DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN……… i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR BAGAN ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Asumsi ... 8
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengelolaan Kesenian ... 11
B. Seni Tari ... 20
C. Lingkung Seni Familly Goup ... 21
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 23
C. Definisi Oprasional ... . 25
D. Sumber Data ... 25
E. TeknikPengumpul Data ... 25
F. InstrumenPenelitian ... 29
G. Teknis Analisis Data……….. 30
H. Langkah-langkah Penelitian ……….31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 66
B. Rekomendasi ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 70
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan berbagai
aspek kehidupan kian merebak. Persaingan tersebut terjadi dalam aspek agama,
sosial, budaya, hukum, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain. Setiap orang dituntut
untuk memiliki kemampuan menciptakan peluang agar tetap eksis dalam meraih
kehidupan yang lebih baik. Berbagai upaya di semua aspek kehidupan perlu
diarahkan agar peningkatan mutu kegiatan terus mengalami perubahan ke arah
yang lebih baik lagi. Organisasi punya peranan yang sangat penting, karena
dapat memberikan kontribusi besar dalam menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas dan memiliki wawasan luas serta memiliki motivasi dalam
hidup.
Untuk mencapai suatu organisasi yang efisien, tidak mudah seperti
membalikan telapak tangan, dibutuhkan sebuah keseriusan dan komitmen dalam
menjalankan sebuah sistem pengelolaan yang benar-benar mengerti terhadap
komponen yang ada di dalam sistem pengelolaan yang akan dijalankan. Dewasa
ini, sentra pariwisata menjadi salah satu aset yang berharga, salah satunya dalam
bidang kesenian. Namun, kecenderungan seni di kalangan masyarakat sering
kali ditemukannya hambatan yang mengakibatkan masyarakat kurang berminat
dengan seni Sunda khusnya seni tari. Kurangnya apresiasi terhadap seni budaya
disebabkan oleh tayangan-tayangan media yang banyak menyajikan pertunjukan
kesenian modern.
Penyelenggaraan kegiatan seni budaya memiliki kontribusi yang sangat
besar dalam menumbuhkan kecintaan terhadap nilai-nilai budaya, hal ini penting
dilakukan untuk pembentukan rasa nasionalisme. Dalam suatu kegiatan tentu
kegiatan-kegiatan seni yang dilaksanakan dengan sistem manajemen yang kurang
terorganisir dengan maksimal. Manajemen tersebut berjalan tanpa
memperdulikan keberhasilan yang ingin dicapai karena sistem organisasinya
tidak berjalan dengan maksimal.
Tidak sedikit orang yang memberikan makna sama terhadap kata “pengelolaan” dengan “manajemen”. Namun, kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Pengelolaan lebih kepada bagaimana sebuah kegiatan
dapat bergerak dan terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, sedangkan manajemen lebih menekankan kepada proses
merencanakan suatu kegiatan tersebut. Sebenarnya antara manajemen dan
pengelolaan memiliki tujuan yang sama yaitu tercapainya tujuan organisasi
lembaga. Pengelolaan merupakan sebuah bentuk bekerja dengan orang-orang
secara pribadi dan kelompok demi tercapainya tujuan organisasi lembaga. Satu
yang perlu diingat bahwa pengelolaan berbeda dengan kepemimpinan. Bila
pengelolaan terjadi terdapat kerjasama antara pribadi maupun kelompok, maka
seorang pemimpin bisa mencapai tujuan yang diharapkan tanpa perlu menjadi
seorang manajer yang efektif.
Manajemen/pengelolaan dibutuhkan oleh semua orang, baik individu
maupun kelompok dalam mengatur dan merencanakan segala hal serta mencapai
tujuan yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajer perlu menjaga
keseimbangan antara tuntutan yang bertentangan dari para pemegang
kepentingan organisasi. Jadi, seorang manajer harus dapat merangkul anggota
kelompoknya dengan bijaksana dan tidak hanya mengatur tetapi juga ikut
bergerak berbaur dengan para anggotanya demi terlaksananya suatu kegiatan
yang sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan.
