• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Hakikat Hasil Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Manusia tanpa belajar akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak lain juga merupakan produk kegiatan berpikir manusia-manusia pendahulunya (Uno, 2008: 54). Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi antara siswa dengan guru/instruktur dan/atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk pencapaian tujuan belajar tertentu.

Menurut Skinner (dalam Fathurrohman, 2007: 5) mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangusung secara progresif. Bower (dalam dalam Fathurrohman, 2007: 5) mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang.

(2)

dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar adalah perubahan terus-menerus,bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.Menurut Slavin (dalam Anni dkk, 2006:2) belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Ia juga berpendapat bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahandalam diriya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiranberdasarkan alat indera dan pengalaman.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha yang dilakukan secara terus-menerus (kontinu), secara sadar serta berdasarkan pengalaman sehingga terjadiperubahan pada diri peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu.

Belajar adalah suatu usaha. Perbuatan yang dilakukan secarasungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensiyang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggotatubuh lainnya, demikian pula aspek kejiwaan seperti intelejensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya (Dalyono, 2005: 49). Sedangkan menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhannya hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 2003:2)

(3)

Seseorang yang melakukan aktivitas belajar akanmemperoleh perubahan dalam dirinya dan akan memperoleh pengalamanbaru dalam hidupnya.

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar ditampakkan dalambentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan tingkah laku, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, dan daya pikirnya. Selain itu seseorang yang melakukanaktivitas belajar akan terjadi perubahan yang bersentuhan dengan aspekyang mempengaruhi tingkah laku.

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk, seperti terjadi perubahan pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada diri peserta didik yang sedang belajar. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Dalam pengertian lain dijelaskan bahwa belajar adalah; suatu proses perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang disampaikan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan pengetahuan, kecakapan, daya pikir, sikap, kebiasaan dan lain-lain.

(4)

Sedangkan belajar menurut Sudjana (2007: 35) adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Sementara itu, ia juga mengemukakan bahwa apabila kita berbicara mengenai belajar berarti membicarakan bagaimana tingkah laku itu berubah melalui pengalaman dan latihan.

Berpijak dari pengertian dan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas dalam menyerap informasi dengan melibatkan fisik dan mental sehingga memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku. Setelah belajar diharapkan peserta didik dapat berfikir, meningkatkan kualitas dan kuantitas tingkah laku.

2.1.2 Hasil Belajar

Hasil belajar siswa merupakan salah satu faktor penting untuk mengukur keberhasilan seseorang dalam belajar. Hasil belajar dalam bahasa Inggris di sebut “scholastic achievment”. Sudjana (2004: 22) berpandangan bahwa hasil belajar adalah hasil belajar yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Mengacu pada pendapat tersebut maka hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil belajar siswa di dalam belajar, sehingga memiliki pengalaman dalam bentuk perubahan terhadap ilmu pengetahuan serta memiliki perubahan sikap dan keterampilan sebagai hasil dari usaha yang dilakukannya.

(5)

belajar yang maksimal sangat diperlukan kesiapan mental siswa. Kesiapan mental ini dalam wujud kemauan serta rasa ingin tahu terhadap materi yang diberikan. Hasil belajar akan maksimal bila didasari oleh rasa keingintahuan terhadap materi yang dipelajarinya. Siswa akan selalu bertanya tentang segala sesuatu yang mereka tidak ketahui. Pertanyaan tersebut akan selalu hadir didalam benaknya, sehingga ia termotivasi untuk aktif belajar mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu (Sutikno, 2007: 17).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil belajar keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan menjadi selalu aktif mencari dan menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang ada pada dirinya. Dalam kondisi yang demikian, maka secara otomatis pengetahuan siswa akan bertambahyang pada gilirannya akan bermuara pada peningkatan hasil belajar yang maksimal.

Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud disini adalah hasil belajar yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari pengajar (guru). Hasil belajar adalah hasil belajar-hasil belajar yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22).

(6)

menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan hasil belajar yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark (dalam Sudjana 2004 : 22) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh hasil belajar siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2004 : 39).

Hasil belajar siswadipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya hasil belajar dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).

Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa hasil belajar personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan.

(7)

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil, yaitu : (a). Keterampilan dan kebiasaan; (b). Pengetahuan dan pengertian; (c). Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah. Menurut Nana Sudjana (2004: 22) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu :

1. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar).

Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu : motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.

2. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).

Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap.

Hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa. Proses belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa, (Sudjana, 2004:111)

(8)

perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.

Menurut Oemar Hamalik (2005: 13) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Hasil belajar adalah hasil belajar-hasil belajar yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

(9)

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain.

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Gearlach dan Ely (dalam Fathurrohman, 2007: 64) mengatakan bahwa media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Istilah media disini dilihat dari segi penggunaan, serta faedah dan fungsi khusus dalam kegiatan/proses belajar mengajar, maka yang digunakan adalah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar).

(10)

menggunakan salah satu ataupun gabungan beberapa alat indera mereka. Bahkan lebih baik lagi bila seluruh alat indera yang dimiliki mampu dapat menerima isi pesan yang disampaikan. Menurut Suparman (dalam Fathurrohman, 2007: 64) mendefinisikan bahawa media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi sehingga memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.

Media pembelajaran mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi.m Pada umumnya keberadaan media muncul karena keterbatasan kata-kata, waktu, ruang, dan ukuran. Ditambahkan juga bahwa media pembelajaran berfungsi sebagai sarana yang mampu menyampaikan pesan sekaligus mempermudah penerima pesan dalam memahami isi pesan.

Dari beberapa penjelasan media pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat, bahan ataupun berbagai macam komponen yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan untuk memudahkan penerima pesan menerima suatu konsep.

(11)

Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada dibalik realitas. Karena itu media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi. Ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran (Fathurrohman, 2007: 65).

Dalam proses pembelajaran, fungsi media menurut Nana Sudjana (dalam Fathurrohman, 2007: 66) yaitu; 1) Penggunaan media dalam proses pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan , tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif ; 2) Penggunaan media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar.

Manfaat penggunaan media dalam pembelajaran terutama untuk tingkat Sekolah Dasar sangat penting. Sebab pada masa ini siswa masih berpikir konkrit, belum mampu berpikir abstrak. Kehadiran media sangat membantu siswa dalam memahami konsep tertentu yang tidak mampu dijelaskan dengan bahasa. Ketidakmampuan guru menjelaskan suatu materi itulah dapat diwakili oleh peranan media.

(12)

siswa untuk belajar, 3) Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa, 4) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.

Disamping itu, fungsi media pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Sanjaya ( 2008: 208) yaitu; 1) menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu, 2) memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu, 3) menambah gairah dan motivasi belajar siswa, 4) media pembelajaran memiliki nilai praktis yaitu mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa dan mengatasi batas ruang kelas. Bertolak dari fungsi dan peranan media diharapkan pemahaman guru terhadap media menjadi jelas, sehingga tidak memanfaatkan media secara sembarangan.

Kehadiran media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai pengirim informasi dan penerima informasi harus komunikatif, khususnya untuk obyek secara visualisasi. Masing-masing media mempunyai keistimewaan menurut karakteristik siswa. Pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik siswa akan lebih membantu keberhasilan guru dalam pembelajaran. Secara rinci fungsi media memungkinkan siswa menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit untuk dilihat dengan kasat mata melalui perantaraan gambar, potret, slide, dan sejenisnya mengakibatkan siswa memperoleh gambaran yang nyata.

(13)

dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran sebagai contoh yaitu media pembelajaran berupa gambar.

2.2.3 Media Gambar dalam Pembelajaran PKn 2.2.3.1 Pengertian Media Gambar

Dalam pembelajaran PKn media mempunyai peran penting karena beberapa alasan, yaitu: 1) media pembelajaran membantu guru dalam mengatur proses pengajarannya serta penggunaan waktu di kelas dengan bijak, 2) media pembelajaran yang biasa digunakan meliputi permainan, video, CD, VCD, tape, dan sebagainya, 3) ketersediaan media di suatu kelas akan mempengaruhi pembelajaran siswa dimana penempatan media yang sesuai akan mendukung proses pencapaian pembelajaran itu sendiri.

Diantara media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai derngan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

(14)

Hamalik, 2004 : 95 ). Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja ( Sadiman, 2000 : 29 )

Ada berbagai macam mediagambar yang secara efektif dapat digunakan oleh para guru di dalam kelas.Guru sekolah dasar harus menggunakan beberapa mediagambar dalam pembelajaran PKn untuk memudahkan menyampaikan materi yaitu; (1) Gambar yang berwarna – warni dapat membuat siswa dalam belajar menjadi semangat.Gambar ini dapat menterjemahkan konsep abstrak menjadi lebih realistis dan berwujud,sehingga siswa tidak hanya dapat membayangkan saja.Dengan mengambil gambar-gambar dari surat kabar, majalah dan kalender tentu tidak membutukan biaya mahal. Disamping itu suasana pembelajaran menjadisemakin menyenangkan. Ini dapat dilakukan disemua tingkatan disekolah dasar.

Simpulannya media gambar adalah perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda, pemandangan, curahan pikiran, atau ide-ide yang divisualisasikan kedalam bentuk 2 dimensi. Bentuknya dapat berupa gambar situasi dan lukisan yang berhubungan dengan materi pembelajaran.

