6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi
Komunikasi adalah kegiatan yang selalu dilakukan oleh antar individu atau lebih. Istilah komunikasi berasal dari kata latin communicare yang berarti memberi, mengambil bagian atau meneruskan sebagai akibatnya terjadi sesuatu yang umum (common) saling memahami (Pratminingsih, 2006). Landasan komunikasi mempunyai arti yang sama, yaitu menyampaikan pesan atau info kepada sumber lain.
Tak jarang definisi komunikasi tidak selaras bahkan bertentangan dengan definisi lain. Namun, intinya komunikasi mempunyai tiga konseptualisasi dasar.
seperti yang dikemukakan oleh John R. Wenburg serta William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken terdapat tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi, yaitu:
1. Komunikasi menjadi tindakan satu arah, merupakan komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian searah yang berasal dari seseorang atau suatu lembaga pada seseorang atau sekelompok orang lainnya, baik secara eksklusif tatap muka maupun melalui media.
2. Komunikasi menjadi hubungan, pada arti sempit interaksi berarti saling menghipnotis. Pandangan komunikasi menjadi interaksi sebagai hubungan menyertakan komunikasi menggunakan proses karena dampak atau aksi reaksi, yang arahnya bergantian.
3. Komunikasi menjadi transaksi, ialah penafsiran atas sikap ekspresi maupun nonverbal orang lain yang dikemukakan pada orang lain, sebagai akibatnya dapat membarui interpretasi orang lain atas pesan yang telah disampaikan (Mulyana, 2008: 67-76).
Berdasar dari definisi Lasswell ini terdapat 5 komponen komunikasi yang saling bergantung, Mulyana (2010) :
1. Sumber, tak jarang pula dianggap pengirim, komunikator, pembicara. sumber merupakan seseorang individu, organisasi pihak yang memberi wangsit untuk menyampaikan gosip. sumber wajib membarui emosi dari serangkaian simbol secara ekspresi juga nonverbal yang akan dimengerti oleh penerima.
7
2. Pesan yang disampaikan pengirim kepada penerima merupakan sepasang simbol ekspresi maupun nonverbal, mewakili perasaan serta pemikiran yang dimiliki sumber.
3. Media atau saluran, alat yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan pada penerima.
4. Penerima dianggap sasaran, pendengar, khalayak yaitu orang yang mendapatkan pesan asal sumber.
5. Efek adalah akibat sesudah mendapatkan pesan dari sumber tersebut, contohnya menambah pengetahuan mirip asal tidak memahami sebagai tahu, terhibur, perubahan perilaku dari tak setuju menjadi setuju.
2.2. Komunikasi Kesehatan
Manusia ialah makhluk sosial yang tidak dapat terlepas berasal individu yang lain. Keberlangsungan hayati beserta antar manusia artinya bentuk komunikasi dan situasi. Komunikasi kesehatan menurut Notoatmodjo (2007), artinya usaha yang sistematis buat mensugesti secara positif perilaku kesehatan masyarakat dengan memakai berbagai prinsip serta metode komunikasi yang menggunakan komunikasi interpersonal dan komunikasi massa.
Komunikasi kesehatan ialah penyampaian pesan buat mensugesti proses pengambilan keputusan yang berafiliasi dengan pengelolaan dan peningkatan kesehatan oleh individu, komunitas dan rakyat. Adapun penyebaran informasi yaitu menekankan berpikiran positif, membangun kesadaran, membarui perilaku serta memberi motivasi kepada seseorang dalam mengambil sikap sehat yang menjadi tujuan utama komunikasi kesehatan.
Komunikasi kesehatan artinya sub bidang studi komunikasi terapan yang relatif muda, bersemangat, serta interdisipliner yang meneliti kiprah kuat yang dilakukan oleh komunikasi manusia dan termediasi pada penyampaian perawatan kesehatan dan promosi kesehatan individu serta rakyat. Pencegahan penyakit dan promosi kesehatan diklaim relevan menggunakan beberapa konteks pada bidang kesehatan yaitu:
1. Hubungan antara pakar medis dengan pasien.
2. Daya jangkau individu dalam mengakses dan memanfaatkan informasi kesehatan.
3. Kepatuhan individu di proses pengobatan yang wajib dijalani serta kepatuhan dalam melakukan saran medis yang diterima.
