• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI ANALISIS BUTIR SOAL BERDASARKAN TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "APLIKASI ANALISIS BUTIR SOAL BERDASARKAN TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

¹ NurulHuda S. Kariem, Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo

²Moh. Hidayat Koniyo, ST., M.Kom,. Dosen Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo

³Lillyan Hadjaratie, S.Kom., M.Si,. Dosen Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo

1

APLIKASI ANALISIS BUTIR SOAL BERDASARKAN TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA

NurulHuda S. Kariem¹, Moh. Hidayat Koniyo², Lillyan Hadjaratie³ INTISARI

Analisis butir soal sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dan daya pembeda soal. Selain itu, butir soal yang diujikan merupakat perangkat utama dalam system penilaian dari setiap mata kuliah yang telah diselesaikan melalui proses belajar mengajar. Sehingga sangat penting bagi seorang pendidik untuk melakukan analisis dari setiap butir soal yang diberikan untuk membantu meningkatkan kualitas penilaian (test) yang digunakan, melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif. Sebagian besar pendidik, tidak terkecuali di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, belum melakukan kegiatan analisis butir soal setiap selesai melakukan penilaian dari mata kuliah. Untuk itu melalui penelitian ini, dibuatlah sebuah aplikasi yang dapat membantu pendidik (dosen) agar dapat melakukan kegiatan analisis butir soal dari setiap mata kuliah dengan mempertimbangkan nilai yang telah dicapai oleh mahasiswa.Teknikanalisis yang dilakukan adalah berdasarkan 2 kategori yakni tingkat kesukaran dan daya pembeda yang diterpakan pada soal bentuk uraian dan soal bentuk objektif. Aplikasi yang dirancang serta keragaman hasil analisis butir soal, baik berdasarkan tingkat kesukaran dari daya pembeda maupun bentuk soal (uraian dan objektif) menunjukkan bahwa metode yang digunakan untuk menganalisis butir soal dapat bekerja secara efektif, dan direkomendasikan untuk digunakan oleh pihak yang berwenang sebagai metode evaluasi pembuatan soal yang bisa mengetahui kualitas tingkat kesukaran dan daya pembeda dari setiap butir soal yang dibuat.

Kata Kunci: Analisis Butir Soal, tingkat kesukaran, daya pembeda.

PENGANTAR

Butir soal merupakan perangkat utama dalam sistem penilaian dari setiap mata kuliah yang telah diselesaikan melalui proses belajar mengajar. Sehingga sangat penting bagi seorang pendidik untuk melakukan analisis dari setiap butir soal yang diberikan untuk membantu meningkatkan kualitas penilaian (test) yang digunakan, melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif.

Sebagian besar pendidik, tidak terkecuali di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, belum melakukan kegiatan analisis butir soal setiap selesai melakukan penilaian dari mata kuliah yang diajarkan, sehingga soal yang digunakan pada saat penilaian sebagian besar masih dipertahankan dari waktu ke waktu tanpa ditelaah sejauh mana tingkat kesukaran dari setiap butir soal yang diberikan agar fungsi penilaian bisa sesuai dengan yang diharapkan.

(3)

Aktivitas untuk menganalisis butir soal tentu saja memakan waktu dan tenaga apabila dilakukan secara manual, apalagi jika data yang diolah sangat banyak. Untuk itu melalui penelitian ini, dibuatlah sebuah aplikasi yang dapat membantu pendidik (dosen) agar dapat melakukan kegiatan analisis butir soal dari setiap mata kuliah yang diajarkan dengan mempertimbangkan nilai yang telah dicapai oleh mahasiswa. Dengan adanya aplikasi analisis butir soal tersebut, diharapkan setiap dosen dapat meningkatkan kualitas penilaiannya.

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Daryanto (2007), analisis butir soal adalah suatu prosedur sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang kita susun.Analisis butir soal merupakan tahapan yang harus ditempuh untuk mengetahui kualitas dari soal-soal yang telah disusun.

