• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672007245 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672007245 BAB III"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

8

3.1 Metode Penelitian

Tahapan penelitian ini dibagi menjadi 5 langkah, yaitu : 1. Rumusan masalah

2. Pengumpulan data

3. Input data dan analisis data 4. Perhitungan dan pemprograman 5. Implementasi dan analisis hasil

Pemodelan tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1,

Gambar 3.1 Model Tahapan Penelitian

Rumusan masalah

Pengumpulan data

Input data dan analisis data

Perhitungan dan pemprograman

(2)

2

1. Rumusan masalah

Pada tahap rumusan masalahakan dilakukan dengan membuat pertanyaan untuk mendapatkan jawaban dari data yang akan diperoleh dan bagaimana pemprosesan data. Pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana mendapatkan hasil peramalan dari pemodelan SARIMA berdasarkan data curah hujan, hasil panen padi sawah, hasil panen padi lading, hasil panen padi sawah dan ladang kecamatan kecamatan di Boyolali tahun 2012 dengan menggunakan data tahun 2007-2011.

b. Bagaimana mengvisualkan peramalan dalam bentuk grafik dan peta kecamatan di boyolali tahun 2012 dari hasil pemodelan SARIMA.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data dan analisis diisi dengan pencarian informasi dan kebutuhan data untuk mengetahui jelas masalah yang telah dirumuskan. Proses pengumpulan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Boyolali yang terdiri dari curah hujan, hasil panen padi sawah, hasil panen padi ladang, dari buku Kabupaten Boyolali dalam Angka tahun 2007-2011.

3. Analisis data dan input data

(3)

4. Perhitungan dan pemprograman

Perhitungan dilakukan menggunakan program R untuk analisis dan perhitungan hasil peramalan SARIMA, serta pemprograman untuk menampilkan grafik dan peta yang mendukung analisis.

5. Implementasi dan analisis hasil

Implementasi dan analisis hasil perhitungan untuk melihat kesimpulan akhir dari analisis, dan melihat apakah perhitungan meleset dari yang diharapkan. Analisis hasil mencangkup analisis plot serta grafik yang dihasilkan dari pemprograman, dan melihat kesesuaian dengan metode SARIMA.

3.2

Analisis Sistem

Tahapan analisis kebutuhan digunakan untuk mengetahui dan menerjemahkan semua permasalahan serta kebutuhan perangkat lunak dan kebutuhan sistem yang dibangun. Oleh karena itu, dalam tahapan ini dilakukan proses pengumpulan data-data untuk sistem. Secara garis besar, analisis sistem meliputi analisis kebutuhan sistem, analisis alur kerja sistem, dan analisis kebutuhan hardware dan software.

3.2.1 Analisis Kebutuhan Sistem

(4)

4

pada tahun 2007-2011. Sistem harus dapat memenuhi kebutuhan untuk:

1. Memberikan informasi tentang hasil peramalan curah hujan, padi sawah, dan padi ladang setiap kecamatan di wilayah kabupaten boyolali.

2. Menampilkan prediksi curah hujan, padi sawah, dan padi ladang dalam bentuk grafik dan peta kabupaten boyolali tahun 2012.

3.2.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak dan Perangkat

Keras

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam merancang adalah:

 AMD E-350 Processor 1.60 GHz

 RAM 2 GB

(5)

Gambar

Gambar 3.1 Model Tahapan Penelitian
grafik dan

Referensi

Dokumen terkait

Percobaan laboratorium yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian P-alam terhadap jerapan dan bentuk-bentuk P tanah serta menetapkan batas kritis P tanah untuk

Dalam penelitian ini dilakukan proses membandingkan Jumlah Perguruan Tinggi provinsi lain terhadap Jumlah Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Barat, Hal ini dikarenakan Provinsi Jawa

Permukaan cat dengan perbanding- an paling kecil terlihat kasar karena kehomo- genan yang tidak bagus, tetapi pengukuran sudut kontak menunjukkan hasil yang bagus dengan didapat

Sedangkan di dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ini pengaturannya itu sudah jelas sekali, subjek pajak, objek pajak, tarif pajak, dan lain sebagainya, selama itu Saudara

Apakah Bapak / Ibu menjelaskan kembali kepada kelompok masyarakat miskin bahwa kegiatan pemetaan swadaya yang sedang dilaksanakan, adalah kegiatan untuk mengidentifikasi faktor –

Di dalam bahasa Arab dikenal istilah dzawq lughawy (cita rasa bahasa). Suatu ujaran bisa saja benar secara nahwy tapi belum tentu benar secara dzawqy. Kemampuan