• Tidak ada hasil yang ditemukan

Monitoring juga digunakan untuk memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi kesalahan yang terjadi serta untuk mengupayakan agar tujuan tercapai seefektif dan seefisien mungkin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Monitoring juga digunakan untuk memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi kesalahan yang terjadi serta untuk mengupayakan agar tujuan tercapai seefektif dan seefisien mungkin"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

II-1 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Sistem

Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinisikan masukan yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan. Mengenai hal ini (Kristanto, 2018:1) menjelaskan Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

2.1.2 Informasi

Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati.” (Kristanto, 2018).

2.2 Monitoring

Kegiatan monitoring adalah kegiatan untuk mengetahui kecocokan dan ketetapan kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun. Monitoring juga digunakan untuk memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi kesalahan yang terjadi serta untuk mengupayakan agar tujuan tercapai seefektif dan seefisien mungkin.

Menurut Maya Amelia (2016:32) Monitoring adalah “Sekumpulan elemen yang saling berinteraksi menjadi satu kesatuan untuk melakukan fungsi pengawasan dengan tujuan agar setiap proses yang diawali berjalan sesuai dengan prosedur yang

ditetapkan”.

Monitoring didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang

(2)

diimplementasikan (Mercy, 2005). Umumnya, monitoring digunakan dalam checking antara kinerja dan target yang telah ditentukan. Monitoring ditinjau dari hubungan terhadap manajemen kinerja adalah proses terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana (on the track). Monitoring dapat memberikan informasi keberlangsungan proses untuk menetapkan langkah menuju ke arah perbaikan yang berkesinambungan.

Pada pelaksanaannya, monitoring dilakukan ketika suatu proses sedang berlangsung.

Level kajian sistem monitoring mengacu pada kegiatan per kegiatan dalam suatu bagian (Wrihatnolo, 2008), misalnya kegiatan pemesanan barang pada supplier oleh bagian purchasing. Indikator yang menjadi acuan monitoring adalah output per proses / per kegiatan.

Umumnya, pelaku monitoring merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses, baik pelaku proses (self monitoring) maupun atasan. Berbagai macam alat bantu yang digunakan dalam pelaksanaan sistem monitoring, baik observasi / interview secara langsung, dokumentasi maupun aplikasi visual.

Pada dasarnya, monitoring memiliki dua fungsi dasar yang berhubungan, yaitu compliance monitoring dan performance monitoring (Mercy, 2005). Compliance monitoring berfungsi untuk memastikan proses sesuai dengan harapan / rencana. Sedangkan, performance monitoring berfungsi untuk mengetahui perkembangan organisasi dalam pencapaian target yang diharapkan. Umumnya, output monitoring berupa progress report proses. Output tersebut diukur secara deskriptif maupun non-deskriptif. Output monitoring bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses telah berjalan. Output monitoring berguna pada perbaikan mekanisme proses / kegiatan di mana monitoring dilakukan.

2.2.1 Efektifitas Sistem Monitoring

Sistem monitoring akan memberikan dampak yang baik bila dirancang dan dilakukan secara efektif. Berikut kriteria sistem monitoring yang efektif (Mercy, 2005):

1. Sederhana dan mudah dimengerti (user friendly). Monitoring harus dirancang dengan sederhana namun tepat sasaran. Konsep yang digunakan adalah singkat, jelas, dan padat. Singkat berarti sederhana, jelas berarti mudah dimengerti, dan padat berarti bermakna (berbobot).

(3)

II-3

2. Fokus pada beberapa indikator utama. Indikator diartikan sebagai titik kritis dari suatu scope tertentu. Banyaknya indikator membuat pelaku dan obyek monitoring tidak fokus. Hal ini berdampak pada pelaksanaan sistem tidak terarah. Maka itu, fokus diarahkan pada indikator utama yang benar-benar mewakili bagian yang dipantau.

3. Perencanaan matang terhadap aspek-aspek teknis. Tujuan perancangan sistem adalah aplikasi teknis yang terarah dan terstruktur. Maka itu, perencanaan aspek teknis terkait harus dipersiapkan secara matang. Aspek teknis dapat menggunakan pedoman 5W1H, meliputi apa, mengapa, siapa, kapan, di mana dan bagaimana pelaksanaan sistem monitoring.

