• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL JURNAL REFLEKTIF DALAM SUPERVISI AKADEMIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL JURNAL REFLEKTIF DALAM SUPERVISI AKADEMIK."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODEL JURNAL REFLEKTIF

DALAM SUPERVISI AKADEMIK

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh: FAUZIAH M NUR NIM.813613 2061

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ABSTRAK

Fauziah M Nur, Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi

Akademik, Tesis : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015

(4)

ii

ABSTRACT

Fauziah M Nur, Development Models Reflective Journal in academic supervision, Thesis of Master Degree, Medan State University, 2015

(5)

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih mulia selain mengucapan puji syukur kehadirat Allah

SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan teses ini.

Alhamdulillah berkat ridho-Nya dan bantuan, bimbingan, motivasi dari

berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat waktu. Tesis ini

merupakan Penelitian Pengembangan. Penelitian ini mencoba mengembangkan

Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik. Pengembangan Penelitian ini

dilaksanakan pada jenjang pendidikan Menengah Kejuruan di Kota Binjai. Penelitian

ini melibatkan guru dari 8 SMK. Selain itu Penelitian ini Juga Melibatkan Pengawas

Dikmen yang bertugas di Kota Binjai.

Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik memberikan

manfaat positif untuk meningkatkan mutu pembelajaran bagi guru dan sebagai bahan

monitoring bagi pengawas sekolah, yang di harapkan menjadi sebuah penguatan

terhadap khasanah teori-teori supervisi yang ada, khususnya teori supervisi

akademik dalam mengembangkan sebuah Model Jurnal Reflektif.

Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik ini mampu

memproyeksikan isu-isu dan masalah dalam dunia pendidikan terutama pada

(6)

iv

Sebagai ungkapan rasa hormat yang tulus, penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Medan.

2. P2TK Dikmen sebagai lembaga yang telah bekerja sama dengan Pascasarjana

Universitas Negeri Medan dalam menyelenggarakan program beasiswa S2

Kepengawasan.

3. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Negeri Medan.

4. Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Wakil Direktur I Pascasarjana Universitas

Negeri Medan, sekaligus Pembimbing II.

5. Dr. Darwin, M.Pd selaku Ketua Prodi Administrasi Pendidikan

Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembimbing I

6. Pemerintah Kota Binjai yang telah memberikan izin tugas belajar sekaligus

menjadi tempat lokasi penelitian.

7. Dinas Pendidikan Kota Binjai yang telah bersedia bekerja sama untuk

membantu memberikan akses data-data penelian ini

8. Syurya Darma, M.Pdselaku Korwas Dikmen Kota Binjai

9. Drs. Hartoyo. Dselaku Korwas Dikmen Kabupaten Deli Serdang

10. Ir. Syamsul Sahari,M.Pd selaku Pengawas Dikmen Kota Binjai

11. Herman Toni, M.Pd selaku Pengawas Dikmen Kota Binjai

12. Dr. Wisman Hadi selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(7)

13. Semua Kepala Sekolah SMK di Kota Binjai.

14. Rekan-rekan Guru SMK di Kota Binjai

15. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan motivasi kepada penulis.

16. Teman-teman Mahasiswa Ap-Kepengawasan 2013 yang tak bisa disebutkan

namanya satu persatu.

17. Sahabat yang telah memberikan dukungan, yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan

dan kelemahan tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran demi

kesempurnaan tesis ini. Besar harapan penulis semoga tesis ini dapat memberikan

manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Medan, Juni 2015 Penulis

(8)

v

E. Batasan Istilah Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 9

A. KerangkaTeoritis... 9

1. Supervisi... 11

2. Supervisi Akademik... 13

a. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik ... 16

b. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik... 19

c. Pendekatan Supervisi Akademik ... 24

d. Metode Supervisi Akademik ... 25

3. Jurnal Reflektif... 27

4. Model... 31

B. Penelitian yang Relevan... 35

C. Kerangka Pikir ... 37

BAB III METODE PEMGEMBANGAN ... 43

(9)

