13
3.1
Metode Penelitian
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode linear strategy.
Gambar 3.1 linear strategy (Sarwono, 2007).
Pada Gambar 3.1 terlihat linear strategy atau strategi garis lurus ini menerapkan urutan logis pada tahapan perancangan yang sederhana dan relatif sudah dipahami komponennya. Strategi ini sesuai untuk tipe perancangan yang telah berulangkali dilaksanakan, misalnya desain bangunan rumah tinggal. Suatu tahap yang dimulai setelah tahap sebelumnya diselesaikan, demikian seterusnya.
3.1.1 Tahapan – Tahapan Perancangan
Gambar 3.2 Bagan Perancangan Buku Batik Plumpungan Salatiga.
1. Pengumpulan Data
salatiga. Hal ini diharapkan untuk menghasilkan data tentang sejarah terbentuknya motif batik plumpungan, perkembangan, serta proses pembuatannya.
2. Analisa Data Visual dan Data Verbal
Dari data yang sudah terkumpul akan diambil point penting,yang nantinya diperlukan untuk pembuatan konsep.
3. Perancangan
Pada tahap ini point penting pada data yang sudah dianalisis, disatukan untuk merancang konsep dari buku Batik Plumpungan Salatiga. Ketika konsep sudah di dapat, langkah selanjutnya adalah mewujudkan konsep dalam bentuk sketsa, lalu di lanjutkan pada hasil komprehensif. Setelah semua langkah sudah dilakukan, pada hasil akhir akan di buat dummy dari buku yang sudah dirancang.
4. Pengujian
3.2
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk perancangan komunikasi visual ini didapat dengan cara membaca buku dan jurnal yang berkaitan untuk menunjang kelengkapan data untuk perancangan buku ini. Karya tulis lain yang menjadi patokan dan perbandingan dari penulisan dan pembuatan perancangan buku Batik Plumpungan Salatiga ini. Melakukan wawancara dengan pemilik sekaligus pencetus terciptanya motif batik plumpungan.
3.2.1 Data Visual
Data Visual didapat dengan cara melakukan pengambilan gambar secara langsung pada tempat produksi dan tempat penjualan.
3.2.2 Data Verbal
3.2.3 Analisa Data
Sebelum melakukan tahap perancangan, terlebih dahulu harus mengetahui hasil pengumpulan data, agara dapat menarik kesimpulan yang membantu dalam proses perancangan. Wawancara dilakukan secara langsung dan dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2012. Bapak Bambang Pamulardi, adalah subjek wawancar pada tanggal itu. Beliau adalah, pencetus motif batik plumpungan. Bapak Bambang Pamulardi juga sebagai pemilik usaha batik Plumpungan, beliau adalah pemilik hak kekayaan intelektual atas motif batik Plumpungan.
Dari verbal dapat diambil kesimpulan antara lain :
1. Sebelumnya belum pernah ada yang menerbitkan buku tentang batik Plumpungan Salatiga.
2. Media promosi batik Plumpungan lebih sering pada keikutsertaan dalam pameran atau stand komersial, baik di dalam kota maupun luar kota.
3. Belum banyak masyarakat yang tau perihal sejarah dan motif batik Plumpungan Salatiga
4. Terdapat lebih dari 20 jenis motif yang dikembangkan dari motif dasar Batik Plumpungan.
5. Batik Plumpungan adalah batik warisan kebudayaan sekaligus menjadi identitas masyarakat Salatiga khususnya.
Gambar 3.3 Data Visual.
3.3
Perancangan Produk
3.3.1 Konsep Perancangan
Proses pembuatan diawali dengan pembuatan konsep dari buku yang akan dibuat. Konsep dari perancangan buku ini adalah sebagai berikut, buku ini dihadirkan untuk menyampaikan informasi tentang batik Plumpungan Salatiga yang berupa teks, yang didukung dengan gambar yang komunikatif. Gambar ilustrasi pendukung narasi teks di buat dengan gaya realis, menggunakan teknik pewarnaan digital, yang divisualisasikan menyerupai pewarnaan gambar di atas kanvas menggunakan cat minyak. Gambar dibuat dengan gaya tersebut agar terdapat kesan dewasa, serius, dan mudah diterima semua kalangan, tanpa memerlukan latarbelakang khusus untuk memahaminya. Dalam buku yang akan dirancang nantinya akan dibagi menjadi tiga
chapter. Dari ketiga chapter tersebut membahas tentang sejarah
terciptanya batik plumpungan Salatiga, proses pembuatan, perkembangan pada saat ini. Buku ini disajikan memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi kepada pembaca, tentang batik Plumpungan Salatiga. Kesan tenang, modern, ringan, dan menarik, adalah hal yang diharapkan muncul dari pencitraan buku ini.
3.3.2 Warna
pembaca pada suatu hal yang kita inginkan. Seperti dalam buku ini, menggunakan warna yang diambil dari logo kota salatiga, yaitu biru dan kuning. Warna biru akan menjadi dominansi utama dari perancangan buku ini, karena warna ini dapat merepresentasikan tentang karakter Salatiga, yang notabene asal dari batik Plumpungan Salatiga. Biru dapat mencerminkan kesan tenang, sejuk, dan nyaman dari kota transit, yaitu kota Salatiga.
