• Tidak ada hasil yang ditemukan

M01476

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " M01476"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 507

UNTUK ANALISA DATA PERTANIAN DAN PEDESAAN

Hanna Arini Parhusip1 dan Ramos Somnya2 Pusat Studi Simitro, Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRAK. Prototype ini berupa software yang didisain sebagai kombinasi dari GIS (Geographical Information System) dan metode GSTAR

(Generalized Space Time Autoregressive). GIS merupakan sistem untuk

membaca peta secara otomatis yang ditentukan oleh karakteristik lokasi, dan didisain untuk memilih 3 lokasi berdekatan secara otomatis. Ketiga lokasi ini akan dilakukan GSTAR untuk mendapatkan hubungan produktivitas padi yang tergantung dari beberapa variabel prediktor yang diperhatikan.

Selanjutnya, hasil fungsi linear yang dihasilkan digunakan sebagai fungsi tujuan untuk menentukan optimasi dari produktivitas suatu daerah terhadap komoditas pertanian khususnya padi dan padi. Informasi yang sudah ada belum memberikan kemampuan pengguna untuk dapat menganalisa data yang dipunyai untuk dapat menganalisa mandiri.

Prototype ini ditujukan kepada dinas-dinas pemerintahan dapat melakukan analisa dengan data yang dimiliki dan dimampukan dalam melakukan perencanaan pembangunan dibidang pertanian. Adapun kasus yang dipelajari adalah data pertanian Boyolali yaitu produksi padi yang dianalisa dengan memperhatikan curah hujan dan luas panen pada tahun 2008-2013. Prototype ini dapat menampilkan hasil analisa dengan Excel terkait dengan peta Boyolali tiap kecamatan.

Kata Kunci: 3-6 GIS (Geographical Information System), GSTAR

(Generalized Space Time Autoregressive) , solver.

1. PENDAHULUAN

Keberhasilan panen padi dipelajari dalam beberapa aspek khusunya karena pengaruh

lingkungan tanah (misal : subur , kritis) dan karena pengaruh lingkungan luarnya (misal :curah

hujan dan luas area sekitarnya), waktu tanam. Dengan memperhatikan waktu tanam, telah

diketahui bahwa penelitian untuk mengetahui periode tanam yang optimal (maksimal) telah

dilakukan untuk daerah Surakarta Dewi,dkk,2013(a)) bahwa periode tanam yang terbaik adalah

September-Desember berdasarkan data BPS Surakarta 1992-2012. Penelitian tersebut dilakuan

dengan memperhatikan nilai fungsi tujuan yang dipilih yang berbentuk kuadratik yang

parameter-parameternya ditentukan menggunakan Singular Value Decomposition (SVD) dan Ant

(2)

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Matematika 2015 508 mendapatkan solusi optimal dijelaskan dengan lengkap dan beberapa program didalamnya dapat

membantu untuk memahami hasil-hasil tersebut di atas secara detail (Parhusip,2014).

Penelitian terdahulu membahas tentang data curah dan lahan kritis mempengaruhi produksi

padi optimal di 3 Kecamatan(Ampel ,Selo dan Cepogo) (Parhusip dan Edi, 2014). Dari hasil

ditunjukkan bahwa pendekatan klasik GSTAR tidak tepat untuk data seperti curah hujan, lahan

kritis, dan produksi panen padi. GSTAR termodifikasi diperkenalkan (padi yang dihasilkan pada

lokasi Selo tergantung dari hasil pada dari kedua lokasi persekitarannya pada waktu yang sama,

lahan kritisnya dari ketiga lokasi pada waktu yang sama, curah hujan pada lokasi ketiganya pada

waktu sebelumnya dan pada waktu yang sama. Ternyata hasil tersebut lebih baik. Model yang

digunakan telah lebih melibatkan aspek natural bahwa hasil panen tergantung pada karakteristik

tanah (yaitu lahan kritis) dan banyaknya curah hujan (Parhusip dan Edi, 2015). Kita dapat

menguji hasil parameter dengan program R. Hasil menunjukkan bahwa variabel padi dari kedua

lokasi yang lain lebih kontribusi secara signifikan dengan toleransi 95% atau 0.05 p-value. Hasil

model untuk produksi padi pada Selo ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Model GSTAR (disimbolkan ‘-o’ ) dan data (disimbolkan ‘*’) untuk produksi panen padi sebagai fungsi lahan kritis dan curah hujan pada waktu yang sama (Parhusip dan Edi,2014).

