• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM PADA UJI ZAT MAKANAN DI KELAS XI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM PADA UJI ZAT MAKANAN DI KELAS XI."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM PADA

UJI ZAT MAKANAN DI KELAS XI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh

ENDRO WIDODO

1000655

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Oleh

Endro Widodo

1000655

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam

© Endro Widodo 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindugi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM PADA

UJI ZAT MAKANAN DI KELAS XI

Oleh

Endro Widodo

1000655

Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. Hj Siti Sriyati, M.Si

NIP. 196409281989012001

Pembimbing II

Drs. Suhara, M.Pd

NIP. 196512271991031003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

(4)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Batasan Masalah ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM PADA UJI ZAT MAKANAN ... 7

A.Efektivitas ... 7

B. Kegiatan Praktikum ... 8

C.Peran Kegiatan Praktikum ... 10

D.Efektivitas Kegiatan Praktikum dalam Pembelajaran ... 12

E. Hasil Belajar ... 14

F. Penilaian Kinerja Siswa ... 16

G.Laporan Praktikum ... 19

H.Zat Makanan dan Uji Zat Makanan ... 20

(5)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A.Metode Penelitian ... 23

B. Lokasi dan Subjek Penelitian... 23

C.Definisi Operasional ... 23

D.Instrumen Penelitian ... 24

E. Pengembangan Instrumen ... 27

F. Teknik Pengambilan Data... 34

G.Pengolahan Data ... 34

H.Prosedur Penelitian ... 37

I. Alur Penelitian ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 40

A.Hasil Penelitian ... 40

1. Kinerja Siswa dalam Pelaksanaan Praktikum ... 41

2. Hasil Pretest dan Posttest ... 45

3. Kemampuan Siswa dalam Mengkomunikasikan Hasil Praktikum dalam Bentuk Laporan Praktikum ... 49

4. Respon Siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran Berbasis Praktikum ... 52

B. Pembahasan ... 56

1. Kinerja Siswa dalam Pelaksanaan Praktikum ... 56

2. Hasil Pretest dan Posttest ... 61

3. Kemampuan Siswa dalam Mengkomunikasikan Hasil Praktikum dalam Bentuk Laporan Praktikum ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

A.Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 69

(6)
(7)

ABSTRAK

Efektivitas Pembelajaran Berbasis Praktikum Pada Uji Zat Makanan di

Kelas XI

Endro Widodo

Penelitian ini berjudul “Efektivitas Pembelajaran Berbasis Praktikum Pada Uji Zat Makanan di Kelas XI”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis praktikum pada uji zat makanan di kelas XI. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian yang digunakan adalah siswa SMA Negeri 10 Bandung sebanyak satu kelas yang dipilih secara acak dari seluruh kelas XI IPA yang ada. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah soal pilihan ganda, soal uraian dan perangkat penilaian non tes yang terdiri dari lembar observasi kinerja siswa dan rubrik penilaian laporan praktikum serta angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja siswa termasuk kategori baik dengan nilai persentase ketuntasan sebesar 83%, pemahaman siswa tentang materi yang berkaitan dengan kegiatan praktikum termasuk kategori cukup dengan nilai persentase ketuntasan 60% dan kemampuan siswa dalam membuat laporan termasuk kategori kurang dengan nilai persentase ketuntasan sebesar 37%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pembelajaran berbasis praktikum pada uji zat makanan yang telah dilakukan mendekati efektif. Hal ini ditunjukkan dengan persentase ketuntasan dari rata-rata nilai kinerja siswa, posttest dan laporan praktikum kurang dari 75%, yaitu sebesar 74%.

(8)

ABSTRACT

The Effectiveness of Practicum-based Learning on Food Matter Test in

Grade XI

This study aimed to investigate the effectiveness of practicum-based learning on

food matter test in grade XI. Conducted as a descriptive research, this study

involved a random class of SMAN Bandung as participants. Research instruments

were in form of test and non-test. Test instruments included multiple choice

question and essay question. Non-test instruments consisted of observation sheets,

assessment rubric and questionnaires. The result showed that the students'

performance was good, with 83% students passed. In the meantime, the students'

comprehension on the materials was in adequate level with 60% students passed.

Meanwhile, students' ability in making reports was considered low as only 37%

passed. In conclusion, practicum-based learning on food matter test was

considered effective, as showed in the percentage of passing grade of the students'

average performance scores, the post test, also practicum report which was 74%.

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan sebuah proses yang sangat penting dan diperlukan dalam

sepanjang perjalanan kehidupan manusia. Belajar dapat didefinisikan sebagai

suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman (Gagne dalam Dahar, 1989). Belajar merupakan proses

pengkonstruksian suatu pengetahuan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki

(Widodo, 2007). Salah satu kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam

proses pembelajaran yaitu kegiatan praktikum. Menurut Woolnough dan Allsop

(1985 dalam Rustaman, 2005) beberapa alasan mengenai pentingnya kegiatan

praktikum antara lain kegiatan praktikum mengembangkan motivasi belajar IPA,

praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen,

praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah dan menunjang pemahaman

materi pelajaran. Selain itu, menurut Shulman dan Tamir (1973 dalam

Adisendjaja, 2013) kegiatan praktikum dapat membangkitkan rasa ingin tahu

siswa, mengembangkan berfikir kreatif, kemampuan memecahkan masalah,

mengembangkan pemahaman konseptual dan kemampuan intelektual.

