• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Guna Menunjang Pengendalian Internal Penjualan Kredit Pada PT. Prima Anugerah Mandiri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Guna Menunjang Pengendalian Internal Penjualan Kredit Pada PT. Prima Anugerah Mandiri."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Dampak dari krisis ekonomi global sangat mencemaskan seluruh bangsa di dunia. Memburuknya perekonomian dunia telah menyebabkan banyak perusahaan di dunia mengalami kebangkrutan. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari dua ratus juta jiwa, memiliki daya tahan yang lebih baik daripada sebagian negara lainnya.

Krisis ekonomi yang melanda menjadikan persaingan usaha semakin ketat, sedangkan tujuan utama dari setiap perusahan adalah untuk memperoleh laba seoptimal mungkin. Untuk mendapatkan keunggulan melebihi pesaing, perusahaan dituntut untuk menjalankan sistem yang efektif dan efisien.

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan beberapa kegiatan penunjang yang diantarannya adalah adanya pengendalian internal. PT. Prima Anugerah Mandiri adalah perusahaan distribusi yang hampir seluruh aktivitas penjualan dilakukan secara kredit. Maka dari itu perusahaan memerlukan pengendalian internal atas penjualan kredit karena penjualan merupakan salah satu sumber pendapatan perusahaan yang paling besar. Jika sistem penjualan kredit dalam perusahaan tidak berjalan baik maka dapat terjadi piutang yang tidak tertagih, hal ini tentu akan merugikan perusahaan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem penjualan kredit pada PT. Prima Anugerah Mandiri dan pengendalian internal yang terdapat di dalam perusahaan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data sehingga memberikan gambaran yang jelas dan tegas.

(2)

DAFTAR ISI

2.1.5 Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi... 9

(3)

2.2 Penjualan Kredit... 17

2.3.1 Pengertian Pengendalian Internal... 23

2.3.2 Tujuan Pengendalian Internal... 24

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 38

3.1.2 Tujuan dan Misi Perusahaan... 39

(4)

3.1.4 Uraian Tugas... 41

3.1.5 Produk yang Dijual... 44

3.2 Metode Penelitian... 45

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 48

4.1 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT. Prima Anugerah Mandiri... 48

4.1.1 Prosedur Penjualan Kredit di PT. Prima Anugerah Mandiri... 48

4.1.2 Kebijakan Plafond... 53

4.2 Unsur- Unsur Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit... 54

4.2.1 Bagian-Bagian yang Terkait... 55

4.2.2 Formulir-Formulir yang Diguna..n... 58

4.2.3 Unsur-Unsur Pengendalian Interal... 59

4.3 Pembahasan... 62

4.3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Guna Menunjang Pengendalian Intenal Penjualan Kredit... 62

4.3.2 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit yang Baru... 65

(5)

Sistem Baru... 68

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 72

5.1 Simpulan... 72

5.2 Saran... 74

DAFTAR PUSTAKA... 76

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pesanan ……….... 77

Lampiran 2 : Surat Penolakan Pesanan ………... 78

Lampiran 3 : Faktur Penjualan Kredit ……… 79

Lampiran 4 : Kartu Pembayaran Piutang ……… 80

Lampiran 5 : Kartu Piutang …………...……… 81

Lampiran 6 : Daftar Tagihan …...……….. 82

Lampiran 7 : Register Faktur ………. 83

Lampiran 8 : Flowchart Penjualan Kredit Lama ……… 84

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)

Lam piran

SISTEM INFORMASI AKUTANSI PENJUALAN KREDIT YANG BARU

(25)

Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sejak akhir tahun 2008, dampak dari krisis ekonomi global sangat

mencemaskan dan telah dirasakan oleh seluruh bangsa di dunia.

Memburuknya perekonomian dunia telah menyebabkan banyak

perusahaan di dunia berada di ambang kebangkrutan. Namun begitu,

dengan jumlah penduduk lebih dari dua ratus juta jiwa, Indonesia memiliki

daya tahan yang lebih baik untuk menghadapi krisis global ini

dibandingkan sejumlah negara lain. (Muladi, 2009)

Globalisasi ekonomi, persaingan yang semakin ketat, krisis

ekonomi yang melanda dunia pada umumnya, dan Indonesia khususnya

telah menuntut perusahaan untuk beroperasi secara lebih efisien, efektif

dan terkendali. Hal ini juga berarti meningkatnya persaingan yang

menuntut perusahaan untuk memiliki sistem yang memadai.

