No. Daftar FPIPS 1974/UN.40.2.4.1/PL/2014
PROSES STEREO PLOTTING, PEMBENTUKAN DEM DAN KONTUR
DI SOFTWARE SUMMIT EVOLUTION MENGGUNAKAN DATA IFSAR
WILAYAH SULAWESI BARAT
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Study Survey Pemetaan dan Informasi Geografi
Oleh
M. Gilang Ramadya Nurchasan 1002251
SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFIS
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PROSES STEREO PLOTTING, PEMBENTUKAN DEM DAN KONTUR DI
SOFTWARE SUMMIT EVOLUTION MENGGUNAKAN DATA IFSAR
WILAYAH SULAWESI BARAT
Oleh
M. Gilang Ramadya Nurchasan
Sebuah Laporan yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Program Latihan Akademik pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© M. Gilang Ramadya Nurchasan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
No. Daftar FPIPS 1974/UN.40.2.4.1/PL/2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PROGRAM LATIHAN AKADEMIK
Di PT. Visinusa Indopratama Bandung
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013
Dengan Judul:
Proses Stereoplotting, Pembuatan DEM dan Kontur di Software Summit Evolution menggunakan data IFSAR Wilayah Sulawesi Barat
Telah diperiksa dan disetujui Bandung, Juni 2013
Menyetujui :
Dosen Tetap PLA Dosen Luar Biasa PLA
Ir. Yakub Malik, M.Pd. Moch. Aswin Ismail,ST
NIP. 195901011989011001 CEO PT. Visinusa Indopratama
Mengetahui :
Ketua Program Studi Diploma III Survey Pemetaan dan Informasi Geografis
FPIPS UPI
Prof. Dr. H. Darsihardjo, MS
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Summit Evolution digital fotogrametri workstation adalah sistem user-friendly untuk melakukan pengumpulan fitur 3D langsung ke AutoCAD,
MicroStation, atau ArcGIS. Sistem Evolution Summit memungkinkan untuk memudahkan pengelolaan beberapa gambar model yang bersama dengan kamera yang sesuai dan file kontrol dalam lingkungan berbasis proyek secara cepat dan efisien. Orientasi stereoscopic dari model dilakukan baik menggunakan orientasi interior, relatif, dan mutlak atau dengan menggunakan data orientasi eksterior.
Stereo plotting adalah pengambilan data secara stereo dengan type entity 3D
Polyline dan Z Point,Stereo plotting menggunakan software Summit Evolution. semua data yang dihasilkan mempunyai nilai ketinggian. Gabungan dari citra radar (ORI dan DSM) yang dibentuk menjadi model stereo menjadi data awal untuk menuju proses Stereo plotting.
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Summit Evolution digital photogrammetric workstation is a user-friendly system to perform 3D feature collection directly into AutoCAD, MicroStation, or ArcGIS. Summit Evolution system allows for easy management of multiple model images along with the appropriate camera and control files in a project-based environment quickly and efficiently. Stereoscopic orientation of the model is done using either the interior orientation, relative, and absolute orientation or by using the data of the exterior.
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... i
LEMBAR HAK CIPTA ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ...x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1
B. Tujuan ...4
C. Manfaat ...4
D. Jadwal Pengejaan ...5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Fotogrametri ...6
B. Satelit ...7
C. Jenis-jenis Satelit (menurut kegunaan) ...7
D. Interferometric Synthetic Aperture Radar (IFSAR) ...9
1. Faktor yang mempengaruhi fase ...10
2. Kesulitan ...12
E. Summit Evolution ...14
1. Fitur Perangkat Lunak-Management ...14
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Fitur Perangkat Lunak-Subfixel ...16
4. Fitur perangkat Lunak-Gambar ...16
5. Fitur Perangkat Lunak-GUI Elements ...16
F. Stereo Plotting ...17
1. Perairan ...17
2. Breakline ...19
3. masspoint dan spotheight ...19
4. jaringan Transportasi ...19
5. Bengunan dan Pemukiman ...20
6. Tutupan Lahan ...21
G. DEM (Digital Elevation Model) ...22
H. Kontur ...23
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ...24
B. Tahapan Penelitian ...25
C. Persiapan ...26
D. Tantang Tempat Praktek Lapangan Akhir ...27
1. Sejarah PT.Visinusa ...27
2. Visi dan Misi ...28
3. Struktur Organisasi ...28
4. Deskripsi Tempat PLA ...28
5. Jadwal Kerja Kegiatan PLA ...29
6. Masalah yang dihadapi dan cara penyelesaiannya...30
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Alat yang digunakan ...32
1. Hardware ...32
2. Software ...32
C. Stereo Plotting ...33
1. Stereo Plotting Garis Perairan ...33
2. Stereo Plotting Garis Tepi Perairan ...34
3. Stereo Plotting Breakline ...35
4. Stereo Plotting Masspoint dan Spothight ...36
5. Stereo Plotting Jaringan Transportasi ...37
6. Stereo Plotting bangunan dan pemukiman ...37
7. Stereo Plotting Tutupan Lahan ...39
D. Editing 3D ...40
E. Pembuatan DTM dan Kontur ...45
F. Garis Kontur ...47
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...48
B. Saran ...49
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 DSM dan DTM...22
Gambar 1.2 Peta Kerja ...25
Gambar 1.3 Proses Kerja Keseluruhan ...26
Gambar 1.4 Struktur PT.Visinusa ...28
Gambar 1.5 Proses Kerja...32
Gambar 1.6 Aturan Z Vertek untuk Stereo Plotting Perairan ...34
Gambar 1.7 Stereo Plotting Perairan ...35
Gambar 1.8 Stereo Plotting breakline ...36
Gambar 1.9 Stereo Plotting Masspoint ...36
Gambar 2.0 Stereo Plotting Jaringan Transportasi ...37
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 2.2 Stereo Plotting Tutupan Lahan ...39
Gambar 2.3 Arah Vertek Sungai ...40
Gambar 2.4 Evelasi Perairan ...41
Gambar 2.5 Hasil unsur hydrodan hypso Stereo Plotting ...42
Gambar 2.6 Flow Check ...43
Gambar 2.7 Hasil flow Check...43
Gambar 2.8 Kesalahan Arah Sungai ...44
Gambar 2.9 Menu Memperbaiki Arah Sungai ...44
Gambar 3.0 Data untuk Pembuatan DEM...45
Gambar 3.1 Proses Pembuatan DEM raster ...46
Gambar 3.2 DEM Raster 1:25.000 ...46
Gambar 3.3 Kontur...47
Gambar 3.4 stereoplotter ...48
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan akan sumber informasi geografis dan pemetaan oleh masyarakat luas kini kian hari kian meningkat seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi, industri, dan perdagangan yang juga kian meningkat. Di dunia ini yang semakin maju terus dengan perkembangan teknologi, serta memiliki keragama kehidupan sosial ekonomi mengalami suatu pekembangan yang sangat pesat.
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
republik ini dan Pulau jawa menempati peringkat ke-3 terbesar di indosesia. Pulau Kalimantan yang menjadi pulau terbesar di Indonesia mempunyai penduduk yang tidak melebihi penduduk di pulau jawa. Penulis mengindikasikan bahwa penyebab dari masalah persebaran penduduk yakni Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang tidak terencana dengan maksimal. Keterbatasan tenaga ahli di bidang geodesi pemetaan yang terbatas juga memicu lembatnya Pembangunan di Indosesia. Oleh karena itu kebutuhan akan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang tersebut juga mutlak dibutuhkan.
Dalam upaya menjawab tantangan ini, maka Program Studi Diploma-III Survey Pemetaan dan Informasi Geografis lahir pada tahun 2008 dibawah naungan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai salah satu usaha mencetak lulusan yang berkompeten di bidangnya. Untuk mencapai tujuannya Program Studi Diploma-III Survey Pemetaan dan Informasi Geografis menyelenggarakan program praktek lapangan akhir bagi mahasiswa sebagai prasyarat kelulusan. Program ini bertujuan untuk mencekat tenaga-tenaga yang berkompeten dibidang dan memberikan keterampilan bagi mahasiswa tentang bagaimana menerapkan ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan ke dalam praktek kegiatan di lapangan. Selain peningkatan keterampilan, program ini pun mempunyai manfaat membangun jaringan kerja dan meningkatkan mental kerja bagi mahasiswa.
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembuatan Sistem Informasi Geografis dalam hal ini menjadi solusi kongkrit untuk membantu perencanaan tata ruang wilayah. Seiring kemajuan teknologi yang terus menigkat, maka hal tersebut dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dan waktu. Metode survey pengukuran/pengamatan tata ruang wilayah yang beragam bisa dipilih dengan sesuai pertimbangan. Pemetaan pulau Sulawesi menggunakan teristris dipastikan memakan waktu yang cukup lama, sedangkan kebutuhan semakin mendesak. Solusi teknologi pengukuran/pengamatan bisa menggunakan Remote Sensing (pengindraan jauh).
Remote Sensing (pengindraan jauh) adalah suatu teknologi untuk memperoleh
data atau informasi tentang suatu obyek tanpa harus melakukan kontek langsung dengan yang obyek yang dimaksud. Fotogrametri manjadi wadah ilmu untuk mempelajari Remote Sensing (pengindraan jauh) pada saat perkuliahan. Keuntungan penggunaan teknologi tersebut adalah efektif dan efisien dari segi waktu untuk pemetaan pada daerah yang luas.
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan sebagai peta dasar/acuan pembuatan peta-peta turunan lainnya. Proses pembuatan RBI skala 1:50.000 menjadi skala 1:25.000 merupakan update detail unsur-unsur permukaan bumi sehingga menjadi lebih detail.
Untuk memperoleh unsur-unsur permukaan bumi yang detail dapat diperoleh dari citra resolusi tinggi. Citra didefiniskan sebagai fungsi f (x,y) berukuran M baris dan N kolom, dengan x dan y adalah koordinat spasial, dan amplitudo f di titik koordinat (x,y) dinamakan intensitas atau tingkat keabuan dari citra pada titik tersebut. Apabila nilai x, y, dan nilai amplitudo f secara keseluruhan berhingga (finite) dan bernilai diskrit, maka dapat dikatakan bahwa citra tersebut adalah citra digital. Citra bisa dikategorikan beresolusi tinggi bila memenuhi dua syarat. Pertama, unsur-unsur permukaan bumi harus dapat terlihat dengan jelas sehingga dapat dilakukan interpretasi/identifikasi dengan tepat. Kedua, citra harus memiliki posisi tiga dimensi, sehingga daerah yang akan dipetakan dapat diketahui topografinya. Kedua syarat tersebut dapat dipenuhi oleh data IFSAR (Interferometric Syntetic Aperture Radar). Interferometrik merupakan salah satu dari metode pengindraan jauh yang digunakan untuk memperoleh informasi tiga dimensi (3D) dari permukaan bumi dengan menggunakan satelit radar. Data IFSAR berupa citra ORI (Orthorectified Radar Imaging) dan citra DSM (Digital Surface Model).
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Tujuan
1. Dalam rangka Pembangunan Basis data Spasial Nasional Terpadu di wilayah Sulawesi.
2. Untuk Percepatan Rencana Tata Tuang Kabupaten/Kota di kawasan Koridor.
3. Perluasan dan Pengembangan Ekonomi Indonesia (P3EI). 4. Updating pemetaan wilayah Sulawesi.
C. Manfaat
1. Menghasilkan pemataan wilayah pulau Sulawesi yang ter-update.
2. Menunjang pembangunan dalam aspek kewilayahan yang terpetakan di wilayah wilayah Indonesia sebagai status Negara berkembang.
3. Salah satu proses stereo plotting dan kontur bermanfaat untuk Pembuatan peta rupa bumi skala 1:25.000 di wilayah Sulawesi.
D. Jadwal Pengerjaan
Jadwal pengerjaan penggambaran peta 1 sheet skala 1:25.000 yang di lakukan oleh satu orang dengan pekerjaan Proses Stereo plotting, Editing 3D, pembuatan DEM dan Kontur menghabiskan waktu selama 60 hari.
I II III IV I II III IV 1Stereo plotting
2Editing 3D
3 Pembentukan DEM 4 Pembentukan Kontur 5 Pelaporan
bulan
Apr Mei
No Pekerjaan
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Metodelogi pelaksanaan pekerjaan pemetaan Rupabumi Skala 1:25.000 menggunakan Data IFSAR Dalam Rangka Pembangunan Basisdata Spasial Nasional Terpadu untuk Percepatan Rencana Tata Tuang Kabupaten/Kota dikawasan Koridor Perluasan dan Pengembangan Ekonomi Indonesia (P3EI),
1. Lokasi Penelitian
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu gambar 1.2: Peta Kerja
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahapan pelaksanaan stereoplotting dan pembentukan DEM serta Pembentuan kontur untuk membuat peta RBI Skala 1:25.000 dengan sumber data IFSAR. Keluaran dari proses stereoplotting yaitu data digital rupabumi berupa kumpulan informasi spasial 3 dimensi (x,y,z). Data tersebut sudah dalam format AutoCad Map 2005, sedangkan keluaran DEM format BIL 32 bit. Tahapan Pembuatan Album Peta RBI. Di uraikan dalam Gambar 1.3 sebagai berikut:
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam kajian ini peneliti member kotak warna merah sebagai Ruang Lingkup peneliti yang mencakup aspek stereoplotting, pembuatan DEM dan kontur.
3. Persiapan
Pada tahap persiapan ini, dikerjakan oleh rekan PLA yang lain. pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
perencanaan pekerjaan,
persiapan peralatan software dan hardware yang digunakan sebagai berikut: Stereo Plotting menggunakan Digital Photogrammetric Workstations
Steoreo Intel i series termasuk kelengkapan device hardware pendukung 3D Monitor ViewSonic 21”, 3D Glasse NuVision, Stealth Z V.3.
Sorfware yang digunakan yakni, Summit Evolotion versi 6.40, Auto CAD Map 2005, Global Mapper 13.
pengumpulan data meliputi:
Digital Surface Model (DSM) dalam format GeoTiff, Orthorectified Radar Image (ORI) dalam format GeoTiff,
membuat indeks peta ORI yang berguna untuk pelaksanaan digitasi stereo dan kontrol kualitas,
pembuatan stereomate.
4. Tentang Tampat Praktek Lapangan Akhir
1. Sejarah PT. Visinusa
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
salah satunya, direalisasikan dengan cara menjadi mitra bagi perusahaan swasta baik kecil maupun besar. Diawali dengan mengembangkan produk atlas elektonik dan pembuatan aplikasi jejal lacak kendaraan menggunakan teknologi Global Positioning System , akhirnya pada pertengahan 2004 tim ini mendapatkan kepercayaan dari suatu perusahaan swasta untuk mengembangkan atlas elektronik pipa PDAM di kabupaten magelang. Hingga pada tanggal 9 Mei 2008 tim ini memutuskan untuk membentuk badan hukum bernama PT.Visinusa Indopratama
2. Visi dan Misi
1. Menjadi mitra terdepan bagi perusahaan swasta lokal dan asing baik kecil maupun besar dalam bidang produk dan pelayanan jasa survei dan pemetaan.
2. Mengedapankan kualitas dan ketepatan waktu dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang dipercayakan oleh klien.
3. Kepercayaan klien adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kami sehingga harus kami jaga eksistensinya.
4. Visinusa selalu berupaya dan berinovasi untuk menyediakan informasi khususnya informasi keruangan dan informasi pendukung lainnya secara akurat sesuai dengan kondisi terkini.
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.4 : Struktur PT.Visinusa Indopratama
4. Deskripsi Kegiatan PLA
Dalam pelaksanaan PLA selama 2 bulan di PT Visinusa indopratama Bandung, penulis mengikuti kegiatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam kantor. dibawah ini adalah merupakan deskripsi dari semua kegiatan yang penulis lakukan di tempat PLA sebagai berikut :
a. Hari pertama pada tanggal 18 Februari penulis menemui Bapak. Moch. Ashwin ismail selaku pembimbing dan beliau memperkenalkan dengan staf yang ada di kantor. Setelah melakukan perkenalan penulis menentukan jadwal kegiatan buat selanjutnya.
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Pada akhir maret kami semua dialihkan kegiatan untuk membantu pembuatan digitasi 3D di PT.BARATA TEKNOLOGI selama kurang lebih 2 bulan.
