• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA POWTOON UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN DASAR PERBANKAN KELAS X AK

I SMK NEGERI MOJOAGUNG

345

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA POWTOON

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN DASAR

PERBANKAN KELAS X AK I SMK NEGERI MOJOAGUNG

Nila Sari

Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Surabaya. Email:

[email protected]

Agung Listiadi

Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Surabaya. Email:

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan kegiatan penelitian dalam bentuk siklus yang berawal dari masalah

yang terdapat dikelas, diselesaikan dengan melalui perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dari

hasil pengamatan proses kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik kelas X AK I

belum mencapai ketuntasan belajar minimum (KBM) pada mata pelajaran dasar perbankan simpanan deposito.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui model discovery learning dengan

menggunakan media powtoon yang dilaksanakan selama dua siklus pada kelas X AK I SMK Negeri Mojoagung

berjumlah 35 peserta didik. Metode yang digunakan adalah observasi, tes, angket, dan dokumentasi. Hasil

penelitian dari penerapan model discovery learning menggunakan media powtoon menunjukkan bahwa aktivitas

guru pada siklus I mencapai skor 2,86 dengan kategori “Baik” menjadi 3,28 pada siklus II masuk kategori “Baik

Sekali”, aktivitas peserta didik pada siklus I mencapai skor 2,70 dengan kategori “Baik” menjadi “Baik Sekali”

sebesar 3,54 pada siklus II. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik mendapatkan nilai 71,85% menjadi

89,22%. Respon peserta didik dalam penerapan model discovery learning memperoleh persentase jawaban

“Setuju” sebesar 89,90% dan yang “Tidakm Setuju” sebesar 10,09%. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa melalui penerapan model discovery learning menggunakan media powtoon untuk meningkatkan hasil

belajar siswa mata pelajaran dasar perbankan kelas X AK I SMK Negeri Mojoagung.

Kata kunci

: Model discovery learning, media, Materi simpanan deposito, hasil belajar.

ABSTRACT

Class action research (PTK) is an activity of research in the form of a cycle starting from the problem that there

are processed, completed with through planning, implementation, observation and reflection. Of learning

activities process observations show that the results of the learning learners class X AK I haven't reached the

minimum learning ketuntasan (KBM) in the basic subjects of banking deposits deposits. This research aims to

improve the learning results of learners through discovery learning model by using powtoon media conducted

during two cycles in the class X AK I SMK Negeri Mojoagung totaled 35 learners. The methods used are

observation, test, question form, and documentation. Research results from the application of the model of

discovery learning using media powtoon shows that the activity of the teacher in the cycle I achieve scores 2.86

with "good" categories be 3.28 on cycle II entered the category of "Excellent", the activity of learners at cycle I

achieve a score 2.70 with the category of "Good" to "Excellent" of 3.54 in cycle II. The results of the study

obtained the learners get value 71.85% to 89.22%. The response of the learners in the application of the model

of discovery learning gain percentage answers "Agree" of $89.90% and the "Disagree" of 10.09%. Thus it can

be concluded that the model through the application of discovery learning using media powtoon to enhance

student learning outcomes basic banking classes of subjects X AK I SMK Negeri Majoagung.

Keywords:

Discovery learning model, media, material savings and checking deposits, learning outcomes.

PENDAHULUAN

Perubahan

dan

pengembangan

merupakan proses pembelajaran yang dapat

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

Kurikulum tahun 2013 dilakukan pendekatan

saintifik

kegiatan

pembelajaran

yang

menggunakan pendekatan saintifik dengan

cara mengamati, menanya, mencoba, menalar

dan mengkomunikasikan. Saat ini banyak

guru yang menggunakan berbagai macam

(2)

346

metode pembelajaran untuk menjadikan

suasana pembelajaran yang efektif, kondusif

dan menyenangkan. Sedangkan bagi peserta

didik, suasana belajar yang menyenangkan

akan menumbuhkan motivasi belajar sehingga

peserta didik dapat bersikap positif dan aktif

dalam menerima pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi melalui

wawancara dengan seorang guru dasar

perbankan di SMKN Mojoagung dapat

disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi

di kelas X akuntansi I adalah pada saat

pembelajaran perbankan dikelas peserta didik

kurang aktif dalam bertanya dan mencari

informasi tentang materi yang dipelajari saat

itu. Hal ini menyebabkan hasil belajar peserta

didik menjadi rendah. Menurut guru mata

pelajaran dasar perbankan terdapat 60%

peserta didik yang belum mencapai KBM

(ketuntasan

Belajar

Minimal)

maka

dibutuhkan model pembelajaran yang mampu

meningkatkan keaktifan peserta didik dalam

bertanya maupun dalam menggali informasi

tentang materi yang diajarkan.

Melalui wawancara yang dilakukan

dengan peserta didik diperoleh informasi

bahwa kekurangan terdapat pada peserta

didik selalu diarahkan pada buku, guru tidak

bisa menarik minat peserta didik dalam

berdiskusi dan kurang memakai media yang

menarik peserta didik. Materi yang dianggap

sulit salah satunya yaitu materi simpanan

deposito. Berdasarkan Nilai Harian peserta

didik pada KD 3.8 Menjelaskan persyaratan

pendirian bank, bentuk badan hukum bank,

kerahasiaan bank dan sanksi pelanggaran

kerahasiaan

bank

dan

di

KD

4.8

Mengidentifikasi kerahasiaan bank. Maka dari

itu diperlukan model pembelajaran yang

mampu meningkatkan keaktifan peserta didik

dalam

bertanya

dan

menemukan

permasalahan tentang materi yang diajarkan

oleh guru secara mandiri atau sering disebut

dengan student oriented.

Berdasarkan kurikulum 2013 untuk

mengatasi

persoalan

pada

proses

pembelajaran dan membuat peserta didik

belajar lebih aktif, kreatif, termotivasi,

menyenangkan serta lebih memahami pada

materi simpanan deposito. Setelah melakukan

diskusi dengan guru mata pelajaran dasar

perbankan kelas X akuntansi I di SMK Negeri

Mojoagung, maka peneliti menawarkan model

pembelajaran yang dapat dijadikan solusi

untuk

mengatasi

permasalahan

pada

pembelajaran tersebut dengan menerapkan

model pembelajaran discovery learning.

Selain itu untuk menunjang model

tersebut diperlukan media pembelajaran,

media

yang

sesuai

dengan

model

pembelajaran Discovery Learning salah satunya

adalah media Powtoon. Keunggulan yang

dimiliki oleh media powtoon itu sendiri adalah

mampu memberikan tayangan visual yang

lebih baik dan menarik. Media powtoon juga

memberikan variasi tampilan seperti animasi

kartun yang unik dan menarik yang tidak

terdapat di microsoft power point, sehingga

dengan kelebihan yang dimiliki oleh media

powtoon tersebut lebih mampu menarik

perhatian perserta didik. Hal tersebut

membuat peserta didik lebih fokus terhadap

materi

pembelajaran

yang

sedang

disampaikan sehingga hasil belajar yang

didapatkan oleh peserta didik mengalami

peningkatan.

Penelitian terdahulu yang berjudul

“Upaya

Peningkatan

Keaktifan

Belajar

Ekonomi

Melalui

Penggunaan

Metode

Discovery Learning Pada Siswa Kelas X2 SMA

Negeri I Polanharjo Tahun Ajaran 2015/2016.”

yang dilakukan oleh Lisa Silvia (2016)

menunjukkan bahwa penerapan model

discovery

learning

dapat

meningkatkan

keaktifan siswa. Dan juga penelitian yang

dilakukan oleh Syahrul fajar (2017) yang

berjudul “Pengaruh Penggunaan Media

Powtoon Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Terpadu” dapat disimpulkan bahwa proses

pembelajaran menggunakan media powtoon

berpengaruh pada peningkatan hasil belajar

peserta didik.

Berdasarkan latar belakang yang telah

dikemukakan,

pengkaji

tertarik

untuk

melakukan penelitian mengenai “Penerapan

Model Discovery Learning Menggunakan Media

Powtoon Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Mata Pelajaran Dasar Perbankan Kelas X

AK 1 SMKN Mojoagung”.

METODE

Penelitian yang dilakukan oleh peniliti yaitu

penelitian tindakan kelas (classroom action

(3)

I SMK NEGERI MOJOAGUNG

347

research). Rancangan penelitian yang sesuai

dengan jenis penelitian tindakan kelas yang diambil

oleh peneliti terdiri dari dua siklus dan dalam

penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan

yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi.

Subjek penelitian yang digunakan peneliti

yaitu peserta didik kelas X Akuntansi I sebanyak 35

peserta didik. Kelas ini dijadikan subjek penelitian

karena kelas ini salah satnya kelas yang paling

rendah hasil belajarnya dibandingkan kelas lainnya.

Objek penelitian yaitu penerapan model discovery

learning menggunakan media powtoon untuk

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran dasar

perbankan kelas X AK I SMK Negeri Mojoagung.

