• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN : Penelitian Tindakan Kelas pada kelompok B TK Al-Hidayah Kec. Bungbulang Kab. Garut Tahun ajaran 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN : Penelitian Tindakan Kelas pada kelompok B TK Al-Hidayah Kec. Bungbulang Kab. Garut Tahun ajaran 2013-2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK

USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS

PAPAN TITIAN

(Penelitian Tindakan Kelas pada kelompok B TK Al-Hidayah Kec. Bungbulang Kab. Garut Tahun ajaran 2013-2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

oleh

Yoyoh Rohayati NIM 1009382

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK

USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS

PAPAN TITIAN

(Penelitian Tindakan Kelas pada kelompok B TK Al-Hidayah

Kec. Bungbulang Kab. Garut Tahun ajaran 2013-2014)

Oleh

Yoyoh Rohayati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yoyoh Rohayati

Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagiannya,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

YOYOH ROHAYATI

NIM 1009382

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI

MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

( Penelitian Tindakan Kelas pada kelompok B TK Al-Hidayah Kec. Bungbulang Kab. Garut Tahun Pelajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

RUDIYANTO, M.Pd, M.Si NIP:197406171999031003

Pembimbing II,

Dr. Mubiar Agustin M.Pd NIP:197708282003121002

Diketahui oleh

Ketua Program Studi PGPAUD,

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Garut

(4)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

(Penelitian Tindakan Kelas di TK Al-Hidayah Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh YOYOH ROHAYATI, NIM 1009382

ABSTRAK

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia dini melalui kegiatan berjalan di atas papan titian di TK Al-Hidayah belum berkembang. Dalam proses pembelajaran anak kurang termotivasi dan banyak anak yang tidak memperhatikan karena masih kurang adanya keberanian. Hal ini disebabkan oleh faktor proses pembelajaran yang tidak relevan dan tidak menarik bagi anak, karena guru belum menggunakan metode pembelajaran dan media yang cocok, dalam pelaksanaaanya cenderung secara klasikal juga masih berpusat pada guru, tanpa melibatkan anak secara aktif dan tanpa memperhatikan kemampuan dasar siswa yang dimilikinya baik dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Akibatnya, anak kurang aktif dan hasilnyapun kurang memuaskan.

Hasil Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan kreatifitas anak dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar berjalan diatas papan titian pada anak. Media yang diterapkan dalam pembelajaran ini adalah papan titian dan simpai, ini merupakan relevansi dari peneliti sebelumnya, dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak dengan menggunakan papan titian. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media menggunakan musik istrumen dan metode deskripsi kualitatif kemampuan motorik kasar anak mengalami peningkatan baik proses pembelajaran maupun perolehan hasil belajar.

Sebagai implementasinya, dilakukan penelitian tindakan kelas pada proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan media papan titian. Teknik penyimpulan data penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan, lembar observasi, lembar evaluasi dan kamera. Data yang diperoleh, dianalisis dan direfleksi dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa yang dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar anak yang sebagian besar anak mencapai nilai Baik.

(5)

MOTOR SKILLS IMPROVE CHILDREN EARLY ROUGH ACTIVITY THROUGH WALKING ON BOARD TITIAN

(Kindergarten Classroom Action Research at Al-Hidayah Academic Year 2013/2014)

By Yoyoh Rohayati, NIM 1009382

ABSTRACT

Issues raised in this research is to improve the gross motor abilities of early childhood through walking the plank footbridge in TK Al - Hidayah undeveloped . In the learning process less motivated children and many children do not pay attention because they lack courage . It is caused by factors that are not relevant to the learning process and are not attractive to children , because teachers have not been using learning methods and media are matched , the classically inclined pelaksanaaanya is still centered on the teacher , without actively involving children , and without regard to the basic skills of students both in terms of its knowledge , attitudes and skills . As a result , children are less active and the results are less satisfactory .

Research was conducted to improve children's creativity in improving gross motor ability to walk on the catwalk at the child boards . Media were applied in this study is the bridge board and hoop , this is the relevance of previous research , in improving gross motor skills in children by using a bridge board . After implementing learning by using media using music instruments and methods of qualitative descriptions gross motor skills a child has increased both the learning process and the acquisition of

learning outcomes .

