• Tidak ada hasil yang ditemukan

Denpasar, Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Denpasar, Indonesia."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DARING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI SEKOLAH DASAR NO. 1 SEMINYAK

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Mahmudah,

1

Rusmayani,

2

Haris Nursyah Arifin.

3

1, 1

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar Bali, Denpasar, Indonesia

e-mail: {mahmudahida56@gmail.com, rusmayani88@yahoo.co.id, harisnursyah90@gmail.com}

ABSTRAK

Dunia pendidikan di Indonesia saat ini mengalami perubahan layanan akibat pandemi covid 19. dan dituntut untuk melakukan perubahan terhadap cara mengajar, membimbing, mendidik dan layanan administrasi lainnya. Peran guru kini sangatlah penting mengingat proses belajar sudah tidak bisa bertatap muka lagi. Guru harus benar-benar berupaya semaksimal mungkin agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan secara online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) peran guru dalam meningkatkan hasil belajar PAI selama masa pandemi covid 19 di SD No.1 Seminyak Tahun Pelajaran 2019/2020 2) hasil belajar PAI selama masa pandemi covid 19 di SD Negeri 1 Seminyak Tahun Pelajaran 2019/2020, 3) faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran daring pada mata pelajaran PAI selama masa pandemi covid 19 di SD Negeri 1 Seminyak Tahun Pelajaran 2019/2020.Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif, informan di tentukan dengan cara purposive, adapun yang menjadi key informan adalah Kepala Sekolah, Guru Agama, Wali Kelas, Siswa, Walimurid dan komite data dikumpulkan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data di analisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi Hasil penelitian menunjukkan;

(1) guru dituntut berperan lebih dalam pembelajaran daring dimasa pandemi covid 19 proses pembelajaran daring penyampaiyan materi melalui video pembelajaran yang dikirim digrup whatsap, membuat absen google from, memantau siswa untuk berdoa, hafalan surah pendek melalui whatsap atau video call. Memberikan motivasi dan semangat kepada siswa (2) Hasil belajar PAI pada masa pandemi covid 19 kurang maksimal di karenakan guru tidak bisa memantau anak didik secara langsung dan banyak kendala dalam pemebelajaran daring. (3) Faktor pendukug dalam pelaksanaan pembelajaran daring yaitu, ketersediaannya handphone, kuota dan jaringan internet. Sedangkan faktor penghambat dalam pembelajaran daring yaitu, keterbatasan ekonomi, Jaringan internet terkadang tidak setabil.

Kata kunci:

:

Peran guru, Pembelajaran Daring, Hasil Belajar PAI

ABSTRACT

The world of education in indonesia is currently experiencing a change in services due to the covid 19 pandemic and is required to make changes to the way of teaching, and other administrative services in the context of the indonesia education world, the massive changes in services resulting from the impact of the covid 19 pandemic have greatly disturbed students, teachers and parents. They are required to make changes to the way of teaching and learning and guide quickly and accurately.The role of the teacher is now very important because the learning prosess cannot be faceto-face anymore. The teacher must really do everything possible so that students can understand the material presented online.This study aims to determine:( 1) the role of teachers in improving PAI learning outcomes during the covid 19 pandemi at SD No. 1 Seminyak for the 2019/2020 school year, (2) learning outcomes during the covid 19 pandemi at SD No. 1 Seminyak 2019/2020 academic year, (3) inhibiting and supporting factors in the implementation of online learning in Islamic education subjects during the covid 19 pandemic at SD No. 1 Seminyak in the school year 2019/2020.This type of research is descriptive kwalitatif, the informan is determined by purposive method, while the key informants are the principel, religion teacher, home room teacher, students, student guardians and the data committee is analyzed by data reconstruction stages, data presentation, and verification conclusion.The results showed; (1) teachers are require to play a deeper role in online learning during the covid 19 pandemi, the online learning process delivered material through learning videos in the whatsap grop, make google absences from monitoring students to memorize short surahs via whatsapp or video calls to provide motivation and encouragement to students. (2) Pai's study results during the covid-19 pandemic are less than maximal because teachers cannot monitor students directly and many obstacles in online learning. (3) supporting factors in the implementation of online learning, namely, the availability of mobile quota and internet networks. While the inhibiting factor in online learning, namely, aconomi limitations, internet network is sometimes not as stable.

Keywords: The role of Teachers, Online Learning, PAI Learning Outcomes

(2)

2 PENDAHULUAN

Proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen. Sedangkan sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama yang lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pembelajaran dikatakan sebagai suatu sistem karena proses pembelajaran melibatkan berbagai komponen yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan karakteristik atau sistem yaitu: pertama, setiap sistem pasti memiliki tujuan.

Kedua, sistem selalu mengandung suatu proses. Ketiga, proses kegiatan dalam suatu sistem selalu melibatkan dan memanfaatkan berbagai komponen atau unsur-unsur tertentu.1

Optimalisasi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sangat tergantung bagaimana seorang guru menyadari bahwa tujuan khusus yang akan dicapainya itu harus melalui satu proses didalam satu situasi, akan jelas bahwa untuk tujuan dan situasi yang khusus itu ia akan memakai cara tertentu, cara mana sangat mungkin tidak akan dipakainya untuk tujuan dan situasi yang lain.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, sebab pendidikan merupakan pondasi utama untuk membentuk suatu bangsa yang maju.

Bangsa yang maju memulai pembangunan dibidang pendidikannya.

Upaya dalam mengembangkan pendidikan tentu tidak terlepas dari berbagai faktor penghambat, salah satunya seperti yang terjadi saat ini dimana dunia pendidikan dihadapkan dengan situasi sulit yaitu terjadinya pandemi covid-19 Sehingga

1Wina, Sanjaya, Strategi

Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana 2007

2 Kementerian pendidikan, dan kebudayaan. tahun 2020. Surat Edaran

menghambat proses belajar mengajar sebagaimana mestinya.

Merebaknya kasus pandemi covid-19 sejak Desember 2019 sampai saat ini mengharuskan semua proses kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik untuk sementara waktu dilakukan di rumah. hal itu perlu dilakukan guna meminimalisir kontak fisik secara massal sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona. Untuk mengisi kegiatan belajar mengajar yang harus diselesaikan pada tahun pelajaran pemerintah mengambil kebijakan pembelajaran dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh dengan media daring, baik menggunakan ponsel, atau laptop.

Media daring dirasa sangat efektif sebagai langkah solutif untuk mencegah penyebaran covid-19 dilingkungan pendidikan. Guru tinggal memberikan soal yang nantinya dikirim melalui ponsel atau laptop peserta didik atau orang tua. Kebijakan belajar dari rumah ditengah pandemi covid-19 juga dilakukan sekolah-sekolah di Indonesia.

Kebijakan ini didasarkan pada Surat Edaran Mendikbud No. 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran covid-19. Salah satu isi surat edaran tersebut adalah

memberikan himbauan untuk belajar dari rumah melalui pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh.2

Seperti yang telah di contohkan oleh Rasulullah Saw dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Nasai dan Ahmad

ربخا اهنا اهنع هللا يضر ةشء اع نع ت

تلئس اهنا اه

سر نوع اطلا نع ملسو هيلع هللا ىلص هللا لو اف

ملسو هيلع هللا ىلص هللا يبن اهربخ هنا

باذع ناك ا

نينم ؤملل ةمحر هللا هلعجف ءاشي نم ىلع هللا هثعبي نوع اطلا عقي دبع نم سيلف ارب اص هدلب ىف ثكميف

ملعي هنا هبيصي نل هل هللا بتك ام لاا

هل ناك لاا م

لث

ديهشلاارجا ) دمحاو ءاسنلاو يراخبلا هاور (

Kemdikbud No 4 Tahun 2020. mengenai Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (covid-19).

