• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENSTRA TAB 2015 2019 Versi Awal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RENSTRA TAB 2015 2019 Versi Awal"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Renstra Deputi Bidang

Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi

Tahun 2015-2019

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

(2)

Renstra Deputi Bidang

Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi

Tahun 2015-2019

TEKNOLOGI AGROINDUSTRI DAN BIOTEKNOLOGI

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

(3)

TEKNOLOGI

KATAPENGANTAR

Renstra Kedeputian Teknologi Agroindustri dan Biteknologi (TAB) mengacu pada Renstra BPPT 2015-2019, dalam rangka menjalankan tugas pokok tersebut, khususnya Rencana Pembangunan Bidang Iptek serta visi dan misi BPPT maupun kedeputian TAB yang telah ditetapkan.

Kedeputian TAB – BPPT dalam melaksanakan tugasnya, yaitu melakukan kegiatan pengembangan, pelayanan jasa dan pemasyarakatan hasil-hasil teknologi dibidang agroindustri dan bioteknologi, selalu didasarkan kepada sistem perencanaan yang baik.

Renstra Kedeputian TAB 2015 – 2019, ini disusun untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan di Kedeputian TAB khususnya mulai ditetapkanya renstra lembaga. Renstra Kedeputian TAB ini juga mencakup strategi pelaksanaan yang meliputi sumberdaya manusia, perencanaan anggaran maupun sarana dan prasarana. Renstra Kedeputian TAB ini juga menjadi bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan mekanisme pelaksanaan tata kelola kedeputian yang baik.

Semoga dokumen renstra ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana maksud tersebut di atas.

Terima kasih.

Jakarta, Mei 2015 Deputi Kepala BPPT

Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi

(4)

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Kondisi Umum ... 2

1.1.1. Umum ... 2

1.1.2. Capaian Kegiatan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ... 3

1.2. Pontensi Dan Permasalahan ... 5

1.2.1. Potensi ... 5

1.2.2. Permasalahan ... 6

BAB 2 VISI, MISI DAN TUJUAN ... 7

2.1 Visi, Misi dan Tujuan BPPT ... 7

2.2 Tujuan Deputi TAB ... 8

2.3 Sasaran Strategis Deputi TAB ... 8

2.4 Sasaran Program ... 9

BAB 3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ... 10

3.1 Arah Kebijakan BPPT ... 11

3.2 ARAH KEBIJAKAN DEPUTI TAB ... 14

BAB 4 PROGRAM KEGIATAN DAN TARGET KINERJA ... 15

4.1. Program dan Kegiatan ... 15

4.2. Target Kinerja ... 15

BAB 5 PENUTUP ... 20

Lampiran 1. Matriks Kinerja dan Pendanaan Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi 2015-2019 ... 21

(5)

BAB 1

PENDAHULUAN

Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga (Renstra K/L) atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kementerian/ Lembaga adalah merupakan dokumen perencanaan Kementeriaan/ Lembaga untuk periode 5 (lima) tahun. Penyusunan Renstra tahun 2015-2019 harus berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 -2019, dari presiden dan wakil presiden terpilih.

Pasal 6 ayat 1, Undang undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional SPPN .menjelaskan bahwa Renstra K/L memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang disusun dengan berpedoman pada RPJMN dan bersifat indikatif.

Berkaitan dengan tentang tata cara penyusunan rencana strategis K/L yang terdapat di dalam Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014

Tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis

Kementerian/Lembaga (RENSTRA K/L) 2015-2019, maka renstra harus

mengakomodasi hal-hal sebagai berikut:

 Sasaran program prioritas Presiden terjabarkan ke sasaran tujuan K/L

 Kebijakan K/L konsisten dengan RPJMN

 Program dan Kegiatan K/L konsisten dengan RPJMN

 Sasaran hasil (outcome)  sinergis dengan program prioritas Presiden

 Sasaran keluaran (output)  sasaran hasil (outcome)

 Sumber daya yang diperlukan layak menurut kerangka ekonomi makro

(6)

1.1.

Kondisi Umum

1.1.1. Umum

Proses globalisasi yang terjadi saat ini semakin meyakinkan bahwa faktor teknologi memegang peran cukup penting, sehingga penguasaan teknologi akan sangat mempengaruhi daya saing (competitiveness) suatu bangsa. Fakta juga menunjukkan bahwa negara dengan tingkat kesejahteraan dengan pertumbuhan ekonomi tinggi cenderung memiliki penguasaan teknologi yang bisa bersaing.

Perubahan situasi geo-politik global juga ditandai dengan pertarungan penguasaan sumber daya alam dalam rangka food and energy security. Krisis energi dunia dipicu oleh kian menipisnya cadangan energi yang berasal dari bahan bakar fosil. Begitu pula dengan pengalihfungsian sumber pangan pokok seperti jagung, tebu/gula, dan gandum menjadi sumber energi alternatif yang menimbulkan dampak krisis pangan dunia. Akibatnya adalah terjadinya peningkatan harga pangan dunia dan arus ekspor-impor pangan dalam jumlah besar. Kondisi ini memperlihatkan terjadinya kompetisi penyediaan energi dan pangan menjadi alat negosiasi baru di dunia internasional (aturan main dalam rezim internasional).

Dalam bidang perdagangan, sejumlah negara menerapkan strategi hambatan non-tarif untuk melindungi harga dan pasokan pangan dalam negerinya. Dalam konteks penguasaan sumber daya alam, bahkan persaingan negara besar dan negara industri baru ditandai dengan strategi eksplorasi dan akuisisi lahan ke benua lain untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan negara-negara yang secara ekonomi lebih kaya dan kuat.

Pembangunan iptek diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan dan energi; penciptaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi; penyediaan teknologi transportasi, kebutuhan teknologi pertahanan, dan teknologi kesehatan; pengembangan teknologi material maju; serta peningkatan jumlah penemuan dan pemanfaatannya dalam sektor produksi. Dukungan tersebut dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia iptek, peningkatan anggaran riset, pengembangan sinergi kebijakan iptek lintas sektor, perumusan agenda riset yang selaras dengan kebutuhan pasar, peningkatan sarana dan prasarana iptek, dan pengembangan mekanisme intermediasi iptek. Dukungan tersebut dimaksudkan untuk penguatan sistem inovasi dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan.

Di bidang teknologi pangan, Indonesia dengan posisi geografisnya yang rawan bencana dan jumlah penduduknya yang sangat padat menyebabkan tingginya resiko terjadinya keadaan darurat akibat bencana. Menghadapi kondisi demikian pengembangan teknologi produksi pangan padat gizi sangatlah penting.

(7)

garam konsumsi, namun hingga kini Indonesia masih mengimpor garam kualitas farmasi, industri dan aneka pangan.