3.3.3 Tipografi
Teks merupakan salah satu elemen layout dalam sebuah buku, selain elemen visual , elemen teks juga memberi segala informasi yang dibutuhkan target audience. Dalam pembahasan sebuah teks, pastinya tidak akan lepas dari tipografi. Tipografi memiliki kaitan dengan jenis huruf, ukuran, serta jarak antar huruf, kata, baris, dan lebar paragraf.
Narasi yang terdapat didalam buku di gunakan font myriad pro, yang tergolong dalam jenis font sans serif. Jenis huruf ini memiliki kesan sederhana, dan mudah dibaca pada ukuran kecil. Pada narasi font di gunakan pada skala ukuran 12pt, dengan jarak antar baris 25pt.
3.3.4 Layout
membaca narasi pada haman sebelah kanan, untuk memahami maksud dan arti dari ilustrasi.
3.3.5 Sketsa Perancangan
Setelah konsep dihasilkan, akan mulai divisualisasikan dalam bentuk sketsa, dimana pada proses ini adalah, proses pengolahan dasar dari konsep yang dihasilkan. Dari proses ini, nantinya akan menjadi acuan dalam proses perancangan selanjutnya. Berikut ini adalah sketsa dari proses perancangan buku ini.
Dapat dilihat pada Gambar 3.4, merupakan sketsa desain dari Buku Batik Plumpungan Salatiga. Buku akan dibuat dengan Ukuran B5, yaitu dengan spesifikasi tinggi 25 cm dan lebar 17,6 cm. Buku ini di buat dengan ukuran yang tidak terlalu besar, ini dimaksutkan agar buku ini mudah dibawa. Jenis ketas yang dipakai adalah jenis kertas yang memiliki dimensi 260gr. Unsur estetika, menjadi pertimbangan pemilihan sifat kertas yang mengkilat. Cover yang akan dipakai adalah jenis soft cover, dengan pembedaan pada jenis kertas yang akan dipakai pada bagian isi.
a. Perancangan Cover Buku
kalimat yang terdapat pada judul buku, yaitu “Melukis Prasasti Menjadi Motif Batik”.
Gambar 3.5 Sketsa Ilustrasi Cover Buku Batik Plumpungan Salatiga
b. Perancangan Isi Buku
plumpunga Salatiga. Pada bab ini dihadirkan tetap dengan gaya gambar yang sama, tidak merubah esensi yang akan diciptakan di awal pada konsep. Visualisasi batu Plumpungan di gambarkan dengan semirip mungkin, karena tidak ingin mengurangi esensi historis pada penggambaran batu tersebut.
Gambar 3.6 Sketsa Ilustrasi bab sejarah Batik Plumpungan.
proses batik ini di bedakan menjadi dua jenis, yaitu yang biasa kita kenal dengan batik tulis yaitu, batik yang polanya dibuat oleh seseorang menggunakan canting, secara manual menggunakan tangan. Batik cap, adalah farian batik yang lain, dengan pembedaan pada proses pembuatan pola, bukan menggunakan canting, melainkan menggunakan cap yang dibuat dengan motif yang berulang, dan dibuat dari bahan kuningan. Pada bab ini masih menggunakan gaya gambar yang masih sama.
Gambar 3.7 Sketsa Ilustrasi Bab Proses Pembuatan
Batik Plumpungan Salatiga
merambah dalam hal karnaval, sergam pegawai, maupun seragam sekolah. Pada proses bab perkembangan batik plumpungan ini di maksutkan agar terlihat perkembangan serta bukti bahwa terdapat respon nyata dan pengakuan masyarakat akan batik plumpungan. Gaya gambar dari awal hingga akhir, masih menggunakan gaya gambar yang sama, serta tidak terdapat pengulangan gambar pada setiap halaman yang dibuat.
Gambar 3.8 Sketsa Ilustrasi Bab Perkembangan
Gambar 3.9 Sketsa layout Buku Batik Plumpungan Salatiga
3.4
Promosi
Gambar 3.10 Sketsa X-Banner
Gambar 3.11 Sketsa Desain T-shirt
Desain t-shirt yang seperti terdapat pada Gambar 3.11, di buat guna diberikan kepada 50 pembeli pertama pada toko buku tertentu. Alasan media ini dipilih sebagai salah satu merchandise, karena media ini lebih memiliki nilai guna yang cukup tinggi bagi pembaca nati, karena pakaian merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. T-shirt di buat dengan bahan katun jenis 35 s, berwarna hitam dan putih. Ilustrasi desain yang di tampilkan pada
Gambar 3.12 Sketsa Desain Goody Bag
toko buku tertentu. Goody Bag akan difungsikan sebagai tas belanja buku Batik Plumpungan Salatiga. pemilihan Goody Bag ini dipertimbangkan dari nilai guna dan efektifitas benda ini sebagai media promosi dan juga media reminding. Goody bag merupakan salah satu bentuk respon kampanye ramah lingkungan pengurangan penggunaan tas plastik baru-baru ini.
Gambar 3.13 Sketsa Desain Pembatas Buku
terdapat garis potong dan berubah fungsi menjadi pembatas buku. Sabuk, sekaligus pembatas buku ini dibuat dari kertas yang memiliki ketebala kisaran 260 gr. Khusus untuk jenis
merchandise ini, pembeli akan selalu mendapatkannya, tanpa
harus menjadi 50 pembeli pertama, karena sabuk buku ini adalah bagian dari kesatuan buku ini, yang tidak mungkin dapat dipisahkan.