• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa dalam penulisan masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan, baik dari segi materi, analisis maupun penggunaan bahasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa dalam penulisan masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan, baik dari segi materi, analisis maupun penggunaan bahasa"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA

PEGAWAI

(Survey Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh)

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi

Disusun Oleh : Atikah Dwi Fadhillah

C1C018131

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI

2022

(2)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT karena izin dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Survey Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh). Skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih derajat Sarjana Ekonomi Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa dalam penulisan masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan, baik dari segi materi, analisis maupun penggunaan bahasa. Atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan penulis sangat mengharapkan masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun kearah perbaikan guna menyempurnakan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan dan semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala amal kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu, serta memberikan dorongan dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D, selaku Rektor Universitas Jambi.

2. Bapak Dr. H. Junaidi, S.E., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

3. Ibu Enggar Diah Puspa Arum, S.E, M.Si., Ak, CA, CIQaR., CIQnR, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

4. Ibu Dr. Hj. Fitrini Mansur, S.E., M.Si, CIQnR, selaku Ketua Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

5. Bapak Dr. H. Mukhzarudfa, S.E., M.Si, selaku dosen pembimbing utama yang telah membimbing dengan sangat baik dan selalu memberikan semangat sehingga peneliti dapat menyelesaikan skipsi ini.

(3)

ii

6. Bapak Salman Jumaili, S.E., Ak., M.Si, selaku dosen pembimbing pendamping yang telah membimbing serta memberikan kritik dan saran yang sangat berguna dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Enggar Diah Puspa Arum, S.E, M.Si., Ak, CA, CIQaR., CIQnR, selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan masukan, motivasi dan meluangkan waktu selama peneliti kuliah di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

8. Bapak Dr. Yuliusman, S.E., M.Si., Ak., CA., CIQnR, selaku Ketua Penguji yang telah membimbing, memberikan arahan, dan memberikan ilmunya.

9. Ibu Dr. Wiwik Tiswiyanti, S.E., MM., Ak., CA, selaku Penguji Utama yang telah membimbing, memberikan arahan, dan memberikan ilmunya.

10. Bapak Gandy Wahyu Maulana Zulma, S,Pd., M.S., Ak, selaku Sekretaris Penguji yang telah memberikan arahan dan nasehat kepada peneliti.

11. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Jurusan Akuntansi yang berjasa mendidik peneliti. Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.

12. Bapak Boby Arisandi, S.Pd, M.Pd, selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh yang telah memberikan izin dan membantu penulis dalam melakukan penelitian serta memperoleh data yang diperlukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Terindah dan teristimewa khususnya kepada kedua orang tuaku tercinta, Papa Eka Gusnaidi dan Mama Nurhidayah yang selalu mendoakan, memberi kasih sayang, memberikan dukungan dan motivasi luar biasa baik moril dan materil sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, juga kepada Kakak Tersayang Nabilah Tsuroya yang selalu membantu dan mendukung penulis agar skripsi ini dapat terselesaikan.

14. Teristimewa kepada kedua nenek tercinta Nenek Erlina dan Nenek Almh. Admiati, yang selalu mendoakan dan memberikan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

(4)

iii

15. Teristimewa untuk sahabat terbaikku Wahyuni Fitriani yang selalu membantu dalam susah maupun senang, selalu menjadi pendengar yang baik di setiap masalahku, dan selalu memberikan dukungan selama 6 tahun ini.

16. Sahabat seperjuangan selama di masa perkuliahan Sintia, Novita Sari, Konia Intani, dan Zaharatul Jannah yang telah mewarnai masa perkuliahan dan berjuang bersama dalam menyelesaikan S1 ini.

17. Sahabat-sahabatku Ilfia Rozilawati dan Laura Nancy Avisha yang telah mewarnai masa perkuliahanku diluar kampus dan selalu bersama dalam susah maupun senang selama kurang lebih 4 tahun ini. Sahabatku dari kecil Morissa Dwi Vesty yang telah memberikan dorongan serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Teman- temanku Ari Septika, Rival Fernando, Nisa Oktavia, Dewanda Candria Putra, dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan.

18. Terkhusus untuk Ibu Sonya Lesmana, S.E., M.M, Ante Yesi Septina, S.Ap, Kak Poppy Marleny, A.Md, Kak Sandra Christyna, S.pd dan Kak Viana Tatriani, A.Md.

Kom, yang telah bersedia memberikan waktu, tenaga serta pikirannya dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

19. Tercinta dan teristimewa Park Chanyeol, Oh Sehun, Ji Chang Wook, Zayn Malik, Iqbaal Ramadhan, serta member EXO lainnya yang telah mengisi hari-hariku dengan tawa dan membuatku bersemangat dalam menjalani hari-hariku.

20. Seluruh teman-teman dan alumni jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi angkatan 2018.

21. Semua keluarga, teman-teman dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan saran-saran atas kelancaran penyelesaian skripsi ini.

(5)

iv

Akhirnya semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada peneliti mendapat balasan dari Allah SWT dan peneliti mengharapkan semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.

Jambi, Oktober 2022

Atikah Dwi Fadhillah

(6)

v ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi, gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai (Survey Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh). Data penelitian dikumpulkan dengan menyebarkan 37 kuesioner kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini merupakan seluruh pegawai yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 37 responden. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan program SPSS 21 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Sistem Informasi Akuntansi, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja secara parsial juga berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai.

Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja Pegawai.

(7)

vi ABSTRACT

This study aims to determine the effect of accounting information systems, leadership styles, and work motivation on employee performance (Survey at the City of Sungai Penuh City Culture and Tourism Office). The research data was collected by distributing 37 questionnaires to the Department of Culture and Tourism of Sungai Penuh City. The population in this study were all employees of the Sungai Penuh City Culture and Tourism Office. The sampling technique in this study is all employees with the status of Civil Servants (PNS) as many as 37 respondents. The method used is multiple linear regression analysis with SPSS 21 for Windows program. The results showed that the Accounting Information System, Leadership Style, and Work Motivation simultaneously had a significant effect on employee performance. Accounting Information Systems, Leadership Style, and Work Motivation partially also have a significant effect on employee performance.

Keywords : Accounting Information System, Leadership Style, Work Motivation, Employee Performance.

