PT PROTECH MITRA PERKASA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA /
AND ITS SUBSIDIARY
Laporan Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember 2021 dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta Laporan Auditor Independen /
Consolidated Financial Statements
as of December 31, 2021 and for the year then ended
with Independent Auditors’ Report
TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
THEN ENDED
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/
Page
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian... 1-2 ……….Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Consolidated Statement of Profit or Loss and Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian……... 3-4 .………Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ... 5 ………Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian ... 6 ………Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ... 7-57 ....…... ….Notes to the Consolidated Financial Statements Informasi Keuangan Tambahan ... (i)-(v) ………Supplementary Financial Information
The Sharehoiders, Boards of Commissioners and
Directors
PT Proteeb Mirra Perkasa Tbk Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
PT Protech Mitra Perkasa Tbk
We have audited the accompanying consolidated
financial statements ofPT Protech Mitra Perkasa Tbk
and its subsidiary, which comprise die consolidated statement of financial position
December 31, 2021, and the consolidated statements of prohr or loss and other comprehensive income, changes in equit}', and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and odier explanatory information.
of
as
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Protech Mitra Perkasa Tbk dan eniitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2021, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian,
konsolidasian, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang beraldiir pada tanggal tersebut, dan suacu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
perubahan ekuitas laporan
Management's responsibility for the consolidated
financial statements Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
konsolidasian
Management is responsib/e for the preparation and fair presentation of these consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for these internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to
fraud or error.
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Auditors’ responsibility Tanggung jawab auditor
Our responsibility is to express an opinion on these consolidated hnancial statements based on our audit.
\\7e conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require diat we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements arc free from material misstatement.
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suaiu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan ctika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukei audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas kecfekiivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan.
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to die entit}-’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose ofexpressing an die effectiveness of the entity’s internal opinion on
control. An audit also includes evaluating the
appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating die overall presentation of the financial statements.
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.
Opinion
In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Protech Mitra Perkasa Tbk and its subsidiary as of December 31, 2021, and consolidated financial performance and their cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Other matter
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Protech Mitra Perkasa Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2021, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Hal lain
Our audit of the accompanying consolidated financial statements of PT Protech Mitra Perkasa Tbk and its subsidiary as of December 31, 2021 and for the year then ended were performed for the purpose offorming an opinion on such consolidated financial statements taken as a whole. The supplementary financial information of PT Protech Mitra Perkasa Tbk (“Parent Entity”), which comprises of the statement of financial position as of December 31, 2021, and the statement of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the year then ended (collectively referred to as “Parent Entity Financial Information”), which is presented as supplementary information to the accompanying consolidated financial statements, is presented for purpose of additional analysis and is not a required part of the accompanying consolidated financial statements under Indonesian Financial Accounting Standards.
Such Parent Entity Financial Information is the responsibility ofthe management and was derived from and relates directly to the underlying accounting and other records used to prepare the accompanying consolidated financial statements. Such Parent Entity Financial Information has been subjected to the audit procedures applied in our audit of the accompanying consolidated financial statements in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. In our
opinion, such Parent Entity’s Financial Information is fairly stated in all material respects, in relation to the accompanying consolidated financial statements taken
as a whole.
Audit kami atas laporan keuangan konsolidasian PT Protech Mitra Perkasa Tbk dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut secara keseluruhan.
Informasi keuangan tambahan PT Protech Mitra Perkasa Tbk (“Entitas Induk”) terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2021, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (secara kolektif disebut sebagai “Informasi Keuangan Entitas Induk), yang disajikan sebagian informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian terlampir, disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian dari laporan keuangan konsolidasian terlampir
diharuskan menurut Standar Akuntansi yang
Keuangan di Indonesia. Informasi Keuangan Entitas Induk merupakan tanggung jawab manajemen serta dihasilkan dari dan berkaitan secara langsung dengan catatan akuntansi dan catatan lainnya yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian terlampir. Informasi Keuangan Entitas Induk telah menjadi objek prosedur audit yang diterapkan dalam audit atas laporan keuangan konsolidasian terlampir berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Menurut opini kami, Informasi Keuangan Entitas Induk disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan konsolidasian terlampir
secara keseluruhan.