Manajemen/pengelolaan dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk mendapatkan hal-hal yang
dalamnya) sekecil mungkin dan input (tenaga kerja, bahan, uang, mesin dan
waktu) sebesar mungkin. Seorang manajer yang efisien adalah orang yang
mendapat output lebih relatif tinggi terhadap input. Efektivitas adalah
kemampuan untuk memilih tujuan yang paling cocok dan langkah-langkah yang
tepat untuk mencapainya. Artinya, manajer yang efektif adalah manajer yang
mampu memilih hal-hal yang benar untuk dilakukan dan metode yang tepat
untuk mencapai tujuan yang baik.
(http://theblazed.blogspot.com/2011/10/tentang-manajemen.html)
Seperti dikatakan oleh Husaini Husman (1996:6) bahwa :
Manajemen sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Efisiensi menunjukan hubungan antara input dan output dengan mencari biaya, sumber daya minimum, sedangkan efektif menunjukan makna pencapaian tujuan yang telah ditegakan sebelumnya.
Selain pengertian di atas, George R. Terry (2006:9) berpendapat bahwa “Manajemen merupakan sebuah kegiatan, pelaksanaannya disebut manajing dan orang yang melakukannya disebut manajer. Individu yang menjadi manajer
menangani tugas-tugas baru yang seluruhnya bersifat manajerial “. Selanjutnya George R. Terry (2006:9) mengemukakan bahwa “ Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni “.
Dari kutipan di atas, bahwa yang disebut dengan manajemen sebagai
suatu seni yaitu sebuah organisasiyang memandang bahwa di dalam mencapai
suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya bagaimana cara
memerintahkan dengan bijaksana terhadap orang lain agar orang lain dapat
bekerjasama. Pada hakikatnya kegiatan manusia umumnya adalah managing
(mengatur). Untuk mengatur sebuah kegiatan diperlukan suatu seni, bagaimana
orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Seni dalam
manajemen yaitu membentuk manusia menjadi lebih efektif dari yang sudah dan
organizing, aktuanting dan monitoring, sehingga manajemen sebagai ilmu adalah
melihat bagaimana manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen,
dan telah diorganisasi menjadi teori.
Di dalam manajemen terdapat beberapa fungsi yang harus dijalankan
oleh setiap kegiatan, diantaranya:
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Penggerakan (actuanting)
d. Pengawasan (controlling)
Dalam pengelolaan sebuah kegiatan atau organisasi tentunya memerlukan
pengelolaan yang baik, efektif, dan efisien. Dari penjelasan fungsi pengelolaan di
atas, bahwa pengelolaan memiliki peranan penting dalam sebuah kegiatan.
Dengan pengelolaan yang baik selain proses yang diharapkan dapat berjalan
dengan lancar, maka tujuannya pun harus tercapai dengan baik.
Selain dari hal yang di paparkan di atas, sebuah organisasi atau kegiatan
sudah pasti memiliki staf produksi. Staf produksi merupakan kegiatan yang
berfungsi untuk membantu manajer mengontrol sebuah kegiatan supaya berjalan
dengan baik. Menurut Siagian (2001:1) ada beberapa yang harus diperhatikan
oleh staf produksi, diantaranya sumber daya manusia, disini harus diperhatikan
dengan baik agar kegiatan apapun berjalan dengan maksimal. Financial, hal ini
berpengaruh besar dengan berjalannya sebuah kegiatan karena berhubungan
dengan penghasilan dari sebuah kegiatan, apabila tidak dilakukan, maka kegiatan
tidak akan berjalan dengan maksimal. Metode, akan digunakan pada saat
kegiatan berlangsung dan akan mempengaruhi kepada anggota yang
mengikutinya. Bahan, hal ini harus dapat digerakan demi kelancaran kegiatan
yang berupa keperluan pertunjukan. Mesin, hal ini berpengaruh besar dalam
suatu organisasi karena berhubuangn dengan alat-alat yang dapat menunjang
baik karena menyangkut dengan penghasilan dan akan kemana hasil dari
kegiatan ini dipasarkan. Pengelolaan dalam suatu kelompok perlu dilakukan
supaya dapat telaksana dengan baik dan sempurna. Salah satu yang harus
diperhatikan dalam pengelolaan ini adalah harus bisa memenej dengan baik dan
tidak ada kecurangan apapun dan bertanggung jawab.
Berdasarkan paparan diatas bahwa, dalam penelitian ini fokus yang
ditujukannya pada kegiatan pengelolaan di lingkung seni Familly Group
Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang. Lingkung seni yang ada di
Sumedang bukan saja Familly Group, melainkan ada kurang lebih seratus (100)
lingkung seni. Tetapi yang masih aktif sampai sekarang kurang lebih ada lima
puluh (50) lingkung seni termasuk lingkung seni Familly Group ini.