Untuk selanjutnya kita dapat melakukan optimasi untuk hasil panen padi untuk tiap

Kecamatan di Boyolali. Artinya, bagaimana kita dapat membuat keputusan berapakah panen

padi yang optimal untuk Selo,Ampel, Cepogo dan Kecamatan yang lain. Akan tetapi model

optimasi belum diuji lebih lanjut pemerintah setempat belum menggunakan program /software

yang sudah dibuat. Untuk itulah program akan didisain lebih mudah dijangkau oleh dinas

setempat dalam melakukan pengolahan data yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi pada

bidang pertanian.

Dari hasil desiminasi yang dilakukan, diperoleh kesulitan dalam menggunakan program

yang telah dibuat oleh Pusat Penelitian Simitro karena program yang dibuat terlalu berat pada

(3)

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Matematika 2015 509 dengan mudah yaitu menggunakan excel. Hal ini dilakukan dengan cara pembuatan software

yang mudah digunakan secara mandiri dan disebut prototype G2A yang menjadi materi pokok

pada makalah ini.

2. METODEPENELITIAN

2.1 Pemilihan variabel prediktor

Pada penelitian terdahulu (Parhusip dan Edi, 2014(a)) curah hujan dan luas area lahan

kritis sebagai variabel prediktor selain banyaknya padi pada waktu sebelumnya sebagai variabel

autoregresi. Akan tetapi untuk mengetahui produksi padi pada tiap kecamatan, lahan kritis tidak

dapat menjadi faktor dalam menentukan optimal produksi padi (sebagaimana pada awal

penelitian) karena beberapa lokasi mempunyai luas lahan kritis 0. Sebenarnya tidak adanya lahan

kritis pada lokasi tersebut menunjukkan bahwa lokasi tersebut cukup subur dibandingkan lokasi

yang memiliki area kritis. Akan tetapi karena beberapa tidak mempunyai lahan kritis, kita tidak

dapat membuat model dengan variabel prediktor yang sama. Oleh karena itu variabel prediktor

yang dipilih adalah variabel prediktor natural yang memungkinkan pertumbuhan padi yaitu curah

hujan dan luas lahan. Hasil optimal curah hujan dan luas lahan hanya akan menunjukkan

kemampuan lokasi tersebut untuk produksi optimal pada berdasarkan data curah hujan dan luas

lahan panen.

2.2 Model yang digunakan dalam Prototype G2A

Prototype G2A adalah prototype yang dibuat menggunakan metode GIS (Geographical

Information System) dan Model Generalized Space Time Auto Regressive (GSTAR) yang sudah

dimodifikasi oleh Parhusip dan Edi (2014) dimana modifikasi ini berdasarkan regresi klasik,

tidak hanya autoregresi. GSTAR Termodifikasi disusun berdasarkan regresi dari 3 lokasi yang

dikerjakan secara simultan dimana model tersebut berbentuk : (Apriyanti, dkk, 2014), yaitu

(4)

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Matematika 2015 510

Yi(t) = variabel luas lahan panen pada waktu t di lokasi i, i = 1,2,3 .

Ri(t) = variabel curah hujan padi pada waktu t di lokasi i, i = 1,2,3 .

0 k

 = diag(k10,...,kn0)dan k1 = diag( ,..., 1) 1

1 N k

k 

 merupakan parameter model

w = bobot (weigth) yang dipilih untuk memenuhi wii 0 dan 1

1 

jwij

Uji signifikansi parameter individual (Uji t) digunakan untuk menguji tingkat signifikansi

parameter dalam model (Nurhayati, 2013). Langkah-langkah pengujian parameter, yaitu

Ho : ki 0 , k = 1,2,3 dan i = 0,1

Ha : ki 0 , k = 1,2,3 dan i = 0,1

Statistik uji :

) ( ki

ki hitung

S t

 

, dimana ki adalah parameter dan S(ki) adalah standar Perbedaan

parameter. Kriteria pengujian dengan α = 5% adalah tolak Ho jika |thitung| > ttabel , artinya

parameter signifikan. Hal ini dilakukan dengan software Data Analysis pada Excel.

Lokasi tiap kecamatan didaftar dalam program GIS sehingga dapat ditunjukkan keterkaitan

antar 3 lokasi terpilih dalam melakukan GSTAR Termodifikasi. Dengan menggunakan Google

map, kita dapat mencatat semua kecamatan yang ditunjukkan pada Gambar 2.

(5)

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Matematika 2015 511 3. HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN

3.1 Hasil GSTAR Termodifikasi

Hasil penelitian merupakan software yang dapat digunakan untuk melakukan analisa data

tentang optimasi produksi padi pada suatu lokasi kecamatan yang dipengaruhi oleh curah hujan

dan luas lahan dan produksi padi pada lokasi yang sama pada waktu sebelumnya mengikuti

persamaan (1.a)-(1.c). Kemudian software G2A dilengkapi dengan modul agar dapat digunakan

oleh dinas-dinas terkait. Jadi keluaran program merupakan estimasi parameter model GSTAR

Termodifikasi dengan bobot lokasi seragam yang ditunjukkan pada Tabel 1. Dari Tabel 1 , ada 2

thitung yang tidak besar dari ttabel atau lebih kecil dari ttabel artinya parameter tidak signifikan

dengan α = 0,05.

