1. PENDAHULUAN
Laporan tentang proyek saya yang berjudul Grha Gitar Di Surabaya akan saya buka dengan membahas tentang Latar belakang dari proyek saya lalu diteruskan dengan membahas rumusan masalah, tujuan dan manfaat lalu sasaran proyek ini serta pengumpulan data.
Pada bab 2 saya akan memulai membahas tentang perancangan tapak yang meliputi lokasi serta alasan pemilihan lokasi lalu pengkajian tentang data kondisi lahan yang disertai dengan pembahasan tentang analisa urban berupa analisa tentang sirkulasi dan parkir, analisa tentang sirkulasi pedestrian, activity support, bentuk dan massa bangunan dan terakhir tentang open space setelah itu saya juga membahas tentang analisa tapak yang berisikan tentang pencapaian ke tapak, arah orientasi matahari dan pembayangan sekitar, lalu membahas tentang alasan penempatan entrances, view, dan vegetasi sekitar yang ada dalam kondisi eksisting, selain itu saya juga akan membahas tentang polusi dan kebisingan yang dapat terjadi di dalam site dan pada akhir bab 2 saya akan membahas hasil zoning pada site yang saya kaitkan dengan pemenuhan kriteria ruangan berdasarkan konsep desain saya.
Pada bab 3 saya akan mulai tentang deskripsi proyek saya dan di ikuti dengan program ruang yang telah terdesain lalu saya membahas tentang luasan ruang yang telah saya desain dalam proyek ini, setelah itu semua saya akan menuju pembahasan berikutnya yaitu rumusan tentang design intention saya yang diikuti dengan pembahasan tentang pendekatan desain, pendalaman desain, utilitas pada bangunan dan sistem struktur yang dipakai dalam proyek ini.
Pada bab 4, saya akan memberikan konklusi saya dan harapan kedepan saya dalam proyek saya ini yang nantinya akan saya teruskan dengan referensi, lampiran baik berupa data gambar maupun hasil interview saya yang saya serta dalam bentuk kontekstual
Sumber: India Study Channel: Opinion Poll : Which is your favourite musical instrument (2009).
Sumber: Music.co.uk forums:
What Is Your Favorite Instrument, (2008)
1.1 Latar Belakang.
Gitar adalah sebuah alat musik yang paling sering digunakan oleh banyak orang, dimulai dari para musisi profesional, pengemar musik, hingga pengamen jalanan. Salah satu alasan yang paling banyak mencuat adalah karena gitar adalah alat musik praktis, mudah dibawa dan dapat dimainkan dalam segala suasana.
Dibandingkan dengan alat musik lainnya, gitar memang lebih diminati contohnya terlihat dalam beberapa polling yang dilakukan oleh masyarakat menggunakan media internet.
Gambar 1.1 Hasil Polling Dari Internet
Dalam kedua polling tersebut, suara yang nyatakan bahwa intrumen yang paling banyak diminati pada situs Music.co.uk forums adalah drum sebanyak 48%
dan gitar diposisi kedua dengan perolehan suara 37% dan sisa perolehan suara lainnya diperoleh oleh biola dengan perolehan suara sebanyak 3%, Cello dengan perolehan suara 7% dan clarinet sebanyak 3%. Sedangkan menurut www.indiastudychannel.com, alat musik gitar berada di posisi pertama dengan jumlah suara 38% dan biola pada posisi kedua dengan jumlah suara 28%
sedangkan drum dan piano berada di posisi yang sama dengan perolehan suara 14% kesimpulan dari kedua polling ini adalah jika dibandingkan dengan alat musik lain yang biasa dimainkan oleh persorangan, alat musik gitar termasuk selalu mempunyai banyak peminatnya dan selalu menjadi favorit banyak orang.
Gambar 1.2 Gitar Hatittie Bard
Gambar 1.3 Setar Persia
kemunculan gitar pertama berada di Spanyol namun alat musik gitar sudah ada sejak sekitar 5000 tahun lalu, berasal dari asia tengah dan India alat musik gitar mempunyai relasi jauh dengan instrumen musik lain seperti tambur, setar dan sitar India. Representrasi alat musik gitar yang paling tua yang pernah ditemukan berumur 3,300 tahun lalu berupa gambar gitar Hittite bard.
sumber : Wikipedia, the free encyclopedia: Guitar. (2008)
Nama gitar dalam bahasa Indonesia adalah pengadopsian dari bahasa Inggris, Guitar, yang berasal dari bahasa Spanyol, Guitarra. Guitarra adalah nama yang diperoleh dari gabungan dari Qitara yang berasal dari bahasa Arabik Andalusia dan Chitara dari bahasa latin yang jika tilik ulang berasal dari bahasa Yunani Kithara, sebuah alat yang mempunyai relasi dengan Sihtar yang berasal pada jaman Persia tua, dan sithar sendiri mempunyai relasi dengan Sitar, alat musik dari india.
