan. Jika tidak dimungkinkan adanya MOU maka pendapatan tersebut harus direklasifikasi menjadi pendapatan donasi dengan syarat tidak ada kewajiban kontrak selayaknya sponsorship yang harus dilaksanakan oleh kepanitiaan.
SOP Keuangan Kepanitiaan Open Tender
dirasa sudah cukup baik, namun memang
terdapat beberapa bagian yang harus
diperjelas. Maka dari itu, SOP Keuangan
Kepanitiaan Open Tender BEM FEB UI
akan diperbaharui agar lebih jelas dan
lebih relevan dengan kondisi BEM FEB
UI saat ini dengan cara merevisi bagian –
bagian tertentu yang dirasa perlu untuk
diperjelas.
LAPORAN PEMANTAUAN
TINDAK LANJUT
REKOMENDASI HASIL AUDIT ATAS
LAPORAN KEUANGAN BEM FEB UI
(Periode 1 Januari – 31 Desember 2019)
Periode Audit Tahun 2018
RESUME PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
Dalam rangka meningkatkan tata kelola yang baik pada lingkungan kemahasiswaan FEB UI, BAK FEB UI memantau tindak lanjut rekomendasi hasil audit atas laporan keuangan BEM FEB UI tahun 2018. Berdasarkan UU BPM FEB UI No. 1 Tahun 2015 tentang Badan Audit Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, BAK FEB UI bertugas memeriksa dan mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang dilakukan oleh lembaga kemahasiswaan di lingkungan IKM FEB UI.
BAK FEB UI yang telah melakukan pemeriksaan laporan keuangan BEM FEB UI pada tahun 2018 serta mengeluarkan sebanyak 4 rekomendasi atas pemeriksaan laporan keuangan tahun 2018. Selama tahun 2019, BAK FEB UI dan BEM FEB UI telah melakukan pembahasan tindak lanjut atas 4 rekomendasi hasil pemeriksaan Laporan Keuangan BEM FEB UI tahun 2018 yaitu sebanyak 2 rekomendasi telah selesai ditindaklanjuti dan 2 rekomendasi belum sesuai/selesai dari hasil pemeriksaan laporan keuangan tahun 2018. Sesuai dengan UU BPM FEB UI No. 2 Tahun 2015 Pasal 38 mengenai Keuangan Lembaga FEB UI, BAK FEB UI melakukan pemantauan pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BEM FEB UI.
BEM FEB UI telah menindaklajuti rekomendasi yang diajukan BAK FEB UI, antara lain dengan: (1) melaksanaan pengawasan keuangan oleh seluruh kabid BEM dan (2) membuat dan menerapkan SOP dan SPK KI pada kepanitiaan open tender. Rekomendasi yang masih dalam proses tindak lanjut antara lain adalah: (1) melakukan reviu atas laporan keuangan JGTC secara berkala oleh tim KI BEM yang hasilnya diserahkan kepada BAK dan (2) pengakuan atas pendapatan yang sesuai dengan SAK Kemahasiswaan. Rincian rekomendasi dan tindak lanjut yang telah dilakukan BEM FEB UI dapat dilihat di dalam laporan ini.
Depok, 10 Februari 2020 Ketua BAK FEB UI 2019
Kadek Sanjaya NPM.1606896035
REKOMENDASI AUDIT TAHUN
2019
No Rekomendasi Tindak Lanjut
Hasil Pemantauan
Ket.
Sesuai Belum sesuai Belum ditindaklanjuti
1 Meningkatkan kesadaran panitia JGTC dalam menyelesaikan laporan keuangan tepat waktu sehingga dapat diriviu oleh tim KI. Tim KI BEM melakukan reviu atas laporan keuangan JGTC secara berkala. Hasil reviu diberikan kepada BAK.
Tim kontrol internal BEM berencana melakukan skema “fixed rate” pada pelaksanaan JGTC 42. Skema “fixed
rate” yakni suatu kebijakan yang manapanitia diharuskan membayar sejumlah nominal tertentu yang disepakati oleh BEM dan panitia acara diawal kepengurusan. Selain itu, tim KI berencana melibatkan pihak dekanat terkait pelaporan keuangan JGTC 42.
Akan tetapi kedua rencana tersebut belum terlaksana, tim KI sudah melakukan interim namun hasil interim belum diberikan kepada BAK.
V
No Rekomendasi Tindak Lanjut
Hasil Pemantauan
Keterangan
Sesuai Belum sesuai Belum ditindaklanjuti
2 Pengawasan yang dilakukan oleh Kabid seharusnya meliputi
pengawasan keuangan
departemen/biro yang dibawahinya.
Pelaksanaan pengawasan keuangan oleh Kabid yang saat ini dilakukan oleh BEM pada seluruh melakukan review yang mencakup pengecekan bukti pengeluaran dengan anggaran departemen dan penandatanganan LPJ Proker oleh Kabid.
Kabid sudah melakukan pengawasan keuangan sesuai dengan departemen/biro yang dibawahinya dengan adanya rekap pendapatan dan beban dari setiap departemen/biro yang telah ditandatangani oleh controller dan kabid.
V
No Rekomendasi Tindak Lanjut
Hasil Pemantauan
Keterangan
Sesuai Belum sesuai Belum ditindaklanjuti
3 BEM FEB UI mengharuskan kepanitiaan untuk membuat dua rangkap MoU ketika terjadi transaksi penerimaan sponsor dari pihak eksternal. Jika tidak dimungkinkan adanya MoU maka pendapatan tersebut harus di reklasifikasi menjadi pendapatan donasi dengan syarat atas pendapatan tsb tidak ada kewajiban kontrap selayaknya sponsorship yang harus dilaksanakan oleh kepanitiaan.
Beberapa kepanitiaan open tender pada transaksi pendapat sponsorship tidak disertai dengan MoU dengan alasan pemberi dana dilakukan secara sukarela namun tidak direklas menjadi pendapatan donasi.
V
No Rekomendasi Tindak Lanjut
Hasil Pemantauan
Keterangan
Sesuai Belum sesuai Belum ditindaklanjuti