B. Prosedur Pengembangan... 44

1. Tahap Awal ... 46

2. Tahap Desain... 47

3. Tahap Uji coba dan Revisi... 47

4. Tahap Implementasi ... 48

C. Uji Coba ... 50

D. Subjek Uji Coba ... 56

E. Jenis Data ... 56

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 56

G. Teknik Analisis Data... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 61

A. Observasi Lapangan ... 61

B. Desain Awal Produk ... 64

C. Revisi Produk ... 76

D. Uji coba Desain 2 ... 77

E. Analisis Uji Coba Desain 2... 79

F. Revisi 2 Model JRSA... 80

G. Uji Coba Model JRSA Desain 3... 81

H. Analisis Uji Coba Model JRSA Desain 3 ... 83

I. Revisi Produk dengan FGD ... 86

J. Hasil FGD ... 86

K. Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik... 90

L. Keterbatasan Penelitian... 94

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Implikasi... 95

C. Rekomendasi ... 96

DAFTAR PUSTAKA... 98

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Proses Pengembangan Model JRSA ... 42

Tabel 4.1 Sekolah Menengah Kejuruan Kota Binjai ... 62

Tabel 4.2 Objek dan Subjek Penelitian ... 63

Tabel 4.3 Objek dan Subjek Penelitian ... 64

Tabel 4.4 Daftar Peserta Wawancara Guru ... 65

Tabel 4.5 Komponen Desain Model JRSA Hasil Wawancara 20 Orang Guru SMK di Kota Binjai ... 66

Tabel 4.6 Pengawas Pendidikan Menengah Kota Binjai Tahun 2015 68 Tabel 4.7 Daftar Peserta Wawancara Pengawas Dikmen ... 68

Tabel 4.8 Komponen Desain Model JRSA Hasil Wawancara 12 Orang Pengawas Dikmen Kota Binjai ... 69

Tabel 4.9 Daftar Peserta Wawancara Kepala Sekolah ... 72

Tabel 4.10 Desain Komponen Instrumen reflektif Hasil Wawancara 8 Orang Kepala Sekolah SMK di Kota Binjai ... 73

Tabel 4.11 Desain Komponen Instrumen reflektif Hasil Analisis kegiatan Wawancara ... 74

Tabel 4.12 Uji coba Instrumen Desai 1... 75

Tabel 4.13 Uji Coba Instrumen Desai 2... 78

Tabel 4.14 Analisis Uji Coba Intrumen reflektif Desain 2... 79

Tabel 4.15 Data Uji Coba Intrumen reflektif Desain 3 ... 81

Tabel 4.16 Analisis uji coba Intrumen reflektif Desain 3... 84

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tiga tujuan Supervisi Akademik ... 17

Gambar 2.2 Sistem Fungsi Supervisi Akademik ... 19

Gambar 2.3 Reflektif Model Pembelajaran Pengawasan ... 30

Gambar 2.4 Draf Model Jurnal Refletif Supervisi Akademik ... 38

Gambar 2.5 Proses Pengembangan Model JRSA... 39

Gambar 2.6 Alur Pengembangan Model JRSA ... 40

Gambar 3.1 Proses Pengembangan Model JRSA... 49

Gambar 3.2 Rancangan Proses Pengembangan Model JRSA... 54

Gambar 3.3 Rancangan Uji Coba Mode JRSA ... 55

Gambar 3.4 Prosedur Pengembangan Instrumen ... 58

Gambar 3.5 Teknik Pengumpulan Data... 59

Gambar 4.1 Diagram Hasil Wawancara Guru ... 66

Gambar 4.2 Diagram Hasil Wawancara Pengawas Sekolah ... 70

Gambar 4.3 Diagram Hasil Wawancara Kepala Sekolah... 73

Gambar 4.4 Diagram Analisis Uji Coba Instrumen Reflektif Desain 2 . 80 Gambar 4.5 Diagram Analisis Komponen Instrumen Reflektif... 84

Gambar 4.6 Diagram Analisis Refleksi Menyrluruh... 85

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Pra Survey ... 101

Lampiran 2 Instrumen Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 kota Binjai ... 104

Lampiran 3 Instrumen Penilaian kemampuan Guru Proses Pelaksanaan Pembelajaran kota Binjai ... 107

