• Tidak ada hasil yang ditemukan

POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C.45 UNTUK PENENTUAN TINGKAT RESIKO PENYAKIT GERD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C.45 UNTUK PENENTUAN TINGKAT RESIKO PENYAKIT GERD"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

96 L LP P2 2M M S ST TM MI IK K N NU UR RD DI IN N H HA AM MZ ZA AH H J JA AM MB BI I

POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C.45 UNTUK PENENTUAN TINGKAT RESIKO PENYAKIT GERD

Sukma Puspitorini 1 , Reny Wahyuning Astuti 2 , Cyntia Rivatunisa 3

123

Program Studi Teknik Informatika, STMIK Nurdin Hamzah, Jambi E-mail:

1

[email protected],

2

[email protected],

3

[email protected]

Abstract - Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) is a disorder in which the contents of the stomach reflux repeatedly into the esophagus (esophagus), which causes symptoms and or complications that, interfere. The purpose of this study was to determine the level of risk of GERD in respondents based on diet, lifestyle, and perceived symptoms. The method used in this study is a decision tree with the C.45 algorithm. To make a decision tree WEKA tools are used, where data obtained from the results of a questionnaire distributed to 51 respondents to determine diet and lifestyle, then to predict the risk level of GERD a web-based decision support system was built using the Php programming language and the MySQL database. The input needs consist of respondent data input, questionnaire question data input, news data input, and training data input, with process requirements that include respondent data processing, questionnaire question data processing, news data processing, questionnaire data processing, and reporting process, which will produce training data output reports by gender, training data reports by date and prediction results. This study resulted in a design of a decision support system to determine the risk level of GERD that can help medical staff aware and educate the public to recognize early symptoms of GERD disease and to help general practitioners advise patients with GERD.

Keywords : Algoritma C45;Decision Support System;GERD;Web;Weka.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pencernaan makanan adalah proses mengolah makanan dalam saluran cerna, dimana makanan akan diubah menjadi bentuk akhir yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh dinding saluran cerna.

Gangguan pada saluran pencernaan merupakan masalah yang sering ditemui pada pusat pelayanan kesehatan. Perilaku gaya hidup dan pola makan dapat menyebabkan timbulnya gangguan saluran cerna ini. Menurut Suzanna Ndraha (2014) GERD adalah suatu kondisi patologis dimana sejumlah isi lambung berbalik (refluks) ke esofagus melebihi jumlah normal, dan menimbulkan berbagai keluhan seperti heartburn (rasa terbakar di dada yang kadang disertai rasa nyeri yang pedih) dan gejala-gejala lain seperti regurgitasi (rasa asam dan pahit di lidah), (Ekawardana dkk, 2017).

Pada umumnya, penyakit yang terkait dengan asam lambung selalu dibahas sebagai dispepsia atau maag. Padahal GERD adalah penyakit kronik yang bisa mengakibatkan kanker kerongkongan karena asam lambung bisa naik dan mengakibatkan perlukaan di kerongkongan. GERD yang tidak dapat diterapi dengan baik yang dapat menyebabkan terjadinya esofagistis (peradangan tenggorokan) yang dapat memicu penyempitan kerongkongan, pendarahan kerongkongan dan kondisi yang disebut Barrett's esophagus yaitu pembentukan jaringan pada dinding kerongkongan. Jika hal ini terjadi, perjalanan penyakit ini berhubungan dengan kanker

kerongkongan. Prevalensi terjadi GERD dan komplikasinya termasuk rendah untuk negara-negara Asia dibandingkan negara-negara barat. Namun, ini tidak berarti GERD dapat diabaikan begitu saja mengingat jika refluks sering terjadi dan tidak tertangani dengan baik yang dapat dilakukan pada memicu terjadinya kanker esofagus (Puspitorini, 2014).

Faktor pola makan seperti kebiasaan mengonsumsi makanan yang digoreng dan pedas, dapat menjadi faktor risiko seseorang terkena GERD. Apalagi orang Indonesia dikenal sangat menyukai gorengan. Kegemukkan dan perilaku seperti merokok, makan terlalu kenyang, dan makan diselingi minum juga merupakan gaya hidup yang dapat menjadi faktor pencetus GERD (Puspitorini, 2014).

Perlu adanya sebuah sistem pendukung keputusan sebagai alat komunikasi sederhana yang di-implementasikan di sebuah Webite untuk mengedukasi masyarakat tentang penyakit GERD yang kerap disepelekan, untuk membantu tenaga medis menyadarkan masyarakat tentang tinggi rendahnya risiko terkena penyakit GERD kedepannya akibat pola makan dan gaya hidup yang buruk dan untuk membantu dokter umum untuk memberikan advise atau saran kepada pasien GERD.

1.2. Rumusan Masalah

“Bagaimana Membangun Sistem Pendukung

Keputusan untuk menentukan Tingkat Risiko

(2)

LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI 97 Penyakit Gastroesfageal Reflux Disease (GERD)

Dengan Algoritma C45?”.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Tingkat Risiko Penyakit Gastroesfageal Reflux Disease (GERD) Dengan Algoritma C.45 Ini Mengambil Studi Kasus Di Rumah Sakit Baiturahim.

2. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Tingkat Risiko Penyakit Gastroesfageal Reflux Disease (GERD) Dengan Algoritma C.45 ini Didasarkan pada Pola Makan dan Gaya Hidup.

3. Sistem Pendukung Keputusan Ini Menggunakan Metode Algoritma C.45.

4. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Tingkat Risiko Penyakit Gastroesfageal Reflux Disease (GERD) Dengan Algoritma C.45 Dibangun Dengan Menggunakan Tools Aplikasi Weka Dan Perancangan Sistem Yang Berbasis Web Dan Database Mysql.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian Ini adalah Untuk Membangun Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Tingkat Risiko Penyakit Gastroesfageal Reflux Disease (GERD) Menggunakan Algoritma C.45.

1.5. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat di peroleh dari penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengedukasi masyarakat tentang penyakit GERD yang kerap disepelekan.

2. Untuk membantu tenaga medis menyadarkan masyarakat tentang tinggi rendah nya risiko terkena penyakit GERD kedepannya akibat pola makan dan gaya hidup yang buruk.

3. Untuk membantu dokter umum untuk memberikan advise atau saran kepada pasien GERD.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sistem

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah system terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem (Kadir, 2014:61).

Menurut Gordon B. Davis (1992), sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan, dengan kata lain bahwa suatu sistem bukanlah merupakan suatu perangkat unsur-unsur yang dapat diidentifikasikan sebagai kebersamaan yang menyatu disebabkan tujuan atau sasaran yang sama (Sunyoto, 2014:32).

2.2. Definisi Keputusan

Keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematik terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor- faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan (Yunitarini, 2013:1).

Keputusan merupakan aktifitas utama manajemen yang sangat menentukan keberadaan suatu organisasi. Kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat berakibat fatal terhadap suatu organisasi. Karena aktifitas ini sangat penting, maka para ahli manajemen senantiasa mencari sistem, metode dan teknologi yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan tersebut (Eniyati & Santi, 2013:2).

Keputusan merupakan proses kesadaran manusia terhadap fenomena individual maupun soial berdasarkan kejadian faktual dan nilai pemikiran, yang mencakup aktivitas perilaku pemilihan satu atau beberapa alternatif, sebagai jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dihadapi (Louis & Arita, 2017:2).

2.3. Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah sistem informasi bebasis komputer yang berfungsi memandu pembuat keputusan para manajer pada sebuah entitas (bias berupa perusahaan, organisasi dan instansi pemerintah).

SPK membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang tidak dapat dipecahkan dengan informasi yang lengkap sehingga masih memerlikan pertimbangan-pertimbangan manusia (Winarto, 2017:401).

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambilan keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model- model yang tersedia (Furnawan & Pratama, 2017:2).

2.4. Definisi Web

Web merupakan bagian yang tidak terpisahkan saat ini dengan teknologi internet.

