AP
~'}-1 '-o'I ZL-vth
HUBUNGAN PENGA W ASAN DAN PERILAKU
KOMIJNIKASI KEPALA SEKOI .. AH DENGAN
KINERJA
(;URU
SMP NEGERI
DI
KI~C_I\I\'IA
TAN MERBAU
Tesis Uute.~k Mcmperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administnasi Peodidikan
PROGRA~f
PASCA
SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI l\IEDAN
ME DAN
T E SIS
HUBUNGAN PENGA W ASAN DAN PERlLAKU
KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DENGAN
KINERJA GURU SMP NEGERI
Dl KECAMATAN MERBAU
ZlJI,KIFl.I
NIM. 035030215
'l'elab. Dipertabankan di Depan Panitia Ujian Tesis pada Tanggal 8 April 2005 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Sal~h. Satu Sy~rnt ontuk Mem~rol~!h Ge~r Magister PendidUqm Program Studi Administrasi Pendidikan
Menyetu,iui, Tim Pembimbing
Prof. Dr. Jr. Zainuddin , M.Pd.
Medan, 8 April 2005
Persetujuan Komisi
Ujian Tesis Magister Pendidikan
Judul Tesis
HliHlJNGAN PJi:NC;AWASAN OAN PKRtt..AKlf
KOMUNIKASI KEPALA SEKOLAH DENGAN
KINERJA GURU SMP NEGERI
Ill K~CAMATAN MI'~RHAlJ
No. Nama
1. Prof. Dr. Jr. Zaiauddin, M.Pd. Pembimbing I
2 Dr. Khairil Ansyari, M.P.d Pembimbing II
3. Dr. Berlin Sibaran4 M.Pd Penguji
4. Dr. Abd. Hamid, M.Pd Penguji
5. Dr. Siman, M.Pd
Penguji
... ····{];2···
MAfiASISWA
N~ma
NIM.
Tanggal Ujian
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat AHah Subhana Wata'ala. atas berkat rahmat dan karunianya tesis yang beJjudul "Hubungan Pengawasan dan Perilaku Komunikasi
KepaJa
Sekolah dengan Kinerjaguru SMP
Negeri di Kecamatan Merbau", yang telah selesai penulis susun dalant rangka memenuhi salah satu persyaratan ootuk menyelesaikan studi program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. PenuJis menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat adanya bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak.Untuk
hal ini penulis menyampaikan rasaterima
kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Zainuddin, M.Pd, dan Dr. Khairif Ansyari , M.Pd sebagai pembimbing Idan U, yang telah membimbing penulis, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Kemudian ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Berlin Sibarani, M.Pd., Bapak Dr. Abd. Hami M.Pd. dan Dr. Sim M.P seba · en 'i da e 1 1
Kepada Bapak Pwf Dr. Ir. Zainuddin, M.Pd., dan Dr. Siman M.Pd., sebagai Ketua dan sekretaris program Studi Administrasi Pendidikan, yang telah memberikan perbatian dan ketjasamanya yang sangat membantu dalam penyelesaian tesis dan Studi
d.i Program Pascasarjanan Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan dan lbu Prof. Dr. Janius Jamin, SH M.S, Rektor Universitas Negeri Medan.
Kepada Bapak Drs. Ismail Ritonga, kepala SMP Negeri 1 Merbau,Bapak Drs.Ihwan, kepala SMP Negeri 2 Merbau dan Bapak Drs. Zulkarnaen kepala SMP Negeri 3 Merbau yang telah banyak membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian ini, bapak dan ibu guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau yang telah menjadi responden dalam penelitian ini.
Secara khusus, ucapan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tersayang yang telah mendidik, dan mendoakan penulis.
Kepada ternan-ternan senasib dan seperjuangan, Jamaluddin S.Pd, Rusdi
Muchlizar S.Pd, Jmran S.pd dan ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan
kepada Ibu Dra.Tina M.Pd yang telah memberikan dorongan dan sugesti dalam perkuliahan maupun penyeiesaian tesis ini.
Akhimya ucapan terima kasib yang sangat mendalam kepada Istri tercinta, EJJy Rosa Sitorus, dan anak kami, Julia Harfani Manurung, Isna Raftka Manurung dan Fitra Ardhana Manurung yang dengan penuh kesabaran,ketabahan,dan Pengorbanan semasa penulis mengikuti perkuliahan maupun dalam penyelesaian tesis ini
Medan, April 2005 Penulis,
Zufkifli
ABSTRAK
Zulkifli, Hubungan Pengawasan dan Perilaku Komunikasi Kepala Sekolah Dengan
Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau. Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2005.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara; Pertarna, pengawasan kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau. Kedua, perilaku komunikasi kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri di
Kecamatan Merbau. Ketiga, pengawasan dan periJaku komunikasi kepafa sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau.
Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau berjumlah 92 orang terdiri dari 3 SMP Negeri pada tahun ajaran 2004/2005. Sampel
.
.
.
. .Random Sampling.
Ada tiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, Pertama, terdapat hubungan yang signiflkan antara pengawasan kepala sekolah dengan kinerja guru.
Kedua, terdapat hubungan yang signiflkan antara perilaku komun.ikasi kepala sekoJah dengan kinerja guru. Ketiga terdapat hubunga.n yang signifikan antara. pengawasa.n dan
periJaku komwt.ikasi kepala sekolah secara bersarna-sama dengan kinelja guru.
fnstrumen penelitian adalah kuesioner untuk variabel pengawasan kepala sekolah (XI)
untuk variabel perilaku komunikasi kepala. sekoJah (X2) dan variabel kinerja guru SMP
Negeri di Kecamatan Merbau (Y). Uotuk menguji validitas dilakukan analisis butir
soaJ,
sedangkan reliabilitas instrumen dianalisis dengan teknik Alpha Cronbach. Hasil uji coba untuk instrumen variabeJ pengawasan kepala sekolah. (r =0,8992), variabelperilaku komunikasi kepala sekolah (r= 0,8916. ) dan untuk variabel kinerja guru (r = 0,8714).
Hasil penelit:ian ini menemukan bahwa (I) terdapat hubungan yang signifikan
antara pengawasan kepala sekolah (X1) dengan kinerja guru (Y) dengan koefisien
korelasi sebesar 0,516 dan (2) terdapat hubw1gan yang signifikan an tara perilaku
komunikasi kepala sekoJah (X2) dengan kinerja guru (Y) dengan koefisien korelasi
sebesar 0,663 . (3) terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan dan perila.ku komunikasi kepala sekolab secara bersarna-sarna dengan kinetja guru SMP Negeri di
Kecamatan Merbau dengan koefisien korelasi sebesar 0, 726. Persamaan regresi ganda adalah
Y=
-5,050+
0,307X1 + 0,794X2•ABSTRACT
ZuJkifli, The Corelation of the Control and Communicative Attitude of the Principal and Performance of the state Junior High School teachers at Merbau Sub-district. The thesis of Postgraduate Programs at Medan State University.
2005.
This research is aims at finding out the Corelation between ; First, Control of the principal and performance of the State Junior High SchooJ teachers in Merbau Sub-district Second, Communicative attitude of the principal and performance of the junior high school teachers in Merbau Sub-district. Third, Control and conununicative attitude of the principal simultaneously and performance of the state jWJior high school teachers in Merbau Sub-district
The ulati f ·
at Merbau Sub-district from 3 State Junior High Schools in academic year 2004/2005. ft included 41 samples taken by using Stratified Proportional Random Sampling
There are three hypothesis proposed in this research. First, there is a significant Corelation between control of principal and teachers' performance. Second, there is a significant Corelation between communicative attitude of the principal and teachers' perfonnance. Third, there is a significant corelatio.n between the control and communicative attitude of the principal simu1taneously and teachers' perfonnance . The instruments included questionnaire for control variable of principal (Xl ), for variable of communicative attitude of principal (X2), and for variable perfonnance of the state junior high school teachers in Merbau Sub-district (Y). For validation test, problem-item analysis was done whereas for reliability of instrument, Alpha Cronbach analysis was used.The results of testing for control variable of priooipal (r-=0,8992.), and for variaJe conununicative attitude of the principal (r=<>,8916.),and for variable perfonnance ofthe principal (r=0,8714).
The results of the research showed that (l ). Tl1ere was a significant corelation between control of principal (XI) and the teachers' perfonnance (Y) and the correlation coetfficent of 0.516 and (2). There was a significant corelation between communicative attitude of the principai(X2) and teachers' perfonnance(Y) and the correlation coefficient of 0 .663. (3). There was a significant coielation between the control and communicative attitude of the principal simultaneously and teachers' perfonnance of the State Junior High School at Merbau Sub-district and corelation coefficient of 0. 726. The multiple regression equation Y
=
-.5050 +0,307
X1 +
0.794Xz.A. Latar Belakaog Masalah
BABI
PENDAHtJLUAN
Sekolah sebagai lembaga pendidikan fonnai memiliki peran yang sangat strategis daJam mempersiapkan anak didiknya untuk mengha.dapi masa depan yang jauh berbeda dengan hari ini. Oleh karena itu proses pembelajaran yang dilaksanakan
dalam
mewujud.kan
kualitas yang ti.nggi tersebut, diantaranya fuktor
gu~ prestasianak didik, buku pelajaran, proses pendidikan, aJat-alat pembelajaran, manajemen sekolah dan faktor keluarga.