Jakarta: Kemendikbud.

(3)

3 Artinya : “Dari Siti Aisyah RA, ia

berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah Saw perihal Thaun lalu Rasulullah Saw memberitahukanku, dahulu thaun adalah azab yang Allah kirimkan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang ayng beriman, maka tiada seorangpun yang tertimpa thaun kemudian ia menahan diri di rumah dengan sabar serta mengharap ridhaNya seraya menyadari bahwa thaun tidak akan menimpanya selain telah menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid” (H.R.

Bukhari,Nasai dan Ahmad) 3

Pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, pembelajaran daring merupakan suatu pilihan strategi pembelajaran yang lazim dijadikan pilihan. Pembelajaran daring mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh strategi pembelajaran yang lain. Karena pembelajaran daring tidak terkait dengan ruang dan waktu, artinya kapan saja dan di mana saja, siswa dapat mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Siswa tidak perlu datang pagi-pagi ke sekolah dan pulang sore dari sekolah.

Siswa bisa juga melakukan aktivitas belajar sambil ditemani orang tua di rumah. di Indonesia pembelajaran daring diatur melalui surat Edaran Kemdikbud No 4 Tahun 2020 mengenai pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat corona virus disease (covid-19).

Pembelajaran daring tidak dapat dilakukan jika sekolah maupun orang tua tidak memiliki capital memadai untuk mengakses perangkatnya. Pembelajaran ini tidak akan terjadi ketika guru dan siswa sama-sama tidak memiliki computer, handpone, atau kuota dan jaringan internet yang memadai.

Tujuan umum pendidikan Sekolah Dasar No. 1 Seminyak adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

3Madaninews, “Hadits Anjuran Rasulullah Saw untuk tetap di rumah selama

serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Alasan paling mendasar mengapa penulis mengambil SD No. 1 Seminyak sebagai lokus penelitian adalah karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran daring selama masa penanganan Covid 19. Selain menerapkan model sistem pembelajaran daring yang dianjurkan oleh pemerintah, guru juga membuat strategi baru untuk mengembangkan model pembelajaran daring yang di terapkan di SD No. 1 Seminyak guna memaksimalkan penyampaian materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa selama masa penanganan Covid- 19 berlangsung. Selain itu dari segi perizinan sangat mudah sehinga penulis tidak mengalami kesulitan ketika meminta izin untuk melakukannn penelitian. pihak sekolah sangat menyambut baik penelitian yang akan penulis lakukan sehingga mempermudah dalam proses pengajuan perizinan penelitiannya.

Setelah melakukan observasi awal di SD No. 1 Seminyak, penulis menemukan adanya masalah dalam proses pelaksanaan pembelajaran daring.

Inilah alasan mengapa penulis melakukan penelitian dengan judul

“Peran guru dalam pembelajaran daring untuk Peningkatan hasil belajar PAI Pada Masa Pandemi Covid-19 di SD No.

1 Seminyak Tahun Pelajaran 2019/2020”.

Sesuai latar belakang yang diuraikan diatas maka permasalahan yang dapat diteliti adalah:

1. Bagaimana peran guru dalam meningkatkan hasil belajar PAI selama masa pandemi Covid-19 di SD No.1 Seminyak Tahun Pelajaran 2019/2020?

2. Bagaimna hasil belajar PAI selama masa pandemi Covid-19 di SD No.1 Seminyak Tahun Pelajaran 2019/2020?

3. Apa faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran

wabah penyakit”, (online), (https://www.

madaninews.com/, diakses 11 september 2020, pukul 19.22 WITA)

(4)

4 daring pada mata pelajaran PAI selama

masa pandemi Covid-19 di SD No.1 Seminyak Tahun 2019/2020?

Sesuai dengan fokus penelitian yang dikemukakan, maka penelitian bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan hasil belajar PAI selama masa pandemi Covid-19 di SD No.1 Seminyak Tahun Pelajaran 2019/2020.

2. Untuk mengetahui hasil belajar PAI selama masa pandemi Covid-19 di SD No.1 Seminyak Tahun Pelajaran 2019/2020.

3. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam melaksanakan pembelajaran daring pada mata pelajaran PAI selama masa pandemi Covid-19 di SD No.1 Seminyak Tahun Pelajaran 2019/2020.

Guru berperan menyampaikan ilmu-ilmu yang dimiliki kepada muridnya, guru merupakan sumber belajar muridnya. dari gurulah, murid diajarkan membaca, menulis dan berhitung. Serta dari gurulah murid mendapat pengetahuan baru dan pendidikan karakter. Guru sebagai orang tua kedua yang ada di sekolah setelah orangtua kandung di rumah.

Prey Katz Aini,

menggambarkan peran guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberian inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan . 4

Sardiman, membedakan tujuh peran seorang guru yaitu:

a. Peran guru sebagai pendidik (Teacher)

Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab,

4 Saiful Sagala, Konsep dan makna Pembelajaran,( Bandung:alfabcta 2010)

wibawa, mandiri dan disiplin, serta merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter),tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan- aturan sekolah dan norma hidup dalam kelurga dan masyarakat.

Mendidik adalah

menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap materi yang disampaikan kepada anak.

Penanaman nilai-nilai ini akan lebih efektif apabila dibarengi dengan teladan yang baik dari gurunya yang akan dijadikan contoh bagi anak.

Dengan demikian diharapkan siswa dapat menghahayati nilai-nilai tersebut dan menjadikan bagian dari kehidupan siswa sendiri.

b. Peran guru sebagai model atau teladan.

Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru.

c. Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar.

Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain diluar fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spriritual dan memilih pekerjaan dimasyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tangung jawab sosial tingkah laku sosial anak.

d. Peran guru sebagai pelajar (leaner)

(5)

5 Seorang guru dituntut untuk

selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya tidak ketinggalan zaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas professional, tetapi juga tugas kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.

e. Peranan guru sebagai fasilitator.

Peran guru sebagai fasilitator dalam memberikan pelayanan kepada siswa untuk dapat memudahkan siswa menerima materi pembelajaran. Sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efisen..

f. Guru sebagai administrator.

Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran.

Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi yang tertib dan teratur. Segala pelaksanaan terkait dengan proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti seperti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

g. Guru sebagai seorang aktor.

Sebagai seorang aktor, guru harus melakukan apa yang ada dalam naskah yang telah disusun dengan mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan kepada penonton.

Penampilan yang bagus dari seorang aktor akan mengakibatkan para penonton tertawa, mengikuti dengan

5Saiful Sagala, Konsep dan makna Pembelajaran.( Bandung: Alfabcta 2010)

66 M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran “Upaya Kreatif Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Berhasil”, (Lombok: Holistica,2013) h. 42.

sungguh-sungguh, dan bisa pula menangis terbawa oleh penampilan sang aktor.5

Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, figur guru akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika bicara masalah pendidikan, karena guru selalau terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar. Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terjadinya proses dan hasil pendidikan.6

Sebagai pendidik yang profesional, guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara profesional, tetapi juga memiliki pengetahuan dan kemampuan profesional. Guru harus menempatkan diri dan menciptakan suasana kondusif, karena fungsi guru disekolah sebagai bapak kedua yang bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak.7

Tugas guru adalah membantu peserta didik agar mampu melakukan adaptasi terhadap berbagai tantangan kehidupan serta mampu membelajarkan siswa, yaitu mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya dapat berkembang dengan maksimal.

