• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENELITIAN TERBATAS PADA PESERTA DIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN RESTORAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 BALEENDAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENELITIAN TERBATAS PADA PESERTA DIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN RESTORAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 BALEENDAH."

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR……….

DAFTARISI………....

DAFTAR TABEL………...

DAFTAR LAMPIRAN………...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………...

B. Rumusan Masalah……….

C. Tujuan Penelitian………..

D. Asumsi Penelitian……….

E. Pertanyaan Penelitian………...

F. Metode Penelitian……….

G. Lokasi Dan Sampel Penelitian………..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa”……... 1. Pengertian Kompetensi………... 2. Tujuan Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa”……… B. Materi Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa”……….. 1. Menjelaskan Prinsip-Prinsip Komunikasi……….. a. Pengertian Komunikasi……….

b. Komponen Komunikasi………

c. Teknik Berkomunikasi………. 2. Memilih Cara Berkomunikasi Dengan Teman, Kolega Dan

Pelanggan……… a. Pelayanan Prima (Costumer Care)………... b. Media Komunikasi………... c. Karakter Pelanggan………... d. Jenis-Jenis Kebutuhan Pelanggan………. e. Mencatat Kebutuhan Pelanggan………... f. Pelayanan Pelanggan Dengan Berpikiran Positif………. g. Pelayanan Pelanggan Dengan Sikap Menghargai……… h. Memberikan Perhatian Penuh Kepada Pelanggan……… i. Pernyataan Terima Kasih Kepada Pelanggan………... j. Langkah-Langkah Menangani Kebutuhan Pelanggan……….. 3. Melakukan Komunikasi Dan Kerja Sama Dalam Tim Atau Kelompok………... a. Komunikasi Yang Efektif……….

b. Membangun Kelompok………

(2)

C. Kesiapan Praktek Kerja Industri Di Restoran………...

1. Kesiapan……….

a. Pengertian Kesiapan………. b. Prinsip-Prinsip Kesiapan……….. c. Aspek Yang Mempengaruhi Kesiapan………. 2. Restoran Sebagai Tempat Praktek Kerja Industri………... 3. Program Praktek Kerja Industri di SMK Negeri 2 Baleendah…...

a. Pengertian Praktek Kerja Industri (Prakerin)………... b. Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)………. c. Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin)………. d. Prosedur Praktek Kerja Industri (Prakerin)……….. e. Monitoring dan Penilaian Praktek Kerja Industri (Prakerin)… D. Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” Pada Kesiapan Praktek Kerja Industri Di Restoran……… 1. Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan

Jasa” Pada Kesiapan Prakerin Di Restiran Berkaitan dengan Aspek Kognitif (Pengetahuan)………... 2. Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan

Jasa” Pada Kesiapan Prakerin Di Restiran Berkaitan dengan Aspek Afektif (Sikap)………. 3. Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” Pada Kesiapan Prakerin Di Restiran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor (keterampilan)………..

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian……….

B. Definisi Operasional………. C. Populasi Dan Sampel Penelitian………... D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian……….. E. Teknik Pengolahan Data Penelitian……….. F. Prosedur Penelitian………...

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... B. Pembahasan...

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan... ...

B. Implikasi dan

Rekomendasi...

DAFTAR PUSTAKA...

(3)
(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi menuntut adanya perkembangan pada pendidikan

kejuruan, karena saat ini tatanan kehidupan pada umumnya dan tatanan

perekonomian pada khususnya sedang mengalami pergeseran ke arah global.

Pergeseran ini harus diantisipasi sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan

persaingan dalam perdagangan bebas yang memerlukan serangkaian kekuatan

daya saing yang tangguh, antara lain kemampuan manajemen, teknologi dan

sumber daya manusia. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam

mewujudkan sumber daya manusia yang tangguh dalam menghadapi persaingan

bebas. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumber daya manusia

yang memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian. SMK sebagai bentuk

satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15

UU SISDIKNAS, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta

didik untuk bekerja dalam bidang tertentu.

SMKN 2 Baleendah merupakan salah satu SMK Kelompok Pariwisata di

Kabupaten Bandung yang memiliki lima program keahlian yaitu Tata Busana,

Tata Kecantikan Rambut, Tata Kecantikan Kulit, Kimia Industri dan Restoran.

Program keahlian restoran membekali peserta didik dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap agar kompeten dalam mengolah dan menyajikan makanan

(5)

penutup; mengolah dan menyajikan makanan Indonesia yang terdiri dari makanan

pembuka, makanan pokok, lauk pauk, dan makanan penutup; melayani makanan

dan minuman baik di restoran maupun di kamar tamu, serta menata meja makan

dan meja prasmanan; mengolah dan menyajikan aneka minuman non alkohol;

mengorganisir operasi pelayanan makanan dan minuman di restoran.

Program keahlian Restoran menyediakan sejumlah program mata diklat

yang dibagi menjadi 3 program yang termuat dalam kurikulum SMK (2004:8),

yaitu : program normatif, program adaftif dan program produktif. Program

Produktif memuat sejumlah kompetensi salah satunya yaitu kompetensi

“Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa”, yang merupakan dasar

kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik kelas XI. Kompetensi tersebut

meliputi prinsip-prinsip berkomunikasi, cara berkomunikasi dengan teman kerja,

kolega dan pelanggan, melakukan komunikasi dan kerja sama dalam tim atau

kelompok, dan menjaga standar penampilan personal. Materi yang dipelajari

seperti yang tercantum dalam silabus kompetensi (2009), yaitu:

Pengertian komunikasi, komponen komunikasi, teknik berkomunikasi, pengertian pelayanan prima, media komunikasi, karakter pelanggan, jenis-jenis kebutuhan pelanggan, mencatat kebutuhan pelanggan, pelayanan pelanggan dengan berpikiran positif, pelayanan pelanggan dengan sikap saling menghargai, memberikan perhatian penuh kepada pelanggan, pernyataan terima kasih kepada pelanggan, cara menangani keluhan pelanggan, komunikasi yang efektif, pengertian kelompok dan kerja tim, penampilan diri, kebersihan dan kesehatan tubuh.

Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” bertujuan

memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam melakukan komunikasi dan

kerja sama dalam tim atau kelompok, dapat memberikan pemahaman kepada

(6)

menjaga standar penampilan personal. Kompetensi ini merupakan salah satu

kompetensi yang dapat menunjang kesiapan peserta didik dalam Praktek Kerja

Industri (Prakerin). Dimaksudkan agar setelah mempelajari kompetensi tersebut

diharapkan peserta didik mengalami perubahan perilaku meliputi 3 aspek yaitu

aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan).

Ketiga aspek yang telah dimiliki oleh peserta didik tersebut, diharapkan dapat

memberikan kesiapan untuk melaksanakan prakerin di restoran.

Prakerin merupakan bagian dari program pembelajaran yang harus

dilaksanakan oleh setiap peserta didik di Dunia Kerja. Program prakerin disusun

bersama antara sekolah dan dunia kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan

peserta didik dan sebagai kontribusi dunia kerja terhadap pengembangan program

pendidikan SMK. Peserta didik diharapkan memiliki kesiapan yang baik sebelum

melakukan prakerin sehingga dapat beraktivitas dengan baik pada saat

pelaksanaan prakerin dan mendapatkan hasil sesuai harapan dari prakerin berupa

pengalaman kerja kepada peserta didik.

Kesiapan merupakan salah satu faktor yang harus ada pada setiap individu

dalam melaksanakan semua kegiatan termasuk menghadapi suatu pekerjaan.

Seorang peserta didik dikatakan siap untuk melaksanakan prakerin di restoran

apabila mereka memiliki tiga aspek yaitu aspek kognitif (pengetahuan), afektif

(sikap) dan psikomotor (keterampilan) dalam berbagai bidang salah satunya

dibidang komunikasi pelayanan jasa. Kompetensi “Melakukan Komunikasi

(7)

peserta didik sebagai upaya mempersiapkan peserta didik dalam melaksanakan

prakerin di restoran.

Hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan kepada peserta didik kelas

XI Program Keahlian Restoran SMKN 2 Baleendah, diperoleh keterangan bahwa

kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” yang didapat dari

sekolah berupa teori harus diimplementasikan dalam kegiatan prakerin. Akan

tetapi, materi yang telah diperoleh dari sekolah dirasakan belum cukup, sehingga

belum dapat diimplementasikan secara optimal karena tuntutan prakerin yang

lebih banyak melakukan praktek daripada teori. Oleh karena itu, peserta didik

masih mengalami kesulitan dalam melakukan komunikasi pelayanan jasa.

Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan di atas, melalui penelitian ini

penulis ingin mengetahui bagaimana “Manfaat Kompetensi Melakukan

Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa Pada Kesiapan Prakerin Di Restoran”.

Penelitian terbatas pada peserta didik kelas XI program keahlian Restoran SMKN

2 Baleendah.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan

jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Bagaimana Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi dalam

Pelayanan Jasa pada Kesiapan Prakerin di Restoran”. Ruang lingkup

permasalahan perlu dibatasi agar pembatasan masalah tidak terlalu luas. Masalah

(8)

1. Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa”

berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan), meliputi pengertian

komunikasi, komponen komunikasi, pengertian pelayanan prima, fungsi

media komunikasi, karakter pelanggan, komunikasi yang efektif, jenis-jenis

kebutuhan pelanggan, kerja tim dalam kelompok, kebersihan dan kesehatan

tubuh pada kesiapan Prakerin di Restoran.

2. Manfaat kompetensi “melakukan komunikasi dalam pelayanan jasa”

berkaitan dengan aspek afektif (sikap), meliputi sikap menerima tamu,

memberikan perhatian penuh dan berpikiran positif kepada pelanggan,

menghargai pelanggan, menghadapi kemarahan pelanggan, menangani

problem kebutuhan pelanggan, menjaga penampilan personal, menjadi pendengar yang baik, sopan dan menjaga kebersihan tubuuh pada kesiapan

Prakerin di Restoran.

3. Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa”

berkaitan dengan aspek psikomotor (keterampilan) meliputi prinsip

pelayanan prima berdasarkan konsep action (tindakan), mencatat kebutuhan pelanggan, menentukan cara berjalan, berpakaian dan berbicara, melakukan

komunikasi langsung, menyatakan terima kasih kepada pelanggan,

meningkatkan kesehatan tubuh, bekerja dalam kelompok dan menentukan

cara menangani keluhan pelanggan pada kesiapan Prakerin di Restoran.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan bagian yang paling penting dalam kegiatan

(9)

tercantum dalam pedoman penulisan karya ilmiah (2009:45). Tujuan umum

menggambarkan secara singkat dalam satu kalimat apa yang ingin dicapai melalui

penelitian. Tujuan khusus dirumusakan dalam bentuk butir-butir yang secara

spesifik mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan penelitian. Tujuan dalam

penelitian ini yaitu :

1. Tujuan Umum

Memperoleh gambaran mengenai manfaat kompetensi “Melakukan

Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan Prakerin di Restoran pada

peserta didik SMKN 2 Baleendah kelas XI Program Keahlian Restoran.

2. Tujuan Khusus

Mengetahui manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam

Pelayanan Jasa” pada kesiapan Prakerin di Restoran, yaitu :

a. Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa”

berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan), meliputi pengertian

komunikasi, komponen komunikasi, pengertian pelayanan prima, fungsi

media komunikasi, karakter pelanggan, komunikasi yang efektif, jenis-jenis

kebutuhan pelanggan, kerja tim dalam kelompok, kebersihan dan kesehatan

tubuh pada kesiapan Prakerin di Restoran.

b. Manfaat kompetensi “melakukan komunikasi dalam pelayanan jasa”

berkaitan dengan aspek afektif (sikap), meliputi sikap menerima tamu,

memberikan perhatian penuh dan berpikiran positif kepada pelanggan,

menghargai pelanggan, menghadapi kemarahan pelanggan, menangani

(10)

pendengar yang baik, sopan dan menjaga kebersihan tubuuh pada kesiapan

Prakerin di Restoran.

c. Manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa”

berkaitan dengan aspek psikomotor (keterampilan) meliputi prinsip

pelayanan prima berdasarkan konsep action (tindakan), mencatat kebutuhan pelanggan, menentukan cara berjalan, berpakaian dan berbicara, melakukan

komunikasi langsung, menyatakan terima kasih kepada pelanggan,

meningkatkan kesehatan tubuh, bekerja dalam kelompok dan menentukan

cara menangani keluhan pelanggan pada kesiapan Prakerin di Restoran.

