PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN
KECAMATAN MEDAN – SUNGGAL T.A 2014/2015
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini
OLEH
SYARIFAH SAKINAH NIM: 1103113056
PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
SYARIFAH SAKINAH, Nim : 1103113056, Pengaruh Metode Proyek Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 5-6 Tahun KecamatanMedan-Sunggal T.A 2014/2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan metode proyek dan metode eksperimen terhadap keterampilan sosial anak kelompok usia 5-6 tahun di Kecmatan Medan-Sunggal. Penelitian ini dilakukan dilembaga PAUD Ar-rizqi kelompok B sebagai kelas eksperimen dan PAUD Medina kelompok B sebagai kelas kontrol. Yang ditentukan secara random dengan jumlah sampel disetiap kelas sebanyak 15 orang anak.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dengan desain penelitian post test only control design.Variabel bebas adalah metodesedangkan variabel terikat adalah keterampilan sosial. Instrumen pengumpulan data adalah pedoman observasi. Data dianalisis dengan metode deskriptif dan uji hipotesis dengan uji t yang dilanjutkan dengan unji signifikasi pada taraf nyata α = 0,05
Berdasarkan hasil analisis data diatas diperoleh rata-rata nilai pada kelas eksperimen 10,53 dengan nilai tertinggi 15 dan nilai terendah 9, sehingga keterampilan sosial anak pada kelas eksperimen memperoleh perbedaan yang signifikan. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas control 8,86 dengan nilai tertinggi 12 dan nilai terendah 7, Karena kedua nilai dibawah rata-rata ideal yang berarti perkembangan sosial anak belum maksimal berkembang dikarenakan masih dalam tahap perkembangan. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara metode peroyek terhadap keterampilan sosial anak dan dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung> ttabel yaitu 3,807>1,701 pada taraf α = 0.05. Dengan
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... ii
Daftar Tabel ... iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3Pembatasan Masalah ... 5
1.4Perumusan Masalah ... 5
1.5Tujuan Penelitian ... 6
1.6Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teori ... 8
2.1.1 Keterampilan Sosial Anak ... 8
2.1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Keterampilan Sosial Anak ... 13
2.1.3 Manfaat Keterampilan Bagi Anak ... 17
2.2 Hakikat Metode ... 19
ii
2.2.2 Tujuan Metode Proyek Bagi Anak Usia Dini ... 22
2.2.3 Prinsip –Prinsip Pengunaan Metode Proyek ... 23
2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Proyek ... 24
2.2.5 Tahapan – Tahapan Pelaksanaan Metode Proyek ... 25
2.3 Kerangka Konseptual... 30
2.4 Hipotesis ... 31
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 32
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 32
3.2.1 Populasi Penelitian ... 32
3.2.2 Sampel Penelitian ... 32
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 33
3.3.1 Variabel Penelitian ... 33
3.3.2 Definisi Operasional ... 33
3.4 Desain Penelitian ... 34
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 34
ii
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40
3.7.1 Lokasi Penelitian ... 40
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1 Tingkat Pencapaian Perkembangan Sosial Emosional dan Kemandirian Anak
Usia 5-6 Tahun ... 10
2.2 Tahapan-tahapan Pelaksanaan Metode Proyek ... 27
3.1 Only Posttes Control Grup Design ... 34
3.2 Pedoman Observasi Keterampilan Sosial Anak ... 35
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Batang Kemampuan Membaca Anak Kelas Eksperimen dan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Masa anak usia dini (AUD)merupakan masa emas perkembangan (golden
age). Masa ini merupakan proses peletakan dasar pertumbuhan dan perkembangan
yang berkualitas. Pada masa ini terjadi pengembangan kemampuan fisik
( kemampuan kordinasi motorik halus dan kasar), kognitif (kemapuan daya pikir,
daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual) sosio-emosional (keterampilan
bersikap dan berperilaku serta beragama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan
keunikan dan tahapan-tahapan perkembangan yang dilalui anak. Oleh sebab itu
dibutuhkan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan
perkembangannya tercapai secara optimal.
Menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa: “Pendidikan anak usia dini ( PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
Pada saat ini, sering kali pendidik khususnya guru lebih mengutamakan
perkembangan intelektual. Keterampilan sosial masih kurang mendapatkan
perhatian, guru lebih memberi perhatian agar anak dapat membaca, menulis dan
berhitung. Anak yang memiliki kemapuan akademis (membaca, menulis,
berhitung) yang baik di sekolah tanpa diikuti oleh sikap sosial dan emosional yang
2
Pada dasarnya anak memiliki berbagai potensi dalam aspek
perkembangan. Salah satunya di antaranya aspek perkembangan sosial.