Dengan daya saing yang demikian ketat, maka kebutuhan akan

informasi dalam penyelenggaraan kegiatan usaha perusahaan merupakan

hal yang sangat penting. Informasi merupakan sumber daya yang sangat

dibutuhkan oleh perusahaan untuk bersaing dan mendapatkan keunggulan

(26)

Bab I Pendahuluan

Setiap perusahaan mempunyai tujuan dalam melakukan

aktivitasnya. Namun, tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

memperoleh laba yang optimal dengan menggunakan segala kemampuan,

strategi, dan sumber daya yang dimiliki. Untuk mencapai tujuan tersebut

perusahaan harus dapat mengendalikan segala kegiatan yang ada. (La

Midjan dan Susanto, 2001)

Perusahaan memperoleh laba dengan cara melakukan aktivitas

penjualan, baik berupa barang maupun jasa. Penjualan adalah salah satu

sumber utama pendapatan perusahaan, dan juga sebagai alat ukur

kesuksesan sebuah perusahaan. Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi

penjualan barang atau jasa, baik secara tunai maupun secara kredit. Dalam

transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh

perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari

pembeli. Sedangkan dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari

pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa,

untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada

pelanggannya. (Mulyadi, 2001)

Dalam rangka meningkatkan penjualan, banyak perusahaan yang

melakukan penjualan secara kredit. Dengan demikian, perusahaan harus

menyadari perlunya mengaplikasikan konsep manajemen yang baik. Salah

satu konsep manajemen adalah penerapan pengendalian internal yang

memadai termasuk didalamnya pengendalian terhadap aktivitas penjualan

(27)

Bab I Pendahuluan

untuk melindungi harta milik perusahaan dengan meminimalkan

kemungkinan terjadinya kecurangan, penyelewengan, pemborosan, serta

meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.

Pengendalian internal terhadap kegiatan penjualan secara kredit ini

ditangani oleh perusahaan melalui sistem informasi akuntansi penjualan

kredit. Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan

laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan. (Mulyadi, 2001) Suatu sistem dapat dinilai baik,

apabila hasil dari sistem tersebut dapat menghasilkan suatu dampak yang

positif. Sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang dimiliki oleh

perusahaan dinilai baik jika dapat memberikan informasi-informasi yang

dibutuhkan oleh manajemen perusahaan guna membantu dalam proses

pengambilan keputusan yang tepat.

Maka dari itu, peran suatu sistem informasi akuntansi terhadap

penjualan kredit sangatlah penting bagi suatu perusahaan karena penjualan

yang dilakukan, baik itu secara tunai maupun kredit merupakan sumber

pendapatan utama perusahaan.

PT. Prima Anugerah Mandiri merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang farmasi dengan hampir semua transaksi penjualan

dilakukan secara kredit. Namun, berdasarkan pengamatan yang dilakukan

(28)

Bab I Pendahuluan

PT. Prima Anugerah Mandiri masih kurang memadai, seperti belum

dilakukannya pemisahan fungsi dan pelimpahan wewenang secara jelas.

Dari penjelasan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

pada PT. Prima Anugerah Mandiri dan dituangkan dalam bentuk skripsi

dengan mengambil judul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan Kredit Guna Menunjang Pengendalian Internal Penjualan Kredit pada PT. Prima Anugerah Mandiri”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

penulis merumuskan masalah penelitian yaitu apakah sistem informasi

akuntansi penjualan kredit di PT. Prima Anugerah Mandiri sudah

dilaksanakan dengan baik sehingga menunjang pengendalian internal atas

penjualan kredit dengan memadai?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan dari dibuatnya penelitian ini oleh penulis adalah :

1. Mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan

kredit dilaksanakan pada PT. Prima Anugerah Mandiri.

2. Menganalisa bagaimana pengendalian internal atas penjualan

(29)

Bab I Pendahuluan

1.4 Kegunaan Penelitian

Harapan penulis, hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi

pihak-pihak sebagai berikut:

1. Bagi penulis, sebagai penambah wawasan mengenai teori-teori

yang diperoleh selama di bangku perkuliahan dan

membandingkan dengan penerapan di lapangan.

2. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dan sumbangan

pemikiran untuk mengembangkan sistem penjualan kredit pada

perusahaan.

3. Rekan-rekan mahasiswa dan pihak-pihak lain, diharapkan agar

penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan

wawasan, khususnya mengenai masalah yang berhubungan

dengan sistem informasi akuntansi penjualan kredit dan sebagai

(30)

Bab V Simpulan dan Saran

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan di PT. Prima

Anugerah Mandiri, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi

akuntansi penjualan kredit yang terdapat pada PT. Prima Anugerah

Mandiri masih kurang memadai sehingga kurang menunjang pengendalian

internal atas transaksi penjualan kredit yang terjadi di perusahaan,

diantaranya:

1. Pemisahan fungsi yang masih belum jelas dan tegas, seperti

pada bagian penjualan yang merangkap sebagai bagian

pembelian dan membuat laporan penjualan. Hal ini dapat

memperbesar kemungkinan terjadinya kecurangan.

2. Pembuatan faktur-faktur sebaiknya dilakukan oleh bagian

masing-masing, tidak memerlukan fakturis. Pembuatan

faktur yang dilakukan oleh bagian yang berbeda dapat

menimbulkan kesalahan karena ditafsirkan secara berbeda.

3. Dalam memberikan otorisasi kredit, admin piutang hanya

mengkonfirmasikan secara lisan tanpa adanya bukti

otorisasi bahwa permohonan kedit telah diotorisasi oleh

(31)

Bab V Simpulan dan Saran

setiap transaksi, penelusuran pada kesalahan dan

kecurangan yang terjadi akan sulit dilakukan.

