PENGEMBANGAN MODEL JURNAL REFLEKTIF
DALAM SUPERVISI AKADEMIK
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh: FAUZIAH M NUR NIM.813613 2061
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Fauziah M Nur, Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi
Akademik, Tesis : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015
ii
ABSTRACT
Fauziah M Nur, Development Models Reflective Journal in academic supervision, Thesis of Master Degree, Medan State University, 2015
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih mulia selain mengucapan puji syukur kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan teses ini.
Alhamdulillah berkat ridho-Nya dan bantuan, bimbingan, motivasi dari
berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat waktu. Tesis ini
merupakan Penelitian Pengembangan. Penelitian ini mencoba mengembangkan
Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik. Pengembangan Penelitian ini
dilaksanakan pada jenjang pendidikan Menengah Kejuruan di Kota Binjai. Penelitian
ini melibatkan guru dari 8 SMK. Selain itu Penelitian ini Juga Melibatkan Pengawas
Dikmen yang bertugas di Kota Binjai.
Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik memberikan
manfaat positif untuk meningkatkan mutu pembelajaran bagi guru dan sebagai bahan
monitoring bagi pengawas sekolah, yang di harapkan menjadi sebuah penguatan
terhadap khasanah teori-teori supervisi yang ada, khususnya teori supervisi
akademik dalam mengembangkan sebuah Model Jurnal Reflektif.
Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik ini mampu
memproyeksikan isu-isu dan masalah dalam dunia pendidikan terutama pada
iv
Sebagai ungkapan rasa hormat yang tulus, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Medan.
2. P2TK Dikmen sebagai lembaga yang telah bekerja sama dengan Pascasarjana
Universitas Negeri Medan dalam menyelenggarakan program beasiswa S2
Kepengawasan.
3. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
4. Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Wakil Direktur I Pascasarjana Universitas
Negeri Medan, sekaligus Pembimbing II.
5. Dr. Darwin, M.Pd selaku Ketua Prodi Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembimbing I
6. Pemerintah Kota Binjai yang telah memberikan izin tugas belajar sekaligus
menjadi tempat lokasi penelitian.
7. Dinas Pendidikan Kota Binjai yang telah bersedia bekerja sama untuk
membantu memberikan akses data-data penelian ini
8. Syurya Darma, M.Pdselaku Korwas Dikmen Kota Binjai
9. Drs. Hartoyo. Dselaku Korwas Dikmen Kabupaten Deli Serdang
10. Ir. Syamsul Sahari,M.Pd selaku Pengawas Dikmen Kota Binjai
11. Herman Toni, M.Pd selaku Pengawas Dikmen Kota Binjai
12. Dr. Wisman Hadi selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
13. Semua Kepala Sekolah SMK di Kota Binjai.
14. Rekan-rekan Guru SMK di Kota Binjai
15. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan motivasi kepada penulis.
16. Teman-teman Mahasiswa Ap-Kepengawasan 2013 yang tak bisa disebutkan
namanya satu persatu.
