Universitas Mercu Buana – Teknik Industri Hal : 40
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data
4.1.1 Lokasi Penelitian
Penulis melakukan penelitian di PT. Nusantara Buana Air yang beralamat di Jl. Dr. Saharjo No 123 EF Tebet Jakarta Selatan.
4.1.2 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Nusantara Buan Air merupakan pelayanan angkutan udara perintis untuk di Wilayah Sumatera, Ternate dan sebagian Ambon. Adapun data umum perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut :
Nama Perusahaan : PT. Nusantara Buana Air (NBA)
Bentuk Badan Usaha : Jasa Peritis Pesawat Udara
Status : Perusahaan Swasta
Tahun berdiri : 2008
Alamat : Jl. Dr. Saharjo No 123 EF
Tebet, Jakarta Selatan.
Usaha Inti : Niaga Tidak Berjadual
PT. Nusantara Buana Air merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalah jasa perintis pesawat udara didirikan pada tahun 2008, dengan fokus pelayanan angkutan udara ntara lain :
Universitas Mercu Buana – Teknik Industri Hal : 41 1. Pelayanan Angkutan Udara perintis Kementerian Perhubungan, Setiap tahun mengundang dan melaksanakan LELANG Terbuka pada semua operator pesawat Indonesia untuk melayani rute-rute perintis yang telah ditentukan di seluruh Wilayah Indonesia. Sebagai pemenang lelang dan ditunjuk pemerintah, maka pemerintah akan memberikan subsidi biaya operasional pesawat atas rute yang diterbangkan dengan kontrak berjangka waktu 1 (satu) tahun. Adapun sumber dana subsidi angkutan udara berasal dari APBN . Sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang (thn 2012) NBA termasuk salah satu operator yang memenangkan lelang dan telah ditunjuk untuk melayani penerbangan angkutan udara perintis di Wilayah Sumatera, Ternate dan sebagian Ambon.
2. Pelayanan Hujan Buatan BPPT-Teknologi Modifikasi Cuaca, Setiap tahun menyelenggarakan LELANG Terbuka, untuk melaksanakan
hujan buatan yang dananya bersumber dari APBN
Disamping itu juga BPPT yang memiliki kemampuan atas Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), ditunjuk oleh PLN untuk melaksanakan hujan buatan guna pengisian waduk milik PLN. Selain dari itu, kegiatan hujan buatan dilakukan bagi kepentingan sosial dan untuk kedaan darurat tertentu, seperti kebakaran hutan, yang saat ini telah banyak terjadi di hutan-hutan Kalimantan.. Sehubungan kami memiliki kerja sama dengan BPPT, maka NBA adalah operator yang ditunjuk
Universitas Mercu Buana – Teknik Industri Hal : 42 untuk melaksanakan proyek-proyek Teknologi Modifikasi Cuaca milik BPPT.
3. Spot Charter
Saat ini NBA juga memberikan pelayanan sewa kepada perorangan maupun perusahaan yang membutuhkan penerbangan sesuai dengan kebutuhan mereka
4.1.3 Visi dan Misi
PT. Nusantara Buana Air didirikan dengan Visi dan Misi Sebagai berikut : VISI : Mengintegrasikan dunia melalui Operasi, Teknik dan Manajemen.
MISI : Kami memberikan kemakmuran kepada pelanggan kami dengan memberi mereka bisnis mereka butuhkan, bagian untuk melakukan bisnis mereka, aset untuk melakukan bisnis mereka, pembiayaan dan manajemen untuk melakukan bisnis mereka.
Kami membawa visi untuk pelanggan kami dengan memberdayakan mereka untuk memperluas dan mengembangkan bisnis mereka. Kami membawa nilai kepada pelanggan kami dengan memberikan solusi total.
4.1.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tangung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Universitas Mercu Buana – Teknik Industri Hal : 43 1. Dewan Komisaris
melakukan pengawasan atas jalannya usaha Perusahaan dan memberikan nasihat kepada Dirut
dalam melakukan tugas, dewan direksi berdasarkan kepada kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu Dirut, apabila Dirut berhalangan atau dalam keadaan tertentu
2. Dirut
memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan
memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manager)
menyetujui anggaran tahunan perusahaan
menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.
3. Quality Assurance
Menjaga Kualitas Spare Part Pesawat terbang, serta melakukan Audit terhadap kegiatan yang ada di Department Teknik.