Lingkung seni Familly Group merupakan suatu wadah organisasi yang di
dalamnya mengelola kesenian Sunda (calung, jaipong, upacara adat, kliningan,
longser dan degung). Lingkung seni ini berdiri sejak tanggal 01 Januari 2001.
Pertama kali adanya lingkung seni ini hanya sebagai kebutuhan masyarakat saja,
namun lama-lama semakin maju dan berkembang. Dikatakan demikian, karena
lingkung seni ini sudah banyak mengikuti festival-festival dan bertujuan untuk
melestarikan budaya Sunda yang ada di Kota Sumedang khususnya di
Kecamatan Conggeang.
Di dalam lingkung seni Familly Group ini ada berbagai macam kegiatan
kesenian, diantaranya kesenian calung, upacara adat/upacara mapag panganten,
jaipongan, degung, longser, dan kliningan. Hasil dari kegiatan ini yaitu untuk
meningkatkan sikap apresiasi seni terhadap masyarakat.
Lahirnya lingkung seni Familly Group di Kecamatan Conggeang diawali
dari masyarakatnya yang kurang senang dengan kesenian Sunda. Lingkung seni
Familly Group ini di pimpin oleh bapak Karya S.Pd yang terdiri dari 35 anggota
yaitu: 25 laki-laki dan 10 perempuan. Sepanjang perjalanannya dilihat dari
ini ditunjukan berdasarkan banyak tidaknya minat orang untuk memakai layanan
jasa yang ada di lingkung seni tersebut.
Keberhasilan lingkung seni Familly Group ini sangat dipengaruhi dengan
adanya pengelolaan yang maksimal serta didukung oleh beberapa faktor, salah
satunya yaitu faktor yang dapat menunjang keberhasilan lingkung seni Familly
Group. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti
pengelolaan kesenian di lingkung seni Familly Group melalui judul “
Pengelolaan Seni Tari di Lingkung Seni Familly Group Kecamatan
Conggeang Kabupaten Sumedang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka masalah yang muncul dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “ Bagaimana pengelolaan seni tari di lingkung seni Familly Group “. Untuk lebih spesifik lagi
masalah tersebut diuraikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan (planning) layanan jasa seni tari di lingkung seni
Family Group ?
2. Bagaimana pengorganisasian (organizing) layanan jasa seni tari di
lingkung seni Familly Group ?
3. Bagaimana penggerakan (actuanting) layanan jasa seni tari di lingkung
seni Familly Group ?
4. Bagaimana pengawasan (controlling) layanan jasa seni tari di lingkung
seni Family Group ?
5. Bagaimana hasil dari sistem manajemen (POAC) layanan jasa seni tari di
C. Tujuan penelitian
Setiap penelitian sudah tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah :
1. Tujuan umum.
Mengetahui proses pengelolaan di lingkung seni Familly Group Kecamatan
conggeang Kabupaten Sumedang.
2. Tujuan Khusus.
a. Mendeskripsikan perencanaan (planning) layanan jasa seni tari di
lingkung seni Family Group.
b. Mendeskripsikan pengorganisasian (organizing) layanan jasa seni tari di
lingkung seni Familly Group.
c. Mendeskripsikan penggerakan (actuanting) layanan jasa seni tari di
lingkung seni Familly Group.
d. Mendeskripsikan pengawasan (controlling) layanan jasa seni tari di
lingkung seni Family Group.
e. Mendeskripsikan hasil dari sistem manajemen (POAC) layanan jasa seni
tari di lingkung seni Familly Group.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Peneliti
Peneliti dapat memperoleh gambaran dan wawasan pengetahuan dalam
meneliti tentang pengelolaan kegiatan kesenian yang ada di lingkung seni
Familly Groupdan juga dapat mengetahui keberadaan lingkung seni tersebut
2. Lingkung Seni Familly Group
Untuk lebih meningkatkan kualitas program lingkung seni Familly Group
sehingga menambah eksistensi di masyarakat.
3. UPI
Untuk menambah koleksi perpustakaan tentang pengelolaan kesenian
sebagai bahan informasi bagi mahasiswa UPI.
