• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

17 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksplanatori, dimana penelitian ini ingin menguji pengaruh antar variabel. Penelitian kuantitatif merupakan suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis mengenai hal yang ingin diketahui (Kasiram, 2008). Penelitian kuantitatif ini melibatkan variabel Kompetensi Profesional, Kompetensi Sosial Guru, Kinerja Guru, dan Kompetensi Digital sebagai Pemoderasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh secara langsung dengan narasumber.

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Guru Paud di Empat Kecamatan yaitu Kecamatan Tobelo, Kecamatan Tobelo Utara, Kecamatan Tobelo Tengah, Kecamatan Tobelo Selatan, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Setiap Kecamatan diambil 15 orang untuk dijadikan subyek penelitian dengan kriteria bahwa Guru Paud tersebut 1) memiliki kemampuan untuk menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan baik; 2) memiliki kompetensi yang memadai untuk bekerja secara daring/online. Apabila di totalkan, jumlah Guru dari Empat Kecamatan yang akan diteliti oleh peneliti yaitu sebanyak 60 orang. Alasan peneliti mengambil penelitian dari Empat Kecamatan dikarenakan Sekolah Paud yang ada sudah mulai berkembang dan pada masa pandemi proses belajar-mengajar menggunakan media digital. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling.

3.3 Pengukuran Konsep

Pengukuran konsep merupakan sebuah petunjuk mengenai tata cara pengukuran suatu variabel, sehingga peneliti bisa mengetahui baik dan buruk pada pengukuran tersebut. Penelitian ini memodifikasikan definisi dan indikator dari sumber yang berbeda sebagai acuan dalam suatu pengukuran. Berikut ini adalah pengertian dan cara pengukuran variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini:

(2)

18

Tabel 1. Pengukuran Konsep

Variabel Definisi Indikator

Kompetensi Sosial (X1)

Kompetensi sosial merupakan kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar berhasil dalam berkomunikasi dengan orang lain

(Surya, 2003).

1. Kemampuan berkomunikasi verbal dan non verbal

2. Mampu menerapkan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

3. Bergaul dengan baik pada anak didik, sesama tenaga pendidik dan kependidikan, orang tua murid

4. Kemampuan bergaul secara sopan santun dimasyarakat tempat sekitarnya.

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Kompetensi Profesional (X2)

Kompetensi profesional adalah kemampuan dasar tenaga pendidik yang mampu menguasai keahlian dan keterampilan teoritik dan praktik dalam pembelajaran (Junawi, 2011).

1. Menguasai disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan ajaran

2. Menguasai bahan ajar yang di ajarkan

3. Memiliki pengetahuan tentang karakteristik siswa

4. Mengusai pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan

5. Menguasai pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar

6. Menguasai pengguasaan tentang prinsip-prinsip teknologi pembelajaran

7. Menguasai pengetahuan terhadap penilaian,dan mampu merencanakan, memimpin, guna kelancaran proses pendidikan.

Uno (2012) Kompetensi

Digital (X3)

Literasi digital sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format (teks, gambar, audio, video, dan animasi) dan dari berbagai sumber yang tersaji melalui

1. Mampu mengidentifikasi, menemukan, mengambil, menyimpan, mengatur, dan menganalisis informasi digital.

2. Mampu berkomunikasi dalam lingkungan digital, untuk berbagi sumber daya melalui alat online, untuk terhubung

(3)

19 3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui penyebaran kuesioner. Sebelum penyebaran kuesioner dilakukan, peneliti telah menyusun beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber untuk dijawab melalui google form. Kuesioner disebarkan secara online melalui aplikasi Whatsapp.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert berbentuk checklist yang berisi pernyataan yang berhubungan dengan variabel-variabel

perangkat elektronik Lee (2014)

dengan orang lain

3. Mampu berkolaborasi melalui alat digital, untuk berinteraksi

dengan dan untuk

berpartisipasi dalam komunitas dan jaringan.

4. Mampu membuat konten: dan mengedit konten baru (dari pemrosesan kata hingga gambar dan video).

5. Mampu mengintegrasikan dan menguraikan kembali pengetahuan dan konten

sebelumnya; untuk

menghasilkan ekspresi kreatif.

6. Mampu membuat bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan atau kebutuhan pengajaran.

7. Mampu menggunakan teknologi secara kreatif

Department e-Learning (2015) Kinerja

(Y1)

Kinerja adalah hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu.