8
4. Bentuk penyampaian pesan kesehatan dan kampanye kesehatan.
5. Penyebaran isu mengenai resiko kesehatan di individu dan populasi.
6. Ilustrasi secara garis besar profil kesehatan di media massa dan budaya.
7. Pendidikan bagi pengguna jasa kesehatan bagaimana mengakses fasilitas kesehatan umum dan sistem kesehatan.
8. Perkembangan perangkat lunak seperti tele kesehatan.
Promosi kesehatan mempengaruhi adopsi sikap kesehatan yang direkomendasikan. Kampanye komunikasi kesehatan relevan disebarluaskan kepada warga melalui aneka macam saluran komunikasi termasuk media sosial. Penelitian ini mempunyai kaitan menggunakan komunikasi kesehatan, hal ini dikarenakan anggota radio PRSSNI Kalsel memakai media sosial Instagram menjadi media buat memberikan informasi tentang isu-isu terkait contohnya mengajak seluruh kalangan masyarakat buat selalu mencuci tangan serta menghimbau warga agar mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi agar bisa mempertahankan dan menaikkan imun pada tubuh. Adapun informasi kesehatan di konsepnya bertujuan buat menyampaikan pemahaman kepada warga supaya melakukan perubahan perilaku secara positif. Hal ini berkaitan dengan sejumlah teori komunikasi massa yang digunakan untuk penelitian promosi kesehatan yaitu termasuk teori agenda setting.
Agenda setting menjelaskan intensitas serta dampak media sangat kuat sebagai pembentuk pendapat warga sebab ketika media menekan kasus, media akan mensugesti khalayak agar menganggap hal tersebut penting (Rakhmat, 1985). Kholil (2007), menyatakan bahwa penetapan agenda setting merupakan peran dari media massa yang memiliki intensitas untuk menggiring opini dan sikap rakyat untuk memilih agenda perkara yang perlu dicermati secara krusial. Dalam hal ini agenda media terhadap agenda publik dipengaruhi oleh kombinasi antara keputusan internal serta faktor eksternal seperti pemerintah. Maka dari itu terdapat kaitan antara agenda setting dengan penelitian ini yaitu adanya kekuatan dari pengaruh media sosial Instagram digunakan untuk memberikan dukungan dalam menyampaikan informasi tentang kesehatan dan penyebaran ideologi dominan dalam masyarakat dalam menanggapi informasi yang disampaikan penting. Penelitian ini juga dipengaruhi oleh kombinasi keputusan faktor eksternal yaitu pemerintah, (PRSSNI) sebagai asosiasi yang menjadi wadah bagi 600 lebih Radio siaran swasta di seluruh Indonesia,
9
terpanggil untuk berpartisipasi membantu pemerintah dalam menghadapi masa pandemi COVID-19.
2.3. Media Sosial Instagram
Media sosial adalah media online di mana pengguna dapat terlibat dalam membuat konten. Pengertian dari media online mengacu pada media terdiri dari berbagai elemen. Artinya terjadi konvergensi media, karena beberapa media melebur menjadi satu (Lievrouw, 2011).
Istilah media sosial terdiri dari dua istilah yaitu “media” dan “sosial”. “Media”
diartikan sebagai sarana komunikasi. Istilah "masyarakat" didefinisikan sebagai realitas sosial di mana setiap orang mengambil tindakan yang berkontribusi pada masyarakat. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa, pada kenyataannya, media dan semua aplikasi adalah “sosial” atau, dalam arti tertentu, mereka adalah produk dari proses sosial (Durkheim dalam Fuchs, 2014).
Media sosial Instagram adalah teknologi yang semakin banyak digunakan.
Instagram memungkinkan pengguna untuk menambahkan cerita dalam bentuk foto atau video, yaitu "pembaruan" (Hu et al., 2014). Cara sederhana menggunakan Instagram memungkinkan pengguna untuk mengubah Instagram menjadi media informasi yang memenuhi kebutuhan mereka. Penggunaan Instagram sebagai media berita pendidikan merupakan realitas baru dalam penggunaan media sosial, bahkan media sosial semakin berkembang dan sangat lumrah di kalangan anak muda saat ini (Pittman dan Reich, 2016).
Instagram adalah aplikasi yang dibuat oleh Burbn Inc. Didirikan pada 6 Oktober 2010. Perusahaan ini didirikan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger, CEO Instagram saat ini. Kedua CEO memutuskan untuk lebih fokus pada Burbn dalam perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk berbagi, mengomentari, dan menyukai foto dan video. Perangkat lunak ini adalah pendahulu dari Instagram. Awalnya, perangkat lunak ini hanya tersedia untuk pengguna iPhone.
Kata lain Instagram yakni IG atau Insta, yang dimana artinya yaitu sebuah software yang membagikan foto serta sebuah video yang memungkinkan pengguna untuk mengambil foto, video, menerapkan filter digital, dan membagikannya di berbagai media sosial, termasuk Instagram. Seseorang cenderung menggunakan media sosial secara acak, tetapi mereka memperlakukannya sama seperti kebanyakan
10
platform media sosial lainnya. Jika seseorang terbiasa bermain di Instagram, mereka tanpa sadar menggunakan media, dengan cara yang mirip dengan menggunakan Instagram seperti yang dilakukan Facebook. Menurut keterangan resmi Napoleon Cat, per Mei 2021, mayoritas atau 52,6% pengguna Instagram di Indonesia adalah perempuan. Sementara itu, 47,4% pengguna Instagram lainnya adalah laki-laki. Juga di Indonesia, 7,7% wanita berusia 1.317 tahun menggunakan Instagram. 5,2%
pengguna Instagram dalam kelompok usia ini adalah laki-laki. Pada kelompok usia 3.544, Instagram digunakan oleh 6% wanita dan 5,6% pria. Sementara itu, pengguna Instagram perempuan berusia 4.554 tahun menyumbang 2,4% dan laki-laki 2,2%.
Hingga Mei 2021, jumlah pengguna Instagram di Indonesia adalah 88,22 juta. Angka ini meningkat 0,47% sejak April 2021 mencapai 87,8 juta pengguna. Instagram merupakan salah satu platform media sosial terpopuler di dunia, termasuk Indonesia, dengan jutaan anggota dengan berbagai jenis akun media sosial. Instagram pada awalnya diperkenalkan sebagai perangkat lunak berbasis iOS dan kemudian dipopulerkan dan didistribusikan oleh pengguna Android.
Berdasarkan temuan Taylor Nelson Sofres (TNS), British Research Forum tentang Penggunaan Instagram di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna media sosial Instagram terbanyak, dimana anak muda usia 18-24 tahun menyumbang penggunaan Instagram tertinggi yaitu sebesar 59 persen.
Jumlah pendengar radio menurun, dikarenakan penggunaan Internet untuk media sosial semakin meningkat pesat. Berdasarkan data survey Nielsen (2014), setiap tahunnya pendengar radio terus menurun sebanyak 3%. Radio memiliki porsi penetrasi 30% sebagai media promosi atau iklan dibandingkan dengan televisi.
Kemajuan teknologi yang pesat menuntut semua lembaga penyiaran untuk saling bersaing dalam persaingan yang sehat dan ketat untuk mendapatkan target audiensnya. Transformasi radio ini menjadi prioritas utama karena mengikuti evolusi selera pendengar yang mulai berubah seiring kemajuan teknologi yang bermunculan di banyak jejaring sosial, termasuk Instagram. Oleh karena itu, pesatnya penggunaan media sosial Instagram di kalangan remaja membuat semua radio menggunakan media sosial Instagram untuk mendukung keberhasilan dan partisipasi program siaran dan berbagi informasi terkini (Maani, 2019).
11
2.4. Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI)
Persatuan Radio Stasiun Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) adalah organisasi stasiun radio swasta yang berbasis di Indonesia. Lahirnya organisasi ini erat kaitannya dengan lahirnya penyiaran radio Indonesia. Dalam perjuangan kemerdekaan di tangan penjajah di era perjuangan, peran radio berperan penting dalam menyebarluaskan isu-isu yang dapat membangkitkan Semangat juang seluruh rakyat Indonesia dipelopori oleh RRI (Radio Republik Indonesia). Siaran radio juga merupakan alat propaganda dan gerakan nasional. Sejak pengumuman teks pengumuman pada 17 Agustus 1945 sampai berakhirnya pemerintahan orde lama tahun 1965, pemerintah telah melakukan penyiaran, yang hanya berlaku untuk RRI
Di era orde baru, semua kota besar di Indonesia mulai memiliki siaran radio yang masih dianggap radio amatir. Sebagai hobi hiburan dan sarana menghubungkan warga dengan gerakan perubahan yang terutama diprakarsai oleh kaum muda, stasiun radio swasta tumbuh dan berkembang. Pada tahun 1970, pemerintah Indonesia mulai mengakui stasiun radio swasta sesuai aturan Pemerintah No. 55 Tahun 1970 tentang stasiun radio non-pemerintah. Pemerintah telah memutuskan bahwa lembaga radio tersebut berstatus perseroan terbatas (PT).