Dewasa ini proses pembelajaran yang sering dilakukan guru di sekolah-sekolah

masih secara konvensional seperti menggunakan metode ceramah, penggunaan

metode konvensional tersebut berpusat pada guru (teacher centered). Hal ini

menyebabkan siswa-siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran,

pembelajaran di kelas menjadi monoton dan siswa kesulitan dalam memahami

konsep pada materi pelajaran. Proses pembelajaran yang demikian juga ditemukan

oleh penulis dalam kegiatan Program Latihan Profesi (PLP) dalam kegiatan

observasi proses pembelajaran di kelas dan hasil studi pendahuluan yang telah

dilakukan di beberapa SMA Negeri Bandung. Hasil studi pendahuluan tersebut

(10)

masih secara konvensional. Oleh karena itu, agar siswa tidak pasif dalam proses

pembelajaran dapat digunakan berbagai macam metode pembelajaran yang sesuai

dengan materi yang akan disampaikan salah satunya adalah metode praktikum.

Beberapa materi pada mata pelajaran biologi berhubungan dalam kehidupan

sehari-hari, salah satunya adalah materi sistem pencernaan manusia. Sebagaimana

tercantum dalam standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah (BSNP,

2006), disebutkan bahwa materi sistem pencernaan tingkat SMA memiliki

kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa yaitu menjelaskan keterkaitan

antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan. Kompetensi dasar pada

materi sistem pencernaan hanya menjelaskan, tetapi dalam proses

pembelajarannya siswa tidak hanya dituntut untuk dapat menjelaskan melainkan

siswa dituntut untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran seperti

mengidentifikasi struktur dan fungsi pada sistem pencernaan manusia,

mengidentifikasi proses-proses fisiologis dalam sistem pencernaan, melakukan

percobaan uji zat makanan pada berbagai bahan makanan dengan reagent kimia,

mengaitkan beberapa masalah pencernaan dengan konsep yang sudah dipelajari.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan ke beberapa sekolah, pada materi sistem

pencernaan biasanya melakukan praktikum uji zat makanan. Akan tetapi, pada

praktikum tersebut belum pernah diukur mengenai efektivitasnya. Sehingga guru

belum mengetahui apakah pembelajaran dengan praktikum uji zat makanan yang

dilaksanakan berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan atau

tidak. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis ingin meneliti mengenai

efektivitas pembelajaran berbasis praktikum. Praktikum yang di maksud yaitu

praktikum uji zat makanan, praktikum tersebut bertujuan agar siswa dapat dapat

mengidentifikasi beberapa larutan makanan yang termasuk ke dalam golongan

karbohidrat, protein dan lemak. Menurut Woolnough dan Allsop (1985 dalam

Rustaman, 2005), kegiatan praktikum menunjang materi pelajaran, membantu

(11)

3

memiliki peranan yang penting untuk mencapai tujuan pembelajaran pada

konsep-konsep tertentu.

Penelitian mengenai efektivitas praktikum sebelumnya sudah pernah dilakukan

oleh peneliti-peneliti lainnya, namun fokus kajiannya berbeda.

Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, yaitu oleh Kusumawardani (2011)

mengenai efektivitas lembar kerja siswa dengan penerapan diagram vee terhadap

keterampilan proses sains dan Muthmainnah (2011) mengenai efektivitas desain

praktikum terhadap keterampilan generik siswa SMP kelas VII pada konsep

keanekaragaman tumbuhan. Hasil penelitian yang diperoleh Kusumawardani

(2011) adalah lembar kerja siswa yang telah dikembangkan dapat dikatakan

efektif dalam mengembangkan keterampilan proses sains. Kriteria efektivitas LKS

tersebut dilihat dari beberapa aspek seperti aspek kinerja, aspek keterampilan

proses sains dan aspek pengetahuan. Sedangkan hasil penelitian yang diperoleh

Muthmainnah (2011) adalah desain kegiatan praktikum yang telah dikembangkan

tersebut dapat dikatakan efektif dalam mengembangkan keterampilan generik. Hal

ini dapat dilihat dari aspek rata-rata nilai kinerja siswa dan rata-rata nilai

pengetahuan siswa. Oleh karena itu, penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu

mengenai efektivitas pembelajaran berbasis praktikum pada uji zat makanan di

kelas XI. Efektivitas dalam hal ini dilihat dari tercapai tidaknya tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan (Millar, 2009).

Kriteria efektivitas praktikum dalam pembelajaran pada penelitian ini,

mengacu pada ketuntasan siswa dalam belajar dengan sekurang-kurangnya 75%

dari jumlah siswa telah memperoleh nilai 75. Nilai 75 tersebut merupakan nilai

kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri

10 Bandung. Dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara

statistik hasil belajar siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan antara

pemahaman awal dengan pemahaman setelah pembelajaran (Muhli, 2011).

Menurut Millar (2009), efektivitas praktikum dibagi menjadi dua yaitu efektivitas

(12)

sedangkan efektivitas ke dua lebih menekankan pada pemahaman siswa setelah

pelaksanaan praktikum. Berdasarkan penjelasan Millar (2009) tersebut maka

penilaian siswa dalam praktikum ini diperoleh berdasarkan nilai proses dan

produk dalam praktikum. Penilaian proses dijaring melalui penilaian kinerja siswa

dalam melaksanakan praktikum, sedangkan penilaian produk dijaring melalui

penilaian laporan praktikum dan tes pasca praktikum (posttest) yang berupa

pemahaman terhadap konsep yang berkaitan dengan kegiatan praktikum.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai gambaran efektivitas pembelajaran berbasis praktikum dengan judul:

Efektivitas Pembelajaran Berbasis Praktikum Pada Uji Zat Makanan di Kelas XI”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah efektivitas pembelajaran

berbasis praktikum pada uji zat makanan di kelas XI”.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dijabarkan beberapa pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah tujuan praktikum pada materi sistem pencernaan tercapai?