Kasmir (2016)

1. Kompetensi pengelolaan pembelajaran.

2. Kompetensi pengembangan potensi.

3. Kompetensi penguasaan akademik.

4. Kompetensi pemberi layanan bimbingan pribadi-sosial kepada anak TK.

5. Kompetensi pemberian layanan bimbingan belajar.

Direktorat Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Tahun 2006

(4)

20

penelitian dengan 5 alternatif jawaban dalam mengukur setiap variabel penelitian dengan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Cukup Setuju ( CS ), Setuju (S), Sangat Setuju (SS) dengan skor sebagai berikut:

Tabel 2. Skor Kuesioner No. Sikap Responden Skor

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Cukup setuju 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1 3.4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Validitas adalah instrumen penelitian yang dapat dilakukan dengan cara konsultasikan setiap butir instrumen yang telah disusun oleh para ahli. Hal ini dilakukan dengan meminta pertimbangan kepada para ahli untuk diperiksa dan juga di evaluasi secara sistematik, sehingga bisa memperoleh setiap butir instrumen yang tepat dan bisa menjawab semua data yang diukur (Sugiyono, 2010). Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji validitas terlebih dahulu pada setiap item instrumen yang akan digunakan berupa kuesioner akan dibagikan pada tenaga pendidik di Sekolah-sekolah Pendidikan Anak Usia Dini yang berada di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.

Uji validitas dilakukan pada setiap item instrumen dengan menggunakan rumus Korelasi Pearsen Product Moment. Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan kepada 25 responden awal sebagai tahapan apakah kuesioner yang disebarkan dapat dikatakan valid dan layak untuk diteliti lebih lanjut dan disebarkan kepada seluruh responden guna untuk menghindari toleransi kesalahan yang tidak diinginkan.

Rumus Korelasi Pearsen Product Moment:

∑ (∑ )

√ ∑ ∑ * ∑ (∑ ) + Keterangan:

1. ri = koefesiensi korelasi

(5)

21 2. n = jumlah responden

3. Xi = Skor pernyataan 4. Yi = Skor total

5. XiYi =Skor pernyataan

Jika r hitung lebih besar atau sama dari r tabel maka taraf signifikan 5% dan itu artinya variabel tersebut dikatakan valid. Akan tetapi, jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka taraf signifikan 5% dikatakan variabel tidak valid (Agus, 2011).

Uji reabilititas merupakan kemampuan alat ukur untuk menghasilkan hasil pengukuran yang sama ketika dilakukan pengukuran secara berulang (Sastroasmoro & Ismael, 2011). Sebelum terjun langsung atau melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji reabilitas kepada para tenaga pendidik di sekolah-sekolah pendidikan anak usia dini yang berada di kota.

tobelo, kabupaten halmehara utara, provinsi. maluku utara dengan jumlah 30 responden.

Rumus yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus koefisien Cronbach’s Alpha:

∑ Keterangan:

r1 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ = Jumlah varians butir = Varians total

Bila nilai Cronbach’s Alpha lebih ≥ konstanta (0.6) atau mendekati 1, maka pernyataan tersebut dikatakan reliabel (Ghozali, 2006). Sedangkan bila nilai Cronbach’s Alpha < konstanta (0.6), maka pernyataan tersebut tidak dikatakan reliabel (Agus, 2011).

3.4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

(6)

22

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012).

Mengetahui frekuensi intensitas kondisi masing-masing yang ada pada variabel, maka bisa dilakukan dengan perkalian antara skor tertinggi dari setiap variabel sesuai dengan jumlah item pertanyaan pada setiap variabel yang kemudian dibagi menjadi 5 kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah.

Keterangan

I = Interval

R = Skor maksimal – Skor minimal K = Jumlah kategori

Sesuai dengan rumus diatas, maka interval dari berbagai kriteria rata-rata bisa di interprestasikan yaitu:

Sangat rendah : 1,00-1,79 Rendah : 1,80-2,59 Sedang : 2,60-3,39 Tinggi : 3,40-4,19 Sangat tinggi : 4,20-5,00 3.4.3 Uji Asumsi Klasik

Dalam rangka untuk menganalisis, sebelum analisis dilakukan perlu adanya uji asumsi klasik, agar dapat menghasilkan nilai parameter model pendugaan yang sah. Nilai yang dihasilkan bisa terpenuhi jika hasil asumsi klasik memenuhi asumsi normalitas, serta tidak terjadi pada heterokedastisitas dan multikolinearitas.