Kepopuleran internet saat ini tidak terlepas dari

(3)

98 L LP P2 2M M S ST TM MI IK K N NU UR RD DI IN N H HA AM MZ ZA AH H J JA AM MB BI I peran website, karena kemampuannya dalam

menyebarkan informasi dan bagian format, baik dalam format teks, gambar, video, suara, bahkan multimedia, disamping itu berkembang, sehingga peran website saat ini betul-betul dibutuhkan oleh semua pihak (Yuhefizar, 2013).

Website merupakan sebuah halaman berisi informasi yang dapat dilihat jika komputer terkoneksi dengan internet. Dengan adanya website, semua orang di dunia bisa mendapatkan dan mengelola informasi dengan berbagai sumber yang tersedia di internet. website sendiri saat ini bisa memuat berbagai macam media, mulai dari teks, gambar, suara bahkan video (Wahana, 2014).

World Wide Web atau lebih sering dikenal sebagai Web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet) (Ardhana, 2014:3).

2.5. Definisi GERD

Menurut Suzanna Ndraha (2014) GERD adalah suatu kondisi patologis dimana sejumlah isi lambung berbalik (refluks) ke esofagus melebihi jumlah normal, dan menimbulkan berbagai keluhan seperti heartburn (rasa terbakar di dada yang kadang disertai rasa nyeri yang pedih) dan gejala-gejala lain seperti regurgitasi (rasa asam dan pahit di lidah), (Ekawardana dkk, 2017).

Menurut Susanto (2002) Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) didefinisikan sebagai suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks kandungan lambung ke dalam esophagus yang menimbulkan berbagai gejala yang menganggu (troublesome) di esophagus maupun ekstra esophagus dan atau komplikasi.

Gastroesofageal Reflux Disease (GERD) merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi (esofagus) kelainan yang menyebabkan cairan lambung mengalir balik (reflux) ke kerongkongan dan cenderung menyerupai rasa panas di dalam dadanya, kadang-kadang dengan menggunakan rasa (Puspitorini, 2014).

2.6. Definisi Data Mining

Data mining adalah proses menemukan pengetahuan yang menarik, seperti asosiasi, pola, perubahan, struktur yang signifikan dan anomali, dari sejumlah besar data yang disimpan dalam database atau gudang data atau repositori informasi lainnya. Telah banyak digunakan dalam beberapa tahun terakhir karena ketersediaan data dalam jumlah besar dalam bentuk elektronik, dan ada kebutuhan untuk mengubah data tersebut menjadi informasi yang berguna dan pengetahuan untuk aplikasi yang besar. Aplikasi ini ditemukan di

bidang-bidang seperti Artificial Intelligence, Machine Learning, Analisis Pasar, Statistik dan Sistem Database, Manajemen Bisnis dan Pendukung Keputusan (Sugara dkk, 2018).

Data mining adalah proses mempekerjakan satu atau lebih teknik machine learning untuk menganalisis dan mengekstraksi knowledge secara otomatis. Penggunaan data mining memiliki tujuan untuk mengetahui pola universal dari data-data yang ada. Dalam menghasilkan suatu knowledge dari pola yang ada, diperlukan penerapan metode scientific yang disebut dengan Knowledge Discovery in Database (KDD) (Jayawardanu dan Hansun, 2015:2).

2.7. Pohon Keputusan

Pohon Keputusan merupakan salah satu teknik yang terkenal dalam penambangan data dan merupakan salah satu metode yang populer dalam menentukan suatu kasus. Hal ini karena metode ini tidak memerhukan proses pengelolaan pengetahuan yang lebih dulu dan dapat diselesaikan dengan masalah-kasus yang memiliki dimensi besar, (Widodo dkk, 2013:21).

Decision tree menggunakan struktur data tree sebagai model dalam proses penentuan kelas dari suatu data (Adinugroho, 2018:56).

Pohon Keputusan merupakan representasi sederhana dari teknik kumpulan untuk kelas berhingga, di mana di dalam internal juga diikat di dalam ikatan atribut, rusuk-rusuknya diberi label nilni atribut yang mungkin dan disatukan dengan kelas-kelas yang berbeda (Hermawati, 2009:58).

2.8. Definisi Algoritma C.45

Salah satu algoritma untuk membuat pohon keputusan adalah C.45. Algoritma C.45 mampu menangani atribut dengan tipe data diskrit atau kontinu, mampu menangani atribut dengan data kosong (missing value), noisy data, dapat melakukan pemangkasan cabang, serta menghasilkan rule (aturan) dari pohon keputusan yang terbentuk.

Ada beberapa tahapan dalam membuat decision tree pada algoritma C.45 (Puspitorini, 2016) yaitu:

1. Hitung jumlah data untuk setiap klasifikasi 2. Menentukan akar pohon. Akar akan diambil

dari atribut yang akan dipilih, dengan cara

menghitung nilai gain dari masing-masing

atribut, nilai gain yang paling tinggi akan

menjadi akar pertama. Sebelum menghitung

nilai gain dari atribut, terlebih dahulu

menghitung nilai entropy dengan

menggunakan rumus.

(4)

LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI 99 III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Kebutuhan Masukan

Untuk kebutuhan masukan (Input) dibutuhkan data-data yang saling mendukung, antara lain:

1. Input Data Responden.

2. Input Data Pertanyaan Kuesioner.

3. Input Data Berita.

4. Input Data Training.

3.2. Kebutuhan Proses

Untuk kebutuhan proses antara lain:

1. Proses olah data responden

Proses ini berfungsi mengolah data responden yang telah mengisi kuesioner.

2. Proses olah data pertanyaan

Proses ini berfungsi mengolah data pertanyaan pada kuesioner

3. Proses olah data berita

Proses ini berfungsi mengolah data infromasi terkait penyakit GERD.

4. Proses olah data kuesioner

Proses ini berfungsi mengolah data jawaban kuesioner yang telah diisi responden.

5. Proses pembuatan laporan

Proses ini berfungsi mengolah data responden training menjadi sebuah laporan.

a.

Admin

b.

User

0 SPK Tingkat Resiko GERD (Gastroesfageal Reflux Disease)

dengan algoritma C.45 Data Admin

Data Berita Data Pertanyaan Kuesioner Data Training

Data Responden Data Kuesioner

Informasi Data Admin Informasi Data Pertanyaan Informasi Data berita Informasi Data Responden Informasi Data Kuesioner Informasi Data Informasi

Data Responden Data kuesioner Data Informasi

Gambar 1. Context Diagram .

Admin

User

1.0.P Login

2.0 Olah Data Master

3.0 Laporan

Responden

Data Responden Data Kuesioner Informasi Data Responden Informasi Data Kuesioner Informasi Data Informasi

Data Admin

3.P Penelusuran Penyakit

Gerd Data Admin

Data Pertanyaan Data berita Data responden Data Kuesioner Data Informasi

Admin Data Admin Data Admin

Data Admin

Data Responden Data Responden Informasi Data Admin

Informasi Data Pertanyaan Informasi Data berita Informasi Data responden Informasi Data Kuesioner Informasi Data Informasi

Kuesioner Data Kuesioner Data Kuesioner

Data Responden

Data Responden Data Kuesioner

Data Kuesioner Penelusuran Penyakit Gerd

Informasi Data responden Informasi Data Kuesioner Informasi Peneliusuran

Penyakit Gerd

Data Responden Data Kuesioner

Gambar 2. DFD Level 0

3.3. Hasil Implementasi

Hasil akhir dari implementasi perangkat lunak ini adalah Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan tingkat resiko penyakit GERD dengan Algoritma C45.

1. Implementasi Login

Login merupakan untuk mengakses dan menjalankan apikasi pengolahan data.

Dimana untuk masuk kedalam aplikasi terlebih dahulu menginput user name dan password, jika user dan password telah dimasukan maka form tersebut akan masuk ke menu berikutnya.

Gambar 3. Implementasi Login

2. Implementasi Halaman Utama

Merupakan tampilan awal dari sistem yang pertama kali diakses oleh admin jika berhasil melakukan proses.

Gambar 4. Implementasi Halaman Utama

3. Implementasi Halaman Data Responden

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan,

memindahkan maupun menghapus data

responden. Halaman olah data responden ini

berisi tabel daftar data responden yang

dilengkapi dengan tombol pindah data

responden serta tombol opsi untuk detail dan

menghapus data responden.