1.1.2. Capaian Kegiatan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, sesuai rencana strategis dan renca kerja per tahun, telah melaksanakan pembangunan iptek dengan kegiatan penelitian, pengembangan dan kerekayasaan (litbangyasa), dengan fokus pada bidang pangan, kesehatan dan obat serta bahan bakar nabati bioethanol. Capaian kegiatan Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi selama periode RPJMN 2010-2014, antara lain:

1) Prioritas Nasional

Bidang Iptek dalam RPJMN 2010-2014 terdiri atas Prioritas Nasional (11 prioritas) dan Prioritas Nasional lainnya. BPPT pada tahun 2014 mempunyai 8 program prioritas nasional yang tercantum dalam 5 Program Nasional. Capaian kegiatan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang agro industri dan bioteknologi antara lain:

Prioritas 5 :

Program Aksi di Bidang Pangan - Pengembangan dan Penerapan Teknologi Pupuk Berimbang

Pada Tahun 2012 telah diselesaikan: Pilot Project Pupuk Mineral Fertilizer, Pilot Project Pilot Project Pupuk Lepas lambat (SRF), Optimalisasi Pilot Project Pupuk Lepas lambat (SRF), Pilot Plant Teknologi Pupuk BCOF, dan Pilot Plant Produksi Pupuk Hayati Majemuk.

Dalam Tahun 2013 dilaksanakan : Rekomendasi inventarisasi bahan baku industri pupuk, Rekomendasi teknologi proses dan peralatan industri pupuk, dan Rekomendasi kebijakan industri pupuk nasional Rekomendasi pupuk berimbang unntuk mendukung program revitalisasi industri pupuk nasional termasuk rekomendasi pola sebaran kebutuhan pupuk sesuai karakteristik tanah dan rekomendasi engineering peralatan pabrik pupuk.

Pada Tahun 2014 dapat dicapai peningkatan kinerja peralatan pilot project pupuk SRF-NPK di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, sehingga secara kualitas pupuk SRF-NPK granul yang dihasilkan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya, dan secara kuantitas produksi pupuk meningkat menjadi kapasitas 10.000 ton/tahun.

2) Prioritas Bidang

Bidang Ketahanan Pangan

(8)

yang dapat berkembang pada perairan dengan salinitas 20%, sehingga dapat dibudidayakan pada lahan tambak.

Berkaitan dengan teknologi pangan protein hewani dari ikan,

dikembangkan pula teknologi produksi protein hormon

pertumbuhan dan teknologi produksi vaksin DNA Streptococcus serta teknologi olahan dan rancang bangun hasil perikanan. Selain itu telah dikembangkan pula teknologi laser-puncture, untuk gertak birahi ruminansia kecil yang digabungkan dengan teknologi inseminasi buatan, serta pakan probiotik sehingga dapat mendorong peningkatan perkembang biakan dan pertumbuhan ternak. Pengembangan teknologi pangan karbohidrat dilakukan melalui pengembangan varietas unggul jagung, pabrik pemipil, pengering dan makanan olahan dari jagung, serta teknologi formulasi komposit jagung;

Pengembangan teknologi pangan fungsional berupa formulasi pangan fungsional anti-diabetes, anti kolestrol (kolesta dan profiy yoghurt) dan anti oksidan (isoflavon drink), hingga pangan darurat bergizi tinggi, pangan fungsional PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) serta pengembangan enzim untuk pangan (karbohidrase, protease, lipase). Untuk mendukung bidang ketahanan pangan, dikembangkan pula teknologi pupuk BCOF, teknologi pupuk konsorsia mikroba, pengembangan biopestisida dan Pilot Plant produksi pupuk hayati berimbang kapasitas 300 ton/tahun, serta pemanfaatan mikroba dan tanaman untuk bioremediasi lahan pertanian. Pengembangan teknologi minyak dan lemak berbasis sawit untuk pangan dan industri pendukungnya.

Bidang Kesehatan dan Obat

Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, telah mengembangkan prototipe ekstrak dan sediaan obat alami terstandar untuk indikasi penyakit kanker dan degeneratif, pengembangan bibit unggul tanaman obat dan rekomendasi teknologi untuk pencegahan dan penanggulang penyakit infkesi. Selain itu juga dilaksanakan perekayasaan pengembangan teknologi alat kesehatan dan biomedik antara lain rancang bangun PC USG multikanal, Vital Sign Monitor dan biosensor sebagai rapid test

untuk penyakit degenerative. Dalam rangka mendorong

(9)

1.2.

Pontensi Dan Permasalahan

Potensi dan permasalahan di lingkungan TAB dilakukan dengan melakukan identifikasi dan analisis lingkungan berpengaruh baik dari lingkungan internal maupun eksternal.

1.2.1. Potensi

Faktor-faktor internal dan eksternal yang bisa dianggap menguntungkan dan dapat menjadikan peluang bagi kedeputian TAB dalam mencapai visi dan misi BPPT adalah:

a. Potensi Internal

 Deputi Bidang TAB memiliki SDM unggul dengan tingkat pendidikan yang tinggi dari berbagai disiplin ilmu dan bidang keahlian.

 Deputi Bidang TAB, memiliki infrastruktur (laboratorium, workshop, pilot plant) yang cukup lengkap.

 Deputi Bidang TAB, telah menggunakan sistem dan tata kerja kerekayasaan yang bercirikan team work, well structured and well documented.

 Deputi Bidang TAB, memiliki tupoksi dan mandat khusus di bidang perekayasaan teknologi, audit teknologi, technology clearing house, intermediasi teknologi, dan solusi teknologi khususnya di bidang agroindustri dan bioteknologi.

b. Potensi Eksternal

 Kompetensi Kedeputian TAB meliputi bidang ketahanan pangan, kesehatan dan obat, serta bioenergi yang merupakan prioritas nasional.

 Adanya kebijakan pada industri untuk meningkatkan kandungan teknologi dalam negeri dalam rangka meningkatkan daya saing dan kemandirian.

 Meningkatnya permintaan terhadap produk dan jasa layanan teknologi Deputi Bidang TAB, oleh pihak pengguna (dunia usaha, masyarakat dan pemerintah/pemda).

 Adanya kebutuhan untuk peningkatan kapasitas iptek nasional, dan kemandirian serta daya saing bangsa khususnya pada bidang ketahanan pangan, kesehatan dan obat, serta bioenergi.

(10)

1.2.2. Permasalahan

a. Permasalahan Internal

Berdasarkan hasil Evaluasi Kegiatan Deputi Bidang Bidang Agro Industri dan Bioteknologi Tahun 2013 (gambar ), mengindikasikan bahwa sebagian besar kegiatan Deputi Bidang Bidang Agro Industri dan Bioteknologi Tahun 2013 masih dalam area Risk Technology (TRL 1-3= 10 % & TRL 4-6 = 80%), sedangkan yang sudah masuk kedalam area Risk Market (TRL 7-9 = 10 %) Kondisi menunjukkan permasalahan Deputi Bidang Bidang Agro Industri dan Bioteknologi antara lain:

1) Masih rendahnya keseimbangan antara syarat teknis dengan syarat ekonomis.