Guru harus mengetahui bagaimana cara siswa belajar dan menguasai berbagai cara siswa belajar dan menguasai berbagai cara membelajarkan siswa.8

Sebagai komponen utama dalam pendidikan, maka peran guru sangatlah penting dalam mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru mempunyai tanggung jawab untuk membimbing dan memberikan fasilitas belajar yang baik

7M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran (Upaya Kreatif Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Berhasil, 2013), h.51

8M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran,.h.52.

(6)

6 bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru

sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam proses pembelajaran dan guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.

Agar guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik, maka guru hendaknya mempunyai tiga kualitas dasar, yaitu:

1. Guru yang baik harus membelajarkan dengan baik.

Ada komitmen untuk mempersiapkan bahan-bahan belajar dan pengakuan atas perlunya memadukan moralitas dan pembelajaran.

2. Guru yang baik harus terus belajar dan melakukan

penelitian untuk

pengembangan pengetahuannya.

3. Guru yang baik harus membantu siswa untuk mengembangkan

kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan, untuk membantu orang atau masyarakat.

Guru berkaitan dengan pekerjaan yang bernilai sosial, yaitu berguna bagi perkembangan orang lain. Guru sangat berguna bagi kehidupan anak, lingkungan sekolah dan bahkan masyarakat dimana mereka hidup. Bagaimana pun keadaannya, seorang guru pasti berpikir bagaimana siswa menjadi tahu, berkembang dengan baik, semakin pandai dan dewasa secara optimal.9

Dapat disimpulkan bahwa guru merupakan komponen penting dalam sebuah pendidikan formal di sekolah.

Dengan adanya sosok guru, proses pendidikan akan berjalan dengan lancar sehingga dapat menciptakan kualitas pembelajaran yang maksimal.

9Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar.(

Bandung:Rosdakarya 1999)

Sitem pembelajaran daring merupakan implementasi dari pendidikan jarak jauh melalui online.

Sistem pembelajaran ini pun bertujuan untuk meningkatkan pemerataan akses terhadap pembelajaran yang lebih baik dan bermutu. Sebab dengan sitem pembelajaran daring, akan memberikan peluang bagi pelajar dan mahasiswa untuk dapat mengikuti suatu pelajaran.

Pembelajaran daring memberikan ruang bagi seorang guru tetap kreatif untuk menyajikan pembelajaran daring secara menyenangkan dan mudah dimengerti sehingga para siswa tidak merasa bosan dan tetap produktif di rumah. Juga memberikan tantangan tersendiri bagi guru-guru dalam memanfaatkan media teknologi dengan presentasi zoom, penugasan via google classroom, pre- tes atau post-tes dengan kuis, dan pemberian tugas proyek dengan pemanfaatan google drive, presentasi interaktif.

Karena hal itu mutlak harus dilakukan untuk mentransfer pengetahuan kepada peserta didik secara menarik dan efektif.10

Di tengah gempita merebaknya kasus penyebaran virus corona Covid- 19 yang terjadi akhir-akhir ini, ternyata juga membawa dampak tersendiri bagi sektor pendidikan. Penyebaran virus corona yang begitu cepat dan bahkan telah merenggut korban jiwa tersebut, jelas mengundang kekhawatiran bagi para pemegang kebijakan (pemerintah), khususnya kementerian pendidikan dan kebudayaan ( kemendikbud), juga dari kalangan orang tua siswa maupun mahasiswa.

Pandemi Covid 19 terus mewabah, situasi ini berdampak pada beberapa kebijakan termasuk pada pola pembelajaran. Mekanisme administrasi dan sistem komunikasi atau pertemuan individu. Imbauan pemerintah pada masyarakat agar bekerja, belajar, dan

10Mugiuripto, Susilo Singgih, “ Peran Guru dalam Peningkatan Hasil Pembalajaran Agama Isalam”. (Di MTS Negeri 1 Rakit: Rakit 2010)

(7)

7 beribadah di rumah dilakukan dengan

penyertaan hukuman dan tindakan.

Sementara itu sekolah sebagai unit pendidikan secara otomotis menjadi tempat berkumpulnya bagi warga secara permanen terkena imbas dari kebijakan agar tidak berkumpul demi pencegahan penularan virus Covid 19.

Menyikapi kasus dan fenomena serta kebijakan pemerintah tentunya dunia pendidikan mulai berbenah pada pembelajaran online bagi peserta didiknya. Kesadaran sebagai manusia yang harus tetap berusaha ditengah keterpurukan. Pola komunikasi tatap muka menggunakan fasilitas era globalisasi dengan metode e-learning dapat menjadi alternatif pemecahan masalah pembelajaran. Belajar daring merupakan tantangan diera revolusi industri. Perkembamgan teknologi saat ini menjadi bagian tak terpisahkan dari aktifitas sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan.11

Dari tantangan-tantangan itu, kita harus berani melangkah untuk menjadikan pembelajaran online sebagai kesempatan mentransformasi pendidikan. Ada beberapa langkah yang dapat menjadi renungan bersama dalam perbaikan sistem pendidikan kita khususnya terkait pembelajaraan daring.

ditegah pandemic Covid 19 ini, sistem pendidikan kita harus siap melakukan lompatan untuk melakukan tranformasi pembelajaran darimg bagi semua siswa dan oleh semua guru. Kita memasuki era baru untuk membagun kreatifitas, mengasah skill siswa, dan peningkatan kualitas diri dengan perubahan system, cara pandang dan pola interaksi kita dengan teknologi.12

Saat ini dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang disebabkan oleh sebuah virus yang bernama corona atau dikenal dengan istilah covid 19 ( corona virus diseases-

11Media Indonesia, “Pembelajaran Daring Masa Covid 19”, (online), (https://www. Mediaindonesia.com.id / diakses 20 maret 2020, pukul 12.36 wita)

12Times Indonesia, “Pendidikan Era

covid 19”, (online),

19), virus yang disinyalir mulai mewabah 31 Desamber 2019 di Kota Wuhan Provinsi Hubai Tiongkok, saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat,

sehingga WHO 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global.

Pandemi virus corona diseluruh dunia semakin berkembang dan mengakibatkan jutaan pasien terinfeksi dan ratusan ribu paseien meninggal dunia. Bersamaan dengan perkembangan pandemi tersebut, tidak diketahui pastinya kapan pandemi Covid 19 ini akan berakkhir. Rumitnya penaganan wabah ini membuat para pemimpin dunia menerapkan kebijakan yang super ketet untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Social distancing menjadi pilihan berat bagi setiap Negara dalam menerapkan kebijakan untuk pencegahan penyebaran Covid 19, karena kebijakan ini berdampak negatif terhadap segala kehidupan.

Pandemi Covid 19 yang telah menjadi pandemi global saat ini secara tidak langsung berakibat fatal terhadap roda kehidupan manusia, masalah ekonomi yang paling terasa dampaknya, tak terkecuali bidang pendidikan ikut juga terdampak kebijakan ini.