D. Asumsi Penelitian

Asumsi atau anggapan dalam suatu penelitian memegang peranan penting,

karena anggapan dasar merupakan suatu dasar untuk melakukan penelitian.

Asumsi menurut Winarno Surakhmad yang dikutip Suharsimi Arikunto (2002:58)

yaitu : “asumsi adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima

oleh penyelidik”. Asumsi dalam penelitian ini :

1. Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” dalam

kurikulum SMK edisi 2004 Program Keahlian Restoran adalah “kemampuan

yang merupakan perpaduan aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan

psikomotor (keterampilan) dibidang komunikasi dalam pelayanan jasa.

Kompetensi tersebut merupakan salah satu kompetensi yang dapat

menunjang kesiapan peserta didik dalam Praktek Kerja Industri (Prakerin).

Asumsi ini sesuai dengan pengertian kompetensi menurut GBPP SMK

(11)

aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan)

untuk melalukan sesuatu yang bermakna dalam kehidupan”.

2. Peserta didik setelah mempelajari Kompetensi “Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” diharapkan mengalami perubahan perilaku meliputi

aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan)

dibidang komunikasi pelayanan jasa sehingga peserta didik siap

melaksanakan prakerin di restoran. Asumsi ini sesuai dengan tujuan

kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” yang terdapat

dalam modul “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa”(2009:2),yaitu:

Peserta didik setelah mempelajari kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” diharapkan mampu melakukan komunikasi dan kerja sama dalam tim atau kelompok, dapat memberikan pelayanan dengan berpikiran positif serta menjaga standar penampilan personal”.

3. Prakerin merupakan bagian dari program pembelajaran yang harus

dilaksanakan oleh setiap peserta didik di Dunia Kerja. Peserta didik

diharapkan memiliki kesiapan yang baik sebelum melakukan prakerin

sehingga dapat beraktivitas dengan baik pada saat pelaksanaan prakerin dan

mendapatkan hasil sesuai harapan dari prakerin berupa pengalaman kerja

kepada peserta didik. Kesiapan merupakan salah satu faktor yang harus ada

pada setiap individu dalam melaksanakan semua kegiatan termasuk

menghadapi suatu pekerjaan. Slameto (2003:59) mengungkapkan bahwa :

(12)

E. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian diperlukan sebagai acuan bagi penulis dalam

membuat rumusan-rumusan pertanyaan sebagai langkah untuk mengumpulkan

data. Bagaimana manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan

Jasa” yang mencakup tiga aspek yaitu :

1. Bagaimana manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan

Jasa” sebagai kesiapan Prakerin di Restoran berkaitan dengan aspek kognitif

(pengetahuan), meliputi pengertian komunikasi, komponen komunikasi,

pengertian pelayanan prima, fungsi media komunikasi, karakter pelanggan,

komunikasi yang efektif, jenis-jenis kebutuhan pelanggan, kerja tim dalam

kelompok, kebersihan dan kesehatan tubuh?

2. Bagaimana manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan

Jasa” sebagai kesiapan Prakerin di Restoran berkaitan dengan aspek afektif

(sikap), meliputi sikap menerima tamu, memberikan perhatian penuh dan

berpikiran positif kepada pelanggan, menghargai pelanggan, menghadapi

kemarahan pelanggan, menangani problem kebutuhan pelanggan, menjaga penampilan personal, menjadi pendengar yang baik, sopan dan menjaga

kebersihan tubuh?

3. Bagaimana manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan

Jasa” sebagai kesiapan Prakerin di Restoran berkaitan dengan aspek

psikomotor (keterampilan) meliputi prinsip pelayanan prima berdasarkan

konsep action (tindakan), mencatat kebutuhan pelanggan, menentukan cara

(13)

menyatakan terima kasih kepada pelanggan, meningkatkan kesehatan tubuh,

bekerja dalam kelompok dan menentukan cara menangani keluhan

pelanggan?

F. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif.

Metode ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari suatu keadaan yang ada

pada masa sekarang dan sedang berlangsung serta berpusat pada masalah yang

aktual. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Winarno Surakhmand (2002:140)

bahwa, metode deskriftif yaitu :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis (karena itu metode ini sering disebut metode deskriftif analitik).

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

yaitu angket. Angket menurut Sugiyono (2008:199) adalah “teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

G. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini diadakan di SMKN 2 Baleendah yang beralamat di Jl. RAA

Wiranata kusumah No. 11 Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. SMKN 2

Baleendah dipilih sebagai lokasi penelitian atas dasar pertimbangan sesuai dengan

disiplin ilmu yang sedang penulis tempuh, yaitu bidang boga.

Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI program

keahlian Restoran SMKN 2 Baleendah yang telah mengikuti Kompetensi

(14)

orang. Teknik pengambilan sampel yaitu “cluster random sampling (Area Sampling) dimana teknik pengambilan datanya sangat luas, sehingga

pengambilan anggota sampelnya berdasarkan populasi yang telah ditetapkan

(Sugiyono, 2008:121). Adapun rumus yang digunakan yaitu rumus pengambilan

sampel untuk jumlah peserta didik yang diteliti dengan menggunakan derajat

kepercayaan α = 0,05 dan bound or error ditetapkan sebesar 15% dengan alasan bahwa kondisi populasinya bersifat homogen, menurut Riduwan (2003:22)

menggunakan rumus Al-Rasyid sebagai berikut :

no =

Dengan kriteria sebagai berikut : Jika no ≤ 0,05 N, maka N = no

Jika no > 0,05 N, maka n = Dimana :

α : Taraf kesalahan yang besarnya ditetapkan 0,05 N : Jumlah Populasi

BE : Bound of error 15 % Z α : Nilai dalam tabel Z = 1,99

Dengan rumus tersebut, maka dapat dihitung :

no =

=

= 43,96 Dan no = 0,05 N = 0,05 (158) = 7,9

Karena no > 0,05 N, maka besarnya sampel dapat dihitung dengan :

n =

n = 43,96 = 34,61 ~ 35

(15)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang

meliputi pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai

Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” pada

Kesiapan Prakerin di Restoran (Penelitian Terbatas Pada Peserta Didik Kelas XI

Program Keahlian Restoran SMKN2 Baleendah), secara lengkap dan terperinci

akan diuraikan sebagai berikut :

A. Hasil Penelitian

Pengolahan data dilakukan untuk manjabarkan hasil perhitungan

persentase dari penyebaran instrumen mengenai Manfaat Kompetensi “Melakukan

Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran berkaitan

dengan aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor

(keterampilan) akan dibahas secara lengkap dan terperinci pada Tabel 4.1 sampai

dengan tabel 4.30.

1. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” Berkaitan dengan Aspek Kognitif (Pengetahuan) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran

Data hasil penelitian manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam

Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan)

pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.1 sampai dengan

(16)

Tabel 4.1

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pengertian Komunikasi

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

1 a Percakapan dua orang atau lebih yang memiliki

makna yang sama 27 77 8 23 35 100

b Suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya

25 71 10 29 35 100

c Proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain

24 69 11 31 35 100

d Seni menyampaikan informasi, ide-ide dan sikap

seseorang kepada orang lain 19 54 16 46 35 100 e Penyampaian informasi dan ide-ide sebagai

sikap/emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol

21 60 14 40 35 100

Rata- rata 66 34 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.1, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi adalah

sebagai berikut : sebagian besar (77%) responden mengungkapkan komunikasi

merupakan percakapan dua orang atau lebih yang memiliki makna yang sama.

Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan

komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara

keduanya, sebanyak 69% responden mengungkapkan komunikasi merupakan

proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan

biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk

mengubah tingkah laku orang lain, sebanyak 60% responden mengungkapkan

(17)

dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol, dan 54%

responden mengungkapkan komunikasi merupakan seni menyampaikan

informasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain.

Data hasil pengolahan angket no.1 seperti pada Tabel 4.1 menunjukkan

bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian

komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 66% berada pada kriteria

bermanfaat.

Tabel 4.2

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komponen Komunikasi

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

2 a Communicator (komunikator) 29 83 6 17 35 100

b Message (pesan, ide, gagasan) 20 57 5 43 35 100

c Channel (saluran, media) 25 71 10 29 35 100

d Communicant (komunikan0 20 57 15 43 35 100

e Effect (efek) 21 51 14 49 35 100

Rata- rata 64 36 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.2, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi adalah

sebagai berikut : sebagian besar (83%) responden mengungkapkan komponen

komunikasi antara lain communicator (komunikator). Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan komponen komunikasi antara

lain channel (saluran, media), sebanyak 57% responden mengungkapkan

(18)

communicant (komunikan), dan sebanyak 51% responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain effect (efek).

Data hasil pengolahan angket no.2 seperti pada Tabel 4.2 tersebut

menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan

Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek

kognitif tentang komponen komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar

64% berada pada kriteria cukup bermanfaat.

Tabel 4.3

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang pengertian Pelayanan Prima

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

3 a Tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan

pelanggan tetap 22 63 13 37 35 100

b Bertujuan memberi kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan, berubahnya status calon pembeli menjadi pelanggan tetap

31 89 4 11 35 100

c Baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan

baru 22 63 13 37 35 100

d Berhubungan dengan kualitas produk yang berupa

barang dan jasa 20 57 15 43 35 100

e Baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja, penampilan menarik, sopan, berkomunikasi yang baik, memahami perilaku pembeli

21 60 14 40 35 100

Rata- rata 66 34 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.3, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima

adalah sebagai berikut : sebagian besar (89%) responden mengungkapkan

pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang bertujuan memberi

kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan, berubahnya

(19)

masing-masing 63% responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan

pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap

dan pelayanan yang baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan baru,

sebanyak 60% responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan

pelayanan yang baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja,

penampilan menarik, sopan, berkomunikasi yang baik, memahami perilaku

pembeli, dan sebanyak 57% responden mengungkapkan pengertian pelayanan

prima merupakan pelayanan yang berhubungan dengan kualitas produk yang

berupa barang dan jasa.

Data hasil pengolahan angket no.3 seperti pada Tabel 4.3 tersebut

menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan

Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek

kognitif tentang pengertian pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran

sebesar 66% berada pada kriteria bermanfaat.

Tabel 4.4

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Fungsi Media Komunikasi

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

4 a Mempermudah penyampaian pesan atau

informasi kepada yang membutuhkan 30 86 5 14 35 100 b Memperjelas isi dan maksud informasi yang

akan disampaikan 30 86 5 14 35 100

c Mengefektifkan proses penyampaian informasi 17 49 18 51 35 100 d Mempersingkat waktu penyampaian informasi 17 49 18 51 35 100 e Membangkitkan daya tarik terhadap informasi

atau pesan yang akan disampaikan 18 51 15 49 35 100

Rata- rata 64 36 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.4, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

(20)

restoran berkaitan dengan aspek kognitiftentang fungsi media komunikasi adalah

sebagai berikut : sebagian besar (86%) responden mengungkapkan fungsi media

komunikasi yaitu dapat mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada

yang membutuhkan dan memperjelas isi dan maksud informasi yang akan

disampaikan. Lebih dari setengahnya (51%) responden mengungkapkan fungsi

media komunikasi yaitu dapat membangkitkan daya tarik terhadap informasi atau

pesan yang akan disampaikan. Lebih dari setengahnya (49%) responden

mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat mengefektifkan proses

penyampaian informasi dan mempersingkat waktu penyampaian informasi.

Data hasil pengolahan angket no.4 seperti pada Tabel 4.4 menunjukksn

bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang

fungsi media komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 79% berada

pada kriteria bermanfaat.