Terdapat beberapa jenis analisis butir soal, diantaranya adalah tingkat kesukaran dan daya pembeda. Menurut Arikunto (2009), bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran butir (difficulty index). Semakin tinggi indeks kesukaran butir maka soal semakin mudah. Soal yang baik adalah soal tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.Tes terdiri dari dua bentuk yaitu tes objektif dan tes uraian, maka dalam melakukan perhitungan tingkat kesukaran digunakan cara yang berbeda. Untuk tes bentuk objektif dalam menghitung tingkat kesukaran (P) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: 𝑃 =JSB dimana B merupakan banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul dan JS merupakan jumlah seluruh siswa peserta tes (Sudijono, 2011). Untuk tes dalam bentuk uraian, tingkat kesukaran dihitung dengan rumus :

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑢𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 = Rata − rata Skor maksimum tiap soal Dimana, 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =Jumlah skor peserta didik tiap soal

Jumlah peserta didik

Selanjutnya, membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan koefisien tingkat kesukaran dengan kriterianya, dimana koefisien 0,00 – 0,30 dikategorikan soal SUKAR; koefisien 0,31 - ,70 dikategorikan soal SEDANG dan koefisien 0,71 – 1,00 dikategorikan soal MUDAH.

Menurut Sudijono (2011), daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara test yang berkemampuan tinggi dengan test yang berkemampuan rendah. Tes bentuk objektif dalam menghitung daya pembeda dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: D= PA - PB dimana D merupakan angka

(4)

indeks diskriminasi, PA merupakan proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar, sedangkan PB merupakan proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar (Arikunto, 2009). Untuk soal bentuk uraian, teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda (DP) menggunakan rumus: 𝐷𝑃 =X KA −X KBSkor maks dimana X ̅ KA merupakan rata -rata dari kelompok atas , X ̅ KB merupakan rata -rata dari kelompok bawah, dan SkorMaks merupakan skor maksium (Arifin, 2011).

Penelitian mengenai analisis butir soal sebelumnya telah dilakukan oleh Amalia (2012), dimana tujuan dari penelitiannya adalah untuk mengetahui kualitas butir soal tes kendali mutu kelas XII SMA mata pelajaran Ekonomi Akuntansi (dalam bentuk objektif), baik soal seri A, B, C, D, maupun E. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara keseluruhan soal Tes Kendali Mutu kelas XII SMA mata pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta pada tahun 2012 baik seri A, B, C, D, maupun E termasuk soal dengan kualitas kategori BAIK.Penelitian sejenis juga telah dilakukan oleh Nurwahyuningsi (2012). Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik soal Try Out bersama mata pelajaran bahasa Indonesia (dalam bentuk objektif), kelas XII SMA Negeri se-Kota Bima Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara umum soal Try Out bersama mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XII SMA Negeri se- Kota Bima Tahun Pelajaran 2011/2012 tergolong BAIK dengan indeks kesukaran SEDANG.

CARA PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Researchand Development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation). Melalui tahapan penelitian dengan model ADDIE dihasilkan sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk menganalisis butir soal pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo. Tahapannya dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Tahapan Penelitian R&D Model ADDIE (Eny dalam Prasetyo, 2012)

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Aplikasi yang dirancang terbentuk berdasarkan beberapa tahapan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation.

Analysis (Analisis)

Analisis yang dilakukan pada tahapan ini adalah analisis permasalahan dan analisis kebutuhan. Salah satu permasalahan yang ditemukan pada saat proses penelitian adalah pada saat pengumpulan data, dimana sebagian besar soal yang diberikan oleh dosen tidak memberikan informasi bobot pada setiap butir soalnya, yang menyebabkan kesulitan dalam melakukan perhitungan analisis butir soal. Untuk analisis kebutuhan terdiri dari kebutuhan input, proses, output.

Design (Perancangan)

Tahapan perancangan sistem digambarkan melalui DAD level 0 dan Relasi antar tabel, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Gambar 2 dan Gambar 3.