4. Penulis menilai prosedur penjualan kredit yang terdapat

pada PT. Prima Anugerah Mandiri kurang efektif sehingga

dapat menghambat kegiatan operasional perusahaan.

Maka dari itu, penulis merancang sistem informasi akuntansi

penjualan kredit yang baru sehingga dalam penerapannya akan menunjang

pengendalian internal atas penjualan kredit lebih baik dan efektif, karena:

1. Masing-masing bagian mempunyai tugas yang jelas

dan sesuai dengan fungsinya, seperti bagian

penjualan tidak lagi merangkap sebagai bagian

pembelian. Selain dapat meminimalkan terjadinya

kecurangan, pekerjaan yang dilakukan menjadi

lebih terfokus.

2. Masing-masing bagian memiliki komputer sendiri

sehingga untuk pembuatan faktur-faktur menjadi

lebih cepat dan update data lebih akurat karena

dilakukan secara langsung oleh orang yang sama.

3. Prosedur penjualan kredit menjadi lebih efektif dan

pengendalian internal atas penjualan kredit menjadi

baik, seperti otorisasi kredit yang hanya dilakukan

(32)

Bab V Simpulan dan Saran

untuk dipertanggungjawabkan. Kepala cabang tidak

perlu memberi persetujuan untuk kedua kalinya

sehingga proses penjualan kredit dilakukan lebih

cepat.

4. Pencatatan laporan piutang dilakukan oleh bagian

piutang dan dibandingkan dengan laporan penjualan

yang dibuat akunting sehingga pelaporannya

terkontrol.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mencoba untuk

mengemukakan beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi PT.

Prima Anugerah Mandiri berkaitan dengan sistem informasi akuntansi

penjualan kredit.

Berikut adalah beberapa saran yang penulis utarakan bagi

perusahaan:

1. Sebaiknya pembagian fungsi dan tugas bagi

masing-masing bagian dipertegas. Pemisahan fungsi dan tugas

yang jelas akan menjamin pengendalian internal yang

lebih baik bagi perusahaan sehingga tujuan dari

pengendalian internal, yaitu menjaga harta kekayaan

(33)

Bab V Simpulan dan Saran

2. Pembuatan laporan penjualan tidak dilakukan oleh

bagian penjualan untuk menghindari terjadinya

kecurangan. Pembuatan laporan hanya dilakukan oleh

bagian piutang dan akunting.

3. Dalam memberikan otorisasi kredit, sebaiknya admin

piutang memberi paraf sebagai bukti bahwa admin

piutang menolak/ memberikan otorisasi kredit jika

suatu saat ditemukan kekeliruan.

4. SDM yang bekerja pada perusahaan mempunyai

kemampuan dan pendidikan yang sesuai, sehingga

penggunaan komputer untuk input dan akses data

akan menunjang setiap kegiatan lebih efektif daripada

menempatkan operator komputer/ fakturis.

5. FPK asli langsung dikirimkan admin piutang kepada

outlet/ RS setelah di cap lunas. Salesman sebagai

collector sebaiknya tidak diberi kesempatan untuk menyimpan FPK asli untuk menghindari kecurangan

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. dan William S.Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta:

Salemba Empat, 2000.

La Midjan dan Susanto, Sistem Informasi Akutansi I, Edisi ke-11, Bandung: Lingga

Jaya, 1997.

Marshall, B. Romney, Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta:

Salemba Empat, 2001.

Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Widjajanto, Nogroho, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Erlangga, 2001.

Waren, Reeve Fess, Accounting Pengantar Akuntansi I, Edisi ke-21, Buku 1, Jakarta:

Salemba Empat, 2005.

Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta, 2006.

Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke, Auditing, Edisi Indonesia, Jakarta: Salemba

Empat, 2003.

Mcleod, Raymond Jr. dan George P. Schell, Sistem Informasi Manajemen, Edisi ke-10,

Jakarta: Salemba Empat, 2008.

Hartono, Jogianto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi ke-1, Yogyakarta: Andi,

Referensi

Dokumen terkait

mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

Semoga kontribusi kecil ini rnenjadi indikasi sernangat dan kornitmen tak kunjung putus dalam rnembangun dan rnendidik manusia Indonesia sebagai bagian dari proses

Setelah diuji secara statistik melalui uji hipotesis diperoleh hasil bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja diterima sesuai dengan Tabel 16, sehingga

Dalam menanamkan pembiasaan yang baik, Islam mempunyai berbagai cara dan langkah, yaitu: Islam menggunakan gerak hati yang hidup dan intuitif, yang secara

• Sistem adalah sekelompok bagian atau komponen yang bekerja sama sebagai suatu kesatuan

energi ini : mengubahnya menjadi energi kinetik untuk memutar turbin yang selanjutnya menggerakkan.. generator untuk

berupa test essai. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis data deskriptif diperoleh rata-rata

node teratas dari sebuah Decision Tree adalah node akar ( root ) yang. biasanya berupa atribut yang paling memiliki pengaruh