Lampiran 4 Panduan Wawancara Guru ... 110

Lampiran 5 Panduan Wawancara Pengawas Sekolah ... 111

Lampiran 6 Panduan Wawancara Kepala Sekolah ... 112

Lampiran 6 Panduan Wawancara Responden mengisi instrumen reklektif ... 113

Lampiran 7 Desain Model JRSA Desain 1 ... 114

Lampiran 8 Desain Model JRSA Desain 2 ... 115

Lampiran 9 Desain Model JRSA Desain 3 ... 117

Lampiran 10 Desain Model JRSA Desain 4 ... 120

Lampiran 11 Pedoman FGD ... 124

Lampiran 12 Undangan FGD ... 125

Lampiran 13 Susunan Acara FGD ... 126

Lampiran 14 Daftar Hadir FGD ... 127

Lampiran 15 Daftar Nama Expert judgment... 128

Lampiran 16 Surat Keterangan validasi ... 129

Lampiran 17 Bio Data Expert Judgment ... 146

(13)

Lampiran 19 Roster Pelajaran Daftar Nama Guru SMK ... 161

Lampiran 20 Contoh Desain Uji Coba ... 205

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Supervisi merupakan aktivitas penting dalam praktik penyelenggaraan

pendidikan. Kegiatan supervisi dimaksudkan sebagai kegiatan kontrol terhadap

seluruh kegiatan pendidikan untuk mengarahkan, mengawasi, membina dan

mengendalikan dalam pencapaian tujuan, lebih jauh kegiatan ini juga mempunyai

tanggung jawab dalam peningkatan mutu pendidikan, baik proses maupun hasilnya,

sehingga kegiatan supervisi dilakukan sejak dari tahap perencanaan sampai pada

tahap evaluasi yang akan berfungsi sebagai tindak lanjut (feedback) dalam rangka

perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan kearah yang lebih baik.

Guru memiliki peranan yang sangat penting, semuanya diperankan dan

dilaksanakan oleh guru melalui kegiatan pembelajaran yang berinteraksi langsung

dengan siswa yang nantinya siswa itu akan menjadi out put produk didik dari kerja

guru. Dengan demikian keberhasilan out put produk didik sebagian besar dan

dominan ditentukan oleh kinerja guru.

Melihat strategisnya peran guru dalam keberhasilan proses pendidikan tersebut

maka guru perlu mendapat arahan, bimbingan, petunjuk, dan pembinaan melalui

supervisi oleh seorang supervisor yang dalam hal ini dilakukan oleh Pengawas,

dalam rangka meningkatkan kinerjanya. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan

bahwa proses kepengawasan dari seorang pengawas terhadap guru belum maksimal,

(15)

Pertama, persepsi negatif pengawas sekolah yang melihat bahwa tupoksi pengawas

sekolah dirasakan sebagai beban yang sangat memberatkan guru. Kedua, persepsi

sebagian besar pengawas yang berperan sebagai seorang inspektur yang

mencari-cari kesalahan, bukan sebagai mitra kerja untuk meningkatkan mutu pendidikan

melalui sejumlah kegiatan pengarahan, pembinaan, pembimbingan dan mitra dialog

untuk memecahkan masalah.

Hasil pengamatan oleh peneliti menunjukkan bahwa masih banyak pengawas

yang belum terbuka pemahamannya (openminded) terhadap perkembangan baru di

dunia pendidikan baik menyangkut konsep dan teori pendidikan, regulasi bidang

pendidikan serta aplikasinya.

Masalah kinerja pengawas selama ini menjadi permasalahan yang cukup

penting dan mendasar dalam praktik penyelenggaraan pendidikan karena masih

banyaknya pengawas yang kurang optimal dalam menjalankan tugas dari ketentuan

yang dipersyaratkan, padahal dunia pendidikan selalu berkembang dinamis agar

mampu memenuhi kebutuhan tuntutan zaman.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa pengawas sekolah dan

guru, diperoleh fakta bahwa ada dua pola pikir yang saling bertolak belakang antara

pengawas dan guru, contohnya guru berpikir pengawas hanya berusaha

mencari-cari kesalahan guru, sehingga guru selalu ketakutan jika disupervisi oleh

pengawas. Posisi pengawas dipersepsikan sebagai seorang pimpinan. Pada hal jika

(16)

pengawas dan kegiatan supervisi menjadi suatu hal yang dirindukan dan dinantikan

oleh guru dan sekolah.

Selain itu kebutuhan informasi demi peningkatan mutu pengajaran untuk

guru, pengawas, ataupun stakeholder sekolah terlihat masih banyak yang

tersembunyi sehinggga intervensi pembinaan/pendampingan menjadi kurang

optimal. Untuk membuktikan fakta di atas peneliti menyebar instrumen prasurvey.

Instrumen prasurvey disebar kepada pengawas sekolah Dikmen yang bertugas di

kota Binjai, dengan jumlah 34 orang pengawas yang masih aktif. Data

menunjukkan bahwa dari 34 orang pengawas dikmen di kota Binjai hanya delapan

orang pengawas atau 23,53 % pengawas yang memiliki kualifikasi pendidikan S-2.

Dari 34 orang pengawas sekolah dikmen yang bertugas di kota Binjai tersebut

dipilih secara acak 26 orang pengawas untuk mengisi instrumen prasurvey

besama-sama dengan peneliti. Setelah dianalisis diperoleh data sebagai berikut :

1. Dua puluh orang atau 76,92 % pengawas sekolah dikmen di kota Binjai tidak

pernah mendengar istilah jurnal reflektif, 23,08% pernah mendengar istilah

jurnal reflektif.

2. Dari 23,08 % yaitu enam orang pengawas dikmen di kota Binjai yang pernah

mendengar istilah jurnal reflektif, ada tiga orang atau 11,53 % pengawas

sekolah dikmen di kota Binjai yang memahami pengertian jurnal reflektif

dengan baik.

3. Belum diterapkannya jurnal reflektif oleh pengawas dikmen di kota Binjai

(17)

Oleh karena itu, optimalisasi pengawasan proses pendidikan harus dilakukan.

Hal ini dimaksudkan untuk mencari terobosan improvisasi pelaksanaan

pembelajaran, disamping dalam upaya menghindari kejenuhan rutinitas yang

cenderung stagnan, sehingga tidak ada dinamisasi implementasi proses pendidikan

yang pada gilirannya akan mengakibatkan melemahnya kinerja guru.

Berdasarkan dari hasil analisis kondisi terkait dengan model pengawasan

terhadap kinerja guru oleh pengawas, mendasari peneliti untuk mengembangkan

sebuah model pengawasan yaitu dengan mengembangkan jurnal reflektif.

Penelitian olehLt Kol (B) Hamid bin Awangmenjelaskan bahwa:

Penulisan Jurnal Reflektif adalah suatu catatan atau log peristiwa yang dialami oleh guru semasa melaksanakan sesuatu proses pengajaran dan pembelajaran. Pengajaran dan pembelajaran yang dimaksudkan tidaklah hanya tertumpu di dalam bilik darjah sahaja, malahan ia boleh juga berlaku di luar bilik darjah khususnya ketika mengendalikan aktiviti kokurikulum. Ketika melaksanakan aktiviti kokurikulum banyak perkara atau peristiwa yang dihadapi oleh guru sama ada yang bersifat positif ataupun negatif. Keupayaan guru menganalisis dan menterjemahkan kembali setiap peristiwa tersebut dalam bentuk perancangan serta tindakan susulan akan memberikan impak kepada wawasan ataupun harapan baru dalam konteks pengajaran dan pembelajaran.

Dalam jurnal EPIC dengan judul “Panduan Menulis Jurnal Reflektif”

memaparkan:

(18)

Menurut McAlpine dalam Kerka, Sandra (1996 : 3) The reflective dialog

journal becomes a professional conversation between the mentoring teacher educator

and the preservice teacher trainee.”

Jurnal reflektif diprediksi memberikan kontribusi positif dalam pengembangan

mutu pembelajaran dan memberikan intervensi pembinaan dan pendapingan lebih

optimal. Jurnal reflektif menjadi penting sebagaimana semboyan ilmuwan-ilmuwan

Amerika “Publish or Perish” (menulis atau lenyap) diharapkan dapat dijadikan

pemicu agar para pendidik di negeri tercinta ini memiliki kesadaran untuk menulis.

Berdasarkan Fakta-fakta yang telah dideskripsikan dan penelitian yang relevan

dapat disimpulkan bahwa jurnal reflektif dipandang efektif untuk kegiatan supervisi

akademik. Hal inilah yang menjadi dasar peneliti untuk mengembangkan sebuah

model jurnal reflektif dalam supervisi akademik yang mampu memotret kebutuhan,

permasalahan, tujuan dan komitmen bersama antara pengawas sekolah dan guru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan pentingnya pengembangan yang telah dideskripsikan

maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Pengembangan

Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik?