2) Masih lemahnya kemitraan dengan industri

3) Kurangnya kolaborasi dengan Lembaga komersialisasi/Investor atauIndustri Strategis.

4) Masih lemahnya kemampuan pemasaran produk hasil litbangyasa bidang Bidang Agro Industri dan Bioteknologi.

b. Permasalahan Eksternal

1) Globalisasi menuntut agar Deputi Bidang TAB mampu berhadapan dengan pesaing dari Luar Negeri.

2) Koordinasi dan harmonisasi pada tataran regulasi/kebijakan, antar institusi, program sangat lemah

3) Kontribusi teknologi terhadap perekonomian nasional belum diukur dengan jelas sehingga terkesan Deputi Bidang TAB belum banyak berperan dalam kancah pembangunan nasional.

(11)

BAB 2

VISI, MISI DAN TUJUAN

2.1

Visi, Misi dan Tujuan BPPT

Visi

Dalam rangka pencapaian Pembangunan Jangka Menengah Nasional khususnya untuk periode 2015-2019 maka visi BPPT adalah: Pusat

Unggulan Teknologi yang Mengutamakan Inovasi Dan Layanan Teknologi untuk Mewujudkan Daya Saing Industri dan Kemandirian

Bangsa .

Misi

Upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi BPPT tersebut dilaksanakan melalui enam misi sebagai berikut:

1. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan Inovasi dan Layanan Teknologi dibidang Energi,Informasi dan Material 2. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan

Inovasi dan Layanan Teknologi dibidang Transportasi, Maritim, Hankam, Permesinan, Industri Kimia

3. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan Inovasi dan Layanan Teknologi dibidang Pangan dan Pertanian, Obat dan Kesehatan

4. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan Inovasi dan Layanan Teknologi dibidang Sumber Daya Alam dan Kelautan, Lingkungan,dan Kebencanaan

5. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan Inovasi dan Layanan Teknologi dibidang Sistim Inovasi untuk Pembangunan Taman Sainsdan Tekno,dan Inkubasi Teknologi.

6. Melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan inovasi dan layanan teknologi

Tujuan

Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi BPPT ke dalam

program-program yang mendukung pembangunan nasional dan

(12)

1. Meningkatnya daya saing industri melalui inovasi dan layanan teknologi

2. Meningkatnya kemandirian bangsa melalui inovasi dan layanan teknologi

3. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi.

2.2

Tujuan Deputi TAB

Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi BPPT nomor 3 ke

dalam program yang mendukung pembangunan Nasional dan

pembangunan Bidang, maka Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi selaku Penanggung jawab Program untuk tahun 2015-2019 mempunyai Tujuan sebagai berikut:

1. Meningkatnya daya saing industri melalui inovasi dan layanan teknologi

2. Meningkatnya kemandirian bangsa melalui inovasi dan layanan teknologi

2.3

Sasaran Strategis Deputi TAB

Sasaran Strategis Deputi Bidang TAB Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran lebih detail dari Tujuan Deputi Bidang TAB dengan indikator dan target yang terukur. Dengan demikian formulasi dari Sasaran Strategis Deputi Bidang TAB 2015-2019 adalah sebagai berikut :

Sasaran Strategis 1 :

Meningkatnya daya saing industri melalui inovasi dan layanan teknologi.

Indikator dan target dari sasaran strategis 1 adalah sebagai berikut :

1. Terwujud dan berfungsinya technopark untuk mendukung peningkatan daya saing dan pertrumbuhan ekonomi daerah. dengan target 3 lokasi / daerah technopark yaitu Kab Grobogan, Kab Lampung Tengah dan Kab. Bantaeng.

Sasaran Strategis 2:

(13)

Indikator dan Target dari Sasaran Srategis 2 adalah sebagai berikut :

1. Substitusi impor Bahan Baku Obat melalui inovasi dan layanan teknologi produksi, dengan target 0,5%

2. Peningkatan produksi pangan berbahan lokal, dengan target 5 %

2.4

Sasaran Program

Target pada sasaran strategis dilaksanakan oleh Program, adapun Program yang menjadi tanggungjawab dari kedeputian TAB yaitu pada Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT) yang terdapat pada:

a) Pusat Teknologi Produksi Pertanian

b) Pusat Teknologi Agroindustri

c) Pusat Teknologi Bioindustri

d) Pusat Teknologi Farmasi dan Medika

e) Balai Pengkajian Bioteknologi

f) Balai Besar Teknologi Pati

Sasaran Program pada Sasaran Strategis Kemandirian bangsa

Sasaran Program untuk mendukung Sasaran Strategis Kemandirian bangsa dilaksanakan melalui pelaksanaan Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT) dengan 2 Sasaran Program sebagai berikut:

Sasaran Program 1

Terwujudnya inovasi dan layanan teknologi produksi Bahan baku Obat (BBO) pada perusahaan farmasi dalam negeri

Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Target Kinerja dari Sasaran Program 1 adalah :

 Jumlah inovasi dan layanan teknologi produksi BBO yang dimanfaatkan oleh perusahaan farmasi dalam negeri dengan target 2 paket inovasi.

Sasaran Program 2

Terwujudnya inovasi dan layanan teknologi produksi pangan berbahan baku lokal untuk mendukung diversifikasi pangan di kabupaten percontohan

Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Target Kinerja dari Sasaran Program 2 adalah :

 Jumlah kabupaten yang memanfaatkan inovasi dan layanan teknologi produksi pangan berbahan baku lokal, dengan target 10 kabupaten

(14)

BAB 3

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Sesuai dengan RPJMN 2015-2019 dan Renstra BPPT 2015-2019, maka penyusunan Restra TAB 2015 – 2019 merupakan turunan (cascading) terhadap renstra diatasnya. Secara khusus di dalam RPJPN 2005-2025 menyatakan bahwa penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) diantaranya yang berhubungan dengan bidang teknologi agroindustri dan bioteknologi yaitu untuk mendukung ketahanan pangan, kebutuhan teknologi kesehatan dan peningkatan jumlah penemuan dan pemanfaatannya dalam sektor produksi.

Visi pembangunan dalam bidang IPTEK yang terdapat dalam dokumen rencana pembangunan jangka panjang IPTEK 2005 – 2025 adalah Terwujudnya )lmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai kekuatan utama kesejahteraan berkelanjutan dan kesejahteraan peradaban . Penyusunan VISI BPPT didasarkan pada pencermatan terhadap amanat yang terkandung dalam dokumen Visi IPTEK diatas dan memperhatikan Tupoksi BPPT serta mengakomodasi kondisi kekinian dan tuntutan terhadap BPPT.

Sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yaitu Nomor: 170/Kp/KA/IV/2006, Tanggal 21 April 2006, maka tugas pokok Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi yaitu melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Agroindustri dan Bioteknologi.

Dalam melaksanakan tugas Kedeputian TAB menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi di bidang agroindustri dan bioteknologi;

b. pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang pengkajian dan penerapan teknologi agroindustri dan bioteknologi;

c. pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala.

Kedeputian TAB di dukung oleh 481 pegawai dengan komposisi S3 = 12%, S2 = 21%, S1 = 35%, dan di bawah S1 = 32%. Fungsional SDM di TAB terdiri dari terdapat jabatan fungsional dengan komposisi 213 perekayasa, 36 peneliti, 50 litkayasa, 4 arsiparis, 2 pranata humas.

(15)

Struktur Organisasi Deputi BidangTeknologi Agroindustri dan Bioteknologi

3.1

Arah Kebijakan BPPT

Arah kebijakan BPPT sangat terkait dengan arah kebijakan dan strategi nasional yang terdiri dari:

1. Peningkatan dukungan iptek bagi daya saing sektor produksi, maka pembangunan diarahkan pada Penyelenggaraan Litbang (Riset); Layanan Perekekayasaan dan Teknologi dan Penguatan Kerjasama Swasta- Pemerintah – Perguruan Tingi.

2. Peningkatan dukungan iptek bagi keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam maka pembangunan terutama diarahkan pada Sumberdaya hayati

3. Peningkatan dukungan bagi riset dan pengembangan dasar 4. Taman Tekno dan Taman Sains.

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi dan pencapaian sasaran strategis BPPT maka arah kebijakan BPPT pada tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut: 1. Mendukung peningkatan daya saing industri melalui:

(16)

permesinan, industri kimia, pangan dan pertanian, sistim inovasi untuk pembangunan taman sains dan tekno, dan inkubasi teknologi.

2. Mendukung kemandirian bangsa melalui:

Penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam bidang teknologi: obat dan kesehatan, teknologi sumber daya alam dan kelautan, lingkungan dan kebencanaan.

3. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi

Strategi pelaksanaan dari arah kebijakan tersebut diatas dilakukan melalui upaya upaya inisiatif strategis yang diimplementasikan dalam program-program BPPT yang terdiri dari:

1. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT).

2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Strategi BPPT yang dimaksud untuk masing-masing sasaran strategis yaitu:

1) Strategi untuk mendukung peningkatan daya saing industri

Strategi untuk mendukung peningkatan daya saing industri dilaksanakan melalui pelaksanaan Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT) dengan 6 sasaran program sebagai berikut:

1. Terwujudnya e-service (e-Govt & e-business) dengan teknologi KTP-el Multiguna.

2. Terwujudnya infrastruktur bersama Data Center untuk Cloud Computing

dan Certificate Authority

3. Terwujudnya inovasi & layanan teknologi untuk meningkatkan daya saing industri galangan kapal nasional

4. Terwujud dan berfungsinya Science/Techno Park 5. Terbangunnya dan berfungsinya Pusat Inovasi

6. Berfungsinya Kawasan Inovasi Teknologi Maritim Nasional sebagai percontohan Pusat Inovasi

2) Strategi untuk mendukung kemandirian bangsa

(17)

1. Terwujudnya inovasi dan layanan teknologi produksi Bahan Baku Obat (BBO) pada perusahaan farmasi dalam negeri

2. Terwujudnya inovasi dan layanan teknologi untuk mendukung

pelaksanaan kebijakan pembangunan industri strategis pertahanan dan keamanan

3. Terwujudnya PLTP Skala kecil yang memanfaatkan peralatan dan komponen produk dalam negeri secara maksimal

4. Terwujudnya inovasi dan layanan teknologi produksi pangan berbahan baku lokal untuk mendukung diversifikasi pangan di kabupaten percontohan

5. Terwujudnya Inovasi teknologi pengurangan risiko bencana

6. Terwujudnya industri yang memanfaatkan teknologi biomaterial di dalam negeri

7. Diterapkannya inovasi dan layanan teknologi nanomaterial 8. Terwujudnya industri bahan baku material untuk energi

9. Diterapkannya inovasi dan layanan teknologi material komposit

3) Strategi untuk meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi

Strategi untuk meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi dilaksanakan melalui 3 program yaitu:

A. Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT) Dengan sasaran programmya adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan prosentase kualitas SDM perekayasa dan litkayasa nasional

2. Meningkatnya layanan inovasi yang dimanfaatkan mitra pengguna B. Program Dukungan dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Dengan sasaran program:

1. Meningkatnya pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja

3. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat

4. Tercapainya transparansi, kualitas pengawasan, dan percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan dan memenuhi harapan pemangku kepentingan

5. Tercapainya Penerapan Manajemen Risiko pada pelaksanaan Program/Kegiatan.

(18)

1. Terwujudnya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

3.2

ARAH KEBIJAKAN DEPUTI TAB

Mengacu Strategi BPPT, maka Strategi Kebijakan Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi untuk masing-masing sasaran strategis yaitu:

1) Strategi untuk mendukung peningkatan daya saing industri

Terwujud dan berfungsinya Science/Techno Park

2) Strategi untuk mendukung kemandirian bangsa

Strategi untuk mendukung kemandirian bangsa dilaksanakan melalui pelaksanaan Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT) dengan 9 Sasaran Program sebagai berikut:

 Terwujudnya inovasi dan layanan teknologi produksi Bahan Baku Obat (BBO) pada perusahaan farmasi dalam negeri

(19)

BAB 4

PROGRAM KEGIATAN DAN TARGET KINERJA

Kegiatan BPPT khususnya dari kedeputian TAB hanya pada program teknis yang berisi kegiatan-kegiatan untuk melakukan pelayanan eksternal BPPT dan bersifat teknis yaitu Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Deputi Bidang TAB.

4.1.

Program dan Kegiatan

Dalam perkembangan pengelolaan keuangan dan program, khususnya dalam restrukturisasi program dan kegiatan, untuk RPJMN 2015-2019, maka pada program pengkajian dan penerapan teknologi yang kegiatan-kegiatannya untuk mendukung peningkatan pencapai visi dan misi serta sasaran strategis terdiri dari:

Unit Kerja Nama Kegiatan Kode Kegiatan

PTA Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Agroindustri

3478

PTB Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Bioindustri

3480

PTPP Pengkajian dan Penerapan Teknologi Produksi

Pertanian

3503

PTFM Pengkajian dan Penerapan Teknologi Farmasi

dan Medika

3482

B2TP Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pati 3460

BBIOTEK Pengkajian dan Penerapan Bioteknologi 3465

4.2.