(8)

vii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 15

1.3 Tujuan Penelitian ... 15

1.4 Manfaat Penelitian ... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 17

2.1 Landasan Teori ... 17

2.1.1 Sistem ... 17

2.1.2 Sistem Informasi ... 18

2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi ... 19

2.1.4 Kepemimpinan ... 23

2.1.5 Motivasi Kerja ... 32

2.1.7 Kinerja Pegawai ... 38

2.2 Penelitian Terdahulu ... 41

2.3 Kerangka Pemikiran... 43

2.4 Model Penelitian ... 45

2.5 Hipotesis Penelitian ... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 47

3.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian ... 47

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 47

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.4 Populasi dan Sampel ... 49

(9)

viii

3.4.1 Populasi ... 49

3.4.2 Sampel ... 49

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 50

3.5.1 Variabel Penelitian... 50

3.5.2 Definisi Operasional Variabel ... 51

3.6 Teknik Skala Pengukuran... 54

3.7 Pengujian Kualitas Data ... 54

3.7.1 Uji Validitas ... 54

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 55

3.7.3 Uji Asumsi Klasik... 56

3.8 Metode Analisis Data ... 57

3.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 57

3.8.2 Pengujian Hipotesis ... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 61

4.1 Profil Kantor (Instansi) ... 61

4.1.1 Sejarah Singkat Kantor (Instansi) ... 61

4.1.2 Visi dan Misi ... 61

4.1.3 Struktur Organisasi ... 63

4.2 Deskripsi Objek Penelitian ... 64

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 64

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 65

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 65

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 66

4.3 Analisis Statistik Deskriptif... 67

4.4 Uji Instrumen ... 69

4.4.1 Uji Validitas ... 69

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 70

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 71

4.5.1 Uji Normalitas Data ... 71

4.5.2 Uji Heteroskedastisitas ... 72

(10)

ix

4.5.3 Uji Multikolinieritas ... 74

4.6 Metode Analisis Data ... 75

4.6.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 75

4.7 Pengujian Hipotesis ... 76

4.7.1 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ... 76

4.7.2 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 77

4.7.3 Koefisien Determinasi (𝑹𝟐) ... 79

4.8 Pembahasan ... 81

4.8.1 Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ... 81

4.8.2 Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Pegawai... 82

4.8.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai ... 82

4.8.4 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai... 83

BAB V PENUTUP... 84

5.1 Kesimpulan ... 84

5.2 Saran ... 84

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Pengukuran Kinerja Program Kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kota Sungai Penuh Tahun 2018, 2019, dan 2020………...7

Tabel 1.2 Realisasi Anggaran Program Kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh tahun 2018, 2019, dan 2020………...9

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ... 41

Tabel 3. 1 Populasi ... 49

Tabel 3. 2 Sampel ... 50

Tabel 3. 3 Ringkasan Definisi Operasional Variabel... 53

Tabel 4. 1 Data Hasil Kuesioner ... 64

Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 64

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 65

Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 66

Tabel 4. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 67

Tabel 4. 6 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 68

Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas ... 69

Tabel 4. 8 Hasil Uji Reliabilitas ... 70

Tabel 4. 9 Uji Normalitas Data ... 71

Tabel 4. 10 Uji Heteroskedastisitas ... 73

Tabel 4. 11 Uji Multikolinieritas ... 74

Tabel 4. 12 Model Persamaan Regresi... 75

Tabel 4. 13 Uji Statistik F ... 77

Tabel 4. 14 Uji Statistik t ... 78

Tabel 4. 15 Interval Koefisien Korelasi ... 80

Tabel 4. 16 Koefisien Korelasi dan Determinasi ... 80

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran... 43 Gambar 2. 2 Model Penelitian ... 45 Gambar 4. 1 Struktur Organisasi ... 63

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kinerja pegawai adalah suatu hasil yang dicapai oleh seorang pegawai di dalam melakukan pekerjaannya yang berdasarkan pada standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Robbins mengemukakan bahwa kinerja pegawai merupakan fungsi dari interaksi atau hubungan antara kemampuan dengan motivasi. Tetapi berbeda halnya dengan kinerja suatu jabatan secara keseluruhannya, dimana kinerja secara keseluruhan adalah jumlah (rata-rata) dari kinerja fungsi pegawai tertentu atau dari kegiatan yang telah dilaksanakan selama periode tertentu. Yang dimaksud dengan kinerja disini tidak bermaksud untuk menilai karakteristik individu. Namun, berfokus kepada serangkaian dari hasil kerja yang diperoleh selama periode tertentu (Sulistiyani, Rosidah, 2018).

Penilaian kinerja adalah salah satu faktor kunci untuk mengembangkan atau memajukan sebuah organisasi baik secara efektif maupun efisien. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), Penilaian Kinerja PNS memiliki tujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS berdasarkan pada sistem prestasi dan sistem karier. Penilaian dilakukan berdasarkan pada perencanaan kinerja baik tingkat individu maupun tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil, manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS. Dengan adanya penilaian kinerja maka akan diperoleh suatu informasi mengenai kondisi atau keadaan SDM didalam organisasi tersebut (Sulistiyani, Rosidah, 2018).

(14)

Kemajuan teknologi yang begitu pesat seperti sekarang ini individu pegawai dapat memanfaatkannya untuk menyelesaikan pekerjaan dengan bantuan teknologi, agar tugas atau pekerjaan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik dan akan menghasilkan kinerja yang baik pula.

Suatu sistem informasi akuntansi dapat membantu organisasi dalam menyajikan laporan keuangan, dimana ada banyak pihak yang menggunakan sistem informasi akuntansi dalam mencapai keunggulan.

(Romney & Steinbart, 2019) mengemukakan bahwa “Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang digunakan untuk dapat mengumpulkan data, mencatat data, menyimpan data, serta memproses data agar menghasilkan atau memberikan suatu informasi bagi para pembuat keputusan. Sistem informasi akuntansi dapat berupa orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, kontrol internal dan langkah-langkah keamanan”. Sistem informasi akuntansi berpengaruh besar dalam pengambilan keputusan suatu organisasi (Sonia 2018).

Suatu organisasi unggul tentunya mempunyai kualitas yang baik dari sistem informasi. Hal tersebut untuk meningkatkan kinerja dari suatu organisasi. Dengan meningkatnya perkembangan dunia serta kemajuan teknologi, membuat pihak pemakai informasi ingin adanya kecepatan dalam arus informasi untuk pengambilan keputusan. Kemudahan dalam mengakses teknologi informasi dapat memberikan suatu arus informasi dan kebutuhan informasi yang cepat, andal, serta akurat dimana keadaan lingkungan penuh dengan ketidakpastian mutlak diperlukan (Nandasari and Ramlah 2019).

Kebutuhan tersebut baru bisa terpenuhi apabila suatu organisasi atau perusahaan memiliki keberanian melakukan investasi dalam bidang teknologi informasi, yang mana tujuannya adalah agar dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja pegawai organisasi serta institusinya.

Kinerja dari pegawai suatu organisasi dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dari organisasi tersebut, dimana dapat untuk melanjutkan terus

(15)

kegiatannya atau tidak. Apabila kinerja dari pegawai organisasi itu efektif maka organisasi tersebut bisa bertahan ataupun bisa selangkah lebih maju dari organisasi-organisasi lain. Suatu organisasi yang maju pastinya menerapkan sistem informasi akuntansi di dalam pengaplikasian aktivitas operasi organisasi tersebut (Nandasari dan Ramlah 2019).

Seseorang dapat mempengaruhi kinerja dari suatu organisasi, dimana bergantung pada bagaimana seseorang tersebut melakukan aktivitas kepemimpinan di dalam organisasi tersebut. Dengan adanya sistem kepemimpinan yang tepat maka dapat mengangkat atau memperbaiki organisasi yang sedang mengalami krisis atau menunggu waktu berhenti beroperasi akan menjadi pulih kembali serta meningkatkan kinerjanya. Ada kemungkinan organisasi yang seperti itu akan menjadi organisasi yang lebih baik dan terdepan dari organisasi lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan berperan penting dalam jalannya suatu organisasi (Bangun,W; 2012).