Tabel 4.5

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Karakter Pelanggan

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

5 a Extraverted (terbuka) 35 100 - - 35 100

b Intraverted (tertutup) 35 100 - - 35 100

c Sensory (spontanitas) 29 83 6 17 35 100

d Intuitive (pengilham) 30 86 5 1 35 100

e Thinker (pemikir) 22 63 13 37 35 100

Rata- rata 86 14 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.5, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

(21)

sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan karakter

pelanggan antara lain extraverted (terbuka) dan intraverted (tertutup). Sebagian

besar masing-masing 86% responden mengungkapkan karakter pelanggan antara

lain intuitive (pengilham), dan sebanyak 83% responden mengungkapkan karakter

pelanggan antara lain sensory (spontanitas). Lebih dari setengahnya (63%) responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain thinker (pemikir).

Data hasil pengolahan angket no.5 seperti pada Tabel 4.5 tersebut

menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan

Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek

kognitif tentang karakter pelanggan sebesar 86% berada pada kriteria sangat

bermanfaat.

Tabel 4.6

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komunikasi yang Efektif

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

6 a Bersikap dengan benar sehingga tujuan utama

dapat tercapai 30 86 5 14 35 100

b Menyampaikan pesan dengan benar sehingga

tujuan utama dapat tercapai 30 86 5 14 35 100

c Mengucapkan pesan dengan benar sehingga tujuan

utama dapat tercapai 20 57 15 43 35 100

d Menyampaikan keinginan dengan benar sehingga

tujuan utama dapat tercapai 17 49 18 51 35 100

e Mengucapkan keinginan dengan benar sehingga

tujuan utama dapat tercapai 18 51 17 49 35 100

Rata- rata 66 34 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.6, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang

komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut : sebagian besar (86%) responden

(22)

sehingga tujuan utama dapat tercapai dan menyampaikan pesan dengan benar

sehingga tujuan utama dapat tercapai. Lebih dari setengahnya masing-masing

57% responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan

pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai, dan sebanyak 51%

responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan

keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Kurang dari

setengahnya (49%) responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu

menyampaikan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai.

Data hasil pengolahan angket no.6 seperti pada Tabel 4.6 tersebut dapat

ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan

Komunikasi dalam Pelyanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek

kognitif tentang komunikasi yang efektif pada kesiapan prakerin di restoran

sebesar 64% berada pada kriteria cukup bermanfaat.

Tabel 4.7

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Jenis-Jenis Kebutuhan Pelanggan

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

7 a Fisiologi 30 86 5 14 35 100

b Keamanan 25 71 10 29 35 100

c Cinta 28 80 7 20 35 100

d Penghargaan 24 69 11 31 35 100

e Mewujudkan sendiri 24 69 11 31 35 100

Rata- rata 75 15 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.7, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang

(23)

masing-masing 86% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara

lain kebutuhan fisiologi, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan

jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan cinta. Lebih dari setengahnya

masing-masing 71% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan

antara lain kebutuhan keamanan, dan sebanyak 69% responden mengungkapkan

jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan penghargaan dan

mewujudkan sendiri.

Data hasil pengolahan angket no.7 seperti pada Tabel 4.7 tersebut dapat

ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan

Komunikasi dalam Pelyanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek

kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di

restoran sebesar 75% berada pada kriteria bermanfaat.

Tabel 4.8

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pembagian Kerja Tim dalam Kelompok

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

8 a Membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu

sama lain saling membantu 28 80 7 20 35 100

b Mengatur setiap anggota tim dengan tidak

membeda-bedakan, sesuai dengan pekerjaannya 18 51 17 49 35 100

c Berpikiran positif terhadap para karyawan atau anggota bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan meningkatkan produktivitas kerja, semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih baik

23 66 12 34 35 100

d Membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam waktu singkat atau jika perlu bekerja sama untuk waktu yang lama

23 66 12 34 35 100

e Membentuk anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan dalam bekerja

20 57 15 43 35 100

Rata- rata 64 36 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.8, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

(24)

restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang

pembagian kerja tim dalam kelompok pada kesiapan prakerin di restoran adalah

sebagai berikut : sebagian besar (80%) responden mengungkapkan pembagian

kerja tim yaitu dengan membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil

kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu sama lain saling membantu.

Lebih dari setengahnya masing-masing 66% responden mengungkapkan

pembagian kerja tim yaitu dengan berpikiran positif terhadap para karyawan atau

anggota bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan

meningkatkan produktivitas kerja, semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih

baik dan membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam

waktu singkat atau jika perlu bekerja sama untuk waktu yang lama, sebanyak 57%

responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan membentuk

anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat

berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan

dalam bekerja, dan sebanyak 51% responden mengungkapkan pembagian kerja

tim yaitu dengan mengatur setiap anggota tim dengan tidak membeda-bedakan,

sesuai dengan pekerjaannya.

Data hasil pengolahan angket no.8 seperti pada Tabel 4.8 menunjukkan

bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang

pembagian kerja tim dalam kelompokpada kesiapan prakerin di restoran sebesar

(25)

Tabel 4.9

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Kebersihan Tubuh

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

9 a Rambutnya yang disisir rapi dan tidak

berketombe 27 77 8 23 35 100

b Kuku yang dipotong pendek dan bersih 25 71 10 29 35 100 c Wajahnya yang segar, tidak kusam 21 60 14 40 35 100 d Pakaian yang bersih, rapi dan tidak bernoda 30 86 5 14 35 100 e Kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi

(bagi pria) 20 57 14 43 35 100

Rata- rata 70 30 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.9, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang

kebersihan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran adalah sebagai berikut :

sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan kebersihan tubuh

dapat dilihat dari pakaian yang bersih, rapi,dan tidak bernoda, dan sebanyak 77%

responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari rambutnya yang

disisir rapi dan tidak berketombe. Lebih dari setengahnya masing-masing 71%

responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari kuku yang

dipotong pendek dan bersih, sebanyak 60% responden mengungkapkan

kebersihan tubuh dapat dilihat dari wajahnya yang segar, tidak kusam, dan

sebanyak 57% responden mengungkapkan kebersihan tubuh seseorang dapat

dilihat dari kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi (bagi pria).

Data hasil pengolahan angket no.9 seperti pada tabel 4.9 menunjukkan

bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi

(26)

kesehatan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 70% berada pada

kriteria bermanfaat.