2. Bagaimanakah kinerja siswa saat praktikum pada materi sistem pencernaan

manusia?

3. Bagaimanakah pemahaman siswa tentang materi yang berkaitan dengan

kegiatan praktikum?

4. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam membuat laporan praktikum?

C.Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas

pembelajaran berbasis praktikum pada uji zat makanan di kelas XI. Adapun tujuan

(13)

5

1. Untuk mendeskripsikan tingkat pencapaian tujuan praktikum uji zat

makanan di kelas XI.

2. Untuk mendeskripsikan kinerja siswa dalam praktikum uji zat makanan di

kelas XI.

3. Untuk mendeskripsikan pemahaman siswa tentang materi yang berkaitan

dengan kegiatan praktikum.

4. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam membuat laporan

praktikum.

D.Batasan Masalah

Agar permasalahan tidak terlalu meluas, maka ruang lingkup dalam penelitian

ini dibatasi sebagai berikut:

1. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini yaitu sistem pencernaan manusia

pada sub konsep nutrisi.

2. Praktikum yang dilakukan dalam penelitian ini adalah praktikum uji zat

makanan.

3. Praktikum uji zat makanan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari

uji kandungan glukosa (uji benedict), uji kandungan protein (uji biuret) dan

uji kandungan lemak (uji lipid).

E.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi siswa

a. Melatih kinerja ilmiah pada diri siswa.

b. Melatih siswa dalam membuat laporan praktikum.

c. Memberikan pengalaman belajar secara langsung pada siswa dan

(14)

d. Meningkatkan pemahaman siswa pada materi sistem pencernaan

makanan melalui praktikum uji zat makanan.

2. Bagi guru

a. Mengetahui efektivitas pelaksanaan praktikum dalam pembelajaran

Biologi, khususnya efektivitas praktikum uji zat makanan.

b. Setelah mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis praktikum pada uji

zat makanan, diharapkan guru dapat meningkatkan kegiatan praktikum

tersebut untuk menunjang materi pelajaran.

c. Memberikan pilihan metode pembelajaran yang dapat menunjang materi

pelajaran.

3. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk

(15)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif, karena penelitian ini hanya bertujuan untuk mendapatkan

gambaran mengenai efektivitas pembelajaran berbasis praktikum pada uji zat

makanan di kelas XI. Metode deskriptif digunakan dalam meneliti status suatu

objek, kondisi atau kejadian untuk memeberikan gambaran mengenai fakta-fakta

secara akurat. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2005).

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 10 Bandung. Penentuan lokasi

penelitian didasarkan pada observasi sebelumnya, bahwa SMA Negeri 10

Bandung merupakan sekolah yang memiliki fasilitas laboratorium yang cukup

lengkap dan melakukan kegiatan praktikum yang rutin. Subjek penelitian yang

akan digunakan pada penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 10 Bandung

sebanyak satu kelas.

Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

XI IPA, SMA Negeri 10 Bandung. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas

XI IPA 1 tahun ajaran 20013-2014, kelas tersebut dipilih secara acak dari seluruh

kelas XI IPA yang ada.

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang perlu dijelaskan secara

operasional untuk menghindari kesalahan penafsiran dari maksud dan tujuan yang

(16)

1. Efektivitas pembelajaran berbasis praktikum yang di maksud dalam

penelitian ini adalah tercapainya tujuan-tujuan praktikum dan pemahaman

tentang materi yang berkaitan dengan praktikum yang telah dilakukan.

Ketercapaian tujuan praktikum dan pemahaman siswa tersebut diperoleh

berdasarkan nilai proses dan produk dalam praktikum. Penilaian proses

dijaring melalui penilaian kinerja siswa dalam melaksanakan praktikum,

sedangkan penilaian produk dijaring melalui penilaian laporan praktikum

dan tes pasca praktikum (posttest) yang berupa pemahaman terhadap konsep

yang berkaitan dengan kegiatan praktikum.

2. Pembelajaran berbasis praktikum yaitu pembelajaran yang memusatkan

kegiatan pembelajaran pada siswa dengan menggunakan metode praktikum.

D. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Tes Tertulis

Tes tertulis ini terdiri dari pretest dan posttest. Soal pretest dan posttest yang

di maksud adalah soal evaluasi yang diberikan di awal dan di akhir proses

pembelajaran untuk mengukur hasil belajar siswa. Soal pretest dan posttest

praktikum berupa soal pilihan ganda dan soal uraian. Soal yang akan

digunakan dalam pelaksanaan tes tersebut mencakup materi yang berkaitan

dengan kegiatan praktikum. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh

mana pemahaman siswa mengenai materi yang terkait dengan kegiatan

praktikum. Adapun kisi-kisi instrumen tes terdapat pada Tabel 3.14 pada

pengembangan instrumen.

Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan

judgement oleh beberapa dosen ahli di Jurusan Pendidikan Biologi dari

(17)

25

Lembar penilaian laporan praktikum mengenai uji zat makanan berupa

rubrik. Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu

dilakukan judgement oleh dosen ahli di Jurusan Pendidikan Biologi dari

kesesuaian indikator dan ketepatan instrumen.

Tabel 3.1. Kisi-kisi Rubrik Laporan Praktikum

No. Komponen Laporan Bobot Skor Maksimal

1. Judul 1 4

2. Tujuan 1 4

3. Dasar Teori 3 12

4. Alat dan Bahan 1 4

5. Cara Kerja 2 8

6. Hasil Pengamatan 4 16

7. Pembahasan 4 16

8. Kesimpulan 3 12

9. Daftar Pustaka 1 4

Skor total 80

(diadaptasi dari Rustaman, 2010 dan SEAS, 2007)

3. Lembar observasi kinerja

Lembar observasi kinerja ini digunakan untuk mengetahui kinerja siswa

selama melaksanakan kegiatan praktikum uji zat makanan. Lembar

penilaian kinerja siswa pada saat pelaksanaan praktikum dengan

menggunakan lembar observasi. Sebelum instrumen digunakan dalam

penelitian, terlebih dahulu dilakukan judgement oleh dosen ahli di Jurusan

Pendidikan Biologi dari kesesuaian indikator dan ketepatan instrumen.

Dalam penelitian ini, pengambilan data melalui lembar observasi

melibatkan enam observer. Sebelumnya observer sudah mendapatkan

penjelasan observasi yang meliputi penjelasan penggunaan lembar observasi

(18)

Tabel 3.2. Kisi-kisi Lembar Observasi Kinerja Siswa

No. Indikator

1. Menggunakana pipet tetes dengan benar (memijat karet dan melepaskan ketika berada di dalam larutan).

2. Menggunakan Bunsen dengan hati-hati.

3. Mencampurkan larutan sampai merata atau homogen. 4. Mengamati perubahan warna.

5. Membaca gelas ukur dengan tepat (sejajar miniscus). 6. Mengisi data hasil pengamatan pada tabel.

7. Memberi label pada setiap tabung.

4. Angket

Angket yang digunakan untuk melihat respon siswa terhadap kegiatan

praktikum. Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu

dilakukan judgement oleh dosen ahli di Jurusan Pendidikan Biologi dari

kesesuaian indikator dan ketepatan instrumen.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Siswa

No. Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Mengetahui tanggapan siswa mengenai kegiatan praktikum uji zat makanan

1,4,7,8, dan 9

2. Mengungkap kesulitan siswa terhadap pelajaran biologi melalui kegiatan praktikum uji zat makanan

2

3. Mengungkap ketertarikan siswa terhadap pelajaran biologi melalui kegiatan praktikum uji zat makanan

3

4. Mengungkap kendala yang dihadapi siswa ketika praktikum uji zat makanan

(19)

27

5. Mengungkap kepercayaan diri siswa pada saat melaksanakan praktikum uji zat makanan

10

6. Mengungkap efisiensi waktu yang diperlukan dalam kegiatan praktikum uji zat makanan secara keseluruhan.

11

E. Pengembangan Instrumen

Instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data pada subjek penelitian

terlebih dahulu dilakukan uji coba pada kelas yang bukan subjek penelitian,

kemudian dilakukan analisis data meliputi daya pembeda, tingkat kesukaran,

validitas butir soal dan reliabilitas. Butir soal tersebut dianalisis menggunakan

program software Anates versi 4.0.5 (Karno & Wibisono, 2004) program pilihan

ganda dan uraian. Uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kelayakan instrumen untuk digunakan pada saat penelitian.

1. Pengembangan Instrumen Penelitian Bentuk Tes

Pengembangan instrumen tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan soal

uraian untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang berhubungan

dengan kegiatan praktikum:

a. Melakukan judgement instrumen kepada dosen ahli.

b. Melakukan uji coba instrumen.

c. Melakukan analisis butir soal.

d. Melakukan seleksi soal yang memiliki karakter soal yang kurang baik.

e. Melakukan revisi untuk soal-soal yang belum memenuhi syarat soal

yang layak atau syarat soal yang belum baik.

Analisis butir soal yang meliputi daya pembeda, tingkat kesukaran, validitas

butir soal atau item dan reliabilitas. Analisis butir soal dilakukan dengan bantuan

software Anates Pilihan Ganda dan Anates Uraian versi 4.0.5 (Karno & Wibisono,

(20)

Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang

kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2012). Untuk

menghitung daya pembeda dapat menggunakan rumus dibawah ini,

Keterangan:

D = Indeks daya pembeda

J = Jumlah siswa yang mengikuti tes JA = Banyaknya siswa kelompok atas JB = Banyaknya siswa kelompok bawah

BA = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA = Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi siswa kelompok bawah yang menjawaqb benar

Kategori daya pembeda menurut (Arikunto, 2012), sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda Soal

No Rentang Nilai Daya Pembeda Kriteria

1 0,00 sampai dengan 0,20 Jelek

2 0,21 sampai dengan 0,40 Cukup

3 0,41 sampai dengan 0,70 Baik

4 0,71 sampai dengan 1,00 Baik Sekali

Rekapitulasi hasil analisis daya pembeda butir soal dapat dilihat pada

Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.5 Rekapitulasi Daya Pembeda Butir Soal Pilihan Ganda

Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal Persentase

(21)

29

Jelek 9, 12, 13, 14, 17. 5 21.73%

Cukup 1, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 15, 21, 22. 10 43.48%

