f:-r
IT
ISBN:
978-979-562-026-6
MASYARA
DAN
ber
2O12
'I||lMl|
PENDIDIKAN
BUDAYA
DI
SEKOI-AH
Yogyakarta, 27 Novem
WW,'!MW
Proceeding
Seminar Nasional
Pendidikan Budaya
di
Sekolah
dan
Masyarakat
Penyunting
Sri
Harti Widyastuti, M.
Hum.
Sri Hertanti Wulan,
M.
Hum.
Avi Meilawati,
S.Pd.,
M.A.
Pracetak
Dwi Yuniato,
S.Pd.
Lay
Out
Sugeng
Tri
Wuryanto
Penerbit
Ash-Shaff
Yogyakarta
Proceeding
tl[|ll|l[l[lnRsonRr
PENDIDIKAN
BUDAYA
oTSEKOLAH
DAN
MASYARAKAT
Yogyakarta, 27 November
2012
Tersetenggara atas kerjasama Pusat Studi Budaya, Kawasan, dan Lingkungan Hjdup
KATA
PENGANTAII
Puji slukur
penulis panjatkanke
hadirat TuhanYang Maha
Esa alas rahmat dankarunia-Nya, schingga
prosidirg
Seminar
Nasional
Budaya dcngan
tema "Pendidikan
Budaya
di
Sckolah
dan
Maslarakat"
telah te$elcsaikau denganbaik
walaupunjauh
darisenpuma,
schingga dapat diapresiasikan oleh pcltrerhati budaya Indoncsia, khususnya bagipcscna scnrinar
ini.
Temautana
dalam seminarjni
adalah"Pendidikan
Budaya
di
Sekolah danMasyarakat".
Tujuan
SeminarNasiooal
ini
adalah(l)
mcnggall dan mengkajinilai-nilai
bahasa, sastm dan nlenjawab kegelisahan tcntang bcrgcscmya butlayatradisi
menuju budaya global,rclevansinya dengan kehidupall masyarakat. (2) Mengetahui lungsi keraton sebagai penanglan
budaya
adat.
(3)
Mengetahui kebijakan pendidikan dan
mengetahuimata pelajaran
ilnlu
budaya di sckolah.
Di
sasalainjuga
scbagai penycgaran mata kullah apresiasi budaya.Sebagai sebuah
kunpulan
tulisan. prosidingini
diharapkan dapatrnedadi
ajang tukarpemikiran
rnengenai budaya secaraumun.
Seminar nasional scmacamini
selain
sebagai bentuk sjlaturahmi secarafisik, juga
sebagai \lahana penemuan pemerhati budaya Indonesiabaik
di
lingl'ungan pendidikan maupun di lingkunganmasyarakat-Akhir
kata, atas nama panitia kami rncngucapkan terima kasih yang sebesar-bcsamya atas partisipasi pemakalah yangturut
men).ukseskansemiiar
nasional budayakali ini.
Kami
selaku
panitia
semjnarnasional budaya yang
bcrlangsungdi
Fakultas Bahasadan
Seni, Universitas Negeri Yogyaka.ta, juga bcrharap agar pcnerbitan prosiding-prosidingini
menjaditradisi
yangtcrus
dikembangkan dalam setiap seminar nasional budayadi
masa yang akan datang.Sclamat membaca.
Salan
blldayalYogyakarta, November 2012
Kctua Kegiatan Seminar Nasional
Sambutan
Kctua LPPM
Universitas
NegeriYogyakarta
Pembangunan bangsa
yang
didukurg
oleh
nasyarakat yang bcrkarakter scnLtsantara perlu dilakukan pada era dewasaini.
Ilal
itu
senyampang dengan perhatian pemerintah ter hadap pentingnya pendidikan karaktcr dalam pcndidikandi
seluruhjcnjang
pcndidikan baik dari sckolah dasar naupun perguruantinggi.
Sunbcr pendidikan karakter yang paling banyakadalah terdapat pada budaya
lokal rnilik
bangsa sendiri.LPPM
Universitas Negeri Yogyakada mcmpunyaiperhatiar
padapenlingnyr
lcnlc-lerggaraan kegiatan kebudayaan. Hal terscbut sangat niendukung adanya gerakan pcnyadaran
kcnrbali terliadap pentingnya kebudayaan temiama budaya
tradisi
kcpada seluruh sifitaske-luarga Universitas
Nclcri
Yogyakarta dan masyarakat umum yang dilakukan olch pusat sludi buday'a. karvasan, dan lingkungan. Pcnggalian teniang budaya pelestarian dan pengcmbanganvang dilakukan
nelalui
pcnclitian-penelitian telah banyak dilakukan olch pusat studiini.
OIch karenailu,
maka kegiatan senrinar nasional yang rllelnunculkan terna Pendidikan Budaya dr Sekolah dan Masyarakat sangat penting untuk dilakukan. Univcrsitas Negeri Yogyakafta seba-gaiLPTK
menpunyai tanggungja\\'ab moral dcmi keberlangsungan dan pengembangan pembelajaran budaya di sekolah dan pergtruan
tinggi.
Ilal
itu
sejalan dengan keberadaan Fakultas Bahasa danSenidilingkugan
Uni!ersitas
NegcriYogyakafta yang merupakan lentbaga untuk menggodok calon-calon guru pada bidang bahasa, seni, dan budaya.Di
samping perrbelajaran tcntang keterampilandari
bidang seni dan sastra,juga perlu
dikomunikasikan tentangpern-belajaran sieni dan budaya yang bersilat
kognitif
danalektil
Salahsatr
perhatian 1'ang perluditonjolkan
pada pcndidikan budaya adalahpe
didikan
yang berasalkandari kearilan
lokal yang berbasiskan budaya tradisi.Kearifan lokal
merupakan sjstcm pengetahuan yangdimiliki
oleh nenek moyang yang sudah mengalami
pcngrjian
pengujian rnclalui melalui dilakukannyasccara pragmatik sistem pengctahuan tercebut.