1. Uji Normalitas

Penggunaan statistik parametrik, bekerja dengan asumsi bahwa data pada setiap variabel penelitian yang dianalisis membentuk distribusi normal (sugiyono, 2005). Tujuan dari melakukan uji normalitas untuk

(7)

23

menguji variabel pengganggu yang memiliki distribusi normal atau tidak.

Normalitas sendiri diuji dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

Residual dinyatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansi Kolmogorov Smirnov > 0.05.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas terjadi multikolinier atau tidak dan apakah pada regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel bebas (Ghozali, 2018). Untuk mendeteksi ada atau tidak multikolineartitas pada model regresi yang bisa dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Ini digunakan sebagai dasar acuan untik bisa disimpulkan bahwa: (1) Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam modelregresi, (2) Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF >

10, maka dapat katakan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskesdasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2018). Model regresi yang baik merupakan yang terjadi pada homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan uji koefisien korelasi Rank Spearman dengan mengkolerasikan antara absolute residual. Jika adanya signifikan dari hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 maka persamaan regresi tersebut mengandung heteroskedastisitas.

3.4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linear ganda bertujuan untuk mempengaruhi satu variabel dengan variabel yang lain. Variabel yang dapat dipengaruhi disebut dengan variabel tergantung atau bisa disebut dependen, dan variabel yang mempengaruhi disebut dengan variabel bebas atau bisa disebut variabel dependen. Analisis Regresi Linear Berganda:

Y1 = b1X1+b2X2+b3X3+e1

(8)

24 Di mana:

Y1 = Kompetensi Dasar

X1 = Kinerja

X2 = Bekerja Dari Rumah

X3 = Kompetensi Digital Pemoderasi b1,b2,b3,b4 = Koefisien Karier

e = Error

Teknik analisis ini untuk mencari regresi berganda menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS).

1. Pengujian Hipotesis

Metode yang digunakan pada pengujian hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini menggunakan uji parsial/uji t, serta menggunakan analisis koefisien determinasi.

2. Uji T

Uji parsial atau uji t digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel independen secara idividual mampu mencapaia variabel dependent. Tingkat signifikan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu 5%. Penggunaan uji t ini digunakan jika angka probilitas signifikan >5%

maka H0 ditolak, jika angka probabilitas signifikansi <5% maka H0 diterima (Ghozalin, 2011).

3. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah mengukur seberapa jauh kemampuan kesesuaian dalam menerangkan variasi variabel dependen. Ada pula kriteria dalam menganalisis koefisien determinasi yaitu: (a) jika Kd mendeteksi nol (0) maka pengaruh variabel independen pada variabel dependent lemah, (b) jika Kd dapat mendeteksi satu (1) dapat berpengaruh pada variabel independen ke variabel dependent. Besaran yang ada pada koefisien determinasi juga dapat dihitung menggunakan rumus:

Kd = r2 x 100%

Kd = Koefesien determinasi R2 = Koefisien korelasi

(9)

25 4. Analisis Uji Moderasi

Variabel moderasi adalah variabel yang mampu mempererat atau memperlemah hubungan antara variabel yang mempengaruhi terhadap variabel terikat Suliyanto (2011). Menurut Liana (2009) moderated Regression Analysis (MRA) atau uji interaksi merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear di mana dalam persamaan regresi mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) dengan rumus persamaan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pendekatan ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan untuk mencari sebuah data yang berupa angka-angka hasil pengukuran dari objek penelitian

Pengolahan data dengan mengunakan dengan cara kuantitatif adalah data-data yang didapatkan dalam penelitian yang berupa angka-angka. Perhitungan persentasi tersebut digunakan

Data kualitatif berupa informasi mengenai tugas-tugas pokok pekerjaan karyawan yang di pilih sebagai responden, sedangkan data kuantitatif berupa angka penggunan waktu

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dimana penelitian kuantitatif merupakan proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka

3 Dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif maka data-data yang diperoleh dari lapangan diolah menjadi angka-angka.Kemudian angka-angka tersebut diolah

Metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan positivistic (data konkrit), data penelitian berupa angka-angka yang akan diukur menggunakan

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deksriptif Kuantitatif, suatu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai

Dalam penafsiran data ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis yaitu menganalisis data yang dikumpulkan berupa kata kata , gambar, dan bukan angka, data yang