JOHANNES JU
Hari Manurung; GPA
Izin Akuntan Publik / License ofPublic Accountant No. AP. 1456
00089
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements
Catatan/ 31 Desember 2021/ 31 Desember 2020/
Notes December 31, 2021 December 31, 2020
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 4,20,21 13.043.243.773 45.116.777.276 Cash and cash equivalents Piutang usaha, neto 20,21 - 17.600.000 Trade receivables, net Portofolio efek 6,20,21 34.424.957.086 647.000.000 Securities portfolio Persediaan 5 - 455.000.000 Inventories Pajak dibayar di muka 10a 165.569.400 198.050.814 Prepaid tax
TOTAL ASET LANCAR 47.633.770.259 46.434.428.090 TOTAL CURRENT ASSET
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSET
Aset tetap, neto 7 238.711.607 321.732.709 Fixed assets, net Aset hak-guna, neto 8 - 83.887.000 Right-of-use assets, net TOTAL ASET TIDAK LANCAR 238.711.607 405.619.709 TOTAL NON-CURRENT ASSET
TOTAL ASET 47.872.481.866 46.840.047.799 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial statements
Catatan/ 31 Desember 2021/ 31 Desember 2020/
Notes December 31, 2021 December 31, 2020
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang lain-lain 9 11.513.075 96.182.400 Other payables Utang pajak 10b 34.913.146 17.005.650 Taxes payable
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 46.426.221 113.188.050 TOTAL CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITY
Liabilitas imbalan kerja 11 81.486.000 315.928.000 Employee benefits liability
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 81.486.000 315.928.000 TOTAL NON-CURRENT LIABILITY
TOTAL LIABILITAS 127.912.221 429.116.050 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal saham Share capital
Modal dasar - Authorized capital -
1.000.000.000 lembar saham dengan 1,000,000,000 shares with
nilai nominal Rp 100 par value Rp 100
per lembar saham per share
Modal ditempatkan dan di setor penuh Issued and fully paid
358.600.000 lembar saham dengan 358,600,000 shares with
nilai nominal Rp 100 per lembar saham 12 35.860.000.000 35.860.000.000 par value of Rp 100 per share Tambahan modal disetor 13 12.586.422.213 12.586.422.213 Additional paid-in capital
Defisit (965.534.154) (2.266.328.476) Deficit
Penghasilan komprehensif lain 263.523.000 230.689.000 Other comprehensive Income
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada: Equity attributable to:
Pemilik Entitas Induk 47.744.411.059 46.410.782.737 Equity holders of the Parent Company Kepentingan nonpengendali 14 158.586 149.012 Non-controlling interest TOTAL EKUITAS 47.744.569.645 46.410.931.749 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 47.872.481.866 46.840.047.799 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements
taken as a whole.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Catatan / Year ended December 31
Notes 2021 2020
PENDAPATAN 15 3.410.781.850 1.211.712.320 REVENUE
BEBAN POKOK PENDAPATAN 16 (2.088.204.500) (858.716.337) COST OF REVENUE
LABA BRUTO 1.322.577.350 352.995.983 GROSS PROFIT
Beban penjualan, umum dan Selling, general and
administrasi 17 (1.604.118.181) (2.560.264.920) administrative expenses Pendapatan operasi lainnya, neto 18 1.051.376.371 459.217.684 Other operating income, net
LABA (RUGI) USAHA 769.835.540 (1.748.051.253) PROFIT (LOSS) FROM OPERATIONS
Pendapatan keuangan 640.001.101 1.636.877.781 Finance income Beban keuangan (2.157.383) (23.452.461) Finance cost
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK FINAL DAN PROFIT (LOSS) BEFORE FINAL TAX AND
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 1.407.679.258 (134.625.933) INCOME TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK FINAL 10c (106.875.362) (333.492.942) FINAL TAX EXPENSE
LABA (RUGI) SEBELUM PROFIT (LOSS) BEFORE
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 1.300.803.896 (468.118.875) INCOME TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK PENGHASILAN - - INCOME TAX EXPENSE
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 1.300.803.896 (468.118.875) PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR
PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF LAIN INCOME
Item yang tidak akan reklasifikasi Item that will not be reclassified
ke laba rugi periode berikutnya: to profit or loss in subsequent periods:
Keuntungan atas liabilitas imbalan kerja 32.834.000 447.337.000 Gain on employee benefits liability