Pada kearifan
lokal
tcrsebut terdapat kebijakan-kebijakanwarisar
lcluhur yang
per-lu
dikomunikasikan kepada gcnerasi masakini
yang
bisadiimplikasikan
kcpada kahidupan masvarakat dewasa ini.Penyclenggaraan
scminar
ini
diharapkan menghasilkan rumusanyang
konlprehensif tcntang bagaimana kondisi keadaatlmatcii
dan cara pembclajaran budayadi
sekolah maupun p3isuruan tinggi.Ilal
ini
penting, disebabkan budaya menjadi salah satu mata kuliah \\,ajib di Fakuftas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Senlua materi dan pcmbicaraan yangada pada setninar
ini
diharapkan mampu memberi pengayaan dan masukan kepada seiuruh peserta khususnya para mahasiswa yang hadir pada acaraini.
Diharapkan Pusat studi budaya kawasan dan lingkungan pada masa mendatang dapat menyelenggarakan kembali acara yangsejcnis yang menggarap tentang kebijakan pemerintah tentang
peldidikan
kebudayaan.Akh
imya diucapkan selarnat kepada pe[yelenggara dan semoga pembicaraan hari
ini
mendapatkanpencerahkan tentang pentingnya penataan pendidikan budaya di sekolah.
Yogyakarta, November 20 I 2
Kehra LPPM I
INY
DAFTAR ISI
HALAMAN
JTIDULKATA
PENGANTAR
SAMBUTAN KETUA
LPPM LINY.,...,,.,,DAFTAR
ISI...,,...
Kerato[
Sebagai Pusat Pengembangar Budaya Jawa(Dra.
GMy.
KoesMurtiyah
Ilandansari,
M. Pd - Karaton Surakatla Hddiningrat). . . . . ..
Seni dan BudayaLokalDi
Tcngah Arus Modemisasi (purnawanBasundoro)...
r
Fungsi
Buda)raTradisi
Bagi
Masyatakat
"Kajian
SastraLisan dan
UpacaraTradisi"
(Sri Harti Widyastuti,M.
Hun
-IBS LrNY)..,...
.
Pengembangan dan Pemberdayaan"Labomtorium
PendidikanBudi
Pekerti" di
Sekolah
(Mulyana
FBSUNY)...
.
ProfcsionaljsmePendidik Seni
Budaya
dan
Pendidikan Seni Budaya
Seni
di
sekolah
(Zulfi
Hendri,M.Sn
FBStNY)..
e
Kebudayaan sebagai MataKuliah
(Yuli
SectioRini
- FBS IJNY)....
Ketika Nilai-Nilai Lokal
Benemu Globalisasi
(Drs.
Sumaryadi,M.
pd.
-
FBSLDJY)...
.
Kcberadaan Batik sebagai ldcntitas Kebudayaan Nasionai(purwadlFBS,UNy)...
r
Masjid
Pathok Nagara: Jeiak Syariah Islam Kasultanan yogyakarra(Lutfianto,
SS).
Nilai
Nilai
iuhur
Budaya Jawa dalam
Lakon
Wayang
Sawitri Karya
Ki
Nartosabdo Sumbangaruya
Bagi
Pendidikan
Budaya
(Aris
Aryanto-UMP)...
.
Implemcnrasi Pendidikan Bahasa, Sastra,Budaya
di
Sekolahdan
MasyarakatMelalui
Tradisi Kebudayaan (Eko Santosa, S. pd.M.
Hum -UMp)...
.
Apresiasi Tokoh Dalam Cerita Wayang Purwa Sebagai Implementasi pendidikan Budaya danKarakter
(Yuli
Widiyono,
M,Pd.)...
.
Penggunaan
Nama
dari
Dunia
Pewayangan
(Djoko
Sulaksono-u\4P).
. ...
FUNGSI
BUDAYA TRADISI BAGI MASYARAKAT
(Kajian
SastraLisan dan
UpacaraTradisi)
Olch : Srj Har-ti Widyastuti,
tr4.IIum
(FBSLNY)
srihalti@un1 acid
Abstrak
Budaya mawujud
dalam empatwujud
yaiLuide, perilaku, dan adelak sefia
laDya.Keempat
wujud
tersebut
menjadi dasar
pemahamantontang makna budaya.
BLrdaya mencal,-up kearifanlokal
danfolklor,
yangdi
dalamnya terdapat tradisi. Budaya tradisilllasih
ada dan bertahan hidup
karela
mempunyai fungsi bagi masyarakatFungsi
budayayarg
tampak
pada budayatradisi
dan
keseniantradisional
seolahmenjadi
pengikat dengan masyarakat sehingga budayatradisi
tidak
hilang. Adapun
fungsi yangtanpak
pada budaya tradisi adalah fungsi sarana penciptaan kehidupan yang harmonis,sebagai sarana
pendidikan,
sebagai
alat
pemaksa
dan
pengawas
nonna
masyarakat, pencenninan angan-angankolektif,
sarana hiburan serta berfungsi sebagai sarana menyatakan sistemreiigi
masyarakat.Kata kunci: budqya tradisi, tungsi budaya
A.
Pendahuluan
Kebudayaan
ada sepaljang kehidupan
manusia.Manusia
menjalankan kehidupandengan
lebih
mudah dan
lebih
nyaman karena kebudayaan. Sementaraitu
banyak
sekalidefrnisi
tentang
kebudayaan
yang
berkembanS.
Kroeber
dan
Kluckhohn
pemahmengumpulkan
definisi
kebudayaanyang dibuat
oleh
ahliahli
antropologi,
sosiologi,psikologi, kimia, biologi,
ekonomi, geografi, danpolitik
Keduanya menemukan 164dehnisi
tentang kebudayaail (Kroeber danKluckhohn,
1952: 291).Deftnisi
tentang kebudayaanyang awal
dikemukakan adalahdefinisi yang
diajukanoleh
EdwardB.
Taylor,
yang menyatakan bahwa kebudayaan adalah kompleks keseluruhanyang
melcakup
tentang
pengetahuan, kepercayaan,seni,
mo.al,
hukum, adat
istiadat(Joyomartono,
1991:
l0).
Berdasarkan pembicaraan
dalarn definisi-definisi
tersebut, kebudayaan ada karena manusiaitu
belajar. Rumusan pengertian budayaadalah
semua hasilcipta,
rasadan
karsa manusiakarena
manusiaitu
belajar. Dalam
penajaman pengertian budaya, untuk membedakan suatu fenomena disebut budaya atautidak
bisa diperbandingkandengan apa
yang
disebut
sebagainaluri. Naluri
dimiliki
oleh makhluk
secara otomatis' sedangkan budayamenjadi
milik
manusia karenabelajar. Adapun
naluri
menunjuk
pada makan,minum,
sexual, keindahan,dall
mempertahankandi.i.