Teknik pengumpulan datanya yang digunakan

yaitu observasi guna mengamati aktivitas guru dan

peserta didik. Kegiatan observasi bertujuan untuk

mengamati segala sesuatu yang terjadi selama

proses pembelajaran. Pengisian lembar observer

dilakukan didalam kelas saat proses pembelajaran

berlangsung. Peneliti sebagai pengamat dan guru

kolaborator serta rekan guru sejawat. Tes yang

dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar peserta didik. Peneliti menggunakan soal tes

dalam bentuk pilihan ganda. Angket digunakan

untuk mengetahi respon peserta didik terhadap

model discovery learning yang menggunakan

bantuan media powtoon selama proses kegiatan

pembelajaran. Teknik dokumentasi digunakan

untuk menjadi bukti dalam melakukan awal

tindakan,

proses

sampai

akhir

tindakan

pembelajaran.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan

peserta didik setelah mengikuti proses kegiatan

pembelajaran

dilakukan

dengan

perhitungan

statistik sederhana yaitu,

1) Observasi, data yang diperoleh dari aktivitas

guru dan aktivitas peserta didik dianalisis

menggunakan rumus:

(Sumber : Arikunto,2008 : 264)

2) Tes, data dari tes yang dilakukan oleh

peserta didik menggunakan analisis

dengan rumus :

a) Ketuntasan individu, ketuntasan hasil

belajar peserta didik dikatakan tuntas

jika nilai .

(Sumber : Trianto, 2010 : 241)

b) Ketuntasan klasikal, Suatu kelas

dikatakan tuntas jika sudah mencapai

80% hasil belajar peserta didik.

(Sumber : Trianto, 2010 : 241)

3) Angket, Analisis angket respon peserta

didik menggunakan rumus :

Sumber: Ngalim Purwanto,(2010: 102)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus

dengan alokasi waktu 4 x 45 menit dalam setiap

siklus.

Masing-masing

siklus

terdiri

dari

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan da refleksi.

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 april 2018

dan siklus II dilaksanakan di tanggal 02 mei 2018.

Proses Pembelajaran pada siklus I dan siklus II

sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan

sebelumnya diawali dengan kegiatan pendahuluan

dilanjutkan kegiatan inti melalui penerapan model

discovery learning berbantuan media powtoon

kemudian dilanjutkan penutup.

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah

dilaksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi sudah diperoleh dari siklus

I dan siklus II mengalami peningkatan hasil belajar

peserta didik setelah diterapkan penerapan model

discovery learning. Selain itu, terdapat data

aktivitas guru dan aktivitas peerta didik dan respon

peserta didik.

Peningkatan Aktivitas Guru

Peningkatan aktivitas guru dalam model

discovery learning menggunakan media powtoon

dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Sumber : diolah peneliti, (2018)

2,6

2,7

2,8

2,9

3

3,1

3,2

3,3

3,4

Siklus I Siklus II

X =

Persentase ketuntasan siswa

=

X 100%

Ketuntasan Klasikal :

NP =

X 100%

(4)

348

Pada siklus I aktivitas guru dapat nilai

rata-rata keseluruhan 2,86 sedangkan siklus II

memperoleh kategori baik sekali dengan

rata-rata keseluruhan 3,28 sehingga dapat

dinyatakan

terjadi

peningkatan

dalam

aktivitas guru sebesar 0,42.

Peningkatan Aktivitas Peserta Didik

Peningkatan aktivitas peserta didik dalam

model discovery learning menggunakan media

powtoon dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Sumber : diolah peneliti, (2018)

Aktivitas peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran yang menggunakan penerapan

model discovery learning pada dari siklus I ke

siklus II mengalami kenaikkan dengan nilai

keseluruhan 2,70. Sedangkan siklus II

memperoleh kategori baik sekali dengan nilai

keseluruhan 3,54 sehingga dapat dinyatakan

terjadi peningkatan dalam aktivitas guru

sebesar 0,84.

Hasil Belajar

Hasil belajar peserta didik dapat

meningkatkan

menggunakan

model

pembelaajaran discovery learning berbantuan

media powtoon. Hal ini dapat dilihat dalam

grafik dibawah ini :

Sumber : Diolah Peneliti, (2018)

Penelitian di kelas X AK I SMK Negeri

Mojoagung maka penelaah mendapatkan data

nilai peserta didik dari hasil pre-test dan

post-test. Pesrta didik bisa dibilang tuntas jika yang

di peroleh diatas kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yaitu 75. Sedangkan suatu kelas

dikatakan tuntas belajarnya ≥85% peserta

didik yang tuntas. (Trianto,2010:241).

Respon Peserta Didik

Respon peserta didik terhadap penerapan

model discovery learning menggunakan media

powtton didapatkan melalui penyebaran

angket yang dilakukan di akhir siklus. Hasil

respon peserta didik terhadap pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang

memakai model discovery learning dapat

disimpulkan bahwa 49,90% peserta didik yang

mengatakan “setuju”, dan 40% yang

mengatakan “sangat setuju” sedangkan yang

mengatakan “tidak setuju” sebesar 9,71% serta

yang mengatakan “tidak sangat setuju”

sebesar 0,38%. Secara terperinci dapat dilihat

pada grafik dibawah ini:

Sumber : diolah peneliti, (2018)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan

dari

hasil

Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukan

peneliti bersama guru kolaborator sebanyak 2

siklus, memiliki tujuan agar hasil belajar

peserta didik kelas X AK I SMK Negeri

Mojoagung meningkat. Dengan demikian,

simpulan yang didapatkan sebagai berikut: 1).