Keputusan pemerintah yang mendadak dengan meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran dari sekolah /madrasah menjadi di rumah, membuat kelimpungan banyak pihak.13

Ketidaksiapan stakeholder sekolah/madrasah melaksanakan pembelajaran daring menjadi faktor utama kekacauan ini, walaupun sebenarnya pemerintah memberikan alternatif solusi dalam memberikan penilaian terhadap siswa sebagai syarat kenaikan atau kelulusan dari

(https://www.timesindonesia.co.id / diakses 16 mei 2020, pukul 09.36 wita)

13Ellyvon Pranita,“Teori Pandemi Virus Corona,Covid 19”,(online), (https://www.kompas.com. / diakses 11 Agustus 2020, pukul 12.04 wita)

(8)

8 lembaga pendidikan disaat situasi

darurat seperti saat ini. Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur yang sekiranya bisa ditempuh agar pembelajaran dapat berlangsung, dan yang menjadi pilihan adalah dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran daring.

Sekolah dalam waktu singkat harus memikirkan strategi pembelajaran jarak jauh sesuai kompetensi yang dimiliki setiap sekolah baik unsur kompetensi guru, siswa, orang tua, maupun dari sarana yang dimiliki.

Pengelolaan pendidikan dalam kondisi darurat saat ini, hendaknya dapat menumbuhkan kesadaran kolektif sebagai bangsa akan pentingnya teknologi pembelajaran guna mewujudkan pendidikan bermutu dan berkeadilan. Konsep cyber schools dan blended learning, termasuk penilaian disruptif yang sudah banyak digunakan pada sejumlah sekolah/perguruan tinggi dimancan negara, hendaknya dijadikan kajian serius, konsisten, dan terukur oleh para pengendali kebijakan pendidikan pada tingkat nasional dan daerah.14

Semenjak adanya virus corona dan banyak korban yang terinfeksi virus ini maka peraturan pemerintah menetapkan kita untuk di rumah saja, melakukan social distancing agar memutus rantai penyabaran Covid 19. di Indonesia berimbas pada beberapa aspek kehidupan mulai dari, ekonomi, politik, hingga pendidikan.

Pembelajaran tatap muka langsung pun berganti menjadi pembelajaran dalam jaringan (daring).

dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran daring. Ada beberapa faktor pendukung dalam proses pembelajaran daring yaitu, ketersediannya handpone, kuota dan

14 Agus Nana Nuryana, “Pandemi Covid 19 Terhadap Dunia Pendidikan”, (https://www kabar-priangan.com/ diakses 23 september 2020, pukul 19.00wita)

15Dewi, W.A.F, “Dampak Covid 19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring”,

jaringan internet yang stabil. Selain adanya faktor mendukung dalam pembelajaran

daring terdapat juga beberapa faktor penghambat dalam pembelajaran daring, faktor penghambat tersebut diantaranya ialah:

a. Tidak semua guru mahir menggunakan teknologi seperti guru- guru yang kelahiran tahun 1980 ke bawah.

b. Keterbatasan ekonomi, masih banyak guru yang kesejahteraan hidupnya masih rendah hingga beberapa diantara meraka tidak memiliki perangkat pendukung teknologi begitu juga siswanya, tidak semua berasal dari golongan menengah ke atas

c. Jaringan internet pembelajaran daring pastilah membutuhkan jaringan intrnet, tidak semua orang berlangganan wifi di rumahnya.

Masih banyak yang memanfaatkan jaringan seluler, yang jaringan seluler tidak stabil. Bisa karena letak geografis yang jauh dari jangkuan internet dan bisa juga karena cuaca.

d. Biaya jaringan internet sangatlah dibutuhkan dan memang harus standbye dalam pembelajaran daring, namun saat sistem pembelajaran daring pemakaian akan jaringan internet atau pembelian kuota data melonjak naik.

Ini juga merupakan salah satu faktor terhambatnya pelaksanaan efektivitas pembelajaran daring.15

Pengertian hasil belajar secara umum pengertian hasil belajar adalah perubahan perilaku dan kemampuan secara keseluruhan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afekif, dan psikomotir yang disebabkan oleh pegalaman dan bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Setelah suatu proses

(https://doi.org Edukatif:Jurnal Ilmu Pendidikan/ diakses 12 september 2020, pukul 19.00wita)

(9)

9 belajar berakhir, maka siswa

memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran hasil belajar digunakan untuk mengetahui sebatas mana siswa dapat memahami serta mengerti materi tersebut.

Hasil belajar menjadi sebuah pengukuran dari penilaian kegiatan belajar atau proses belajar dinyatakan dalam simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak atau siswa pada suatu periode tertentu. Hasil belajar juga dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan

pempelajaran, hasil belajar siswa ini depengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran.

Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesionalitas dan keahlian yang dimiliki oleh guru.

Artinya kemampuan dasar guru baik dibidang kognitif (intelektual), afektif ( bidang sikap ), dan psikomotorik (bidang perilaku) sangat berpegaruh dalam menentukan hasil belajar siswa.16

Hasil belajar pendidikan agama Islam adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar pendidikan agama Islam, baik segi kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga individu tersebut dalam menjalani kehidupannya berlandaskan kepada Al- qur`an dan Hadist sebagai sumber pendidikan Islam.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi didrinya untuk memiliki sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

16 Zakky, “ Pegertian Hasil Belajar”.(Jakarta: Zonareferensi, 2018)h12

17 Zakiah Derajat, “Peran Pendidikan Agama Islam” ( Jakarta : bulan bintang, 2003)h.66

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.17

Secara terminologis pendidikan agama Islam berorientasi tidak hanya sekedar memberikan ilmu pengetahuan agama yang sifatnya islamologi, melainkan lebih menekankan aspek mendidik dengan arah pembentukan pribadi muslim yang taat, berilmu dan beramal salih. Karena itu rumusan pendidikan agama Islam menurut beberapa ahli pendidikan adalah:

a. Zuhairini dalam bukunya Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam mengatakan bahwa pendidikan agama Islam berarti usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik supaya hidup sesuai dengan ajaran Islam.18 b. Tayar Yusuf mendefinisikan

Pendidikan Agama Islam sebagai berikut:

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman pengetahuan, kecakapan dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia muslim, bertaqwa kepada Allah SWT. berbudi luhur dan berkepribadian luhur yang memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupannya.19

c. Sementara itu Tim Penyusun Depertemen Agama RI dalam buku Ilmu Pendidikan Islam, mengemukakan rumusan:

Pendidikan dengan melalui ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaan-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh serta menjadikan agama Islam sebagai

18Zuhairi, Metodologi Pendidikan Agama .(Solo: Ramadhani 1993)h.11

19Tayar Yusuf,Pendidikan Agama Islam.(Surabaya: Usaha Nasional Surabaya

1983)h.23

(10)

10 suatu pandangan hidup didunia dan

akhirat kelak.20

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan judul yang dikemukakan yakni “Peran guru dalam pembelajaran daring untuk peningkatan hasil belajar PAI pada masa pandemi Covid-19 di SD No.1 Seminyak Tahun Pelajaran 2019/2020” maka jenis dan pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian yang datanya berupa kata-kata atau pernyataan-pernyataan yang diperoleh melalui wawancara, dokumen, dan observasi.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.21

Penelitian kualitatif memperoleh data bukan sebagaimana seharusnya, bukan berdasarkan apa yang dipikirkan oleh peneliti, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh partisipan/sumber data.