4. Prosedur pengumpulan dan penggalian data. Selain itu, data yang didapatkan dalam pelaksanaan monitoring pada on going process harus memiliki prosedur tepat dan sesuai. Hal ini ditujukan untuk kemudahan pelaksanaan proses masuk dan keluarnya data.

Prosedur yang tepat akan menghindari proses input dan output data yang salah (tidak akurat).

2.2.2 Tujuan Sistem Monitoring

Terdapat beberapa tujuan sistem monitoring. Tujuan sistem monitoring dapat ditinjau dari beberapa segi, misalnya segi obyek dan subyek yang dipantau, serta hasil dari proses monitoring itu sendiri. Adapun beberapa tujuan dari sistem monitoring yaitu (Amsler, dkk, 2009) yaitu:

1. Memastikan suatu proses dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Sehingga, proses berjalan sesuai jalur yang disediakan (on the track).

2. Menyediakan probabilitas tinggi akan keakuratan data bagi pelaku monitoring.

3. Mengidentifikasi hasil yang tidak diinginkan pada suatu proses dengan cepat (tanpa menunggu proses selesai).

4. Menumbuh kembangkan motivasi dan kebiasaan positif pekerja.

2.2.3 Bentuk-Bentuk Sistem Monitoring

Sistem monitoring dapat dilakukan dengan berbagai bentuk/metode implementasi.

Bentuk implementasi sistem monitoring tidak memiliki acuan baku, sehingga pelaksanaan sistem mengacu ke arah improvisasi individu dengan penggabungan beberapa bentuk.

(4)

Penggunaan bentuk sistem monitoring disesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi. Situasi dan kondisi dapat berupa tujuan organisasi, ukuran dan sifat proses bisnis perusahaan, serta budaya/etos kerja. Mengemukakan tujuh bentuk aktivitas dari sistem monitoring, yaitu (Williams, 1998):

1. Observasi proses kerja, misalnya dengan melakukan visit pada fasilitas kerja, pemantauan kantor, lantai produksi, maupun karyawan yang sedang bekerja 2. Membaca dokumentasi laporan, berupa ringkasan kinerja dan progress report 3. Melihat display data kinerja lewat layar komputer

4. Melakukan inspeksi sampel kualitas dari suatu proses kerja

5. Melakukan rapat pembahasan perkembangan secara individual maupun grup 6. Melakukan survei klien/konsumen untuk menilai kepuasan akan produk atau layanan jasa suatu organisasi

7. Melakukan survei pasar untuk menilai kebutuhan konsumen sebagai pedoman dalam tindak lanjut perbaikan.

2.3 Stock Barang

Persediaan (stock) barang adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau intansi yang tergantung pada jenis usahannya.

Secara umum istilah persediaan barang dipakai untuk menunjukan barang yang telah dimiliki oleh perusahaan atau toko untuk dijual kembali. Istilah ini digunakan pada perusahaan dagang, jika perusahaan itu bergerak dalam pengelolaan barang atau memproses barang untuk meningkatkan nilai barang jual.

Persediaan (Stock) barang berkaiatan erat dengan penjualan. Penjualan adalah suatu proses perorangan atau kelompok yang membantu dan meyakinkan calon pembeli untuk membeli barang atau jasa agar mencapai tujuan perdagangan yang penting bagi pihak penjual.

2.4 Framework Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2012) Framework adalah kumpulan intruksi-intruksi yang dikumpulkan dalam class dan function-function dengan fungsi masing masing untuk

(5)

II-5

memudahkan developer dalam memanggilnya tanpa harus menuliskan syntax program yang sama berulang-ulang serta dapat menghemat waktu.

Menurut Betha Sidik (2012) CodeIgniter adalah Sebuah framework php yang bersifat open source dan menggunakan metode MVC (Model, View, Controller) untuk memudahkan developer atau programmer dalam membangun sebuah aplikasi berbasis web tanpa harus membuatnya dari awal.