3.2 Optimasi Fungsi Tujuan

Fungsi tujuan (Zi) pada penelitian ini disusun berdasarkan model GSTAR Termodifikasi

yang telah diperoleh seperti pada Tabel 3. Sedangkan kendala yang berpengaruh adalah curah

hujan dan luas lahan panen di masing-masing lokasi. Fungsi tujuan dan kendala dapat dituliskan

pada Tabel 2. Untuk memperoleh hasil optimasi dari fungsi tujuan yang telah disusun digunakan

Solver pada Ms.Excel 2007. Hasil optimasi untuk 3 kecamatan di Kabupaten Boyolali disajikan

pada Tabel 3.

Tabel 1. Estimasi parameter model GSTAR termodifikasi untuk data produksi padi di Sambi, Ngemplak, Nogosari

Paramete r

Hasil

Estimasi thitung ttabel p-value

Kesimpulan

 0.974516 22.63509894 3.97571 x 10-66 Signifikan

1 1

 0.108073 2.904320824 0.003962546 Signifikan

2 1

 -0.00734 -0.177364342 0.859345605 Tidak

Signifikan

31

 0.022723 0.547653452 0.584349678 Tidak

(6)

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Matematika 2015 512 Tabel 2. Fungsi tujuan dan kendala program linier untuk 3 kecamatan di Kabupaten Boyolali.

Kecamatan (k) Program Linier

1 SAMBI

Fungsi Tujuan Z1 = 0.881604988X1+0.054036Y1+0.054036484R1

Kendala 0.82392≤ X1≤1.154330658

Tabel 3. Produksi padi optimal di Kecamatan Sambi, Ngemplak, dan Nogosari

Lokasi

Produksi Padi Optimal Data Produksi Padi

Asli (ton)

Tabel 3 menunjukkan besarnya produksi padi optimal dalam kurun waktu 6 tahun (2008 s/d

2013). Hasil penelitian yang berada pada interval data asli hanya produksi padi di Kecamatan

Ngemplak, sedangkan pada kecamatan lain lebih besar dari maksimal data asli. Hasil secara

keseluruhan menunjukkan bahwa produksi padi (hasil perhitungan) berbeda dengan maksimal

data produksi padi pada data asli dengan perbedaan kurang dari 5%. Jadi sekalipun beberapa

parameter tidak signifikan fungsi tujuan mempunyai perbedaan yang tidak terlalu besa dengan

data yang ada. Oleh karena itu hasil optimasi dapat diterima. Perbedaan tersebut dibandingkan

(7)

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Matematika 2015 513 meningkatkan produksinya. Sebagai aplikasi dari hasil penelitian ini, maka tiap kecamatan

(Sambi, Ngemplak, dan Nogosari) disarankan dapat meningkatkan hasil panen hingga 100 ton

per tahun . Hal ini diambil dengan mengambil kira-kira selisih data dan perkiraan dalam 6 tahun.

Dengan menggunakan Prototype G2A maka hasil komputasi/optimasi dapat langsung

ditunjukkan dengan peta pada lokasi terkait. Untuk ketiga lokasi yang dipelajari ditunjukkan

pada Gambar 3.

Modul yang dibuat telah diujicobakan ke desa Asinan Kabupaten Semarang pada 2 Maret

2015 dengan memberikan pelatihan excel terlebih dahulu. Foto kegiatan ditunjukkan pada

Gambar 4-5. Mahasiswa juga memberikan pendampingan kepada tiap peserta agar mampu

menggunakan program dengan mudah.

Untuk selanjutnya perlu dilakukan kegiatan diseminasi penelitian ini pada dinas terkait di

Boyolali atau pada wilayah yang lebih luas sehingga hasil komputasi dapat memberikan

kontribusi pada pemerintah dalam melakukan perencanaan.

(8)

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Matematika 2015 514 Gambar 4. Awal kegiatan dengan pelatihan dasar-dasar statistika

Gambar 5. Mahasiswa mendampingi tiap peserta untuk dapat memahami materi yang

diberikan

4. KESIMPULAN

Makalah ini menjelaskan tentang pembuatan awal prototype G2A yaitu software dengan

bantuan Excel dan Geographical Information System dimana pada Excel didisain untuk

menganalisa data produksi pertanian khususnya padi di Boyolali pada tahun 2008-2013. Pada

Excel , digunakan model regresi GSTAR Termodifikasi yang menggunakan menu Regresi dan

Solver pada Excel.

