Algoritma Pemrograman
Pertemuan Ke-4
(Nilai dan Urutan [Sequence])
Sub Pokok Bahasan
Nilai
Pengisian nilai ke dalam nama peubah
Ekspresi
Menuliskan Nilai ke Piranti Keluaran
Urutan (sequence)
Urutan Instruksi Tidak Berpengaruh Terhadap Hasil Keluaran
Urutan Instruksi Berpengaruh Terhadap Hasil Keluaran
Nilai
Nilai adalah besaran dari tipe data yang sudah
didefinisikan (tipe dasar atau tipe bentukan). Nilai dapat berupa isi yang disimpan oleh nama peubah atau nama konstanta, nilai dari hasil perhitungan, atau nilai yang dikirim oleh fungsi. Algoritma pada hakekatnya adalah memanipulasi nilai yang disimpan di dalam elemen memori.
Cara memanipulasi nilai yang dikandung oleh peubah:
Mengisikannya ke peubah lain yang bertipe sama Dipakai untuk perhitungan (ekspresi)
Dituliskan/dicetak ke piranti keluaran
Pengisian Nilai ke dalam Nama Peubah
1.
Pengisian nilai secara langsung (assignment):
Memasukkan sebuah nilai ke dalam nama peubah langsung di dalam teks algoritma
Syaratnya, nilai yang diisikan harus bertipe sama dengan tipe peubah
1.
Dibaca dari piranti masukan:
Nilai untuk nama peubah dapat diisi dari piranti masukan, misalnya dari keyboard
Mengisi nilai dari piranti masukan dinamakan operasi
pembacaan data
Pengisian nilai secara langsung (assignment)
Notasi pengisian nilai secara langsung : ←
Arti notasi: nilai di sebelah kanan tanda panah diisikan ke dalam peubah di sebelah kiri tanda panah
Akibat pengisian nilai ke dalam suatu nama peubah, nilai lama yang disimpan di dalam peubah “hilang”
ditimpa dengan nama baru. Prinsip yang dipakai adalah:
nilai yang dikandung oleh nama peubah adalah nilai
yang terakhir kali diisikan ke dalamnya
Contoh Pengisian Nilai secara langsung
Nilai yang diberikan ke dalam peubah
peubah ← konstanta { nilaidapat berupa konstanta:
konstanta diisikan keContoh :
dalam peubah }A ← 5 { Nilai A sama dengan 5 }
Atau suatu peubah diisi dengan nilai
peubah1 ← peubah2 { nilaidari peubah lain:
konstanta diisikan ke dalam peubah }Contoh :
A ← B { Nilai A sama dengan nilai B }
Atau suatu peubah diisi dengan nilai
peubah ← ekspresi { hasilevaluasi dari sebuah ekspresi:
perhitungan diisikan keContoh :
dalam peubah }A ← B + C { A berisi hasil evaluasi
ekspresi B + C }
Dibaca dari piranti masukan
Di dalam algoritma, instruksi pembacaan nilai untuk nama peubah dilakukan dengan notasi read
Notasi algoritma untuk pembacaan nilai dari piranti masukan:
read(nama1, nama2, ..., namaN)
Dengan syarat bahwa nama1, nama2, ..., namaN
adalah nama peubah yang sudah didefinisikan tipenya
di dalam DEKLARASI
Ekspresi
Suatu nilai dipakai untuk proses transformasi menjadi keluaran yang diinginkan. Transformasi nilai menjadi keluaran dilakukan melalui suatu perhitungan
(komputasi). Cara perhitungan itu dinyatakan dalam suatu ekspresi
Ekspresi terdiri atas operand dan operator. Operand
adalah nilai yang dioperasikan dengan operator tertentu.
Operand dapat berupa konstanta, nama peubah, nama konstanta, atau hasil dari suatu fungsi. Hasil evaluasi dari sebuah ekspresi adalah nilai di dalam domain yang
sesuai dengan tipe operand yang dipakai Terdapat dua macam ekspresi:
Ekspresi Aritmatika
Ekspresi Relasional
Ekspresi Aritmatika [1]
Ekspresi aritmatika/numerik adalah ekspresi yang operand dan juga hasilnya bertipe numerik
Misal didefinisikan DEKLARASI sebagai berikut:
DEKLARASI
a, b, c, d : real e, f, g, h : integer
Contoh:
c ← a * b {benar}
e ← a * b {salah}
Tingkatan operator aritmatika (dari tertinggi ke terendah):
i. /, div, mod ii. *
iii. +, −
Ekspresi Aritmatika [2]
Contoh-contoh ekspresi yang sudah dikemukakan merupakan ekspresi biner, yaitu ekspresi yang
operatornya membutuhkan dua buah operand
(sehingga operatornya disebut juga operator biner).
Di samping ekspresi biner, terdapat juga ekspresi
uner (ekspresi dengan satu buah operand), misal:
-a
-a*(b+c)
(−a adalah ekspresi uner). Operator “−”, selain merupakan
operator biner, juga adalah satu-satunya operator uner dari
seluruh operator aritmatika.
Ekspresi Aritmatika [3]
Macam-macam notasi:
Notasi infix notasi dengan susunan:
operand1 operator operand2
Contoh:
7*4
a+b/c*d-e*f
Notasi prefix notasi dengan susunan:
operator operand1 operand2
Contoh:
*74
*+a/bc-d*ef
Notasi postfix (suffix atau polish) notasi dengan susunan:
operand1 operand2 operator
Contoh:
68*
Ekspresi Relasional
Ekspresi dengan operator <, ≤, >, ≥, =, dan ≠, not, and, or, dan xor Hasil evaluasi ekspresinya: nilai bertipe boolean (true atau false), sehingga ekspresi relasional kadang-kadang disebut juga ekspresi boolean
Misal didefinisikan DEKLARASI nama dan tipenya sebagai berikut:
DEKLARASI
ada, ketemu, besar : boolean x, y : integer
Contoh: ketemu telah bernilai false, ada bernilai true, x bernilai 8 dan y bernilai a.
Maka:
not ada ( hasil : false )
ada or ketemu ( hasil : true ) ada and true ( hasil : true ) x<5 ( hasil : false )
Menuliskan Nilai ke Piranti Keluaran
Nilai yang disimpan oleh
write(nama1, nama2, ..., namaN)memori dapat ditampilkan ke
write(tetapan)write(nama, tetapan, ekspresi)
piranti keluaran (misalnya
write(ekspresi)
monitor)
Instruksi penulisan nilai
dilakukan dengan notasi write Dengan catatan bahwa nama1, nama2, ..., namaN dapat
berupa nama peubah atau nama tetapan
Dengan instruksi penulisan ini,
nilai yang disimpan di dalam
memori dituliskan/dicetakkan ke
piranti keluaran
Urutan (Sequence)
Algoritma merupakan urutan
(sequence) satu atau lebih instruksi yang berarti:
– Tiap instruksi dikerjakan satu per satu – Tiap instruksi dilaksanakan tepat sekali,
tidak ada instruksi yang diulang – Urutan instruksi yang dilaksanakan
pemroses sama dengan urutan instruksi sebagaimana yang tertulis di dalam teks algoritmanya
– Akhir dari instruksi terakhir merupakan akhir
algoritma
Urutan Instruksi Tidak Berpengaruh Terhadap Hasil Keluaran
Contoh kasus 1 : Urutan instruksi tidak berpengaruh terhadap solusi persoalan
Dibaca dua buah nilai integer dari piranti masukan, yaitu A dan B.
Hitung jumlah keduanya dan hasil kali keduanya,
kemudian cetak jumlah dan cetak hasil kali itu ke piranti
keluaran.
Algoritma URUTAN_1 Algoritma URUTAN_2 { Contoh algoritma yang menghasilkan { Contoh algoritma yang
keluaran yang sama jika urutan menghasilkan keluaran yang sama
instruksi diubah. } jika urutan instruksi diubah. }
DEKLARASI DEKLARASI
A, B, C, D : integer A, B, C, D : integer
DESKRIPSI : DESKRIPSI :
read(A,B) read(A,B)
C←A+B D←A*B
D←A*B C←A+B
write(C,D) write(C,D)
Urutan Instruksi Berpengaruh Terhadap Hasil Keluaran [1]
Contoh kasus 2 : Urutan instruksi berpengaruh terhadap solusi persoalan
Diketahui dua buah nilai integer, masing-masing disimpan di dalam dua buah peubah, A dan B. Bagaimana cara mempertukarkan nilai A dan B?
Misalnya, sebelum pertukaran nilai A=3 nilai B=5, maka setelah pertukaran, nilai A=5 dan nilai B=3.
Solusi awal {algoritma yang salah}:
B←A A←B
maka hasilnya A=3 dan B=3.
Solusi perbaikan: perlu digunakan peubah bantu, misalnya C.
C←A { simpan nilai A di tempat sementara, C}
A←B { sekarang A dapat diisi dengan nilai B }
B←C { isi B dengan nilai A semula yang tadi disimpan di C }
Urutan Instruksi Berpengaruh Terhadap Hasil Keluaran [2]
Algoritma TUKAR_1
MULAI
{ Mempertukarkan nilai A dan B. Nilai A dan B dibaca dari piranti masukan. Nilai A dan B dicetak ke piranti keluaran, baik sebelum
Baca A, B
pertukaran maupun sesudah pertukaran.
ALGORITMA YANG BENAR! }
Cetak A,B
DEKLARASI
(sebelum pertukaran)
A : integer { nilai pertama } B : integer { nilai kedua }
C=A C : integer { peubah bantu } DESKRIPSI :
read(A,B) { membaca nilai A dan B }
A=B write(A,B) { mencetak nilai A dan B sebelum pertukaran }
C←A { simpan nilai A di tempat sementara, C }
B=C A←B { sekarang A dapat diisi dengan nilai B } B←C { isi B dengan nilai A semula yang tadi
Cetak A,B disimpan di C }
(setelah pertukaran) write(A,B) { mencetak nilai A dan B setelah pertukaran }
Urutan Instruksi Berpengaruh Terhadap Hasil Keluaran [3]
Proses pertukaran nilai akan salah jika tidak benar dalam menuliskan urutan instruksi, misalnya urutan
C←A { simpan nilai A di tempat sementara, C } A←B { sekarang A dapat diisi dengan nilai B }
B←C { isi B dengan nilai A semula yang tadi disimpan di C }
diubah urutannya menjadi:
C←A { simpan nilai A di tempat sementara, C }
B←C { isi B dengan nilai A semula yang tadi disimpan di C}
A←B { sekarang A dapat diisi dengan nilai B }
sama saja dengan urutan:
B←A A←B