• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sosiologi Dalam Peningkatan Kinerja Guru Madrasah Aliyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manajemen Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sosiologi Dalam Peningkatan Kinerja Guru Madrasah Aliyah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Musyawarah Guru

Mata Pelajaran Sosiologi

Dalam Peningkatan Kinerja Guru

Madrasah Aliyah

(Studi Kualitatif MGMP Sosiologi pada KKM 7 di Jakarta Selatan)

oleh Sri Rusmini, Sutaryat Trisnamansyah, Mulyani Soemantri, Adjat

Sudrajat

The purpose of this research is to get an overview and analyze about Planning, Implementation, Results of teacher performance, and efforts to improve teacher sociology performance in subject teachers consultation (MGMP) at Madrasah Aliyah KKM 7 Jakarta Selatan. This research uses qualitative approach with data collection through observation, interview, literature study, and documentation study. The results show that there are two schools that have implemented MGMP Sociology, and in the implementation some teachers use methods and learning media, and some are still conventional ways. Needs Efforts from the Chairman and MGMP Sociology management by making program plan activities, teacher performance appraisals, workshops, seminars, RPP in accordance with Kurtilas and Kurtilas Revision results, and comparative studies.

Key Words: management, teacher performance appraisal, sociology teacher.

(2)

Pendahuluan

U

paya meningkatkan kinerja guru merupakan suatu keharusan agar tercipta kinerja guru yang tinggi. Salah satu usaha untuk mewujudkan hal tersebut melalui suatu forum atau wadah yang disebut Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), prinsip kerjanya adalah cerminan dari, oleh dan untuk Guru. Adanya forum ini bertujuan untuk: 1) memotivasi guru guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam merencanakan, melaksanakan, dan membuat evaluasi program pembelajaran. 2) Meningkatkan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan. 3) Mendiskusikan masalah yang dihadapi dan dialami guru dalam menjalankan Tupoksinya. 4) Membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan Iptek, kegiatan kurikulum, metodologi dan sistem pengujian. 5) Saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil lokakarya, simponsium, seminar, diklat, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom

Action Research, referensi bahan ajar dan

kegiatan profesional lainnya. Kinerja guru dan kualitas guru sangat penting untuk keberhasilan pendidikan agar bisa mencetak generasi emas dan mampu berkompetisi.

Kinerja guru yang tinggi dimulai dari menyiapkan RPP sesuai dengan mapel yang diampunya, karena dalam RPP terdapat skenario pembelajaran, menentukan penilaian, dan evaluasi pembelajaran. RPP merupakan kegiatan perencanaan, dan dalam RPP terdapat proses pembelajaran, penilaian formatif, sumatif. Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses pemecahan masalah dengan mempersiapkan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Perencanaan pembelajaran

merupakan penjabaran, pengayaan dan pengembangan dari kurikulum dengan pertimbangan situasi dan kondisi serta potensi yang ada di sekolah masing-masing (kearifan lokal). Berdasarkan laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan MGMP di Madrasah Aliyah KKM 7 di Jakarta Selatan dalam implementasinya, sering ditemukan ketidak sesuaian antara perencanaan dan pelaksaannya, karena pembuatan perangkat pembelajaran dibuat ideal tetapi waktu jam tatap muka kurang. Memang ada tugas rumah atau diskusi tetapi tetap perlu waktu untuk membuat semua bisa terlaksana. Guru yang kinerjanya tinggi akan terlihat pada Penilaian Kinerja Guru (PKG), maka dalam penulisan ini akan dikemukakan Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang aktif dalam kegiatan MGMP. Disini akan terlihat peran manajemen MGMP Sosiologi untuk mewujudkan peningkatan kinerja guru. Yakni melalui program kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam kegiatan MGMP Sosiologi.

Masalah yang Diteliti

Masalah yang diteliti adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang terkait dengan peningkatan kinerja guru Mata Pelajaran Sosiologi Madrasah Aliyah melalui manajemen MGMP. Karena salah satu kunci utama dalam peningkatan kinerja guru adalah kemampuan profesional guru dan kepemimpinan Kamad serta adanya pengembangan program-program kegiatan MGMP yang berkelanjuan, terus-menerus, efektif, efisien, optimal, dan akuntabel. Pengembangan program-program kegiatan MGMP dengan Manajemen yang baik, maka akan berimbas pada anggotanya yaitu guru yang berkinerja tinggi.