2.5 Unified Modeling Language (UML)

UML (Unified Modeling Language) menurut (Nugroho, 2009) adalah sebagai berikut:

“UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non perangkat lunak lainnya.

Jenis- jenis UML (Unified Modeling Language) menurut ( Nugroho, 2009:155-165 ) adalah sebagai berikut:

2.5.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah satu jenis dari diagram UML (Unified Modelling Language) yang menggambarkan hubungan interaksi antara sistem dan aktor. Use Case dapat mendeskripsikan tipe interaksi antara si pengguna sistem dengan sistemnya. Use Case merupakan sesuatu yang mudah dipelajari. Langkah awal untuk melakukan pemodelan perlu adanya suatu diagram yang mampu menjabarkan aksi aktor dengan aksi dalam sistem itu sendiri, seperti yang terdapat pada Use Case.

(6)

Tabel 2.1 Simbol Use Case

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1

Actor

Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang sedang kita kembangkan.

2

Dependency

Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain.

3

Generalization

Relasi generalization sepadan dengan sebuah relasi inheritance pada konsep berorientasi objek.

4

Include

Relasi cakupan memungkinkan suatu use case untuk menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case yang lainnya.

5

Extend

Memungkinkan suatu use case memiliki kemungkinan untuk memperluas fungsional yang disediakan use case yang lainnya.

(7)

II-7 6

Association

Melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship (Contoh: One-to-one, one-to-many, many- to-many).

7

System

Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

8

Use Case

Peringkat Tertinggi dari fungsional yang dimiliki sistem.

9

Collaboration

Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).

(8)

2.5.2 Activity Diagram

“Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistembukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem”. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas :

Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1

Activity

memperlihatkan bagaimana masing- masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain.

2

Action

State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

3

Initial Node

bagaimana objek dibentuk atau di awali

4 Activity

Final Node

bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan.

5

Fork Node

suatu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.

2.5.3 Class Diagram

“Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas- kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem”. Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat”. Berikut adalah simbol- simbol yang ada pada class diagram:

(9)

II-9

Table 2.3 Simbol class diagram

1

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1

Generalization

hubungan dimana objek anak (descendent) berbabagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya.

2

Nary Association

upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih 2 objek.

3

Class

himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

4

Colaboration

deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor.

5

Realization

operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

(10)

2.5.4 Sequence Daigaram

“Diagram Sequence menggambarkan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada sequence diagram :

Table 2.4 Simbol sequence diagram

SIMBOL KETERANGAN

Aktor nama aktor Nama aktor

orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang , tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal fase nama aktor.

garis

hidup/lifeline ll

menyatakan kehidupan suatu objek.

Objek

Nama objek : nama kelas

menyatakan objek yang berinterakasi pesan.

Waktu aktif menyatakan objek yang dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan.

6 Dependency

terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanyan elemen yang tidak mandiri.

7

Association

apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

(11)

II-11 2.6 MySQL dan PHP (Hypertext Preprocessor) 2.6.1 MySQL

MySQL adalah tool yang digunakan khusus untuk mengolah SQL (Structured Query Language). SQL sendiri merupakan sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses baris data relasi. Mudahnya adalah untuk mengakses bahasa dalam komputer. Karena SQL dan MySQL sifatnya khusus, maka hanya orang-orang yang berkecimpung dalam dunia IT lah yang familiar dengan bahasa ini.

Jika SQL adalah bahasa yang digunakan untuk mengakses data dalam database, maka MySQL adalah tool atau software atau alat yang digunakan untuk mengolah SQL.

SQL adalah bahasanya, MySQL adalah alatnya.

1. MySQL tergolong software open source dengan lisensi General Public License (GPL).

GPL adalah lisensi khusus untuk software untuk keperluan GNU. Sehingga tak salah bila MySQL banyak digunakan di dunia ini. Selain itu, MySQL juga mudah digunakan.