Target Kinerja

Sasaran Program untuk mendukung Sasaran srategis peningkatan daya saing industry dan untuk meningkatnya kemandirian bangsa melalui inovasi dan layanan teknologi, khususnya pada kedeputian TAB yaitu pada program teknis.

Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi

(20)

didistribusikan secara top down untuk dibagi habis oleh target kinerja eselon I dalam Sasaran Program. Demikian juga Target Kinerja Eselon I akan didistribusikan secara berjenjang dan dibagi habis oleh target kinerja Eselon II (Unit Kerja) /Satuan Kerja dalam Sasaran Kegiatan .

Capaian Kinerja (Impact) BPPT merupakan kontribusi secara konvergen dan berjenjang dari capaian kinerja (outcome) Eselon I dan capaian kinerja (output) Eselon II (Unit Kerja) /Satuan Kerja sebagai hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan.

(21)

Sasaran Program untuk mendukung Sasaran Strategis Kemandirian bangsa

Sasaran Program untuk mendukung Sasaran Strategis Kemandirian bangsa dilaksanaka melalui pelaksanaan Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT) dengan 2 Sasaran Program sebagai berikut:

Sasaran Program 1

Terwujudnya inovasi dan layanan teknologi produksi Bahan baku Obat (BBO) pada perusahaan farmasi dalam negeri

Indikator dan Target Kinerja dari Sasaran Program 1 adalah :

 Jumlah inovasi dan layanan teknologi produksi BBO yang dimanfaatkan oleh perusahaan farmasi dalam negeri dengan target 2 paket inovasi.

Sasaran Program 1 didukung oleh kegiatan dengan Sasaran, Indikator dan target kinerja seperti ditunjukkan oleh tabel berikut dibawah ini :

No Sasaran Indikator

Target Kinerja

Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

1 Teknologi Produksi BBO (Dekstrosa) 

1 Alih Teknologi (disain proses produksi)

1 Alih Teknologi

2 Layanan Teknologi Produksi BBO (Cephalosporin C)

 Jumlah

1 Alih Teknologi (disain proses produksi), pendaftaran paten

1 Alih Teknologi

Selanjutnya kegiatan pendukungnya untuk sasaran program tersebut yaitu pada unit kerja:

1 PTFM dengan sasaran kegiatan Inovasi dan Layanan Teknologi Pengembangan Obat Herbal; Inovasi dan Layanan Teknologi Produksi Bahan Baku Obat; dan Perekayasaan Teknologi Produksi Sediaan Biofarmasetika untuk Penanggulangan Penyakit Infeksi dan Degeneratif

(22)

Sasaran Program 2

Terwujudnya inovasi dan layanan teknologi produksi pangan berbahan baku lokal untuk mendukung diversifikasi pangan di kabupaten percontohan/

Indikator dan Target Kinerja dari Sasaran Program 4 adalah :

 Jumlah kabupaten yang memanfaatkan inovasi dan layanan teknologi produksi pangan berbahan baku lokal, dengan target 10 kabupaten

Sasaran Program 4 didukung oleh kegiatan dengan Sasaran, Indikator dan target kinerja seperti ditunjukkan oleh tabel berikut dibawah ini :

No Sasaran Indikator

Target (Kinerja & Anggaran)

Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

1 Teknologi produksi pangan berbahan baku lokal (jagung, singkong, sagu) untuk mendukung diversifikasi pangan.

Prototipe Prototipe (2015, 2016) 3 p 2 p 9 9

Alih teknologi Alih teknologi (2015. 2016, 2017)

4 at 3 at 3 at

Konsultansi Konsultansi (2018, 2019) 2 Teknologi produksi pangan

berbahan baku lokal (singkong, sorgum) untuk mendukung diversifikasi pangan.

Prototipe Prototipe (2015) 3 p

Alih teknologi Alih teknologi ( 2016-2018) 1 at 1 at 1 at Konsultansi /

jasa Operasi

Jasa Teknologi (2019) 1 jt

3 Rekomendasi pengembangan pangan berbahan baku lokal untuk mendukung diversifikasi pangan.

Rekomendasi Rekomendasi (2015, 2016) - 1 r - -

(23)

Selanjutnya kegiatan pendukungnya untuk sasaran program tersebut yaitu pada unit kerja:

1 PTB dengan sasaran kegiatan Inovasi dan Layanan Teknologi Peningkatan Keamanan Pangan & Penanganan Gizi; Inovasi dan Layanan Teknologi Peningkatan Daya Saing Produk Bioindustri; Inovasi dan Layanan Teknologi Unggulan Untuk Peningkatan dan Pengembangan Industri Obat dan

Neutraceutical;

2 PTPP dengan sasaran kegiatan Inovasi dan Layanan Teknologi Peningkatan Daya Saing industri Kakao Unggulan; Inovasi dan Layanan Teknologi

Peningkatan Produksi Pangan Sumber Protein,

(24)

BAB 5

PENUTUP

Renstra Kedeputian TAB 2015-2019 merupakan acuan dalam menyusun program, kegiatan, dan anggaran serta indikator kinerja dan targetnya di lingkungan TAB yang telah disesuaikan dengan adanya kebijakan pemerintah dan hasil review khususnya pada tingkatan indikator. Renstra ini selanjutnya akan menjadi bahan untuk laporan akuntabilitas kedeputian kepada stakeholders dan customers dalam perencanaan program, perencanaan sumberdaya, perencanaan kelembagaan dan pengendalian pelaksanaan program serta pengawasan agar lebih berhasil dan berdaya guna dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi TAB.

Rencana strategis kedeputian TAB merupakan cerminan dari program, kegiatan, anggaran, indikator kinerja, dan target yang lebih operasional yang disusun dan ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

(25)

Lampiran 1. Matriks Kinerja dan Pendanaan

Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi 2015-2019

KEG. Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan

(Output)/ Indikator LOKASI

TARGET Alokasi (Rp.Juta)

UNIT P/B/L 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya kemandirian bangsa melalui

inovasi dan layanan teknologi

65.142 208.16

0

170.870 202.570 130.740

1. Substitusi impor Bahan Baku Obat melalui inovasi dan layanan teknologi produksi

- 0,25% 0,25% 0,25% 0,5% 2.900 7.000 8.000 9.000 9.000

3478 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Agroindustri 15.377 17.200 19.500 21.500 17.500 PTA Inovasi dan Layanan Teknologi Peningkatan Daya

Saing Industri Agro unggulan

1.473 2.000 3.000 7.000 3.000

- Jumlah layanan Perekayasaan Teknologi Produk Hilir Sawit Yang Diterapkan Industri

1 2 2 2 1

Inovasi dan Layanan Teknologi Diversifikasi Pangan 13.904 15.000 16.500 14.500 14.500 - Jumlah Inovasi dan Layanan Teknologi