Di antata semua faktor yang dapat memberikan kontribusj ya.ng cukup
berarti
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran a.dalah faktor guru. Guru adalah perencana, penanggung jawab, evaJuator dalam proses pembelajaran.sebagaimana dikemukakan oleh Tafsir (1994) bahwa guru bertugas da1am: l) membuat persiapan mengajar. 2} mengajar, 3) mengeva1uasi hasjJ belajar, Bahkan guru harus mampu melakukan inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran, sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.
yang paling konsisteo dan sangat kuat dalam menentukan mutu pendidikan. Guru yang berkualitas adalah
guru
yang mampu membelajarkan siswa secara efektif sesuai dengan keadaan sumber daya dan Iingkungannya dan mampu melahirkan lulusan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan. Oleh karenaitu
upaya peningkatan kualitasgwu dalam melaksanakan tugasnya harus diprioritaskan.
Menurut
Moully ( 1977 : 34)agar
guru dapatmenjalankan
tugas membelajarkan siswasecara
efektif,guru
tersebut harus memiliki riga kemampuan yaitu : 1) Mengarahkan dan memotivasi siswa, 2) Memberikan pengalaman belajar, 3) Mengembangkan kepribadiao secara menyeluruh.Oengan kemampuan tersebut tugas dan tanggung jawab gwu itu tidak hanya mentransper ilmu pengetahuan saja akan tetapi guru akan bertugas dan bertanggung jawab sebagai demonstrator atau pengajar, administrator, mediator dan evaluator sebagaimana diungkapkan oleh Usman (1995 : 9) bahwa tugas dan tanggung jawab
guru itu meliputi:
I. Guru sebagai demonstrator atau pengajar, menekankan aspek kemampuan dalam menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam
hal
ilmu yang dimilikinya karenahal
ituakan
sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.2. Guru sebagai administrator kelas, tugasnya ini menekankan pada aspek jalinan ketatalaksanaan bidang pengajaran dan bidang-bidang lainnya yang
berkaitan
dengan dinamika
kelas pembelajaran.3. Guru sebagai mediator, menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan bahkan memiliki ketrampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan media itu baik.
Efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, tidak hanya terletak pada
guru saja akan tetapi berbagai komponen yang terlibat dengan proses pendidikan.
maka sangat ironis jika terjadi anomali pendidik:an yang kehilangan karakter paedagogisnya, selalu ditujukan kepada kinerja guru. Kalau mutu pendidikan turun,
guru disalahkan. Kesalahan selalu diarahkan kepada guru. Sebagaimana dikemukakan
dalam Gerbang Majalah Pendidikan, {Edisi 10. April 2004 : 35). Maraknya
perkelahian antar pelajar menjadikan guru sebagai sasaran umpatan".
Kondisi di atas sebenamya tidak selamanya benar, karena dalam proses
pendidikan banyak pihak yang terlibat, perlu dilakukan pendekatan sistem, untuk
mencari solusi pennasalahan pendidikan. Artinya komponen pendidikan lainnya perlu dianalisa dan mendapat perhatian yang serius. Demikian juga dengan
pelaksanaan tugas
dan tanggungjawabguru.
Untuk semua itu perlu dilakukan analisa terhadap eksistensi guru dengan
berbagai permasalahannya. ketersediaan sarana dan prasarana, lingkungan bahkan
sampai pada persoalan eksistensi pimpinan di tingkat Departemen, Dinas dan
sekolah. Tidak adanya perhatian yang serius, akan menimbulkan pennasalahan
yang
diakibatkan oleh adanya kesenjangan, baik itu kesenjangan ekonomi, maupun status
sosiaJ. apalagi tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap guru untuk lebih
menampilkan kinerja yang lebih optimal.