1.0 Input Data Master

2.0 Analisis Evaluasi

Butir Soal

Admin Input Data Mahasiswa Data Mahasiswa Mahasiswa

Input Data mata Kuliah

Bobot Uraian Data Bobot Uraian

Input Skor Uraian

Skor Uraian

Daftar hasil analisis user

Input Bobot Soal Objektif

Data Mata Kuliah Mata Kuliah

Data skor Uraian

Data Mahasiswa Data Mata Kuliah

Input Bobot Soal Uraian

Input Skor Objektif

Bobot Objektif Data Bobot Objektif

Skor Objektif Data skor Objektif

Gambar 2 DAD Level 0

Bobot_uraian

Id_bobot * Id_mk **

No_soal bobot

Bobot objek

Id_bobot_objek * Id_mk **

No_soal bobot

Mahasiswa

Id_mhs * nim nama Jurusan

prodi Mata kuliah

Id_mk * kd_mk Nama_mk

jurusan prodi

Skor_Uraian

Id_skor * Id_bobot **

Id_mhs skor

Skor objek

Id_skor_objek * Id_bobot_objek **

Id_mhs skor 1

N 1

N N

1

1

1

1 1

Gambar 3. Relasi Antar Tabel Development (Pengembangan)

Aplikasi dikembangkan dengan bahasa pemograman PHP dan pengolahan database MySQL.

(6)

Implementation (Implementasi)

Implementasi terbentuk berdasarkan hasil dari Analisis, perancangan dan pengembangan pada tahap sebelumnya. Implementasi dilakukan dengan memasukkan sampel data, baik data mahasiswa, mata kuliah, bobot soal, skor dan jumlah nilai. Inputan tersebut diperlukan untuk menghitung tingkat kesukaran dan daya pembeda dari setiap butir soal, sehingga diperoleh uraian hasil analis yang dibedakan oleh bentuk soal, yang terdiri dari bentuk objektif dan uraian.

Gambar 4. Tampilan Home Aplikasi

Gambar 4 di atas merupakan tampilan awal dari aplikasi yang terdiri dari beberapa menu inputan yakn input data mahasiswa, input mata kuliah, input bobot dan input skor.

data mahasiswa yang diinputkan berupa nim, nama, jurusan dan program studi. Untuk data mata kuliah yang diinputkan adalah kode mata kuliah, nama mata kuliah, jurusan dan prodi.

Input bobot terbagi menjadi 2 sub menu yaitu bobot uraian dan bobot objektif. Data bobot soal baik objektif maupun uraian dimasukkan pada setiap butir soal berdasarkan data mata kuliah dari setiap jurusan dan program studi yang telah diinput sebelumnya. Setelah penginputan bobot yang kemudian akan dilanjutkan dengan penginputan data skor nilai mahasiswa, baik pada soal yang berbentuk uraian maupun objektif,

Aplikasi yang dibangun juga bisa menampilkan daftar skor nilai dari semua mahasiswa yang telah diinputkan berdasarkan mata kuliah yang diajarkan, daftar skor tersebut ditampilkan pada menu daftar skor. Menu daftar skor juga memliki dua sub menu yakni uraian dan objektif.

Aplikasi ini juga terdapat menu analisis yang dapat menampilkan hasil dari analisis.

Hasil akhir analisis ini ditampilkan berdasarkan daftar skor. Untuk nilai akhirnya dapat dilihat apakah soal tersebut tergolong sukar atau dpat diterima. Bentuk analisis butir soal dari setiap mata kuliah dapat disajikan secara detail seperti yang terlihat pada Gambar 5, dimana pada setiap soal memberikan informasi nilai koeefisien dan kriteria dari hasil analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda baik soal bentuk uraian maupun objektif.

(7)

Gambar 5. Form Analisis Tingkat Kesukaran

Evaluation (Evaluasi)

Tahap ini dilakukan untuk melihat apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak dengan melakukan uji coba aplikasi. Setelah melakukan pengujian tersebut diperoleh bahwa aplikasi yang dibuat dapat menampikan hasil analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda yang tepat.