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
TAHUN BERJALAN 1.333.637.896 (20.781.875) FOR THE YEAR
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Catatan / Year ended December 31
Notes 2021 2020
LABA (RUGI) YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA: INCOME (LOSS) ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 1.300.794.322 (468.116.384) Equity holders of the parent entity Kepentingan nonpengendali 9.574 (2.491) Non-controlling interest TOTAL 1.300.803.896 (468.118.875) TOTAL
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
YANG DAPAT DI ATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 1.333.628.322 (20.779.384) Equity holders of the parent entity Kepentingan nonpengendali 9.574 (2.491) Non-controlling interest TOTAL 1.333.637.896 (20.781.875) TOTAL
Laba (rugi) per saham yang dapat Income (loss) per share Attributable to
Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 23 3,63 (1,31) Owners of the Parent entity
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan/
Notes
Defisit/
Deficit
Saldo per 31 Desember 2019 12 35.860.000.000 12.586.422.213 (216.648.000) (1.798.212.092) 46.431.562.121 151.503 46.431.713.624 Balance as of December 31, 2019
Total rugi komprehensif Total comprehensive loss
tahun berjalan - - 447.337.000 (468.116.384) (20.779.384) (2.491) (20.781.875) for the year
Saldo per 31 Desember 2020 12 35.860.000.000 12.586.422.213 230.689.000 (2.266.328.476) 46.410.782.737 149.012 46.410.931.749 Balance as of December 31, 2020
Total laba komprehensif Total comprehensive income
tahun berjalan - - 32.834.000 1.300.794.322 1.333.628.322 9.574 1.333.637.896 for the year Saldo per 31 Desember 2021 12 35.860.000.000 12.586.422.213 263.523.000 (965.534.154) 47.744.411.059 158.586 47.744.569.645 Balance as of December 31, 2021
Total ekuitas/
Total equity Modal saham/
Share capital
Penghasilan (rugi) komprehensif lain/
Other comprehensive
(income) loss
Kepentingan non pengendali/
Non-controlling interest Tambahan modal
disetor/Additional paid-in capital
Ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik Entitas Induk/
Equity attributable to equity holders
of the Parent Company
Catatan /
Notes 2021 2020
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan 3.428.381.850 1.194.112.320 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (1.717.873.825) (387.533.937) Payments to suppliers Penerimaan pendapatan keuangan 640.001.101 1.636.877.781 Receipts of finance income Pembayaran beban pajak final 10c (106.875.362) (333.492.942) Payments for final tax expense Pembayaran untuk beban operasi lain (960.293.260) (2.115.875.382) Payments for other operating expenses
Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by
(digunakan untuk) aktivitas operasi 1.283.340.504 (5.912.160) (used in) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Penerimaan portofolio efek 2.346.500.000 2.899.672.500 Receipt from securities portfolio Pembelian portofolio efek (2.264.500.000) (3.279.715.040) Purchase of securities portfolio Investasi reksadana (34.000.000.000) - Investment in mutual funds
Kas neto yang digunakan untuk Net cash used in
aktivitas investasi (33.918.000.000) (380.042.540) investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITY
Pembayaran liabilitas sewa 8 - (354.000.000) Payment for lease liability Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan - (354.000.000) Net cash used in financing activity
PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS (32.634.659.496) (739.954.700) DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
Dampak neto atas perubahan selisih kurs Net effect of changes in exchange
pada kas dan setara kas 561.125.993 129.592.183 rates on cash and cash equivalents
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
PADA AWAL TAHUN 4 45.116.777.276 45.727.139.793 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
PADA AKHIR TAHUN 4 13.043.243.773 45.116.777.276 AT END OF YEAR Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information PT Protech Mitra Perkasa Tbk (“Perusahaan”)
didirikan pada tanggal 20 April 2006, dengan Akta No. 72 oleh Notaris Mellyani Noor Shandra, S.H.
Akta pendirian ini mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-20740.HT.01.01.TH.2006 tanggal 14 Juli 2006 serta telah diumumkan dalam Berita Negara tanggal 14 November 2008.