For its implementation , conducted action research in the learning process carried out in two cycles using the medium plank bridge . Research data inference techniques implemented using observation , interview, field notes , observation sheets , evaluation sheets and cameras . The data obtained , analyzed and reflected by a qualitative description of the method . The results of this study showed an increase in student learning activities that can be seen from the increase in children's learning outcomes that most children achieve good grades .

Keywords : improve gross motor abilities of early childhood through walking the plank bridge .

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

KATA PENGANTAR...i

UCAPAN TERIMA KASIH...ii

ABSTRAK...iv

DAFTAR ISI...v

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...1

Identifikasi Masalah...5

Rumusan Masalah...6

Tujuan Penelitian...6

Manfaat Penelitian ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA Konsep Kemampuan Motorik Kasar Anak ...8

Tujuan bermain papan titian ………....9

Konsep Kegiatan Berjalan Diatas Papan Titian...10

Hipotesis Tindakan...17

BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan dan Metode...18

Subjek Penelitian...18

(7)

Instrumen Penelitian...20

Langkah-Langkah Penelitian...20

Teknik Pengumpulan Data...21

Teknik pengolahan data...22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian...23

1. Profil Sekolah...23

2. Deskripsi hasil penelitian...24

a. Deskripsi pra siklus...31

b. Deskripsi Siklus I...33

c. Deskripsi Siklus II...38

B. Pembahasan Hasil Penelitian ...44

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan...52

B. Rekomendasi...52

DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi-kisi Istrumen...19

4.1 Tema-tema Dalam pembelajaran...25

4.2 Daftar nama guru TK Al-Hidayah Desa Bojong...27

4.3 Jumlah siswa TK. Al-Hidayah...28

4.4 Data Anak Kelompok B TK Al- Hidayah ... 30

4.5 Hasil Observasi Anak Prasiklus ...31

4.6 Hasil Obserpasi Siklus I ...36

4.7 Temuan Siklus I Rencana Perbaikan Tindakan Siklus ...39

4.8 Hasil Observasi Siklus II ...41

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Hasil Observasi Kemampuan Motorik Kasar Berjalan di atas papan

Titian Pra Siklus...32

4.2 Observasi Awal kemampuan motorik kasar Berjalan Diatas.

papan titian ...33

4.3 Hasil Observasi Perkembangan anak Siklus I...37

4.4 Observasi Siklus I Kemampuan Motorik Kasar berjalan Di atas

papan titian...37

4.5 Hasil Observasi Perkembangan Anak pada Siklus II...42

4.6 Observasi Siklus II Kemampuan Motorik Kasar Anak Berjalan Di atas

(10)

1

BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan kelompok usia yang berada

dalam proses perkembangan unik karena proses perkembangannya (tumbuh dan

kembang) dengan golden age ( masa peka). Golden age merupakan waktu paling

tepat untuk memberikan bekal yang kuat kepada anak. Menurut ( lamet Suyanto)

golden age adalah masa yang paling tepat untuk menggali segala potensi anak

sebanyak-banyaknya.Upaya pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai

dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

perkembangan anak didik untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani. yang

berarti terutama dengan kreativitas dan kemampuan. Anak usia dini yang identik

dengan kegiatan bermain.Perkembangan, yaitu menunjukkan perubahan kuantitatif

dan kualitatif. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada umumnya amat bergantung

dari genetic dan pengasuhan ibunya masing-masing. Pengasuhan anak yang optimal

akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan berkembangannya.

Mereka berlatih dengan berbagai kecakapan motorik, dan secara terus

menerus ingin menunjukkan keterampilannya itu kepada orang tuanya dan

anak belajar menulis, mengambar, dan permainan dengan berbagai alat permainan

seperti bola, kelereng,berjalan di papan titian dan sebagainya.Motorik merupakan

perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoodinir antara

susunan saraf, otot, otak dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik

kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot

besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh

kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik

turun tangga dan naik papan titian sebagainya. Salah satu cara merangsang

pertumbuhan dan perkembangan itu dengan bermain, melalui bermain anak akan

(11)

2

dan pribadinya. Anak akan senang apabila bermain banyak alat permainan edukatif

(APE) yang dapat merangsang kecerdasan jamaknya.

Kemampuan motorik kasar anak masih terbatas dan upaya pemberianya tidak

atau kurang terprogram. Dalam beberapa kegiatan permainan fisik yang diharapkan

bisa mengembangkan motorik kasar anak didik yang diberikan oleh guru, masih

banyak anak yang belum bisa melakukan dengan benar. Contonya seperti anak

kurang merespon dengan baik dalam kegiatan berjalan di atas papan titian.

Disamping itu kurangnya kesadaran akan pentingnya pengembangan motorik kasar

pada diri anak, sehingga anak didik menjalankanya kurang sungguh-sungguh.

Kenyataan yang ada di TK Al-Hidayah, bahwasanya pengembangan motorik kasar

pada anak kelompok B TK Al- Hidayah masih rendah. Hal ini di ketahuai pada

tingkat motivasi ini , masih banyak yang malas untuk melakukan kegiatan- kegiatan

dalam upaya pengembangan kemampuan motoriknya terutama kegiatan dalam

kegiatan berjalan di atas papan titian.Dalam kegiatan berjalan di papan titian bagi

anak kelompok B di TK Al- Hidayah, kenyataanya masih belum berani dan

menguasai keseimbangannya. Bahkan ada yang jatuh dan ada pula yang belum bisa

atau belum tahu berjalan diatas papan titian. Agar kegiatan pengembangan motorik

kasar anak dapat terlaksana dengan baik , maka anak di tuntut memiliki perhatian dan

daya tahan yang baik pula, seperti disiplin kerjasama, kecepatan beraksi, jujur

berkosetrasi sesuai dengan kemampuan. Dalam pengunaan alat harus di perhatikan ,

kesesuaian bahan ukurannya usia anak , khususnya untuk APE.

Alat permainan APE menurut Mayke Sugianto (1995) mengemukakan bahwa

APE adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan

pendidikan dangan pemanfaatannya tidak semua alat permainan yang digunakan anak

di TK itu dirancang secara khusus untuk perkembangan aspek-aspek perkembangan

anak.

Alat perkembangan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat

mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan usianya dan tingkat

(12)

3

kegiatan yang dapat merangsang pertumbuhan fisik anak terdiri dari motorik

kasar dan halus.

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan bahwa pembelajaran pada

perkembangan motorik kasar pada anak usia sekolah (siswa) memiliki rangkaian

tahapan yang berurutan, terutama pada TK Al Hidayah harus banyak bimbingan dan

pembelajaran secara terbimbing .Dalam penggunaan permainan papan titian sesuai

dengan tahapan usia,dan keterbatas kemampuan atau keterampilan keberanian anak

itu sendiri, maka guru harus lebih mampu untuk membimbing anak dalam

penggunaan pembelajaran permaianan papan titian. Dengan diharapan bisa

meningkatkan kemampuan pengembangan motorik kasar melalui kegiatan berjalan

diatas papan titian pada anak kelompok B TK. Al- Hidayah Agar guru bisa

mengetahui dan mengukur penampilan atau kinerja (perpormance) yang di kuasai

oleh para siswa dari kegiatan pembelajaran motorik di sekolah maka dapat

mengadakan tes ranah matorik tes unjuk kerja(work sampel) . Tes unjuk kerja dalam

pembelajaran motorik para siswa dituntut (diarahkan) untuk mempergunakan

peralatan yang sebenarkan ( bukan tiruan). Tujuan tes unjuk kerja adalah guru dapat

mengetahui sejauh mana para siswa telah menguasai aplikasi teori pembelajaran

motorik yang sudah diajarkan di sekolah. Dengan tes ini, guru juga bisa mengetahuai

para siswa telah menguasai dan terampil dalam menggunakan alat yang di gunakan.

Adapun yang perlu garisbawahi TK Al Hidayah menggunakan penilaian lembar

observasi. Bahwa penilaian yang di lakukan adalah dapat memperoleh tes unjuk

kerja dengan cara melakukan obsevasi secara langsung ketika para siswa melakukan

kegiatan pembelajaran motorik yang di adakan di sekolah, dengan hal ini guru

menggunakan lembar obsevasi. Menilai dan mengukur hasil dilapangan terutama di

Tk AL Hidayah, salah satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh guru yang mengajar

para siswa dalam pembelajaran motorik adalah harus sering turun ke lapang untuk

mangukur dan menilai kemampuan mereka dalam pembelajaran motorik . Sikap guru

dalam mengajar pembelajaran motorik kasar berbeda jauh dengan mengajar

(13)

