• Tidak ada hasil yang ditemukan

mankeuint inflasi suku bunga dan nilai2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "mankeuint inflasi suku bunga dan nilai2"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA

HUBUNGAN ANTARA

INFLASI, SUKU BUNGA DAN

INFLASI, SUKU BUNGA DAN

NILAI TUKAR

NILAI TUKAR

(2)

Pada saat laju inflasi sebuah negara naik

relatif terhadap laju inflasi negara lain, maka deman atas valutanya menurun karena exportnya menurun (menyusul naiknya harga).

Selain itu konsumen dan perusahaan

dalam negara yang memiliki inflasi tinggi cenderung meningkatkan konsumsi

import mereka.

Kedua tekanan ini menciptakan

(3)

Teori Paritas Daya Beli

Teori Paritas Daya Beli

(Purchasing power parity)

(Purchasing power parity)

• Teori paritas daya beli berfokus pada

hubungan inflasi dan nilai tukar. Teori ini menyatakan bahwa nilai tukar

akan menyesuaikan diri dari waktu ke waktu untuk mencerminkan

selisih inflasi antara dua negara.

• Ada beberapa bentuk teori PPP

(4)

Bentuk absolut

Bentuk absolut

Menyatakan bahwa harga dari

produk-produk yang sama di dua

negara yang berbeda seharusnya

sama jika diukur memakai valuta

yang sama.

Jika terdapat pebedaan harga maka

akan terjadi perubahan permintaan

sehingga harga yang satu akan

(5)

contoh

contoh

• Produk yang sama dibuat oleh amerika dan inggris.

• Harga di Inggris lebih rendah jika diukur memakai valuta yang sama, maka permintaan produk tersebut akan meningkat di Inggris dan

menurun di Amerika.

• Pada akhirnya akan mendorong harga produk pada tingkat yang sama.

(6)

Bentuk Relatif

Bentuk Relatif

Bentuk ini memperhitungkan

ketidak sempurnaan pasar seperti

biaya transportasi, tarif, kuota.

Karena ketidak sempurnaan pasar,

harga dari produk-produk yang

sama di negara-negara yang

berbeda bisa jadi tidak sama

(7)

Latar Belakang Teori PPP

Latar Belakang Teori PPP

• Jika 2 negara menghasilkan produk

yang saling mensubstitusi, permintaan produk berubah jika laju inflasi

berbeda.

• Contoh bila harga di AS meningkat 9 %

sementara di Inggris 5 % , akan menyebabkan AS meningkatkan importnya dari Inggris.

• Konsumen Inggris akanmenurunkan

(8)

Seterusnya akan mendorong pound untuk

naik.

Perpindahan konsumsi dari AS ke Inggris

akan terus terjadi sampai nilai pound

mengalami apresiasi. Sampai ke tingkat harga untuk produk inggris oleh

konsumen AS mendekati sama dengan harga produk yang sebanding dengan yang dibuat AS. Dan sebaliknya.

Besarnya apresiasi pound untuk mencapai

(9)

Derivasi Paritas Daya Beli

Derivasi Paritas Daya Beli

Index harga domestik = h

Index harga negara lain=f

Laju inflasi = Ih

Laju inflasi negara lain = If

(10)

Index harga barang domestik :

Ph = (1 + I h )

Index harga di negara lain (Pf) berubah

karena inflasi di negara tersebut :

Pf = ( 1 + I f )

(11)

Jika Ih < If dan nilai tukar tidak berubah,

maka daya beli atas produk domestik lebih besar dari pada daya beli atas

produk luar negeri. Dalam hal ini PPP juga tidak ada.

Teor PPP menyiratkan bahwa nilai tukar

tidak akan tetap konstan, tetapi akan menyesuaikan diri untuk

mempertahankan varitas daya beli.

Index harga luar negeri dari persfektif

konsumen domestik :

(12)

Ef mewakili % perubahan dalam nilai

valas ybs. Menurut teori varitas %

perubahan nilai valas (ef) harus

berubah untuk mempertahankan

paritas dalam index harga yang baru

dari kedua negara.

Pf (1+ if )(1+ef)= Ph (1 +ih)

(1+ef)= Ph (1+ih)/Pf(1+if)

Ef = ((Ph(1+ih)/Pf(1+if))-1

Karena Ph=Pf (index harga awal

diasumsikan sama di kedua negara)

(13)

contoh

contoh

• Nilai tukar awal berada pada kondisi

ekuilibrium. Kemudian valuta

domestik mengalami inflasi 5 %

sementara negara lain mengalami inflasi 3 %.

• Menurut teori PPP nilai valas tersebut

akan mengalami penyesuaian sbb:

• Ef = ((1+ih)/(1+if))-1

(14)

Artinya valas harus mengalami

apresiasi sebesar 1,94 % sebagai reaksi

tehaap tingginya inflasi di negara itu

relatif terhadap negara lain.

Contoh 2 :

Nilai tukar awal berada dalam kondisi

ekuilibrium.

Negara asal mengalami inflasi 4 %

Negara lain mengalami inflasi 7 %

Maka valas akan mengalami

(15)

Ef =((1+0,04)/(1+0,07))-1

= - 0,028

= - 2,8 %

Artinya bahwa valas yang dimaksud

harus mengalami depresiasi 2,8%

sebagai reaksi terhadap tingginya

inflasi di negara asing terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dolar Amerika/Rupiah (US$/Rp), Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di

Apakah tingkat suku bunga, laju inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan pada harga saham PT.. Apakah tingkat

Desain penelitian yang digunakan adalah asosiatif guna mengetahui hubungan dan pengaruh variabel inflasi, tingkat suku bunga, kurs, harga minyak dunia dan harga emas

Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi penggunaan data suku bunga, inflasi, serta kurs Rupiah terhadap negara Amerika, Inggris, dan jepang3. Alat bantu yang digunakan

Jadi dapat disimpulkan bahwa inflasi yang tinggi akan menjatuhkan harga saham di pasar, sementara inflasi yang sangat rendah akan berakibat pertumbuhan ekonomi menjadi sangat

Meskipun dari temuan ini menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan kredit konsumsi di Sulawesi Selatan, namun apabila inflasi

Semakin tinggi beta maka permintaan terhadap saham perusahaan itu semakin menurun, sehingga permintaan yang rendah mengimplikasikan peningkatan yang rendah dalam harga

iv ABTRAK Tujuan pada penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar rupiah terhadap indeks harga saham gabungan di bursa efek