PT Protech Mitra Perkasa Tbk (the “Company’’) was established on April 20, 2006 based on the Notarial Deed No. 72 of Mellyani Noor Shandra S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-20740.HT.01.01.TH.2006 dated July 14, 2006 was published in Supplement of the State Gazette dated 14 November 2008.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Andalia Farida, SH, MH No. 7 tanggal 7 Juli 2021 tentang Perubahan komposisi dari Dewan Komisaris dan Direksi. Akta notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-AH.01.03-0431534 tahun 2021 tanggal 27 Juli 2021.
The Company’s Articles of association have been amended several times, most recently by Notarial deed of Andalia Farida, SH, MH No. 7 dated July 7, 2021 regarding changes in compositions of Boards of Commissioners and Directors. The notarial deed was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in its decision letter No. AHU-AH.01.03-0431534 year 2021 dated July 27, 2021.
Sesuai dengan anggaran dasar, Perusahaan bergerak dalam bidang usaha perdagangan, perindustrian dan jasa.
Based on the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises trading, industry and services.
Perusahaan berkedudukan di Gedung Menara Sudirman Lt. 8, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta Selatan.
The Company is located in Menara Sudirman Tower 8th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, South Jakarta.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial tahun 2011.
The Company started its commercial operation in 2011.
b. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan b. Boards of Commissioners and Directors, and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2021 and 2020, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:
2021 2020
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Anton Santoso Anton Santoso President Commissioner
Komisaris - Anita Marta Commissioner
Komisaris Independen John Pieter Nazar Silvia Sujanto Independent Commissioner
Komisaris Independen Djoko Rosmiatun Mijaata - Independent Commissioner
Dewan Direktur Board of Directors
Direktur Utama Gafur Sulistyo Umar Freddy Santoso President Director
Direktur Chandra Devikemalawaty - Director
Direktur Avian Widyasmono - Director
Direktur Independen Tri Widjajanto Joedosastro Eko Yuliyanto Independent Director
Direktur Independen Noor Romawibowo Danusutedjo - Independent Director
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) b. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan
(Lanjutan)
b. Boards of Commissioners and Directors, and Employees (Continued)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
As of December 31, 2021 and 2020, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:
(Continued)
Susunan komite audit pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut:
The composition of the audit committee as of December 31, 2021 and 2020 is as follows:
2021 2020
Komite Audit Audit Committe
Ketua John Pieter Nazar Silvia Sujanto Chairman
Anggota Arief Budi Wicaksono Sri Gustina Hasibuan Member
Anggota Andi Solichin Gantama Anindya Natasa Member
Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, Perusahaan memiliki karyawan tetap masing- masing sebanyak 14 dan 23 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2021 and 2020, the Company has a total of 14 and 23 permanent employees, respectively (unaudited).
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan c. Public Offering of Shares
Dalam rangka penawaran umum perdana saham Perusahaan, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-334/D.04/2009 tertanggal 28 Juni 2016 dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal dan Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan penawaran umum perdana sebanyak 160.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran sebesar Rp 190 per saham.
In relation to the initial public offering of the Company’s shares, the Company obtained the Effective Statement Letter No. S-334/D.04/2009 dated June 28, 2016 from the Executive Chairman of Capital Market and Financial Services Authority to conduct an initial public offering of 160,000,000 shares to the public with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 190 per share.
d. Entitas Anak d. Subsidiary
Entitas Anak dengan Kepemilikan Langsung Direct Subsidiary
Entitas anak yang dimiliki secara langsung oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut:
Subsidiary directly owned by the Company as of December 31, 2021 and 2020 is as follows:
Name entitas/ Aktivitas utama/ Lokasi/ Operasi komersial/
Company's name Main activities Location Commercial operations 2021 2020 2021 2020
PT Telesys Indonesia Perdagangan dan jasa/
Trading and services Jakarta 2013 99,99875% 99,99875% 12.854.135.148 12.054.541.760 Percentage of ownership Total assets before elimination
Total aset sebelum eliminasi/
Persentase kepemilikan/
Perusahaan bersama entitas anak untuk selanjutnya untuk selanjutnya disebut sebagai
‘‘Grup’’.
The Company together with its subsidiary will be herein referred to as the ‘‘Group’’.