Technopark di Kabupaten Grobogan

1 1 1 1 1

- Jumlah Layanan Perekayasaan Teknologi pangan berbahan baku lokal

1 4 3 9 9

- Jumlah layanan Prototipe Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Perikanan

1 1 1 1 1

(26)

KEG. Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan

(Output)/ Indikator LOKASI

TARGET Alokasi (Rp.Juta)

UNIT P/B/L 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Inovasi dan Layanan Teknologi Peningkatan Keamanan Pangan & Penanganan Gizi

2.680 4.500 5.800 6.200 6.000

- Jumlah layanan Perekayasaan teknologi pemanfaatan agen hayati dalam produksi pangan untuk peningkatan keamanan pangan

1 2 1 1 1

- Jumlah layanan Perekayasaan teknologi produksi pangan fungsional berbahan lokal untuk

mendukung penanganan rawan pangan (gizi)

1 1 1 1 1

Inovasi dan Layanan Teknologi Peningkatan Daya Saing Produk Bioindustri

929 3.000 3.500 3.500 3.000

- Jumlah layanan Perekayasaan teknologi produksi enzim yang dimanfaatkan oleh industri

1 3 2 2 2

Inovasi dan Layanan Teknologi Unggulan Untuk Peningkatan dan Pengembangan Industri Obat dan Neutraceutical

327 1.000 1.500 1.500 2.000

- Jumlah layanan Rekomendasi pengembangan kawasan inovasi untuk melakukan layanan fasilitas, inkubasi dan inovasi teknologi hasil litbang

1 1 1 1 1

3503 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Produksi Pertanian

6.349 9.500 10.500 10.500 11.500 PTPP

Inovasi dan Layanan Teknologi Peningkatan Daya Saing industri Kakao Unggulan

3.713 6.000 6.000 5.000 5.000

- Jumlah Inovasi dan Layanan Teknologi

Peningkatan Daya Saing industri Kakao Unggulan

(27)

KEG. Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan

(Output)/ Indikator LOKASI

TARGET Alokasi (Rp.Juta)

UNIT P/B/L 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Produksi Pangan Sumber Protein - Jumlah Inovasi dan Layanan Teknologi

Peningkatan Produksi Pangan Sumber Protein

1 2 3 3 3

3482 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Farmasi dan Medika

5.906 13.700 12.000 13.500 14.000 PTFM

Inovasi dan Layanan Teknologi Pengembangan Obat Herbal

2.790 4.000 4.500 4.500 5.000

- Jumlah Inovasi dan Layanan Teknologi Pengembangan Obat Herbal

1 1 1 1 1

Inovasi dan Layanan Teknologi Produksi Bahan Baku Obat

1.815 4.500 4.500 5.000 5.000

- Jumlah Inovasi dan Layanan Teknologi Produksi Bahan Baku Obat

1 1 1 1 1

Perekayasaan Teknologi Produksi Sediaan Biofarmasetika untuk Penanggulangan Penyakit Infeksi dan Degeneratif

1.300 5.200 3.000 4.000 4.000

- Jumlah layanan Perekayasaan Teknologi Produksi Sediaan Biofarmasetika untuk Penanggulangan Penyakit Infeksi dan Degeneratif

1 1 1 1 1

3460 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pati 22.636 27.955 30.850 33.887 36.575 B2TP Inovasi dan Layanan Teknologi Produksi Pati

Sebagai Bahan Baku Industri

1.012 5.000 6.000 6.500 6.000

(28)

KEG. Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan

(Output)/ Indikator LOKASI

TARGET Alokasi (Rp.Juta)

UNIT P/B/L 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Bahan Baku

- Jumlah Layanan perekayasaan teknologi pasca panen dan derivat pati

1 1 1 1 1

- Jumlah inovasi dan layanan teknologi produksi aneka produk derivat pati

1 1 1 1 1

Layanan Teknologi Sumber Daya Pati 9.000 9.000 9.500 10.500 12.000 - Jumlah Inovasi dan Layanan Teknologi

Technopark di Kabupaten Lampung Tengah

1 1 1 1 1

Layanan Teknologi Pati (PNBP) 1.718 1.890 2.079 2.286 2.515 - Jumlah layanan teknologi pati 1 1 1 1 1 Layanan Perkantoran 10.906 12.065 13.271 14.601 16.060 Belanja Pegawai dan Perawatan 12 12 12 12 12

3465 Pengkajian dan Penerapan Bioteknologi 17.221 30.245 36.166 39.837 41.793 BBIO TEK

Inovasi dan Layanan Teknologi Bioteknologi 13.885 26.575 32.129 35.396 36.909 - Jumlah layanan Perekayasaan teknologi produksi

bahan aktif secara fermentatif untuk kesehatan

1 1 1 1 1

- Jumlah layanan Penguasaan inovasi teknologi produksi obat biosimilar

- 1 1 1 1

- Jumlah layanan Pemanfaatan sumber daya hayati untuk pengembangan obat anti malaria dan anti amuba

- 1 1 1 1

- Jumlah layanan Rekomendasi inovasi teknologi penyediaan klon unggul tanaman industri dan

(29)

KEG. Sasaran Program (Outcome)/ Sasaran Kegiatan

(Output)/ Indikator LOKASI

TARGET Alokasi (Rp.Juta)

UNIT P/B/L 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

agroinput

- Jumlah layanan Pengembangan teknologi

pengujian untuk mendukung keamanan pangan dan obat

- 1 1 1 1

Layanan Jasa Bioteknologi (PNBP) 3.336 3.670 4.037 4.441 4.885 - Jumlah Layanan Jasa Pengujian dan Jasa Operasi

(PNBP)

1 1 1 1 1

Layanan Perkantoran 9.125 10.906 12.592 14.456 16.524 Belanja Pegawai dan Perawatan 12 12 12 12 12

(30)

Lampiran 2

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA PERIODIK

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2015

(TRIWULAN I

IV)

Tingkat Lembaga : BPPT (Pangan Lokal)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Uraian Target

RencanaKinerja melalui inovasi dan layanan teknologi

Peningkatan produksi pangan berbahan lokal di Jawa Tengah

2 % Menindaklanjuti MoU yang telah

ditandatangani antara BPPT dengan PemProv. Jawa Tengah

Melakukan PKS PTA BPPT dengan BKP Prov.Jateng

Melakukan alih teknologi dan pendampingan produksi pangan lokal di industri pangan di beberapa bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Tengah dan BKP Kabupaten

Tercapainya target peningkatan produksi pangan lokal sebesar 2% di Jawa Tengah melalui pemanfaatkan inovasi dan layanan teknologi produksi pangan olahan berbahan baku lokal untuk mendukung diversifikasi pangan

(31)

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA PERIODIK

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2015

(TRIWULAN I

IV)