sumber : Wikipedia, the free encyclopedia: Guitar. (2008)
Gitar pada jaman dahulu tidak mempunyai ukuran baku sehingga bentuk gitar satu dengan gitar yang lain berubah – ubah, dampak yang dihasilkan dari hal ini adalah kemunculan beragam alat musik yang mirip dengan alat musik gitar, baik dari segi desain, bentuk hingga cara memainkan. Antonio De Torres Jurado
adalah seorang luthier yang telah membuat dan menetapkan satu ukuran baku sebuah gitar.
sumber : Wikipedia, the free encyclopedia: Guitar. (2008)
Dari awal sejarah perkembangan musik gitar hingga perkembangan gitar terkini dengan kemunculan gitar elektrik, alat musik gitar terus berevolusi sesuai dengan perkembangan musik dunia, alat musik gitar juga telah menjadi sebuah kultur populer di dunia, dan Pencinta alat musik ini juga tidak pernah berkurang karena alat musik ini mudah dimainkan disegala suasana, praktis dan ringan.
Musisi – musisi terkenal dunia menggunakan alat musik gitar baik akustik maupun elektrik untuk mengeksperesikan seni musik dan kepiawaian mereka dalam bermain gitar , sebutlah Mick Jager dan Keith Richard dari The Rolling Stones, John Lennon dan Sir Paul McCarthy dari The Beatles, Jimi Hendrix, B.B King, Eric Clapton, Django Reindhart, Andres Segovia adalah
Gambar 1.4 Antonio De Torres Jurado
Gambar 1.5 Musisi Dunia Pengguna Gitar ( ki-ka : The Rolling Stones, the Beatles, Jimi Hendrix )
Sumber: Influences of the Rolling Stones (2009)
musisi dunia yang tidak perlu diragukan lagi kepiawaiannya dalam memainkan alat musik gitar.
Penggemar dan pemain alat musik gitar di Indonesia juga tidak kalah banyak, sebutlah nama – nama seperti, Eet Sjahranie gitaris EdanE, Ian Antono gitaris Godbless dan Gong 2000, Andy Tielman, gitaris asal surabaya yang pernah mengadakan konser didepan Ratu Inggris, Queen Elizabeth, I Wayan Balawan, gitaris asal Bali yang telah diakui dunia akan kepiawaiannya bermain gitar menggunakan tehnik ketukan delapan jari, Abdee Negara gitaris grup band Slank, Dewa Budjana gitaris Gigi Band hingga Presiden Republik Indonesia yang keenam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga salah satu pencinta alat musik gitar.
Sumber :Situs Web Resmi Presiden Republik Indonesia (2009).
Kecintaan masyarakat Indonesia dengan alat musik ini membuat munculnya beragam lapangan kerja baru, salah satunya adalah jasa pembuatan gitar oleh luthier lokal yang mengadalkan kualitas gitar yang baik dengan harga lebih murah dari pada gitar pabrik dan suara yang dihasilkan oleh luthier lokal juga tidak kalah bagusnya dengan Gitar Import, sebutlah nama luthier seperti Engkos dari Reborn Guitar ( Surabaya, Jawa Timur ), Julius Salaka Dari Stephallen Guitar ( Sidoarjo, Jawa timur ), Gilles De Neve dengan AGL Guitar ( Bandung, Jawa Barat ) dan masih banyak lagi.
Gambar 1.6 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan gitar buatan Stephallen Guitar , Sidoarjo
Namun sayang menurut Engkos, seorang pengerajin Gitar yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur, pengerajin gitar Indonesia masih belum banyak Berkembang, dan masih dapat dihitung dengan jari ( Sumber :Koran Tempo , 28 . 05 . 2006 ). Walaupun begitu tidak jarang para pemesan gitar juga berasal dari daerah lain seperti Sulawesi, Sumatra dan Nusa Tenggara dan selain para gitaris dan para kaum hobbiest lokal, para gitaris luar negeri terkadang juga memesan gitar dari luthier lokal Indonesia hal ini karena kualitas gitar yang baik dan harga yang lebih murah.
Sumber Rolling Stone : 36 Guitar Heroes, edisi 39, juli 2008
Selain kurangnya wawasan tentang gitar, perbedaan penamaan tumbuhan dalam bahasa inggris dengan penamaan tumbuhan dengan nama yang diketahui oleh para produsen kayu menjadi kendala lain, seperti kayu Rosewood lebih dikenal dengan nama kayu Sonokeling, Kayu Mahogany biasa dikenal sebagai kayu Mahoni, Kayu Nyatoh biasa disebut kayu nato, kayu Ash lebih dikenal dengan nama Kayu Sungkai, kayu Spruce lebih dikenal dengan jenis kayu Pinus dan seterusnya selain itu skill kemampuan, hingga peralatan yang memadai dalam pembuatan gitar adalah hal teknis yang menghambat seseorang untuk menjadi luthier, selain itu Gitar buatan luthier dibuat khusus untuk perseorangan sehingga tidak semua lapisan masyarakat mengetahui tentang adanya Jasa ini, faktor penting lainnya adalah hubungan antara gitaris, dan luthier hanya sebatas
Gambar 1.7 Gitaris Indonesia ( ki – ka ) : Abdee Negara ( Slank) Dewa Budjana ( Gigi ), Ian Antono ( Godbless, Gong 2000 ), Eros ( Sheila on 7 ), Eet
Sjarahnie ( EdanE ) Piyu ( Padi )
konsumen dan Produsen. Secara umum gitaris – gitaris Indonesia baik para musisi profesional hingga para murid yang baru belajar bermain musik masih terpecah – pecah dan hubungan antara luthier, Gitaris, dan Masyarakat awam masih tersegmen, masing – masing golongan mengurusi kepentingan mereka masing masing.
Keinginan untuk membuat sebuah tempat komunitas sudah direalisasikan dalam bentuk pembentukan forum – forum menggunakan fasilitas dunia maya atau internet, seperti www.musisi.com, dimana berbagai jenis alat musik didiskusikan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dimulai dari perawatan, pembuatan, hingga tehnik permainan alat musik. Hal serupa juga telah disampaikan oleh I Wayan Balawan pada harian Kompas, bahwa ia sedang membangun sebuah Music and Cultural Center sebagai wadah komunitas yang ingin mengenal lebih jauh tentang teknik permainan gitar, seni tari Bali dan alat musik gamelan.
Gambar 1.8 Artikel dari Koran
( Sumber : Koran Harian Kompas. Senin , 16 febuari 2009)
Dari semua ini dapat disimpulkan bahwa antusiasme masyarakat Indonesia terhadap alat musik gitar sudah besar namun kurang ditunjang oleh fasilitas yang memadai, oleh karena itu perlu diadakannya suatu komunitas yang dapat menampung semua aktivitas para pencinta alat musik gitar, agar para luthier dapat “menelurkan” suatu lapangan kerja baru, desain gitar baru dan juga berinteraksi secara luas dengan gitaris maupun masyarakat awam yang tertarik dengan alat musik gitar, agar para musisi profesional maupun yang sedang belajar alat musik gitar bisa lebih mengembangkan kemampuan mereka dalam satu komunitas gitaris selain itu bagi masyarakat awam yang baru mengenal alat musik gitar dan ingin mengetahui lebih dalam lagi dapat belajar hingga melakukan pemesanan gitar pada luthier.
1.2 Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dideskripsikan permasalahan sebagai berikut :
Bagaimana mendesain suatu tempat yang berguna sebagai tempat fasilitator bagi para luthier, Musisi, hingga masyarakat awam untuk berinteraksi satu sama lain, sebuah fasilitas yang mampu menyediakan sarana edukasi, pemberian informasi, tempat jual – beli hingga sarana presentasi kesenian yang baik yang ditunjang oleh fasilitas ruang yang baik secara akustik maupun secara audio namun tidak mengganggu ketenangan atau merugikan warga sekitar selain itu tempat fasilitator ini juga harus mampu menampilkan segala kelebihan baik dalam ekspresi maupun karakter alat musik gitar.
Permasalahan tersebut menyebabkan fasilitas ini harus bisa menghadirkan suatu suasana yang edukatif, interaktif, aman dan nyaman bagi para pengguna gedung, bagi para pengunjung dan masyarakat sekitar.
1.3 Tujuan.
Proyek Grha Gitar di Surabaya ini bertujuan :
• Pemberian sarana edukasi baru tentang alat musik gitar di Surabaya dan sekitarnya untuk seluruh lapisan masyarakat Surabaya khususnya dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya.
• Pemberian Suatu lapangan kerja baru bagi masyarakat Surabaya, sebagai guru les gitar, hingga pembuat gitar / luthier baru, atau sebagai pihak lain yang dapat mendukung aktivitas didalam site.