Adapun kriteria dari informan yang ditunjuk atau dipilih dalam penelitian ini adalah informan yang benar-benar mengetahui kondisi internal dan eksternal, yang dianggap pantas sebagai key informan adalah

Kepala Sekolah, Guru Agama, Wali Kelas, Siswa, Wali murid dan komite.

20Depertemen Agama RI, Pendidikan Islam.(Jakarta:Depag RI 2001)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut dapat diperoleh dan memiliki informasi kejelasan tentang bagaimana mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut diolah.

Dalam penelitian ini, peneliti mencari data menggunakan dua jenis sumber data yaitu:

Data kualitatif adalah data dari penjelasan kata verbal tidak dapat dianalisis dalam bentuk bilangan atau angka. Dalam penelitian, data kualitatif berupa gambaran mengenai objek peneliti. Data kualitatif memberikan dan menunjukkan kualitas objek penelitian yang dilakukan

Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama.

“Sumber data primer adalah sumber penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khususu dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan peneliian”. Penelitian ini yang menjadi sumber data primer yaitu berbagai macam jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepada kepala sekolah, wali kelas, guru agama, siswa SD No.1 Seminyak, wali murid dan komite.

Data sekunder adalah data pendukung atau data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, penelitian harus melalui orang lain atau mencari melalui dokumen.

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder yaitu segala data tertulis yang berhubungan dengan tema yang bersangkutan, baik buku, surat kabar, jurnal dan semua bahan tertulis yang berhubungan dengan penelitian ini Teknik Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

21 Ibid

(11)

11 mendapatkan data yang memenuhi

standar data yang ditetapkan.”22

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti ada tiga metode yaitu:

Menurut Subagyo “Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikologis untuk kemudian dilakukan pencatatan”.23 Sedangkan menurut Nasution sebagaimana dikutip Sugiyono “Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan”.24

Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik fenomena- fenomena yang diteliti. Metode ini dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan langsung terhadap objek kemudian hasil pengamatan tersebut dituangkan dalam sebuah catatan

Dalam penelitian ini, beberapa informasi yang akan digali dari observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan terkait dengan pembelajaran dalam jaringan (daring) pada masa Covid-19 di SD No.1 Seminyak Tahun Pelajaran 2019/2020.

Teknik ini merupakan teknik untuk mencari data yang dilakukan dengan cara bertemu langsung dengan responden atau sumber data. Cara ini dilakukan dengan cara komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi.

Teknik wawancara

dipergunakan apabila seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut. Teknik

22 Sugiono, metode penelitian

kuantitatf, kualitatif

(bandung:Alfabeta.2016)h.300

wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara tidak terstruktur.

Wawancara tidak terstruktur adalah satu, yang tidak menggunakan format tetap apa pun, namun pewawancara mungkin memiliki beberapa pertanyaan terencana yang disiapkan sebelumnya.

Teknik wawancara ini peneliti gunakan untuk mencari informasi tentang peran guru dalam pembelajaran daring untuk peningkatan hasil belajar PAI pada masa pandemi Covid-19 di SD No.1 Seminyak Tahun Pelajaran 2019/2020

Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri. Dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.

Peran Curu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI Selama Masa Pandemi Covid 19

Informan yang penulis teliti berjumlah enam informan, yakni Kepala Sekolah, Wali Kelas, Guru PAI, Siswa, Wali Murid dan komite.

Mengenai, Peran Guru Dalam Pembelajaran Peningkatan Hasil belajar PAI Sebelum Masa Pandemi covid-19 di Sekolah Dasar No. 1 Seminyak Bapak, I Ketut Putra Rastana, S.Ag., M.Pd.H. selaku Kepala Sekolah berpendapat sesuai yang kami peroleh melalui wawancara berikut ini:

“Peran guru itu sangat terkait dengan pencapaian hasil belajar siswa, maka dari itu peran guru sebagai pendidik sangat diperlukan, jika guru mampu membuat siswa mengerti apa yang diajarkan oleh guru serta ada perubahan

23 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2004), h.63

24Op. Cit., Sugiyono

(12)

12 dalam diri siswa tersebut dan

mereka merasa nyaman dalam kegiatan pembelajaran

maka tercapainya

keberhasilan tingat belajarnya. Guru adalah faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran yang berkualitas. Sehingga berhasil tidaknya pendidikan mencapai tujuan selalu dihubungkan dengan kiprah para guru. Oleh karena itu usaha-usaha yang dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan hendaknya dimulai dari penigkatan kualitas guru. Guru yang berkualitas diantaranya adalah mengetahui dan mengerti peran dan fugsinya dalam proses pembelajaran.”

25

Pertanyaan serupa juga peneliti coba tanyakan kepada Ibu Desak Nyoman Yuliartini, S.Pd.

selaku wali kelas 4 juga berpendapat mengenai peran guru, seperti wawancara sebagai berikut:

“Guru yang baik harus mempunyai peranan yang baik pula dengan cara mengatur sedemikian rupa kegiatan belajar seefisien mungkin agar tercipta pengetahuan yang lebih pada siswa, jika suasana kelas kondusif untuk belajar maka semangat untuk megikuti pembelajaran itu lebih meningkat terutama pada hasil yang diperolehnya.

Manfaat dari perencanaan pembelajaran itu ialah guru lebih terarur dalam proses belajar mengajar serta

25Rastana, Putra I ketut , Kepala Sekolah, Wawancara Online, pada hari jumat 10 Juli 2020 pukul.09.00 WITA

26Yuliartini, Nyoman Desak, wali kelas, Wawancara Online, pada hari jumat 10 Agustus 2020 pukul.09.00 WITA

pembelajaran itu tidak melenceng dari perencanaan tersebut” 26

Inti dari apa yang disampaikan oleh Bapak I Ketut Putra Rastana yakni, Peran guru sagat terkait dengan pencapaian hasil belajar siswa . Dan pendapat dari Ibu Desak, peran guru yang baik harus mempunyai peranan yang baik itu merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Selanjutnya Bapak Abdul Rohim, S.Pd.I. selaku guru PAI berpendapat mengeni ini, seperti wawancara sebagai berikut:

“Peran guru sebagai motivator sangat penting dalam rangka meningkatkan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru harus

mampu memberikan

rangsangan, dorongan serta untuk mengembangkan potensi sehingga akan terjadi dinamika dalam proses belajar. Pribadi guru sendiri bisa jadi sebuah motivasi yang bisa merangsang mereka, contohnya pada saat kita di depan kelas, dan cara mengajar kita” 27

Hal serupa di kemukakan oleh Ibu Desak sebagai berikut :

“Guru harus berperan sebagai penegah dalam kegiatan belajar siswa.misalnya saja menegahi atau memberikan jalan keluar atau solusi ketika diskusi tidak berjalan dengan baik. Juga sebagai penyedia media pembelajaran guru

menentukan media

pembelajaran mana yang tepat digunakan dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil

27RohimAbdul, Guru Pendidikan Agama Islam,Wawancara Online, pada hari Kamis 09 Agustus 2020 pukul.09.00 WITA

(13)

13 belajarnya guru harus

melakukan penguasaan model pembelajaran, meguasai kompetensi yang diajarkan dan penunjang yang paling penting yaitu media dan sumber belajar”

Peryataan legkap dan jelas disampaikan Bapak Abdul Rohim dan Ibu Desak dapat ditarik kesimpulannya, yaitu peran guru dalam meningkatkan hasil belajar guru sebagai motivator dalam rangka meningkatkan kegiatan

belajar siswa dan guru berperan sebagai penegah dalam kegiatan belajar, menentukan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar. Agar guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik, maka guru hendaknya mempunyai tiga kualitas dasar, yaitu:

Guru yang baik harus membelajarkan dengan baik.