9 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian PT Protech Mitra Perkasa Tbk dan Entitas Anak (“Grup”) telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The consolidated financial statements of PT Protech Mitra Perkasa Tbk and its Subsidiary (the “Group”) have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua OJK No. KEP- 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh OJK. Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten terhadap seluruh tahun yang disajikan, kecuali jika dinyatakan lain.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“IFAS”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations to Financial Accounting Standards (“IFAS”) issued by the Financial Accounting Board of the Indonesian Institute of Accountants and Rule No. VIII.G.7 Attachment of Chairman of OJK’s decision No. KEP347/BL/2012 dated June 15, 2012 on the Regulations and Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by OJK. These policies have been consistently applied to all years presented, unless otherwise stated.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang disajikan dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan terkait.
The consolidated financial statements have been prepared using the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the relevant notes herein.
Laporan arus kas konsolidasian, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statement of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing, and financing activities using the direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (Rp), yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp), which is also the functional currency of the Group.
Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”)
Changes to the Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (“IFAS”)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (Continued)
Penerapan dari amandemen dan penyesuaian tahunan terhadap standar akuntansi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2021 tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Grup dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan konsolidasian pada periode berjalan:
The adoption of the following amendments and annual improvements of accounting standards which are effective from January 1, 2021 did not result in substantial changes to the Grup’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the financial statements for the current period:
1 Januari 2021 January 1, 2021
• Amandemen PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis – Definisi Bisnis”
• Amandemen PSAK No. 71, Amandemen PSAK No. 55, Amandemen PSAK No 60, dan Amandemen PSAK No.73 tentang Reformasi Acuan Suku Bunga 2
• Amendments to SFAS No. 22, “Business Combinations – Business Definition”
• Amendment to SFAS No. 71, Amendment to SFAS No. 55, Amendment to SFAS No. 60, and Amendment to SFAS No. 73 regarding Interest Rate Benchmark Reform 2
1 April 2021 April 1, 2021
• Amandemen PSAK 73, “Sewa-Konsesi Sewa terkait Covid-19 setelah 30 Juni 2021”
• Amandments to SFAS 73, “Lease–
Concessions Lease related to Covid 19 beyond 30 June 2021”
Amandemen berikut yang relevan untuk Grup akan efektif untuk tahun buku yang dimulai pada:
The following amendments which are relevant to the Group will be effective for the financial year beginning:
1 Januari 2022 January 1, 2022
• Amandemen PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis - Referensi ke Kerangka Konseptual”
• Amandemen PSAK No 57, “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi -Kontrak Memberatkan - Biaya Memenuhi Kontrak”
• Penyesuaian tahunan PSAK No. 71,
“Instrumen Keuangan”
• Penyesuaian tahunan PSAK No. 73, “Sewa”
• Amendment to SFAS No. 22, “Business Combinations - Reference to Conceptual Framework”
• Amendment to SFAS No 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets – Onerous Contract – Cost of Fulfilling”
• Annual improvement to SFAS No. 71,
“Financial Instruments”
• Annual improvement to SFAS No. 73,
“Leases”
1 Januari 2023 January 1, 2023
• Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan”
• Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang Hasil sebelum Penggunaan yang diintensikan”
• Amendments to SFAS No. 1, “Presentation of financial statements”
• Amendments to SFAS No. 16, “Property, Plant and Equipment – Proceeds before Intended Use”
11 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (Continued)
Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini Grup sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan amandemen pada laporan keuangan konsolidasian Grup.
As at the issurance date of these consolidated financial statements, the Group is evaluating the potential impact of these new standards and amandments on the Group’s consolidated financial statements.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan
keuangan Grup dan entitas anaknya seperti disebutkan pada Catatan 1d.
The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Group and its subsidiary as described in Note 1d.
Pengendalian diperoleh ketika Grup terekspos, atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
Secara khusus, Grup mengendalikan investee jika, dan hanya jika, Grup memiliki seluruh hal berikut ini:
Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Specifically, the Group controls an investee if, and only if, the Group has all of the following:
a. Kekuasaan atas investee (misalnya adanya hak yang memberikan Grup kemampuan saat ini untuk mengarahkan aktivitas investee yang relevan);
a. Power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee);
b. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatan Grup dengan investee; dan
b. Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and
c. Kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi imbal hasil Grup.
c. The ability to use its power over the investee to affect the Group’s returns.