4

kondisi belajar yang dialami oleh siswa. Dalam konteks itu perlu juga di perhatikan

mengenai beberapa faktor yang berhubungan dengan sesuatu yang harus dipersiapkan

sebelum proses pembelajaran motorik berlangsung.Hal itu meliputi tiga hal pokok,

yaitu pemberian motivasi, penyajian demostrasi dan pemberian instruksi. (1). para

siswa ketika pembelajaran berlangsung menjadi faktor penentu keberhasilan mereka

dalam menjalankan segala rangkaian dan proses pembelajaran. (2).Demostrasi

merupakan media yang paling baik dalam pembelajaran motorik, lebih mudah

memahami aplikasi pembelajaran , demostarasi secara langsung yang dilakukan oleh

guru, siswa memperaktekkan secara nyata.(3). Instruksi yang di berikan kepada siswa

haruslah singkat dan bersifat langsung. Tujuan utama yaitu mendapatkan gambaran

yang menyeluruh tentang keterampilan motorik yang akan dan sedang dipelajari.

Untuk memahami dalam hal permaian berjalan diatas papan titian harus

memahami terlebih dahulu unsur- unsur permainan. Menurut Hughes 1999), seorang

ahli perkembangan anak bukunya Children, plai, and Devlopment , mengatakan

bahwa bermain merupakan bahwa berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatau

kegiatan yang di sebut bermain harus lima unsur didalamnya yaitu:(1). Mempunyai

tujuan, yaitu permainan itu sendiri untuk mendapat kepuasan. (2). Memilih dengan

bebas dan atas kehendak sendiri, serta tidak ada yang menyuruh ataupun memaksa.

(3). Menyenangkan dan dapat menikmati.(4). Menghayal untuk mengembangkan

daya imajinatif dan kreativitas. (5). Melakukan secara aktif dan sadar.

Bahwa bermain dapat bermakna sebagai sebuah aktivitas bermain yang murni

mencari kesenangan tanpa mencari menang kalah (play), tetapi ada yang melakukan

aktivititas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan

di tandai dengan adanya pencarian menang kalah(games). Menurut joan freeman dan

Utami Munandar (1996) mendefinisikan bermain sebagai suatu aktivitas yang

membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik,

intelektual, sosial,moral dan emosional.Kematangan dan pengalaman anak

kemampuan motorik tersebut berkembang dari tidak terkoordinasi dengan baik

(14)

5

kematangan, urutan, motivasi, pengalaman dan latihan atau praktek. Ketika anak

mampu melakukan suatu gerakan motorik, maka akan termotivasi untuk bergerak

kepada motorik yang lebih luas lagi.Maka sebagai guru TK. Al- Hidayah melakukan

ulang pelaksanan praktek berjalan diatas papan titian dengan menggunakan tindakan

kelas secara dua siklus, siklus 1 dan siklus 2. Karena aktivitas siswa sangat

menentukan dalam pelaksanana praktek berjalan diatas papan titian dalam

menentukan motorik kasar. Aktivitas fisiologis meningkat dengan tajam. Anak

seakan-akan tidak mau berhenti melakukan aktivitas fisik, baik yang melibatkan

motorik kasar maupun motorik halus. Pada saat mencapai kematangan untuk terlibat

secara aktif dalam aktivitas fisik yang ditandai dengan kesiapan dan motivasi yang

tinggi dan seiring dengan hal tersebut, orang tua dan

guru perlu memberikan berbagai kesempatan dan pengalaman yang dapat

meningkatkan keterampilan motorik anak secara optimal.

Ketika anak akan melakukan kegiatan bermain yaitu berjalan di atas papan titian

maka anak harus menguasai 3 indikator yaitu keseimbangan, kelenturan, dan

keberanian. Keseimbangan dan kelenturan diperlukan ketika anak akan berjalan di

atas papan titian, jika tubuh anak tidak seimbang dan tidak lentur atau kaku maka

anak akan terjatuh. Hal yang paling penting dari 3 indikator tersebut yaitu keberanian,

karena dengan rasa berani maka anak akan merasa percaya diri ketika akan berjalan

di atas papan titian.