Pembahasan

Berdasarkan hasil yang diperoleh, antara tingkat kesukaran memiliki keterkaitan dengan daya pembeda berdasarkan hasilnya, soal itu dikatakan baik jika berada di kategori tingkat kesukaran yang sedang yakni soal tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 dan tabel 2 berikut:

Tabel 1 Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran Soal Uraian (%) Soal Objektif (%) Soal Sukar

Soal Sedang Soal Mudah

12.5 87.5 0 %

35 35 30

Tabel 2 Daya Pembeda

Daya Pembeda Soal Uraian (%) Soal Objektif (%) Soal ditolak/diganti

Soal diperbaiki Soal diterima/diperbaiki

Soal baik

0 % 12.5 %

25 % 62.5 %

47.5 % 17.5 %

7.5 % 27.5%

Aplikasi yang dirancang serta keragaman hasil analisis butir soal, baik berdasarkan tingkat kesukaran dari daya pembeda maupun bentuk soal (uraian dan objektif) menunjukkan bahwa metode yang digunakan untuk menganalisis butir soal dapat bekerja

(8)

secara efektif, dan direkomendasikan untuk digunakan oleh pihak yang berwenang sebagai metode evaluasi pembuatan soal yang bisa mengetahui kualitas tingkat kesukaran dan daya pembeda dari setiap butir soal yang dibuat.

KESIMPULAN

1. Aplikasi telah dibuat mampu menganalisis butir soal dalam menentukan tingkat kesukaran dan daya pembeda.

2. Terdapat keterkaitan antara analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda, dimana semakin sukar atau mudah butir soal yang diujikan maka soal tersebut dinyatakan di tolak dan harus diganti. Soal yang baik itu adalah soal yang tidak terlalu sukar dan juga tidak terlalu mudah.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia , N.A. dan Widayanti, A. 2012. Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas Xii SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Di Kota Yogyakarta, Jurnal Pendidikan

Akuntansi Indonesia , (Online), Vol.10, No.1,

(http://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/download/919/730, diakses 29 April 2013).

Arifin, Z. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Daryanto, H. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nurwahyuningsih. 2012. Analisis kualitas soal try out bersama mata pelajaran bahasa indonesia kelas xii sma negeri sekota bima provinsi nusa tenggara barat tahun pelajaran 2011/2012. [Skripsi] Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. (http://eprints.uny.ac.id/9672/1/cover%20-%20%2004201244078.pdf diakses 29 April 2013).

Prasetyo, Zuhdan. 2012. Kuliah Umum pada Dosen Pembimbing Tesis dan Mahasiswa Magister Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta.Bahan Ajarhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain- lain/zuhdan-kun-prasetyo-med-dr-

prof/KULIAH%20UMUM%20Research%20and%20Development.pdf (diakses 17 Juli 2013).

Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Gambar

Gambar 1 Tahapan Penelitian R&D Model ADDIE (Eny dalam Prasetyo, 2012)
Gambar 2  DAD Level 0
Gambar 4. Tampilan Home Aplikasi
Gambar 5. Form Analisis Tingkat Kesukaran

Referensi

Dokumen terkait

Sekiranya acara yang dianjurkan adalah kerjasama dengan pengurus acara tempatan yang berhubungan dan orang berdaftar, maka pengurus acara tempatan yang

(2) Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan dengan berpedoman pada SPIP sebagaimana diatur dalam Peraturan

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Petri Natalia, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Governance

PELANGGARAN HAK KEKEBALAN DIPLOMATIK ATAS DUTA BESAR ITALIA YANG DITAHAN DI INDIA DITINJAU DARI

Hasil analisis yang telah dilakukan jenis Rhizophora mucronata memiliki nlai INP lebih tinggi yakni 217.12% daripada Sonneratia alba 82.88%, sehingga menunjukkan bahwa peranan

Demikian Jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan oleh Calon Penyedia dalam Proses Penjelasan Pekerjaan ( ฀anwijzing) Pengadaan Peralatan dan Fasilitas

Pada hari ini, Rabu tanggal Empat Belas bulan September tahun Dua Ribu Enam Belas, dimulai pukul 09.30 WITA sampai selesai di Ruang Rapat Pengadilan Tinggi Agarna Mataram telah

Adapun yang menjadi tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut; Secara umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang