• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JKR 1006277 Abstarct

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JKR 1006277 Abstarct"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Dito Dwi Cahyo, 2014

Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR

AKTIVITAS SENAM

DITO DWI CAHYO 1006277

Pendidikan merupakan bagian integral dalam kehidupan seseorang yang secara formal dilaksanakan disekolah, pada pelaksanaannya pendidikan berkaitan dengan proses pembelajaran yang bepusat pada guru maupun berpusat pada siswa, dalam pelaksanaannya pembelajaran aktivitas senam di sekolah terdapat berbagai permasalahan, untuk itu penelitian ini memaparkan perbandingan model pembelajaran inkuiri yang berpusat pada siswa dengan model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru, yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan dalam pembelajaran aktivitas senam serta mengetahui pengaruh dari model pembelajaran inkuiri dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar aktivitas senam. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Bandung yang berjumlah 432 siswa, dengan

teknik simple random sampling ditentukan 66 siswa sebagai sampel. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen pengukuran kognitif, instrumen pengukuran afektif dan instrumen pengukuran psikomotor. Hasil rata-rata tes awal model pembelajaran inkuiri adalah 20,403 dan tes akhir 23,970. Hasil rata-rata tes awal model pembelajaran konvensional 16,923 dan tes akhir 19,948. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa model pembelajaran inkuiri

berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar aktivitas senam dengan thitung 3,4884

> ttabel 2,000, model pembelajaran konvensional berpengaruh signifikan terhadap

hasil belajar aktivitas senam dengan thitung 3,7659 > ttabel 2,000, dan tidak terdapat

perbedaan pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar aktivitas senam dengan thitung 1,9386 < ttabel 2,000.

(2)

Dito Dwi Cahyo, 2014

Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

COMPARISON OF INQUIRY LEARNING MODELS WITH

CONVENTIONAL LEARNING MODELS OF LEARNING OUTCOMES OF GYMNASTIC ACTIVITIES

DITO DWI CAHYO 1006277

Abstract

Education is an integral part in the life of a person who is formally implemented in school. The implementation of education is related to the learning process that is based proxies centered on teachers and students. Thus, there tendency that many problems can emerge in school gymnastics learning activities. For comparison, this study describes the inquiry learning model student-centered with conventional learning model teacher-centered, aiming to solve the problems in learning exercises and activities determine the effect of inquiry learning model with the conventional learning model of learning outcomes of gymnastic activities. The method used is an experimental method with a quantitative approach. The study population was all students of class X of SMK Negeri 1 Bandung, amounting to 432 students, with a simple random sampling technique specified 66 students as the sample. The instrument used in this study is the measurement of cognitive instruments, psychomotor instruments and affective instruments. The results of the initial test average inquiry learning model is 20,403 and 23,970 for the final test. The average yield of initial tests of conventional learning models is16,923 and 19,948for the final test. From these data it can be seen that the inquiry learning model significant effect on learning outcomes

gymnastic activity with tcount 3.4884 > t table 2.000, conventional learning models

have a significant effect on learning outcomes of exercise activity with tcount

3.7659 > t table 2.000, and there was no significant difference between of inquiry

learning model with conventional learning model the learning outcomes of the activity of gymnastics with tcount 1.9386 <t table 2.000.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan pendidikan jasmani adalah untuk: (1) mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika dan perkembangan

Penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian reflektif yang dilaksanakan secara siklis atau berdaur oleh guru atau calon guru pendidikan jasmani, olahraga,

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan tentang dan melalui aktivitas jasmani, permainan, atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan

Metodologi Penelitian Kuantitatif (Edisi Pertama). Pendidikan jasmani dan Kesehatan , Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru

Pendidikan jasmani, suatu bagian integral dari proses pendidikan total, adalah suatu bidang upaya yang bertujuan mengembangkan warga negara yang segar atau fit

Pendidikan jasmani dilaksanakan melalui media fisikal, yaitu beberapa aktivitas fisikal atau bebebrapa tipe gerak tubuh. Meskipun para siswa mendapat keuntungan dari

“ Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan ”.. (Mahendra,

Gaya mengajar berkaitan dengan pembuatan keputusan yang dilakukan guru baik sebelum, selama, maupun setelah proses pembelajaran. Pembuatan keputusan tersebut berdampak pada