• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsideran PERDA NO 11 THN 2012 ttg APBD 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konsideran PERDA NO 11 THN 2012 ttg APBD 2013"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

NOMOR : 11 TAHUN 2012

T E N T A N G

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

W A L I K O T A T A N G E R A N G

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 186 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 2008, Dewan Perwakilan rakyat Daerah Kota Tangerang bersama Walikota Tangerang telah menyempurnakan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 sesuai dengan Keputusan Gubernur Banten Nomor 188.342/Kep.959-Huk/2012 tentang Hasil Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kota Tangerang tentang APBD Tahun Anggaran 2013 dan Rancangan Peraturan Walikota Tangerang tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2013;

(2)

b. bahwa Penyempurnaan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dilakukan agar Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan daerah tentang Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3312 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3569);

2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II

Tangerang (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3518);

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas

dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 385);

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

6. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);

7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

(3)

8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (lembaran negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

9. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

10.Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (lembaran

negara Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5049);

11.Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234);

12.Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembara Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4502);

14.Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4574);

15.Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

(4)

16.Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155);

17.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4503);

18.Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165);

19.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

20.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 540);

21.Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2007 Nomor 5).

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

(5)

Dengan persetujuan bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN WALIKOTA TANGERANG

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013.

Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 sejumlah

Rp.3.009.401.508.296,88 terdiri dari:

Pembiayaan Netto Rp. 726.418.661.227,88

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun Berkenaan Rp. 0,00

Pasal 2

(1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari:

a. Pendapatan Asli Daerah sejumlah Rp. 563.108.410.987,00

b. Dana Perimbangan sejumlah Rp. 1.211.848.034.032,00

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sejumlah Rp. 508.026.402.000,00

(6)

(2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan:

a. Pajak Daerah sejumlah Rp. 455.000.000.000,00

b. Retribusi Daerah sejumlah Rp. 71.408.755.358,00

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Rp. 8.449.655.629,00

sejumlah

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sejumlah Rp. 28.250.000.000,00

(3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan:

a. Dana Bagi Hasil sejumlah Rp. 354.754.048.032,00

b. Dana Alokasi Umum sejumlah Rp. 829.387.856.000,00

c. Dana Alokasi Khusus sejumlah Rp. 27.706.130.000,00

(4) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari

jenis pendapatan:

a. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Rp. 314.686.586.000,00

Pemerintah Daerah Lainnya sejumlah

b. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sejumlah Rp. 189.239.816.000,00

c. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Rp. 4.100.000.000,00

dari Pemerintah Daerah Lainnya sejumlah

Pasal 3

(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 terdiri dari:

a. Belanja Tidak Langsung sejumlah Rp. 1.007.017.128.508,34

b. Belanja Langsung sejumlah Rp. 2.002.384.379.788,54

(2)Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis belanja:

(7)

(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja:

a. Belanja Pegawai sejumlah Rp. 317.434.481.784,00

b. Belanja Barang dan Jasa sejumlah Rp. 711.077.382.416,65

c. Belanja Modal sejumlah Rp. 973.872.515.587,89

Pasal 4

(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari jenis pembiayaan:

a. Penerimaan sejumlah Rp. 726.418.661.277,88

b. Pengeluaran sejumlah Rp. 0,00

(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan:

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya Rp. 726.418.661.277,88

(SiLPA) sejumlah

(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan:

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah sejumlah Rp. 0,00

Pasal 5

(1)Dalam keadaan darurat, pemerintah daerah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia

anggarannya, yang selanjutnya diusulkan dalam perubahan APBD, dan/atau disampaikan dalam laporan realisasi anggaran;

(2)Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d sekurang-kurangnya memenuhi

kriteria sebagai berikut:

a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah daerah dan tidak dapat diprediksikan sebelumnya;

b. tidak diharapkan, terjadi secara berulang;

c. berada di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah; dan

d. memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.

(8)

Pasal 6

Uraian Lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari:

1. Lampiran I Ringkasan APBD;

2. Lampiran II Ringkasan APBD menurut urusan Pemerintah Daerah dan Organisasi

SKPD;

3. Lampiran III Rincian APBD menurut Urusan Pemerintah Daerah, Organisasi SKPD,

Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;

4. Lampiran IV Rekapitulasi Belanja Menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi

SKPD, Program dan Kegiatan;

5. Lampiran V Rekapitulasi Belanja Daerah untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan

Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan Negara;

6. Lampiran VI Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Jabatan;

7. Lampiran VII Daftar Piutang Daerah;

8. Lampiran VIII Daftar Penyertaan Modal (Investasi) Daerah;

9. Lampiran IX Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Daerah;

10. Lampiran X Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Lainnya;

11. Lampiran XI Daftar Kegiatan-kegiatan Tahun Anggaran sebelumnya yang belum

Diselesaikan dan Dianggarkan Kembali dalam Tahun Anggaran ini;

12. Lampiran XII Daftar Dana Cadangan;

13. Lampiran XIII Daftar Pinjaman daerah dan Obligasi Daerah.

Pasal 7

Walikota menetapkan Peraturan tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai landasan operasional pelaksanaan APBD.

Pasal 8

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

(9)

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.

Ditetapkan di Tangerang.

Pada tanggal, 18 Desember 2012

W A L I K O T A T A N G E R A N G

H. WAHIDIN HALIM

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Tangerang Pada tanggal, 18 Desember 2012

SEKRETARIS DAERAH KOTA TANGERANG,

H.M. HARRY MULYA ZEIN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2012 NOMOR 11

TTD

(10)

LAMPIRAN

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

NOMOR : 11 TAHUN 2012 TANGAL : 18 DESEMBER 2012

T E N T A N G

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2013

Referensi

Dokumen terkait

Untuk informasi kesehatan dan keselamatan untuk komponen masing-masing yang digunakan dalam proses manufaktur, mengacu ke lembar data keselamatan yang sesuai untuk

jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan tersebut, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi setelah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir;.. Bagi PNS yang

Probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem sebesar 0,08 atau 8 jam, probabilitas orang dalam antrian sebanyak 8,25 %, jumlah konsumen yang diharapkan menunggu selama 4,95 atau

Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa keterampilan anak dalam berbicara krama lugu yang diperoleh siswa, sedangkan data Kualitatif diperoleh dari

Dan sekarang ada beberapa smartphone yang sudah di lengkap dengan fitur GPS (Global Positioning System) dimana fitur ini bisa digunakan oleh penguna untuk mengetahui letak

setiap hari. Tetapi meski begitu, anda tetap harus optimis! Yakin saja, dari sekian banyak referral anda, pasti ada beberapa orang yang mau aktif agar

Penarikan garis keturunan pada masyarakat Besemah yang menerapkan sistem perkawinan same endean bersifat patrilineal, dan adat menetap setelah menikah bersifat patrilokal,

Kekuatan dalam multimedia pembelajaran cara membuat pembelajaran berbasis multimedia untuk fotografi ini adalah multimedia pembelajaran ini mempunyai cara penggunaan