Oleh
karenaitu,
carauntuk
makan, minum, cara untuk melakukan sexual, keindahan, unnrk mempertahankan
diri
disebut sebagai budaya.Daian
istilah umum,
pengertian budaya sama dengan kebudayaan.Oleh
karenaitu
dalam makaiah
ini
istiiah
budaya dan kebudayaandiartikan
saDra. Budaya mawujud dalamtiga
be[tuk
yaitu ide,
perilaku sosia] atau
kebiasaan- kebiasaandan karya
atalr
artefak. Semcntaraitu,
budaya
masih
dipilah
lagi
dalam
unsur-unsumya,
yaitu
bahasa, sistem pengetahuan,organisasi,
sosial, sistem pcralatan
hidup dan
teknologi, sistem
matapcncaharian hidup, sistem
religi,
dan keseiian (Koentjaraningrat, 1996: 81).Dalan
budaya Jawa terdapatwujud
budaya yang disebut mempunyainilai-nilai
yangtinggi
atau disebut sebagaiha.ta
kultural.
Wujud
tcrsebut tampak padakearifan
lokal
danfolklor.
Kearifan
lokal
adalahide-ide
dan perilaial
budayayang
mempakan rcprcsentasi pengetahuannenck
moyang
dan telah dilakukan
secaraterus melerus
olch
generasiberikutnya
sclamamitirnal lebih dari
dua
generasi. Pengetahuantradisional
tersebut telahdiuji
coba secaratradisional melalui
ilmu titen
d.andilakukan
sertadiverifikasikan
dengan dilaksanakan oleh masyarakatnya secara tcms menerlls.Scmentara
itu folklor
adalah sebagian kebudayaan suatukolektif
yang
tersebar dan diwariskan secam turun temurun diantarakolektif
macam apasaja,
secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalarn bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak danalat pembantu pcngin Eat (mnemonic device) (Danandjaja, 1986: 2). Kearifan
lokal
danfolklor
menjadi bagian dari kebudayaan yang termasuk dalam budayat
adisi.Tradisi
dapat ditcrjemahkan dengan pewarisan atau penerimaannonna-norna
atau adat istiadat, kaidah-kaidah sertaperilaku-perilaku
budaya selama dua generasi atau lebih.Tradisi bukan
sesuatu yangtak
dapat diubah, tradisijustru
dipadukan dengan aneka ragam perbuatan manusia dan diaDgkat dalam keseluruhamya_ ManusialahyanFmembuat
Sesuatudengan
tadisi itu,
ia
menerimanya, menolaknya
atau
mengubabrya-
Itulah
scbabnya kebudayaan merupakancerita
tentang perubahan-perubahan,riwayat
manusiayang
selalu memberi wujud baru kepada pola pola yang sudah ada (Van Peursen, 1974: Il).
Budaya
tradisi
pada masa sekarangini
mengalami penggerusan,hal itu
disebabkan sedikitnya pernahaman, keberterimaan dan apresiasi masyarakat terhadapnya. Konteks jamanyang sudah bergeser
dari
konteksjaman
agraris dan pola-pola komunal yang telah bergantimenjadi
konteks
industrialis dan ildividuallah yang
menyebabkan adanya penggerusan tersebut.Sesuatu
bisa lestari
danbisa
disenangioleh banyak
orangdi
antaranya karena ada fungsinya. Fungsi teNebut mencakup fungsi material dan non material. Padafungsi
materiallampak
adanya keuntungan sccaramateri
ataufinansial.
Sedangkan padafungsi yang
nonmaterial akan tampak adanya fungsi yang hanya dapat dirasakan setelah
nlelalui pcmikiran'
Didasarkan pcrsoalan
ini
maka tulisan
ini
akan
mengupasfungsi
budaya
tladisi
padamasyarakat
janan
sekarang.B.
Jenis BudayaTradisi
Jawa
Budaya tradisi adalah budaya yang tumbuh
dari
masyamkat karena adanya kebiasaanyang dilakukan
secaraten$
menerusdilakukan
dari
generasike
generaslbcrikutiya
danbersifat tiadisional. Budaya tradisi
meliputi
budayatradisi
yang
berasaldari
keraton
danbudaya tradisi yang tumbuh dari rakyat. Budaya keraton adalah bildaya tradisi yang tumbuh di
keraton, diciptakan
oleh
istanauntuk
berbagaikepentingan' tumbuh
dan
berkembangdi
keraton.
Sedangkanbudaya rakyat adalah budaya yang tumbuh
di
kalangan
rakyat, morupakan pencerminan kehidupanralfat,
bersifat sederhana dan apa adanya Sementara ituterkait
dcngan pcrubahan budaya makamuncul istilah
budaya massa. Budaya massa adalahbudaya yang tumbuh
dari tradisi
atau budaya modem yang sudah berorientasi pada massaArtinya,
budaya teNebut berusaha menggapai massa sebanyakbalyaknya
guna membesarkanatau merespon budaya tersebut,
yang
padagilirannya
akan menimbulkan keuntungan bagipelaku budaya tersebut. Budaya massa bisa berasal dari budaya tradisi yang kemudian dibuat
lebih praktis
sesuai dengan tuntutan pada massa sekarangini
sehingga masyarakat modem mampu masuk di dalamnya.Apabila mengikuti
benh*-bentuk
folklor
seperti diungkapkan olehDalandjaja
(1984: Il)
makajenis
hasil budayatradisi
adalah yang berbentukfolklore
lisan, sebagian lisan, dan bukanlisan.
Adapun bebetapa bentukfolklor
lisarryang merupakan buday&+Fadisilisal
Jawamisalnya
peribahasa, pepatah, dan pemeo, dalamtradisi
Jawa terdapatpa
basan, bebasan, saloka, sanepa, dan isbat. Bentuk pertanyaan tradisional seperti misalnya teka teki yang dalambahasa
Jawa disebut
sebagaicangkiman. Bentuk
cerita
ralfat
seperti misalnya
mitos, dongeng, dan legenda.Adapun
paribasan adalahrangkaian kata atau
kalimat
yang ringkas, padat,
berisi kebenaran nyata,prinsip hidup
atau aturantingkah laku
dengan pepatah Paribasan torbagimenjadi bebasan dan saloka. Ungkapan disebut bebasan apabila makna tertuju pada sifat atau
keadaan
yang
mempunyaikaitan
denganperilaku
manusia, sepertimisalnya orang
yangmenyombongkan kekuatan, menyombongkan kekuasaan dal1 kepandaian,
sepeti
sifatadigang, adigung,
adiguna.