Tingkat Kedeputian : Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (Pangan Lokal)

Sasaran Program Indikator Kinerja

Program Target Uraian Target

RencanaKinerja

Tahunan Semester I (%) Semester I (%)

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Terwujudnya inovasi dan layanan teknologi produksi pangan olahan berbahan baku local untuk baku lokal untuk mendukung diversifikasi pangan

2 Koordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Tengah, Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Kebumen dan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung

Melakukan alih teknologi teknologi dan

pendampingan produksi pangan lokal berbasis singkong di Kabupaten Kebumen

Melakukan alih teknologi dan pendampingan produksi pangan lokal berbasis jagung di Kabupaten Temanggung

Tercapainyapemanfaatan inovasi dan layanan teknologi produksi pangan olahan berbahan baku lokal untuk mendukung diversifikasi pangan di 2 (dua) kabupaten

(32)

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA PERIODIK

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2015

(TRIWULAN I

IV)

Tingkat Kedeputian : Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TP. Grobogan)

Sasaran Program

Indikator Kinerja Program

Target Uraian Target

Rencana Kinerja

Tahunan Semester I (%) Semester I (%)

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Terwujudnya inovasi dan layanan teknologi pangan dan pertanian untuk mendukung

1 Diseminasi Teknologi

Masterplan technoaprk

2 Diseminasi teknologi berbasis jagung dan kedelai

Draft masterplan technopark Grobogan

Koordinasi Sistim inovasi jaringan riset

(33)

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA PERIODIK

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2015

(TRIWULAN I

IV)

Unit Kerja : Pusat Teknologi Agroindustri

Perekayasaan Teknologi Produk Hilir Sawit yang Diterapkan Industri

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Kegiatan Target Uraian Target

Rencana Kinerja

Tahunan Semester I (%) Semester I (%)

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Inovasi dan Layanan Teknologi Peningkatan Daya Saing Industri Agro Unggulan

Jumlah prototype produk hilir sawit ( Glycerol mono-oleat)

1 Observasi reaksi gliserolisis asam oleat untuk

mendapatkan produk GMO dengan bilangan ester yang konsisten.

Observasi pembuatan gliserolisis asam oleat untuk mendapatkan produk GMO dengan bilangan ester yang sesuai dengan spesifikasi produk pasar.

Pengadaan bahan dan peralatan yang diperlukan

(34)

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA PERIODIK

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2015

(TRIWULAN I

IV)

Tingkat Unit Kerja : Pusat Teknologi Agroindustri

Perekayasaan Teknologi Industri Pati Sagu dan Produk Hilirnya yang Sustainable pada Skala Kecil, Menengah, dan Besar (Pangan Lokal)

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Kegiatan Target Uraian Target

RencanaKinerja

Tahunan Semester I (%) Semester I (%)

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Inovasi dan Layanan Teknologi

Diversifikasi Pangan

Jumlah prototipe pangan berbasis pati sagu dan produk hilirnya yang sustainable pada skala kecil, menengah dan besar

1 Pembuatan prototipe beras analog sagu yang dikompositkan dengan tepung beras merah Uji nilai gizi beras analog sagu yang dikompositkan dengan tepung beras merah

Diperolehnya 1 (satu) buah prototipe beras analog sagu yang dikompositkan dengan tepung beras merah yang telah diuji beras merah dan beras analog sagu-jagung

Uji organoleptik beras analog sagu-beras merah dan beras analog sagu-jagung

(35)

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA PERIODIK

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2015

(TRIWULAN I

IV)

Unit Kerja : Pusat Teknologi Agroindustri

Inovasi Dan Layanan Teknologi Technopark Di Kabupaten Grobogan

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Kegiatan Target Uraian Target

Rencana Kinerja

Tahunan Semester I (%) Semester I (%)

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Inovasi dan Layanan Teknologi Diversifikasi Pangan

Jumlah prototype dan alih teknologi pangan dalam rangka diversifikasi pangan ( Kabupaten Grobogan )

3 Diseminasi produk inovasi untuk

mendukung technopark berbasis jagung dan kedelai.

Diseminasi dan Prototipe produk pangan inovasi untuk mendukung technopark : - Prototipe beras

analog rasteja

(36)

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA PERIODIK

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2015

(TRIWULAN I

IV)

Unit Kerja : Pusat Teknologi Agroindustri

Prototip Teknologi Penanganan dn Pengolahan Hasil Perikanan

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Kegiatan Target Uraian Target

Rencana Kinerja

Tahunan Semester I (%) Semester I (%)

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Inovasi dan Layanan Teknologi Diversifikasi Pangan

Jumlah prototipe dan teknologi penanganan dan pengolahan hasil perikanan

1 Desain formulasi cangkang kapsul pengganti gelatin

Pengujian komposisi dan uji casting pada formula cangkang kapsul terpilih

Uji coba prototipe pada skala bench/skala industri

Satu (1) Prototip

hard capsule skala bench/ skala industri dari bahan

(37)

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA PERIODIK

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2015

(TRIWULAN I

IV)

Tingkat Unit Kerja : Pusat Teknologi Bioindustri

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Uraian Target

Rencana Kinerja hormon dan analisa senyawa aktif yang terkandung dalam pada hama target

Penguasaa - Diperolehnya

(38)

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Uraian Target

Rencana Kinerja

Tahunan Semester I (%) Semester II (%)

TW I TW II TW III TW IV

Meningkatnya daya saing industri melalui inovasi penelitian dan kajian literature

- Optimasi proses pengeringan Proplus dengan teknik spray drying/granulasi dengan

menggunakan susu sebagai filler dan karakterisasi produk bubuk/granul yang dihasilkan

- Peningkatan skala produksi Proplus dan karakterisasi produk yang dihasilkan

(39)

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Uraian Target

Rencana Kinerja

1 - Mendapatkan kondisi operasi optimal produksi xilanase pada skala 10 L dan 150

-

Mendapatkan kondisi operasi optimal produksi lipase pada skala lab 150 L menggunakan media tepung tongkol jagung dan tepung ikan

-

Melakukan optimasi produksi lipase pada skala 10 L lab menggunakan isolat F11 dan media bahan baku lokal pada skala lab

(40)

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Uraian Target

(41)

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA PERIODIK

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2015

(TRIWULAN I

IV)

Tingkat Unit Kerja : Pusat Teknologi Produksi Pertanian

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Kegiatan Target Uraian Target

Rencana Kinerja

Tahunan Semester I (%) Semester II (%)

TW I TW II TW III TW IV

Inovasi dan Layanan Teknologi Peningkatan Daya Saing Industri Kakao Unggulan

Jumlah teknologi produksi untuk peningkatan

produktivitas kakao

1 Penyediaan dan Propagasi Bibit Kakao

Penyediaan dan perbanyakan bibit unggul.