Tabel 4.10

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang kesehatan tubuh

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

10 a Wajahnya yang segar 26 74 9 26 35 100

b Wajahnya yang tidak pucat 26 74 9 26 35 100

c Kegesitan dalam bergerak 20 57 15 43 35 100

d Kondisi badannya yang tidak lemah 17 49 18 51 35 100

e Sikap badannya yang tidak loyo 24 69 11 31 35 100

Rata- rata 65 35 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.10, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang

kesehatan tubuh adalah sebagai berikut : sebagian besar (74%) responden

mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari wajahnya yang

segar dan tidak pucat. Lebih dari setengahnya masing-masing 69% responden

mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari sikap badannya

yang tidak loyo, dan sebanyak 57 responden mengungkapkan kesehatan tubuh

seseorang dapat dilihat dari kegesitan dalam bergerak. Kurang dari setengahnya

(49%) responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari

kondisi badannya yang tidak lemah.

Data hasil pengolahan angket no.10 seperti pada Tabel 4.10 menunjukkan

bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang

(27)

2. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” Berkaitan dengan Aspek Afektif (Sikap) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran

Data hasil penelitian manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam

Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif (sikap) pada

kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.11 sampai dengan Tabel

4.20.

Tabel 4.11

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek afektif tentang Sikap dalam Menerima Pelanggan

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

11 a Bersikap ramah ketika kedatangan pelanggan dengan menyambut tamu yang datang ke restoran

dengan selalu tersenyum 32 91 3 9 35 100

b Mengingat dan memanggil dengan mengebut

nama tamu terutama kepada tamu langganan 25 71 10 29 35 100 c Segera menanyakan maksud dan tujuan pelanggan

dan membiasakan penggunaan ungkapan-ungkapan seperti: “selamat pagi”, “silahkan” dan lain-lain

30 86 5 14 35 100

d Mempersilahkan duduk dan memberi kesempatan

berbicara kepada pelanggan 27 77 8 23 35 100

e Menghindari penggunaan kata-kata yang tidak

dapat dimengerti oleh pelanggan 28 80 7 20 35 100

Rata- rata 81 19 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.11, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menerima pelanggan

adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 91% responden

mengungkapkan akan bersungguh-sungguh bersikap ramah ketika kedatangan

pelanggan dengan menyambut tamu yang datang ke restoran dengan selalu

tersenyum, sebanyak 80% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh

(28)

sebanyak 86% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh segera

menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dan membiasakan penggunaan

ungkapan-ungkapan seperti: “selamat pagi”, “silahkan” dan lain-lain, dan

sebanayak 77% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh

mempersilahkan duduk dan memberi kesempatan berbicara kepada pelanggan.

Lebih dari setengah (71%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh

mengingat dan memanggil dengan mengebut nama tamu terutama kepada tamu

langganan.

Data hasil pengolahan angket no.11 seperti pada Tabel 4.11 menunjukkan

bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang

sikap dalam menerima pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 81%

berada pada kriteria bermanfaat.

Tabel 4.12

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Memberikan Perhatian Penuh kepada

Pelanggan

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

12 a Mendengarkan dengan baik setiap tutur kata yang disampaikan pelanggan dalam menyampaikan pesanan atau kebutuhan pelanggan

25 71 10 29 35 100

b Menerima dan menghargai perilaku pelanggan apa

adanya 28 80 7 20 35 100

c Menjelaskan kembali setiap pesanan, keluhan atau

kebutuhan pelanggan 26 74 9 26 35 100

d Menyesuaikan diri dengan perilaku pelanggan 27 77 8 23 35 100 e Mendiskusikan dan membahas perbedaan paham

atau persepsi dengan pelanggan serta memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang atau jasa yang dipesannya

30 86 5 14 35 100

Rata- rata 78 22 100

(29)

Data pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam memberikan

perhatian penuh kepada pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar

masing-masing 86% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu

mendiskusikan dan membahas perbedaan paham atau persepsi dengan pelanggan

serta memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang atau jasa yang dipesannya,

sebanyak 80% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu menerima dan

menghargai perilaku pelanggan apa adanya, dan sebanyak 77% responden

mengungkapkan menjadi lebih mampu menyesuaikan diri dengan perilaku

pelanggan. Lebih dari setengahnya masing-masing 74% responden

mengungkapkan menjadi lebih mampu menjelaskan kembali setiap pesanan,

keluhan atau kebutuhan pelanggan, dan sebanyak 71% responden mengungkapkan

menjadi lebih mampu mendengarkan dengan baik setiap tutur kata yang

disampaikan pelanggan dalam menyampaikan pesanan atau kebutuhan pelanggan.

Data hasil pengolahan angket no.12 seperti pada Tabel 4.12 menunjukkan

bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang

memberikan perhatian penuh kepada pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran

(30)
[image:30.595.107.512.155.296.2]

Tabel 4.13

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Berpikiran Positif kepada Pelanggan

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

13 a Menyapa dengan ekspresi tersenyum apabila

kedatangan pelanggan 26 74 9 26 35 100

b Menanyakan dan mencatat keperluan pelanggan 30 85 5 15 35 100 c Mengusahakan kebutuhan pelanggan dapat

terpenuhi 32 91 3 9 35 100

d Tidak besikap apriori terhadap pelanggan

(bersikap masa bodoh) 35 100 - - 35 100

e Tidak mencari atau memanfaatkan kelemahan

pelanggan 35 100 - - 35 100

Rata- rata 90 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.13, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang berpikiran positif kepada

pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan

melayani pelanggan secara terhormat dengan tidak bersikap apriori terhadap

pelanggan (bersikap masa bodoh) dan tidak mencari atau memanfaatkan

pelanggan. Sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan

melayani pelanggan secara terhormat dengan mengusahakan kebutuhan pelanggan

dapat terpenuhi, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan melayani

pelanggan secara terhormat dengan menanyakan dan mencatat kebutuhan

pelanggan. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan melayani

pelanggan secara terhormat dengan ekspresi tersenyum apabila kedatangan

pelanggan.

Data hasil pengolahan angket no.13 seperti pada Tabel 4.13 tersebut dapat

ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan

(31)

afektif tentang berpikiran positif kepada pelanggan pada kesiapan prakerin di

[image:31.595.108.513.206.354.2]

restoran sebesar 90% berada pada kriteria sangat bermanfaat.