Baik 2, 5, 11, 18, 19, 20, 23. 7 30.44%

Baik sekali 16 1 4.35%

Tabel 3.6 Rekapitulasi Daya Pembeda Butir Soal Uraian

Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal Persentase

Jelek 1c, 2a 2 40%

Cukup 2b 1 20%

Baik 1a, 1b 2 40%

Baik sekali - 0 0%

2) Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran menunjukan sukar tidaknya suatu soal. Soal yang

sukar akan memiliki indeks yang kecil, sedangkan soal yang mudah akan

memiliki indeks yang besar. Rentang indeks tersebut dimulai dari 0,00

sampai 1,00. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan menggunakan

rumus dibawah ini,

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Kategori indeks kesukaran menurut (Arikunto, 2012), sebagai berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal P = B

(22)

No Rentang Nilai Tingkat

Kesukaran Kriteria

1 0,00 sampai dengan 0,30 Sukar

2 0,31 sampai dengan 0,70 Sedang

3 0,71 sampai dengan 1,00 Mudah

Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada

Tabel 3.8 dan Tabel 3.9 berikut ini:

Tabel 3.8 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda

Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal Persentase

Mudah 1, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 18, 19, 20, dan 23.

12 52,17%

Sedang 2, 4, 5, 13, 15, 16, 17, 21, dan 22.

9 39,13%

Sukar 9, 14 2 8,70%

Tabel 3.9 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Uraian

Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal Persentase

Mudah 1c 1 20%

Sedang 1a, 1b 2 40%

Sukar 2a, 2b 2 40%

3) Validitas Butir Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu

tes. Suatu tes dikatakan sahih apabila tes tersebut dapat mengukur apa

yang hendak diukur (Arikunto, 2012). Validitas butir soal dapat dihitung

dengan rumus korelasi product moment seperti yang tercantum di bawah

ini,

N ∑xy– (∑X) (∑Y)

(23)

31

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y

N = Jumlah siswa

X = Skor item yang dicari validitasnya

Y = Skor yang diperoleh siswa

Interpretasi mengenai besarnya korelasi menurut (Arikunto, 2012) yaitu

sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Validitas Butir Soal

No Rentang Nilai Validitas Kriteria

1 0,00 sampai dengan 0,19 Sangat Rendah

2 0,20 sampai dengan 0,39 Rendah

3 0,40 sampai dengan 0,59 Cukup

4 0,60 sampai dengan 0,79 Tinggi

5 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi

Rekapitulasi hasil analisis validitas butir soal dapat dilihat pada Tabel

3.11 dan Tabel 3.12 berikut ini:

Tabel 3.11 Rekapitulasi Validitas Butir Soal Pilihan Ganda

Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal Persentase

Sangat Tinggi - 0 0%

Tinggi 11, 16, 18, 19, dan 23. 5 21,73%

Cukup 1, 2, 3, 4, 8, dan 20. 6 26,08%

Rendah 5, 6, 10, 12, 15, 17, 21, dan 22. 8 34,79%

(24)

Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal Persentase

Sangat Tinggi - 0 0%

Tinggi 1a, 1b 2 40%

Cukup 1c, 2b 2 40%

Rendah 2a 1 20%

Sangat Rendah - 0 0%

4) Reliabilitas Suatu Tes

Reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi

product moment Pearson dan Rumus Spearman-Brown dibawah ini,

a. Rumus product moment Pearson

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y

N = Jumlah siswa

X = Skor item yang dicari validitasnya

Y = Skor yang diperoleh siswa

b. Rumus Spearman-Brown

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y

Setelah diperoleh koefesien reabilitas melalui rumus Spearman-Brown

(25)

33

Tabel 3.13 Kriteria Reliabilitas Butir Soal

No Rentang Kriteria

1 0,00 sampai dengan 0,19 Sangat Rendah

2 0,20 sampai dengan 0,39 Rendah

3 0,40 sampai dengan 0,59 Cukup

4 0,60 sampai dengan 0,79 Tinggi

5 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi

Hasil yang di dapat untuk perhitungan reliabilitas soal pilihan ganda

adalah 0.86 termasuk ke dalam kategori sangat tinggi dan soal uraian

memiliki nilai reliabilitas sebesar 0.55 termasuk ke dalam kategori cukup.

Instrumen penelitian bentuk tes, dikembangkan berdasarkan indikator

(26)

Tabel 3.14. Kisi-kisi Instrumen Tes (Soal Pilihan Ganda dan Soal Uraian) Tahap Uji Coba

No Indikator

Jenjang / Dimensi Pengetahuan

Nomor Soal C2 Faktual C3 Faktual C4 Faktual C1 Konseptual C2 Konseptual C1 Prosedural C2 Prosedural C3 Prosedural C1 Metakognitif C5 Prosedural

1 Mengidentifikasi

zat-zat yang terdapat

dalam bahan makanan berdasarkan indikator uji makanan.

- - - 2 - 3 - - - - 6, 7, 8, 9, 10,.

2 Menentukan

kandungan zat yang terdapat dalam bahan

makanan melalui

praktikum uji zat

makanan.

3 1 1 - - - 2, 3, 4, 5 dan 1

esay.

3 Mengelompokkan

bahan makanan yang termasuk ke dalam sumber karbohidrat, protein dan lemak.

- - - 4 2 - - - 18, 19, 20, 21,

22, 23.

4 Menjelaskan prosedur

praktikum.

- - - 3 4 1 - 1 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17 dan 2 esai

5 Menggunakan alat

praktikum.

- - - 1 - 1

(27)

35

F. Teknik Pengambilan Data

Adapun teknik pengambilan data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan penilaian kinerja terhadap siswa pada saat pelaksanaan

praktikum yang dilakukan oleh observer.

2. Melakukan pretest dan posttest praktikum berupa soal pilihan ganda dan

soal uraian untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai

materi sistem pencernaan makanan yang berkaitan dengan kegiatan

praktikum yang telah dilaksanakan.

3. Melakukan penilaian laporan praktikum berdasarkan rubrik yang telah

dibuat sebelumnya.

4. Memberikan angket kepada siswa untuk mendapatkan hasil mengenai

respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran berbasis praktikum yang telah

dilakukan.

G. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data merupakan data mentah,

agar data tersebut dapat memberikan jawaban dan kesimpulan yang diharapkan

mengenai efektivitas pembelajaran berbasis praktikum pada materi sistem

pencernaan di kelas XI maka dilakukan pengolahan data. Adapun tahap

pengolahan data yang dilakukan dalam penelitain ini adalah sebagai berikut:

1. Penilaian kinerja

Penilaian kinerja siswa pada saat pelaksanaan praktikum diukur dengan

menggunakan lembar observasi kinerja. Nilai kinerja siswa dalam

praktikum diperoleh dengan cara menghitung:

(28)

Persentase yang diperoleh ditafsirkan berdasarkan kriteria pada Tabel

3.15 berikut ini:

Tabel 3.15 Kategorisasi Hasil Kinerja Siswa

Presentase Kategori

86% - 100% Sangat Baik

76% - 85% Baik

60% - 75% Cukup

55% - 59% Kurang

≤54% Kurang sekali

(Purwanto, 2008)

2. Penilaian laporan praktikum

Penilaian laporan praktikum diukur dengan menggunakan rubrik

berbentuk skala penilaian yang telah dibuat. Nilai laporan praktikum

diperoleh dengan cara menghitung:

3. Pretest dan Posttest

Setelah instrumen yang telah diketahui validitas dan reliabilitasnya

diujikan pada siswa, maka diperoleh data berupa skor-skor tes dari setiap

siswa. Tes awal dilakukan sebelum siswa diberikan materi mengenai sistem

pencernaan oleh guru dan tes pasca praktikum yang dilakukan sebanyak satu

kali yaitu setelah praktikum dilaksanakan. Kemudian ditentukan nilai siswa

dengan cara menjumlahkan skor yang telah didapatkan.

(Arikunto, 2012)

(29)

37

4. Analisis Indeks Gain

Menentukan indeks gain pembelajaran berbasis praktikum terhadap

pemahaman konsep siswa. Peningkatan pemahaman konsep siswa antara

sebelum dan sesudah pembelajaran berbasis praktikum, dapat diketahui dari

hasil perhitungan indeks gain (gain ternormalisasi). Menurut Hake (1999)

data yang terkumpul akan dihitung dengan rumus:

Tabel 3.16 Kriteria Indeks Gain

Rentang Nilai Kriteria

(g) > 0,7 Tinggi

0,7 > (g) > 0,3 Sedang

(g) < 0,3 Rendah

(Hake, 1999)

5. Nilai rata-rata penilaian kinerja, laporan praktikum dan posttest

Nilai rata-rata penilaian kinerja, laporan praktikum dan posttest

diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

6. Angket

Angket respon siswa yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran berbasis

praktikum. Setiap pernyataan angket terdiri dari dua pilihan yaitu ya atau

tidak. Data angket diolah dalam bentuk persentase, perhitungannya sebagai

(30)

y

Persentase yang diperoleh ditafsirkan berdasarkan kriteria yang

[image:30.595.195.424.250.387.2]

dikemukakan Ridwan (Ilmiati, 2006) pada Tabel 3.17 berikut ini:

Tabel 3.17 Kategorisasi Hasil Angket Siswa

Presentase Kategori

0% Tidak ada

1% - 24% Sebagian kecil

25% - 49% Hampir separuhnya

50% Separuhnya

51% - 74% Sebagian besar

75% - 99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

H. Prosedur Penelitian

Secara garis besar, penelitian yang akan dilakukan ini dibagi ke dalam tiga

tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyusunan laporan.

Ketiga tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian ini terdiri

dari:

a. Studi kepustakaan

b. Perumusan masalah

c. Penyusunan proposal dan Seminar proposal

d. Perbaikan proposal

e. Pembuatan instrumen penelitian dan RPP

f. Judgement, uji coba dan revisi instrumen

g. Observasi di sekolah tempat dilakukannya penelitian

(31)

39

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap persiapan selesai, kemudian penelitian dilaksanakan. Tahap

pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi:

a. Pemberian tes awal (pretest) kepada seluruh siswa sebelum kegiatan

pembelajaran berbasis praktikum dilaksanakan.

b. Pelaksanaan pembelajaran berbasis praktikum, pada saat

pelaksanaan ini dilakukan penilaian terhadap kinerja siswa yang

dilakukan oleh observer.

c. Pemberian tes akhir (posttest) kepada seluruh siswa setelah kegiatan

pembelajaran berbasis praktikum dilaksanakan.

d. Pembagian dan pengumpulan angket ke seluruh siswa.

e. Pengumpulan laporan praktikum.

3. Tahap Penyusunan Laporan

Tahap penyusunan laporan ini meliputi:

a. Pengolahan data hasil penelitian

b. Analisis data yang diperoleh

c. Pembahasan data hasil penelitian

(32)

I. Alur Penelitian

[image:32.595.66.541.197.701.2]

Alur pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

PERSIAPAN Survai lapangan tentang kegiatan pembelajaran dan praktikum di sekolah Perumusan masalah Studi literatur Penyusunan proposal penelitian dan seminar proposal Revisi Proposal PERENCANAAN DAN PENYUSUNANN Pembuatan Instrumen penelitian dan RPP Judgement Instrumen Uji coba instrumen tes Analisis hasil uji coba instrumen tes Revisi Instrumen Pembuatan Surat Izin Penelitian PELAKSANAAN Pretest Pelaksanaan pembelajaran berbasis praktikum Posttest Pembagian dan pengumpulan angket siswa PENGOLAHAN DATA DAN PELAPORAN

Pengolahan data hasil penelitian

Analisis data yang diperoleh

(33)
(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 10

Bandung, menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis praktikum pada uji zat

makanan yang telah dilakukan mendekati efektif. Hal ini disebabkan karena

jumlah siswa yang tuntas atau yang memperoleh nilai melampaui kriteria

ketuntasan minimal (KKM) berdasarkan nilai rata-rata kinerja, posttest dan

laporan praktikum kurang dari 75%, yaitu sebesar 74%.

Tujuan praktikum belum tercapai, hal ini ditunjukkan dengan persentase

ketuntasan nilai posttest sebesar 60%. Kinerja siswa dalam pembelajaran berbasis

praktikum termasuk kategori baik dengan persentase ketuntasan nilai kinerja

siswa sebesar 83%. Pemahaman siswa tentang materi yang berkaitan dengan

kegiatan praktikum termasuk kategori cukup dengan persentase ketuntasan nilai

posttest siswa sebesar 60%, sedangkan kemampuan siswa dalam membuat laporan

praktikum masih kurang sekali dengan persentase ketuntasan nilai laporan

praktikum siswa sebesar 37%.

B. Saran

Berdasarkan temuan-temuan dari penelitian yang dilakukan ternyata

pembelajaran berbasis praktikum dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap

materi yang berkaitan dengan kegiatan tersebut dan membuat pembelajaran lebih

menarik sehingga siswa merasakan suasana yang berbeda saat belajar. Dengan

begitu, untuk menjaga semangat belajar siswa dan siswa tidak merasa monoton

selama kegiatan pembelajaran, pembelajaran berbasis praktikum dapat dijadikan

salah satu solusi yang baik.

Berdasarkan uraian dan kesimpulan yang telah dipaparkan mengenai

(35)

70

1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan rekomendasi

memilih metode pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga dapat

memberikan pengajaran yang lebih baik lagi terhadap siswa. Sebaiknya

guru lebih sering melatihkan keterampilan dasar melakukan eksperimen

pada siswa.

2. Bagi guru, dalam menggunakan pembelajaran berbasis praktikum

diharapkan guru memperhatikan alokasi waktu yang digunakan.

3. Bagi peneliti lain, pembelajaran berbasis praktikum ini dapat digunakan

untuk diteliti pada materi yang berbeda.

4. Bagi peneliti lain, pembelajaran berbasis praktikum ini dapat digunakan

untuk diteliti mengenai keterampilan proses sains siswa.

5. Bagi peneliti lain yang tertarik menggunakan pembelajaran berbasis

praktikum disarankan agar melakukan penyempurnaan dari penelitian ini.

6. Bagi peneliti lain, dalam pembuatan instrumen penelitian berupa soal

(36)
(37)

DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, Y. (2013). Kegiatan Praktikum Dalam Pendidikan Sains. [Online]. Tersedia di: :

http://File.Upi.Edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19551219

1980021-YUSUF_HILMI_ADISENDJAJA/KEGIATAN_PRAKTIKUM_Dlm_PE ND.__SAINS.Pdf [Diakses 17 Oktober 2013]

Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Putaka Utama

Anderson, L.W. & Krathwohl, R.D. (2001). Taxonomy For Learning, Teaching And Assessing (A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives). Boston: MA (Pearson Education Group).

Arifin, M. et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Baharudin dan Wahyuni, E.N. (2008).Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media

Campbell, N.a., Reece. J.N., & Mitchell. L.G. (2004). Biologi. Edisis Kelima. Jakarat: Erlangga

(38)

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di: http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php. [Diakses 20 Oktober 2013]

Hake, R.R. (1999). Analyzing Change/Gain scores. [Online]. Tersedia di:

http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf [Diakses 05 Maret 2014]

Ilmiati, A.R. (2010). Pengaruh Penugasan Pembuatan Presentasi Multimedia Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Indera dan Kemampuan Berkomunikasi Lisan Siswa. Skripsi: tidak diterbitkan

Iriani, M. (2013) Penerapan Portofolio Dalam Mengungkap Penguasaan Konsep Siswa Pada Konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup. Skripsi FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan

Iskandar, T. (2000). Penerapan Penilaian Kinerja (Performance Assessment) dalam kegiatan Laboratorium pada Konsep Reproduksi Tumbuhan Biji di Madrasah aliyah. Tesis SPS UPI. Tidak diterbitkan.

Kholiq, A. (2013). Efektivitas Pembelajaran. [Online]. Tersedia di:

http://mtsnslawi.wordpress.com/2013/02/25/pengertian-efektivitas-pembelajaran/ [Diakses 20 Oktober 2013]

Koentjaraningrat. (1990). Metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia

Kurnadi, K. A. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 2. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi

(39)

73

Marwanti, A. (2011). Analisis Penerapan Asesmen Guru dan Asesmen Sebaya dalam Menilai Kinerja Siswa Pada Praktikum Uji Urin. Skripsi FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan

Millar, R. (2009). Analysing Practical Activities to asses and improve effectiveness: The Practical Activity Analysis Inventory (PAAI). [Online]. Tersedia di :

http://www.york.ac.uk/depts/educ/research/ResearchPaperSeries/index.ht m. [Diakses 17 Oktober 2013]

Muhli, A. (2011). Efektivitas Pembelajaran. [Online]. Tersedia di:

http://ahmadmuhli.wordpress.com/2011/08/02/efektivitas-pembelajaran/

[Diakses 17 Oktober 2013]

Muthmainnah, R. (2011). Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum terhadap Keterampilan Generik Siswa Smp Kelas VII pada Konsep Keanekaragaman Tumbuhan. Skripsi FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Purwanto, M.N. (2009). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Purwanto, N. (2008). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rahmah, E.R. (2012). Penerapan Asesmen Portofolio dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMP Pada Praktikum Uji Makanan. Skripsi: tidak diterbitkan

Rustaman, A. (2010). Merancang dan Menilai Praktikum. [Online]. Tersedia di :

(40)

-ANDRIAN_RUSTAMAN/MERANCANG_%26_MENILAI_PRAKTIKU M_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf./ [Diakses 22 Desember 2013]

Rustaman, N. et al. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Rustaman, N. (2003). Peranan Praktikum dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia di :

http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/1950123119

79032-NURYANI_RUSTAMAN/PERANAN_PRAKTIKUM_DALAM_PEMB ELAJARAN_BIOLOGI.pdf [Diakses 20 Oktober 2013]

Rustaman, N., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S.A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochmawati, D., & Nurjhani, M.(2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI IMSTEP

SEAS. (2007). SEAS Student To Sea Lab Report Rubric. [Online]. Tersedia di:

http://www.ridge2000.org/SEAS/downloads/seas_reportfair_rubric.pdf. [Diakses 22 Desember 2013]

Sudarsono, H. (2007). Menulis usul dan Penelitian Bidang Ilmu Eksakta.

[Online]. Tersedia:

http://www.lemlit.unila.ac.id/file/makalah%20pdf/hamim%20sudarsono% 20eksata%202007.pdf. [Diakses 21 November 2013]

Suhara. (2009). Dasar-dasar Biokimia. Bandung: Prisma Press

Sukmadinata, N. S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

(41)

75

Tortora, G. dan Derrickcon, B. (2011). Principles of Anatomy & Physiology Organization, Support, and Movemont, and Control System of the Human Body. Inggris: John Wiley & Sons, Inc.

Usman, U. dan Setiawati. (2002). Upaya mengoptimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Utami, Y. (2011). Analisis Kemampuan Merencanakan Percobaan Melalui Guided Inquiry pada Konsep Zat Makanan. Skripsi FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.

Widodo, A. (2007). Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 64, (13), 91-103

Wulan, A. R. (2007). Pembekalan Kemampuan Performance Assessment kepada Calon Guru Biologi dalam Menilai Kemampuan Inquiri. Disertasi SPS UPI. Tidak diterbitkan.

Wulan, A. R. (2013). Penilaian Kinerja. [Online]. Tersedia di:

http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/1974041719

99032-ANA_RATNAWULAN/handout_-penilaian_kinerja_dan_portopolio.pdf [Diakses 20 Oktober 2013]

Gambar

Tabel 3.1. Kisi-kisi Rubrik Laporan Praktikum
Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Siswa
Tabel 3.6 Rekapitulasi Daya Pembeda Butir Soal Uraian
Tabel 3.8 dan Tabel 3.9 berikut ini:
+7

Referensi

Dokumen terkait

dilihat dari sebanyak 20 siswa (38%) menunjukan bahwa pemahaman siswa terhadap Pengertian ilmu ekonomi dalam kategori sedang, sebanyak 36 siswa (69%) menunjukan

mendengarkan penjelasan guru dan bertanya. Dengan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 58,33%. Berdasarkan tabel 3.7 persentase afektif siswa termasuk kategori

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa persentase rata–rata tiap aspek respon siswa terhadap penerapan E-Modul dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas VIII pada materi

Berdasar-kan penilaian dari para validator diperoleh persentase rata-rata sebesar 87,92%, persentase rata-rata respon siswa sebesar 87,6% dan presentas ketuntasan klasikal

Dari hasil validasi angket tersebut, untuk validasi angket ahli materi, media, tanggapan guru dan respon siswa diperoleh persentase sebesar 80% dengan kategori

Berdasarkan diagram batang di atas, persentase ketuntasan pada siklus I sebesar 65%, dan persentase siswa yang tidak tuntas 35%. Sedangkan persentase ketuntasan pada

dilihat dari sebanyak 20 siswa (38%) menunjukan bahwa pemahaman siswa terhadap Pengertian ilmu ekonomi dalam kategori sedang, sebanyak 36 siswa (69%) menunjukan

Dari hasil angket pendapat siswa diperoleh persentase rata-rata pendapat dan respon siswa sebesar 85% yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik”, artinya alat