Optimalisasi kinerja guru dalam mengirnplementasikan tugas dan tanggung
jawab dalam proses pembelajarannya banyak faktor yang mempengaruhi. diantaranya
fak.tor internal dan faktor ekstemal. Faktor internal meliputi sikap, minat. inteligensi,
motivasi, pengetahuan, dan kepribadian. Faktor ekstemal meliputi isentif atau gaji,
suasana ketja, sarana prasarana, kepemimpinan kepala sekolah, lingkungan sekolah,
disiplin dan iklim kerja, perilaku komunikasi, perencanaan, pengawasan,
pelaksanaan tugas, evaluasi, budaya keija.
PengaWciSan dan perilaku komunikasi kepala sekolah juga merupakan dua
faktor yang mempengaruhi kinerja guru, sebab seseorang yang melaksana.k:an tugas
mengajar tanpa adanya pengawasan, sulit untuk melak:ukan analisis apakah tugas dan
tanggung jawabnya sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai atau tidak.
Menyesuaikan antara kinerja guru dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya merupakan tujuan dari pengawasan. Hal ini di1akukan agar kinerja guru diperoleh dengan optimal, efisien dan efektif
Untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kinerja guru, harus didukung oleh
pengawasan yang berkualitas, karena jika tidak: didukung dengan pengawas yang berkualitas, maka konotasi kerja pengawas akan dikhawatirkan cenderung mencari
kesalahan-kesaJahan guru saja. Seyogianya dalam lembaga pendidikan, aktivitas
pengawasan kepala sekolah harus memberikan bantuan dan layanan untuk
memperbaiki ketidaksesuaian kerja dengan apa yang telah rencana. Atau esensi yang utama dalam pengawasan bukanlah mencari kesalahan atau menyudutkan guru,
tetapi mencari kesesuaian antara perencanaan dengan implementasi kerja, mencari
kebenaran terbadap pekerjaan yang dilakukan oleh guru.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam
komunikasi merupakan alat untuk berbagi pemikiran, perasaan dan sumber daya. Jika ini yang diterapkan upaya mencari kebenaran ke.Jja akan rnudah diperoleh. Apalagi komunikas.l yang dilakukan oleh kepala sekolah menunjukkan komunikasi yang efekti [
Menurut
Rahmat (2004) komunikasi yang efektifitu
ada lab 1) pengertian, penerimaan yang cennat dari isi stimuli, 2) kesenangan, komunikasi yang dilakukan untuk membuat komunikan rnenyenangkan, 3) ada pengaruh pada sikap, 4) hubungan yang makin baik dan adanya tindakan.Efektivitas komunikasi merupakan upaya kepala sekolah sebagai komunikator untuk memberikan pengertian terhadap pesan yang disampaikan kepada komunikan atau usahakan guru sebagai kom'unikan memahami benar pesan yang disampaikan tersebut dan bagaimana komunikator harus membuat guru tertarik dan benninat untuk mendengarkan dengan baik pesan yang akan disampaikan. Sehingga mempengaruhi sikap komunikan untuk merasa senang dan teijadi hubungan yang
baik
anatara kounikator
dengankomunikan.
Dalam perilaku komunikasi kepala sekolah diwujudkan melalui hubungan dengan guru sebagai bawahannya. Perilaku komunikasi inilah yang akan dapat menentukan dan mengkondisikan suasana atau iklim kelja yang kondusip, harmonis dan rnenggembirakan penuh dengan rasa kekeluargaan. Perilaku komunikasi yang dapat meningkatkan kinerja guru adalah komunikasi yang mengutamakan
penyampaian
pesan dengan interprestasi yang sama dan adanya rasa saling menghargai dan menghormati dari informasi-infonnasi yang disampaikan oleh siapa saja, tidak ada diskriminasi komunikasi.Perilaku komunikasi mempunyai arti yang sangat besar untuk. mewujudkan kinerja
guru,
karena dengan perilaku komunikasi yang efektif dalarn arti salingmemaharni akan memotivasi guru untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Karena adanya rasa dan pemahaman pesan yang sama dan jelas, tentu saja
akan lebih
dapat
meningkat kinerja yang berkualitas.Perilaku komunikasi yang tidak efektif akan sulit mengalarni perkembangan kinelja, karena guru akan merasa tidak perduli terhadap perintah yang diberikan kepadanya. Hal ini disebabkan komunikan (guru) tidak atau kurang memahami pesan
yang diinfonnasikan. Jika ini dibiarkan saja tanpa adanya perubahan dikhawatirkan
kinelja guru tidak akan optimaL
Dari studi pendahuluan penulis menemukan ada indikasi rendahnya kineJja guru SMP di Kecarnatan Merbau, hal ini terlihat dari adanya guru yang tidak
memenuhi administrasi guru seperti tidak membuat satuan pengajaran (SP), malas mengoreksi tugas siswa. Masih ada guru yang hadir di sekolah tidak tepat waktu atau hadir di sekolah jika ada jam mengajar saja, lambatnya masuk ke ruangan kelas.
fenomena lain yang terlihat adalah banyaknya guru yang kurang memanfaat lingkungan sebagai sumber belajar, seperti kurangnya memanfaatkan perpustakaan
dan lembaga-lembaga yang ada kaita.nnya dengan kependidikan.