Universitas Mercu Buana – Teknik Industri Hal : 44 4. Direktur Keuangan & Umum
Merencanakan dan menganalisa pembelanjaan perusahaan Mengatur struktur aktiva (struktur kekayaan perusahaan) Mengatur struktur financial
Mengatur struktur modal
Tugas lain Direktur keuangan adalah menyediakan Laporan keuangan (Neraca, Laporan Rugi/Laba, dan Laporan Perubahan Modal).Laporan Keuangan ini sangat penting, karena dibutuhkan oleh berbagai pihak, yaitu :
Pemilik perusahaan (pemegang saham) manajer (pimpinan perusahaan)
5. Direktur Pemasaran
Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategi dan kebijakan pemasaran.
Mencari dan mebina hubungan dengan mitra bisnis serta mitra aliansi
Merancang proses bisnis dan work system bidang pemasaran dan jasa untuk mewujudkan operating excellence.
Memasarkan Jasa Perintis Pesawat Udara dengan biaya penjualan yang efisien, nilai penjualan optimal tercapainya kepuasan pelanggan
Universitas Mercu Buana – Teknik Industri Hal : 45 6. Direktur Produksi
Memimpin dan mengarahkan Manager Maintenance dan Manager Operasi.
Bertangung jawab kepada Direktur Utama, mengenai kegiatan yang dilaksanakan oleh Manager teknik dan Manager Operasi Untuk lebih jelasnya struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.2 Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan dan dicatat merupakan data yang akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan perhitungan-perhitungan sesuai dengan landasan teori yang ada sehingga di peroleh hasil yang sesuai dengan tujuan penulisan tugas akhir ini. Data yang dipakai pada penelitian ini merupaka data pemakaian suku cadang spare part pesawat Casa 212-200 Periode yang diambil untuk penelitian ini adalah dari bulan mei 2011 sampai dengan Mei 2012.
4.2.1 Data Pengunaan Suku Cadang Spare Part Pesawat Casa 212-200 Data Pengunaan suku cadang spare part pesawat Casa 212-200 dapat dilihat pada lampiran 2.
4.2.2 Data Ongkos Pengendalian Persediaan
Ongkos pengendalian persediaan adalah termasuk ongkos pesan dan ongkos simpan yang datanya diambil dari bagian Gudang Logistik.
Universitas Mercu Buana – Teknik Industri Hal : 46 Tabel 4.2 Data kebutuhan biaya pada saat pemesanan
No. Jenis Biaya Harga
1 Biaya Telpon dan Facsimile Rp 50,000
2 Biaya transportasi Rp 100,000
Total Rp 150,000
2. Ongkos Simpan yaitu besarnya ongkos penyimpanan dengan presentase meliputi
Tabel 4.3 Data kebutuhan biaya pada saat penyimpanan
No. Jenis Biaya %
2 Biaya pemeliharaan 1%
4 Biaya fasilitas gudang 1%
Total 2%
3. Klasifikasi Data
Penulis mengunakan beberapa asumsi yang dilakukan terhadap : 1. Persentase harga beli terhadap Supplier (P) = 98 %
2. Fraksi biaya simpan (F) = 2 %
Maka perhitungan dari asumsi tersebut adalah : Harga Jual (J) : 1. BRAKEPAD 2. OIL FILTER 3. OIL BPTO 2380 4. FLUID 41 = Rp 1,000,000 / Unit = Rp 1,000,000 / Unit = Rp 500,000 / Unit = Rp 1,000,000 / Unit
Universitas Mercu Buana – Teknik Industri Hal : 47 Harga Beli (B) = P X J 1. BRAKEPAD 2. OIL FILTER 3. OIL BPTO 2380 4. FLUID 41 = 98% X Rp 1,000,000 = Rp 980,000 = 98% X Rp 1,000,000 = Rp 980,000 = 98% X RP 500,000 = Rp 490,000 = 98% X Rp 500,000 = Rp 980,000 Biaya Simpan (H) = B X F 1. BRAKEPAD 2. OIL FILTER 3. OIL BPTO 2380 4. FLUID 41 = 2% X Rp 980,000 = Rp 19,600 / Bulan = 2% X Rp 980,000 = Rp 19,600 / Bulan = 2% X Rp 490,000 = Rp 9,800 / Bulan = 2% X Rp 980,000 = Rp 19,600 / Bulan
Jadi untuk biaya pemesana sparepart bulan mei 2011 sampai dengan mei 2012 dapat di lihat pada lampiran 3.
Pada lampiran 4 dapat dilihat pada bulan mei 2012 biaya pemesanan spare part semakin meningkat sebesar Rp 3.750.000,-. Setelah di ketahui biaya pemesanan dengan simulasi yang dilakukan perusahaan, maka dapat di perhitungkan total biaya keseluruhan.
Jadi total biaya pemesanan spare part bulan mei 2011 sampai dengan mei 2012 dalam satu periode adalah sebagai berikut :
Universitas Mercu Buana – Teknik Industri Hal : 48 Tabel 4.4 Total Biaya Pesan Selama Satu Tahun
Jenis Item Jumlah (Unit) /tahun Jumlah unit / satu kali pesan Biaya Pesan/satu kali pesan (Rp) Frekuen si Pesan /tahun Jumlah Biaya Pemesanan (Rp) BRAKEPAD 1149 88 150,000 78 Rp 11,700,000 OIL FILTER 551 42 150,000 67 Rp 10,050,000 OIL BPTO 2380 445 34 150,000 61 Rp 9,150,000 FLUID 41 302 23 150,000 64 Rp 9,600,000 TOTAL Rp 40,500,000
Jadi untuk mengetahui jumlah pemsanan masing-masing dalam satu tahun dari bulan mei 2011 samapi dengan mei 2012 pemesanan yang optimal dengan mengunakan perumusan sebagai berikut :
Jumlah Pemesanan yang optimal
Frekuensi Pemesanan =
Maka didapatkan jumlah pesanan yang optimal Q untuk tiap- tiap suku cadang adalah sebagai berkut :
Brakpad :
Universitas Mercu Buana – Teknik Industri Hal : 49 Oil Filter Frekuensi Pemesanan : Oil BPTO 2380 Frekuensi Pemesanan : Fluid 41 Frekuensi Pemesanan :
Universitas Mercu Buana – Teknik Industri Hal : 50 Dari hasil perhitungan diatas maka di dapatkan , jumlah pesanan yang optimal dalam satu tahun (Q*), dan interval frekuensi pesanan (Ni).
Maka di dapatkan hasil adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Total Biaya Pemesanan Selama Satu Tahun Mengunakan Metode EOQ Multi-Item
Jenis Item Jumlah (Unit) /tahun Jumlah unit / satu kali pesan Biaya Pesan/satu kali pesan (Rp) Frekuen si Pesan /tahun Jumlah Biaya Pemesanan (Rp) BRAKEPAD 1149 133 150,000 9 Rp 1,350,000 OIL FILTER 551 92 150,000 6 Rp 900,000 OIL BPTO 2380 445 117 150,000 4 Rp 600,000 FLUID 41 302 68 150,000 4 Rp 600,000 TOTAL Rp 3,450,000
Dari hasil penjelasan tabel 4.3 dimana total biaya pemesanan spare part pesawat selama satu tahun adalah Rp 40.500.000, sesudah mengunakan EOQ Multi item biaya pemesanan spare part dalam satu tahun adalah Rp 3.450.000, jadi pengurangan biaya total pemesanan sparepart berarti penghematan biaya sebesar Rp. 37.050.000. atau sekitar 91 %.
4.2.3 Analisa Hubungan Antara Jurnal Pasti Tentang Sistem Pengendalian Persediaan Berbasis EOQ Multi Item pada Pabrik PCB dengan Penelitian yang di lakukan di PT. Nusantara Buana Air.
Pada saat penelitian di lakukan di bagian logisik PT. Nusantara Buana Air, ada hubungannya penelitian yang dilakukan dengan mengunakan metode jurnal
Universitas Mercu Buana – Teknik Industri Hal : 51 pasti tentang EOQ Multi Item, adapun hubungannya adalah pada kesimpulan yang di tarik dalam jurnal pasti tentang Sistem Pengendalian Persediaan Berbasis EOQ Multi Item pada Pabrik PCB, sebelum mengunakan EOQ Multi Item total biaya pemesanan PCB adalah Rp. 24.800.000 dalam periode 3 bulan, sesudah mengunakan EOQ Multi Item biaya pemesanan PCB adalah Rp. 16.730.000. Pengurangan biaya total pemesanan PCB berarti penghematan biaya 33% atau sebesar Rp 8.070.000.
Hubungan antara penelitian yang di lakukan di PT. Nusantara Buana Air adalah tentang pemesanan suku cadang spare part pesawat terbang jenis Casa 212-200, dimana pemesanan suku cadang dalam 1 tahun sebelum mengunakan metode EOQ Multi Item adalah sebesar Rp 40.500.000, dan setelah mengunakan metode EOQ Multi Item pada jurnal pasti adalah sebesar Rp 3.450.000, berarti biaya total pemesanan spare part selama 1 tahun penghematan biaya sebesar Rp. 37.050.000. atau sekitar 91 %.
Berarti metode yang di gunakan dalam jurnal pasti tentang sistem pengendalian persediaan berbasis EOQ Multi Item pada pabrik PCB sangat berpengaruh terhadap penelitian yang di lakukan di PT. Nusantara Buana Air.