20% 30% 30% 20%

Optimasi teknik budidaya tanaman kakao

Perbaikan teknik produksi.

Penerapan teknologi pengolahan pasca panen, produk antara dan produk hilir kakao

Penerapan teknologi pengolahan pasca panen, produk antara, dan produk hilir kakao.

Inovasi dan Layanan Teknologi Peningkatan Produksi Pangan Sumber Protein

Jumlah teknologi produksi pangan sumber protein dari unggulan perikanan budidaya dan peternakan

1 Perekayasaan Teknologi dan Sistem Produksi Udang Galah Unggul

Pengkajian dan penerapan teknologi produksi udang galah betina hasil sex reversal (neo female) melalui penyusunan konsep desain perekayasaan pengembangan strain unggul udang galah.

(42)

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Kegiatan Target Uraian Target

Rencana Kinerja

Tahunan Semester I (%) Semester II (%)

TW I TW II TW III TW IV

Perekayasaan Teknologi dan Sistem Produksi Ikan Nila SALINA dan Nila Laut (Marine Tilapia)

Sosialisasi dan diseminasi pengembangan Ikan Nila SALINA dan Ikan Nila Laut (Marine Tilapia) secara nasional di beberapa daerah melalui kegiatan pembuatan demplot, pelatihan, seminar dan pengembangan kerjasama kemitraan baik dengan masyarakat pembudidaya, pemerintah daerah maupun swasta/industri yang didukung oleh kegiatan pengelolaan, pengembangan dan perbanyakan induk serta penyediaan benih Ikan Nila SALINA dan Ikan Nila Laut (Marine Tilapia) secara kontinyu dan berkualitas.

Pengembangan Teknologi Peternakan Sapi Terpadu untuk Mendukung Swasembada Daging Nasional

Pengembangan teknologi peternakan sapi potong yang terintegrasi dengan industri kelapa sawit dalam mendukung percepatan swasembada daging sapi.

(43)

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA PERIODIK

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2015

(TRIWULAN I

IV)

Tingkat Unit Kerja : Pusat Teknologi Farmasi dan Medika

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Kegiatan

Target Uraian Target

Rencana Kerja (satu) buah produk OTH berkhasiat imunosurveilen yang layak secara tekno ekonomi

1. Isolasi senyawa marker & standarisasi ekstrak temu ireng,

20% 42% 83% 100%

2. pengujian praklinik (khasiat) imunosurveilen

3. Formulasi sediaan kaplet OHT imunosurveilen

Inovasi dan (satu) buah produk dan teknologi produksi bahan baku obat antibiotika sefotaksim yang layak secara tekno ekonomi

1. Optimalisasi proses produksi bahan baku obat sefotaksim

20% 40% 75% 100%

2. Karakterisasi bahan baku dan produk sefotaksim

(44)

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Kegiatan

Target Uraian Target

Rencana Kerja

Tahunan

Semester 1 (%) Semester 2 (%)

TW 1 TW

2 TW 3 TW 4

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9

Inovasi dan Layanan Teknologi produksi sediaan biofarmasetika untuk

penaggulangan penyakit infeksi dan degeneratif

Jumlah prototip teknologi produksi sediaan biofarmasetika untuk penggulangan penyakit infeksi dan degeneratif

1

Diperolehnya 1 (satu) buah prototipe biofarmasetika (diagnostik dengue/sel punca jaringan adipose

1. Optimalisasi produksi biofarmasetika diagnostik dengue skala lab

25% 52% 80% 100%

(45)

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA PERIODIK BALAI BESAR TEKNOLOGI PATI 2015

(TRIWULAN I – IV)

Tingkat Unit Kerja : Balai Besar Teknologi Pati

Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Target Uraian Target

Rencana Kinerja Master Plan, dan berfungsinya sumber daya fasilitas inovasi teknologi pati, serta didifusikannya hasil inovasi teknologi di Techno Park

- Sosialisasi hasil inovasi teknologi pati,

- Didifusikannya triwulan ini karena anggaran masih sebagai bahan baku industry pangan tertentu

1 - Penyusunan desain pilot plant pati alami kapasitas 2 ton/hari

- Pengkajian produk pati alami

(46)

Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Target Uraian Target

Rencana Kinerja bahan baku sagu secara

terintegrasi

(47)

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA PERIODIK

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2015

(TRIWULAN I

IV)

Tingkat Unit Kerja : Balai Pengkajian Bioteknologi

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Kegiatan Target Uraian Target

Rencana Kinerja

Tahunan

Semester I (%) Semester II (%)

TW I TW II TW III TW IV

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Inovasi dan Layanan Teknologi Bioteknologi

Jumlah teknologi produksi bahan baku secara fermentatif untuk kesehatan

1 Layanan Teknologi

Tahapan untuk mencapai target :

Pemuliaan Galur Cephalosphorium

Acremonium

Tahap Vegetatif (Preculture)

Tahap Fermentatif

Pemeliharaan Galur

Diperolehnya Galur Mikroba Penghasil Sepalosporin C

20 50 75 100

Layanan Jasa Bioteknologi

Jumlah layanan jasa pengujian dan jasa operasi (PNBP)

1 Layanan Jasa

Teknologi 

Ikut serta Pameran, Website

Menawarkan Layanan Jasa Bioteknologi

kepada Pemerintah Pusat dan Daerah, Swasta Dalam dan Luar Negeri

Terlaksananya Layanan Jasa Bioteknologi (PNBP)

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan agama Kristen di sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatasi paham radikalisme beragama yang sedang terjadi dan yang akan terjadi

Diperoleh dari skor jawaban yang diperoleh responden sebanyak 5153 dibagi dengan skor yang maksimal yakni 6528 dikalikan 100 % Dengan demikian pemahaman mahasiswa Pendidikan

Jika dilihat dari fungsi ruang, bentuk ruang dan material pada bangunan, maka fungsi ruang pada bangunan yang dahulu sebagai tempat istirahat, pada perkembangannya,

Dalam penelitian ini, objek penelitian yang akan dideskripsikan tersebut adalah minat mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa (PSPSR) FBSS UNP Padang terhadap

Tanda pelunasan pajak tahun terakhir (SPT tahun 2013) dan Laporan Bulanan Pajak (PPh pasal 21, PPh pasal 23 bila ada transaksi, PPh pasal 25/29 dan PPN) untuk 3 (tiga) bulan

Dalam memperoleh kompetensi tersebut para Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi melalui kegiatan Praktik

(2000) berpendapat bahwa biaya yang terkait dengan proses perubahan radikal sistem akuntansi untuk membuat perusahaan yang memiliki intellectual capital yang intensif lebih

Asistensi Sosial Bentuk perlindungan sosial yang bertujuan memberi bantuan kepada orang-orang yang mengalami kesulitan, termasuk didalamnya bantuan secara umum atau bantuan