Umumnya, kepemilikan hak suara mayoritas (a majority of voting rights) menghasilkan pengendalian. Untuk mendukung hal ini, dan jika Grup memiliki hak suara kurang dari hak suara mayoritas, atau hak sejenis atas suatu investee, Grup mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan ketika menilai apakah Grup memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:
Generally, there is a presumption that a majority of voting rights result in control. To support this presumption and when the Group has less than a majority of the voting, or similar, rights of an investee, it considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:
a. Pengaturan kontraktual dengan pemegang hak suara lainnya pada investee.
a. The contractual arrangement(s) with the other vote holders of the investee.
b. Hak-hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain.
b. Rights arising from other contractual arrangements.
c. Hak suara yang dimiliki Grup dan hak suara potensial.
c. The Group’s voting rights and potential voting rights.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued) Grup menilai kembali apakah masih mengendalikan
investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan bahwa terdapat perubahan dalam satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak.
The Group reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases when the Company loses control of the subsidiary.
Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain (OCI) diatribusikan kepada pemilik entitas Induk dari Grup dan kepentingan non-pengendali (KNP), meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.
Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the non-controlling interest (NCI), even if this results in the NCI having a deficit balance.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Jika anggota Grup menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian dilakukan atas laporan keuangannya
dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared using uniform accounting policies for transactions and other events in similar circumstances. If a member of the Group uses accounting policies other than those adopted in the consolidated financial statements for transactions and events in similar circumstances, appropriate adjustments are made to its financial statements in preparing the consolidated financial statements.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.
All significant intercompany accounts and transactions between the Company and Subsidiary have been eliminated.
Perubahan dalam bagian kepemilikian Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian Grup pada entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas.
A change in the ownership interest of a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction.
Ketika Grup kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka Grup menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill), liabilitas, KNP, dan komponen ekuitas lainnya serta mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian.
Saldo investasi yang masih dimiliki diakui pada nilai wajarnya.
If the Group losses control over a subsidiary, it derecognises the related assets (including goodwill), liabilities, NCI, and other components of equity while any resulting gain or loss is recognized in profit or loss. Any investment retained is recognised at fair value.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiary not attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
13 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Instrumen Keuangan c. Financial Instruments
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan kenaikan nilai aset keuangan dari satu entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas dari entitas lainnya.
A financial instrument is any contract that gives rise to a financial asset of one entity and a financial liability or equity instrument of another entity.
Grup melakukan penerapan PSAK No. 71, yang mensyaratkan pengaturan instrumen keuangan terkait klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai atas instrumen aset keuangan dan akuntansi lindung nilai. Dengan demikian, kebijakan akuntansi yang berlaku untuk periode pelaporan kini adalah sebagai berikut.
The Group has applied SFAS No. 71, which set the requirements in classification and measurement, impairment in value of financial assets and hedging accounting. Therefore, accounting policies applied for current reporting period are as follows:
i) Aset Keuangan i) Financial Assets
Klasifikasi, pengakuan, dan pengukuran Classification, recognition, and measurement
Grup mengklasifikasikan asset keuangan dalam kategori berikut ini:
The Group classifies its financial assets into the following categories:
(i) aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi; dan
(ii) aset keuangan dikukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau melalui penghasilan komprehensif lain.
(i) financial assets measured at amortized cost; and
(ii) financial assets measured at fair value either through profit or loss (“FVTPL”) or through other comprehensive income (“FVTOCI”).
Klasifikasi ini tergantung pada model bisnis Grup dan persyaratan kontraktual arus kas apakah penentuan arus kasnya semata dari pembayaran pokok dan bunga.
The classification depends on the Group’s business model and the contractual terms of the cash flows when determining whether their cash flows are solely payment of principal and interest.
Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan tidak bisa melakukan perubahan setelah penerapan awal tersebut.
The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and cannot change the classification made at initial adoption.
(i) Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi
(i) Financial assets held at amortised cost
Klasifikasi ini berlaku untuk instrumen utang yang dikelola dalam model bisnis dimiliki untuk mendapatkan arus kas dan memiliki arus kas yang memenuhi kriteria
“semata-mata dari pembayaran pokok dan bunga”.