• Pengadaan suatu komunitas bersama agar para musisi, luthier dan masyarakat awam dapat saling berinteraksi satu sama lain dan tidak terpecah – pecah seperti saat sekarang.
• Pengadaan suatu pusat (sentral ) jual – beli alat musik di Surabaya.
1.4 Manfaat
Manfaat dari proyek Grha Gitar di Surabaya ini adalah : Bagi masyarakat yang membutuhkan sarana edukasi :
• Mendapatkan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alat musik gitar mulai dari cara pembuatan gitar yang baik dan berkualitas, cara dan tehnik bermain gitar yang baik hingga bertukar informasi dengan gitaris profesional.
Bagi masyarakat yang membutuhkan lapangan kerja :
• Mendapatkan sarana pengajaran tentang dasar tehnik pembuatan gitar (berlangsung pada sarana edukasi) setelah dinilai terkualifikasi dapat menjadi asisten luthier atau membuka usaha sendiri baik didalam site yang telah disediakan atau diluar site.
Bagi masyarakat yang membutuhkan rekreasi :
• Mendapatkan sarana rekreasi berupa galeri yang menampilkan beragam jenis gitar dari semua produsen gitar yang ada di dunia, baik gitar yang pernah digunakan oleh para gitaris dunia maupun gitaris Indonesia atau gitar – gitar lama berkualitas baik yang biasa dicari oleh para kolektor sebagai koleksi, selain gitar “bekas” didalam galeri tersebut ditampilkan gitar – gitar unik yang pernah diciptakan
di dunia. Gitar – gitar tersebut dapat berupa replika ataupun gitar yang asli.
• Mendengarkan konser, melakukan pertunjukan konser yang dapat ditujukan untuk private atau untuk umum.
• Berbelanja alat musik gitar, aksesoris gitar, hingga pakaian dan perlengkapan lainnya.
• Menikmati konser sambil menikmati makanan dan minuman di restoran yang telah disediakan didalam proyek ini.
Bagi Pemerintah kota Surabaya :
• Mendapatkan sarana pariwisata baru bagi kota Surabaya, sehingga diharapkan dapat menarik turis lokal maupun internasional untuk datang berkunjung ke Surabaya, selain mampu meningkatkan devisa negara, APBD kota Surabaya juga ikut dapat meningkat.
1.5 Sasaran / lingkup Pelayanan Sasaran proyek ini adalah :
• para masyarakat awam yang ingin memperoleh sebuah edukasi tambahan baru tentang alat musik gitar, dimulai dari proses awal hingga proses akhir pembuatan gitar hingga teknik permainan alat musik gitar.
• Bagi masyarakat yang membutuhkan suasana baru untuk menikmati hiburan dapat menikmati konser yang diadakan oleh para musisi idola mereka, baik dari sekitar panggung maupun sambil menikmati makanan di restoran di sekitar panggung.
• Bagi masyarakat awam yang ingin mengenal alat musik gitar lebih jauh dapat masuk kedalam gallery gitar, dan melihat sejarah alat musik gitar dan berbagai memorabilia milik gitaris Indonesia hingga gitaris Internasional, selain itu juga disediakan gallery gitar koleksi buatan produsen gitar Internasional dan nasional.
• Bagi masyarakat sekitar, proyek ini dapat menciptakan suatu lapangan kerja baru bagi mereka yang membutuhkan serta menjadi landmark daerah tersebut.
1.6 Teknik Pengumpulan Data
Metodologi pengumpulan data diperoleh melalui studi literatur, studi komparatif, studi lapangan dan wawancara.
• Studi Literatur.
Studi literatur yang dilakukan pada proyek ini berasal dari buku- buku, majalah, brosur, situs internet dan kamus yang berhubungan dengan pembuatan, produksi alat musik gitar. Data - data yang dicari adalah data mengenai karakteristik kayu, proses pembuatan gitar, suara yang dihasilkan dari berbagai jenis gitar dan material yang digunakan untuk pembuatan gitar.
• Studi komparatif.
Studi komparatif dilakukan di beberapa fasilitas yang berhubungan dengan produksi gitar yang nanti digunakan untuk menunjang proses desain.
• Studi Lapangan.
Pengamatan langsung di lapangan, yang bertujuan untuk mengetahui secara langsung kebutuhan ruang yang dibutuhkan untuk memproduksi gitar, luasan yang dibutuhkan dalam proyek ini, dan keadaan lahan yang sebenarnya, mengetahui potensi apa saja bisa dimanfaatkan dan mengetahui permasalahan yang harus dipecahkan dalam proses desain.
• Wawancara.
Wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak yang berwenang yang mampu memberikan informasi yang berhubungan dengan proyek ini.