Bab 5
Kesimpulan Dan Saran
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1.1.1 Sistem informasi manajemen sekolah di SMK N 1
Wonosobo telah diperbaiki dengan
mengembangkan sistem informasi baru dengan
menggunakan metode penelitian dan
pengembangan (R&D). Pengembangan sistem
informasi manajemen sekolah di SMK N 1
Wonosobo melalui 4 tahap yaitu : tahap analisis,
tahap perancangan, tahap pengembangan dan
tahap pengujian.
1.1.2 Sistem informasi manajemen sekolah yang baru
mampu mendukung dalam pengambilan
keputusan di tiap level manajemen di SMK N 1
Wonosobo, sebagai berikut :
1.1.2.1 level manajemen tingkat atas (Kepala
Sekolah), sebelum pengembangan sistem masih
kesulitan dalam melakukan evaluasi prestasi akademik
karena informasi yang dibutuhkan belum lengkap dan
belum akurat dikarenakan sistem pelaporan masih
penyimpanan data masih terpisah pada masing-masing
unit. Selain itu informasi akademik tidak bisa
didapatkan dalam jarak yang jauh sehingga akan
menghambat pekerjaan. Setelah pengembangan sistem
baru informasi akademik yang dibutuhkan dapat
diakses kapan saja dan dimana saja serta data
/informasi yang dibutuhkan lebih lengkap, konsisten
dan akurat sehingga keputusan-keputusan akademik
dapat dilakukan tepat waktu.
1.1.2.2 Level manajemen tingkat menengah (wakil
kepala sekolah beserta staffnya), sebelum
pengembangan sistem sering terjadi keterlambatan
pengumpulan data akademik sehingga memperlambat
pengolahan data dan penyajian informasi data dan nilai
siswa. Terjadi kehilangan laporan nilai siswa (leger
siswa), karena metode pengumpulan dengan cara
diletakkan dimeja apabila petugas TU belum datang,
selain itu juga pengarsipan yang kurang bagus
sehingga banyak laporan yang tidak pada tempatnya.
Setelah pengembangan sistem penyajian
informasi/laporan data dan nilai siswa lebih cepat,
lengkap dan mudah didapat.
1.1.2.3 Level manajemen tingkat bawah
(Guru/karyawan), sebelum pengembangan sistem, wali
kelas sangat disibukkan dengan kegiatan
dan mengeprintoutkan menjadi laporan hasil belajar
siswa (rapor) dan leger siswa yang ditulis dengan
manual dibuku leger yang disetor ke bagian TU serta
harus menyimpan file data nilai siswa tersebut. Selain
itu data keadaan siswa dari guru piket kurang lengkap.
Setelah sistem dikembangkan kegiatan wali kelas
hanya mengeprint menjadi laporan hasil belajar siswa
(rapor), leger siswa dan keadaan siswa karena data nilai
siswa sudah diinput ke dalam sistem oleh
masing-masing guru matapelajaran dan data absensi siswa
diinput oleh guru piket setiap hari.
1.1.3 Hasil uji coba sistem informasi yang diusulkan,
dapat mengatasi permasalahan yang
berhubungan dengan kualitas informasi dari
sebuah sistem, yaitu : kemudahan akses
informasi, konsistensi informasi, keakuratan
informasi, ketepatan waktu, kelengkapan
informasi dan relevan informasi. Salah satu
contoh yang diterapkan adalah pada indikator
keadaan siswa. Jika setiap guru piket
melaporkan absensi siswa tiap kelas, maka wali
kelas bisa merekap data siswa/jumlah siswwa
yang nantinya akan digunakan oleh bagian
kurikulum untuk mengambil suatu keputusan
dalam pembagian kelas dan jumlah siswa baru
1.1.4 Kualitas informasi dari sistem yang diusulkan ini
lebih baik dari sistem informasi yang lama. Hal
ini dapat terlihat dari tanggapan responden
mengenai kemudahan akses informasi,
keakuratan informasi, ketepatan waktu,
konsistensi informasi, kelengkapan informasi dan
relevansi informasi. Tanggapan tersebut dapat
dilihat melalui hasil rekapitulasi rata-rata
tertimbang keseluruhan data yang menunjukkan
adanya peningkatan hasil dari 15,99 menjadi
21,55 dengan selisih rata-rata tertimbang
keseluruhan 5,56. Kualitas informasinya juga
mempunyai perbedaan yang cukup signifikan
yang terbukti dari hasil uji statistik Sign Test
dengan nilai probabilitas 0,0001 (p<0,05), yang
artinya ada perbedaan kualitas informasi antar
sistem yang lama dengan sistem baru yang
diusulkan.
1.1.5 Kelebihan Sistem informasi manajemen sekolah
di SMK N 1 Wonosobo
1.1.5.1 Memiliki sensor kegiatan, sehingga setiap
kegiatan pengolahan data (merubah, menghapus, dll )
dapat terpantau.
1.1.5.2 Menggunakan software yang “open source”,
sehingga memudahkan bagi pengembangan sistem
1.1.6 Keterbatasan sistem informasi manajemen
sekolah
keterbatasan pada sistem informasi manajemen
sekolah yang dikembangkan, yaitu
1.1.6.1 Pemanfaatan sistem informasi belum
dimanfaatkan untuk fungsi manajemen yang lain.
1.1.6.2 Hanya dapat diakses dengan baik jika
menggunakan Mozilla Firefox.
1.1.6.3 Belum dapat memenuhi kebutuhan sistem
informasi manajemen sekolah secara keseluruhan yang
sangat kompleks.
1.2 Saran
1.2.1 Pengembangan sistem informasi manajemen
sekolah ke depannya diupayakan menampilkan
form-form yang lebih mudah dipergunakan oleh
user sehingga user tidak kesulitan dalam
pengoperasiannya.
1.2.2 Pengembangan sistem informasi manjemen
sekolah ke depannya diupayakan menampilkan
data/informasi berupa grafik.
1.2.3 Apabila usulan model sistem informasi manajemen
sekolah ini diaplikasikan di SMK N 1 Wonosobo,
maka perlu disesuaikan dengan sistem yang sudah
berjalan (bahasa pemrograman dan basisdata) dan
harus disediakan fasilitas/sarana yang
1.2.4 Perlu dilakukan audit sistem informasi sekolah
secara berkala informasi yang dihasilkan oleh