Disebtt
saloka,
bila
artinya
sesuaiatau ditujukan
untukmenyindir
orang. Seperti misalnya, orang tua yang meminta biayahidup
atauminta
diajari-'
kepada anaknya seperli kebo nusLr
gudel.
Orangtua
diibaratkan
seperti kerbaudan
anakdiibaratkar
seperti gadel (anak kerbau).Sanepa
adalah
rangkaiankata yang tetap,
mengandungmakna
perbandingan danmempunyai
arti
menyangatkan,dengan cara
merurnuskanmelalui kata yang
bermakna berlarvanan. Contoh latuneaftng
kranjang.yaigbr-ftiti
lukanya jarang-jarang seperti iubangdi
kranjang.Bila
dipcrhatikan maka lubang kranjang sangat banyak. Oleh karenaitu,
maknasanepa terscbut adalah luka yang sangat banyak.
Bentuk
tradisi
lisan
Jawayang
lain
adalahisbal. Isbal
adalah rangkaiankata
yang mempakankalimat,
mempunyai maknakias, be.sifat
simbolik,
dan melgandung
falsafah. SeDlentara cangkriman adalah rangkaiankata
yang
kata-katanya merupakankata pilihan,
sedangkan isinya
ncmpunyai arti
yang harus ditebak.Cangkiman
biasanya berupa kata ataukalimat prosa, ada yang disampaikan dalam bentuk puisi.
Bentuk
tradisi
lisanyang lain
adalah ceritarakyat
yangterdiri dari
mitos, dongeng,dan
legenda.Mitos
adalahcerita
asal
usul dan cerita
dewa-dewayang
sangatdiyakini
sebagian besar
pemiliknya
(Zaidan,
1994:. 131).Selain miros,
terdapatcerita
rakyat
atau dongeng, Dongeng adalah cerita rekaan yang didalamiya
fantasi berperan dengan leluasa dantidak
terikat pada lata.
belakang sejarah
dan wama lokal (Zaidan,
1994:
60).
Bentuk selanjutnya adalah legenda, yaitu cerita tentang orang suci sepertiwali,
pahlawan, dan tokohlain. Cerita itu
bersifat historis
dal1 secarapopuler diterima
sebagai kebenaran walaupun kepastianiln
ahnya tidak ada (Zaidan, 1994: Il9).
Bascom
(dalam Danandjaja, 1984:
32)
menyatakanfungsi
budaya
adalah sebagai sistem proyeksi; sebagai alat pengesahan pranata-pfanata dan lembaga kebudayaan, sebagaialat pendidikan anak, dan sebagai alat pemaksa dan pengawas
norna-norma
masy;rakat agarselalu dipatuhi. Adapun fungsi-fungsi bLrdaya tradisi Jawa dapat dipetakan sebagai berikut.
C.
Fungsi Budaya
Tradisi
l
PenciptaanKchidupan
yang Harmonis
Fungsi te.sebut tampak pada
tradisi
lisanparibasan
sepgrti,ini
adalah contoh bebasan yang mempunyai fungsi tersobut..
"Ah Karman kuwi
nek ngomong biasane abang-abanglambe".
kalau berbicara hanya basa basi".
pada bebasan.
Di
bawahAfiinya "Ah
Karman
ituo
"Perkara
iki kuduraupung
kanthi becik, bebasan lcenaiwale
aja nganli bulheg banyune".Artinya
"Pcrkaraini
harr-rs sclcsai denganbaik,
ibarat tertangkap ikannyajrngan
sarrpci aimya keruh".t
"Dikena
iwake,aja
buthekbanyu
e".
Alliny^
"Ditangkap
ikannya, iangan keruhaimya"
atau apa yang dikehendaki/dimaksud dapat tercapai tanpa menimbulkan keonaran.Berdasarkan contoh
di
atas, bebasan yangberbtrryi
abang-abanglonbe
lebih
halus dan terkesan tidak menyakiti. Demikian pula bebasai yangberbtnyr
dikena iwake,aja
bulhekbanyune mencerminkan sikap masyarakat agar scgala sesuatu diselesaikan dengan
hatihati
dan tcnang tanpa akibatyangjustru
akanmeninbulkan
akibat lebih parah. Contoh bebasandi
atas
menyiratkan adanya
penghalusan. Berdasarkanteks
tersebut
talnpak fungsi
yang terkandungdalan
bebasan,yaitu
adanyakeinginan
n'tasyamkatagar te.cipta
hidup
yang tenang dal1hamoni
tanpa menyakiti satu sama lain.Fungsi budaya sebagai pcnciptaan kehidupan yang harmoni narrpak pula pada
saloia
"llah
pantes
mbalqniru gnweanenggresula,
la
wotlg
garwa
e
lanang
kemangi"
artinya
"Wah
pantas saja kakak:L-u pekerjaannya hanya mengeluh, karena suaminya lelaki penakut"Sementara
itu
fungsi
penjagaharmoni
kehidupan tampakpula
pada upacara tradisi Jawa seperti upacara daurhidup
manusia,yaitu Mitoni,
Tedhak Siten, upacara pentsantin, upacara berupatradisi
slametan Nelung Ndina, Mitung Ndina, Matang PuluhDina,
Nattn, dar'i/yew.
Demikian pula
upacaratradisi
saparan seperti upacaratradisi Yaqawi,'u,
upacara tradisi Bekakak, dan upacara tradisi Bersih Desa.Di
samping itu terdapat pula upacara tradisi Ruv,atatl seperti Ruwatan Muru,akala dan Ruwalan Rambut Gimbal. Upacara-tpacara tradisitersebut mEmpunyai
funtiluntuk
rnenlaga haimoni masyarakat.Upacaft
Tedhak Siten edalah upacara yang diselenggarakan pada saat anak berumurtujuh
/apan dan mulai belajar beljalan.Selapan adalah 35 hari ataujumlah keseluruhannya 245 hari.