This classification applies to debt instruments which are held under a hold to collect business model and which have cash flows that meet the “solely payments of principal and interest” criteria.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Instrumen Keuangan (Lanjutan) c. Financial Instruments (Continued) i) Aset Keuangan (Lanjutan) i) Financial Assets (Continued)
Klasifikasi, pengakuan, dan pengukuran (Lanjutan)
Classification, recognition, and measurement (Continued)
(i) Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi
(i) Financial assets held at amortised cost
Pada pengakuan awal, piutang usaha yang tidak memiliki komponen pendanaan yang signifikan, diakui sebesar harga transaksi. Aset keuangan lainnya awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang terkait. Aset keuangan ini selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian pada penghentian atau modifikasi aset keuangan yang dicatat yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diakui pada laba rugi.
At initial recognition, trade receivables that do not have a significant financing component, are recognised at their transaction price. Other financial assets are initially recognised at fair value plus related transaction costs. They are subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
Any gains or losses on derecognition or modification of a financial asset held at amortised cost are recognised in profit or loss.
(ii) Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
(ii) Financial assets measured at fair value through profit or loss
Klasifikasi ini berlaku untuk aset keuangan berikut. Dalam semua kasus, biaya transaksi dibebankan pada laba rugi.
The classification applies to the following financial assets. In all cases, transaction costs are immediately expensed to profit or loss.
- Instrumen utang yang tidak memiliki kriteria biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian nilai wajar selanjutnya akan dicatat pada laba rugi.
- Investasi ekuitas yang dimiliki untuk diperdagangkan atau dimana pilihan penghasilan komprehensif lain tidak berlaku. Keuntungan atau kerugian nilai wajar dan penghasilan dividen terkait diakui pada laba rugi.
- Debt instruments that do not meet the criteria of amortised cost or fair value through other comprehensive income. Subsequent fair value gains or losses are taken to profit or loss.
- Equity investments which are held for trading or where the fair value through other comprehensive income election has not been applied. All fair value gains or losses and related dividend income are recognised in profit or loss.
- Derivatif yang bukan merupakan instrumen lindung nilai. Keuntungan atau kerugian nilai wajar selanjutnya diakui pada laba rugi.
- Aset keuangan dengan derivatif melekat dipertimbangkan secara keseluruhan saat menentukan apakah arus kasnya semata-mata merupakan pembayaran pokok dan bunga.
- Derivatives which are not designated as a hedging instrument. All subsequent fair value gains or losses are recognised in profit or loss.
- Financial assets with embedded derivatives are considered in their entirety when determining whether their cash flows are solely payment of principal and interest.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Instrumen Keuangan (Lanjutan) c. Financial Instruments (Continued) i) Aset Keuangan (Lanjutan) i) Financial Assets (Continued)
Klasifikasi, pengakuan, dan pengukuran (Lanjutan)
Classification, recognition, and measurement (Continued)
(iii) Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
(iii) Financial assets held at fair value through other comprehensive income Klasifikasi ini berlaku untuk aset keuangan
berikut ini:
This classification applies to the following financial assets:
- Instrumen utang yang dikelola dengan model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual dan menjual dan di mana arus kasnya memenuhi kriteria “semata-mata dari pembayaran pokok dan bunga”.
- Investasi ekuitas di mana Grup telah memilih secara takterbatalkan untuk menyajikan keuntungan dan kerugian nilai wajar dari revalusi pada penghasilan komprehensif lain.
- Debt instruments that are held under a business model where they are held for collection of contractual cash flows and also for sale (“collect and sell”) and which have cash flows that meet the “solely payments of principal and interest” criteria.
- Equity investments where the Group has irrevocably elected to present fair value gains and losses on revaluation in other comprehensive income.
Pilihan dapat didasarkan pada investasi individu, namun, tidak berlaku pada investasi ekuitas yang dimiliki untuk diperdagangkan.
Keuntungan atau kerugian nilai wajar dari revaluasi investasi ekuitas, termasuk komponen selisih kurs, diakui pada penghasilan komprehensif lain. Ketika investasi ekuitas dihentikan pengakuannya, keuntungan atau kerugian nilai wajar yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain tidak direklasifikasi pada laba rugi. Dividen diakui dalam laba rugi ketika hak untuk menerima pembayaran telah ditetapkan.