(3)

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran dan menganalisis tentang Perencanaan, Pelaksanaan, Hasil kinerja guru, dan upaya-upaya peningkatan kinerja guru sosiologi dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sosiologi pada KKM 7 di Jakarta Selatan.

Landasan Teori

a. Manajemen

Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (Kadarman, 1996: 76). Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan seseorang atau kelompok kearah tujuan organisasional. Seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain dengan mengoptimalkan sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan individu ataupun bersama. Dalam implementasinya, pelaksanaan manajemen memiliki tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan yang disebut fungsi-fungsi manajamen, menurut G.R. Terry (1986) sebagaimana dikutip Hasibuan (1996: 77), yaitu: Planning,

Organizing, Actuating, dan Controlling. Dua

fungsi manajemen diawal dikategorikan sebagai kegiatan mental, dan dua selanjutnya dikategorikan sebagai kegiatan fisik. Perencanaan merupakan suatu proses penetapan dan perumusan tujuan dengan mempertimbangan peluang dan hambatan yang harus diimplementasikan. Pengorganisasian adalah pengaturan pada Sumberdaya organisasi untuk menjalankan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Sumberdaya-sumberdaya (manusia ataupun fisik) yang dimiliki dioptimalkan untuk mendukung jalannya kegiatan. Pelaksanaan merupakan upaya menggerakkan para anggota untuk berusaha keras untuk mencapai tujuan organisasi maupun sasaran pribadi. Dan pengawasan adalah proses

pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan untuk menjamin agar semua pekerjaan berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.

b. Kinerja

Kinerja menurut Bernardin dan Russel (1993: 379), menyebutkan “Kinerja didefinisikan sebagai catatan hasil yang dihasilkan pada fungsi pekerjaan atau aktivitas tertentu selama jangka waktu tertentu”, sedangkan penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi individu/ karyawan kepada organisasi tempat mereka bekerja. Komitmen kerja, yaitu komitmen kerja antara pegawai dengan organisasinya dan tanggung jawab pegawai terhadap organisasinya. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah pertama, Faktor individu terkait kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang. Kedua, Karakteristik individu yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Dan ketiga adalah Abilitas yaitu karakteristik umum seseorang dengan cara melaksanakan tupoksinya.

Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan kualitatif adalah suatu mekanisme kerja penelitian yang mengandalkan uraian deskriptif (menjelaskan kondisi yang ada), atau kalimat, yang disusun secara cermat dan sistematis mulai dari menghimpun data hingga menafsirkan dan melaporkan hasil penelitian. Untuk memperoleh data yang akurat, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah melakukan pra lapangan, kegiatan lapangan, dan analisis intensif.

2. Teknik Pengumpulan Data

(4)

informasi secara akurat, abash, dan valid, maka dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pembuatan, pengembangan dan pelaksanaan program-program kegiatan MGMP Sosiologi dan dilakukan pada awal (pra-survey) penelitian untuk memperoleh data dan informasi. Teknik Wawancara yaitu melakukan tanyajawab dengan informan terkait. Teknik Studi dokumentasi yaitu untuk melengkapi data dan informasi dalam bentuk dokumen yang relevan dengan kegiatan MGMP. Teknik Studi Kepustakan yaitu buku-buku dan dokumen-dokumen yang ada dan relevan tentang perencanaan kegiatan MGMP, kegiatan yang sudah dilaksanakan dan dirasakan dampaknya, serta catatan tentang pelaksanaan Program-program kegiatan tersebut.

3. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari berbagai sumber melalui teknik triangulasi data, dilakukan secara terus-menerus sampai terpenuhi untuk dapat dianalisis. Dalam penelitian disini, tehnik analisis data dan pengolahannya dilakukan sejak awal hingga selesainya penulisan laporan penelitian, melalui dengan melakukan pertama, Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan

data untuk memberikan gambaran yang lebih jelas hingga dapat ditarik kesimpulan final dan diverifikasi. Kedua, Display data yaitu penyajian data dalam bentuk table atau teks bersifat naratif. Dan penarikan pengambilan kesimpulan serta verifikasi yaitu untuk membuat penarikan kesimpulan yang ditemukan dengan bukti-bukti data yang kuat, valid dan kredibel. Ketiga, Verifikasi data