Perusahaan Avon merupakan salah satu contoh dimana seorang pemimpin perusahaan wanita yang bernama Andrea Jung bisa mengangkat perusahaan itu secara drastis. Dalam sejarah perusahaan tersebut jung yang merupakan CEO pertama dapat mengubah perusahaan itu dan mengatasi tantangan besar yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Banyak gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan dalam mencapai keberhasilan suatu organisasi. Hal tersebut tergantung bagaimana pemimpin organisasi bisa mengatur sumber daya yang ada di dalam organisasi dengan tepat (Bangun,W; 2012).

Pengaruh seorang pemimpin dapat dilihat dari keberhasilannya dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku dari pegawai di dalam sebuah organisasi.

Oleh karena itu, seorang pemimpin sebagai pengelola dari sumber daya manusia tentunya harus mempunyai suatu gaya kepemimpinan, dimana bisa

(16)

dalam bekerja sama serta menghambat kemungkinan timbulnya konflik di dalam kelompok kerja sehingga organisasi bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain pengendalian internal dalam suatu organisasi, yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai adalah gaya kepemimpinan perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja pegawai (Pakpahan 2018).

Pemimpin yang ideal tentunya harus mempunyai gaya kepemimpinan yang baik dalam suatu organisasi agar kinerja pegawai meningkat. Selain itu, pemimpin juga harus memperhatikan gaya kepemimpinannya di dalam proses mempengaruhi, mengarahkan kegiatan pegawainya serta mengkoordinasi tujuan dari individu pegawai dan tujuan organisasi atau perusahaan supaya tujuan dari keduanya bisa tercapai. Beberapa dari hasil penelitian menyatakan apabila gaya kepemimpinan dari suatu organisasi baik, maka akan semakin baik pula kinerja pegawai di organisasi tersebut.

Karena pemimpin merupakan penggerak dari jalannya kegiatan atau aktivitas yang ada di suatu organisasi (Pakpahan 2018).

Motivasi kerja merupakan faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Ada berbagai macam hal penting di dalam organisasi yang berhubungan dengan kinerja pegawai, diantaranya adalah prestasi serta produktivitas dari pegawai itu sendiri. Prestasi dari seorang pegawai berkaitan erat dengan usaha pegawai tersebut dalam mencapai batas maksimal atau optimal agar termasuk ke dalam pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Produktivitas dari seorang pegawai akan menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja, dimana kinerja tersebut akan mempengaruhi efisiensi dan juga efektivitas dari organisasi (Sulistiyani, Rosidah, 2018).

Faktor utama yang memberikan penekanan terhadap kinerja ada 2, yaitu : Faktor motivasi dari pegawai dan kemampuan dari pegawai untuk bekerja. Motivasi dapat memberikan dorongan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan dengan maksimal. Sebab itu motivasi memiliki

(17)

peranan penting. Di dalam organisasi publik motivasi diprogramkan untuk bisa memfasilitasi seluruh pegawai organisasi agar dapat berkembang.

Biasanya yang lebih mengerti dan memahami peran dari motivasi adalah seorang manajer SDM. Oleh karena itu seorang manajer SDM selalu menempatkan motivasi sebagai yang utama dalam hal melakukan pendekatan terhadap pegawai (Sulistiyani, Rosidah, 2018).

Pendelegasian suatu wewenang, pengendalian serta pengarahan kepada pegawai harus disertai dengan motivasi. Hal tersebut dilakukan supaya tindakan, perilaku, serta sikap dari pegawai dapat terarah sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Selain itu, seorang pemimpin juga harus dapat memberikan motivasi yang searah dengan karakteristik dari pegawai. Dengan demikian pegawai akan lebih mudah termotivasi dalam melakukan pekerjaan atau tugasnya (Sulistiyani, Rosidah, 2018).

Seorang individu telah mempunyai motif di dalam dirinya atau yang biasa disebut sebagai motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik merupakan hasrat yang dimiliki oleh seorang individu untuk dapat berkembang yang berasal dari kekuatan internalnya. Jika individu tersebut memiliki hasrat yang kuat maka akan mendorong individu tersebut agar berusaha dengan optimal agar dapat mewujudkan cita-citanya. Tetapi jika individu tersebut memiliki hasrat yang rendah, maka individu tersebut tidak akan berusaha agar dapat maju. Pada situasi inilah diperlukannya upaya dari luar diri (eksternal) individu tersebut untuk dapat mendorong atau menggerakkan hasrat yang ada di dalam diri individu (Sulistiyani, Rosidah, 2018).

Organisasi publik biasanya akan melakukan upaya perencanaan program motivasi yang bersifat ekstrinsik. Dimana program tersebut dapat berupa pemberian bonus kepada pegawai atas prestasi yang telah dicapainya, hadiah terhadap produktivitas pegawai, serta promosi sebagai penghargaan untuk dedikasi pegawainya. Dengan demikian motivasi diharapkan mampu meningkatkan kemampuan yang dapat mempengaruhi

(18)

kinerja dari pegawai organisasi tersebut. Selain itu, aspek tersebut juga sangat penting bagi tumbuh kembangnya suatu organisasi (Sulistiyani, Rosidah, 2018).

Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan dan pariwisata. Oleh karena itu setiap daerah di indonesia memiliki suatu badan atau organisasi yang bertugas untuk mengatur jalannya kebudayaan maupun pariwisata di daerah tersebut agar dapat tetap dilestarikan. Salah satu contohnya adalah Kantor Dinas Kebuyadaan dan Pariwisata wilayah Kota Sungai Penuh, Jambi yang memiliki tugas untuk melaksanakan urusan pemerintahan Kota Sungai Penuh dalam bidang budaya dan pariwisata berdasarkan asas otonomi daerahnya. Melalui kantor Dinas kebudayaan dan pariwisata atau yang disingkat Disbudpar ini, berbagai urusan pemerintah daerah terkait bidang kebudayaan dan pariwisata dilakukan (https://idalamat.com/ 2022).

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh memiliki tugas sebagai pelaksana urusan pemerintah daerah pada bidang pelestarian budaya dan pariwisata di wilayah kerjanya. Fungsi Disbudpar sendiri adalah merumuskan kebijakan bidang pariwisata, kesenian, kebudayaan dan perfilman, penyelenggara pariwisata dan kebudayaan, pembinaan dan pembimbingan pada pelaku pariwisata dan budaya di wilayah kerjanya, koordinator Unit Pelaksanaan Teknik Dinas (UPTD), hingga pelaporan dan koordinasi urusan pariwisata dan budaya. Terkait dengan tugas dan fungsinya, Disbudpar berwenang untuk mengeluarkan izin-izin bidang pariwisata meliputi Izin Usaha Pariwisata untuk travel agent dan lainnya, mengurus Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP), Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) meliputi surat Tanda Daftar Usaha Jasa Perjalanan Wisata, Tanda Daftar Usaha Penyedia Akomodasi, Tanda daftar Usaha Kawasan Pariwisata, dan lainnya. Selain izin-izin bidang pariwisata, Disbudpar juga memiliki wewenang dalam mengeluarkan izin terkait bidang kebudayaan seperti kegiatan kebudayaan, alih fungsi bangunan bersejarah dan lainnya (https://idalamat.com/ 2022).