Untuk mengatasi masalah kinelja guru. pihak sekolah bekerjasama dengan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kecamatan Merbau yang
dilakukan dengan meningkatkan profesionalisme guru melalui in-service education
diajarkannya. Bahkan kepala sekolah sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap keberhasilan pendidikan juga diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan lanjutan atau diikutsertakan dalam pendidikan dan pelatihanlpenataran. Sehingga kepala sekolah memiliki pengetahuan dan wawasan tentang manajerial khususnya berkaitan dengan bidang pengawasan dan perilaku komunikasi. Dengan kondisi ini
kepala sekolah
dapat
membantu para guru untuk mewujudkan kinerja yang lebih optimal. Namun realita di lapangan dari hasil pengamatan. masih ada sebagian guru yang beJum menunjukkan kinerja yang optimal.Berdasarkan rendahnya kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ilmiah dengan mengambil judul
"Hubungan Pengawasan dan Perilaku Komunikasi Kepa/a Seko/ah dengan Kinerja
Guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau ".
B. ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : ( 1) Bagaimana sistem pengawasan kepaJa sekolah di
SMP Negeri Kecamatan
Merbau? (2)Bagaimana
hubunganpengawasan
kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Merbau? (3)
Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Merbau? ( 4) Apakah pengawasan kepala sekolah memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja guru
SMP
Negeri Kecamatan Merbau? (5) Bagaimana kepalasekolah berpenm sebagai pengawas terhadap bawahannya? (7) Bagaimana hubungan
perilaku komunikasi dengan kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Merbau? (8)
Usaha-usaha apa saja yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan
kinerja guru
SMP
Negeri Kecamatan Merbau?C. Pembatasan Masalah
Dari masalah~masalah yang ada pada identifikasi di atas. banyak variabel yang tidak mungkin diamati secara keseluruhan, oleh karena itu penelitian ini hanya
dibatasi pada hubungan pengawasan kepa.la sekolah dengan kinerja guru, hubungan perilaku komunikasi dengan kinerja guru serta hubungan Pengawasan dan perilaku
komunikasi kepa1a sekolahdengan kinelja guru SMP Negeri Kecamatan Merbau.
D. Perumusan Masalab
Berdasarkan latar masalah, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara pengawasan
kepala sekolah dengan kinetja guru SMP Negeri Kecamatan Merbau?
2 Apakah terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara perilaku komunikasi kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri Kecamatan
Merbau?
3 Apakah terdapat hubungan yang positip dan signifikan antara pengawasan dan
SMP Negeri Kecamatan Merbau ?
E. Tujuan Penelitian Penelitian
ini
bertujuan1. Untuk mengetahui hubungan pengawasan kepala sekolah dengan kinerja guru
SMP Negeri Kecamatan Merbau.
2. Untuk mengetahui hubungan perilaku komunikasi kepala sekolah dengan kinelja
3. Untuk mengetahui hubungan antara pengawasan dan perilaku komunik:asi kepala sekolah secam bersama-sama dengan kinerja guru SMP Negeri Kecamatan
Merbau.
F. Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat penelitian ini yaitu manfaat secara teoritis dan praktis.
Secara teoritis basil penelitian ini dihampkan bennanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan dapat memperkaya khasanah terhadap jenis penelitian yang sama
dan memperkuat teori-teori yang telah dikembangkan sebelumnya.
Secara praktis, peneJitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
informasi dan masukan bagi guru, kepala sekolah dan pihak lain yang terlibat dalam bidang pendidikan khususnya berkenaan dengan kinerja guru yang berkaitan dengan Penga\WSan dan perilaku komunikasi kepala sekolahyang dilakukan.