2. MySQL adalah software dengan system manajemen basis data SQL (DBMS) yang memiliki kemampuan untuk multithread, dan multi-user. Bahkan MySQL mampu mengelola system dengan jumlah mencapai 40 buah database, dimana bisa berisi lebih dari 10.000 tabel dan dengan 500 di antaranya memiliki 7 juta baris. Wikipedia mendefinisikan MySQL sebagai software sistem manajemen basis data SQL. Sampai dengan saat ini, pemilik lisensi MySQL adalah perusahaan komersial asal Swedia bernama MySQL Ab. Perusahaan ini didirikan oleh David Axmark, Allan Larsson dan Michael “Monty”.

Gambar 2.1 Tentang MySQL

(12)

2.6.2 PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum. PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group. Situs resmi PHP beralamat di http://www.php.net. PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client). Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan namanya, PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia, wordpress, joomla dan lain-lain. Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP:

Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor. PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open Source. PHP dirilis dalam lisensi PHP License, sedikit berbeda dengan lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasa digunakan untuk proyek Open Source.

Dikutip dari situs w3techs.com, (diakses pada 28 Januari 2019), berikut adalah market share penggunaan bahasa pemrograman server-side untuk mayoritas website di seluruh dunia :

Gambar 2.2 Presentase of websites using various server-side programming languages

(13)

II-13 2.7 Visual Studio Code

Visual Code Studio merupakan software code editor yang bisa digunakan pada perangkat dengan OS MacOs, Linux, maupun Windows. Code editor yang satu ini pengembangnya adalah salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia yaitu Microsoft.

Sebagai software code editor yang handal, Visual Code sangat ringan saat Anda menggunakannya. Software ini bisa Anda gunakan untuk mengedit kode dari banyak macam bahasa pemrograman, mulai dari JavaScript, TypeScript, hingga Node.js.

Visual Code Studio juga mendukung bahasa pemrograman lain seperti PHP, Python, Java, dan .NET. Hal ini karena Visual Code Studio memiliki ekosistem yang luas dan extension yang banyak. Tak heran kalau software code editor yang satu ini merupakan yang paling populer di kalangan developer. Terbukti penggunanya mencapai 71% menurut survey dari Stack Overflow, jumlah ini adalah yang terbanyak bila kita bandingkan dengan code editor lainnya.

2.8 XAMPP

Definisi sederhana dari Xampp adalah perangkat lunak berbasis web server yang bersifat open source (bebas), serta mendukung di berbagai sistem operasi, baik Windows, Linux, atau Mac OS. Xampp digunakan sebagai standalone server (berdiri sendiri) atau biasa disebut dengan localhost. Hal tersebut memudahkan dalam proses pengeditan, desain, dan pengembangan aplikasi.

(14)

2.9 Metode RUP

Rational Unified Process merupakan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang (iterative), berfokus pada arsitektur (architecture-centric), dan lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (use case driven). RUP menyediakan pendefinisian struktur yang baik untuk lifecycle proyek perangkat lunak.

Model proses pengembangan RUP dapat dilihat pada Gambar berikut :

Gambar 2.3 Proses Pengembangan RUP

Fase-fase dalam Metodologi RUP terdiri dari :

1. Inception (permulaan) Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business modeling) dan mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang akan dibuat (requirements).

2. Elaboration (perluasan/perencanaan) Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Mendeteksi resiko yang mungkin terjadi dan arsitektur yang dibuat. Tahap ini lebih pada analisis

(15)

III-15

dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada purwarupa sistem (prototype).

3. Construction (konstruksi) Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur- fitur sistem dan lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal.

4. Transition (Transisi) Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti oleh user. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal. Aktifitas pada tahap ini termasuk pada pelatihan user, pemeliharaan dan pengujian sistem apakah sudah memenuhi harapan user.

RUP memiliki sembilan core workflows yang merepresentasikan kegiatan pengembangan. Terbagi menjadi dua kategori yaitu Core Process Workflows dan Core Supporting Workflows. Core Process Workflows terdiri dari business modelling, requirement, analysis & design, implementation, test, dan deployment. Core Supporting Workflows terdiri dari project management, configuration & change management, dan environment. Core Process Workflow merupakan kegiatan yang bersifat pokok. Berikut penjelasan lebih lengkap:

1. Business Modelling

Dalam business modelling terdapat pendokumentasian proses bisnis menggunakan kasus penggunaan bisnis (Business Use Case). Business Modelling digunakan untuk menemukan dan menganalisis persyaratan sistem, memahami tujuan dari organisasi target.