C. Tujuan Penelitian

Pengembangan penelitian ini diharapan mampu memberikan hasil

tersusunnya sebuah model jurnal reflektif dalam supervisi akademik yang natinya

(19)

praktisi pendidikan dan mampu mewujudkan keinginan bersamaan antara

pengawas sekolah dan guru yang sama-sama punya cita-cita mencerdaskan

kehidupan bangsa dengan menyelenggarakan pendidikan secara optimal sesuai

dengan peraturan yang ada.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoretis

Jika tujuan penelitian ini dapat tercapai, maka secara teoretis penelitian

ini bermanfaat sebagai penguatan terhadap khasanah teori-teori supervisi yang

ada, khususnya teori supervisi akademik dalam mengembangkan sebuah model

jurnal reflektif. Melalui pengembangan model jurnal reflektif dalam supervisi

akademik ini mampu memproyeksikan isu-isu dan masalah dalam dunia

pendidikan terutama dalam supervisi pendidikan

2. Praktis

a. Kepala Dinas Pendidikan

Bagi Kepala Dinas Pendidikan penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu

sumber informasi untuk menyusun kebijakan baru tenatang pentingnya

penerapan model jurnal reflektif dalam supervisi akademik yang berfungsi

untuk meningkatkan mutu sekolah.

b. Pengawas Sekolah

Bagi Pengawas Sekolah penelitian ini bermanfaat sebagai sumber

(20)

fungsi dalam melakukan pembinaan di sekolah. Selain itu juga sebagai

ilmu baru dalam menjalankan rutinitasnya dan dapat dijadikan sebagai salah

satu model yang bisa digunakan dalam menunjang kegiatan-kegiatan

kepengawasan terutama tugasnya dalam supervisi akademik.

c. Kepala Sekolah

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat sebagai sumber

informasi tentang pentingnya model jurnal reflektif dalam supervisi

akademik sekaligus implementasi fungsi supervisi kepala sekolah melalui

penerapan model jurnal reflektif dalam supervisi akademik untuk

peningkatan kompetensi guru. Manfaat lainnya diharapkan melalui ajuran

kepala sekolah untuk menerapkan model jurnal reflektif dalam supervisi

akademikyang natinya akan mampu menciptakan hubungan kerjasama yang

baik antara pengawas sekolah dan guru.

d. Guru

Bagi guru penelitian ini bermanfaat sebagai sumber pengetahuan baru

sekaligus sebagai alat untuk merefleksi dirinya sendiri. Manfaat lain yang

diharapkan agar guru menyadari pentingnya bekerjasama dengan pengawas

dalam meningkatkan mutu pendidikan.

e. Peneliti

Penelitian ini bermafaat sebagai bandingan informasi untuk melakukan

(21)

E. Batasan Istilah Penelitian

Istilah model jurnal reflektif dalam supervisi akademik pada penelitian ini

adalah sebuah catatan refleksi terhadap pembelajaran dalam proses kegiatan

supervisi akademik. Catatan refleksi ini didokumenkan menjadi sebuah rekaman

yang bisa dilihat dan ditinjau ulang pada masa yang akan datang oleh siapa saja yang

membutuhkannya.

Model jurnal reflektif dalam supervisi akademik dirancang secara sederhana

agar efektif dan efisien dalam memproyeksikan suasana pembelajaran oleh guru dan

pengawas sekolah dalam kegiatan supervisi akademik. Untuk mewujudkan sebuah

refleksi yang maksimal dibutuhkan kejasama yang baik antara pengawas sekolah,

kepala sekolah, guru, praktisi pendidikan. Pengembangan Model Jurnal Reflektif

dalam supervisi akademik ini nantinya akan didukung oleh instrumen reflektif yang

juga akan dirancang dalam membangun Model Jurnal Reflektif Dalam Supervisi

Akademik ini. Dalam pengisisan Instrumen reflektif nantinya juga di butuhkan

sikap ikhlas dan jujur untuk mengungkapkan hal-hal apa saja yang terjadi secara

detail, baik atau buruk pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan.