The election can be made for each individual investment; however, it is not applicable to equity investments held for trading. Fair value gains or losses on revaluation of such equity investments, including any foreign exchange component, are recognised in other comprehensive income. When the equity investment is derecognised, there is no reclassification of fair value gains or losses previously recognised in other comprehensive income to profit or loss.
Dividends are recognised in profit or loss when the right to receive payment is established.
Penghentian pengakuan Derecognition
Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset.
Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all of the risks and rewards of ownership.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Instrumen Keuangan (Lanjutan) c. Financial Instruments (Continued) i) Aset Keuangan (Lanjutan) i) Financial Assets (Continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap periode pelaporan, Grup menilai
apakah risiko kredit dari instrumen keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal. Ketika melakukan penilaian, Grup menggunakan perubahan atas risiko gagal bayar yang terjadi sepanjang perkiraan usia instrumen keuangan daripada perubahan atas jumlah kerugian kredit ekspektasian.
Dalam melakukan penilaian, Grup membandingkan antara risiko gagal bayar yang terjadi atas instrumen keuangan pada saat periode pelaporan dengan risiko gagal bayar yang terjadi atas instrumen keuangan
pada saat pengakuan awal dan
mempertimbangkan kewajaran serta ketersediaan informasi yang tersedia pada saat tanggal pelaporan terkait dengan kejadian masa lalu, kondisi terkini dan perkiraan atas kondisi ekonomi di masa depan, yang mengindikasikan kenaikan risiko kredit sejak pengakuan awal.
At each reporting date, the Group assesses whether the credit risk on a financial instrument has increased significantly since initial recognition. When making the assessment, the Group uses the change in the risk of a default occurring over the expected life of the financial instrument instead of the change in the amount of expected credit losses. To make that assessment, the Group compares the risk of a default occurring on the financial instrument as at the reporting date with the risk of a default occurring on the financial instrument as at the date of initial recognition and consider reasonable and supportable information, that is available without undue cost or effort at the reporting date about past events, current conditions and forecasts of future economic conditions, that is indicative of significant increases in credit risk since initial recognition.
Grup menerapkan pendekatan yang disederhanakan untuk mengukur kerugian kredit ekspektasian yang menggunakan cadangan kerugian kredit ekspektasian seumur hidup untuk seluruh saldo piutang usaha dan piutang lain-lain dan aset kontrak tanpa komponen pendanaan yang signifikan dan pendekatan umum untuk aset keuangan lainnya. Pendekatan umum termasuk penelahaan perubahan signifikan risiko kredit sejak terjadinya.
Penelaahan kerugian kredit ekspektasian termasuk asumsi mengenai risiko gagal bayar dan tingkat kerugian ekspektasian. Untuk piutang usaha, dalam pengkajian juga mempertimbangkan penggunaan peningkatan kredit, misalnya, letter of credit dan garansi bank. Untuk mengukur kerugian kredit ekspektasian, piutang usaha telah dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko kredit dan jatuh tempo yang serupa.
The Group applies the “simplified approach” to measuring expected credit losses (“ECL”) which uses a lifetime expected loss allowance for all trade receivables, other receivables and contract assets without significant financing components and the “general approach” for all other financial assets. The general approach incorporates a review for any significant increase in counterparty credit risk since inception.
The expected credit loss reviews include assumptions about the risk of default and expected loss rates. For trade receivables, the assessment considers the use of credit enhancements, for example, letters of credit and bank guarantee. To measure the expected credit losses, trade receivables have been grouped based on similar credit risk characteristics and the days past due.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Instrumen Keuangan (Lanjutan) c. Financial Instruments (Continued)
ii) Liabilitas Keuangan ii) Financial Liabilities
Pengakuan awal Initial recognition
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai.
Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case financial liabilities measured at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang lain-lain.
The Group’s financial liabilities include other payables.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan tingkat bunga efektif.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi pada saat liabilitas dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi suku bunga efektif.
Biaya teramortisasi dihitung dengan mempertimbangkan diskon atau premium terhadap biaya jasa transaksi yang merupakan satu kesatuan dari amortisasi suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, all financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit or loss when liabilities are derecognized as well as through the effective interest method amortization process. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or transaction costs that are an integral part of the effective interest rate amortization.
Penghentian pengakuan Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.