Perkembangan sosial tersebut ditandai oleh kemampuan anak untuk
mengekspresikan emosi yang sesuai denga kondisi yang ada, mampu
menunjukkan sikap toleran, bersifat kooperatif dengan teman, mengenal sopan
santun sesuai dengan nilai budaya, mampu memahami peraturan dan disiplin,
dapat menunjukkan rasa empati dan memiliki sikap yang gigih. Keterampilan
sosial untuk beradaptasi dengan lingkungannya, Perilaku keterampilan sosial usia
5-6 tahun yang harus dimiliki anak adalah anak mau berbagi dengan temannya,
mau menunggu giliran, mau bekerja sama dengan orang lain, mau mengikuti
peraturan yang berlaku. Namun terkadang tidak terlepas dari masalah atau kendala
yang menghambat perkembangan sosial anak. Permasalahan terkait keterampilan
sosial anak yang banyak ditemukan oleh pengamat ketika di lapangan saat ini
adalah anak memiliki kecenderungan kemampuan bergaul atau bersosialisasi yang
masih kurang cenderung bereaksi negatif terhadap pendekatan orang lain, sukar
diajak bekerja sama dan bersikap memusuhi. Anak cenderung menghabiskan
waktu dengan menonton televisi, bermain video game dibandingkan bermain
dengan teman sebayanya, sehingga membuat anak cenderung lebih individualis.
Masalah lain yang muncul yaitu prilaku anak yang sering cenderung
memperlihatkan kesalahan dengan prilaku agresif karena merasa dirinya tidak
pandai terhadap peraturan yang berlaku dan anti sosial lainnya, seperti halnya
terjadi pada anak usia 5-6 tahun di PAUD islam Ar- Rizki Kecamatan Medan –
Sunggal 9 orang dari 15 orang anak belum menujukan keterampilan sosial yang
3
banyak anak yang belum mau berbagi dengan teman sebayanya, belum mau
menunggu giliran, dan belum mau mengalah sehingga cenderung berebut dengan
teman.
Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan Marini
(2013) yang menyatakan bahwa 11 orang dari 13 orang anak belum menujukan
keterampilan sosial yang optimal dengan gejala masih banyak anak yang belum
mau berbagi dengan temannya, belum mau menunggu giliran dan tidak mau
bekerja sama dengan teman yang lain. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh
Adistriasari (2013) yang menyatakan bahwa ada dua anak yang masih ditunggui
orangtuanya, beberapa anak masih merajuk dan merengek, anak laki-laki sering
menggangu dan membuat temannya marah, anak tidak sabar menunggu giliran
ketika melakukan kegiatan, anak kurang kerjasama ketika bermain dan melakukan
kegiatan secara berkelompok. Penelitian lain yang mendukung perlunya
keterampilan sosial adalah penelitian yang di lakukan oleh Lawhon (2000)
menunjukkan bahwa anak yang tidak memiliki teman bermain dan tidak mengenal
nilai persahabatan akan dapat menimbulkan perasaan di tolak dan mengalami
ganggguan emosi dan sosialnya
Guru juga belum memperhatikan metode yang sesuai untuk
mengembangkan keterampilan sosial pada anak dan teknik-teknik yang dapat
digunakan untuk mencapai hal tersebut. Kurang tepatnya metode atau cara yang
digunakan guru selama ini belum maksimal untuk mengembangkan keterampilan
sosial anak. Model pembelajaran pada kegiatan awal dan akhir adalah model
pembelajaran klasikal dengan metode tanya jawab dan ceramah. Pemanfaatan
4
keterampilan sosial anak juga masih sangat kurang. Kegiatan pembelajaran
sebagian besar dilakukan didalam kelas, sehingga anak kurang aktif dalam
kegiatan pembelajaran terutama pada pengembangan keterampilan sosial anak.
Banyak upaya yang dapat dilakukan oleh guru agar keterampilan sosial
anak didik dapat tumbuh dalam setiap proses pembelajaran, salah satunya dengan
menggunakan metode proyek. Gunarti dkk. (2010:12.3) mengemukakan metode
proyek adalah salah satu pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan
anak pada persoalan sehari – hari yang di laksanakan oleh anak – anak dalam satu
kelas, yang dikerjakan dalam kelompok. Berdasarkan pendapat tersebut dapat
diartikan bahwa metode proyek ini menjadi salah satu cara untuk memecahkan
permasalahan terkait dengan sosial anak. Kegunaan dari metode proyek ini
diantaranya anak terlibat dalam suatu kegiatan bersama yang memacu anak
dengan masalah sosial dan anak dapat berinteraksi dengan temanya sehingga
keterampilan sosial anak di harapkan dapat meningkat. Penerapan metode proyek
ini di asumsikan dapat membiasakan anak untuk berinteraksi dengan sesamanya,
serta membiasakan anak untuk memilih, merancang dan memimpin pekerjaan
dalam mencapai tujuan bersama. Sesuai dengan pendapat Moeslihatoen
(2004:137) bahwa metode proyek merupakan suatu metode yang tepat untuk
merangsang keterampilan social anak dikarenakan pemberian pengalaman belajar
dilakukan dengan menghadapkan anak kepada persoalan sehari-hari yang harus
dipecahkan secara berkelompok.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melihat seberapa
5
1.2. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu :
a. Masih kurang optimalnya keterampilan sosial yang dimiliki oleh anak didik.
b. Masih terbatasnya pemahaman guru untuk menggunakan suatu metode yang
dapat meragsang dan meningkatkan keterampilan sosial anak didik.
c. Perhatian guru masih kurang maksimal dalam mengembangkan keterampilan
sosial pada anak.