Model Jurnal reflektif dalam Supervivi Akdemik ini dirancang dalam upaya

perbaikan mendasar yang diawali dari perbaikan diri sendiri. Selanjutnya Model

Jurnal reflektif dalam Supervivi Akdemik akan berimbas pada peningkatkan

kompetensi para praktisi pendidikan dalam hal ini pengawas sekolah dan guru yang

(22)

95

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini menghasilkan sebuan rumusan Model Jurnal Reflektif

dalam Supervisi Akademik pada jenjang pendidikan menengah kejuran di

Kota Binjai. Setelah melalui proses uji coba yang dilaksanakan di 8 SMK di

Kota Binjai dan selanjutnya dianalisis, sehingga dapat dideskripsikan bahwa

Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik memberikan manfaat

positif untuk meningkatkan mutu pembelajaran bagi guru dan sebagai bahan

monitoring bagi pengawas sekolah, yang di harapkan menjadi sebuah

penguatan terhadap khasanah teori-teori supervisi yang ada, khususnya teori

supervisi akademik dalam mengembangkan sebuah Model Jurnal Reflektif.

Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik ini

mampu memproyeksikan isu-isu dan masalah dalam dunia pendidikan

terutama pada kegiatan supervisi akademik.

B. Implikasi

Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik secara

nyata membutuhkan ketulusan para praktisi pendidikan untuk jujur

mendeskripsikan kegiatan yang telah dilakukannya dalam bentuk sebuah

refleksi. Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik dapat dijadikan

sebagai bahan renungan yang mampu memberikan ide-ide mendasar untuk

peningkatan mutu secara internal dan eksternak. Hasil Jurnal Reflektif ini dapat

(23)

96

sekolah dan guru dalam bentuk penelitian, karena jurnal reflektif mampu

mengidentifikasi secara detail hal-hal yang sedang dihadapi pengawas sekolah

dan guru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Jurnal Reflektif mampu

menciptakan hubungan yang harmonis bagi para praktisi pendidikan dalam

mencapai tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri.

Disisi lain jika Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik tidak

diterapkan maka kepincangan yang terjadi selama ini antara pengawas sekolah

dan guru tidak mampu disingkirkan. Jika di analogikan selama ini pengawas

sekolah tidak memahami secara detail hal-hal yang dialami guru, guru juga tidak

memahami hal-hal yang sedang dialaminya. Artinya persamaan persepsi antara

pengawas sekolah dan guru tidak dapat tercipta. Sehingga permasalahan tersebut

yang tentunya sangat erat hubungannya dengan mutu pelaksanaan pembelajaran

semakin hari semakin rumit.

Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik

ditawarkan menjadi sebuah solusi dalam menyikapi hal yang berkaitan dengan

pelaksanaan supervisi akademik

C. Rekomendasi

Penelitian ini telah dirancang, dilaksanakan dan memberikan hasil

tersusunnya sebuah model jurnal reflektif dalam supervisi akademik.

Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik ini telah

diujicobakan kepada guru sebagai respondennya.

Peneliti berharap dengan tersusunnya Model Jurnal Reflektif dalam

(24)

97

komponen pendukung demi penyempurnaan model Jurnal Reflektif dalam

Supervisis Akademik ini.

Banyak hal-hal positif yang menjadi output pengembangan Model

Jurnal Reflektif dalam Supervisis Akademik antara lain ; Guru melakukan

Berbagai perbaikan secara terus menerus; Membantu memperlancar proses

supervisi akademik yang dilakukan pengawas agar lebih efektif;

Mempermudah proses persamaan persepsi antara guru dan pengawas sekolah

dalam rangka pembinaan.

Peneliti berharap agar melalui penelitian ini dapat terciptanya sebuah

keputusan untuk dapat mengimplementasikan Model Jutnal Reflektif dalam

Supervisi akademik khususnya pada kegiatan pengajaran yang dilakukan

antara guru dan pengawas sekolah.

Selain itu Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik ini juga

telah berimplikasi dalam memberikan wawasan dan informasi yang luas bagi

peneliti khususnya dan bagi para praktisi pendidikan yang terlibat dalam hal

ini adalah guru dan pengawas sekolah dalam usaha meningkatkan mutu

pengajarannya, sehingga dapat terwujudnya sebuah keinginan bersama

antara pengawas sekolah dan guru yang sama-sama punya cita-cita

mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menyelenggarakan pendidikan

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Alfonso, Robert J, Gerald R. Firth, Richard F. Neville. 1981. Instructional

Supervision. Boston: Alyn and Bacon.

Allyson Davys, Liz Beddoe. 2010. Best Practice in Professional Supervision, London: Jessica Kingsley Publishers.