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, analisis
dan
peng>J.jianhipotesis-hipotesis yang ada dalam penelitian ini, maka penulis menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1.
kineija guru. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (ry1) sebesar
0,516, sedangkan nilai korelasi detenninasi (r2y1) sebesar 0,266 menunjukkan
bahwa kontribusi pengawasan kepala sekolah terhadap kinetja guru sebesar 26,6
%. Berarti pengawasan kepala sekolah marnpu meningkatkan kinerja guru,
sehingga makin baik pengawasan kepala sekolah maka semakin baik pula IJnerja
guru. Sebaliknya makin rendah pengawasan kepala sekolah, maka semakin rendah
kinetja guru. Kontribusi pengawasan kepala sekolah terhadap kinerja gum sebesar
26,6 %. Berarti sisanya 73,4% disebabkan oleh variabel-variabe1 lain yang tidak
tennasuk dalam penelitian ini.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku komunikasi kepala sekolah
dengan kinetja guru. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (ry2) sebesar
O,ht11, ~angkan nilai knr~l~si determinasi {r\n) sebesar 0,439 menunjukkan
bahwa kontribusi perilaku komWiikasi kepala sekolah terhadap kinetja guru
sebesar 43,9%. Berarti perilaku komunikasi kepala sekoJah mampu meningkatkan
semakin baik pula kinerja guru. Sebaliknya makin rendah perilaku komunikasi
kepala sekolah, maka semakin rendah kinerja guru. Kontribusi perilal:u
komunikasi kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 43,9%. Berarti sisanya
56,1% disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini.
3. Terdapat hubungan berarti antara pengawasan dan perilaku komunikasi kepala
sekolah secara bersarna-sama dengan kine.rja
guru.
Halini
ditunjukkan oleh nilaikoefisien korelasi (R) sebesar 0,726 sedangkan nilai korelasi determinasi (R2)
sebesar 0,527 rnenunjukkan bahwa kontribusi pengawasan dan perilaku
komunikasi kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 52,7 %. Sedang sisanya
47,3% bernsal dari variabellain yang tidak tennasuk dalam penelitian ini.
Berarti pengawasan dan perilaku komunikasi kepala sekolah mampu
meningkatkan kinerja guru, sehingga makin baik pengawasan dan perilaku
komunikasi kepala sekolah maka semakin baik pula kinerja guru. Sebaliknya
makin rendah pengawasan dan perilaku komunikasi kepala sekolah, maka semakin
rendah kinetja guru.
B. lmplikasi Hasil Penelitian.
Beberapa implikasi dapat ditarik dari hasil penelirian ini, terutarna implikasi
terhadap kebijakan-kebijakan yang diambiJ oleh Dinas Pendidikan di Kabupaten
Labuhan Batu. diantaranya :
1. Upaya peningkatan kinerja guru melalui peningkatan pengawasan kepala
sekolab
Upaya untuk meningkatkan pengawasan kepala sekolah SMP Negeri di
Kecamatan
Merbau Kabupaten LabuhanBatu
dapat dilakukan dengan betbagai caradiantaranya adalah melalui pelatihan, diskusi, seminar, lokakarya. yang berkaitan
dengan pengawasan. Karena dengan memberikan pelatihan, seminar dan diskusi atau
sejenisnya yang berkaitan dengan pengawasan akan dapat menambah wawasan
n etahuan ke
tentang pengawasan yang dimilikinya, kepala sekolah mampu sebagai
narasumber,
fasilitator, motivator dan pengendali. Setiap aktivitas pengawasannya senantiasa
merujuk pada pengetahuan yang dirnilikinya. Kepala sekolah melaksanakan tugas
pengawasnnya benar-benar berada pada proporsinya.
Di samping itu juga memberikan peluang kepada kepala sekolah untuk
mengikuti pendidikan lanjutan (Sl atau S2).
2. Upaya peningkatan kinerja guru melalui perilaku komunikasi kepala sekolab
Dalam meningkat kinelja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau Kabupaten
Labuhan Batu, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah mengefektitkan perilaku
komunikasi kepala sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mernberikan wawasan
pengetahuan tentang komunikasi yang efektif, melalui pendidikan dan pelatihan.
Sehingga dengan pendidikan dan pelatihan kepala sekolah merniliki pengetahuan
infonnasi. Atau kcpala sekolah mampu memberikan pengertian, kesenangan, pengaruh
pada sikap. Dengan demikian efektivitas komunikasi tercapai.
Bcrarti implementasi perilaku komunikasi kepala sekolah yang mampu
memberi kan interprestasi yang sama, dengan ungkapan emosional, pemahaman arus
komunikasi serta cara penyeampian infonnasi dapat meningkatkan kinerja guru SMP
Negeri di Kecamatan Merbau. Untuk itu perilaku komunikasi kepala
sekolah
merupakan variabel penting yang patut dipertimbangkan dalam upaya meningkatkan
ktnerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau Kabupaten Labuhan Batu.
