• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering terjadi bahkan di sekitar lingkungan kita. Perpindahan yang kita temukan seperti perpindahan penduduk dari negara yang satu ke negara lain, perpindahan dari pulau yang padat penduduknya kepulau yang jarang penduduknya atau perpindahan dari desa ke kota. Hal tersebut merupakan Indonesia adalah bangsa mejemuk yang terdiri dari berbagai golongan etnik, suku bangsa, agama dan bahasa. kemajemukan ini terjalin dalam satu ikatan bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan bangsa yang utuh dan berdaulat. Selain didasari oleh latar belakang sosial budaya, geografis dan sejarah yang sama kesatuan bangsa Indonesia juga disadari oleh kesatuan pandangan. Ideologi dan filsafah hidup dalam berbangsa dan bernegara. Kemajemukan bangsa Indonesia merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang jarang dimiliki oleh Negara-negara lain di Indonesia. Masing-masing suku di Indonesia mempunyai adat istiadat dan kebudayaan khusus tersendiri yang menjadi identitasnya. Kondisi ini ternyata menjadi faktor penting dalam pembentukan negara nasional Indonesia, yang kemudian melahirkan rumusan konsep Bhineka Tunggal Ika. (Soelaeman 2007:60).

Salah satu daerah Indonesia yang ditempati berbagai etnis adalah Provinsi sumatera utara. Terdapat berbagai keluarga yang berbeda etnis, mereka hidup bersama menikah dan mempunyai anak dan berinteraksi dengan etnis lain. Sumatera Utara dikenal daerah keharmonisan antar etnis ini terlihat di berbagai

(2)

macam etnis di Sumatera Utara tidak terjadi konflik atau selisih. Hal ini terbukti salah satu pemerintahan daerah Kalimantan Tengah menyatakan apresiasinya dan pujian atas keharmonisan antar etnis di sumatera utara meski didiami ragam suku asli, etnis nusantara dan suku dunia pendatang, Sumut tetap kondusif dan jauh dari benturan antar etnis.

Sumatera Utara memilki 8 suku asli yang tersebar di 33 Kabupaten/Kota yakni Suku Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkola, Batak Simalungun, Batak Pakpak dan Nias. Selain suku asli, juga terdapat Etnis pendatang lainnya, yaitu, Etnis Minang, Jawa, Aceh, Bugis, Banten dan beberapa Etnis lainnya.Tidak itu saja, hidup rukun berdampingan dengan etnis nusantara dan etnis dunia pendatang seperti etnis Tionghoa, Arab, Tamil dan etnis beberapa lainnya. Keberadaan etnis nusantara dan etnis suku dunia pendatang saling melengkapi satu dengan lainnya. Keberagaman justru menciptakan suasana kondusif di Sumatera Utara.

2013, jam 5:47)

Salah satu wilayah Sumatera Utara yang terdapat berbagai macam etnis tersebut adalah kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Deli Serdang adalah salah satu Kabupaten yang terdapat di Sumatera Utara. Penduduk Deli Serdang terdiri dari: selebihnya terdiri dari: Deli Serdang pada umumnya menganut agama Islam adalah agama mayoritas di

(3)

Deli Serdang, sebesar 78,22 % baru kemudian di ikuti Kristen sebesar 16,82 % dan Katolik sebesar 2,48%. Mata pencaharian di sektor industri.

Kabupaten Deli Serdang terdapat 20 kecamatan, yait Deli, Lubuk Pakam, Namo Rambe, Pagar Merbau, Pancur Batu, Pantai Labu, Percut Sie Tuan, Patumbak, Sibolangit, Kecamatan yang terdapat berbagai etnis, yaitu Pancur Batu, dimana Pancur Batu terdapat beberapa etnis, yaitu Etnis Jawa, Etnis Karo, Etnis Batak dan juga etnis pendatang, salah satunya yang terdapat di Kecamatan Pancur Batu ini adalah Desa

Baru

Desa Baru adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Di desa dapat dinyatakan sebagai desa dengan masyarakat majemuk yang terdapat berbagai etnis nusantara yang sudah membawur baik etnis yang sudah menetap dan etnis pendatang, bermata pencaharian berbeda-beda, yaitu, Etnis Jawa yang bermata pencaharian bila seorang wanita penjual jamu dan pria penjual es ,ada juga yang berjualan bakso dan PNS, Etnis Karo bermata pencaharian petani dan PNS dan, Etnis Batak bermata pencaharian petani dan PNS. Dan agama yang berbeda-beda dimana Etnis Jawa beragama Islam yang mendominasi, Etnis Karo beragama kristen protestan dan katholik, dan Etnis Batak beragama kristen protestan dan katholik.

(4)

Jawa Barat. Perpindahan penduduk yang dilakukan mereka dan bertambahnya populasinya disebabkan karena faktor ekonomi, dimana mereka dapat membuka suatu usaha dan mengembangkannya seperti berjualan bakso. Selain Etnis Jawa, etnis pendatang lain juga dapat terlihat di desa ini, yaitu etnis Minang, dan etnis Padang. Tetapi tidak seperti etnis Jawa yang populasinya sangat banyak melainkan hanya beberapa keluarga saja yang tinggal di desa Baru ini. Dimana mereka datang merantau untuk mencoba keberuntungan di desa ini dengan membuka usaha seperti membuka rumah makan.

Etnis yang mendominan atas kepemilikan lahan di desa ini adalah etnis Karo dan ada juga etnis Batak. Hal ini disebabkan karena sebelumnya mereka etnis yang tinggal terlebih di desa tersebut. Dimana mereka menjual atau menyewakan lahannya dan membangun rumah kontrakan dan disewakan kepada etnis pendatang agar mereka menetap tinggal di desa ini dan membuka usaha dengan menyewa lahan. Sehingga menciptakan keharmonisan interaksi antar etnis walaupun dengan berbagai etnis terdapat di desa ini. Keharmonisan interaksi di desa ini adalah harmonisasi interaksi saling menguntungkan baik kepada etnis yang terlebih dahulu tinggal dan etnis pendatang. Selain etnis Jawa yang sudah terlebih dahulu datang ke desa ini untuk membuka usaha, mereka dapat mentoleransi kepada etnis pendatang lainya seperti etnis Minang dan Padang. Dimana mereka juga menyewa lahan kepada etnis Karo agar dapat membuka usaha dan dengan membuka usaha yang berbeda dan sama-sama mencari keberuntungan di desa tersebut. Sehingga mampu beradaptasi antara satu etnis dan etnis lainnya.

(5)

Di Desa Baru ini walaupun terdapat berbagai Etnis, baik Etnis asli dan Etnis pendatang, tetapi hanya 3 Etnis yang mendominasi di desa dan itu alasana saya sebagai peneliti hanya meneliti 3 Etnis, yaitu Etnis Jawa, Etnis Karo, Etnis Batak. Dimana 3 Etnis tersebut mempunyai budaya yang berbeda. Etnis Jawa yang terkenal sifat kebersamaannya ini bisa dilihat dari filosofi mereka “mangan

ora mangan sing penting ngumpul” yang artinya tetap mengutamakan

kebersamaan.Etnis jawa juga terkenal sebagai bangsa yang penuh dengan tata krama, berbudi pekerti halus, ulet mengerjakan sesuatu. Memiliki kecenderungan tertutup dan tidak berterus terang adalah salah satu watak yang paling terkenal pada suku Jawa, dan cirri khasnya terletak dalam kemampuan luar biasa kebudayaan Jawa untuk membiarkan diri dibanjiri oleh gelombang-gelombang kebudayaan yang datang dari luar dan dalam banjir itu mempertahankan keasliannya(Gauthama,2003).

Masyarakat Karo adalah salah Suku Bangsa yang mendiami terbesar dalam Sumatera Utara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama Kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna dan penuh dengan perhiasan

atmerga silima, tutur siwaluh, dan rakut sitelu.

Merga disebut untberu.

(6)

Masyarakat Batak Toba merupakan salah satu dari ratusan kelompok masyarakat yang tersebar di Indonesia. Masyarakat Batak Toba berdiri dengan satu identitas budaya. Masyarakat Batak Toba berasal dari daerah tertentu yang memiliki bahasa dan adat istiadat sendiri. Adat istiadat tersebut merupakan ciri pembeda dengan masyarakat lain yang ada di dunia. Masyarakat Batak Toba hidup dibawah pengawasan adat istiadat yang berperan mengatur keseluruhan tingkah lakunya. (Gultom, Dj.1992. Dalihan Na Tolu : nilai budaya Suku Batak. Medan TV armada).

Keharmonisan yang terjadi pada Etnis Jawa, Etnis Karo, dan Etnis Batak di Desa Baru ini bukan hanya keharmonisan berinteraksi antar etnis juga keharrmonisan antar agama atau rukun agama karena di desa ini terdapat Etnis Jawa yang menganut agama Islam, Etnis Karo yang menganut agama Kristen Protestan dan Khatolik, dan Etnis Batak menganut agama Kristen Protestan dan Khatolik. Dengan terdapat beberapa etnis di desa ini dan dengan kebudayaan yang berbeda, watak yang berbeda kelompok etnis di Desa Baru dapat menciptakan keharmonisan berinteraksi antar etnis, dan ini harus di pertahankan.

Hal-hal tersebut yang mengakibatkan penulis tertarik untuk meneliti bagaimana harmonisasi interaksi antar Enis Jawa, Etnis Karo, dan Etnis Batak di Desa Baru Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dilatar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah“ Apa Yang

(7)

menjadi Faktor Proses Harmonisasi InteraksiAntar Etnis di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang” ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Harmonisasi Interaksi antar etnis di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian ilmiah bagi mahasiswa khususnya bagi mahasiswa Sosiologi serta dapat memberikan kontribusi bagi ilmu sosial, masyarakat khususnya ilmu Hubungan Antar Kelompok.

2. Manfaat Praktis

Untuk memberikan masukan-masukan bagi pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang terjadi dan menjadi referensi untuk kajian atau penelitian selanjutnya.

1.5 Definisi Konsep

1. Harmonisasi

Keselarasan dan keseimbangan hubungan timbale balik antara berbagai bidang kehidupan,antara manusia sebagai individu sebagai kelompok dan antara

(8)

kelompok-kelompok dari berbagai etnis yang telah terbentuk dalam komunitas-komunitas tertentu dalam masyarakat.

2. Interaksi sosial

Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang Dengan adanya berlangsung dengan baik jika aturan-aturan dan nilai–nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing– masing,maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.

3. Etnis

Adalah suatu golonga dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan dianggap sama. Identitas suku pun ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut dan oleh kesamaan

4. Etnis Jawa

Etnis Jawa merupakan kelompok etnis bangsa yang mendominasi hal ini bisa dilihat di setiap daerah Indonesia terdapat etnis Jawa. Sifat dan karakter etnis Jawa identik dengan sikap yang sopan, segan, beretika dalam berbicara, jujur, disiplin, ramah, suka membantu atau bergotong-royong. Etnis Jawa umumnya mereka lebih suka menyembunyikan perasaan.

(9)

Suku Karo memiliki sistem kemasyarakatan ata nama merga silima, tutur siwaluh, dan rakut sitelu. Merga disebut unt

beru. Merga atau beru ini

disandang di belakang nama seseorang. Merga dalam masyarakat Karo terdiri dari lima kelompok, yang disebut dengan merga silima.

6. Etnis Batak

Masyarakat Batak Toba menarik garis keturunan dari pihak ayah atau pihak laki-laki yang dinamakan dengan prinsip patrilineal. Suatu kelompok adat dihitung dari satu ayah disebut saama, atau satu nenek disebut dengan

saompung dan kelompok kekerabatan yang besar adalah marga. Kelompok

kekerabatan yang terkecil atau keluarga batih disebut ripe. Istilah ripe dapat juga dipakai untuk menyebut keluarga luas patrilineal. Saompu dapat disebut

klen istilah ini dipakai juga untuk menyebut kerabat yang terikat dalam satu nenek moyang.

7. Kelompok sosial

Merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan manusia,karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu.

8. Adaptasi

Adaptasi dapat diartikan sebagai penyesuaian diri di suatu tempat. Para perantau yang datang dan tinggal serta menetap di luar daerah asalnya, akan selalu disertai dengan poa tingkah laku dan sikap tertentu. Dalam melakukan

(10)

perpindahan Etnis bangsa pendatang akan turut membawa adapt-astiadat, norma dan berbagai bentuk organisasi sosial kedalam lingkungan sosial budaya setempat. Budaya setempat ini bisa merupakan sesuatu yang baru bagi suku pendatang. Ditempat tujuan kebiasaan-kebiasaan yang dibawa dari daerah asal akan mengalami perubahan termasuk orientasi nilai terhadap kampung halaman.

9. Toleransi

Adalah istilah dalam konteks perbuatan yang melarang adanya yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat menghormati keberadaan agama atau kepercayaan lainnya yang berbeda.Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi "kelompok" yang lebih luas, misalnya lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi, baik dari kaum

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan variabel bebas yakni pengetahuan dan tingkat kecemasan beserta variabel terikat yakni

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016 di perairan Pantai Pasir Jambak Kota Padang Provinsi Sumatera Barat dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik

Tujuan dari program ini adalah : (1) Menciptakan kreasi produk makanan baru yang berupa buah pepaya untuk dijadikan keripik pepaya rasa nangka dan rasa nanas, (2) Memperhitungkan

Namun, aroma yang dihasilkan buah salak dapat dinetralisir oleh penambahan gula sehingga setelah menjadi produk sirup buah salak aroma ekstrak salak tidak

setelah ujicoba skala kecil maupun besar, agar dapat menghasilkan media yang berkualitas. Data kevalidan didapatkan dari dosen ahli media dan materi sebagai validator dari

!ari segi klinik yang perlu diperhatikan dari anatomi sinus maksila adalah '( dasar  sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas, yaitu premolar &P' dan P)(,

Terdiri dari handle (sebuah tanda plus untuk mem-blok/highlight komponen dalam skematik), gambarnya (dengan nama simbol atau nama komponen dan nilai komponen tersebut)

Metode komparatif dalam penulisan skripsi ini adalah mempelajari sistem hukum pidana Positif dan sistem hukum pidana Islam dengan tujuan membandingkannya, yang bertitik tolak