llo
259 Tll
te-61
m'i:
:li^*il,
HAMPIR
genap setengah abad yang lalu tragedi nasional itute{adi,
namun hingga
kini
setiap
kali
' peristiwa kel4m itu dibicarakan pasti
akan
membangkitkan
kepedihan banyak orang. Terutamabagi
ke-luarga para jenderal yang dibunuh rnaupun keluarga korbandari
tin-dakan selanjutnya yang mengatas-namakan pemulihan ketertiban dan keamanan.Korban
yang
disebutterakhir
ini
jumlahnyajauh
lebih besardan
peristiwanyalebih
me-ngerikan. Pembantaian massal ter-hadap ratusanribu
rakyat yangdi-tuduh
anggotaPKI
maupun sim-patisan komunisdi
berbagai daerahmerupakan
tragedi
kemanusiaan bagi bangsa ini.'Pada umumnya berbagai tulisan yang mengulas mengenai Peristiwa 1965 akhir-akhir ini masih
memiliki
kecenderungan
untuk
sepakatbahwa
PKI
adalah
satu-satunya dalang. Demikian pula dengan bulqu-buku teks pelajaran yang digunakandi
sekolah-sekolah masih rl€ocilo: tumkanistilah
G30S/PKI. Penam-bahan embel-embelPKI
pada G30S memiliki maksud untuk menegaskan bahwa tersangka utamadari
peris-tiwaini
adalah mutlak PKI.Padahal dalang atau
otak
inte-lektual dari peristiwa penculikan dan pembunuhan terhadap para jenderal ters.ebutmasih terus
menyisakan pertanyaan besar. Pelaku lapanganya.,g bertindak
sebagai eksekut<ir memang menamakan dirinya Gerak-an 30 September. Merekaini
sege-ropbolan oknum
militer
yang di-pimpin olehktkol
Untung Samsuri.Tidak
salah pulajika PKI
disebut-sebutmemiliki
keterlibatan ,yang tidak sedikitdalam gerakan itu. Akan tetapi soal siapa desainer utama dari rangkaian tindakan politis ini hingga kini belum menemukan satu jawabanDekonstrulsi
Sdarah
G30S
Oleh: Hendra
Kurniawan
yang
pasti.Pembicaraan men genai Peristiwa 1965 semakin seringdilakukanpasca
Orde
Baru
tumbang. Sejak tahun1998,
film
wajibbeqadul Pengl:hia-natan G3}S/PKI yang sempat men-jadifilm
dengan biaya termahal pada masaitu,
dihentikan pemutarannya pada seluruh saluranitelevisi setiap tanggal30
September malam.Ini
merupakan langkah awal yang baik untuk membuka kemungknan me-ngenai pemikiran dan versi-versi lain tentang dalang sesungguhnya dari peristiwa' memilukan tersebut.
Filn
karyaArifin
C. Noer itu se-lamaini
menjadi sarana ampuh bagi rezim Orde Baru dalam menanamkan 'kebencian terhadapPKI
dan men-jadikan PKI sebagai common enemy yang wajib diwaspadai. Melaluifilm
itu
pula
OrdeBaru
berusaha me-yakinkan rakyat bahwa merekaad'a-lah
penyelainat bangsadari
upaya perebutan kekuasaan yang hendak dilakukan oleh PKI.Film
ini
benar-benar
meng-ekspose kekejaman dan kebiadabanyang dilakukan
oleh,PKI
dengan menyiksa para jenderaldi
LubangBuaya.
Suatuhal
yang
kemudian disangsikan kebenarannya oleh ba-nyak pihak. Pada masa Orde Baruterjadi
penyeragaman sejarah khu-susnya mengenaiPeristiwa
l9d.
Hanya satu buku rujukan resmi pe-merintah saatitu yakfi
Buku Putihterbitan
Sekretariat Negara y4ngberjudul
Gerakan
30
September,Pemberontakan
Partai
Komunis.Indonesia:
Intar
Belakang,
Aksi,dan
Penumpasannya.Banyak versi Setelah Orde Baru tidak lagi ber-kuasa maka eforia kebebasan
benar-benar tampak. Muncnttatr'lerbagai versi yang sebelumnya sempat
di-laran g oleh rezim Orde Baru maupun
versi lain yang baru. Benedict
Ander-son
dan
Ruth
T.
McVey
dalam Cornell Paper menyebutkan bahwa Peristiwa 1965terjddikarenakonflik
intern dalam
tuhft
TNI
Angkatan Darat. W. F. Wertheimlebih menyo-roti kedekatanpribadi para pimpinan Gerakan 30 September 1965 sepertiLetkol
Untung
dan,.ktkol
Latief
dengan, Jenderal Soeharto.Wertheim menduga bahwa
Jen-deral
Soeharto sudah mengetahuiakan
terjadi
penculikan terhadap para jenderal, terbukti Soeharto de-ngan sigap mampu rrengatasi ke-adaan dan tidak ikut menjadi korban. Sementaraitu
Anthony C.A.
Dake menganalisisPeristiwa
1965 ber-dasarkan keterangandari
Briglen Sugandhi dan ajudanpresiden Bam-bangWidjanarko
di
depan Mah-kamahMiliter Luar
Biasa(Mah-, milub).
Hasilnya mengejutkan ka-rena Dake meyakini bahwa Presiden Soekarno sebenarnya telah menge-. tatlui rencana tersebut sebelumnya.Versi lain
yang menarik
dan akhir-akhirini
lebih didukung yaitumengenai
keterlibatan
Amerika
Serikatmelalui CIA. PeterDale Scoot mengungkapkan bahwa sejak duluAmerika
Serikatmemiliki
kepen-tingan untuk
menyingkirkan Soe-karno dari tampuk kekuasaan.Soe-karno
sebagai presiden saat
itu kebijakannya dinilai membahayakan kepentingan Amerika Serikatdi
In-donesia. Dalam konteks Perang Di-ngin antara Amerika Serikat denganUni
Soviet, teoriini
sangat beralas-an. Kedua negaraini memiliki
per-tentanganpahah
dan saling
be-rebut kesempatan untuk menanrur
kan
pengaruhnya masing-masin pada negara-negara lain yang ada <dunia.
Sekian banyak pemikiran dtnga
berbagai
pengembangannya m( ngenai dalang dari Trdgedi 1965 berusaha meyakinkan bahwa versinyi
lah
yangpaling
benar. Barangkasungguh
sulit
untuk
benar-benr menemukan jawabanyang
palintepat
karenapara pelaku
sejara tahun 1965 tersebut saatini
sudabanyak yang tiada. Akan
tetal setiap kemungkinan bisa saja bena sehiiiggajangan
sampai ada yaamencobd
menutup
ruang-ruan diskusi dengan berpegang pada sal versi. Ingatlah bahwa pada akhirny sejarah akan berkatajujur.
Sejarah mengenai Peristiwa 196
perlu
didekonstruksi.Tidak
hanlmelulu
berkutat pada soal
siap dalangnya, namun juga mengangkisisi
lain dari
peristiwa
tersebu Misalnya tentang bagaimana nasipara korban
pembantaian massi yang terjadi sesudah 1 Oktober 1961Demikian pula depgan para tahana
politik
di
masaOrde
Baru
yandituduh terlibat
Peristiwa30
Se1tember
1965 dan harus menjalar hukuman tanpa proses persidanga yang j elas. Perlu j uga mengupayakarekoqsiliasi nasional tentang peril tiwa
ini
bagi semua pihak yang te libat. Tak perlu ada lagi kecurigaar perbedaan perlakuan, i.,rrgga pr ngucilan .dalam masyarakat hanl karena mereka keturuhandari
kt lompok atair tokoh tertentu. Terakh yang &rpenting ialah jangan sampitragedi
kemanusiaanmacam
ir terulang kembali. t'<**