• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA

DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004

NO. REVISI 00 HALAMAN

TANGGAL TERBIT : 06 JUNI 2016 Dibuatoleh

BAUR STNK

IB NYOMAN HENDRAWAN

BRIPTU NRP 88050896 Diperiksaoleh KASAT LANTAS

PUTU GDE CAKA PRATYAKSA R. S.IK IPTU NRP 91030235

Disahkanoleh

KEPALA KEPOLISIAN RESORT BIMA

GATUT KURNIADIN, SH, SiK AKBP NRP 73040254

1. Tujuan

Standar Operasional Prosedur Pelayanan Samsat Drive Thru Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri bertujuan sebagai pedoman bagi petugas pelaksana sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara sederhana, cepat, akurat, aman, transparan, informatif, profesional, akuntabel dan nyaman.

2. Pedoman / Acuan

(2)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

RESORT BIMA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004

NO. REVISI 00 HALAMAN

TANGGAL TERBIT : 06 JUNI 2016

2.1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.2 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan;

2.3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50Tahun 2010 tentang JenisdanTarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.5 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2.6 PeraturanKapolriNomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja padatingkat Kepolisian Daerah;

2.7 Peraturan Kapolr iNomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor;

2.8 Peraturan Kapolri Nomor 5 tanggal 16 Pebruari Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor;

2.9 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

(3)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA

DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004

NO. REVISI 00 HALAMAN

TANGGAL TERBIT : 06 JUNI 2016

2.10 Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor : 63/KEP/M.

PAN/7/2003 tanggal 10 Juli 2003 tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik;

2.11 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228 dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat;

2.12 Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat.

3. Pengertian

3.1 Samsat Drive Thru adalah pelayanan pengesahan STNK, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang dilaksanakan dengan cara pemilik/pemohon langsung dengan kendaraannya (tanpa turun dari kendaraanya) melaksanakan proses pengesahan STNK dari mulai sampai dengan selesai pada tempat yang ditentukan;

3.2 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan kendaraan bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan

(4)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

RESORT BIMA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004

NO. REVISI 00 HALAMAN

TANGGAL TERBIT : 06 JUNI 2016

identitas pemilik, identitas kendaraan bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya;

3.3 Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat TNKB adalah tanda berbentuk plat, yang dipasang pada kendaraan bermotor, berfungsi sebagai bukti registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor berisikan nomor registrasi dan masa berlaku yang diterbitkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan spesifikasi teknis tertentu;

3.4 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat BPKB adalah bukti kepemilikan kendaraan bermotor untuk pencatatan identitas kendaraan bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan;

3.5 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan kendaraan bermotor dan diterbitkan BPKB , STNK dan TNKB;

3.6 Nomor registrasi kendaraan bermotor adalah nomor urut registrasi kendaraan bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi kendaraan bermotor;

(5)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA

DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004

NO. REVISI 00 HALAMAN

TANGGAL TERBIT : 06 JUNI 2016

3.7 Blokir adalah keadaan atau status ketika proses registrasi tertentu tidak dapat dilakukan terhadap Kendaraan Bermotor yang terkait perkara pidana dan perdata yang bersifat sementara;

3.8 Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPD adalah surat tanda bukti atas pelunasan pembayaran pajak kendaraan bermotor, BBN-KB dan SWDKLLJ yang dikeluarkan oleh Dipenda di masing-masing Samsat;

3.9 Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang disingkat SWDKLLJ adalah setiap pemilik STNK diwajibkan membayar dan kecelakaan lalu lintas oleh PT. Jasa Raharja;

3.10 Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap yang diselanjutnya disingkat Samsat adalah suatu system pelayanan administrasi secara terintegrasi dan terkoordinasi yang meliputi pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor, pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) serta pelayanan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Linta Jalan (SWDKLLJ), yang penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh Polri.

4. Alat

4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari :

(6)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

RESORT BIMA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004

NO. REVISI 00 HALAMAN

TANGGAL TERBIT : 06 JUNI 2016

4.1.1 Central Processing Unit (CPU), kelengkapan LCD, Keyboard danmouse serta server untuk operator pendaftaran/pengesahan;

4.1.2 Printer komputer;

4.1.3 Scanner;

4.1.4 Alat komunikasi data (modem);

4.1.5 Router.

4.2 Piranti lain / referensi yang berkaitan dengan pelayanan Samsat Drive Thru Bidang Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri meliputi :

4.1.1 Kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan;

4.1.2 Listrik / Genzet;

4.1.3 Alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen kendaraan bermotor (Ultra Violet);

4.1.4 Informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik kendaraan bermotor;

4.1.5 Penyejuk ruangan / AC / kipas angin;

4.1.6 alat pemadam kebakaran (APAR);

4.1.7 Jalur Drive Thru.

5. Prosedur

(7)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA

DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004

NO. REVISI 00 HALAMAN

TANGGAL TERBIT : 06 JUNI 2016

5.1 Loket pendaftaran dan pengesahan STNK

5.1.1 Petugas loket menerima dokumen dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor berupa BPKB asli, STNK asli, identitas asli selanjutnya dilakukan penelitian terhadap kebenaran dokumen (+ 1 menit);

5.1.2 Selanjutnya petugas melakukan pendaftaran (registrasi) di komputer yang telah disediakan dan dilanjutkan dengan proses rekam berkas (STNK, BPKB dan identitas asli) dan validasi menggunakan scanner (+50detik);

5.1.3 Dokumen STNK yang sudah di scanner lalu di embossing / dicap dan disahkan oleh petugas loket (+ 5 detik);

5.1.4 Dokumen (BPKB dan identitas asli) yang sudah di scanner diserahkan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor dan untuk STNK disahkan lalu diserahkan ke petugas loket pembayaran (+ 5 detik).

5.2 Loket Pembayaran dan Penyerahan

5.2.1 Petugas loket pembayaran menerima dokumen ranmor (STNK asli) dari petugas loket pendaftaran (+ 5 detik);

(8)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

RESORT BIMA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004

NO. REVISI 00 HALAMAN

TANGGAL TERBIT : 06 JUNI 2016

5.2.2 Petugas loket pembayaran memproses besaran PKB dan SWDKLLJ yang harus dibayar dan memberitahukan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 1 menit 25 detik);

5.2.3 Petugas Dispenda menerima pembayaran PKB dan SWDKLLJ dari masyarakat pemilik kendaraan bermotor lalu mencetak notice/pajak sebagai bukti pembayaran (+ 1 menit 25 detik);

5.2.4 Menyerahkan dokumen Ranmor (STNK asli) yang sudah disahkan dan bukti pembayaran kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor (+ 5 detik).

6. Mekanisme

Mekanisme Pelayanan Samsat Drive Thru

Referensi

Dokumen terkait

Batuan-batuan yang terdapat dalam Cekungan Sumatera Selatan dapat dikelompokan menjadi tujuh satuan lithostratigrafi, yaitu Formasi Lahat, Formasi Talang Akar, Formasi

Titik ebun eru&akan titik te&u 4!aturatin &int6.Digunakan untuk eraal bagaiana keungkinan kabu!+ a-an atau ebun terbentuk... A-an (i be(akan

4 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.. Pusat Penelitian

Judul Skripsi : “Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Dan Numbered Head Together Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan Komunikasi

Bahwa PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA berupa bangunan canopy beserta kelengkapannya seluas 736 M 2 yang dibangunkan di Foodcourt (depan Rumah Susun) Jl. (dua

Berdasarkan uraian tersebut tentang permasalahan yang terjadi pada Sofa Rakitan Pandri Mebel di Toko Mahkota Jati, maka peneliti ingin melihat dan menganalisis lebih jauh

Studi ini menemukan bahwa ukuran Dewan Komisaris, proporsi Komisaris Independen, frekuensi pertemuan Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, frekuensi pertemuan Komite Audit,

Adapun puncak kedua adalah reaksi endotermis hilangnya air kristal yang terikat secara ikatan kimia dengan puncak pacta suhu 219,87°C dengan penurunan berat 9,583 %