(19)

Fenomena yang terjadi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh yang berhubungan dengan kinerja. Table 1.1 memperlihatkan data mengenai hasil pengukuran kinerja program kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh tahun 2018, 2019, dan 2020.

Tabel 1. 1

Hasil Pengukuran Kinerja Program Kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh Tahun 2018,2019, dan 2020

No. Tahun Sasaran Strategis Target (%) Realisasi

(%) 1. 2018 - Meningkatnya kualitas

pengetahuan dan

keterampilan aparatur dinas.

100% 96,90%

- Meningkatnya koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata.

100% 99,70%

- Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) bidang pariwisata.

Kunjungan wisata tumbuh 5%

dan ODTW Tumbuh 10%, PDRB

tumbuh 5%

143,63%

2. 2019 - Meningkatnya kualitas

pengetahuan dan

keterampilan aparatur dinas.

100% 96,14%

- Meningkatnya koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata.

100% 97,17%

- Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) bidang pariwisata.

Kunjungan wisata tumbuh 5%

dan ODTW Tumbuh 10%, PDRB

tumbuh 5%

97,40%

3. 2020 - Meningkatnya kualitas

pengetahuan dan

keterampilan aparatur dinas.

100% 96,14%

- Meningkatnya koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata.

100% 97,17%

- Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) bidang

Kunjungan wisata

97,40%

(20)

pariwisata. tumbuh 5%

dan ODTW Tumbuh 10%, PDRB

tumbuh 5%

Sumber : LKj-IP kantor disbudpar

Data persentase realisasi program kegiatan yang belum mencapai target dikarenakan beberapa permasalahan diantaranya yaitu masih kurangnya sarana atau prasarana yang mendukung untuk pelatihan dan pembinaan bagi sanggar atau kelompok seni serta penyelenggaraan festival seni dan budaya, belum seluruhnya masyarakat memahami adat dan budaya daerah khususnya bentuk pakaian adat khas Kota Sungai Penuh dan tradisi lokal dalam acara resmi daerah, belum optimalnya pendataan pelaku usaha ekonomi kreatif, masih kurangnya sarana dan prasarana objek destinasi wisata yang memadai bagi pengunjung di lokasi objek wisata, masih rendahnya minat masyarakat untuk melestarikan sanggar seni, cagar budaya, dan tempat wisata lainnya, minimnya anggaran yang disediakan untuk kegiatan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh, dan masih rendahnya SDM aparatur sipil yang mengelola masalah kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif seperti yang telah dijelaskan didalam laporan kinerja instansi pemerintah (LKj-IP) Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh.

Fenomena lainnya yang terjadi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh yaitu realisasi anggaran yang belum mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Tabel 1.2 memperlihatkan data mengenai realisasi anggaran program kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh tahun 2018, 2019, dan 2020.

(21)

Tabel 1. 2 Realisasi Anggaran Program Kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh tahun 2018, 2019, dan 2020

No. Tahun Sasaran Strategis Target (%) Realisasi

(%) 1. 2018 - Meningkatnya kualitas

pengetahuan dan

keterampilan aparatur dinas.

100% 96,05%

- Meningkatnya koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata.

100% 96,33%

- Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) bidang pariwisata.

100% 85,25%

2. 2019 - Meningkatnya kualitas pengetahuan dan keterampilan aparatur dinas.

100% 93,59%

- Meningkatnya koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata.

100% 97,29%

- Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) bidang pariwisata.

100% 97,73%

3. 2020 - Meningkatnya kualitas pengetahuan dan keterampilan aparatur dinas.

100% 93,46%

- Meningkatnya koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata.

100% 91,08%

- Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) bidang pariwisata.

100% 96,24%

Fenomena-fenomena tersebut menandakan bahwa kinerja pegawai pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh masih belum optimal, dikarenakan permasalahan berikut ini : (1) Kuantitas pekerjaan pegawai di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh masih tergolong rendah, dimana masih ada pegawai yang belum mencapai target dari jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai dengan yang telah ditentukan. (2) Kualitas kerja pegawai masih kurang, dimana masih ada pegawai yang belum melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin serta kurangnya pemahaman pegawai mengenai tugas yang

(22)

diberikan. (3) Masih ada pegawai yang tidak bisa menyelesaikan tugas atau pekerjaannya sesuai jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. (4) Realisasi anggaran belum mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi, gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, diantaranya adalah (Pakpahan, 2018) yang meneliti tentang Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Johan Sentosa Kebun Bangkinang Riau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Sedangkan Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Secara simultan atau secara bersamaan Sistem Informasi Akuntansi dan Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Fauziah (2018) yang meneliti tentang Pengaruh Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan Studi pada PD. BPR Sarimadu Kantor Pusat Bangkinang. Hasil penelitian terbukti bahwa variabel efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi, gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PD. BPR Sarimadu Kantor Pusat Bangkinang.

Secara parsial, variabel efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi, gaya kepemimpinan dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PD. BPR Sarimadu Kantor Pusat Bangkinang. Sedangkan, motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PD.

BPR Sarimadu Kantor Pusat Bangkinang.

Aryani, dkk (2022) yang meneliti tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Sistem Informasi Dan Standar Akuntansi Pemerintah

(23)

Terhadap Kinerja Organisasi Pada Pemerintah Kota Bima. Berdasarkan hasil uji analisis data uji t menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja organisasi pemerintah Kota Bima. Variabel sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja organisasi pemerintah Kota Bima. Sedangkan variabel standar akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi pemerintah Kota Bima. Berdasarkan hasil uji F menunjukkan gaya kepemimpinan, sistem informasi akuntansi dan standar akuntansi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi pemerintah Kota Bima.

Tricahyo (2019) yang meneliti tentang Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi Kerja sebagai variabel Pemoderasi di PT. Intan Pariwara Klaten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sistem Informasi Akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, (2) Sistem Pengendalian Internal berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan, (3) Motivasi Kerja Memoderasi Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Karyawan, (4) Motivasi Kerja Memoderasi Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kinerja Karyawan. (Gumelar, 2018) yang meneliti tentang Pengaruh Pendidikan Pelatihan, Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja, Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Klaten. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pendidikan pelatihan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan kepemimpinan, lingkungan kerja, dan efektivitas sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Alamanda (2021) yang meneliti tentang Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Gaya Kepemimpinan dan Kompleksitas Tugas terhadap Kinerja Karyawan Studi pada PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung. Hasil penelitian secara parsial dan simultan menunjukan bahwa sistem informasi

(24)

akuntansi, gaya kepemimpinan, dan kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT Dirgantara Indonesia (Persero) Bandung.

(Nasution dan Ichsan 2021) yang meneliti tentang Pengaruh Penerapan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karo. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap disiplin pegawai pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karo. Dari hasil yang diperoleh disarankan kepada pimpinan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karo agar meningkatkan kepemimpinan dalam memimpim instansi tersebut karena ternyata hal tersebut berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, demi tercapainya visi dan misi instansi ntersebut.

Nisa (2021) yang meneliti tentang Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Intern, Motivasi Kerja dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) sistem informasi akuntansi berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar. (2) pengendalian internal berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar. (3) motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar.

(4) kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar. (5) sistem informasi akuntansi, pengendalian internal, motivasi kerja dan kepemimpinan secara bersamasama berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar.

Gunawan & Hermawan (2020) yang meneliti tentang Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Reward dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan Budaya Organisasi sebagai Variabel Moderasi (Studi pada Kantor BPKAD Kebumen dan BPPKAD Purworejo).

Hasil penelitian ini membawa implikasi bahwa peningkatan kinerja pegawai

(25)

dapat diupayakan melalui peningkatan sistem informasi akuntansi, reward dan motivasi kerja. Selanjutnya implikasi lainya yaitu bahwa penerapan sistem informasi akuntansi dalam meningkatkan kinerja pegawai dapat diperkuat dengan adanya budaya organisasi yang selaras dengan tujuan organisasi.

Peneliti memilih Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh sebagai objek penelitian karena Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh merupakan pusat informasi pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif, dan juga di tunjuk oleh pemerintah untuk menjadi panitia dalam pemilihan bujang dan gadis Kota Sungai Penuh serta putra putri pariwisata Kota Sungai Penuh. Selain itu, Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh setiap tahunnya sering mengadakan event-event, seperti event pemilihan bujang dan gadis Kota Sungai Penuh, pemilihan putra putri pariwisata Kota Sungai Penuh, pekan harmoni Kota Sungai Penuh, dan banyak lagi event lainnya yang berhubungan dengan kebudayaan dan pariwisata yang ada di Kota Sungai Penuh sehingga sudah banyak dikenal oleh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, akan mempermudah peneliti dalam melakukan penelitan, serta peneliti belum menjumpai penelitian sebelumnya yang dilakukan di kantor dinas kebudayaan dan pariwisata kota sungai penuh. Selain itu berdasarkan fenomena yang ditemukan oleh peneliti pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh yang berkaitan dengan indikator kinerja pegawainya, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi, gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai didalam kantor Dinas Kebudayaan dan Parwisata Kota Sungai Penuh.

Berdasarkan penelitian terdahulu maka peneliti tertarik untuk merujuk pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh David Pranata Pakpahan (2018) yang meneliti tentang “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada PT.

(26)

Johan Sentosa Kebun Bangkinang Riau”. Adapun perbedaan dengan penelitian sebelumnya, yaitu :

1. Penelitian sebelumnya dilakukan pada PT. Johan Sentosa Kebun Bangkinang Riau. Sedangkan Penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh.

2. Penelitian sebelumnya menggunakan dua variabel independen (bebas) yaitu Sistem Informasi Akuntansi (X1) dan Gaya Kepemimpinan (X2).

Sedangkan penelitian ini menggunakan tiga variabel independen (bebas) yaitu Sistem Informasi Akuntansi (X1), Gaya Kepemimpinan (X2), dan Motivasi Kerja (X3).

3. Penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2018. Sedangkan penelitian ini dilakukan pada tahun 2022.

Untuk lebih mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi, gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai, maka peneliti akan mengangkat penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Survey Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Sungai Penuh”.

(27)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti merumuskan masalah dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah penerapan sistem informasi akuntansi, gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh ? 2. Apakah penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan

terhadap kinerja pegawai Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh?

3. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh?

4. Apakah motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi, gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja secara simultan terhadap kinerja pegawai Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja pegawai Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan tehadap kinerja pegawai Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh.

(28)

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi peneliti, dimana nantinya akan menjadi bekal didalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh pada masa perkuliahan kedalam dunia kerja yang sesungguhnya.

2. Bagi akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi masyarakat luas tentang sistem informasi akuntansi, gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja individu sehingga masyarakat tahu apa saja peranan dari aspek-aspek tersebut. Dan juga hasil dari penelitian ini dapat menjadi dasar acuan serta referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kinerja pegawai.

3. Bagi organisasi atau perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga bagi organisasi atau perusahaan dalam mengelolaan SDM dan segala kebijakan yang berkaitan langsung dengan prospek SDM secara lebih baik lagi.

(29)

17 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Sistem

Pengertian sistem banyak dikemukakan oleh para ahli dari berbagai sudut pandang. Beberapa pengertian sistem yang di kemukakan oleh para ahli, diantaranya : Azhar Susanto (2013) dalam bukunya yang berjudul sistem informasi akuntansi mengemukakan bahwa sistem merupakan sekumpulan dari sub sistem atau komponen apapun baik berupa fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya serta berkerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.

Romney dan Steinbart (2015) dalam bukunya yang berjudul Accounting Information System mengemukakan bahwa sistem merupakan rangkaian dari dua atau lebih komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan.

Mulyadi (2016) berpendapat bahwa sistem merupakan sekumpulan unsur yang memiliki hubungan erat antara satu dengan lainnya, yang memiliki fungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling berkaitan satu sama lain dan bekerjasama dengan baik untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Adapun Elemen sistem adalah pondasi utama di dalam membangun sebuah sistem. Elemen-elemen sistem terdiri dari input, proses, dan output. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen sistem Puspitawati (2021), yaitu :

(30)

a. Input

Input (masukan) adalah seluruh yang dapat diolah dan diproses yang menjadi masukan di dalam sebuah sistem. Contohnya : suara, cahaya, gambar, iklim atau cuaca, instruksi untuk program komputer, data akuntansi atau keuangan, dan lain-lain.

b. Proses

Proses adalah melakukan kegiatan yang mengubah bentuk asal menjadi bentuk lain yang memiliki nilai guna, baik itu dengan cara manual atau tenaga manusia, maupun dengan bantuan mesin atau komputer. Contohnya : mengolah data, mengubah bahan baku menjadi produk jadi atau produksi, menghitung angka, merekam, menyimpan, mengedit data, menjalankan instruksi dalam program komputer, dan lain-lain.

c. Output

Output (keluaran) adalah hasil keluaran dari mengolah input (masukan), output bisa berupa suara, gambar, cahaya, laporan, serta informasi. Contohnya : laporan keuangan perusahaan, laporan manajemen, gambar, video, informasi, berita, dan lain-lain.

2.1.2 Sistem Informasi

Puspitawati (2021) data adalah kenyataan yang menjelaskan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Yang dimaksud dengan kejadian disini adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi adalah data yang telah diolah sehingga lebih memiliki nilai guna dan bermanfaat bagi yang menerimanya. Pengertian dari data dan informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah peristiwa nyata yang telah terjadi yang menjadi input (masukan) dalam menghasilkan suatu informasi.

Puspitawati (2021) informasi adalah hasil dari pengolahan data, namun tidak semua data dapat diolah menjadi informasi. Nilai guna dari informasi dapat ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dari informasi dan biaya mendapatkannya. Informasi dapat dikatakan bernilai jika manfaat

(31)

dari suatu informasi lebih efektif dari biaya mendapatkannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian dari sistem informasi adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling berkaitan satu sama lain dan bekerjasama dengan baik untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang memiliki nilai guna dan bermanfaat bagi penerimanya.

2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi memiliki banyak pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Berikut pengertian dari sistem informasi akuntansi menurut beberapa ahli, diantaranya : Romney dan Steinbart (2015) Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, serta mengolah data untuk menghasilkan informasi yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan. Krismiaji (2015) Sistem informasi akuntansi suatu sistem yang memproses data dan transaksi agar menghasilkan informasi yang bermanfaat dalam merencanakan, mengendalikan, serta mengoperasikan bisnis.

Dari pengertian sistem informasi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan subsistem atau komponen baik berupa fisik ataupun nonfisik yang saling berkaitan dalam mengelola data-data keuangan sehingga menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh pihak yang memiliki kepentingan yang akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan serta pengendalian di dalam suatu organisasi atau perusahaan (Puspitawati, 2021).

2. Tujuan sistem informasi akuntansi

Mardi (2014) mengemukakan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki 3 tujuan, yaitu sebagai berikut :

a. Sistem informasi akuntansi berguna untuk memenuhi setiap kewajiban berdasarkan otoritas yang diberikan pada seseorang. Dengan adanya

(32)

sistem informasi akuntansi membantu dalam ketersediaan informasi yang diperlukan pihak internal dan eksternal.

b. Setiap informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi berguna bagi pengambilan keputusan manajemen.

c. Sistem informasi dibutuhkan dalam mendukung kelancaran operasional organisasi atau perusahaan.

3. Komponen dan Subsistem Informasi Akuntansi (SIA)

Mardi (2014) mengemukakan bahwa terdapat dua komponen dan subsistem informasi akuntansi (SIA), yaitu sebagai berikut :

a. Komponen SIA

Sistem informasi akuntansi terdiri dari beberapa unsur penting, yaitu :

• Pelaku, adalah orang yang menjadi operator sistem atau yang mengendalikan atau melaksanakan berbagai fungsi.

• Prosedur, adalah serangkaian aksi baik secara manual ataupun terotomatisasi dalam kegiatan mengumpulkan, memproses, serta menyimpan data mengenai kegiatan bisnis dari organisasi atau perusahaan.

• Perangkat lunak (software), adalah program yang ada di dalam komputer yang digunakan untuk mengolah data-data perusahaan.

• Perangkat keras (hardware), adalah alat pendukung serta peralatan untuk berkomunikasi.

b. Subsistem SIA

Sistem informasi akuntansi terbagi atas 2 subsistem, yaitu subsitem aktivitas operasi dan subsistem pelaporan.

• Subsistem aktivitas operasi adalah subsistem yang dari awal terjadinya aktivitas transaksi atau aktivitas bisnis yang kemudian pendokumentasian arsip-arsip transaksi, baik secara normal ataupun elektronik.

• Subsistem penyusunan laporan yang dibuat berdasarkan input (masukan) yang diterima dari subsistem operasional organisasi atau

(33)

perusahaan. Pelaporan di dalam SIA penting karena berguna sebagai alat pengendalian keuangan perusahaan.

4. Peranan SIA Menambah Nilai dalam Organisasi

Mardi (2014) mengemukakan bahwa Sistem informasi akuntansi yang tepat bisa memberikan nilai tambah bagi organisasi atau perusahaan, yaitu sebagai berikut :

a. Suatu sistem dan prosedur yang ditata dengan tepat akan menghasilkan produk yang lebih efisien. Dengan adanya SIA dapat dibuat SOP sehingga tidak ada pekerjaan menyimpang serta memudahkan dalam pengendalian produksi oleh manajer.

b. Sistem informasi yang dirancang dengan baik dapat membantu dalam memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses, contohnya data dan informasi yang tersedia tepat waktu.

c. Dengan adanya SIA dapat menghasilkan informasi yang akurat, sehingga pengambilan keputusan dengan informasi yang tersedia tepat waktu meningkatkan kinerja perusahaan.

d. Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik akan memudahkan dalam proses alih pengetahuan dan pengalaman.

5. Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

Mardi (2014) mengemukakan bahwa pihak-pihak yang dapat memanfaatkan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

a. Pihak internal, terdiri dari para pihak pengambil keputusan. Para pihak pengambil keputusan membuat keputusan berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari SIA. Jika informasi yang diperoleh dapat menunjang tugasnya, maka kinerja organisasi atau perusahaan akan meningkat.

b. Pihak eksternal, terdiri dari pihak-pihak diluar organisasi atau perusahaan yang memiliki kepentingan dalam mengembangkan organisasi atau perusahaan.

(34)

6. Indikator Sistem Informasi Akuntansi

Model pengukuran keberhasilan dari sistem informasi yang dikemukakan oleh William H.DELone dan Emphraim R.McLean yang dikenal dengan D&M Is Success Model (2003) yang merupakan revisi dari model yang dikemukakan oleh DeLone dan McLean sebelumnya.

DeLone dan McLean memberikan enam alat ukur untuk mengetahui keberhasilan dari suatu sistem informasi akuntansi yaitu sebagai berikut : 1. Kualitas Sistem (System Quality)

Kualitas Sistem adalah kualitas dari kombinasi antara perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) didalam sistem informasi.

Dimana yang dimaksud dengan kualitas sistem disini adalah performa dari sistem dalam menunjukan seberapa baik kemampuan perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari sistem informasi untuk dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan.

2. Kualitas Informasi (Information Quality)

Kualitas Informasi adalah keluaran (output) dari penggunaan sistem informasi oleh pengguna (user). Variabel ini menggambarkan kualitas informasi yang dipersepsikan oleh pengguna yang diukur dengan keakuratan akurasi (accuracy), ketepatan waktu (time liness), dan penyajian informasi (format).

3. Kualitas Layanan (Service quality)

Kualitas Layanan sistem informasi adalah pelayanan yang diperoleh pengguna dari pengembang sistem informasi, layanan dapat berupa update sistem informasi dan respon dari pengembang jika sistem informasi mengalami masalah.

4. Penggunaan (Use)

Penggunaan mengacu pada seberapa sering pengguna memakai sistem informasi. Dalam kaitannya dengan hal ini penting untuk membedakan apakah pemakaiannya termasuk keharusan (mandatory) yang tidak bisa dihindari atau sukarela (voluntary).

(35)

5. Kepuasan Pengguna (User Satisfaction)

Kepuasan pengguna adalah respon dan umpan balik yang dimunculkan pengguna setelah memakai sistem informasi. Sikap pengguna terhadap sistem informasi merupakan kriteria subjektif mengenai seberapa suka pengguna terhadap sistem yang digunakan.

6. Manfaat-manfaat bersih (Net benefit)

Manfaaat-manfaat bersih adalah dampak (impact) keberadaan dan pemakaian sistem informasi terhadap kualitas kinerja pengguna baik secara individual maupun organisasi termasuk di dalamnya produktivitas, meningkatkan pengetahuan dan mengurangi lama waktu pencarian informasi.

2.1.4 Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Pengertian kepemimpinan bersifat umum, diterima seluruh pihak yang terjun di dalam kehidupan organisasi tidak terkecuali organisasi bisnis. Ada banyak pengertian kempemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli, berikut pengertian kepemimpinan (Sutrisno, 2017) yang mengemukakan bahwa kepemimpinan merupakan keahlian atau kemampuan dalam mempengaruhi orang lain, baik melalui komunikasi langsung ataupun tidak langsung yang dimaksud untuk menggerakan atau mendorong orang lain supaya bersedia mengikuti kehendak atau perintah dari pimpinan tersebut. Salah satu tantangan yang sering dijumpai oleh seorang pemimpin adalah bagaimana cara untuk menggerakan para bawahan supaya bersedia untuk mengeluarkan kemampuan terbaik dalam memenuhi kepentingan dari kelompok ataupun organisasinya. Karena sering dijumpai pemimpin yang memanfaatkan kekuasaannya dan memerintah para bawahan dengan tidak memperhatikan kondisi dari para bawahannya. Hal tersebut akan menimbulkan hubungan yang kurang baik atau tidak harmonis di dalam organisasi tersebut.

(36)

Sudut pandang manajemen adalah pemimpin harus bisa menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi ataupun perusahaan dimana pemimpin harus bisa menetukan taktik serta strategi yang tepat. Taktik dan strategi yang tepat akan berpengaruh terhadap organisasi atau perusahaan, dimana organisasi atau perusahaan akan lebih efisien dan efektif di dalam menggunakan anggaran. Selain itu seorang pemimpin juga dituntut agar dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Karena jika seorang pemimpin terlambat mengambil keputusan maka akan berdampak buruk terhadap organisasi atau perusahaan karena ada banyak para pesaing. Dan juga jika seorang pemimpin salah dalam mengambil keputusan maka akan berdampak terhadap dana, waktu, serta tenaga di dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Seorang pemimpin akan mencapai tujuan dengan efektif jika memiliki wewenang atau kekuasaan dalam memimpin para bawahan agar mencapai tujuan tersebut. Wewenang tersebut adalah wewenang kepemimpinan atau hak dalam betindak serta mempengaruhi sikap dari para bawahannya (Sutrisno, 2017).

Kepemimpinan sering mendapatkan masalah di dalam organisasi, dimana tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan dengan efektif dan efisien bergantung kepada keahlian atau kemampuan seorang pemimpin.

Kepemimpinan memiliki peran dominan dalam upaya untuk meningkatkan prestasi kerja baik prestasi kerja individu, kelompok, maupun organisasi. Kepemimpinan merupakan gejala umum pada setiap kelompok manusia sebagai makhluk sosial. Seorang pemimpin wajib mengetahui serta memahami fungsi dari pemimpin serta unsur-unsur dari kepemimpinan dalam kegiatan mempengaruhi, mengajak, mengarahkan, menciptakan, menentukan ide, dan sebagainya. Kepemimpinan adalah kumpulan hak serta kewajiban dari seseorang atau hukum yang mempengaruhi gerakan atau dorongan terhadap masyarakat. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa kepemimpinan merupakan proses dalam

(37)

menggerakan serta mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas atau pekerjaan dari anggota kelompok (Sutrisno, 2017).

2. Fungsi Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi

Niel (2013) menyebutkan bahwa fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi, yaitu : (1) dimensi yang berkaitan dengan keahlian untuk menggerakan para bawahan dalam tindakan atau aktivitas pemimpin. (2) dimensi yang berkaitan dengan dukungan atau support dari para bawahan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang telah diberikan. Oleh karena itu seorang pemimpin dituntut untuk dapat menjalankan fungsinya berdasarkan dua dimensi tersebut. Selain itu (Niel, 2013) juga menyebutkan bahwa ada lima fungsi pokok dari kepemimpinan, yaitu sebagai berikut :

a. Fungsi konsultasi merupakan fungsi dari seorang pemimpin yang dilakukan melalui komunikasi dua arah, yaitu antara pemimpin dengan bawahannya. Dimana dalam proses pengambilan suatu keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin, pemimpin memerlukan konsultasi dengan para bawahannya guna mendapatkan informasi yang akan diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.

b. Fungsi instruksi merupakan fungsi dari seorang pemimpin yang dilakukan melalui komunikasi satu arah, dimana seorang pemimpin di tuntut agar dapat memberikan insruksi atau arahan kepada para bawahan untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang telah di tetapkan sebelumnya sesuai dengan instruksi atau arahan dari pemimpin.

c. Fungsi partisipasi merupakan fungsi dari seorang pemimpin dalam berpartisipasi atau ikut serta menjalankan tugas atau pekerjaan dalam mencapai tujuan dari organisasi atau perusahaan, dalam hal ini pemimpin tetap melakukan tugasnya sebagai pemimpin bukan sebagai pelaksana.

d. Fungsi delegasi merupakan fungsi dari seorang pemimpin dalam melipahkan wewenang atau kekuasan untuk membuat keputusan baik dengan persetujuan ataupun tanpa persetujuan dari orang yang

(38)

memiliki kedudukan lebih tinggi darinya. Hal tersebut dilakukan karena adanya rasa kepercayaan dan persamaan tujuan dengan orang yang diberikan wewenang atau kekuasaan tersebut.

e. Fungsi pengendalian merupakan fungsi dari seorang pemimpin untuk mengendalikan para bawahannya agar terarah dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

3. Peran Pemimpin dalam organisasi

Sutrisno (2017) Pemimpin memiliki peran yang sangat penting di dalam sebuah organisasi atau perusahaan, baik terhadap pihak di dalam perusahaan (internal) ataupun terhadap pihak di luar perusahaan (eksternal) yaitu peran dalam upaya meningkatkan kemampuan dari organisasi atau perusahaan di dalam mencapai tujuannya. Peran itu dikelompokkan dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut :

a. Peran Bersifat Interpersonal

Salah satu tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin adalah kemampuan atau keterampilan insani. Dimana seorang pemimpin di tuntut untuk dapat berinteraksi dengan orang lain, tidak kepada para bawahannya saja, tetapi juga pihak yang memiliki kepentingan dikenal dengan istilah stakeholder, baik di dalam maupun di luar organisasi atau perusahaan.

b. Peran Bersifat Informasional

Informasi adalah modal atau aset dari organisasi yang bersifat kritikal.

Oleh karena itu seorang pemimpin di tuntut agar berperan dalam memberikan dukungan informasi yang terbaru, lengkap, serta dapat dipercaya karena telah diolah dengan baik. Sehingga kegiatan dari organisasi atau perusahaan dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.

c. Peran Pengambilan Keputusan

Seorang pemimpin di tuntut agar dapat berperan dalam proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.

(39)

4. Tipe-Tipe Kepemimpinan

Anwar (2017) menyebutkan ada beberapa tipe dari kepemimpinan, yaitu sebagai berikut :

a. Tipe otokratik

Tipe otokratik adalah tipe dari seorang pemimpin yang sangat egois, dimana seorang pemimpin dengan tipe ini sering memperlakukan para bawahannya sebagai alat atau mesin di dalam suatu organisasi atau perusahaan, kurang menghargai para bawahannya, tidak memperhatikan keinginan dari para bawahan, hanya berfokus pada tujuan dari organisasi saja, serta mengabaikan pendapat dari para bawahan dalam proses pengambilan keputusan organisasi atau perusahaan.

b. Tipe peternalistik

Tipe peternalistik adalah tipe pemimpin yang hanya ada di dalam lingkup masyarakat tradisional, dimana tipe pemimpin seperti ini memiliki sikap kebapakan yang menjadikannya tauladan atau panutan di dalam masyarakat. Contohnya tokoh adat, para ulama, serta guru.

c. Tipe kharismatik

Tipe kharismatik adalah tipe pemimpin yang memiliki daya tarik kuat sehingga menarik banyak pengikut, dimana tipe pemimpin adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak orang yang menjadi pengikutnya.

d. Tipe Laissez Faire

Tipe laissez faire adalah tipe pemimpin yang menganggap bahwa sebuah organisasi atau perusahaan dapat berjalan dengan baik karena di dalamnya terdapat orang-orang dewasa yang mampu mencapai tujuan dari organisasi, sehingga tipe pemimpin ini jarang memberikan intruksi atau campur tangan di dalam organisasi.

e. Tipe Demokratis

Tipe demokratis adalah tipe pemimpin yang paling baik diantara tipe- tipe pemimpin lainnya, dimana tipe pemimpin ini adalah pemimpin

(40)

yang menyadari tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, juga berperan aktif dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan, memperhatikan kebutuhan dari para bawahannya, serta memperlakukan para bawahannya dengan manusiawi.

5. Teori Kepemimpinan

Sutrisno (2017) di dalam bukunya menjelaskan bahwa secara garis besar teori kepemimpinan terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut : a. Teori sifat

Teori sifat adalah teori yang berpendapat bahwa seseorang yang dilahirkan sebagai pemimpin karena mempunyai sifat-sifat sebagai pemimpin. Teori ini juga tidak menidakkan jika seorang pemimpin tidak hanya memiliki sifat-sifat yang dilahirkan saja tetapi juga bisa di dapatkan melalui pendidikan serta pengalaman sebagai seorang pemimpin.

b. Teori perilaku

Teori perilaku adalah teori yang berpendapat bahwa kepemimpinan adalah interaksi antara pemimpin dengan para bawahannya. Dengan adanya interaksi tersebut para bawahan yang dapat menilai apakah dapat menerima atau menolak kepemimpinan dari pemimpin tersebut.

Teori perilaku ini memiliki dua orientasi, yaitu pemimpin yang berorientasi kepada tugas atau pekerjaan dan pemimpin yang berorientasi kepada penciptaan hubungan yang baik antara pemimpin dengan bawahannya.

c. Teori situasi

Teori situasi adalah teori yang berpendapat bahwa hanya pemimpin yang dapat memahami situasi dan kebutuhan dari organisasi yang dapat menjadi pemimpin yang efektif. Menurut teori situasi kontingensi pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang dapat memberikan pengaruh motivasi yang positif, kemampuan atau keahlian dalam melaksanakannya, serta kepuasan dari para bawahannya.

(41)

6. Gaya Kepemimpinan

Pengertian gaya kepemimpinan menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut :

a. Mulyadi (2018) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan suatu cara yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya.

b. Hasibuan (2016) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya dengan tujuan untuk mendorong atau menggerakan produktivitas pegawai atau karyawan agar mencapai tujuan dari organisasi yang maksimal.

c. Thoha (2013) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan seseorang saat mempengaruhi perilaku orang lain sesuai pandangan yang dilihatnya.

d. Rivai (2014) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan sekumpulan cara yang dilakukan seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan dari organisasi.

Pengertian gaya kepemimpinan menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah kemampuan atau keahlian dari seorang pemimpin dalam menggerakan atau mendorong bawahannya untuk mencapai tujuan dari organisasi.

7. Jenis Gaya Kepemimpinan

Sutrisno (2017) menyebutkan ada banyak jenis gaya kepemimpinan, yaitu sebagai berikut :

a. Gaya persuasif adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan pendekatan dengan mengajak atau membujuk para bawahannya untuk melakukan tugas ataupun pekerjaan untuk mencapai tujuan.

b. Gaya refresif adalah gaya kepemimpinan menggunakan pendekatan dengan memberikan ancaman serta tekanan pada para bawahan agar

(42)

merasa takut, sehingga berusaha untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya dengan baik.

c. Gaya partisipatif adalah gaya kepemimpinan menggunakan pendekatan dengan memberikan kesempatan pada para bawahan agar aktif baik itu secara mental, spiritual, fisik, ataupun materil dalam menjalankan tugasnya di dalam organisasi.

d. Gaya inovatif adalah gaya kepemimpinan menggunakan pendekatan dimana seorang pemimpin berupaya untuk selalu melakukan pembaruan di semua bidang yang ada dalam organisasi atau perusahaannya.

e. Gaya investigatif adalah gaya kepemimpinan menggunakan pendekatan dengan selalu melakukan penelitian dan mengawasi para bawahannya disertai perasaan curiga.

f. Gaya inspektif adalah gaya kepemimpinan menggunakan pendekatan dengan melakukan acara atau kegiatan yang bersifat protokoler, dimana pemimpin dengan gaya ini senang jika dihormati oleh para bawahannya.

g. Gaya motivatif adalah gaya kepemimpinan menggunakan pendekatan menyampaikan informasi serta ide-ide, program, dan kebijakannya kepada para bawahan dengan baik.

h. Gaya naratif adalah gaya kepemimpinan menggunakan pendekatan dimana seorang pemimpin banyak bicara namun tugas atau pekerjaannya tidak sesuai dengan yang dibicarakan.

i. Gaya edukatif adalah gaya kepemimpinan menggunakan pendekatan dimana seorang pemimpin melakukan pengembangan terhadap bawahannya dengan cara memberikan pendidikan serta keterampilan.

j. Gaya retrogresif adalah gaya kepemimpinan dimana seorang pemimpin tidak ingin melihat bawahannya lebih maju melebihi dirinya.

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, penulis panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pemberdayaan peranserta masyarakat di bidang pendidikan kesetaraan;d. melakukan penyusunan laporan

Hasil pengukuran kandungan nitrat, fosfat, dan oksi- gen terlarut di lapisan permukaan dan dasar perairan Kepulauan Karimunjawa disajikan pada Tabel 1, serta hasil analisis uji t

1) harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS, dilakukan

Dengan tuntasnya skripsi yang berjudul KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS WILAYAH SURABAYA PUSAT ini penulis hendak mengucapkan terima

Selanjutnya para penari Rejang Gayung melakukan pembersihan/ penyucian atribut yang akan digunakan pada saat pementasan, dilanjutkan dengan pementasan Tari Rejang Khayangan

Warna yang disukai mempunyai urutan seperti berikut: merah, biru, ungu, hijau, jingga, kuning.. Breeds dan SE, Katz warna merah lebih popular untuk wanita dan biru

Setelah membaca tulisan ini nantinya kita akan mengetahui tentang adanya sebuah Strategi Komunikasi Kiai Desa Bandusa dalam menghadapi para remaja yang lagi demam