E. Asumsi
Asumsi adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang
akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti
di dalam penelitiannya. (Arikunto, 1996:19). Dalam penelitian ini penulis
mengemukakan asumsi sebagai berikut.
Berdasarkan penelitian ini peneliti berasumsi bahwa pengelolaan
lingkung seni Familly Group dilihat dari keempat fungsi pengelolaan yaitu:
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan sudah terbilang
baik sehingga dalam kenyataannya pengelolaan di lingkung seni Familly Group
berhasil.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi merupakan rincian-rincian tentang urutan penulisan
dari setiap bab dan bagian bab.
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Asumsi
BAB II : LADASAN TEORETIS
A. Pengelolaan Kesenian
B. Seni tari
C. Lingkung seni Familly Group
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Subjek Penelitian
C. Definisi Oprasional
D. Sumber Data
E. Teknik Pengumpul Data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi Pustaka
4. Studi Dokumentasi
F. Instrument Penelitian
1. Pedoman Wawancara
2. Pedoman Observasi
3. Pedoman Dokumentasi
G. Teknik Analisis Data
H. Langkah-langkah Penelitian
1. Pra Pelaksanaan Penelitian
2. Pelaksanaan Penelitian
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pengelolaan lingkung seni Familly Group
2. Organizing (pengorganisasian)
3. Actuanting (penggerakan)
4. Controlling (pengawasan)
B. Pembahasan hasil Penelitian
BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penggunaan metode dalam penelitian ini adalah syarat yang mutlak untuk
mendapatkan kedalaman dari sebuah masalah, dan juga dapat mengumpulkan
segala informasi dan data yang diperlukan berkenaan dengan masalah tersebut.
Dalam hal ini metode penelitian merupakan sebuah langkah konkrit untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul di dalam penelitian. Metode
penelitian merupakan suatu alat untuk membantu seseorang dalam meneliti guna
untuk mendapatkan hasil dan kesimpulan dari objek yang diteliti.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Kedudukan metode ini
adalah untuk membantu memecahkan masalah-masalah yang akan diteliti.
Dalam hal ini seorang peneliti sebagai subjek penelitian berusaha
mendeskripsikan serta menganalisis data yang diperoleh. Dalam hal ini
Sukmadinata, (2006:72) mengungkapkan :
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
Dari pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa metode deskriptif analisis
yaitu suatu cara untuk menyelesaikan suatu persoalan atau fenomena dengan cara
menganalisis dan menafsirkan data yang ada berdasarkan fakta yang aktual.
Pendekatan kualitatif lebih mengacu kepada proses di lapangan atau observasi
dan datanya dianalisa. Pendekatan kualitatif juga lebih menekankan kepada
penggunaan diri peneliti sebagai subjek dimana mampu mendeskripsikan dan
Pemilihan metode ini juga didasarkan kepada alasan bahwa peneliti ini
bertujuan untuk menganalisis, manafsirkan dan mendeskripsikan tentang
pengelolaan seni tari yang ada di lingkung seni Familly Group untuk
meningkatkan rasa apresiasi seni di lingkungan masyarakat khususnya
masyarakat Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi
Dalam melakukan penelitian, peneliti mengambil lokasi daerah
Sumedang, tepatnya di Jalan Cibodas, Rt 01 Rw 05 Desa Conggeang Kulon,
Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang. Lokasi ini mempunyai jarak yang
cukup jauh dari Sumedang kota. Penelitian terfokus pada pengelolaan seni Sunda
di lingkung seni Familly Group Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang,
pimpinan Bapak KARYA, S.Pd. Lingkung seni ini merupakan suatu organisasi
yang ada di daerah Kecamatan Conggeang yang di dalamnya terdapat beberapa
anggota yang peduli akan kesenian sunda., selain itu lokasi ini dipilih karena
dilihat secara geografis cukup statergis untuk melaksanakan penelitian ini.
Adanya lingkung seni ini diharapkan kepada masyarakat Conggeang khususnya
untuk mencintai dan membudayakan kesenian Sunda.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah individu, benda atau organisme yang dijadikan
sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian.