(5)

100 L LP P2 2M M S ST TM MI IK K N NU UR RD DI IN N H HA AM MZ ZA AH H J JA AM MB BI I Gambar 5. Implementasi Halaman Data Responden

4. Implementasi Halaman Data Kuesioner Halaman ini berfungsi untuk menampilkan, menambah, mengedit maupun menghapus data kuesioner. Halaman olah data kuesioner ini berisi tabel daftar data kuesioner yang dilengkapi dengan tombol tambah data kuesioner serta tombol opsi untuk mengedit dan menghapus data kuesioner.

Gambar 6. Implementasi Data Kuesinoner

5. Implementasi Halaman Data Training Halaman ini berfungsi untuk menampilkan, menambah, mengedit maupun menghapus data pengguna yang dapat mengakses aplikasi. Halaman olah data administrator ini berisi tabel daftar data pengguna yang dilengkapi dengan tombol tambah data pengguna serta tombol opsi untuk mengedit dan menghapus data pengguna.

Gambar 7. Implementasi Halaman Data Training

6. Implementasi Halaman Data Info

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan, menambah, mengedit maupun menghapus data pengguna yang dapat mengakses aplikasi. Halaman olah data info ini berisi tabel daftar data informasi yang dilengkapi

dengan tombol tambah data informasi serta tombol opsi untuk mengedit dan menghapus data informasi

Gambar 8. Implementasi Halaman Data Info

7. Implementasi Halaman Data Training Per Tanggal

Merupakan laporan kejahatan per tanggal yang berisi tentang hasil prediksi tingkat resiko gerd yang diperoleh dari keseluruhan data responden yang mengisi kuesioner.

Tampilan laporan data training per tanggal

Gambar 9. Implementasi Halaman Data Training Per Tanggal

8. Implementasi Halaman Data Training Berdasarkan Jenis Kelamin

Merupakan laporan data training berdasarkan jenis kelamin yang diperoleh dari keseluruhan data responden dan data training. Tampilan laporan data training berdasarkan jenis kelamin.

Gambar 10. Implementasi Halaman Data Training

Berdasarkan jenis Kelamin

(6)

LP2M STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI 101 3.4. Analisis Hasil

Pada bagian analisis ini akan dilakukan perbandingan hasil tingkat resiko penyakit GERD berdasarkan pola makan dan gaya hidup antara data asli yang dihitung dengan aplikasi GERDQ mobile dengan data hasil prediksi dengan menggunakan Sistem Pendukung Keputusan.

IV. PENUTUP

Berdasarkan hasil implementasi diatas, dapat diperoleh beberapa hal yang menjadi kesimpulan dan saran sebagai berikut :

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan proses perancangan, implementasi serta pengujian sistem yang telah dibuat. Maka peneliti dapat memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem pendukung keputusan untuk menentukan tingkat resiko penyakit GERD dengan Algoritma C45 ini menggunakan PHP sebagai bahasa program dan MySQL sebagai databasenya.

2. Sistem pendukung keputusan untuk menentukan tingkat resiko penyakit GERD dengan Algoritma C45 ini menggunakan Aplikasi Weka sebagai tools dan Aplikasi GERDQ Mobile sebagai penentu klasifikasi tingkat resiko GERD.

3. Sistem pendukung keputusan ini membantu responden untuk mengetahui informasi terkait tingkat resiko penyakit GERD berdasarkan pola makan dan gaya hidup mereka sehari-hari serta gejala yang di- alami. Responden mendapatkan saran terkait kebiasaan pola makan dan gaya hidup agar dapat menurunkan tingkat resiko penyakit GERD, dan juga dapat mengetahui berapa prelavensi mengalami luka di kerongkongan dan berapa persen probabilitas mengalami pH yang abnormal.

4. Sistem pendukung keputusan ini memungkinkan agar masyarakat awam dengan GERD dapat lebih peduli pada diri, mencoba mengenali sejak dini gejala GERD dan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan.

4.2. Saran

Agar kinerja dari program sistem pendukung keputusan untuk menentukan tingkat resiko GERD dengan algoritma C.45 yang dirancang dapat lebih optimal, maka peneliti berharap:

1. Pengembangan lebih lanjut yaitu dengan menambahkan informasi terkait saran seperti pola makan dan gaya hidup seperti apa yang

baik untuk penderita GERD, menambahkan menu Login pada responden agar dapat memonitor apakah seseorang masih mengidap GERD atau sudah merubah pola makan dan gaya hidupnya sehingga sudah berkurang gejalanya.

2. Diharapkan kedepannya sistem ini dilengkapi dengan informasi terkait dokter spesialis gastro, informasi tentang makanan dan minuman yang baik untuk penderita GERD.

3. Perawatan atau maintenance yang baik dan berkelanjutan perlu dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja sistem agar dapat terus berjalan dengan baik.

4. Perlu adanya pelatihan atau sosialisasi kepada petugas yang dipersiapkan sebagai admin, agar dapat memahami dan menjalankan aplikasi ini.

DAFTAR REFERENSI

Hidayah, Nur. 2019. “Manajemen Strategik Sumber Daya Manusia Rumah Sakit”. Diakses pada 15 Januari 2020. <https://dosenit.com/kuliah- it/pemrograman/kelebihan-dan-kekurangan- php>.

Kadir, A. 2013. “Pemrograman Database Mysql Untuk Pemula”. Mediakom, Yogyakarta.

Kadir, A. 2014. “Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi”. Andi Offset, Yogyakarta.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit.

Mandiri, Nusa. 2016. “Manfaat Dalam Menggunakan Bootstrap Twitter”. diakses pada tanggal 15 Januari 2020.

<https://idcloudhost.com/5-manfaat-dalam- menggunakan-bootstrap-twitter/>.

Medika, Cipta Mulya. 2019. “Satuan Pemeriksaan Internal”. diakses pada tanggal 19 Maret 2020. <https://galihendradita.wordpress.

com/2019/03/21/satuan-pemeriksaan- internal-update-maret-2019/>.

NCBI. 2014. “Update On The Epidemiology of Gastro-Oesophageal Reflux Disease: A Systematic Review”. diakses pada tanggal 16 Januari 2020, <https://www.ncbi.nlm.nih.

gov/pmc/articles/PMC4046948/>.

Peraturan Bupati Tangerang. Nomor 81/2017

Tentang Tata Kelola (Hospital By Laws).

(7)

102 L LP P2 2M M S ST TM MI IK K N NU UR RD DI IN N H HA AM MZ ZA AH H J JA AM MB BI I Revisi Konsensus Nasional Penatalaksanaan

Penyakit Reuks Gastroesofageal (Gastroesophageal Reux Disease/GERD) di Indonesia / 2013

Sunyoto, D. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”.

CAPS, Yogyakarta.

Winarno, WW. 2017. “Sistem Informasi Manajemen”. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Wikipedia. “Pengertian Sistem”. https://id.

wikipedia.org/wiki/Sistem

Wikipedia. “Pengertian Pengambilan Keputusan”.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengambilan_ke putusan

IDENTITAS PENULIS

Nama : Sukma Puspitorini, ST.,M.Kom NIDN/NIK : 1001048201/06.031

TTL : Blora, 1 April 1982

Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

Alamat Rumah : Jl. Kolonel Abunjani, Sipin, Jambi

Telp. : (0741) 668723 Email : [email protected]

Nama : Reny Wahyuning Astuti, M.Kom

NIK/NIDN : 1016057803

TTL : Bajubang, 16 Mei 1978 Jabatan Fungsional: Lektor

Alamat Rumah : Jl. Darmawangsa No. 55, Kenali Asam Atas, Kotabaru, Jambi

Telp. : 085381887121 Email : [email protected]

Nama : Cyntia Rivatunisa

NIM : 1602034

TTL : Jambi, 24 Juli 1998 Alamat Rumah : Jl. Aurduri

Telp. : 082121239101

Email : [email protected]

Gambar

Gambar 1. Context Diagram  .  Admin User 1.0.PLogin2.0 Olah Data Master
Gambar 10. Implementasi Halaman Data Training  Berdasarkan jenis Kelamin

Referensi

Dokumen terkait