Ada beberapa masalah yang dihadapi anak ketika anak akan bermain berjalan

diatas papan titian seperti anak tidak berani berjalan melewati papan titian, anak

berebut ingin berjalan diatas papan titian, anak terjatuh karena tubuhnya kurang

seimbang, tidak konsentrasi, tidak seimbang antara kaki kanan dan kiri, tidak

seimbang antara tangan kanan dan tangan kiri, dan tidak seimbang antara koordinasi

tubuh.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini memfokuskan

kajian pada meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui kegiatan berjalan

(15)

6

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dalam penelitian ini penulis akan mengidentifikasi masalah mengenai

menunjukkan hasil sebagai berikut teridentifikasi dengan hasil pengamatan anak

kelompok B TK Al Hidayah hampir 60% dari 18 jumlah anak mengalami

peningkatan yang cukup signifikan dalam hal perkembangan

kemampuan berfikirnya, sebaliknya untuk capaian perkembangan kemampuan

motorik kasar anak masih belum berkembang dengan optimal. Hal ini terlihat ketika

kegiatan belajar mengajar dengan materi pengembangan berjalan di atas papan titian,

anak masih takut dan kurang berani untuk melaksanakan, sehingga cenderung

minta bantuan /bimbingan guru, sebagai pegangan. Dengan adanya permasalahan

tersebut, menjadikan guru harus lebih telaten memotivasi dan membimbing anak

melaksanakan /mempraktekan kegiatan berjalan diatas papan titian, karena pada usia

tiga sampai lima tahun memiliki keinginan yang kuat untuk bergerak dan

menggunakan fisiknya. Tak putus-putusnya anak-anak bergerak bebas dengan

menggunakan anggota-anggota tubuhnya. Kegiatan bermain bebas seperti berjalan,

berlari, melompat, merangkak, melempar, mendorong, berayun, meluncur, berjalan

diatas papan titian, yang sangat besar nilainya bagi pertumbuhan dan perkembangan

fisik anak. Dalam kegiatan ini seluruh tubuh anak aktif. Melalui latihan-latihan

gerakan tubuhnya anak memperoleh keterampilan penguasaaan dan keseimbangan

badan yang sangat diperlukan dalam kehidupan di kemudian hari (Sujiono, 2007).

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas ,rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana kemampuan motorik kasar anak TK AL-Hidayah?

2. Bagaimana aktivitas pembelajaran pada anak usia dini untuk meningkatkan

motorik kasar melalui berjalan diatas papan titian?

3. Bagaimana motorik kasar anak sebelum kegiatan berjalan diatas papan

(16)

7

D. Tujuan Penelitian

Pada prinsipnya tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk

menjawab pertanyaan sebagaimana yang dirumuskan di atas maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengembangkan proses motorik kasar melalui berjalan di atas papan

titian.

2. Untuk mengetahuai peningkatan mengenai aktivitas siswa mengenai

motorik kasar diatas papan titian.

3. Untuk memperoleh hasil pembelajaran motorik kasar melalui berjalan

diatas papan titian.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

baik yang terlibat secara langsung maupun tidak. Manfaat dari peneliti yaitu:

1. Manfaat bagi anak

Siswa dapat memiliki motivasi yang tinggi, untuk mempraktekan dalam

kegiatan berjalan diatas papan titian, sehingga anak menjadi berani dan

memiliki keseimbangan yang baik dalam bermain papan titian.

2. Manfaat bagi guru

Mendapatkan pengalaman baru dengan menggunakan metode kualitatif dan

memperoleh pengetahuan bagaimana cara meningkatkan keberanian serta

keseimbangan anak dalam pelajaran di atas papan titian.

3. Manfaat bagi sekolah

Peneliti ini sebagai bahan masukkan bagi sekolah dalam upaya

mengembangka kualitas model pembelajaran, khususnya bermain diatas

(17)

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode

Pendekatan metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah

metode kualitataif . Metode PTK yaitu metode yang dapat dilakukan untuk

mengukur tingkah laku para siswa sekolah, termasuk proses terjadinya kegiatan

yang bisa diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya.Selain itupun metode PTK

dapat di gunakan untuk alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik, ataupun menilai hasil pembelajaran

motorik dan proses pembelajaran motorik yang diadakan di sekolah.Observasi

digunakan untuk mengumpulkan data tentang proses pembelajaran keseimbangan

badan yang menggunakan praktek jalan diatas papan titian.

Beberapa hal yang di nilai sebagai berikut: 1. Tingkah laku para siswa saat

melakukan praktek. 2. Kegiatan dan tingkat keaktifan siswa. 3. Tingkat partisipasi

para siswa dalam simulasi.

Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat penulis simpulkan bahwa metode observasi

merupakan metode yang sesuai dengan kerangka dalam penilaian ini.

B. Subjek penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK. Al- Hidayah kecamatan bungbulang Kabupaten

Garut Tahun pelajaran 2013-2014. Subjek penelitian ini pada siswa kelompok B

TK. Al-Hidayah, berjumlah 18 orang siswa, dimana pada usia anak-anak memiliki

keinginan untuk bermain dan bergerak secara bebas,alasan melakukan penelitian di

TK. Al-Hidayah, dalam proses pembelajaran masih dalam situasi di dalam kelas,

jarang di bawa kedunia luar, atau pembelajaran di luar kelas. Selain itu kurang

variatif,dan dapat meningkatkan motivasi dalam pembelajaran berjalan diatas

papan titian.

(18)

19

Kemampuan motorik kasar anak dalam penelitian ini adalah kemampuan anak

dalam melakukan kegiatan sebagai berikut: yaitu berjalan,berlari, melompat,

merangkak, melempar, mendorong, berayun, meluncur, dan meniti papan titian.

(19)

20

D. Istrumen Penelitian

Penelitian lakukan terhadap anak TK. Al Hidayah yaitu untuk membahas permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan motivasi anak dalam pembelajaran

motorik kasar berjalan diatas papan titian.Setelah peneliti dan guru memperoleh

kesepakatan mengenai fokus masalah yang akan diatasi,peneliti mengembangkan

instrumen penelitian.Penggunaan insrtumen penelitian ini digunakan untuk

membantu mempermudah peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan. Proses

pengembangan instrumen dilakukan dengan membuat kisi-kisi instrumen

penelitian.Instrumen yang telah disusun kemudian dikaji untuk di berikan penilaian

atas butir-butir pertanyaan yang dibuat.

E.Langkah-langkah Penelitian

Agar proses penelitian berjalan secara terarah dan sistematis maka langkah-langkah

yang harus di tempuh oleh peneliti adalah sebagai berikut:

(20)

21

2. Guru menjelaskan kepada siswa tentang aturan mainnya.

3. Siswa membagi dua kelompok agar mudah memonitoring

4. Dalam pelaksanaan berjalan diatas papan titian anak membawa simpai tersebut.

5. Membuat kesimpulan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat yang bertujuan untuk

menjawab masalah penelitian. Data yang di peroleh antara lain melalui:

1. Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas anak

selama pembelajar motorik kasar berjalan diatas papan titian.Dalam observasi

ini beberapa bagian dari obyek peneliti dapat diteliti langsung dalam keadaan

yang sebenarnya. Teknik ini digunakan untuk mengamati berbagai kegiatan

yang dilaksanakan oleh guru dan anak selama penelitian ini

berlangsung.Observasi yang dilakukan peneliti meliputi perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh

guru.Sedangkan observasi yang dilakukan kepada anak meliputi bagaimana

motivasi anak dalam proses pembelajaran motorik kasar. Data-data yang

dihasilkan dari kegiatan pengamatan ini sangat penting untuk mdikitengetahuai

tentang sikap dan tindakan yang dilakukan guru dan anak selama proses

pembelajaran.Beberapa observasi yang telah peneliti lakukan diantaranya:

a. Observasi pada siklus pertama: pada tanggal 25 pebruari 2014, peneliti

melihat sedikit kelemahan, diantaranya anak masih banyak yang takut,

belum berani naik sendiri, minta bantuan pegangan pada gurunya.

b. Observasi pada siklus kedua: pada tanggal 4 maret 2014, peneliti sudah

banyak kemajun yang dicapai anak, beberapa anak termotivasi mengikuti

(21)