Biasanya lebih dikenal dengan sebutan responden atau informan.
http://www.scribd.com/doc/97188020/204/A-Pengertian-Subjek-Penelitian
Pada penelitian ini yang akan dijadikan objek penelitian adalah Lingkung
C. Definisi operasional
Judul penelitian ini adalah “Pengelolaan seni tari di Lingkung Seni
Familly Group Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang”. Agar tidak terjadi
kesalahan penafsiran terhadap istilah yang terdapat dalam judul di atas, penulis
mendefinisikan istilah-istilah tersebut, yaitu sebagai berikut :
1. Pengelolaan adalah suatu proses pelaksanaan (pengawasan) rangkaian
pekerjaan yang di lakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan
atau hasil yang memuaskan.
2. Seni Tari merupakan salah satu bagian dari kesenian. Arti seni tari adalah
keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak. (Bagong
Kusudiarjo 1981:1)
3. Lingkung seni Familly Group adalah salah satu group kesenian yang berada
di kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang, di dalamnya terdapat
berbagai kesenian sunda.
Penjelasan dari pengertian di atas adalah pengelolaan sebuah kegiatan
kesenian yang dilakukan dengan berbagai upaya yang direalisasikan dalam
berbagai kegiatan seni secara periodik dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, hingga evaluasi atau pengawasan. Hal teresbut dilaksanakan supaya
mendapat hasil yang memuaskan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dari penjelsan tersebut, maka dari itu peneliti mengambil lingkung seni Familly
Group ini untuk dijadikan subjek penelitian.
D. Sumber Data
Sumber data terdiri atas data primer dan sekunder. Data primer
bersumber dari informan yang berkaitan dengan yang akan di teliti yaitu
Pengelolaan Seni Tari di Lingkung Seni Family Group. Sedangkan data
sekunder bersumber dari hasil analisis dokumen, rekaman, foto, arsip-arsip,
itu, penelitian ini juga diperoleh dari narasumber pendukung yang dianggap
mampu memberikan data yang dibutuhkan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik untuk
mengumpulkan data. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dan
bertujuan untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang peneliti
kemukakan. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2006:222) “bahwa menyusun instrument pengumpulan data harus ditanggapi secara serius agar diperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya yaitu pengumpulan variable yang tepat”. Teknik pengumpul data yang digunakan untuk penelitian ini adalah :
1. Observasi
Kunandar (2010:98) mengungkapkan bahwa“Pengamatan atau
observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran”.
Dalam penelitian kualitatif, salah satu teknik yang digunakan untuk
mengamati secara langsung perilaku responden di lapangn adalah dengan teknik
observasi. Observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti ini adalah
observasi non partisipan (pasif), artinya di dalam proses pengumpulan data ini
peneliti hanya berfungsi sebagai pengamat dan tidak terlibat langsung dengan
kegiatan yang ada di lingkung seni tersebut.
Observasi yang dilakukan peneliti adalah dengan cara mengamati
langsung proses pengelolaan kesenian Sunda di lingkung seni Familly Group,
yaitu untuk mengetahui suatu kejadian, peristiwa yang sedang diamati. Observasi
ini dilakukan yang pertama kali kepada lingkung seni itu sendiri, pada saat
2. Wawancara
Sugiono (2010:130) menyebutkan bahwa “Wawancara adalah proses
pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya
dengan pihak yang ditanya atau penjawab”. Ini dilakukan untuk mendapatkan
data dan fakta yang akurat. Wawancara yang digunakan untuk penelitian ini
adalah menggunakan wawancara terstruktur. Artinya semua
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan peneliti, terlebih dahulu dirumuskan dalam
pedoman wawancara. Sumber data yang diwawancarai adalah sejumlah informal
yang memiliki keterlibatan langsung dengan kegiatan tersebut yang diantaranya
kepada Bapak Karya, S.pd selaku pimpinan di lingkung seni tersebut, kepada
pelaku seni, anggota, dan juga kepada penonton. Adapun responden yang
diwawancarai adalah sebagai berikut :
1. Bapak Karya, S.Pd selaku pemimpin lingkung seni Familly Group. Materi
yang dibicarakan tentang latar belakang lingkung seni Family Group, siapa
saja yang terlibat dalam kepengurusannya, program kegiatan yang
dilaksanakan oleh lingkung seni Family Group.
2. Tugabus Asep Bambang, sebagai penanggung jawab. Materi yang
dibicarakan tentang perencanaan kegiatan dimulai dari pembuatan proposal,
susunan acara, pembuatan spanduk, dan sebagainya. Dalam bidang produksi
dimulai dari latihan-latihan, pembentukan panitia, serta biaya produksi.