Prototype G2A digunakan untuk menganalisa data produksi panen padi di Sambi,

Ngemplak dan Nogosari sebagai contoh 3 kecamatan di Boyolali. Data yang digunakan adalah

data produksi panen padi, luas lahan dan curah hujan. Komputasi menunjukkan perbedaan

dengan data hanya sekitar maksimum 5% sekalipun ada 2 parameter regresi yang tidak

(9)

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Matematika 2015 515 kecamatan dapat memproduksi secara optimal dimana dari komputasi ditunjukkan bahwa tiap

kecamatan dapat meningkatkan produksinya sekitar 100 ton dalam setahun. Jika ada masa 3 kali

panen dalam setahun, maka tiap panen dimungkinkan meningkatkan sekitar 30 ton. Hasil ini

belum dikomunikasikan pada dinas terkait.

Ucapan Terima Kasih

Makalah ini merupakan hasil penelitian tahap 1 , HIBAH UPT (Internal UKSW) SK

No.31/Penel/Rek/5/1/2015.

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti, P.D, Parhusip, H.A, Linawati.(2014). Model GSTAR Termodifikasi untuk

Produktivitas Jagung di Boyolali, prosiding Seminar Nasional UNNES,8 Nov 2014, ISBN

978-602-1034-06-4; hal.314-325. (https://www.researchgate.net/profile/Hanna_Parhusip/publications

: doi 10.13140/2.1.4197.4084)

Dewi, V.P, Parhusip,H,A, Linawati, L.(2013). Analisa Hasil Panen Padi menggunakan

Pemodelan Kuadratik, prosiding Seminar Nasional Matematika VII UNNES, ISBN

978-602-14724-7-7.

Dewi, V.P, Parhusip,H,A, Linawati, L.(2013). Optimasi Hasil Panen Padi menggunakan Singular

Value Decomposition (SVD) dan Ant Colony Algorithm (ACO), prosiding Seminar Nasional

Matematika UNS.

Parhusip, H.A.(2014). Optimasi Taklinear, ISBN 978-602-9493-14-6, Tisara Grafika Salatiga,221 hlm.

Parhusip, H.A & Edi, W.M.(2014). Analisa Data Iklim Boyolali dengan Regresi Klasik dan

Metode GSTAR, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, ISBN

978-602-70609-0-6, hal.319-331,24 Mei 2014, Universitas PGRI Ronggolawe,Tuban.

Parhusip,H.A, Edi, S.W.M., Prasetyo, S.Y.J.( 2014). Analisa Data Pemodelan Untuk Ilmu Sosial

dan Sains, ISBN 978-602-9493-16-0, Tisara Grafika Salatiga,398 hlm,25 cm.

Parhusip, H.A & Edi, S.W.M, (2015). Optimal Production of Paddy Fields Using Modified

GSTAR Models, International Journal of Agricultural Science and Technology (IJAST) , Vol. 3,

Issue 1, February 2015 www.seipub.org/ijast; ISSN(online) : 7645; ISSN print:

Gambar

Gambar  1.  panen padi sebagai fungsi lahan kritis dan curah hujan pada waktu yang sama (Parhusip dan Edi,2014)
Gambar 2. Lokasi 19 kecamatan yang ditunjukkan dengan bullet
Tabel 1. Estimasi parameter model GSTAR termodifikasi untuk data produksi padi di Sambi, Ngemplak, Nogosari
Tabel 2. Fungsi tujuan dan kendala program linier untuk 3 kecamatan di Kabupaten Boyolali
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

maka luas panen juga akan menurun. 7) Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi antara hasil produksi padi (Y). dengan curah hujan (X 2 ) adalah -0,3861 menunjukkan korelasi

Predictors: (Constant), Jumlah Hari Hujan, Curah Hujan, Luas Panen b. Dependent

BASIS DATA LUAS TANAM PADI. ANALISIS CURAH

luas panen padi (ALP) dan anomali curah hujan (ACH) per periode dengan pendekatan robust LTS di beberapa Kabupaten Jawa Timur.. • Apa ada kesamaan model

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa model hubungan anomali luas panen padi per periode (AnLP) dan curah hujan terboboti (WRI)

Data yang dikumpulkan meliputi; data penggunaan lahan, varietas, kebiasaan budidaya petani, status irigasi lahan pertanian, luas tanam dan panen, data iklim terutama curah

Data Rataan Curah Hujan Selama Dua Musim Tanam, Luas Sawah Irigasi dan Non Irigasi, Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas padi di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Hasil prediksi curah hujan bulanan di tahun 2023 dapat menjadi acuan bagi para petani di wilayah Sleman dalam memilih penjadwalan masa tanam hingga panen untuk tanaman pertanian padi