Penerapan model discovery learning dalam

mata pelajaran dasar perbankan kelas X AK I

telah terlaksana dengan baik sesuai dengan

sintak pembelajaran yang telah disusun. 2).

Hasil belajar peserta didik kelas X AK I SMK

Negeri

Mojoagung

meningkat

dengan

menerapkan model discovery learning. 3).

Respon peserta didik kelas X AK I terhadap

model discovery learning menggunakan media

powtoon yang diterapkan dalam proses

pembelajaran mendapatkan respon yang

sangat baik.

0

1

2

3

4

Siklus I Siklus II

0

50

100

Siklus I Siklus II

Series 1

Series 2

0

20

40

60

80

100

p1

p3

p5

p7

p9

p1

1

p1

3

p1

5

S

SS

TS

STS

(5)

I SMK NEGERI MOJOAGUNG

349

Saran

Setelah melakukan penelitian dapat di

simpulkan bahwa aktivitas belajar mengajar

guru

hendaknya

menerapkan

model

pembelajaran yang cocok dengan materi

pembelajaran dan menggunakan media

pembelajaran untuk mendukung dalam

kegiatan belajar mengajar yaitu: 1) Dalam

kegiatan belajar mengajar guru perlu

menerapkan model pembelajaran yang sesuai

dengan materi pembelajaran, sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai. 2) Pada kegiatan

pembelajaran perbankan dengan menerapkan

model Discovery Learning guru dapat

menggunakan

media

Powtoon

sebagai

alternatif media yang digunakan untuk

menunjang pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2014. Penelitian

Tindakan kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Balım, A., G. (2009). The Effects of Discovery

Learning on Students’ Success and

Inquiry

Learning

Skills.

Egitim

Arastirmalari-Eurasian

Journal

of

EducationalResearch, 35, 1-20.

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan

Pembelajaran. Jakarta : Sinar Grafika.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan

Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Musfiqon.2012. Pengembangan Media dan

Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi

Pustaka Publisher.

Pais, Marcello Humberto Rioseco. dkk. 2017.

Incorporating Powtoon as A Learning

Activity Into a Couse on Technoligical

Inovation as Didactic Resources for

Pedagogy Program.

Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-Prinsip dan

Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Ton De Jong, Wouter Van Joolingen. Scientific

discovery

learning

with

computer

simulations of conceptual domains. Review

of

Educational

Research,

SAGE

Publications, 1998, 68, pp.179- 202.

Trina, Zee, dkk. 2017. Penerapan Media Animasi

Audio Visual Menggunakan Software

Powtoon untuk Meningkatkan Hasil Belajar

IPS SMP Negeri 16 Banda Aceh. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Geografi FKIP

Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal

156-169, Mei 2017 (diakses tanggal 25

Januari 2018).

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran

Inovatif-Progresif.

Jakarta:

Kencana

Predana Media Group.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran

Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat

Satuan

Pendidikan

(KTSP).Jakarta.

Kencana Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan di perusahaan telah berhasil membuat rancangan perbaikan dan telah dilakukan implementasi perbaikan untuk 6 jenis cacat yang penting untuk

Pada awalnya Vipro-G memperkenalkan produknya sebagai salah satu minuman kesehatan yang ditujukan hanya untuk para perokok agar dapat menetralisir radikal bebas yang ada di

INTERA KSI MATER NAL BAYI Pemeriksaan dan evaluasi kesejahtera an dan tumbuh kembang janin (antenatal screening) INTERAKSI MATERNAL BAYI Pemeriksaan dan evaluasi

Bahwa berdasarkan kualifikasi syarat tersebut, para Pemohon merupakan pihak yang memiliki hak konstitusional yang diberikan oleh Pasal 28E Ayat (3) UUD 1945, yaitu sebagai

Unsur sensualitas sangat tergambar dari gambar di atas serta pada lirik lagu di atas yaitu pada kalimat “cinta-cinta lakukan dengan cinta bila kamu mau” makna dari

Aplikasi Irama Kenjoan Pada Bass Drum, Floor Tom, Hi-hat, Snare Drum Dan Small Tom Dalam Bentuk Notasi Drumset .... Score Irama Krotokan Dalam Bentuk Notasi Kendang

Tingkat pendidikan, jenis game yang dimainkan, lama bermain game, jumlah jam bermain, jumlah uang yang dihabiskan saat bermain, pihak yang mengenalkan game, teman yang dikenal

Langkah awal K- Medoids adalah mencari titik yang paling representatif (medoids) dalam sebuah dataset dengan menghitung jarak dalam kelompok dari semua kemungkinan