Ada komitmen untuk mempersiapkan bahan-bahan belajar dan pengakuan atas perlunya memadukan

moralitas dengan

pembelajaran. Guru yang baik harus terus belajar dan melakukan penelitian untuk

pengembangan dan

pengetahuannya. Guru yang baik harus membantu siswa untuk mengembangkan kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan, untuk membantu orang atau mesyarakat.

Selanjutnya membahas tentang tanggapan para siswa dalam proses pembelajaran sebelum pandemi Covid 19 di SD No. 1 Seminyak, Naksha selaku murid kelas 5 menyampaikan pendapatnya:

“Belajar didalam kelas sangat menyenagkan bisa belajar bersama teman-teman, dan

28Rastana I Ketut Putra, Kepala sekolah SD Negeri 1 Seminyak,Wawancara

bapak/ibu guru dapat

menjelaskan dan

mencontohkan materi pembelajaran yang diajarkan.

jika ada kesulitan tentang materi pembelajaran dapat bergantian bertanya”

Pendapat lain perihal tanggapan anak-anak tentang proses pembelajaran juga disampaikan oleh, Bpak I Ketut Putra Rastana, S.A.g.,M.Pd.H. selaku Kepala Sekolah.

“Pebelajaran sebelum masa pandemi covid-19 siswa melaksakan proses pembelajaran tatap muka sesuai jadwal yang sudah ditentukan dan sesuai kurikulum. Masuk mulai mata pelajaran jam 07:30- 13:30 dilanjutkan dengan pembelajaran ekstrakulikuler jam 14:00-16:00. Salah satunya pramuka, olah raga, kesinian. Sebelum pembelajaran di laksanakan di ruang kelas masing-masing didahului dengan doa bersama sesuai dengan keyakinan masing-masing kemudian dilanjutkan literasi di halaman sekolah”. 28 Selanjutnya yaitu pembahasan tentang Peran Guru sebagai pembimbing dalam proses pembelajaran didalam kelas.

Pendapat diungkapkan oleh, Ibu Desak Nyoman Yulartini, S.Pd.

selaku wali kelas 4, beliau berpendapat:

“Peran guru didalam kelas dalam proses pembelajaran, membelajarkan siswa

menggunakan asas

pendidikan maupun teori belajar yang merupakan

Online, pada hari Rabu 08 Agustus 2020 pukul.09.00 WITA

(14)

14 penentu utama keberhasilan

pendidikan”. 29

Pertanyaan serupa juga peneliti coba tanyakan kepada Bapak Abdul Rohim, S.Pd.I selaku guru PAI beliau juga sedikit berpendapat mengenai peran guru sebagai administrator dan usaha-usaha seorang guru dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI, dalam wawancara tersebut beliu mengatakan:

“Belajar sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah menyusun program tahunan, program semester, dan RPP, menyiapkan sumber dan alat pembelajaran (buku paket, buku penunjang, dll seseuai dengan kebutuhan) menerapkan metode dan model pembelajaran yang tepat dan melaksanakan evaluasi tidak lanjut, melaksanakan remidi bagi siswa yang belum menguasai materi pembelajaran, memberikan pengayaan dan berkoordinasi dengan kepala sekolah, wali kelas dan wali murid dengan tatap muka”. 30 Pendapat lain juga diungkapkan oleh, Ibu Siti Dharyani selaku walimurid Mengenai pembelajaran sebelum Covid-19.

Berpendapat sebagai berikut:

“Proses belajar di sekolah anak-anak lebih maksimal belajarnya”. 31

Jadi dari pendapat yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sebelum pandemi Covid 19 sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh

29Yuliartini Nyoman Desak, Guru Kelas, SD No. 1 Seminyak,Wawancara Online, pada hari Rabu 08 Agustus 2020 pukul.09.00 WITA

pemerintah dan sesuai degan jadwal yang ditentukan.

Pendapat dari Prey Katz Aini, menggambarkan peran guru sebagai berikut:

Peran guru sebagai pendidik, mendidik adalah menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap materi yang disampaikan kepada anak didik. Penanaman nilai-nilai ini akan lebih efektif apabila dibarengi dengan teladan yang baik dari gurunya yang akan dijadikan contoh bagi anak didik. Dengan demikian diharapkan siswa dapat menghahayati nilai-nilai tersebut dan menjadikan bagian dari kehidupan siswa sendiri

Peranan guru sebagai fasilitator, Peran guru sebagai fasilitator dalam memberikan pelayanan kepada siswa untuk dapat memudahkan siswa menerima materi pembelajaran. Sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efisen.

Peran guru sebagai administrator, Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi yang tertib dan teratur. Segala pelaksanaan terkait dengan proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik.

Selanjutnya membahas Pembelajaran selama masa pandemi covid 19. Pandemi Covid 19 berdampak besar pada berbagai sektor, salah satunya pendidikan, dunia pendidikan juga ikut merasakan dampaknya. Pendidikan harus memastikan kegiatan belajar

30Rohim Abdul, Guru PAI SD No. 1 Seminyak,Wawancara Online, pada hari Rabu 08 Agustus 2020 pukul.09.00 WITA

31Haryani siti,

Walimurid,Wawancara Online, pada hari Selasa 07 Agustus 2020 pukul.09.00 WITA

(15)

15 mengajar tetap berjalan meskipun

peserta didik berada di rumah. Solusi pendidik dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring.

Ibu Desak Nyoman Yulirtini, S.Pd. selaku guru kelas IV mengemukakan bahwasannya :

“Pelaksanaan pembelajaran selama pandemi covid 19 melalui beberapa cara yaitu menggunakan media group whatsapp,google form dan untuk lebih memaksimalkan materi penyampaian materi juga melalui video pembelajaran yang dikirimkan digroup whatsapp kemudian dirangkum oleh siswa serta didampingi oleh

orang tua dan

didokumentasikan saat mengerjakan tugas”32

Pertanyaan serupa juga peneliti coba tanyakan kepada Bapak I Ketut Putra Rastana, S.Ag.,M.Pd.H.

selaku Kepala Sekolah SD No.1 Seminyak, perihal strategi proses pembelajaran daring, seperti yang diperoleh melalui wawancara berikut:

“Dalam masa pandemi Covid 19 ini dimana seluruh pelaksanaan proses pembelajaran berbasis daring, dimana kepala sekolah serta guru dituntut untuk mengembangkan strategi penerapan pembelajaran daring di SD No.1 Seminyak diterapkan melalui beberapa cara yaitu menggunakan media google form, google classroom, whatsapp group, video penjelasan guru, video animasi dan google mid

sehingga dapat

memaksimalkan penyampian materi kepada siswa agar tetap dapat menjamin serta

32Yuliartini, Nyoman Desak,Guru Kelas IV B SD No.1 Seminyak, Wawancara online, Seminyak, 10 Agustus 2020 pukul 10:30

meningkatkan prestasi siswa meski proses belajarnya melalui daring. Dan khusus pada pukul 10.12 wita siswa mengikuti pembelajaran di TVRI untuk penambahaan materi pembelajaran serta didokumentasikan dan dikirim ke group whatsapp”