17. Sahabat yang telah memberikan dukungan, yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan kelemahan tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran demi
kesempurnaan tesis ini. Besar harapan penulis semoga tesis ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Medan, Juni 2015 Penulis
v
E. Batasan Istilah Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 9
A. KerangkaTeoritis... 9
1. Supervisi... 11
2. Supervisi Akademik... 13
a. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik ... 16
b. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik... 19
c. Pendekatan Supervisi Akademik ... 24
d. Metode Supervisi Akademik ... 25
3. Jurnal Reflektif... 27
4. Model... 31
B. Penelitian yang Relevan... 35
C. Kerangka Pikir ... 37
BAB III METODE PEMGEMBANGAN ... 43
B. Prosedur Pengembangan... 44
1. Tahap Awal ... 46
2. Tahap Desain... 47
3. Tahap Uji coba dan Revisi... 47
4. Tahap Implementasi ... 48
C. Uji Coba ... 50
D. Subjek Uji Coba ... 56
E. Jenis Data ... 56
F. Instrumen Pengumpulan Data ... 56
G. Teknik Analisis Data... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 61
A. Observasi Lapangan ... 61
B. Desain Awal Produk ... 64
C. Revisi Produk ... 76
D. Uji coba Desain 2 ... 77
E. Analisis Uji Coba Desain 2... 79
F. Revisi 2 Model JRSA... 80
G. Uji Coba Model JRSA Desain 3... 81
H. Analisis Uji Coba Model JRSA Desain 3 ... 83
I. Revisi Produk dengan FGD ... 86
J. Hasil FGD ... 86
K. Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik... 90
L. Keterbatasan Penelitian... 94
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 95
A. Kesimpulan ... 95
B. Implikasi... 95
C. Rekomendasi ... 96
DAFTAR PUSTAKA... 98
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Matriks Proses Pengembangan Model JRSA ... 42
Tabel 4.1 Sekolah Menengah Kejuruan Kota Binjai ... 62
Tabel 4.2 Objek dan Subjek Penelitian ... 63
Tabel 4.3 Objek dan Subjek Penelitian ... 64
Tabel 4.4 Daftar Peserta Wawancara Guru ... 65
Tabel 4.5 Komponen Desain Model JRSA Hasil Wawancara 20 Orang Guru SMK di Kota Binjai ... 66
Tabel 4.6 Pengawas Pendidikan Menengah Kota Binjai Tahun 2015 68 Tabel 4.7 Daftar Peserta Wawancara Pengawas Dikmen ... 68
Tabel 4.8 Komponen Desain Model JRSA Hasil Wawancara 12 Orang Pengawas Dikmen Kota Binjai ... 69
Tabel 4.9 Daftar Peserta Wawancara Kepala Sekolah ... 72
Tabel 4.10 Desain Komponen Instrumen reflektif Hasil Wawancara 8 Orang Kepala Sekolah SMK di Kota Binjai ... 73
Tabel 4.11 Desain Komponen Instrumen reflektif Hasil Analisis kegiatan Wawancara ... 74
Tabel 4.12 Uji coba Instrumen Desai 1... 75
Tabel 4.13 Uji Coba Instrumen Desai 2... 78
Tabel 4.14 Analisis Uji Coba Intrumen reflektif Desain 2... 79
Tabel 4.15 Data Uji Coba Intrumen reflektif Desain 3 ... 81
Tabel 4.16 Analisis uji coba Intrumen reflektif Desain 3... 84
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tiga tujuan Supervisi Akademik ... 17
Gambar 2.2 Sistem Fungsi Supervisi Akademik ... 19
Gambar 2.3 Reflektif Model Pembelajaran Pengawasan ... 30
Gambar 2.4 Draf Model Jurnal Refletif Supervisi Akademik ... 38
Gambar 2.5 Proses Pengembangan Model JRSA... 39
Gambar 2.6 Alur Pengembangan Model JRSA ... 40
Gambar 3.1 Proses Pengembangan Model JRSA... 49
Gambar 3.2 Rancangan Proses Pengembangan Model JRSA... 54
Gambar 3.3 Rancangan Uji Coba Mode JRSA ... 55
Gambar 3.4 Prosedur Pengembangan Instrumen ... 58
Gambar 3.5 Teknik Pengumpulan Data... 59
Gambar 4.1 Diagram Hasil Wawancara Guru ... 66
Gambar 4.2 Diagram Hasil Wawancara Pengawas Sekolah ... 70
Gambar 4.3 Diagram Hasil Wawancara Kepala Sekolah... 73
Gambar 4.4 Diagram Analisis Uji Coba Instrumen Reflektif Desain 2 . 80 Gambar 4.5 Diagram Analisis Komponen Instrumen Reflektif... 84
Gambar 4.6 Diagram Analisis Refleksi Menyrluruh... 85
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Pra Survey ... 101