Pada prosesi Tedhak Siten terdapat rentetan
upacaft
tedhaksile jadah
pitu
g
v)erna, mudhun andhalebu,
cekel-ceker, kurungan,sircman,
dar, kenduten. Tahap-tahap upacara tersebut merupakan gambaran kehidupan anak kelakbila
dewasa dan harapan orang tua agardalaDr rnenjalani kehidupan dapat selamat, lancar, sukses, dan dijauhkan
da
gangguan. Olehkarena ih.r, ketika anak sudah sampai pada usia untuk berhubungan dengan tanah yang kelak
akan dipijaknya, maka harus kulanuwun dulu pada
bumi
agar bumijuga
mendukungHal
ini
menunjukkan fungsi penjagaan harmoni dengan alam.
lJpacatu
Ruv,atanRambut Gitnbal
merupakan upacara
meruwat
dengan
caramemotong
':atnb]t
gimbal
anak-anakyang dipercayai
sebagaiketuunan
Kyai
Kaladhote.Upacara
Ruwatan
tersebut terdapatdi
daerahDicng
Kabupatcn Wonosobo.Upacara
ini
dimulai
dengan melakukan ziarah di petiiasanKyai
Kaladhete, kernudian dilakukan beberapa prosesi, setelah itr-rbaru dilakukan cukur
nmbut gimbal
yangkemudian cukuran
rambut tersebut akan dilarang ke sungai atau samudra.Upacara
inijuga
mengajarkan kepada nasyarakat agar menjaga harmoni dengan alam semestaternasuk
dengandime[si
alanr
lain
agar
terjadi
harmoni kehidupan.
Fungsi
ini
menjadi salah satu pandangan masyarakat yang selalu rnemandang kehannonian dengan alam
sangat penting untuk keselamatan hidup.
2.
SaranaPendidikan
Kebudayaan
di
sampingmemiliki
fungsi sebagai penciptaan kehidupan yang harmonijuga memiliki
fungsi sebagai sarana pendidikan. Fungsiini
sangat baikjika
diterapkandalan
kehidupan
bermasyarakat,
karena nengajarkan kebaikan kepada
masyarakat.
Fungsi kebudayaan sebagai sarana pendidikan nampak pada tradisi lisaa paribasan, sa/oka, danjuga
cangkriman.
Cor.tohparibasan yang
mempunyaifungsi
sebagai saranapendidikan
adalahsebagai berikut.
.
Aka
catur mungkur (tidak mau mendenga.kan perkataan yang kurang baik).
Angon ulat ngumbar tangan (mempethatikan keadaanjika
ada kesempatan lalu mencuri).
Mburu
uceng kelangan dheleg(letgi\r
sesuatu yang remeh,justru
menghilangkan sesuatu yang bemilai besar)t
Car-corkala
kurcngjanganan
(asalbicara tidakdipikir
terlebih dahulu)t
Cedhak celeng boloten atau cedak Lebonggteak
(.dekat dengan orangyang
mempunyai sifat buruk akan tertular sifat burul<nya).
Dha
dhahg diunekakekuntul, kuntul
diunekake dhandhang(Buruk
dikatakanbaik, baik
dikatakan
buruk)
.
Dieenehi ati
ngrogoh rempela(Stdah
diberi sedikit, malah minta lebih banyak).
Emban cindhe embansiladan
gilih
kasih tidak adil)t
Kakean gludug kurang udan (banyakbicara tidak ada buktinya).
Kebat kliwat, gancang pincang (betbuat tergesa-gesa pasti tidak seperti yangdiinginkan)
Jika
dilihat
dari contol\paribasan
di
atas, maka sebenamya tersimpannilai
pendidikanyang
sangatbaik.
Misalnya
pada ungkapanana
catur mungkur
(tidak
mau mend€ngarkanpe*ataan
yang kurangbaik).
Pada ungkapan tersebut sebenamya mempakan perkataan bagiorang yang
tidak
mau mendgngarkan perkataan yang kurangbaik.
Hal
tersebut sangatbaik
dan perlu dicontoh. Dengan menjalankan ungkapan tersebut maka orang akan dapat terhindar
dari p€rkataan yang kurang baik.
jika
orang tidak mau mendengarkan perkataan yang kutangbaik,
maka dapat menjauhlandari
perselisihan. Selain ungkapan tersebut adalah ungkapanangon ulat
ngu
bartargd,
(memperhatikan keadaanjika
ada kesempatanlalu
mencuri),ca?--cor
kaya kurangiangar.t,
(asal bicaratidak
dipikir
terlebih
dahrt1u| Dhandhang diunekakekuttti,
kuntuldi
nekake dhandhang(Bur|tk
dlkatakan baik, baik dikatakan buruk),diwereri
ati
ngrogoh rempela (Sudah diberi sedikit, malah minta lebih banyak),tnban
cindhe emban si/adan(pilih
kasihtidak
adil),
dan kakehan gludhugkurang
udan (banyak bicaratidak
ada b]J,ktinya). Pariba.tan-paribasan tersebuttidak baik
dilakukan. Walaupun
tidak
langsung menyampaikall ajaranyang
baik,
namun secara tcrsiratparir@sa, teNebul
menyalnpaikan pesanyang tidak
benar dan bertujuan
mengajarkanagar tidak
melakukan seperti
padaparibasan
telsebiJt.Selain contoh
di
atas, masihbanyak
lagi
cor\loh
bebasanyang berfungsi
sebagaipendidikan. Misalnya, mburu
uceng kelangandheleg
(tergi.tt
sesuatuyang
remeh,justru
menghilangkan sesuatuyang
bemilai
besar).Ungkapan
tersebutmempunyai makna
agar seseorang dapatberfikir
matang sebelum melakukan sesuatuhal.
Karenajika
tidak
difikir
secara matang, bisa-bisa menginginkan sesuatu yang keciVsepele akan mengorbankan sesuatu
yang sangat besar,terharga. Pada .Jngk^pa(t kebat
kliwal,
gancang pincang (belbuattergesa-gesa pasti
tidak
s€perti yang diinginkan)juga
mengajarkan agar seseomngberhkir
matang-matang sebelum melakukansesuatu. Jika hal
tersebuttidak
dilakukan, maka hasil
yang dihasilkanjustru
akantidak
seperti yang diharapkan. Pada ungkapan cedhak celeng bolotenatau cedhak kebo gupd& (dekat dengan orang yang mcmpunyai sifat buruk akan tertular
sifat
buruknya)
mempunyainilai
pendidikan
agar seseorang dapatmemilah-milah
teman dalam pergaulan,yaitu
dcngan berteman dengan orangyang
mempunyaisifat
baik
dan menjauhi orangyang
mempunyaisifat buruk.
Jika
seseorangmemilih
temanyang
mempunyaisifat
baik, maka
akan
meniru
sifat
baik
temannya tersebut,
sebaliknyajika
orang memilih
temar/dekat dengal orang yang
memiliki
safat bumk maka lama-kelamaan akantertularjuga.
Kebudayaan
lisan yang
memiliki fungsi
pendidikan
adalahsaloka. Colttoh
salokayang
memiliki
pendidikan
adalah
rubuh-rubuh gedhang
(tidak memiliki
pendirian).Ungkapan
tersebut merupakan sesuatuyang
kurang
baik
ajaran
yang
tersirat
di
dalam ungkapan tersebut adalah jangan sampai seseorangmemiliki
sifat yang sepertiitu.
Seseorang harusmemiliki
pendirian dan tidak hanya mengiL-uti orang lain.Di
sampingitu
masih banyakmencai
sesuatu yangjustru
bikin
susah).Hal
tcrsebut menrpunyai ajaran agar seseorang dapat bersyukur,karenajika
scscorang tidak bcrsyukur dan mcnginginkan sesuatu yanglcbih,
mungkin sajajustru dapat n1e1nbuat sesuatu yang sudah enak mcnjadi tidak enak.
Di
sampingpdrirdsdr
masih adatradisi
lisan Jawa yangmcmiliki
fungsi penclidikau,yain
cangkriman. Corllolt cangkrinan yang
merriliki
ilngsi
pendidikan adalah "lng
sakdhuwure lawang ana cecak. Yen cecak
iku
funga, lawang hisa tnabur. Apd attltle
kev).lnilr?
" jawaban daricangkrinan
tersebut adalah /awa"kelelawar".
Kata "lawang"jika
ditulis
menggunakan aksara Jawa adalah dongan
aksan /a
danl,a
yang
dibcri
sandhaugdn y^ng bemama cecak.Cecai
di
sini
bukan nama hewan tetapi salah s^tusa
dhangcn aksara Jawa, berfungsi sebagaibunyi akhir
sr an kata yang berbunyi ng.Maka,
kata"lawang"
jika
tidak
dibei
sandhangancecak
akan
hilang
bLrnyi
lrg
dan tinggal
kata "/awa"
yang
berarti kelelawar.Dari
uraiandi
atas, ajaran yang dapatdiarnbil dari cangkliman
tersebut adalah agar seseorang dapatkrcatif
danmemiliki
wawasan yang luas. Tanpa ada kreatifitas yangtinggi
dan wawasan yang luas dari sescorang, maka mustahil seseorang dapat me\\jawab
cangbiman
tersebut.
3. Alat
Pemaksa dan PengawasNorma
Masyarakat
Adanya
kebudayaansebagai pemaksa
dan
pengawas
nofina
masyarakat
maka kahidupan suatu bangsa akanlebih
tertata. Saiah satu Debasan yang mengandung pcmaksadan
pengawasnorrna
masyarakat adalah emban
cindhe,
emban
si/adar
(pilih
kasih). Ungkapan tersebut adalah suatu perkataan untuk pemimpin yang kurangadil. Maka
denganadanya
ungkapan
te.sebut,para pemimpitl
dapat
melakukankeadilan
kepada -rakyatnya. Dengan demikian, nofina masyarakat akan tetap terjaga.Fungsi te$ebut
terdapat
pula
pada
saloka yang berbunyi "Dadiya banyu
emoh nycwuk,dadiya
godhong emoh nyuwek,dadiya
suket emohnyenggut'
artinya sudah tidak mau berhubunganlagi. Salota
tersebut menyiratkan adanya pemaksa norma sosial agartidak
berbuat buruk,
untuk menyakiti
orangJ karena orang yangdisakiti
dan sangat sakithati
bisamengeluarkan ungkapan
te.scbut
yang
seolah-olah merupakan sumpah.Oleh
karena itu,
saloka
di.
alasdapat disebut mempunyai
fungsi
sebagai pcmaksadan
pcngawasnorna
masyarakat.
Di
sisi lain,
upacara-upacaratradisi
yang
adadi
masyarakat Jawasering
meajadi pemaksa dan pengawas norma masyarakat, seperti misalnya upacaratradisi
daurhidup,
dariDpacaa
miloni.
brokohan, tedhaksilen, pemikahan,
dan upacarakematian
Pada upacaramitoni,
yang merupakan upacara yang dilakukanoleh ibu
yang mengandung putra pertama dengan kandungan berusia tujuh bulan. Pada upacara yang dilakukan terdapatritual
siramanatau memandikan
calon
ibu
dengan kembang selamanyang
diwakili oleh
bunganawar,
nrelati,
kantil
atau kcnanga besertaair
suci dan sejumiahubara
pe
yanl
merupakan bagiandari
peralatan upacara. Selanjutnya.lirarnan
dilakukanoleh
orang tua, kakek ncnek beserta saudara yang dituakan. Dalam upacara tersebut fungsi scbagai pemaksa dan pengawas normamasyarakat, tampak pada orang tua, kakek, nenek, beserta saudara adalah orang yang
wajib
dihormati. Demikian pula
seorangnunusia
padakultur
Jawatelah
mengalami pendidikan sebelum kelahirannya.Oleh
karenaitu
norma selanjutnya setelah anaklahir
harusdididik
sesuai dengan
norna-no[na
pula. Sampai dengan anak berusia7
lapan (7x35hari)
seorang anakjuga dididik
untuk
menghonnati norma kesopananunt\ik "kulatlu\4un"
dengan bumi, dengan selamatan berup a rpacatu ftadrsi ledhak siten.Selanjutnya pada
tradisi
pemikahan Jawa tampak nonna-nolTnayang
harusdiikuti,
seperti tampak pada acatu sungkemar. Upacara
itu
melambangkan sikap hormatyang
harus dilakukan anak kepada olang tua dan orang tua yang bertanggung jawab pada anaknya. Padaupacam kematian
masyarakat
Jawa
fungsi
pemaksa
dan
pengawas
tampak
pada penyelengganantradisi
s€lamatandari 7
hari,40
hari,
100hari,
I
tahun,ruewu,
mendhakpisan,
mendhakpindho.