2. Requirements

Requirements untuk menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh sistem.

Pengembang dan pengguna harus memiliki pemahaman yang sama terhadap

(16)

kebutuhan sistem, sehingga sistem dapat dibangun sesuai keinginan dan kebutuhan pengguna.

3. Analysis & Design Analysis & design

merupakan kegiatan menunjukkan bagaimana sistem akan direalisasikan dalam tahap implementasi. Menghasilkan model desain yang berfungsi sebagai abstraksi kode program. Analysis & design yang baik dapat menggambarkan arsitektur sistem yang terstruktur sesuai kebutuhan sistem.

4. Implementation

Mengintegrasikan hasil pengodean menjadi sebuah sistem yang dapat dieksekusi atau digunakan. Implementation yang baik akan menghasilkan sistem sesuai kebutuhan pengguna, sistem yang mudah dikelola, dan dapat digunakan kembali atau dikembangkan.

5. Test

Test merupakan kegiatan pengujian kualitas perangkat lunak untuk mendeteksi kesalahan pada setiap proses pengembangan. Karakteristik RUP menerapkan konsep perulangan, yang berarti melakukan proses pengujian terhadap keseluruhan proses pengembangan secara berulang.

6. Deployment

Deployment merupakan kegiatan menyebarkan rilis produk dan mengirimkan produk ke pengguna. Kegiatan deployment yang baik tidak hanya melakukan rilis produk, tetapi memberikan dukungan (misal dokumentasi penggunaan) kepada pengguna.

Core Supporting Workflow merupakan kegiatan yang bersifat pelengkap. Dapat tidak dikerjakan jika memang tidak diperlukan. Berikut penjelasan lebih lengkap:

1. Project Management

Project management adalah metode untuk mengelola risiko dan mengatasi kendala melalui perencanaan, penjadwalan, penempatan staff, pelaksanaan, dan pemantauan proyek.

(17)

III-17 2. Configuration & Change Management

Configuration & change management adalah kegiatan mengontrol produk yang melibatkan banyak orang pada suatu proyek. Hal ini membantu menghindari 19 kebingungan dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak saling bertentangan.

3. Environment

Environment adalah kegiatan untuk menyediakan lingkungan pengembangan perangkat lunak, berupa proses dan alat-alat yang dibutuhkan. Hal ini memberikan panduan, template, dan alat yang diperlukan untuk proses pengembangan perangkat lunak

Referensi

Dokumen terkait

Sistem statik tidak cocok digunakan, bila konsentrasi bahan toksis yang diuji menurun dengan nyata dalam jangka masa ujikaji, misalnya bahan-bahan toksik yang mudah menguap

Dalam kegiatannya mencangkup observasi dan latihan mengajar (terbimbing dan non-terbimbing) maupun tugas kependidikan lainnya. Pelaksanaan program PLT ini bertujuan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil tabungan mudhorobah pada BPR Syariah Bumi Rinjani batu yaitu Jumlah dana yang tersedia

Penularan kontak langsung dapat terjadi melalui kontak langsung dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi virus dan menginfeksi orang melalui mulut, hidung,

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui adanya pengaruh permainan tradisional galah asin terhadap karakter anak usia 5-6 tahun, maka dilakukan

Pada penelitian ini akan melihat bagaimana pengaruh dari faktor kualitas produk, pengetahuan teknologi internet, efisiensi, kepercayaan konsumen, kualitas website ,

Untuk mengisi data PTK yang keluar, yang harus dilakukan adalah klik nama PTK yang akan dikeluarkan, kemudian klik [Penugasan 2015/2016] yang terdapat di tabel PTK,

Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Inovasi Pembelajaran: Program Rintisan Bagi Guru di Kabupaten Semarang 15.000.000 DIPA PNBP 3 Pengabdian Kepada