2.2.3.2 Fungsi Media Gambar

(15)

pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang dipergunakan guru. Secara garis besar fungsi utama penggunaan media gambar adalah :

a. Fungsi edukatif; artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan.

b. Fungsi sosial; artinya memberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.

c. Fungsi ekonomis; artinya memberikan produksi melalui pembinaan prestasi kerja secara maksimal.

d. Fungsi politis; berpengaruh pada politik pembangunan.

e. Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang modern

Menurut Rahadi ( 2003 : 27-28) ada beberapa karakteristik media gambar : a. Harus autentik, artinya dapat menggambarkan obyek atau peristiwa seperti jika

siswa melihat langsung.

b. Sederhana, komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut

c. Ukuran gambar proporsionsl, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran yang sesungguhnya benda atau objek yang digambar.

(16)

e. Gambar harus message. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2.2.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

Adapun kelebihan media gambar adalah sebagai berikut:

a) Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal.

b) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu c) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita d) Memperjelas masalah bidang apa saja

e) Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan ( Sadiman, 2000: 31 ) Sedangkan Kelemahan Media Gambar adalah:

a) Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas b) Hanya dapat dilihat oleh sekelompok siswa.

c) Gambar diinterpretasikan secara personal dan subyektif.

d) Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang efektif dalam pembelajaran (Rahadi, 2003 :27).

2.2.3.4 Penerapan Media Gambar dalam Materi Hak Anak Di Rumah

(17)

jika gambar dibuat dan disajikan sesuai derngan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Media gambar dapat pula memberi gagasan dan dorongan kepada guru dalam mengajar anak-anak sekolah dasar.Sehingga tidak tergantung pada gambar dalam buku teks ,tetapi dapat lebih kreatif dalam mengembangkan media agar para siswa menjadi senang belajar.

Menurut Sudjana (2001 :12) tentang bagaimana siswa belajar melalui gambar-gambar adalah sebagai berikut :

a. Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkan pengalaman dimasa lalu, melalui penafsiran kata-kata.

b. Ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik minat belajar siswa secara efektif.

c. Ilustrasi gambar membantu para siswa membaca buku pelajaran terutama dalam penafsiran dan mengingat-ingat materi teks yang menyertainya.

d. Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau 1 halaman penuh bergambar disertai beberapa petunjuk yang jelas.

e. Ilustrasi gambar isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat para siswa menjadi efektif.

(18)

Dengan demikian media gambar merupakan salah satu teknik media pembelajaran yang efektif kerena mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan terpadu melaui pengungkapan kata-kata dan gambar.

2.3 Kajian Penelitian yang relevan

Arfan Fuad, 2008 dalam penelitiannya yang berjudul meningkatkan minat siswa dalam materi sistem pemerintahan pusat melalui media chart pada siswa kelas IV menyimpulkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapanmedia chart dalam pembelajaran PKn terhadap siswa kelas IV pada materi pemerintahan pusat dapat meningkatkan : (1) hasilbelajar siswa dengan tingkat ketuntasan mencapai 93,33% (siklus II), (2) aktivitasbelajar siswa dari 50,41 % pada siklus I menjadi 80,001 % pada siklus II. Dengan demikian media chart dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran PKn.

2.4 Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: “Apabila dalam pembelajaran PKn materi hak anak dirumah menggunakan media gambar, maka hasil belajar siswa kelas I SDN 2 Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango dapat meningkat”.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

lensi HIV sangat tinggi pada penasun, perilaku seks yang bebas, dan pe- makaian kondom yang masih rendah, risiko terhadap pasangan tetap para penasun terinfeksi HIV/AIDS juga

Pada lanskap terbaik dua terpilih lanskap dengan sudut pandang foto 3 dimana lanksap ini memperlihatkan keterkaitan atara desain lansakap taman dan karakter dari visual air

Dan keempat, upaya yang dilakukan ketua dan pengurus MGMP Sosiologi KKM 7 Jakarta Selatan dalam peningkatan kinerja guru Sosiologi dengan melaksanakan program rutin shering antar

Pembahasan Kinerja Sistem Keseluruha Hasil pengukuran yang didapat di peroleh dari perbandingan antara pressure gauge dengan modul agar diketahui hasil simpangan dan

Dengan ditentukan bila nilai-nilai absorptivitas molar (ε) harus diketahui dari pengukuran terhadap larutan murni komponen X dan Y pada kedua panjang gelombang

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting dalam penelitian ini adalah sebagai

Persaingan surat kabar dan berbagai media cetak lainnya dengan media elektronik seperti televisi, menuntut media cetak yang satu ini memiliki nilai lebih dalam penyajian

Bagian ini merupakan pokok utama dari tulisan, yang dapat terdiri dari beberapa Sub Bab sesuai.