3. Upaya peningkatan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau melalui
peningkatan pengawasan dan perilaku komunikasi kepala sekolah secara bersama-sama.
Pengawasan dan perilaku komunikasi kepala sekolah secara bersama-sama
memiliki hubungan dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau Kabupaten Labuhan Batu. Dengan demikian pengawasan dan perilaku komuni9kasi kepala sekolah
perlu ditingkatkan sebagai upaya peningkatan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan
Merbau. Berdasarkan temuan penelitian di lapangan bahwa pengawasan kepala
sekolah memberikan kontribusi 26,6% terhadap kinerja guru SMP negeri di Kecamatan Merbau, perilaku komunikasi kepala sekolah memberikan kontribusi 43,9% terhadap
kinetja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau. Sedangkan secara bersama-sama
pengawasan dan perilaku komunikasi kepala sekolah memberikan kontribusi sebesar 52,7% terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Merbau Kabupaten Labuhan Batu.
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa kedua variabel tersebut baik
secara pa1-sial maupun secara bersama-sama memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru. Oleh sebab itu bagi Dinas Pendidikan lli Kabupaten Labuhan Batu untuk mengkaji dan mencari upaya-upaya apa saja yang dapat digunakan untuk meningkatkan kedua variabel tersebut.
Fokus pada kinerja guru, upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kinetja guru SMP Negeri
w
Kecamatan Merhau Kabupaten Labuhan Batu dapat dilak.ukan dengan memberikan rew.:lrd (penghar.gaan), dan sangsi bagi para guru,memberikan kesempatan untuk mengikuti peru:Jidjkan la.nj.utan.
Di samping itu juga dilakukan monitoring terpadu di Dinas Pendidikan dan masyarakat rnelalui dewan pendidikan atau komite sekolah, pihak sekolah di
Kecamatan Merbau untuk melakukan huhun.gan timbal balik, sekaligus mernberikan penilaian terhadap kinerja sekolah.
C.
Saran-saran.
Berdasarkan hasi1 dan pembahasan penelitian, pengujian hipotesis, dan kesimpulan maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penel)tian Janjutan dapat meJakukan penelitian terhadap v~riabel-variabel yane: kemungkirum mempunyai hub.ungan dengan kinerja guru yang belum diteliti pada penelitian dalam bentuk penelitian kualitatif
2. Kepada pam peneliti yang melakukan penelitian yang sama tentang pengawasan
dan perilaku komun.ikas.i serta kinetja guru, agar memperhatikan
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan penimbangan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Labuhan Batu dalam meningkatkan kineija guru melalui
berbagai kegiatan an tara Jain : mengadakan seminar -seminar, lokakarya, penataran tentang pengawasan dan komunikasi, memberikan penghargaan berupa
biaya pendidikan lanjutan bagi guru yang mempunyai prestasi ketja yang tinggi. 4. Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan masukan bagi kepala sekoiah untuk lebih
meningkatkan kineijanya melalui peningkatan pengawasan, dan komunikasi. guru dengan meningkatkan pengawasan dan perilaku komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (I 990). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
Jakarta:
PT.Raja
Grafindo PersadaBafadal, Ibrahim. (1992). Supervisi Pengajaran Teori dan Aplikasinya dalam Membina Projesiona/ Guru. Jakarta :
Bumi
Aksara.Best, J.W. (1977). Research in Education Teij. Sanafiah Faisal Surabaya : Usaha Nasional.
Cochran, William. G.( 1974). Sampling Techniques. New Delhi Eastern Private Ltd.
Departemen Pendidikan
dan
Kebudayaan, (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996). Pedoman Pokok Pembinaan Kesiswaan tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemantapan Wawasan Wiyatamandala. Ttp. : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Kesiswaan.
Echols, John. M. dan Shadily. Hasan. (1996). An nnglish Indonesian Dictionary.
Jakarta: PT.Gramedia
Cet. XXIII.
Efendy, Onong Uchjana, (1986),
Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: RemadjaKarya.
Gondokusumo, ( 1986). Komunikasi Penugasan. Jakarta : Gunung Agung.
Hajar, I. ( 1996 ). Da.wr-Dasar Metodo/ogi Penelitian K uantitatif dalam Pendidikan,
Jakarta : Raja Garafindo Persada.
Handayaningrat, Sowamo. (1990). Pengantar Studi Jlmu Administrasi dan
Manajemen. Jakarta: Haji Masagung.