3. Studi Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti memerlukan sejumlah data yang
diperoleh melalui kajian terhadap berbagai sumber kepustakaan yang berkaitan
dengan masalah yang dikaji. Menurut Purwono “studi kepustakaan adalah segala
usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan
dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti”. Tersedia:
Studi pustaka merupakan salah satu pengumpul data yang diperlukan
dengan cara menelaah beberapa sumber, seperti buku, artikel, skripsi, internet,
majalah baik yang diperoleh dari perpustakaan ataupun referensi.Fungsinya agar
penelitian tidak keluar dari masalah yang harus diteliti yaitu pengelolaan seni tari
di Lingkung Seni Familly Group Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.
Buku yang diambil oleh peneliti untuk mendukung penelitian ini
diantaranya, fungsi-fungsi manajerial, prinsip-prinsip manajemen, dan contoh
skripsi yang terdahulu.
4. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006 : 231) metode dokumentasi yaitu “ mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, gambar, dan sebagainya”. Dokumentasi merupakan bukti nyata untuk memperkuat penelitian. Melalui teknik ini peneliti
berusaha untuk mengumpulkan data dengan cara mendokumentasikan segala
sesuatu yang terjadi di lapangan dalam bentuk dokumentasi yang berupa berupa
gambar/foto, video, sertifikat, dan arsip-arsip penting tentang lingkung seni
tersebut. Teknik ini akan menjadi pendukung dari penelitian yang dilakukan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data. Instrumen penelitian sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan suatu penelitian. Oleh karena itu, penyusunan instrument penelitian
harus disiapkan dengan sebaik-baiknya agar memperoleh hasil yang sesuai
dengan kegunaannya. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa
pedoman observasi dan pedoman wawancara atau dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada orang-orang yang berperan penting di dalam
lingkung seni Familly Group. Melalui instrument ini dapat diperoleh data dan
1. Pedoman Wawancara
Untuk melakukan wawancara dalam suatu penelitian, seorang peneliti
memerlukan pedoman wawancara agar proses wawancara terjadi secara terarah
dan pertanyaan yang dilontarkan sesuai dengan pokok permasalahan. Oleh
karena itu, sebelum melakukan proses wawancara peneliti merumuskan dan
membuat pedoman wawancara dengan beberapa pertanyaan yang mengarah pada
pokok permasalahan yang akan diteliti.
2. Pedoman Observasi
Dalam melakukan observasi dibutuhkan instrumen penelitian yang
berupa pedoman observasi. Pedoman observasi dapat berupa daftar-daftar yang
dicek, hal tersebut untuk mempermudah peneliti dalam melihat
kejadian-kejadian selama penelitian yang terjadi di lapangan.
3. Pedoman Dokumentasi
“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu”, (Sugiono, 2010:329). Cara ini dilkukan dengan melihat dokumen-dokumen terdahulu yang
mendokumentasikan pengamatan melalui pengambilan gambar (foto) yang
diperlukan pada saat pertunjukan atau proses latihan berlangsung.
G. Teknik Analisis Data
Setelah mendapatkan data baik selama pengumpulan maupun setelahnya,
langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data dengan cara
wawancara dan observasi. Semua data atau informasi yang diperoleh dari hasil
wawancara dan observasi kemudian dikaji dengan mencari pustaka yang
mendukung terhadap teori-teori selama penelitian berlangsung, kemudian diolah,
di lapangan dengan wawancara yang dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung. Langkah-langkah yang diambil dalam analisis data diantaranya :
1. Reduksi data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak
penting. Sehingga data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
berikutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif , penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, dan bagan. Dalam penyajian data dilakukan dengan teknik
triangulasi data. Triangulasi merupakan gabungan atau kombinasi dari berbagai
metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut
pandang dan prespektif yang berbeda. Sebagaimana menurut Sugiono (2010:
330) yang menyebutkan bahwa triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan
data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan
triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus
menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai
teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Terkait dengan peneliti yang dilakukan, menggarisbawahi pengujian
kredibilitas, maka penelitian ini secara garis besar teknik yang digunakan untuk
validasi data adalah triangulasi. Triangulasi dalam penelitian ini adalah data yang
terkumpul dari berbaga metode akan divalidasi oleh beberapa pakar, dalam hal
3. Kesimpulan
Langkah ketiga yaitu penarikan kesimpulan dari data yang tersaji.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif harus dapat menjawab rumusan masalah
yang dirimuskan sejak awal.