Sebagalanak dan keluarga
terdapatnorma
untuk
menghormati leluhur dan melakukan upacara seda doa agar orang tua serta saudara selamat dan nyamandi
alam
baka.
Wujud
bakti
dan
hormat tampak pada kainginan
anak-anaknya
untuk menyelenggarakan upacara tradisi.4. Pencerminan
Angan-anganKolektif
Fungsi
ini
menunjukkan
adanyakorelasi
kedekatanhubungan
antara masyarakat p€mbuattradisi
tersebut dengan lingkungan sosial budaya seda pandangan masyarakatnyaDengan
memahami angan-anganatau
cita-cita kolektif
masyarakatnyamaka
pemerintah maupun masyarakat masa-kini bisa memahami pandangan, gaya hidup, dan tenggang rasa darimasyarakat
suku
dan terhadap bangsaJawa.
Adaptn
bebasanyang
mencerminkan fungsi tersebut adalah berikutini.
Bebasan: Desa mawa cara, hegara mawa tata.
Artinya
setiap tempat mempunyai tatalralt adat masyarakat yang berbeda satll dcnganyang
lainnya.
Bebasan tersebut mencerminkan angan-angan ntasyarakattentang
strukfur sosial di masyarakat Jawa yang mempunyai tata aturan yang borbeda-beda.Selain terdapat dalam 6eDasat, fungsi tersebut
juga
narnpak pada kesenian tradisionalyang
terdapat
di
Jawa Tengah
tcpahtya
di
KecamataDKrinjing
Kabupatel
Magelang,misalnya pada kescnian
Jatilan, Konllllan, Reog, Dolalak, Topcng Ireng,
Soreng,
dan scbagainya. Kcsenjan-kescnian tersebut menggambarkan angan-angankolektif
warga
untukmenjadi
seorangprajurit. Hal
tersebut disebabkan padajaman
dahulu,prajurit
nerupakan sosokyang
sangatdi
idam-idamkan/djidolakan masyarakat. Angan-angankolektif
dalanl kesenian tersebut nampak pada gerakan,gerakan, busana dan propcrti, serta tata rias. Gerakandalam kesenian tersebut menint gerakan-gerakan
prajurit,
yaitu berbaris, gerakan perang, dansebagainya. Selain
itu,
busana,properti,
serta tata riasdalan
kescnian tersebutjuga
dibuat sedemikian rupa agarscmirip mungkin
dengan seorangprajurit.
Dengan demikian, nampakjelas
bahwa
keselian
tersebut
memiliki
fungsi
sebagai
angan-angankolcktif
suatu masyarakat.5.
SaranaHiburan
Fungsi budaya sebagai sarana
hiburan atau
sebagai tontonan tampakdari
berbagai tradisi Jawa. Fungsi budaya sebagai sarana hiburan yang tampak dalam tradisi lisan, misalnyapada
cangkiman.
Contoh
cangkrimanyang
dapatmenjadi
saranahiburan
adalah sebagai berikut..
Gajah menek klapa kelok apane? (Gajah memanjat kelapa keiihatan apanya?) Jawabannya adalah kelihatan bohongnya..
Duwe
gulu
lanpa sirah, duwe
silit ora
mbebuang.Apa
batangane? (Punyaleher
tanpa kepala, punya anus tidak berak. Apajawabannya?) Jawabannya adalah botol..
Kewan
apasing
endhaseana
nengsikil, itltnge
ana
nekgsikil,
mataneana neng sikil,
cangkeme
ana
nengsikil,
pokoke kabeh
ana
neng
sikil?
(Hewan
apayang
kepalanya bcrada dikaki,
hidungnya berada dikaki,
matanya dikaki,
mulutnya dikaki,
semua adadi
kaki?)Jawabannya adalah anak ayam terinjak.
Dari
beberapacontoh
di
atas, dapat dikatakan bahwa
tradisi lisan yang
berupa cangkriman dapat menjadi sarana hiburan. Cangkrimandi
atas merupakan pertanyaan yang jawabannyatidak ilmiah,
dan
pertanyaan yang jawabannya berupalelucon.
Gajah
menek klapa kelok apane? (Gajah memanjat kelapa kelihatan apanya?) Jawabannya adalah kelihatanbohongnya, karena
tidak mungkin
seekorgajah akan dapat
memanjat.Dari
kekonyoian tersebut, maka akan dapat membuat orang yang menjawab, kebingungan dan menjadi tertawasaat jawabannya disampaikan oleh penyampai cangkriman.
Masyarakat
akan
dapatterhibur
jika
ada salah seorangyang memberi
pcrtanyaan dengan cangkrimandi
atas. Adanya salah seorang yang memberi peftanyaan menggunakan cangkriman kepada tcmannya, maka akan sangat mungkin temanlain
akan berganti mencatebakan
yang bertpa cangkrinan. Cangkrinan
akan dilontarkan
kepadaleman
lain
dan setenrsnya akan bergan{ian. Dengandemikian
akanterjadi
lempar melemparca gkrinan,
sehingga akan
terjadi
suasana yang rarnai dan lucu.Hal
tersebut dapat menghilangkan atausetidaknya melupakan sejenak bcrbagai masalah yang
dimiliki
oleh masing-masirg pihak.Di
sisi lain,
budaya yangnemiliki
fungsi
scbagai hiburan nampakpula
pada senitradisi,
misalnya pada pertunjukan senitradisi.
Banyakjenis
pertunjukan senitradisi
yangmenjadi
sarana hiburan, misalnya pertunjukantari,
Reog, Jatilan, Ketoprak, WayangKulit,
Wayang
Orang, Kerawitan,
dal1 sebagainya. Masyarakat pecinta keseniantari-tarian
akandapat
terhibur
dan dapat menghilangkan bcrbagai rasa penatjika
menyaksikanpenojukan
tari. Mcreka
akan menikmati gerakan dan lambaian tangan para penari yang sangat lembutdan
selaras denganirama
gamclan-Mcreka
akan menghayatinyadan
serasa masuk dalamdunia
tari
yang mereka saksikan, s€hingga berbagai masalah akan dapat hilang.Begitu
pulamasyarakat yang mencintai kesenian kerawitan. Mereka akan terhibur dengan irama gamelan
yang sangat lembut dan berirama.
Sama halnya
dengal
kesenian Ketoprak, WayangKulit,
dan Wayang Orang. Kesenian tersebut dapat menghibur para pecintanya dengan menunjukkan alur cerita yang sangat indah.Di
sisi lain, kesenian tersebut scring pula disisipkan lelucon oleh pelaku. Adanya hal tersebut, pam penonton akan dapat menikmati kesenian tersebut dan dapat terhibur.6. !ungsi
Religi
Budaya
tradisi yang
mempunyai
fungsi
religi
bagi
masyarakatadalah
upacara tradisional. Fungsireligi
adalahfungsi yang
menyatakan adanya hubuogan antara manusia dengan Tuhan.Upacara
tradisi
RuwatanRambut
Gimbal
di
daerahDieng
Kabupaten Wonosobo mempunyai firngsireligi,
yaitu upacara tersebut mampu mgndekatkar manusia dengan TuhanYang Maha Esa. Tradisi malam satu Swa dalam masyarakat Jawa merupakan perayaan tahun
kirab rnengelilingi keralon.
Kirab dimulai
dari komplcks kemandungan utara melalui gerbangBrojonolo kemudian mengitari seluruh kawasan keraton dengan arah berlawa an arah putaran jarum jam dan berakhir di halaman Kemandungan utara.
Pada barisan terdepan adalah sekawanan kerbau
albino
yang yangdiberi
namaKyai
Slamet.
Tradisi
ini
berlungsi
scbagaireligi
bagai
masyarakatyang
mengikutinya
karenatradisi
ini
mcnjadi arcna katarsis, inlrospeksidiri,
danrlemohon
kepada TuhanYang
Maha Esa agar di lahun yang akan datang keadaan lebih baik lagi.Upacara Grcbeg
di
lingkungan keraton Yogyakartaterdiri
dari
GrcbegMulut
unnrk mcmperihatihari
lahimyaNabi Muhanlmad SAW.
Grcbeg Sawaluntuk
memperingatiHad
Raya
ldul Fitri
danHari
Rayatdul
Adha yang disebut Grebeg Bcsar. Dalam upacara Grebeg terdapat rangkaian \)pacatuwil
jengan, peilbuatan
gununganl numplakwajik, gladi
bersihpara
pmjurit,
kemudian dilanjutkan
pelaksanaan upacaratradisi
sekaten.Fungsi
ini
bagi masyarakat adalah membuat masyarakat pelaku untuk sadar akan kebesaranAllah
SWT. Olehkarena
itu
upacaratradisi
ini
hamper
setiaptahun
dilaksanakan. Upacaraini
sering
puladimaknai
sebagai saft:I'a Manunggaling
Kawula Gusti. Istilah
tersebut
scring
diartikan sebagai upaya manusia untuk mendekatkandiri
dengan Tuhan,mensytkuri nikmatNya
dan memohon berkahuntuk
massayang
akan datang. Selainitu, istilah
tersebutjuga
diartikan
sebagai menyatunya penguasa dengan
rakyat.
Sebagaibentuk
tanggungjawab
pemimpin
kepada Tuhan
Yang Maha
Esa, makaperlu
melakukan pendekatan kepadarakyat
sehinggadalam upacara tampak pada adanya gunungan. Gunungan tersebut symbol pemberian material
yang bermakna kekayaan, kesuburan, dan ketentraman yang pada gilirannya diberikan kepada
rakyat.
Disebabkanhidup
harus diperjuangkan makauntuk
mendapatkan kesempatan dan keberhasiian harus ber€but. Itulah makna pcrebutan gunungan.D,
Kesimpul,rn
Kebudayaan
tidak
akan habis sepanjang masa. Budaya merupakan semuahasil
cipta,rasa dan karsa manusia arena manusia
itu
belajar. Budaya mawujud dalam tiga bentukyaitu
ide,
pcrilaku
sosial atau kebiasaan kebiasaan dan karya atau artefak, sedangkan unsur-unsurbudaya adalah bahasa, sistem pengetahuan, organisasi, sosial, sistem peralatan
hidup
danteknologi,
sistem mata pencaharianhidup,
sistemreligi,
dan kesenian.Dalam
kebudayaan Jawa terdapat harta kultural yangbemilai
sangat tinggi, yaitu nampak pada kearifanlokal
danfolklor.
Kearifan lokal danfolklor
mcnjadi bagian yang tcrmasuk dalam tradisi.Saat
ini
budaya tradisi telah mengalami penggerusanHal
tersebut seharusnya Jangan sampai terjadi, karena budaya mempunyai manfaat/fungsi yang sangat baik bagi masyarakat'Fungsi tersebut adalah 1) pencipta kehidupan yang harmonis,
2)
sarana pendidikan'3)
alat pemaksa dan pengawasnorna
masyarakat,4)
pencerminan angan-angankolektif,
5)
sarana hiburan, dan 6) ftrngsi religi.E.
Daftar
PustakaDanandjaja, James. 1984.
Folklot
Indonesia.Ilni
Gosip, Dongeng, danLain-lain
lakafia:
Pustaka Grafitipers.1986.
Folktor
Indonesia-Ilmi
Gosip, Dongeng' danLain
/ai''
Jakarta: Pustaka Grafitipers.Joyomartono,
Mulyono.
1991.
Perubahan Kebudayaan
dan
Masltarokat
dalamPembangunan. Semarangl
lKlP
Semarang Press.Koentjataningrat. 1996. Pengantar
Antropolog,l
Jakarta: PT Rineka Cipta.
1990. Sejarah teoriAntropologi
II.
Jakarra: Universitas lndonesia (UI-Press).Kroeber,
A.L.
dan Clyde
Kluckhohn
lg52. Culture and Society New Yorkr
Colombia University Press.Sub.oto, Suryo dan
Tofad,
M.
Abi.Munpuni
BasaJawi
Pepak. Surabaya: Pustaka Agung Harapan.Van Peusen. C.
A.
1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.Zaidan;
Abdul
Rozak;dl*'.
1994 KamusIstilah Sastra
Jakarta: Balai Pustaka'