5. Jadwal Kerja Kegiatan PLA
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Tanggal Kegiatan pembimbing
1 18-Feb-2013
Bertemu dengan direktur utama dan Staff di PT. Visinusa Indopratama untuk perkenalan awal dan diskusi tentang teknis pelaksanaan
PLA
Moch.Aswin Ismail ST
2 19-Feb-2013
Memulai kegiatan dengan digitasi 2D daerah Buleleng, Bali menggunakan software Auto
CAD 2004
Pak agus, Moch.Aswin Ismail
ST
3 1-Mar-2013 Bimbingan pertama dengan dosen pembimbing di lapangan
Moch.Aswin Ismail ST
4 2-Apr-2013 peralihan kegiatan dengan tujuan membantu pekerjaan di PT.BARATA TEKNOLOGI
Moch.Aswin Ismail ST
5 3-Apr-2013
bertemu dengan para karyawan dan owner PT.Barata Teknologi untuk membicarakan
teknis kegiatan dan pengenalan alat
Pak Gelar, Pak Iyus
6 6-Apr-2013 mulai training stereo plotting di model peta
dari data Foto udara dan IFSAR. Kang Hendi Suhendi
7 29-Apr-2013 Selesai training Stereo Plotting, Semua Hasil Di check
Pak Dodi, Pak Gatot, Pak Iyus
8 31-Mei-2013 selesainya kegiatan Prektek Lapangan Akhir
Tabel 1.2: Jenis Kegiatan yang dilakukan
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Banyak ilmu baru yang dipelajari di lapangan dan terkadang ilmu yang dipelajari diperkuliahan tidak semua lengkap di pelajari. Banyak penyesuaian antara ilmu yang didapat diperkuliahan harus dikolaborasikan dengan metode praktek dilapangan. kurangnya pengalaman dalam dunia kerja atau lapangan menimbulkan banyak masalah. Diantaranya.
Mempelajari proses stereoplotting yang belum pernah dipelajari diperkuliahan menjadi salah satu hambatan awal dalam pemutusan judul yang telah ditentukan ini. Penulis mendapatkan masa training selama 1 bulan untuk mempelajari/membiasakan dalam pekerjaan ini. Namun penulis berusaha selalu semangat dalam mempelajari ilmu stereoplotting. Dalam bidang fotogramatri khususnya dalam proses stereoplotting masih belum banyak yang menjadi ahli dalam bidang tersebut karena ini menjadi teknologi baru dalam cara pengumpulan data lapangan survey, itu manjadi tambahan semangat untuk mempelajari ilmu baru ini.
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari metodelogi pekerjaan ini semua akan menghasilkan album peta rupabumi. Banyak sekali proses yang di lakukan untuk pumbuatan peta rupabumi. proses stereo plotting, Editing 3D, penbuatan DEM dan kotur merupakan prosentase
bobot kegiatan yang terbesar. Dalam tugas akhir ini penulis mengambil ruang lingkup proses stereo plotting, Editing 3D, penbuatan DEM dan kotur mengingat begitu besar proses ini di dalam pembuatan Album/Lembar Peta RBI.
B. Saran
Proses stereo plotting secara digital yang penulis dapatkan di tempat PLA menjadi gambaran bahwa teknologi semakin maju dari jaman ke jaman. Dulu untuk mendapatkan stereo model (gambar 3D) dilakukan oleh alat yang bernama stereo plotter.
Gambar 3.4 : stereoplotter
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.5 : stereoplotter digital
M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014
Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Gularso, Herjuno., S.Sawitri, Sabri,L.M.,[2013]: Jurnal Geodesi UNDIP. Semarang: UNDIP.
Dodson,Scott.[2011]: Summit evolution overview.
http://www.datem.com/products/software/summit-evolution.[08 juni 2013]
Wolf ,Paul R.[1983]: Elemen fotogrametri . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Santoso, Gatot.T. [2012]: Dokumen teknis 25K BAKOSURTALAN. Bandung: Barata
Teknologi.
Santoso, Gatot.T. [2013]: DATEM INDONESIA. Bandung: Barata Teknologi.
Ismail, Aswin. [2010]: Profil of PT.Visinusa Indopratama. Bandung: Visinusa