Lampiran 2 Instrumen Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 kota Binjai ... 104
Lampiran 3 Instrumen Penilaian kemampuan Guru Proses Pelaksanaan Pembelajaran kota Binjai ... 107
Lampiran 4 Panduan Wawancara Guru ... 110
Lampiran 5 Panduan Wawancara Pengawas Sekolah ... 111
Lampiran 6 Panduan Wawancara Kepala Sekolah ... 112
Lampiran 6 Panduan Wawancara Responden mengisi instrumen reklektif ... 113
Lampiran 7 Desain Model JRSA Desain 1 ... 114
Lampiran 8 Desain Model JRSA Desain 2 ... 115
Lampiran 9 Desain Model JRSA Desain 3 ... 117
Lampiran 10 Desain Model JRSA Desain 4 ... 120
Lampiran 11 Pedoman FGD ... 124
Lampiran 12 Undangan FGD ... 125
Lampiran 13 Susunan Acara FGD ... 126
Lampiran 14 Daftar Hadir FGD ... 127
Lampiran 15 Daftar Nama Expert judgment... 128
Lampiran 16 Surat Keterangan validasi ... 129
Lampiran 17 Bio Data Expert Judgment ... 146
Lampiran 19 Roster Pelajaran Daftar Nama Guru SMK ... 161
Lampiran 20 Contoh Desain Uji Coba ... 205
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Supervisi merupakan aktivitas penting dalam praktik penyelenggaraan
pendidikan. Kegiatan supervisi dimaksudkan sebagai kegiatan kontrol terhadap
seluruh kegiatan pendidikan untuk mengarahkan, mengawasi, membina dan
mengendalikan dalam pencapaian tujuan, lebih jauh kegiatan ini juga mempunyai
tanggung jawab dalam peningkatan mutu pendidikan, baik proses maupun hasilnya,
sehingga kegiatan supervisi dilakukan sejak dari tahap perencanaan sampai pada
tahap evaluasi yang akan berfungsi sebagai tindak lanjut (feedback) dalam rangka
perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan kearah yang lebih baik.
Guru memiliki peranan yang sangat penting, semuanya diperankan dan
dilaksanakan oleh guru melalui kegiatan pembelajaran yang berinteraksi langsung
dengan siswa yang nantinya siswa itu akan menjadi out put produk didik dari kerja
guru. Dengan demikian keberhasilan out put produk didik sebagian besar dan
dominan ditentukan oleh kinerja guru.
Melihat strategisnya peran guru dalam keberhasilan proses pendidikan tersebut
maka guru perlu mendapat arahan, bimbingan, petunjuk, dan pembinaan melalui
supervisi oleh seorang supervisor yang dalam hal ini dilakukan oleh Pengawas,
dalam rangka meningkatkan kinerjanya. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan
bahwa proses kepengawasan dari seorang pengawas terhadap guru belum maksimal,
Pertama, persepsi negatif pengawas sekolah yang melihat bahwa tupoksi pengawas
sekolah dirasakan sebagai beban yang sangat memberatkan guru. Kedua, persepsi
sebagian besar pengawas yang berperan sebagai seorang inspektur yang
mencari-cari kesalahan, bukan sebagai mitra kerja untuk meningkatkan mutu pendidikan
melalui sejumlah kegiatan pengarahan, pembinaan, pembimbingan dan mitra dialog
untuk memecahkan masalah.
Hasil pengamatan oleh peneliti menunjukkan bahwa masih banyak pengawas
yang belum terbuka pemahamannya (openminded) terhadap perkembangan baru di
dunia pendidikan baik menyangkut konsep dan teori pendidikan, regulasi bidang
pendidikan serta aplikasinya.
Masalah kinerja pengawas selama ini menjadi permasalahan yang cukup
penting dan mendasar dalam praktik penyelenggaraan pendidikan karena masih
banyaknya pengawas yang kurang optimal dalam menjalankan tugas dari ketentuan
yang dipersyaratkan, padahal dunia pendidikan selalu berkembang dinamis agar
mampu memenuhi kebutuhan tuntutan zaman.
Hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa pengawas sekolah dan
guru, diperoleh fakta bahwa ada dua pola pikir yang saling bertolak belakang antara
pengawas dan guru, contohnya guru berpikir pengawas hanya berusaha
mencari-cari kesalahan guru, sehingga guru selalu ketakutan jika disupervisi oleh
pengawas. Posisi pengawas dipersepsikan sebagai seorang pimpinan. Pada hal jika
pengawas dan kegiatan supervisi menjadi suatu hal yang dirindukan dan dinantikan
oleh guru dan sekolah.
Selain itu kebutuhan informasi demi peningkatan mutu pengajaran untuk
guru, pengawas, ataupun stakeholder sekolah terlihat masih banyak yang
tersembunyi sehinggga intervensi pembinaan/pendampingan menjadi kurang
optimal. Untuk membuktikan fakta di atas peneliti menyebar instrumen prasurvey.
Instrumen prasurvey disebar kepada pengawas sekolah Dikmen yang bertugas di
kota Binjai, dengan jumlah 34 orang pengawas yang masih aktif. Data
menunjukkan bahwa dari 34 orang pengawas dikmen di kota Binjai hanya delapan
orang pengawas atau 23,53 % pengawas yang memiliki kualifikasi pendidikan S-2.
Dari 34 orang pengawas sekolah dikmen yang bertugas di kota Binjai tersebut
dipilih secara acak 26 orang pengawas untuk mengisi instrumen prasurvey
besama-sama dengan peneliti. Setelah dianalisis diperoleh data sebagai berikut :
1. Dua puluh orang atau 76,92 % pengawas sekolah dikmen di kota Binjai tidak
pernah mendengar istilah jurnal reflektif, 23,08% pernah mendengar istilah
jurnal reflektif.
2. Dari 23,08 % yaitu enam orang pengawas dikmen di kota Binjai yang pernah
mendengar istilah jurnal reflektif, ada tiga orang atau 11,53 % pengawas
sekolah dikmen di kota Binjai yang memahami pengertian jurnal reflektif
dengan baik.
3. Belum diterapkannya jurnal reflektif oleh pengawas dikmen di kota Binjai
Oleh karena itu, optimalisasi pengawasan proses pendidikan harus dilakukan.
Hal ini dimaksudkan untuk mencari terobosan improvisasi pelaksanaan
pembelajaran, disamping dalam upaya menghindari kejenuhan rutinitas yang
cenderung stagnan, sehingga tidak ada dinamisasi implementasi proses pendidikan
yang pada gilirannya akan mengakibatkan melemahnya kinerja guru.
Berdasarkan dari hasil analisis kondisi terkait dengan model pengawasan
terhadap kinerja guru oleh pengawas, mendasari peneliti untuk mengembangkan
sebuah model pengawasan yaitu dengan mengembangkan jurnal reflektif.
Penelitian olehLt Kol (B) Hamid bin Awangmenjelaskan bahwa:
Penulisan Jurnal Reflektif adalah suatu catatan atau log peristiwa yang dialami oleh guru semasa melaksanakan sesuatu proses pengajaran dan pembelajaran. Pengajaran dan pembelajaran yang dimaksudkan tidaklah hanya tertumpu di dalam bilik darjah sahaja, malahan ia boleh juga berlaku di luar bilik darjah khususnya ketika mengendalikan aktiviti kokurikulum. Ketika melaksanakan aktiviti kokurikulum banyak perkara atau peristiwa yang dihadapi oleh guru sama ada yang bersifat positif ataupun negatif. Keupayaan guru menganalisis dan menterjemahkan kembali setiap peristiwa tersebut dalam bentuk perancangan serta tindakan susulan akan memberikan impak kepada wawasan ataupun harapan baru dalam konteks pengajaran dan pembelajaran.
Dalam jurnal EPIC dengan judul “Panduan Menulis Jurnal Reflektif”
memaparkan:
Menurut McAlpine dalam Kerka, Sandra (1996 : 3) “The reflective dialog
journal becomes a professional conversation between the mentoring teacher educator
and the preservice teacher trainee.”
Jurnal reflektif diprediksi memberikan kontribusi positif dalam pengembangan
mutu pembelajaran dan memberikan intervensi pembinaan dan pendapingan lebih
optimal. Jurnal reflektif menjadi penting sebagaimana semboyan ilmuwan-ilmuwan
Amerika “Publish or Perish” (menulis atau lenyap) diharapkan dapat dijadikan
pemicu agar para pendidik di negeri tercinta ini memiliki kesadaran untuk menulis.
Berdasarkan Fakta-fakta yang telah dideskripsikan dan penelitian yang relevan
dapat disimpulkan bahwa jurnal reflektif dipandang efektif untuk kegiatan supervisi
akademik. Hal inilah yang menjadi dasar peneliti untuk mengembangkan sebuah
model jurnal reflektif dalam supervisi akademik yang mampu memotret kebutuhan,
permasalahan, tujuan dan komitmen bersama antara pengawas sekolah dan guru.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan pentingnya pengembangan yang telah dideskripsikan
maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Pengembangan
Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik?
C. Tujuan Penelitian
Pengembangan penelitian ini diharapan mampu memberikan hasil
tersusunnya sebuah model jurnal reflektif dalam supervisi akademik yang natinya
praktisi pendidikan dan mampu mewujudkan keinginan bersamaan antara
pengawas sekolah dan guru yang sama-sama punya cita-cita mencerdaskan
kehidupan bangsa dengan menyelenggarakan pendidikan secara optimal sesuai
dengan peraturan yang ada.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoretis
Jika tujuan penelitian ini dapat tercapai, maka secara teoretis penelitian
ini bermanfaat sebagai penguatan terhadap khasanah teori-teori supervisi yang
ada, khususnya teori supervisi akademik dalam mengembangkan sebuah model
jurnal reflektif. Melalui pengembangan model jurnal reflektif dalam supervisi
akademik ini mampu memproyeksikan isu-isu dan masalah dalam dunia
pendidikan terutama dalam supervisi pendidikan
2. Praktis
a. Kepala Dinas Pendidikan
Bagi Kepala Dinas Pendidikan penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu
sumber informasi untuk menyusun kebijakan baru tenatang pentingnya
penerapan model jurnal reflektif dalam supervisi akademik yang berfungsi
untuk meningkatkan mutu sekolah.
b. Pengawas Sekolah
Bagi Pengawas Sekolah penelitian ini bermanfaat sebagai sumber
fungsi dalam melakukan pembinaan di sekolah. Selain itu juga sebagai
ilmu baru dalam menjalankan rutinitasnya dan dapat dijadikan sebagai salah
satu model yang bisa digunakan dalam menunjang kegiatan-kegiatan
kepengawasan terutama tugasnya dalam supervisi akademik.
c. Kepala Sekolah
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat sebagai sumber
informasi tentang pentingnya model jurnal reflektif dalam supervisi
akademik sekaligus implementasi fungsi supervisi kepala sekolah melalui
penerapan model jurnal reflektif dalam supervisi akademik untuk
peningkatan kompetensi guru. Manfaat lainnya diharapkan melalui ajuran
kepala sekolah untuk menerapkan model jurnal reflektif dalam supervisi
akademikyang natinya akan mampu menciptakan hubungan kerjasama yang
baik antara pengawas sekolah dan guru.
d. Guru
Bagi guru penelitian ini bermanfaat sebagai sumber pengetahuan baru
sekaligus sebagai alat untuk merefleksi dirinya sendiri. Manfaat lain yang
diharapkan agar guru menyadari pentingnya bekerjasama dengan pengawas
dalam meningkatkan mutu pendidikan.
e. Peneliti
Penelitian ini bermafaat sebagai bandingan informasi untuk melakukan
E. Batasan Istilah Penelitian
Istilah model jurnal reflektif dalam supervisi akademik pada penelitian ini
adalah sebuah catatan refleksi terhadap pembelajaran dalam proses kegiatan
supervisi akademik. Catatan refleksi ini didokumenkan menjadi sebuah rekaman
yang bisa dilihat dan ditinjau ulang pada masa yang akan datang oleh siapa saja yang
membutuhkannya.
Model jurnal reflektif dalam supervisi akademik dirancang secara sederhana
agar efektif dan efisien dalam memproyeksikan suasana pembelajaran oleh guru dan
pengawas sekolah dalam kegiatan supervisi akademik. Untuk mewujudkan sebuah
refleksi yang maksimal dibutuhkan kejasama yang baik antara pengawas sekolah,
kepala sekolah, guru, praktisi pendidikan. Pengembangan Model Jurnal Reflektif
dalam supervisi akademik ini nantinya akan didukung oleh instrumen reflektif yang
juga akan dirancang dalam membangun Model Jurnal Reflektif Dalam Supervisi
Akademik ini. Dalam pengisisan Instrumen reflektif nantinya juga di butuhkan
sikap ikhlas dan jujur untuk mengungkapkan hal-hal apa saja yang terjadi secara
detail, baik atau buruk pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan.
Model Jurnal reflektif dalam Supervivi Akdemik ini dirancang dalam upaya
perbaikan mendasar yang diawali dari perbaikan diri sendiri. Selanjutnya Model
Jurnal reflektif dalam Supervivi Akdemik akan berimbas pada peningkatkan
kompetensi para praktisi pendidikan dalam hal ini pengawas sekolah dan guru yang
95
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini menghasilkan sebuan rumusan Model Jurnal Reflektif
dalam Supervisi Akademik pada jenjang pendidikan menengah kejuran di
Kota Binjai. Setelah melalui proses uji coba yang dilaksanakan di 8 SMK di
Kota Binjai dan selanjutnya dianalisis, sehingga dapat dideskripsikan bahwa
Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik memberikan manfaat
positif untuk meningkatkan mutu pembelajaran bagi guru dan sebagai bahan
monitoring bagi pengawas sekolah, yang di harapkan menjadi sebuah
penguatan terhadap khasanah teori-teori supervisi yang ada, khususnya teori
supervisi akademik dalam mengembangkan sebuah Model Jurnal Reflektif.
Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik ini
mampu memproyeksikan isu-isu dan masalah dalam dunia pendidikan
terutama pada kegiatan supervisi akademik.
B. Implikasi
Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik secara
nyata membutuhkan ketulusan para praktisi pendidikan untuk jujur
mendeskripsikan kegiatan yang telah dilakukannya dalam bentuk sebuah
refleksi. Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik dapat dijadikan
sebagai bahan renungan yang mampu memberikan ide-ide mendasar untuk
peningkatan mutu secara internal dan eksternak. Hasil Jurnal Reflektif ini dapat
96
sekolah dan guru dalam bentuk penelitian, karena jurnal reflektif mampu
mengidentifikasi secara detail hal-hal yang sedang dihadapi pengawas sekolah
dan guru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Jurnal Reflektif mampu
menciptakan hubungan yang harmonis bagi para praktisi pendidikan dalam
mencapai tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri.
Disisi lain jika Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik tidak
diterapkan maka kepincangan yang terjadi selama ini antara pengawas sekolah
dan guru tidak mampu disingkirkan. Jika di analogikan selama ini pengawas
sekolah tidak memahami secara detail hal-hal yang dialami guru, guru juga tidak
memahami hal-hal yang sedang dialaminya. Artinya persamaan persepsi antara
pengawas sekolah dan guru tidak dapat tercipta. Sehingga permasalahan tersebut
yang tentunya sangat erat hubungannya dengan mutu pelaksanaan pembelajaran
semakin hari semakin rumit.
Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik
ditawarkan menjadi sebuah solusi dalam menyikapi hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan supervisi akademik
C. Rekomendasi
Penelitian ini telah dirancang, dilaksanakan dan memberikan hasil
tersusunnya sebuah model jurnal reflektif dalam supervisi akademik.
Pengembangan Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik ini telah
diujicobakan kepada guru sebagai respondennya.
Peneliti berharap dengan tersusunnya Model Jurnal Reflektif dalam
97
komponen pendukung demi penyempurnaan model Jurnal Reflektif dalam
Supervisis Akademik ini.
Banyak hal-hal positif yang menjadi output pengembangan Model
Jurnal Reflektif dalam Supervisis Akademik antara lain ; Guru melakukan
Berbagai perbaikan secara terus menerus; Membantu memperlancar proses
supervisi akademik yang dilakukan pengawas agar lebih efektif;
Mempermudah proses persamaan persepsi antara guru dan pengawas sekolah
dalam rangka pembinaan.
Peneliti berharap agar melalui penelitian ini dapat terciptanya sebuah
keputusan untuk dapat mengimplementasikan Model Jutnal Reflektif dalam
Supervisi akademik khususnya pada kegiatan pengajaran yang dilakukan
antara guru dan pengawas sekolah.
Selain itu Model Jurnal Reflektif dalam Supervisi Akademik ini juga
telah berimplikasi dalam memberikan wawasan dan informasi yang luas bagi
peneliti khususnya dan bagi para praktisi pendidikan yang terlibat dalam hal
ini adalah guru dan pengawas sekolah dalam usaha meningkatkan mutu
pengajarannya, sehingga dapat terwujudnya sebuah keinginan bersama
antara pengawas sekolah dan guru yang sama-sama punya cita-cita
mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menyelenggarakan pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Alfonso, Robert J, Gerald R. Firth, Richard F. Neville. 1981. Instructional
Supervision. Boston: Alyn and Bacon.
Allyson Davys, Liz Beddoe. 2010. Best Practice in Professional Supervision, London: Jessica Kingsley Publishers.
Bogdan R.C and Biklen S.K. 1982. Qualitative Research for Education: An
Intruduction to Theory and Methods, Boston: Allyn dan Bacon, Inc
Borg,WR & Gall M.D. 1989. Education Research an Instruction, (5th, ed) White
Plain, New York: Longman.Inc
Davies, Brant, 1999. From School Development Plan to a Strategic Planning
Framework, http://www.ncsl.org/about.htm)
Depdiknas. 2008. Metode dan Teknik Supervisi, Jakarta: Depdiknas
Faizah A. M. (2008). The Use Of Reflective Journals In Outcome-Based
Education During The Teaching Practicum.Malaysian Journal Of ELT
Research, Vol. 4, pp. 32-42. www.melta.org.my
Gaspersz, Vincent, 2004. Perencanaan Untuk Peningkatan Kinerja Sektor Publik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Glickman, C.D., Gordon, S.P., and Ross-Gordon, J.M. 2007. Supervisionand
Instructional Leadership A Development Approach. Seventh Edition.
Boston: Perason.
Jamal Ma’mur Asmani. 2012. Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah.
Jokjakarta: Diva Press.
Johanssen, R., 1993. System Modeling and Identification, New York: Prentice Hall International, Inc,.
99
Law, A.M. dan W.D. Kelton, 1997. Simulation Modeling and Analysis, New York: McGraw-Hill,Inc,.
Mazzoni L. Team, 1991. Analyzing State School Policymaking: An Area Model, University of Minesotta, Journal of Educational Evaluation and Policy Analysis. Volume 13, No. 2.
Masruri dkk. 2002. Pedoman Pengawasan untuk Sekolah dan Sekolah Umum, Jakarta: Mekar Jaya.J.
McNamara, 1999. Basic Overview of Varous Strategic Planning Models, (http://www.managementhelp/p.org/about.htm)
Meuller, R.O. 1996. Basic Principle of Structural Equation Modeling: An
Intruction to LISREL and EQS. New York : Spinger
Neagley,RL. And Evan, ND, 1980. Handbook for Efeective Supervision on Instructional. Eng leys wood cliff, New Jersey: Prentice-Hall,Inc
Nunan, David. 1992. Research Methods in Language Learning. New York: Cambrige.U.P.
Pidarta, Made .2009 . Supervisi Pendidikan Kontekstual . Jakarta: Rineka Cipta.
Robins, 2003. Prilaku Organisasi. Jakarta: Prenhallido
Sahertian, Piet A. 2008. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta.
Sandra, and Kerka. 1996. Journand Wrting and Adult Learning. ERIC digest no
174. (online). Tersedia : http://www.ericdigest.org/1997-2/journal.html (17
Juli 2009)
Satori,Djam’an. 2004. Paradigma Baru Supervisi Pendidikan untuk
Meningkatkan Mutu dalam Konteks Peranan Pengawas Sekolah dalam otonomi Daerah.ASPI: Jabar
100
Sudjana, Nana. 2012. Supervisi Pendidikan Konsep dan Aplikasi bagi Pengawas
Sekolah, Bekasi: Binamitra Publising.
Sugiono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Cetakan keenam. Bandung: Alfabeta.
Walcott, Harry. 1994. Tranforming Qualitative Data, Description Analysis, and
Interpretaion. California: Sage
Witkin, B.R. 1984. Assessing Needs in Educational and Social Program, San Fransisco: Jossey-Bass Publishers.