Bogdan R.C and Biklen S.K. 1982. Qualitative Research for Education: An

Intruduction to Theory and Methods, Boston: Allyn dan Bacon, Inc

Borg,WR & Gall M.D. 1989. Education Research an Instruction, (5th, ed) White

Plain, New York: Longman.Inc

Davies, Brant, 1999. From School Development Plan to a Strategic Planning

Framework, http://www.ncsl.org/about.htm)

Depdiknas. 2008. Metode dan Teknik Supervisi, Jakarta: Depdiknas

Faizah A. M. (2008). The Use Of Reflective Journals In Outcome-Based

Education During The Teaching Practicum.Malaysian Journal Of ELT

Research, Vol. 4, pp. 32-42. www.melta.org.my

Gaspersz, Vincent, 2004. Perencanaan Untuk Peningkatan Kinerja Sektor Publik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Glickman, C.D., Gordon, S.P., and Ross-Gordon, J.M. 2007. Supervisionand

Instructional Leadership A Development Approach. Seventh Edition.

Boston: Perason.

Jamal Ma’mur Asmani. 2012. Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah.

Jokjakarta: Diva Press.

Johanssen, R., 1993. System Modeling and Identification, New York: Prentice Hall International, Inc,.

(26)

99

Law, A.M. dan W.D. Kelton, 1997. Simulation Modeling and Analysis, New York: McGraw-Hill,Inc,.

Mazzoni L. Team, 1991. Analyzing State School Policymaking: An Area Model, University of Minesotta, Journal of Educational Evaluation and Policy Analysis. Volume 13, No. 2.

Masruri dkk. 2002. Pedoman Pengawasan untuk Sekolah dan Sekolah Umum, Jakarta: Mekar Jaya.J.

McNamara, 1999. Basic Overview of Varous Strategic Planning Models, (http://www.managementhelp/p.org/about.htm)

Meuller, R.O. 1996. Basic Principle of Structural Equation Modeling: An

Intruction to LISREL and EQS. New York : Spinger

Neagley,RL. And Evan, ND, 1980. Handbook for Efeective Supervision on Instructional. Eng leys wood cliff, New Jersey: Prentice-Hall,Inc

Nunan, David. 1992. Research Methods in Language Learning. New York: Cambrige.U.P.

Pidarta, Made .2009 . Supervisi Pendidikan Kontekstual . Jakarta: Rineka Cipta.

Robins, 2003. Prilaku Organisasi. Jakarta: Prenhallido

Sahertian, Piet A. 2008. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam

Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta.

Sandra, and Kerka. 1996. Journand Wrting and Adult Learning. ERIC digest no

174. (online). Tersedia : http://www.ericdigest.org/1997-2/journal.html (17

Juli 2009)

Satori,Djam’an. 2004. Paradigma Baru Supervisi Pendidikan untuk

Meningkatkan Mutu dalam Konteks Peranan Pengawas Sekolah dalam otonomi Daerah.ASPI: Jabar

(27)

100

Sudjana, Nana. 2012. Supervisi Pendidikan Konsep dan Aplikasi bagi Pengawas

Sekolah, Bekasi: Binamitra Publising.

Sugiono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Cetakan keenam. Bandung: Alfabeta.

Walcott, Harry. 1994. Tranforming Qualitative Data, Description Analysis, and

Interpretaion. California: Sage

Witkin, B.R. 1984. Assessing Needs in Educational and Social Program, San Fransisco: Jossey-Bass Publishers.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini difokuskan pada alasan mengapa di zaman yang semakin modern ini, masih ada masyarakat Indonesia khususnya di daerah terpencil yaitu pada Suku Boti

This paper will focus on how Minangkabau people establish relationship with other ethnic groups in Padang, a multi-ethnic city.. The paper argues that matrilineal principles

Penulis menghaturkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan cinta dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

Peran orang tua sangatlah penting dalam proses perawatan anak tunagrahita, karena antara orang tua dan anak mempunyai ikatan emosional yang lebih besar

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model BBL berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri Colomadu baik pada ranah

Sedangkan yang dilaporkan oleh Kurniawan (2011) pemberian sumber nitrogen KNO3 dengan rasio C/N=10 pada medium mampu menghasilkan aktifitas protease paling tinggi

 Kepentingan hewan-hewan dan manusia banyak yang sama  Etika Lingkungan dan Etika hewan banyak yang sama,tetapi  Etika Lingkungan dan Etika hewan banyak yang sama,tetapi.

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linear berganda.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional yaitu data berupa