yaitu membuat kesimpulan yang ditemukan dengan bukti-bukti yang kuat, valid dan kredibel dengan mencari makna dari data yang dikumpulkan. Reduksi data, display data, dan verifikasi data secara bersamaan dan berlangsung terus-menerus selama penelitian dilakukan.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan di MGMP Sosiologi Madrasah Aliyah KKM 7 Jakarta Selatan menunjukan bahwa adanya program-program tahunan jangka pendek dan jangka panjang rencana pembelajaran yang disusun oleh ketua dan pengurus secara bersama-sama anggota MGMP KKM 7 yang mengacu pada kurikulum 2013, dan dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Program-program jangka pendek yang dilaksanakan setiap semester dalam implementasinya terkadang tidak mencapai target terutama waktu tatap muka, sehingga dilaksanakan/dipenuhi pada semester selanjutnya. Meskipun demikian, hasil PKG Sosiologi yang aktif dalam MGMP dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Hasil PGK bagi Guru Yang Aktif dalam Kegiatan MGMP Sosiologi

No Nama

Anggota 2014 2015 2016Nilai PKG Tahun KONVERSIHASIL Kategori PAK 1 Endang

D.Asmara 51 52 53 52/56 x 100 = 92,85 Amat Baik 125% 2 Ni’matus

Saidah 48 49 50 49/56 x 100 = 87,50 Baik 100% 3 Helma

Luthfiah 50 51 53 51/56 x 100 = 91,07 Amat Baik 125% 4 Sri Rusmini 50 52 53 51/56 x 100 = 91,07 Amat Baik 125% 5 Sulistyan-ingsih 45 46 49 47/56 x 100 = 83,92 Baik 100% 6 Sobariyah 49 50 51 50/56 x 100 = 89,28 Baik 100% 7 Helya Yunita D. 48 49 50 49/56 x 100 = 87,50 Baik 100%

(5)

Dari hasil penelitian yang dilakukan, beberapa temuan pada program kegiatan berdasarkan hasil observasi dan wawancara untuk program penunjang diantaranya: a. Untuk menambah pengetahuan umum,

guru lebih senang mengikuti program yang berhubungn dengan IT. Misalnya pemuatan media pembelajaran audio visual.

b. Sistem Informasi Manajemen/SIM lebih diminati Guru/anggota karena saat ini semua administrasi serba online, jadi guru berkeinginan penuh bila ngisi Dapodik atau Simpatika jadi bisa mandiri.

c. Kalender kegiatan setiap tahunnya tidak tuntas, hal ini pasti ada rencana kegiatan tidak terlaksana, kalau ada pelaksaannya tidak semua guru pas diizinkan mengikuti. Hal ini terlihat dari dokumentasi bahwa seharusnya MGMP Sosiologi dilaksnakan satu bulan sekali, dan dalam kalender kegiatan sudah dibuat triwulan tetap saja menjasi 4 bulan sekali, bahkan bisa per-semester saja dilaksanakannya MGMP yakni apabila menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dengan materi tentang bedah Standar Kelulusan (SKL).

d. Unsur Kamad, Pengawas, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), dan dari tenaga Sruktural Kankemenag Bagian Mapenda tidak pernah menawarkan untuk menjadi narasumber, kecuali diundang.

Dalam pelaksanaannya, program-program kegiatan apabila ditinjau dari tujuan dan peran MGMP Sosiologi, MGMP Sosiologi adalah suatu wadah yang strategis untuk meningkatkan kinerja guru dalam mencapai kompetensi guru (Paedagogi, Profesional, Kepribadian, Sosial). Tetapi melihat kenyataan dilapangan keberadaan MGMP Sosiologi dianggap beban tambahan, enggan aktif melaksanakan

program pengembangan MGMP.

a. Ditemukan pada tingkat Madrasah belum ada program MGMP Sosiologi, forum-forum kecil membahas hal-hal sifatnya insidentil, yang diperlukan saat itu saja. Selama ini diikuti baru Program MGMP Sosiologi KKM. Dan bila ada kegiatan pelaksanaannya belum terencana, terukur hasilnya, pembagian tugas dan fungsinya juga belum tersusun. Dan berdasarkan Wawancara dengan Pengurus terutama Ketua MGMP Sosiologi ditemukan bahwa penyusunan program juga masih jauh dari sempurna dan terkesan dianggap gampang. Akibatnya dari program yang kurang menarik anggota/guru jadi enggan, dan aktifnya guru hanya bila menjelang UNBK, Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Semester (PAS). Untuk mencari umpan balik dari guru Madrasah lain.

b. Hasil wawancara ditemukan bahwa Iplementasi RPP di setiap JTM selalu ada pergeseran Materi, hal ini jamak tetapi kalau sudah signifikan harus diganti RPP terebut. Banyaknya RPP di internet membuat guru malas membuat tulisan sendiri. Padahal hasil temuan banyak yang copy-paste RPP. Dan pada akhirnya tidak bisa dilaksanakan sesuai dengan RPP. Padahal RPP yang baik adalah RPP yang berganti di setiap tahunnya, RPP yang lama dianalisa dan yang sudah ditandai/coretan berarti sudah diimplementasikan minimal dipelajari sesuai dengan minggu efektif. c. Temuan selanjutnya berdasarkan hasil

wawancara ada guru yang memang merasa rugi bila tidak bertemu sesama guru/ serumpun dalam kurun waktu tertentu. Karena ingin shering dan bersilaturahmi karena merasa bertemu kolega bisa dibawa pengalamannya kepada teman sejawat di Madrasahnya masing-maing. Jadi ada unsur Ibadah dalam bekerjanya. Biar mengeluarkan

(6)

uang pribadi untuk ongkos dan narasumber tetapi tetap worted dengan pengeluaran untuk mengikuti Kegiatan Program-program MGMP Sosiologi yang bisa mendapatkan umpan balik dari teman yang se-mapel dalam hal bahan ajar, dan cara penyampaiannya (metode dan media).

d. Dari wawancara dengan ketua MGMP Sosiologi KKM 7, ditemukan belum ada Visi, Misi dan tujuan yang baru, selama ini berjalan sesuai kebutuhan yang memang harus dilaksanakan sehubungan tugas yang memang harus dikerjakan dalam rangka peningkatan kinerjanya.

Pembahasan

Manajemen MGMP Sosiologi dalam peningkatan kinerja guru Sosiologi Madrasah Aliyah pada KKM 7 di Jakarta Selatan sudah menerapkan fungsi-fungsi manajemen. Ketua dan pengurus MGMP Sosiologi KKM 7 sudah membuat Perencanaan program-program kegiatan dan mengkoordinir cara-cara pelaksanaan, yang dalam hal ini oleh anggota MGMP Sosiologi KKM 7 sesuai dengan kalender kegiatan yang disepakati oleh anggota MGMP Sosiologi KKM 7, setelah mendapat izin dari tempat tugas masing-masing di tingkat Madrasah. Dan juga sudah ada kontrol terhadap program-program yang belum terlaksana untuk bisa dilaksanakan semester berikutnya.

Perencanaan penting dilakukan dalam kegiatan manajemen yang telah melibatkan anggota MGMP Sosiologi yakni Guru mapel Sosiologi karena pengukuran keberhasilannya dapat digunakan untuk menilai keberhasilan suatu kegiatan manajemen serupa dalam rangka peningkatan kinerja. Selain hal tersebut pengukuran kinerja dapat digunakan untuk melakukan menyusun strategi dalam

langkah kepengurusan MGMP Sosiologi periode yang akan datang. Karena Pengukuran kinerja yang selama ini sering diterapkan adalah lebih menitik beratkan pada mengukur kinerja keuangan, tidak dapat menggambarkan kinerja Manajemen MGMP Sosiologi secara keseluruhan. Yang selama ini dilakukan Manajemen MGMP hanya pengukuran kinerja keuangan (contohnya Guru enggan datang, aktif dalam kegiatan program MGMP Sosiologi, karena mempermasalahkan dana sedangkan hasil belum tentu, karena tidak sungguh-sungguh dalam arti hanya menjalankan tugas dari kepala Madrasah), yang pada akhirnya hanya terdeteksi secara jangka pendek, tidak memperhitungkan secara jangka panjang bahwa manajemen MGMP Sosiologi bila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dengan diberikan payung hukum yang kuat maka kekuatan yang dimiliki MGMP Sosiologi dapat meningkatkan kinerja guru sosiologi dengan dahsyat.

Tentu perencanaan disini juga mempertimbangkan kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), pendukung (Opportnity), dan penghambat (Threeatment)/ SWOT karena bagaimana mungkin sebuat perencanaan bisa terlaksana dengan sempurna bila tidak mengetahui dan menganalisis tentang kekuatan internal dan eksternal. Faktor Internal merupakan bagian kekuatan dan kelemahan yang harus diperhitungkan dan dikendalikan dalam pelaksanaan program-program kegiatan MGMP sosiologi KKM. Juga dicari faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam program kegiatan yang bisa dikembangkan pada Masing-masing Madrasah dan bagaimana jalan keluar bila ada hambatan dalam pelaksanaanya (oleh Ketua dan Pengurus MGMP).

Faktor peluang dan daya dukung serta tantangan sebagai analisis eksternal dalam upaya peningkatan kinerja guru madrasah aliyah.Bagaimana eksistensi

(7)

MGMP sosiologi KKM 7 kedepannya harus lebih bermanfaat, bermartabat, dan akuntabilitas. Begitupun harus waspada terhadap kemajuan teknologi dan pesatnya peradaban dalam menyikapi materi sosiologi harus selalu diup-date terus menerus dan disinkronkan dengan kurikulum yang berlaku. Agar semua yang diusahakan dalam program kegiatan MGMP sosiologi bisa berdampak terhadap out come yakni nilai UN/UNBK sosiologi meningkat.

a. Perencanaan

Perencanaan program-program kegiatan MGMP Sosiologi Madrasah Aliyah pada KKM 7 di Jakarta Selatan pada prinsipnya sudah sesuai dengan ilmu manajemen yakni sudah menetapkan tujuan, menyusun strategi untuk mencapai tujuan, memilih ketua dan pengurus yang kompeten dan yakin sukses dalam upayanya meningkatkan kinerja guru Madrasah Aliyah. Tetapi perencanaan MGMP Sosiologi disini masih kurang mengakses aspirasi anggota MGMP Sosiologi secara lengkap karena kurangnya waktu dan dana.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan program-program kegiatan MGMP Sosiologi Madrasah Aliyah pada KKM 7 di Jakarta Selatan mengacu pada kalender kegiatan yang sudah tertuang dalam program jangka panjang dan program jangka pendek.Tentunya setelah melalui musyawarah bersama masalah teknisnya. Karena dalam Kalender kegiatan telah ada jadwal yang disepakati yang terbanyak hadir itu hari yang dimana diadakan MGMP Sosiologi.

Masalah dana/pembiayaan berjalannya program-program kegiatan MGMP Sosiologi telah ditangani oleh komite madrasah masing-masing. Agar guru bisa terus menghadiri dan berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan pada tingkat MGMP Sosiologi KKM. Jadi

konsekuensinya harus disepakati dahulu sesuai peraturan Madrasah bagaimana mekanisme pemberian izin keluar ketika Jam Tatap Muka (JTM) berlangsung hanya mengikuti MGMP Sosiologi.Untuk itu begitu rumitnya mengatur pertemuan MGMP Sosiologi tersebut, maka diharapkan harus dioptimalkan bila sudah berada dalam kegiatan berbagai acara MGMP Sosiologi.

Pepatah mengatakan “bopo polah anak

kepradah” dan “jerbasuki mowo beo” yang

artinya dalam berkegiatan apapun itu harus memakai biaya, dan bila polah/ bergerak ada yang direpotkan begitu juga berkegiatan dalam MGMP Sosilogi disini, pasti ada pihak penyelenggara direpotkan masalah tempat. Karena ternyata tempat pelaksanaan selalu berpindah-pindah di lingkungan tempat mengabdi guru anggota MGMP Sosiologi.

c. Hasil kinerja guru.

Guru yang aktif menikuti pelaksanaan program kegiatan MGMP Sosiologi dan mengimplementasikan pada tingkat satuan pendidikan sehari-hari dipastikan guru tersebut berkinerja tinggi dalam tupoksi percaya diri, professional (dapat melaksanakan Proses Pembelajaran, pembimbingan, tugas tambahan), dan nilai PKG tinggi. Hal ini terlihat dari nilai PKG bagi yang aktif mengikuti program kegiatan MGMP sosiologi dan mengimplementasikan di tingkat madrasah masing-masing sehingga berimbas kepada nilai UNBK meningkat 3% tiap tahunnya. Begitu juga bisa mempengaruhi teman sejawat yang belum aktif. Guru yang percaya diri dan yakin terlihat senang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) hingga bisa berpengaruh terhadap guru yang belum aktif (karena dalam posisi nyaman) sehingga guru tersebut bisa termotivasi keluar dari zona nyamannya.

Selain harus memenuhi 24 Jam Tatap Muka (JTM) yang bia bikurangi bila ada

(8)

tugas tambaha. Seperti Wakil Kepala, Guru BK (ada ketentuan jumlah Peserta didik yang dibimbing), Kepala Laboratorium dihitung 12 JTM, Dan pembimbing ekstra kurikuler dan sejenisnya masing-asing dihitung 2 JTM. Paling banyak bebab guru 40 JTM. Dan juga hasil Nilai PKG bila dikonversi pada Penilaian Angka Kredit (PAK) juga termasuk Kategori Baik dan Amat Baik. Serta setiap tahunnya Hasil PKG harus mengalami kenaikan, yang artinya ada keaikan kinerjnya. Hal tersebut semua bisa dilihat dari dasar Konversi Nilai Kinerja Hasil PKG ke Presentase Angka Kredit (PAK) sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel Konversi Nilai Hasil PKG

NILai Hasil PKG Kategori Presentase Angka Kredit 91 – 100 Amat Baik 125% 76 – 90 Baik 100% 61 – 75 Cukup 75% 51 – 60 Sedang 50% ≤ 50 Kurang 25%

Sumber: Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010: 36.

PKG untuk sub-unsur Pembelajaran memiliki nilai tertinggi 56 (14x4) dan nilai terendah 14 (14x1).Sedangkan nilai tertinggi untuk subunsur pembimbingan 68 (17x4), dan terendah 17 (17x1).NK : Nilai kinerja konversi, NPKG : Nilai Penilaian Kinerja Guru adalah nilai yang diberikan oleh penilai (golongan diatas setingkat dari yang dinilai) terhadap kinerja guru.

PKG sub-unsur pembelajaran NK= NPKG/56 x 100. Contoh bila seorang guru mendapat nilai 54 pada penilaian kinerjanya, maka (54/56) x 100 = 96,4 Nilai 96,4 masuk kategori 91-100, sehingga guru tersebut dapat dikategorikan memperoleh kategori “amat baik” (125%).

PKG Sub-unsur Pembimbingan NK=NPKG/68 x 100. Contoh bila seorang Guru BK mendapat skor 54 pada penilaian kinerjanya, maka (54/68) x 100= 79,4 masuk kategori 76-90, sehingga yang bersangkutan

dapat dikategorikan memperoleh kategori “baik” (100%).

d. Upaya-upaya.

Ketua dan pengurus MGMP Sosiologi KKM 7 mengatur dan menggali potensi guru sosiologi/anggota untuk menjalankan rencana yang telah direncanakan.Penyusun struktur periode kepengurusan. Membuat pembagian (job description) kerja berupa pembagian tugas dalam pelaksanaan program kegiatan Manajemen MGMP Sosiologi (Program jangka Panjang dan jangka pendek, dengan jangka pendek dilaksanakan selama dua semester) dan mengelompokkan jenis kegiatan, serta diatur jabatan(ketua yang menentukan setelah ditawarkan ke Guru), selanjutnya membuat bagan, delegasi wewenang.

Semua hambatan diatasi dengan jalan bermusyawarah untuk mufakat bersama dengan pihak-pihak terkait, antara Kamad, Komite, Ketua MGMP dan pengurus, serta guru sendiri.

Simpulan

Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen MGMP Sosiologi Madrasah Aliyah KKM 7 Jakarta Selatan relatif baik, hal ini dapat dilihat dari: pertama, adanya perencanaan jangka panjang dan jangkan pendek. Kedua, Pelaksanaan program sebagian sudah terlaksana dan pengembangan program-program serta trategi peningkatan kinerja guru dan dapat memberikan manfaat dan sumbangan bagi peningkatan mutu Madrasah Aliyah. Pelaksanaan Program jangka panjang dan program jangka dapat diimplementasikan pada tingkat satuan pendidikan masing-masing anggota MGMP Sosiologi seperti dalam pembelajaran sudah menggunakan media, metode yang dikemas dalam model pembelajaran yang diperoleh kegiatan MGMP yang berimbas pada terciptanya