22

G. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengelolaan data dalam penelitian ini pada dasarnya menggunakan analisis

data kulitatif. Data yang diperoleh, dari hasil observasi studi dokumentasi dan

dianalisis dalam bentuk deskripsi. Pada dasarnya prinsip penulisan.Dengan kata

lain teknik pengelolaan data selama pengumpulan data di lapangan dan setelah

data terkumpul.Data dan informasi telah terkumpul selanjutnya dilakukan

pengorganisasian data satu persatu sesuai dengan pokus permasalahan penelitian

yang dirumuskan dalam penelitian. Pada Hal ini sesuai dengan pernyataan Hopkins

(Wiriaatmadja, 2006:96), yaitu: Pengolahan data dan analisis data pada metode

penelitian tindakan kelas dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian,

berlangsung dari awal hingga akhir yaitu mulai dari tahap observasi awal sampai

tahap berkhirnya program tindakan sesuai dengan pokok permasalahan dan tujuan

penelitian yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk deskriptif. Secara ringkas

analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyimpulkan berbagai

informasi yang didapat dari hasil observasi, dan studi dokumentasi dalam bentuk

deskriptif. Analisis dilakukan secara terus menerus dari awal sampai akhir

pemberian tindakan. Sedangkan data hasil informasi setiap butir aspek yang

diamati akan dihitung dengan persentase. Untuk menghitung nilai persentase

menggunakan rumus yang dikemukakan Purwanto (2006:10 2) yaitu:

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan

R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimun ideal dari tes yang bersangkutan

(22)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Kemampuan anak dalam memahami kemampuan motorik kasar di TK Al- Hidayah

kelompok B Tahun ajaran 2013-2014 sebelumnya peneliti tindakakan kelas ini

dilakukan masih belum berkembang . Hal ini ditunjukkan oleh hasil obsevasi awal

terdapat 7 anak yang kemampuannya masih kurang dan 11 anak kemampuan

sudah cukup, dan ada kemampuan anak sudah baik dalam kemampuan motorik

kasar berjalan diatas papan titian.

2. Penerapan menggunakan permaian berjalan diatas papan titian dilaksanakan

dalam dua siklus. Pada tindakan siklus pertama kemampuan motorik kasar 5 anak

masih kurang (K), 10 anak cukup (C), dan 3 anak kemampuan sudah baik(B). Pada

tindakan siklus kedua kemampuan anak menunjukkan sudah tidak ada yang

kurang (K), 10 anak kemampuan cukup(C), dan 8 anak kemampuan sangat baik.

3. Kemampuan motorik kasar anak berjalan diatas papan titian , setelah penerapan

metode permaian dengan memegang simpai mengalami peningkatan. Hasil siklus

II menunjukan bahwa sebagian besar anak sudah mengalami kemajuan dalam

perkembangannya yaitu sudah mencapai tingkat berkembang sesuai harapan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil tindakan kelas yang telah dilakukan, penulis memberikan

rekomendasi pada pihak-pihak terkait sebagi berikut:

1. Guru

a. Guru hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi anak

(23)

56

b. Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang berbasis permainan

sehingga anak akan tertarik mengikuti pembelajaran tersebut.

2. TK Al-Hidayah

a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada guru untuk menggunakan

berbagai metode dan media dalam perkembangan yang dilaksanakan.

b. Sekolah menyediakan fasilitas yang dapat mendukung proses pembelajaran

khusus terutama pembelajaran berjalan diatas papan titian

3. Peneliti seleanjutnya

Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil penelitian yang

telah dilakukan ini terutama pada aspek-aspek yang belum diungkap seperti

(24)

Daftar Pustaka

Arsyad. Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Decaprio. Richard. (2013). Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik Di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press, kreatif dan saleh.

Ismail. Adang (2009) Education Games panduan praktis permainan menjadi anak cerdas.Yogyakarta : pro U Media

Musbikin. Imam (2006) Anak kreatif ala einsein. Yogyakarta:PT Mitra pustaka.

Permen 58 (2009) Panduan layanan standar pendidikan Anak Usia Dini. Bp. Bina Dharma Putra.

Susilana. Rudi dkk. (2007).Media Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.

Tarigan, H.G. (1979). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Triharso Agung,(2013). Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil belajar dan motivasi siswa SMA yang mendapatkan pembelajaran

Gangguan bahasa tersebut disebabkan adanya gangguan pada bagian otak tepatnya pada hemisfer kiri otak di bagian Medan Broca dan Medan Wernicke yang

Tanggapan guru terhadap pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan yaitu : dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa, meningkatkan penguasaan konsep

Nilai moral yang ditampilkan pengarang merupakan refleksi kehidupan masyarakat pada sekitar lingkungan pengarang berada sehingga ada keterkaitan perasaan sosial, kekuatan sosial,

[r]

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN.

Kemampuan analogi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran geometri dengan pendekatan SAVI berbantuan Wingeom lebih baik daripada siswa yang memperoleh