Perkembangan stasiun radio swasta semakin lama semakin kompleks.
Akhirnya, konferensi stasiun radio swasta Indonesia pertama diadakan di Jakarta pada tanggal 16-17 Desember 1974. Konferensi ini diprakarsai oleh berbagai asosiasi penyiaran daerah, dan “Radio Komersial Indonesia Swasta”. Asosiasi Penyiaran"
resmi lahir. (PRSSNI). Kemudian pada saat diselenggarakannya Musyawarah Nasional PRSSNI ke-4 di Bandung pada tahun 1983, nama organisasi tersebut diubah menjadi Perusahaan Penyiaran Radio Swasta Nasional Indonesia. PRSSNI mempunyai tujuan umum, yaitu mencapai dengan melindungi hak dan kepentingan anggota dan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi perkembangan industri penyiaran, peran anggota dalam kesejahteraan nasional dan pengembangan intelektual diperkuat. Saat ini cabang PRSSNI telah tersebar di seluruh Indonesia.1.
1 https://www.merdeka.com/persatuan-radio-siaran-swasta-nasional-indonesia/profil/ diakses pada tanggal 15 Juli 2021
12 2.5. Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan penelitian Wahyudi (2016), penggunaan tagar yang ‘khas’
merupakan ciri-ciri virtual para pengguna Instagram. Penggunaan tagar yang ‘khas’
bertujuan ‘mengumpulkan’ para Instagramers agar dapat ‘bertemu’ dalam judul tagar yang sama. Penelitian Wijaya (2018), menyebutkan komunikasi dua arah yang menjadi inti dari media engagement beberapa konten unggahan di Instagram seperti multi opini dan jejaring relasi tidak selalu terjadi pada setiap unggahan Instagram, karena tidak semua unggahannya terjalin komunikasi melalui komentar oleh pengikutnya.
Penelitian Amiliani dkk., (2020), menyatakan bahwa radio memiliki peran yang sangat strategis untuk membantu menanggulangi penyebaran COVID-19. Cara pemerintah memberantas COVID-19 yaitu dengan cara memanfaatkan untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat untuk bekerja sama buat mengakhiri pandemi. Radio menjadi media yang sangat personal menjalankan kiprah serta fungsinya dalam menyampaikan isu dan mengedukasi masyarakat mengenai COVID- 19. Peran aktualisasi, sosialisasi serta advokasi pada saat pandemi COVID-19 ini dibutuhkan untuk meminimalisir dampak yang disebabkan dari virus COVID-19.
Penelitian Putri (2021), menyatakan bahwa selama pandemi COVID-19, jumlah pendengar radio meningkat karena sebagian besar orang berada di rumah. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan bekerja dari rumah untuk karyawan dan pekerja akibat COVID-19. Jadi mereka punya lebih banyak waktu untuk mendengarkan radio di rumah.
Penelitian Putri (2021), menyatakan bahwa efek sebagian masyarakat yang tetap berada di rumah menyebabkan pendengar radio semakin meningkat. Hal tersebut dikarenakan dampak dari pandemi COVID-19 sebagian besar pegawai dan pekerja dirumahkan. Akibatnya mereka memiliki waktu yang banyak ketika di rumah untuk mendengarkan radio.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari penelitian sebelumnya yaitu tujuan penggunaan tagar dan tujuan postingan di Instagram berbeda dengan penelitian ini. Adapun tujuan postingan pada penelitian ini yaitu menggunakan
#RadioLawanCOVID-19, untuk mengajak masyarakat peduli terhadap sesama, serta menjalankan misi bersama dalam memerangi COVID-19.
13 2.6. Kerangka Pikir Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir diatas menunjukan bahwa Instagram Radio Anggota PRSSNI sebagai komunikator untuk menyerukan #RadioLawanCOVID-19.
Penggunaan media sosial Instagram menjadi sarana penyebaran informasi yang PRSSNI Kalsel untuk menjangkau Radio Swasta di Kalimantan Selatan dalam membantu pemerintah untuk melakukan seruan #RadioLawanCOVID-19.
Instagram Radio Anggota PRSSNI
Seruan
#RadioLawanCOVID-19
Penggunaan Instagram Oleh 3 Radio Anggota PRSSNI Kalsel untuk
Seruan
#RadioLawanCovid-19