Hamijoyo, Santoso. (1990). Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Perilaku dalam Masyarakat. Seminar Nasiona1 Peranan dan Tantangan Ilmu
Komunikasi Menghadapi Megatrend 2000, serta Memasyarakatkan
Teknologi Komunikasi Dalam Rangka Pembangunan Nasional. Unpad Bandung.
Handoko, Hani, T. (2002). Managemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Y <~gyak8rt~ : BPFE.
_ _ _ _ _ _ , (1984). Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Hovland, II Janis, H. Kelly, (1983). Communication and Persuation. New Heaven
Conn, Jale University Press.
Irianto, Yusuf. (2001). Tema-Tema Pokok Manajemen Sumber Daya Manusia.
Suraba a: Insan Cen ki
Indrawan, WS. ( 1999.) Kamus Ilmiah. Surabaya : Cipta Media.
Irianto, Agus. ( 1988). Statislik Pendidikan (/},Jakarta: Dirjen Dikti.
Jhonson, C.E. (1980). Answer to Some Basic Questions About Teacher and CBTE.
Atlanta: Georgia University.
Kornaruddin, ( 1991). Managemen Kantor : Teori dan Praktek. Bandung : Sinar Baru.
Krech., Cruthfield. & Ballachey. (t 962). Individual ini Society. Tokyo: McGraw Hill
Company.
Kertonegoro, Sentanoe. ( 1983 ). Manajemen Organisasi. Jakarta; Widya Press.
Mangkunegara, A Anwar. ( 1995). Manajemen Sumber Daya Man usia Perusahaan.
Bandung : PT. Rernaja Rosdakarya.
Moekijat, (1989). Menejemen Kepegawaian. Bandung: Mandar Maju.
Purwadanninta, W.J.S. (1986). Kamus Umum Bahasa indonesia. Jakarta Balai
Pustaka.
Rahrnad, Jalaluddin" (2004 ). Ps;ko/ogi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya
Ruky, Acmad. S. (2002). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Ricky, W.G. Gregory. M. (1986). Organizational Behaviour. Boston
Houghton Mifflin Company.
Sahidal, Kastri. (2003 ). Hubungan Kemampuan Manajemen Penyuluhan Lapangan KB dan Efektivitas KomWlikasi Yang Di1akukan Terhadap Pencapaian Program KB eli Kabupaten Aceh Tenggara. Tesis. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Singg1h, Santoso.(200 l), SPSS Versi IO Mengelola Data Statistik Secara Profesional.
Jakarta : Gramedi a.
Sudjana, (1996). Metode Statistik. BandWlg: tarsito.
Stepphen, P. Robbins, (1996) Prilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi,
diterjemahkan Pujaatmaka. Jakarta : Prenha1indo
Sahertian,. Piet. A (1994). Profit Pendidikan Profosional. Yogyakarta: Andi Offset.
Stoner, James. A.F. dan R. Edward. FreetnaiL (1992). Management. New York :
Prentice Hall International. Inc.
Siagian, Sondang. P. (1989). Fungsi-Fungsi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Scoot, W.G. (1962). Human Relation In Management Behavior. Science Approach,
Illions, Homewood.
Tuckman, W. (1975). Measurement Educational Outcomes . Fundamental of
Testing. New York: Harcourt Brace Javanovich Inc.
_ _ _ _ _ . (1972). Condunting Educational Research. New York Horcourt
Brace Jovanovich Inc.
Timpe, ( 1993). Kiner;CL Jakarta : Gramedia.
The New Ensiklopedia Brilanica. (1974). William Benton Publisher
Umar, Husein. (1999). Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisa,r;i. Jakarta :
Gramedia Pustaka
Usman, Moh. Uzer. ( 1995). Menjadi Guru Profe.vional (UU RI Nomor 2 Tahun
1989) Beserta Peraturan Pelaksanaannya 1990. Jakarta: Dwi Grafika, Cet.
1.
Widjaja, A.W. (1987), Komunikasi Administrasi Oreganisasi dan Manajemen Dalam
Pembangunan. Jakarta : Bina Aksara
Wahjosurnidjo., (1999). Kepemimpinan Kepala Sekoiah tmjuan teoritik dan permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Yeyet, (1993). Pengaruh Komunikasi Tatap Muka Terhadap Pengambilan Keputusan Penggunaan MKET Oleh PUS di Kabupaten Bandung, Tesis. Bandung :
Universitas Ped"ad·aran.
Yusuf, A dkk. (2002). Pedoman Pengawasan Untuk Madrasah dan Sekolah Umum.
Jakarta: Mekar Jaya.