Tabel 4.14

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menghargai Pelanggan

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

14 a Sebaik-baiknya 32 91 3 9 35 100

b Mendengarkan dan mencatat setiap permintaan

atau kebutuhan pelanggan 26 74 9 26 35 100

c Menggunakan tutur bahasa yang baik disertai

senyuman 32 91 3 9 35 100

d Menunjukkan sikap simpatik dan perasaan senang

dalam menghadapi pelanggan 35 100 - - 35 100

e Mendengarkan dengan penuh perhatian apabila

pelanggan mengemukakan saran atau pendapatnya 34 97 1 3 35 100

Rata- rata 91 9 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.14, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menghargai dalam

melayani pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden

mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan

menunjukkan sikap simpatik dan perasaan senang dalam menghadapi pelanggan.

Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan akan

bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan mendengarkan dengan penuh

perhatian apabila pelanggan mengemukakan saran atau pendapatnya, dan

sebanyak 91% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam

menghargai pelanggan dengan sebaik-baiknya dan menggunakan tutur bahasa

yang baik disertai senyuman. Lebih dari setengahnya (74%) responden

mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan

(32)

Data hasil pengolahan angket no.14 seperti pada Tabel 4.14 menunjukkan

bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang

sikap menghargai dalam melayani pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran

[image:32.595.107.511.290.431.2]

sebesar 91% berada pada kriteria sangat bermanfaat.

Tabel 4.15

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menghadapi Kemarahan Pelanggan

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

15 a Tetap tenang 35 100 - - 35 100

b Cukup pengetahuan dan keterampilan tentang

pekerjaan/tugasnya 22 63 13 37 35 100

c Melakukan pendekatan yang baru untuk

mengendalikan kemarahan pelanggan 35 100 - - 35 100 d Mencari pokok permasalahan setelah kemarahannya

reda 29 83 6 17 35 100

e Mencari jalan keluar untuk menyelesaikan

permasalahan 24 67 11 31 35 100

Rata- rata 83 17 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.15, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menghadapi

kemarahan pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden

mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan tetap tenang dan melakukan

pendekatan yang baru untuk mengendalikan kemarahan pelanggan. Sebagian

besar masing-masing 83% responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan

dengan mencari pokok permasalahan setelah kemarahannya reda, dan sebanyak

69% responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan mencari jalan

(33)

responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan cukup pengetahuan

dan keterampilan tentang pekerjaan/tugasnya.

Data hasil pengolahan angket no.15 seperti pada Tabel 4.15 menunjukkan

bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang

sikap dalam menghadapi kemarahan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran

[image:33.595.107.512.357.513.2]

sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat.

Tabel 4.16

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menjaga Penampilan Personal dalam

Ekspresi Wajah

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

16 a Melakukan kontak mata secara langsung dengan

pelanggan, selalu dengan senyuman dan tetap santun 35 100 - - 35 100 b Menampilkan tatapan mata yang bersahabat dengan

menghindari mata berkerut 20 57 15 43 35 100

c Menyembunyikan kekecewaan dengan menghindari

bibir rapat dan selalu tersenyum 34 97 1 3 35 100

d Memposisikan kepala dengan wajar, agar tidak

terkesan sombong 32 91 3 9 35 100

e Menganggukkan kepala sebagai rasa hormat kepada

pelanggan 25 100 - - 35 100

Rata- rata 89 11 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.16, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.16 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga penampilan

personal dalam ekspresi wajah yaitu seluruhnya (100%) responden

mengungkapkan akan bersungguh-sungguh melakukan kontak mata secara

langsung dengan pelanggan dan selalu dengan senyuman, tetap santun dan

menganggukkan kepala sebagai rasa hormat kepada pelanggan. Sebagian besar

(34)

menyembunyikan kekecewaan dengan menghindari bibir rapat dan selalu

tersenyum, dan sebanyak 91% responden mengungkapkan akan

bersungguh-sungguh memposisikan kepala dengan wajar, agar tidak terkesan sombong. Lebih

dari setengahnya (57%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh

menampilkan tatapan mata yang bersahabat dengan menghindari mata berkerut.

Data hasil pengolahan angket no.16 seperti pada Tabel 4.16 menunjukkan

bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang

sikap menjaga penampilan personal dalam ekspresi wajah pada kesiapan prakerin

[image:34.595.108.511.426.574.2]

di restoran sebesar 89% berada pada kriteria sangat bermanfaat.

Tabel 4.17

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

17 a Menjelaskan duduk persoalan dengan bijaksana 33 94 2 6 35 100 b Mengusulkan beberapa alternatif sebagai jalan

keluar 33 94 2 6 35 100

c Meminta bantuan rekan lain yang lebih mampu/

berwenang untuk mengatasi persoalan tersebut 26 74 9 26 35 100 d Meyakinkan pelanggan tentang tindak lanjut yang

akan dilakukan untuk mengatasi persoalan pelanggan

32 91 3 9 35 100

e Melaksanakan tindak lanjut sesegera mungkin 33 94 2 6 35 100

Rata- rata 90 10 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.17, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.17 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang menangani problem kebutuhan

pelanggan adalah sebagai berikut : sebagan besar masing-masing 94% responden

mengungkapkan cermat dalam menjelaskan duduk persoalan dengan bijaksana,

(35)

lanjut sesegera mungkin, dan sebanyak 91% responden mengungkapkan cermat

dalam meyakinkan pelanggan tentang tindak lanjut yang akan dilakukn untuk

mengatasi persoalan pelanggan. Dan lebih dari setengahnya (74%) responden

mengungkapkan cermat dalam meminta bantuan rekan lain yang lebih

mampu/berwenang untuk mengatasi persoalan tersebut.

Data hasil pengolahan angket no.17 seperti pada Tabel 4.17 tersebut dapat

ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan

Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek

afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin

[image:35.595.108.513.426.564.2]

di restoran sebesar 90% berada pada kriteria sangat bermanfaat.