H. Langkah-langkah Penelitian
Dalam sebuah penelitian diperlukan langkah-langkah penelitian yang
tepat agar tidak terjadi kesalahan di dalam penelitian. Adapun langkah-langkah
yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Pra pelaksanaan penelitian
a. Survey
Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti yaitu survey tempat.,
meninjau langsung lokasi penelitian yaitu lingkung seni Familly Group
yang bertempat di Jalan Cibodas, Rt 01 Rw 05 Desa Conggeang Kulon,
Kecamatan Conggeang, Sumedang.
b. Menentukan Topik dan Judul penelitian
Setelah survey dilakukan, selnjutnya menentukan judul penelitian yang
sesuai dengan topik dan rumusan masalah yang telah ditentukan. Dari
beberapa judul uang peneliti ajukan maka judul yang disetujui adalah :
“ PENGELOLAAN SENI TARI DI LINGKUNG SENI FAMILLY
GROUP KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN
SUMEDANG”.
c. Pembuatan Proposal
Setelah topik dan judul disetujui, langkah selanjutnya menyusun proposal
skripsi untuk mempersiapkan sidang proposal. Kegiatan ini dilakukan
d. Menyiapkan Instrument Penelitian
Bertolak pada pertanyaan penelitian, dapat ditentukan jenis data apa yang
diperlukan. Berdasarkan jenis data tersebut disiapkan instrument yang
dapat mendukung pengumpulan secara objektif, valid, dan realibel.
2. Pelaksanaan penelitian
a. Pengumpulan Data
Proses pengumpan data dilakukan dengan cara mencari data-data yang
akurat, baik dari buku, artikel, skripsi, internet dan melakukan observasi
maupum wawancara langsung sesuai dengan topik permasalahan yang
sedang di kaji. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data triangulasi. Triangulasi merupakan gabungan dari
beberapa teknik pengumpul data dan sumber data yang ada. Dengan
teknik triangulasi, data yang terkumpul peneliti dapat mengecek
keakuratan data melalui berbagai teknik pengumpul data. Sugiono (2010:330) mengemukakan “Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data sumber yang ada”.
Bagan 3.1 Triangulasi teknik (Sumber: Sugiono 2010)
Sumber data sama
Observasi
Wawancara
b. Proses Bimbingan
Proses bimbingan dengan pembimbing I dan II yang telah ditetapkan oleh
dewan skripsi dilakukan dari persiapan penelitian sampai menjelang ujian
skripsi.
c. Pengolahan Data
Pada tahap ini peneliti menguji kebenaran informasi data dengan cara
pengolahan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dan
dikumpulkan untuk selanjutnya dianalisis sesuai dengan kepentingan
penelitian. Uraian yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis
untuk di jadikan bahan laporan.
d. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan data yang di peroleh dan di analisis, kemudian di buat
kesimpulan dari keseluruhan penelitian yang dilakukan.
e. Penyusunan Laporan
Tahap ini merupakan langkah akhir dari penelitian, yaitu menyusun
laporan ke dalam bentuk skripsi. Laporan penelitian disusun setelah
dilakukan pengolahan dan analisis terhadap data yang telah berhasil
BAB V
KESEMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Apabiladilihatdarisistempemasarandanpromosikepadakonsumen,
lingkungseniFamilly
groupmampuberkomunikasidenganbaiksehinggakonsumentidakmerasadirugikan
danpercayakepadalayananjasa yang akanditampilkanolehlingkungseniFamilly
Group.
DalampengelolaanmanajemenlingkungseniFamilly
Groupdapatdikatakansudahberjalandenganbaik,
karenadalamorganisasinyatidaklepasdarisumberdayamanusiasebagaipengelola/kr
eator yang berjiwatinggidanbertanggungjawab,jugadapatdilihatdaribeberapaacara
yang diikutiolehlingkungseniFamilly Group. Selainmengisiacara regional,
lingkungseniFamilly Groupjugaselalumengikutievent-event,
maupunperlombaan.Dengandemikianpengelolaanmanajemendalamlingkungseni
Familly Groupsudahbekerjadenganmaksimal.