1.3. Pembatasan masalah
Dengan memahami pentingnya peranan keterampilan sosial dalam
pembelajaran, maka penulis membatasi penelitian ini hanya pada “ Pengaruh
Metode Proyek Terhadap Keterampilan Sosial Usia 5-6 Tahun di Kecamatan
Medan-Sunggal T.A 2014-2015”.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat
perbedaan pada kegiatan belajar dengan menggunakan metode proyek terhadap
keterampilan sosial anak usia 5-6 tahun ?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dikemukakan pada penelitian ini yaitu
untuk mengetahui seberapa besar perbedaan penggunaan metode proyek terhadap
6
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat dalam rangka
perkembangan ilmu yang berkaitan dengan pembentukan keterampilan
sosial pada anak melalui metode proyek, serta pentingnya proses
belajar mengajar yang dilaksanakan dengan perencanaan matang,
kelengkapan alat dan media pembelajaran yang digunakan, sarana dan
prasarana belajar yang memadai dan hal-hal yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan penyelenggaraan proses belajar mengajar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anak: (1) Membantu anak dalam mengembangkan
keterampilan sosial di lingkungannya, dan (2) Membantu anak untuk
memiliki keterampilan sosial yang baik di masa yang akan datang.
b. Bagi Guru: Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat
mempertimbangkan kegiatan yang baik untuk meningkatkan
keterampilan sosial anak.
c. Bagi sekolah: Dapat menjadi panduan refrensi tambahan dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode proyek
dalam rangka mengembangkan berbagi potensi yang dimiliki anak.
d. Bagi peneliti: Sebagai bahan informasi dan telaah pustaka
54 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan :
a. Pembelajaran dengan metode proyek mampu memberikan pengaruh terhadap keterampilan sosial anak. Hal tersebut sesuai dengan hasil uji
hipotesis yang diperoleh thitung˃ ttabel yaitu 2,884 ˃ 1,701 pada taraf nyata α
= 0,05 dengan dk = (n1+n2-2). Sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak
Ha diterima. Dinyatakan bahwa metode proyek berpengaruh terhadap
keterampilan sosial anak usia 5-6 tahun.
b. Dengan menggunakan metode proyek dapat meningkatkan keterampilan sosial anak usia 5-6 tahun di Kec. Medan-Sunggal tahun ajaran 2014/2015
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru di harapkan dapat menciptakan suasana belajar yang tepat untuk
anak dan di sarankan untuk selalu memberi motivasi dan penghargaan atas
55
2. Bagi anak khususnya anak TK Ar-rizqi diharapkan untuk lebih bias belajar
bekerja sama dengan teman lain agar keterampilan sosial anak dapat
berkembang.
3. Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah diharapkan untuk lebih
memberi perhataian terhadap perkembangan keterampilan sosial anak
melalui penyedian sumber bermain, alat, bahan dan media yang memadai.
4. Hasil penelitian ini hendaknya dapat di jadikan sebagai masukan bagi
peneliti lain yang berkaitan dengan masalah yang sama dan melakukan
penelitian eksperimen dalam mengimplemasikan metode-metode lainya
yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan seperti metode karya wisata,
46
46
DAFTAR PUSTAKA
Azzet, Akhmad, Muhaimin. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak. Jakarta: Katahati
Beaty. Aspek Keterampilan Sosial (online) http://scribd.com, diakses 23 Agustus 2007)
Daryanto.2009. Panduan Proses Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
Djamarah, B.S. 2005. Metode Proyek, Strategi Belajar Mengajar. Rhineka Cipta: Jakarta
Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi Perkembangan, terj. Istiwidiyanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlannga.
Kemendiknas. 2009. Permen Nomor 58 tahun 2009 Standar Perkembangan Anak. Jakarta.
Nugraha, Ali dan Rachmawati, yeni. 2004. Metode Pengembangan Sosial Emosional. Universitas terbuka : Medan
R, Moeslichatoen. 1999. Metode Pengajaran Di Taman Kanak – Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.
Rachmawati, Yeni, dkk. 2005. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia TK. Jakarta: Kencana
Roopnarine, Jaipaul L. & Johnson, James E. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Berbagai Pendekatan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Soejanto, Agoes. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
47
47
WJS, Purwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Yusuf, Munawir. 2005. Pendidikan Bagi Anak Dengan Problema Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Dari internet
Gunarti. Pengertian Metode Proyek. (online)
http://www.djpp.org/inc/buka.php?d=ar+1&f=posisi.htm, diakses 20 Desember 2010)
Hargie. Pengertian Keterampilan Sosial. (online)
www.slidshare.net/ket1999/mapping-15066682, diakses 16 april 2010)
Johnson. Hal-hal Dalam Keterampilan Sosial (online)
http://www.bu.edu/law/lawdrafting/. Diakses 10 Maret 2011)
Maston. Edukasi Keterampilan Sosial. (online) http://edukasi.kompasiana.com, diakses tanggal 11 Januari 2008)
Merrel. Pengertian Keterampilan Sosial. (online) http://id.shvoong.com, diakses tanggal 11 April 2011)