(9)

pembelajaran yang bermutu dan efektif, hal ini karena meningkatnya pengetehuan dan keterampilan guru sehingga merubah sikap guru dan bervariatif dalam mengajar. Ketiga, hasil kinerja dimana setiap guru yang aktif dalam kegiatan MGMP memiliki nilai PKG yang baik. Dan keempat, upaya yang dilakukan ketua dan pengurus MGMP Sosiologi KKM 7 Jakarta Selatan dalam peningkatan kinerja guru Sosiologi dengan melaksanakan program rutin shering antar anggota dan juga mendatangkan narasumber yang kompeten, penetapan pengembangan kurikulum dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), penentuan Prota Materi, pembuatan analisis butir soal untuk menghadapi PAS, UAMBN, UNBK, membuat jadwal pelaksanaan Program kegiatan sesuai kalender kegiatan, mengadakan rencana pertemuan setiap bulan untuk mendiskusikan yang berkaitan dengan teknik proses pembelajaran dan pengembangan silabus, RPP, metode, media yang dikemas menjadi model pembelajaran, dan melakuan studi banding atau kunjungan ke Madrasah lain yang lebih berprestasi/ unggul.

Rekomendasi

Manajemen MGMP dalam peningkatan kinerja guru Madrasah Aliyah ada beberapa

rekomendasi untuk Kepala kemenag bagian Madrasah dan Pendidikan Agama (Mapenda) perlu dibuat kebijakan tentang MGMP Sosiologi yang jelas mekanismenya dan sarana prasarana yang memadai. Ketua dan Pengurus MGMP Sosiologi KKM 7 membuat Visi, Misi, Tujuan, Restra, Kalender kegiatan. Pengawas untuk selalu hadir dan bersedia menjadi narasumber agar memberikan suport kepada anggota MGMP. Komite Madrasah dapat berkontribusi akan keuangan dan sarana prasarana untuk memotivasi peningkatan kinerja guru Sosiologi yang pada akhirnya berimbas kepada peningkatan prestasi dan nilai US/UNBK peserta didik. Guru Mapel Sosiologi Madrasah Aliyah di Jakarta Selatan selalu aktif setiap kegiatan MGMP untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dalam hal ini Sertifikat MGMP-nya. Bagi Peneliti selanjutnya bisa menggunakan penelitian ini sebagai bahan rujukan perbendaharaan kata/pengertian, pemahaman tentang manajemen, Manajemen MGMP, Manajemen Pendidikan, Kinerja, kinerja guru, Madrasah Aliyah, serta program-program kegiatan beserta pengembangan dan pelaksanaannya dengan berbagai strategi dalam peningkatan kinerja guru yang mungkin bias menjadi bahan rujukan bagi penilitian yang sama.

Daftar Pustaka:

Agun Jaya Nusantara. (2012). Manajemen Peningkatan Mutu Guru dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pengembangan Program Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Disertasi: Sekolah Pascasarjana Uninus.

Center for continuous professional development/CPD. University of Cincinnati academic health center. h t t p : / / we b c e n t r a l . u c. e d u / - c p d _ online2).

c i nu s i a n . b l o g s p o t . c o. i d / 2 0 1 1 / 0 1 / konsepkinerja.html?m=1.www.http:// sambasalim.com).

Departemen Agama Republik Indonesia.

(2002). Al Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: CV. Ramlan Putra

Hasibuan, Malayu S.P. (1996). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT. Gunung Agung. h t t p : / / e l y h a m d a n . w o d p r e s s . com/2012/05/15/memberdayakan-MGMP/. http://info-data-gur u-ptk-blogspot. co.id/2016/05/6-poin-penting-Hasil-Revisi-Kurikulum-2013.html?m=1, image.www.kominfo.go.id. Ev https:// www.google.com/search?hl=in-ID8.Worpress.com

(10)

Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 250 Tahun 2015 Tentang Penetapan Pengurus MGMP Sosiologi Madrasah Aliyah Tingkat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Periode 2015-2020. Lampiran Permendiknas No. 35 Tahun

2010, tentang Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru Buku 5.

Lampiran Permendiknas No. 35 tahun 2010, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, 2016.

Manullang. M. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, Liberty, Yogyakarta. Moleong, Lexy. (2000). Metodologi

Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 253.

Muhammad, dkk. (2002). Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard, Menuju Organisasi Yang berfokus pada Strategi. PT. Sun Printing, Jakarta, 181 Mulyasa, E. (2014). Manajemen Berbasis

Sekolah, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Murni, Sylviana ,Verithzal Rivai (2008). Education Management, Jakarta.