Sistempengelolaansenitari yang dilakukan di lingkungseniFamilly Group
merupakansuatusistemlayananjasa di bidangpertunjukan yang
berdampakpadakeuntunganfinansial.Meskipundemikianpadaimplementasinyadap
at di jalankandandikembangkanlebihmengarahkepadasistempengelolaan yang
temporal ataupenuhwaktu.Artinyabahwakeuntunganfinansial yang
diperolehlingkungseniFamilly
Groupsangattergantungpadaseringatautidaknyaacara yang
dipertunjukansesuaipermintaankonsumen.
Berdasarkanpenemuan di lapangan,
makanpenelitimemberikanrekomendasisebagaiberikut:
1. BagiMasyarakat
Pihakmasyarakatharusterusberupayauntukmeningkatkanlingkungse
niFamilly Groupsupayalebihberkembang di
kalanganmasyarakattersebut.Hal
inidikarenakanmasihterbatasnyakegiatan-kegiatan yang
berhubungandengankesenianSunda.Denganbegitukegiataninidapatdijadik
ancontohuntukmasyarakatlainnya yang di luarKecamatanConggeang.
2. BagiPelatih
Diharapkanparapelatihlebihkreatiflagidalammenerapkanmateriuntu
ksebuahsenipertunjukan,
karenahaltersebuttelahmenjadisalahsatudasarbertahannyaketertarikanangg
otaakankesenianSunda.
3. BagiPihakManajemenLingkungSeniFamilly Group
Disarankanuntukpihakmanajemen agar
lebihselektifdalammenempatkan orang-orang yang
memegangperandalamkegiatanlingkungseniFamilly Group,
karenaberkembangatautidaknyakegiataniniselain di tanganpelatih,
stafproduksinyajugaikutberperanpentingdalamkeberhasilankegiatanlingku
ngseniFamilly Groupini.
Diharapkanpihakmanajemenlebihmemperluaspeluagkerjasama,
karenadenganbagitulingkungseniFamilly Groupakanlebihberkembang.
4. Bagipembaca Bagipembaca,
hendaknyahasilpenelitianinidijadikanacuanolehparapenelitilain,
khususnyaparapeneliti yang tertarikdalambidangpengelolaankesenian,
dapatdijadikanpedomandalampeningkatankualitasmanajemendalamberkes
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, Tim, Guru. (2007). SeniBudayajilid 3. Jakarta: PT GeloraAksaraPratama.
Agriani, Anisa (2012). PengelolaanKesenianSunda di Unit KegiatanMahasiswaTeknologiNasional
Bandung.SkripsiSarjanaPada FPBS UPI Bandung: tidakditerbitkan.
Arikunto, S (2006). ProsedurPenelitian. Jakarta :RinekaCipta
Arikunto, S (1998). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. Jakarta :RinekaCipta.
Geryana, S.R (2008). PengelolaanKrida Art Group Di SMA Krida Nusantara. SkripsiSarjanaPada FPBS UPI Bandung :tidakditerbitkan.
Handoko, hani (1993).Manajemen.Yogyakarta : BPEE Yogyakarta.
Kasmir, S.E., M.M. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
Kunandar.(2010).
LangkahMudahPenelitianTindakanKelassebagaiPengembanganProfesi Guru. Jakarta: P.T Raja GrafindoPersada.
Kusudiarjo, Bagong (1981). TentangTari. Bandung : PT Rineka
Narawati, Tatidan R.M. Soedarsono (2005).TariSundaDulu, Kini, danEsok. Bandung: PusatPenelitiandanPengembanganPedidikanSeniTradisional (P4ST) UPI.
Siagian, S.P. (2001). Fungsi-fungsimanajerial. Jakarta: PT BumiAksara
Spradley.(1997).MetodologiPenelitian.Jakarta : PT Pratama
Sudjana.(1982). MetodaStatistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono.(2010). MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA, cv
Terry, R.G (2006). Prinsip-prinsipManajemen.Jakarta : PT BumiAksara.
Terry, R.G. dan Rue, W.L. (1992).Dasar-dasarManajemen.Jakarta : PT BumiAksara.
Tim dosenadministrasipendidikan.(2010). PengelolaanPendidikan.Bandung: JurusanadministrasiPendidikan
SUMBER LAIN:
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2108155-pengertian pengelolaan/#ixzz1Jau8gpcf