Pendapat lain juga diungkapkan oleh, Bapak Abdul Rohim, S.Pd.I selaku guru PAI mengenai pembelajaran selama pandemi covid 19 dalam membahas materi pembelajaran:

’’Menambahkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring mengikuti sesuai strategi guru kelas/guru mapel yaitu melalui group whatsapp,video penjelasan yang merekam penjelasan guru secara langsung serta menggunakan video animasi guna meningkatkan efektivitas dalam hal penyampaian materi, untuk siswa yang mengalami kendala dihandphone seperti ram handphone yang tidak memadai atau tidak memiliki handphone maka waktu pembelajaran disesuaikan dengan keadaan siswa dan wali murid tersebut diminta mengumpulkan hasil tugasnya seminggu sekali seperti siswa lainnya”

Jadi dari pendapat yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran selama masa pandemi covid 19 dengan cara sistem daring pembelajaran tetap berjalan sesuai dengan strategi guru kelas dan guru mapel dan siswa mengumpulkan tugas seminggu

(16)

16 sekali dan didokumentasikan saat

belajar di rumah.

Selanjutnya pendapat lain juga diungkapkan oleh, Ibu Siti Dharyani selaku wali murid berpendapat sebagai berikut:

“Proses belajar dari rumah pembelajaran kurang maksimal dan saya selaku wali murid kadang-kadang tidak bisa mendampingi anak-anak megerjakan tugas yang diberikan oleh guru, karna saya tigal kerja”

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru kelas, dan guru mapel, dan wali murid pelaksanaan pembelajaran berbasis daring memerlukan perencanaan yang baik guna memaksimalkan penyampaian materi pembelajaran kepada siswa melalui online, karena tentu sebenarnya pembelajaran yang dirasa paling efektif adalah pembelajaran melalui tatap muka namun ditengah kondisi saat ini yang mengharuskan pembelajaran dilaksanakan melalui online maka kepala sekolah dituntut dapat menetapkan strategi penyampaian materi yang dapat dilaksanakan secara maksimal oleh guru sehingga siswa dapat tetap mendapatkan materi yang diperlukan dan juga tidak membebani wali murid ketika pelaksanaannya.

Pelaksanaan pembelajaran daring di SD No.1 Seminyak sudah diterapkan dengan baik dan terencana juga mengarahkan kepada kegiatan- kegiatan yang positif bagi siswa bertujuan untuk membentuk karakter siswa dan meningkatkan prestasi belajarnya. Pendapat ditambahkan oleh, Bapak I Ketut Putra Rastana, selaku kepala sekolah:

“Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis daring di SD No. 1 Seminyak awalnya memerlukan waktu

untuk memberikan

pengarahan dan pengertian kepada guru dan walimurid,

namun seiring berjalannya waktu hal tersebut dapat teratasi sehingga kini dalam pelaksanaannya penyampaian materi dirasa telah maksimal hal ini dapat dilihat dari nilai tugas dan nilai praktek siswa yang mulai meningkat”

Hasil Belajar PAI Selama Masa Pandemi Covid 19

Pengertian hasil belajar secara umum pengertian hasil belajar adalah perubahan perilaku dan kemampuan secara keseluruhan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afekif, dan psikomotir yang disebabkan oleh pegalaman dan bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Setelah suatu proses belajar berakhir, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar.

Hasil belajar mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran hasil belajar digunakan untuk mengetahui sebatas mana siswa dapat memahami serta mengerti materi tersebut.

Hasil belajar menjadi sebuah pengukuran dari penilaian kegiatan belajar atau proses belajar dinyatakan dalam simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak atau siswa pada suatu periode tertentu. Hasil belajar juga dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pempelajaran, hasil belajar siswa ini depengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran.

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaan.

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi setelah belajar dan setelah

(17)

17 mengajar. Dari sisi guru, setelah

mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

Secara terminologis pendidikan agama Islam berorientasi tidak hanya sekedar memberikan ilmu pengetahuan agama yang sifatnya islamologi, melainkan lebih menekankan aspek mendidik dengan arah pembentukan pribadi muslim yang taat, berilmu dan beramal salih.

Dari penyusun Depertemen Agama RI dalam buku ilmu pendidikan Islam, mengemukakan,

Pendidikan dengan melalui ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran- ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh serta menjadikan agama Islam sebagai suatu pandangan hidup di dunia dan akhirat kelak.

Selanjutnya pembahasan tentang megenai optimalisasi hasil belajar yang meliputi penilaian Afekti, Kognitif, dan Psikomotorik dalam meningkatkan hasil belajar PAI, Bapak Abdul Rohim selaku guru PAI di SD No. 1 Seminyak berpendapat mengenai perihal ini, seperti wawancara sebagai berikut:

“Peran guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa yaitu peran guru sebagai pengajar melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sebagai fasilitator yaitu guru membuat peta konsep materi dan megupayakan semua siswa memiliki buku pengangan. Sebagai

motivator guru

menyampaikan tujuan materi pelajaran agar belajar siswa lebih terarah, memberikan tambahan nilai.dan mengevaluasi siswa dengan penilaian

formatif dan sumatif dengan menggunakan teknik tes baik tes tulis maupun tes lisan. Meningkatkan hasil belajar psikomotorik siswa yaitu, peran guru sebagai pelatih menyampaikan materi pelajaran disertai dengan memperagakan materi dan diikutu oleh siswa. Sebagai fasilitator yaitu megupayakan dan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah seperti tempat wudhu dan musholla.

Sebagai motivator yaitu guru memberikan tambahan nilai dan sering diadakan kegiatan praktik. Dan mengevaluasi peserta didik dengan teknik kinerja peraktik. Peran guru dalam menigkatkan hasil belajar afektif siswa yaitu, peran guru sebagai pendidik menanamkan nilai-nilai ajaran agama baik dalam kegiatan dalam jam pelajaran dan diluar jam pelajaran. diluar pelajaran dengan diadakannya kegiatan keagamaan seperti jadwal adzan, kegiatan sholat duhur berjamaah.

Sebagai fasilitator guru membuat program kegiatan keagamaan baik dijam pelajaran maupun diluar jam pelajaran, sebagai motivator guru menyajikan bahan pelajaran semenarik mungkin. Dan guru mengevaluasi peserta didik

(18)

18 dengan teknik penilaian

observasi” 33

Selanjutnya Bapak I Ketut Putra Rastana, selaku Kepala Sekolah juga berpendapat mengenai hal ini, seperti wawancara sebagai berikut :

“Afektif merupakan sebuah penilaian tentang sikap.

Penilaian sikap harus dicontohkan oleh guru terlebih dahulu untuk mencapai penilaian yang maksimal dalam bersikap.

Apapun yang dicontohkan oleh guru maka murid tersebut akan meladaninya.

Sedagkan kognitif yaitu penilaian akan pengetahuan sesuai tugas yang diberikan guru yang mana dapat dicapai melalui tes tulis dan membaca. Psikomotorik yaitu siswa bisa memahami materi pembelajaran yang diberikan dengan memperaktikkannya, hal ini guru dapat mengetahui tingkat pengetahuan siswa dalam menerima pelajaran dengan baik”.

Inti dari apa yang disampaikan oleh Bapak Abdul Rohim dan Bapak I Ketut Putra Rastana yakni, afektif merupakan sebuah penilaian sikap yang dicontohkan guru terlebih dahulu supaya dapat diketahui para siswa dan mengenai kognitif yaitu penilaian akan pengetahuan yang dicapai dengan tes tulis dan lisan. Sedangkan psikomotorik memiliki arti dimana siswa tersebut dapat memahami materi pembelajaran dengan memperaktikkanya. Selanjutnya Ibu Desak Nyoman Yuliantini, S.Pd.

selaku wali kelas 4 juga berpendapat mengenai ini, seperti wawancara sebagai berikut:

33Rohim Abdul, Guru PAI SD Negeri No. 1 Seminyak,Wawancara Online, pada hari Rabu 08 Agustus 2020 pukul.09.00 WITA

“Secara garis besar Afektif adalah nilai sikap, Kognitif adalah nilai pengetahuan Psikomotorik adalah nilai keterampilan. Penilaian tersebut memiliki setandarnya masing- masing, Afektif hasil belajar mengunakan predikat yang diperolah dari nialai sikap seharian, baik kepada guru, teman, lingkungan dan warga sekolah lainnya. Jika Kognitif tentang penilaian pengetahuan yang biasanya guru memberikan tugas, Psikomotorik siswa melakukan praktek atau keterampilan” 34

Jadi sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ibu Desak, arti dari Afektif yaitu penilaian tentang sikap, Kognitif yaitu penilaian tentang pengetahuan dan Psikimotorik memiliki arti keterampilan.

Selanjutnya membahas mengenai hasil belajar PAI selama pandemi Covid 19 dengan pembelajaran daring disampaikan oleh, Bapak Abdul Rohim, selaku guru PAI

“Hasil afektif siswa kurang

maksimal karana

keterbatasan alat salah satunya jaringan internet, dan tidak bisa memantau secara lagsung dan kognitifnya tidak tuntas hasil nilai psikomotoriknya megirimkan peraktek sholat melalui grup wathsapp”

Pendapat lain disampaikan oleh, Ibu Desak Nyoman Yuliartini sebagai berikut:

“Mulai dari pukul 07.30- 08.00 wita siswa mendokumentasikan lagi sembahyang bagi yang beragama Hindu yang beragama Islam membaca surat-surat pendek serta

34Yuliartini, Nyoman Desak, wali kelas, Wawancara Online, (pada hari jumat 10 Agustus 2020 pukul.09.00 WITA)

(19)

19 menghafal beberapa surat

yang kemudian dikirim kepada guru kelas atau bidang studi sebagai bukti anak-anak mengikuti awal pelajaran serta absensi setiap harinya”

Selanjutnya pertanyaan membahas tentang administrasi selama pandemi, apakah ada perbedaan administrasi sebelum pandemi dan selama pandemi, disampaikan oleh Ibu Desak, sebagai berikut :

“Pada saat pandemi Covid 19, kurikulumnya lebih sederhana karna pendidikan selama pandemi sudah tidak maksimal sesuai dengan kondisi, siswa, guru, pembuatan RPP, prota promes sama sebelum pandemi dan selama pandemi”

Pendapat lain disampaikan oleh Bapak Adul Rohim, sebagai berikut:

“Pada masa pandemi semua guru di SD No. 1 Seminyak absensi secara online, sebelum pandemi abseni melalui finjerprin, bagi siswa absenya melalui group whatsapp laporan pembelajaran daring selama pandemi secara online,

sebelum pandemi

pembelajaran di laporkan secara tertulis, kepada kepala sekolah”

Dalam hal ini intinya apa yang disampaikan para narasumber pembelajaran berbasis daring untuk meningkatkan hasil belajar PAI kurang maksimal, tidak hanya pelajaran PAI saja yang kurang maksimal. Jadi kesimpulan yang bisa diambil dari pendapat akan hasil belajar PAI selama pandemi Covid 19 dengan berbasis daring adalah kurang maksimal, pembelajaran yang dirasa paling efektif adalah pembelajaran melalui tatap muka namun di tengah kondisi saat ini yang mengharuskan

pembelajaran dilaksanakan melalui online, waktu pengumpulan tugas pembelajaran tidak ditentukan waktunya karena perbedaan kendala alat komunikasi dan jaringan internet yang dipakai oleh murid.

Faktor Penghambat dan Pendukung Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Daring

Setiap proses pembelajaran ada faktor penghambat dan pendukung yang menyertainya.

Termasuk dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang dilaksanakan karena pandemi Covid 19 yang melanda Dunia khususnya Negara Republik Indonesia. Factor penghambat dan pendukung Dalam proses pembelajaran disampaikan oleh, Bpak I Ketut Putra Rastana, S.Ag., M.Pd.H. selaku Kepala Sekolah, bahwa faktor pendukung dan faktor penghambat selama proses pembelajaran selama pandemi Covid 19. Mengenai perihal ini, seperti yang diperoleh melalui wawancara berikut:

“Adanya alat komunikasi seperti handphone dan jaringan internet, kuota yang memadai yang bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran selama pandemi Covid 19, adapun faktor penghambat dalam proses pembelajaran diantaranya adalah tidak semua wali murid mempunyai handphone,

walaupun adanya

handphone jaringan internet yang bermasalah, dan handphone terkadang digunakan kerja oleh orang tuanya. Jadi pembelajaran tidak sesuai dengan target yg direncanakan”

Pertanyaan serupa juga dijawab oleh, Bapak Abdul Rohim, S.Pd.I selaku guru PAI mengenai faktor penghambat dan pendukung selama masa pandemi Covid 19 sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilatarbelakangi pendidikan pada Pandemi Covid-19 yang memaksa dunia pendidikan untuk dapat melakukan pembelajaran diluar kebiasaan yang

Tetapi dalam keadaan Indonesia yang sangat kurang baik akibat Pandemi Covid 19 sangatlah berpengaruh terhadap masyarakat terkhususnya pada nasabah yang mengalami

Dampak COVID-19 tidak hanya menyerang aspek penting seperti perekonomian, yaitu masalah pengangguran, namun juga berdampak pada permasalahan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti

Dalam situasi Indonesia saat ini yang sedang mengalami pandemi COVID-19, mengharuskan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rumah, dan menerapkan

Abstrak: Pandemi Covid-19 menyebabkan berubahnya pola dunia pendidikan. Perubahan dialami oleh sistem pembelajaran, dari luring menjadi daring yang memanfaatkan media

Namun kondisi pandemi Covid-19 berdampak pada pendidikan Indonesia sehingg pembelajaran dilakukan secara Belajar Dari Rumah (BDR). Perubahan kurikulum pun di buat

Saat ini pandemi covid-19 melanda dunia dan Indonesia, banyak aspek yang berdampak khusunya di dunia pendidikan dan terkhusus lagi di pembelajaran anak usia dini,

1) Pemerintah tetap memfasilitasi proses belajar mengajar. Pelayanan pendidikan di tengah covid-19 sering mengalami perubahan sewaktu-waktu. Selama masa pandemi pemerintah