Onlain.http://edukasi.kompasiana. com/2012/05/15/memberdayakan-mgmp/

Pedoman Pengelolaan Kegiatan dan Penilaian Kegiatan (2016). Pengembagan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

Pedoman Pengelolaan Kegiatan dan Penilaian Kegiatan Pengembagan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), dan angka kreditnya.

Peraturan Bersama Mendiknas dan KA BKN, No. 03/V/PB/2010, Nomor: 14 Tahun 2010, tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Permendiknas No. 38 Tahun 2010, tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru, 2016

Prabu, Anwar. Mangkunegoro. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Priyono, Onny S. (2001). Pemberdayaan Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Gramedia Pustaka: Jakarta.

S. Ruky Achmad (2006). Manajemen

Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta: Jakarta.

Sagala, Syaiful. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. Nimas Multima: Jakarta.

Sanusi, Achmad (2017). Kerangka Perjalanan Pemikiran Original melalui Proses belajar mengajar. Bandung.

Sanusi, Achmad. (2013). Kepemimpinan Pendidikan. Nuansa Cendekia Ujung Berung: Bandung.

Sanusi, Achmad. (2015). Sistem Nilai. Nuansa Cendekia: Bandung.

Strauss, Ansclm, Juliet Corbin. (1997). Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Prosedur, Tehnik, danTeori Grounded. PT. BinaIlmu: Surabaya.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

______. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif R&D. Bandung: Afabeta

______. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV Alfabeta.

______. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodhih. (2009). Metode Peneletian Pendidikan. Remaja Rosdakarya: Bandung

Suryadi, A., danTilaar, H.A.R. (2004). Analisis Kebijakan Pendidikan. Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Suryadi, Prawirosentono (2002), Kebijakan Kinerja Pegawai, BPFE, Gajah Mada, Yogyakarta.

Suyanto Bagong, Sutinah. (2005). Metode Penelitian Sosial. KencanaPrenada Media Group: Jakarta.

Sya’roni M. Yusuf. (2009). “Manajemen Pendidikan Pondok Pesantren Dan Pemanfaatan Teknologi Komputerdalam Peningkatan Pembelajaran”. Disertasi: Sekolah Pascasarjana Uninus

w w w. d o s e n p e n d i d i k a n . c o m / 1 8 - pengertian-manajemen-pendidikan-menurut-para-ahli-terlengkap/).

Yulma. (2015). “Strategi Dalam Pemberdayaan Guru Untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran “. Disertasi: Sekolah Pascasarjana Uninus

Gambar

Tabel Hasil PGK bagi Guru Yang Aktif  dalam Kegiatan MGMP Sosiologi
Tabel Konversi Nilai Hasil PKG NILai Hasil  PKG Kategori Presentase  Angka Kredit 91 – 100 Amat Baik 125% 76 – 90 Baik 100% 61 – 75 Cukup 75% 51 – 60 Sedang 50% ≤  50 Kurang 25%

Referensi

Dokumen terkait

Vježba se izvodi tako da se podižu kukovi u najvišu točku (slika 62) i nakon toga vraćaju u početni položaj. Početni stav za prednji upor s Slika 62. Prednji upor s

Tevina Mart merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang retail yang ada di Kecamatan Ukui, tepatnya di Desa Ukui 1. Tevina Mart beralamat di Simpang

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : Kewenangan Presiden dalam Pemberian Amnesti pada Kasus Baiq Nuril

Penting juga dilihat ulang k onteks politik yang hendak dijawab melalui “Dokumen Tenurial Lombok 2011” lalu, yaitu untuk mendorong advokasi kebijakan nasional, khususnya

menyembah suatu wilayah seperti hutan, maka mereka tidak akan melakukan penebangan hutan secara sporadis, sehingga menyebabkan hutan tersebut menjadi gundul dan pada akhirnya

Videotron sebagai media yang digunakan Humas Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah memberikan informasi yang benar dan wajar terkait pecapaian pembangunan Kabupaten

Subjek diberikan program latihan dengan dua metode lari aerobik yang berbeda. Pada Kelompok Perlakuan I diberikan pelatihan metode Latihan aerobik tanpa Beban, dan

(4) Sie hat mir gesagt, dass sie den Roman schon gelesen hat (habe/ hätte). Der Konjunktiv I kann in der indirekten Rede auch durch redeeinleitende Verben ersetzt werden. Zu