Tabel 4.18

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi ”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang seikap menjadi pendengar yang efektif

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

18 a Memperhatikan kontak mata pada saat berbicara (eye

contact) 19 54 16 46 35 100

b Menyimak isi pembicaraan bukan pembicaranya 35 100 - - 35 100 c Menunjukkan pemahaman tentang isi pembicaraan

dengan komentar positif 30 86 5 14 35 100

d Bersikap tenang dan sabar, serta menghindari sikap

tergesa-gesa dan memotong pembicaraan 31 89 4 11 35 100 e Menghindari dalam mengalihkan pembicaraan secara

tiba-tiba 31 89 4 11 35 100

Rata- rata 84 16 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.18, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.18 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjadi pendengar yang

efektif yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan teliti dalam

menyimak isi pembicaraan bukan pembicaranya. Sebagian besar masing-masing

(36)

menghindari sikap tergesa-gesa dan memotong pembicaraan, dan menghindari

dalam mengalihkan pembicaraan secara tiba-tiba, sebanyak 86% responden

mengungkapkan teliti dalam menunjukkan pemahaman tentang isi pembicaraan

dengan komentar positif. Dan lebih dari setengahnya (54%) responden

mengungkapkan akan teliti dalam memperhatikan kontak mata pada saat berbicara

(eye contact).

Data hasil pengolahan angket no.18 seperti pada Tabel 4.18 menunjukkan

bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang

sikap menjadi pendengar yang afektif pada kesiapan prakerin di restoran sebesar

[image:36.595.109.512.459.608.2]

84% berada pada kriteria bermanfaat.

Tabel 4.19

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Sopan

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

19 a Sikap pada waktu berbicara dengan atasan, orang lain

yang lebih tua atau dengan lain jenis 35 100 - - 35 100 b Volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak

terlalu keras atau terlalu pelan 35 100 - - 35 100

c Sikap badan pada waktu berbicara di depan orang

banyak 30 86 5 14 35 100

d Pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu

lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya 32 91 3 9 35 100 e Mimik muka atau roman muka jangan terlalu serius

atau tegang dan juga tidak terlalu santai 35 100 - - 35 100

Rata- rata 95 5 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.19, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.29 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran berkaitan dengan aspek afektiftentang sikap sopan adalahsebagai berikut

: seluruhnya (100%) responden mengungkapkan dapat memperhatikan sikap pada

(37)

volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras atau terlalu pelan,

dan mimik muka atau roman muka jangan terlalu serius atau tegang dan juga tidak

terlalu santai. Sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan

dapat memperhatikan pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan

bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya, dan sebanyak 86% responden

mengungkapkan dapat memperhatikan sikap badan pada waktu berbicara di depan

orang banyak.

Data hasil pengolahan angket no.19 seperti pada Tabel 4.19 menunjukkan

bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang

sikap sopan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 95% berada pada kriteria

[image:37.595.108.513.483.643.2]

sangat bermanfaat.

Tabel 4.20

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Menjaga Kesehatan Tubuh

No

item Alternatif Jawaban

Menjawab Tidak

menjawab Jumlah

f % f % n %

20 a Mandi 2 kali dalam sehari agar tubuh selalu bersih 30 86 5 14 35 100 b Mengganti pakaian secara teratur agar terhindar

dari kuman-kuman dari pakaian 30 86 5 14 35 100

c Menggosok gigi secara teratur dengan

menggunakan pasta gigi 25 71 10 29 35 100

d Mencuci tangan dengan sabun setelah buang air untuk menghindari kuman-kuman yang menempel pada tangan setelah beraktivitas

26 74 9 26 35 100

e Mencuci rambut 2 kali dalam seminggu agar

rambut selalu bersih dan tidak berketombe 28 80 7 20 35 100

Rata- rata 80 20 100

Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.20, boleh memilih lebih dari satu jawaban

Data pada Tabel 4.20 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

”Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada kesiapan prakerin di

restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga kesehatan tubuh

(38)

kesehatan tubuh dengan mandi 2 kali dalam sehari agar tubuh selalu bersih dan

mengganti pakaian secara teratur agar terhindar dari kuman-kuman dari pakaian,

dan sebanyak 80% responden mengungkapkan menjaga kesehatan tubuh dengan

mencuci rambut 2 kali dalam seminggu agar rambut selalu bersih dan tidak

berketombe. Lebih dari setengahnya masing-masing 74% responden

mengungkapkan menjaga kesehatan tubuh dengan mencuci tangan dengan sabun

setelah buang air untuk menghindari kuman-kuman yang menempel pada tangan

setelah beraktivitas, dan sebanyak 71% responden mengungkapkan menjaga

kesehatan tubuh dengan menggosok gigi secara teratur dengan menggunakan

pasta gigi.

Data hasil pengolahan angket no.20 seperti pada Tabel 4.20 menunjukkan

bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi ”Melakukan Komunikasi

dalam Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang

sikap menjaga kesehatan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 80%

berada pada kriteria bermanfaat.

3. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” Berkaitan dengan Aspek Psikomotor (Keterampilan) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran

Data hasil penelitian manfaat kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam

Pelayanan Jasa” bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor

(keterampilan) pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.21

(39)
[image:39.595.107.513.167.345.2]

Tabel 4.21

Persentase Nilai Manfaat Kompetensi “Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa” pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.2
grafik penjualan,
Tabel 4.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencari aturan asosiatif dari database pengobatan pada klinik amanah penulis menetapkan minimum support sebesar 0.2% dan minimum confidence sebesar 75% , dengan menggunakan

peralatan peternakan yang lengkap dan sesuai dengan standart keamanan kerja seperti produk Mitra Ternak Malang yang sudah dipercaya oleh banyak pemilik industri peternakan

Pertanyaan yang perlu dikaji dalam Penelitian ini adalah Kajian Kebutuhan Kapal Negara kenavigasian di wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok ,untuk

[r]

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SUMBER (SMA Digedor Raja Suci).

Penelitian ini mendeskripsikan manajemen pondok pesantren dalam pendidikan moral masyarakat yang fokus kajiannya adalah di pondok pesantren Raudiatul Muta’allimin di

Berkaitan dengan itu, penulis ingin mengetahui bagaimana gambaran aspek supervisi khususnya perilaku supervisi akademis baik dari kepala sekolah, pengawas, maupun

Populasi ( population/universe ) adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek