ABSTRAK
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Memeriksakan Kehamilan Di Puskesmas Sukawarna Periode Juli 2005
Yuni Setiawati, 2006. Pembimbing : drg. Donny P. SKM
Derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga antara lain ditentukan oleh derajat kesehatan ibu dan anak sebagai kelompok penduduk yang rawan dan strategis.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkatan pengetahuan, perilaku dan sikap tentang kunjungan kehamilan K4.
Metode penelitian ini bersifat deskriptif. Dengan pengambilan data secara wawancara langsung terhadap ibu yang telah melahirkan dan memiliki anak berusia 0 -6 bulan.
Dari hasil survei terhadap 46 orang ibu yang memiliki anak berusia 0 - 6 bulan didapat hasil sebagai berikut : ibu yang berpengetahuan baik akan pemeriksaan kehamilan 41 orang (89,13%), yang berperilaku cukup baik 31 orang (67,39%), dan yang bersikap baik 40 orang (86,95%).
Kesimpulan dari penelitian ini sebagian besar dari ibu yang memiliki anak berusia 0-6 bulan berpengetahuan baik, berperilaku cukup baik dan bersikap baik. Saran dari penulis adalah perlunya perlu diadakan penyuluhan person to person yang lebih intensif mengenai pentingnya kunjungan K4 dan perlunya penelitian lebih lanjut.
Kata kunci : Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya.
ABSTRACT
FACTORS THAT INFLUENCE PREGNANT WOMEN IN HAVING A ROUTINE CHECK UP IN PUSKESMAS SUKAWARNA PERIOD JULY 2005
Yuni Setiawati, 2005, Tutor : Donny Pangemanan, drg. SKM.
Health status of a community, especially a family is determined by the health degrees of the mother and child as a vulnesable society group.
This research is aimed to help us in understanding the level of knowledge, attitude and behaviour towards the pregnancy K4 check.
The method is descriptive, a process of data collecting through face to face Interviews to mothers who have childrent between 0-6 month.
The result is that over fourty six women who with children between 0-6 months, 41 women (89,13%) have good knowledge, 31 women (67,39%) have good behaviour, and 40 women (86,95%) have good attitude.
My conclusion is that most women with children between 0-6 months have good knowledge, behaviour and attitude.
The writer’s suggestion are the other serve is needed to give attention person to person and more intensife knowledging about necessary to visiting the K4 during pregnancy, and needed other research.
The key word is factors that influence pregnant women in having a routine check up.
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang ... 1
I.8. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Antenatal Care (ANC) ... 6
II.2.Tujuan Antenatal Care ... 6
II.3. Kebijakan Antenatal Care... 7
II.4. Pemeriksaan Antenatal Care ... 8
II.5. KIA ... 11
II.6. Standar Pelayanan ANC di Puskesmas ... 12
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III.1. Disain Penelitian ... 17
III.2. Metode Penelitian ... 17
III.3. Lokasi Penelitian ... 17
III.4. Populasi ... 17
III.5. Ukuran Sample ...17
III.6. Kriteria Sample ... 18
III.7. Cara Pengumpulan Data ... 18
III.8 Definisi Operasional ... 18
III.9. Cara Pengolahan Data ... 19
III.10. Penyajian Data ... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Data Umum ... 21
IV.2.E. Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku ... 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan ... 35
V.2. Saran ... 35
DAFTAR PUSTAKA ... 36
LAMPIRAN ...37
KUESIONER ... 39
RIWAYAT HIDUP ... 43
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel I.2.1. Data Angka Kepatuhan Kehamilan Di Puskesmas
Sukawarna Periode Januari – Juni 2005 ... 2 Tabel II.4.1. Jumlah Kunjungan Ibu Hamil Yang Paling Sedikit
Dan Dapat Diterima ... 10 Tabel IV.1.1. Kegiatan Posyandu Di Puskesmas Sukawarna
2005... 22 Tabel IV.1.2. Distribusi Umur Responden Di Puskesmas Sukawarna ... 22 Tabel IV.1.3. Distribusi Pendidikan Responden Di Puskesmas
Sukawarna. ... 23 Tabel IV.2.A.1. Distribusi Responden Tentang Perlunya Pemeriksaan
Kehamilan. ... 23 Tabel IV.2.A.2. Distribusi Menurut Responden Waktu Mulai Melakukan Pemeriksaan Kehamilan. ... 24 Tabel IV.2.A.3. Distribusi Responden Menurut Manfaat Pemeriksaan
Kehamilan. ... 24 Tabel IV.2.A.4. Distribusi Responden Menurut Frekuensi
Pemeriksaan Kehamilan. ... 25 Tabel IV.2.A.5. Distribusi Responden Menurut Tempat Pemeriksaan
Kehamilan. ... 25 Tabel IV.2.A.6. Distribusi Responden Tentang Pernah Atau Tidak
Pernahnya Mendengar Kunjungan K4 ... 26 Tabel IV.2.A.7. Distribusi Pengetahuan Responden Menurut Sumber
Mengetahui Pemeriksaan Kehamilan. ... 26 Tabel IV.2.B.1. Distribusi Perilaku Responden Menurut Pentingnya
Melakukan Pemeriksaan Kehamilan K4 ... 27 Tabel IV.2.B.2. Distribusi Perilaku Responden Menurut Pemeriksaan
Kehamilan K4 ... 27
Tabel IV.2.B.3 Distribusi Perilaku Responden Menurut Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan. ... 28 Tabel IV.2.B.4. Distribusi Responden Menurut Pernah Atau Tidaknya
Mengalami Gangguan Kesehatan Selama Kehamilan 28 Tabel IV.2.C.1. Distribusi Sikap Responden Menurut Pentingnya
Pemeriksaan Kehamilan. ... 28 Tabel IV.2.C.2. Distribusi Sikap Responden Menurut Inisiatif
Melakukan Pemeriksaan Kehamilan. ... 29 Tabel IV.2.C.3. Disribusi Sikap Responden Menurut Pemeriksaan
Kehamilan Minimal 4x. ... 29 Tabel IV.2.C.4. Distribusi Sikap Responden Menurut Pendapat Akan
Perlunya Atau Tidaknya Diadakan Penyuluhan ... 30 Tabel IV.2.D.1 Distribusi Responden Menurut Pernah Atau Tidaknya Mendapatkan Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan. ... 30 Tabel IV.2.D.2. Distribusi Responden Menurut Siapa Yang Disukai
Untuk Memberikan Penyuluhan ... 31 Tabel IV.2.D.3. Distribusi Responden Menurut Berapa Kali Sebaiknya Penyuluhan Diadakan ... 31 Tabel IV.2.D.4. Distribusi Responden Tentang Cara Penyuluhan
Yang Disuka ...32 Tabel IV.2.D.5. Distribusi Responden Tentang Tempat Yang Paling
Disukai Untuk Tempat Penyuluhan ... 32 Tabel IV.2.D.6. Distribusi Responden Tentang Waktu Penyuluhan .... 33 Tabel IV.2.E.1. Distribusi Pengetahuan Responden Di Puskesmas
Sukawarna ... 33 Tabel IV.2.E.2. Distribusi Prilaku Responden Di Puskesmas Sukawarna ... 34 Tabel IV.2.E.3. Distribusi Sikap Responden Di Puskesmas Sukawarna ... 34
DAFTAR LAMPIRAN
Foto Kegiatan Di Puskesmas Kelurahan Sukawarna. ... 37
a.1. Puskesmas Sukawarna
a.2. Ruang Kerja KIA di Puskesmas Sukawarna
a.3. Ruang Pemeriksaan Bayi dan Anak
a.4. Ibu dan Anak Yang Sedang Memeriksakan Kesehatan Ke Puskesmas Sukawarna
Hari/Tanggal: ...
Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan Bumil Yang Memiliki Anak Berusia 0 – 6 Bulan Di Puskesmas Sukawarna Periode Juli 2005.
Nama : Ny.
1. Apakah menurut ibu perlu diadakan pemeriksaan kehamilan ?
a. Perlu b. Tidak perlu
2. Bila perlu, kapan sebaiknya ibu memeriksakan kehamilannya ? a. Begitu telat haid (1-3 bln)
b. Bila perut sudah kelihatan membesar c. Pusing disertai mual dan muntah
3. Untuk apa ibu memeriksakan kehamilan ? a. Supaya anak sehat (1)
b. Ibu sehat (2)
c. Ibu dan anak sehat (5) d. Tidak tahu (0)
4 . Menurut ibu berapa kali sebaiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan ? a. 1x
b. 2x
c. 3x d. ≥ 4x
5. Dimana menurut ibu sebaiknya memeriksakan kehamilan ? a. Puskesmas,posyandu (5)
b. Paraji (2)
c. Bidan (5) d. Dokter(5)
6. Pernahkah ibu mendengar tentang kunjungan kehamilan K4 ? a. Pernah b. Tidak pernah
7. Dari mana ibu mengetahui tentang kunjungan K4 ? a. Keluarga
b. Teman/tetangga
c. Kader
d. Dokter,bidan,puskesmas
PERILAKU
8. Apakah penting menurut ibu melakukan pemeriksaan kehamilan pada saat hamil ?
a. Penting (5) b. Tidak penting (0)
9. Pernahkah ibu melakukan kunjungan K4?
a. Pernah b. Tidak pernah
10. Berapa kali ibu memeriksakan kehamilan selama ibu hamil ? a. 1x tiap bulan (1)
b. 2x tiap bulan (2)
c. ≥ 2x tiap bulan
11. Pernahkah ibu mengalami gangguan pada saat hamil ?
a. Pernah b. Tidak pernah
Sikap
12. Menurut ibu apakah perlu pemeriksaan kehamilan K4 ?
a. Perlu b. Tidak perlu
13. Yang mendorong ibu memeriksakan kehamilan ? a. Terpaksa (2)
b. Ikut-ikutan (2)
c. Kesadaran sendiri (5)
14. Apakah ibu setuju kalau pemeriksaan kehamilan minimal 4 x dalam kehamilan ?
a. Setuju (5) b. Tidak setuju (0)
15. Apakah menurut ibu perlu kalau ada penyuluhan pemeriksaan kehamilan ?
a. Perlu (5) b. Tidak perlu (0)
PENYULUHAN
16. Pernahkah ibu mendapatkan penyuluhan pemeriksaan kehamilan?
a. Pernah b. Belum pernah
17. Siapa menurut ibu yang paling sesuai untuk melakukan penyuluhan ? a. Bidan
b. Kader
c. Tokoh masyarakat d. Dokter
18. Menurut ibu penyuluhan sebaiknya dilakukan ?
a. 1x / bulan b. 1x / 3 bulan c. 1x / 6 bulan
19. Menurut ibu dengan cara apa penyuluhan yang terbaik? a. Ceramah yang dilakukan oleh bidan
b. Ceramah yang dilakukan oleh kader c. Menggunakan media seperti TV d. Radio swasta lokal
20. Dimana tempat yang paling suka untuk diadakannya penyuluhan ? a. Posyandu
b. Balai desa
c. Puskesmas d. Tempat pengaji
21. Kapan waktu yang sesuai untuk penyuluhan ? a. Jam 8 pagi
b. Jam 10 pagi
c. Siang d. Sore
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi :
Nama : Yuni Setiawati
Nomor Pokok Mahasiswa : 0110013
Tempat dan tanggal lahir : Cirebon, 16 Juni 1983
Alamat : Jl. Syeh Maulana Akbar no. 2 Kuningan Riwayat pendidikan :
- TK PGRI, Kuningan, 1986 - SDN 7, Kuningan, 1989
- SLTP Santa Maria, Cirebon, 1995 - SMUK II BPK, Bandung, 1998
- Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, angkatan 2001
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bidang kesehatan merupakan salah satu segi dalam pembangunan nasional. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Derajat kesehatan masyarakat dan keluarga antara lain ditentukan oleh derajat kesehatan ibu dan anak sebagai kelompok penduduk yang rawan dan strategis. Oleh karena itu perlu diupayakan penurunan tingkat kematian ibu dan atau anak secara bermakna. Makalah ini ditunjukan pada masalah program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), khususnya masalah kunjungan kehamilan / prenatal care K4 yang merupakan salah satu indikator keberhasilan program KIA.
Pemeriksaan kehamilan merupakan hal penting, sehingga hendaknya dilakukan sedini mungkin. Ialah segera setelah seorang wanita merasakan dirinya hamil, agar dokter atau bidan mempunyai waktu yang cukup banyak untuk mengobati atau memperbaiki keadaan-keadaan yang kurang memuaskan.
Pada umumnya pemeriksaan kehamilan yang baik sebanyak 12 - 13 kali selama kehamilan. Yaitu 1 kali tiap bulan sampai bulan ke-6 dan 2 kali tiap bulan selama bulan ke 7 – 9 bulan kehamilan (K4). Dengan pemeriksaan kehamilan kita dapat mengetahui berbagai resiko dan komplikasi hamil, sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan ke RS. (Ida B.G.M., 1998)
Namun menurut pedoman Puskesmas pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III .
Untuk evaluasi keadaan dan kemajuan inpartum di pergunakan partograf menurut World Health Organisation (WHO), sehingga pada saat mencapai garis waspada penderita sudah dapat dirujuk ke rumah sakit. (Ida B.G.M., 1998)
Sedangkan di Indonesia tak jarang kasus kematian ibu dan atau perinatal akibat kelalaian dalam pemeriksaan kehamilan, sehingga terjadinya kematian saat sebelum dapat pertolongan. Oleh karena itu penulis menganggap penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilannya.
1.2. Identifikasi Masalah
Kepatuhan pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu cara pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, tetapi sampai saat ini masih banyak ibu-ibu yang belum atau tidak patuh melakukan pemeriksaan kehamilan (prenatal care) K4.
Tabel 1.2.1. Data Angka Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan Di Puskesmas Sukawarna Periode Januari – Juni 2005.
Rendahnya cakupan prenatal care pada ibu yang telah memiliki bayi berusia 0 - 6 bulan pada periode Juli 2005 di Puskesmas Sukawarna merupakan masalah penting untuk diteliti.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penulis adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang telah memiliki anak berusia 0-6 bulan periode Juli 2005 di Puskesmas Sukawarna.
Tujuannya untuk mengetahui tingkatan pengetahuan tentang kunjungan kehamilan K4, untuk mengetahui perilaku dan sikap terhadap kehamilan K4.
1.4. Manfaat Penelitian
Bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai gunanya pemeriksaan kehamilan. Dengan demikian kita dapat mengetahui dan mengambil tindakan lebih lanjut untuk memperbaiki mutu ibu dan anak.
Bagi Akademis penelitian ini dapat lebih memperjelas akan rendahnya angka kepatuhan pemeriksaan kehamilan di Indonesia (tepatnya di Bandung), sehingga perlu perhatian lebih akan kepatuhan pemeriksaan kehamilan.
Bagi Puskesmas penelitian ini diharapkan untuk dapat lebih memperhatikan lagi akan kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya.
1.5. Kerangka Pemikiran
Penelitian akan kepatuhan ibu hamil ini dilakukan karena angka kehadiran ibu yang memiliki anak berusia 0-6 bulan dalam memeriksakan kehamilan sangat rendah. Dan penelitian ini di tinjau dari pengetahuan, perilaku dan sikap ibu. Mungkin rendahnya angka pemeriksaan kehamilan dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang, lokasi Posyandu yang jauh dari tempat ibu tinggal dan kurangnya pelaporan bidan praktek pada Puskesmas.
1.6. Disain Penelitian
Disain penelitian yang digunakan adalah Cross secional.
1.7. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara wawancara langsung pada ibu yang memiliki anak berusia 0 - 6 bulan di tiap Posyandu Kelurahan Sukawarna, periode Juli 2005. Data yang diobservasi pada penelitian ini adalah usia ibu, jumlah anak, pengetahuan, perilaku, sikap ibu dalam pemeriksaan kehamilan, serta ada tidaknya penyuluhan kehamilan pada saat ibu sedang hamil.
1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tiap-tiap Posyandu Kelurahan Sukawarna. Waktu penelitian pada bulan Juli 2005.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari Puskesmas Sukawarna, Kecamatan Sarijadi, Kabupaten Bandung didapatkan :
1. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan, perilaku dan sikap ibu yang telah memiliki anak berusia 0 - 6 bulan akan kepatuhan pemeriksaan kehamilan adalah baik.
2. Penyuluhan di Puskesmas Sukawarna masih kurang.
V.2. Saran
1. Perlu di adakan penyuluhan person to person yang lebih intensif mengenai pentingnya kunjungan K4, sehingga bumil lebih mengerti dan memeriksakan kehamilannya secara rutin.
2. Karena gambaran pengetahuan, perilaku dan sikap ibu ternyata cukup. Maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, untuk mengetahui adanya faktor-faktor lain.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 1991/1992. Pedoman Kerja Puskesmas. Jilid II. Jakarta. Halaman 7/III/1.
Departemen Kesehatan RI. 1994. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Halaman 1-40.
Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat. 1993. Pedoman Perawatan Antenatal. Jakarta. Halaman 5-38.
Jakarta-MIOL. 5 April 2005. Kesehatan (Angka kematian ibu/ AKI). http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=61683.
Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuabe DSOG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Cetakan II. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Halaman 128-133, 148.
Sastrawinata, S. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung. Halaman 203-217.