• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Wali Kelas dalam akses Sistem Informasi Manajemen Rapor Online di SMP Negeri 4 Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Wali Kelas dalam akses Sistem Informasi Manajemen Rapor Online di SMP Negeri 4 Surabaya."

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh:

ALVY NUR DIANA D73213037

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

S U R A B A Y A

(2)

SKRIPSI

Diajukan kepada:

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam

Menyelesaikan Program Strata Satu (S-1)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

ALVY NUR DIANA

D73213037

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

S U R A B A Y A

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

Alvy Nur Diana (D73213037), 2017, Peran Wali Kelas dalam Akses Sistem Informasi Manajemen Rapor Online di SMP Negeri 4 Surabaya. Dosen Pembimbing Drs. Taufiq Subty, M.Pd.I. dan Dra.Mukhlishah AM, M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Sistem informasi manajemen rapor online di SMPN 4 Surabaya, 2) Peran Wali Kelas dalam Manajemen Rapor Online di SMPN 4 Surabaya.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini mempergunakan berbagai teknik, yaitu: wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis data reduksi.

Hasil penelitian menunjukkan Perencanaan dalam program rapor online dilakukan oleh kepala sekolah adalah mempersiapkan apa saja terkait rapor online serta langkah yang disiapkan agar progam rapor online berjalan dengan baik. pengorganisasian program rapor online adalah dengan dibentuk panitia kecil yang terdiri dari koordinator rapor online dan 3 anggota lainnya. Pelaksanaan program rapor online yaitu memasukkan semua nilai peserta didik ke dalam rapor online, dimulai dari nilai tugas harian, nilai UTS, nilai UAS dan nilai UKK.Proses evaluasi program rapor online di SMPN 4 Surabaya dilakukan untuk memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan dilaksanakan berjalan sesuai dengan harapan dan tujuan program dengan mendayagunakan wali kelas untuk evaluator nilai yang sudah dimasukkan ke dalam rapor online oleh guru mata pelajaran masing-masing. Sementara untuk kepala sekolah mensetting pembagian wali kelas pada setiap tahun ajaran baru. Peran wali kelas bisa dikatakan semakin ringan dengan adanya rapor online. Wali kelas tidak perlu mengisi rapor online dengan kurun waktu beberapa hari karena dengan rapor online wali kelas dapat dengan cepat mengisi rapor online. peranana wali kelas dalam pembelajaran dan juga penyampaian informasi seperti rapor online dapat memotivasi belajar siswa sebagai usaha mewujudkan pendidikan nasional.

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Hasil Penelitian Terdahulu ... 10

F. Definisi Konseptual ... 14

(9)

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Peran Wali Kelas ... 18

1. Pengertian Wali Kelas ... 18

2. Tugas Pokok dan Fungsi Wali Kelas ... 19

3. Peran Guru dalam Kelas ... 23

4. Peran Wali Kelas ... 27

B. Sistem Informasi Manajemen ... 32

1. Pengertian Sistem ... 33

2. Pengertian Informasi ... 36

3. Pengertian Manajemen ... 41

4. Sistem Informasi Manajemen dalam Lembaga ... 44

5. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer ... 44

6. Rapor Online ... 45

C. Kedudukan Guru dalam Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ... 49

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 53

B. Kehadiran Peneliti ... 55

C. Lokasi Penelitian ... 58

D. Data dan Sumber Data ... 58

E. Teknik Pengumpulan Data ... 63

(10)

G. Keabsahan Data... 70

BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN ... 71

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... ... 71

B. Deskripsi Subyek ... ... 79

C. Hasil Penelitian. ... ... 87

1. Deskripsi Hasil Temuan ... ... 87

a. Sistem Informasi Manajemen Rapor Online di SMPN 4 Surabaya ... 88

b. Peran Wali Kelas dalam Sistem Informasi Manajemen Rapor Online 104 D. Analisis Temuan Peneliti ... ... 109

a. Sistem Informasi Manajemen Rapor Online di SMPN 4 Surabaya ... 109

b. Peran Wali Kelas dalam Sistem Informasi Manajemen Rapor Online 114 BAB V : PENUTUP ... ... 116

A. Kesimpulan ... ... 121

B. Saran ... ... 122

DAFTAR PUSTAKA ... ... xvi

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang telah dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan keputusan dengan menggunakan teknologi informasi, khususnya internet.

(12)

dalam sistem organisasi dapat di selesaikan secara cepat, akurat, efektif dan efisien.1 Seperti yang dijelaskan dalam Q.S Ar-Rahman:33

ا إ سنْاو نجلا رشعم اي

َ ۚ او فناف ض ْاو تاوا ّسلا اطقأ نم او فنت أ متعطتس

اطلسب َّإ و فنت

Ayat tersebut anjuran bagi siapapun yang bekerja di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk berusaha mengembangkan kemampuan sejauh-jauhnya sampai-sampai menembus (melintas) penjuru langit dan bumi. Namun al-Qur’an memberi peringatan agar manusia bersifat realistik, sebab

betapapun baiknya rencana, namun bila kelengkapannya tidak dipersiapkan maka kesia-siaan akan dihadapi. Kelengkapan itu adalah apa yang dimaksud dalam ayat itu dengan istilah sulthan, yang menurut salah satu pendapat berarti kekuasaan, kekuatan yakni ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penguasaan dibidang ilmu dan teknologi jangan harapkan manusia memperoleh keinginannya untuk menjelajahi luar angkasa. Oleh karena itu, manusia ditantang dianjurkan untuk selalu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam lembaga pendidikan, pengelolaan informasi memegang peranan penting. Lembaga pendidikan sangat berkepentingan dalam mengelola arus informasi agar organisasinya berjalan tanpa hambatan dan mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya. Pemanfaatan sistem informasi

1

(13)

manajemen dalam bidang pendidikan sangat diperlukan dalam pengelolaan sekolah, baik dalam hal pengelolaan administrasi akademik, akademik kepegawaian, administrasi pelaporan dan lainnya yang membutuhkan layanan sistem informasi manajemen pendidikan. Kebutuhan aplikasi database yang dapat mengelola data dan informasi sekolah, manajemen sekolah dan komite-komite pengajaran dan pembelajaran, juga mengangkat kebutuhan untuk menjadikan laporan-laporan dari sekolah secara cepat dan valid kepada instansi terkait seperti laporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota maupun ke Kementrian Pendidikan Nasional.2

Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperlukannya reformasi pendidikan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa bagaimana dunia pendidikan berusaha menggunakan perangkat komputer, yang dapat diaplikasi sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan. Sistem informasi manajemen merupakan sistem operasional yang melaksanakan beraneka ragam fungsi untuk menghasilkan luaran yang berguna bagi pelaksanaan operasi dan manajemen organisasi yang bersangkutan.3 Penerapan sistem informasi manajemen dalam kehidupan sehari-hari kini banyak dijumpai. Dalam dunia pendidikan pun

2

Eti Rochaety, dkk., Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 4.

3

(14)

sistem informasi manajemen serta teknologi informasi sangatlah mendukung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran seperti halnya dalam rapot online yang mempermudah para wali murid untuk mengakses hasil belajar anak mereka. Selain itu wali kelas maupun guru juga dipermudah dengan adanya rapor online karena sangat membantu dalam memasukkan nilai peserta didik.

Sistem informasi manajemen telah ada jauh sebelum teknologi informasi yang berbasiskan komputer hadir. Akan tetapi dengan adanya komputer sebagai salah satu bentuk revolusi dalam teknologi informasi, komputer telah dengan menakjubkan mampu memproses data secara tepat dan akurat bahkan menyajikan informasi yang sekiranya dilakukan secara manual tanpa bantuan komputer memerlukan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa hasil penilaian oleh pendidik dan Satuan Pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orang tua dan pemerintah. Laporan hasil belajar (Rapor) peserta didik merupakan dokumen penghubung antara sekolah dengan orang tua peserta didik.

(15)

membantu wali kelas dalam membuat laporan hasil belajar peserta didik, membantu satuan pendidikan dalam menciptakan penilaian yang objektif, transparan, dan akuntabel, memudahkan pemerintah (Dinas Pendidikan) dalam mengevaluasi perkembangan pendidikan dan satuan pendidikan. Sebelum pengisian rapor online sekolah harus mengisi dan melengkapi profil terlebih dahulu. Yang perlu dilengkapi dalam profil antara lain: Identitas Sekolah, Data guru dan mata pelajaran yang diampu. Identitas Peserta didik.

Sejak tahun pelajaran 2010/2011, nilai rapor untuk beberapa mata pelajaran juga digunakan sebagai salah satu komponen dalam penetapan kelulusan ujian nasional. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2011 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/ Madrasah dan Ujian Nasional, salah satu syarat kelulusan dari satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI,SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK) adalah nilai akhir yang diperoleh dari formulasi nilai ujian nasional dan nilai sekolah. Yang dimaksud dengan nilai sekolah adalah nilai ujian sekolah dan nilai rapor semester 7 sampai dengan semester 11 untuk SD/MI, semester 1 sampai dengan semester 5 untuk SMP/ MTs dan SMK, dan semester 3 sampai dengan semester 5 untuk SMA/ MA.4

Nilai rapor sampai saat ini masih dipercaya sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan siswa menempuh pendidikan di sekolah. Nilai rapor

4

(16)

merupakan kumpulan nilai akhir dari semua mata pelajaran yang ditempuh siswa pada suatu semester tahun ajaran tertentu. Untuk menghasilkan nilai rapor, wali kelas siswa membutuhkan integrasi data dari semua guru pengampu mata pelajaran. Proses pengolahan nilai rapor seringkali membutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sedikit, terutama jika proses tersebut dilakukan secara manual.5

Di SMPN 4 Surabaya merupakan salah satu sekolah di Surabaya yang sudah menerapkan akses Sistem Informasi Manajemen Rapor Online. Rapor Online di SMPN 4 Surabaya sudah diterapkan sejak tahun 2013, akan tetapi tidak untuk kesuluruhan jenjang kelas. Dimulai dari tahun 2013 kelas 7 sudah menggunakan rapor online, kemudian di tahun 2014 kelas 8 dan 9, dan pada tahun 2015 keseluruhan baik guru, wali murid dan siswa di SMPN 4 Surabaya sudah dapat mengakses nilai mereka melalui rapor online dengan menggunakan website.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di sekolah SMPN 4 Surabaya pada tanggal 14 Nopember 2016 diperoleh informasi bahwa peran wali kelas saat ini cukup terbantu dan ringan dengan adanya rapor online. Karena seperti yang diketahui bahwa rapor online mempermudah guru dalam memasukkan nilai siswa, itu juga yang terjadi di SMPN 4 Surabaya. Wali kelas hanya mengecek nilai rapor yang telah

5

(17)

dimasukkan oleh guru mata pelajaran siswa masing-masing, sehingga wali kelas tidak ikut memasukkan data semua nilai mata pelajaran pada siswa.

Kondisi yang sama didapati dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti pada salah satu wali kelas di SMPN 4 Surabaya tanggal 17 Nopember 2016. Dari wawancara tersebut diketahui bahwa sebelum adanya rapor online penulisan hasil belajar siswa dilakukan secara manual. Setelah adanya rapor online semua guru dituntut harus bisa mengoperasikan rapor online dengan menggunakan internet. Sebagian dari guru-guru disana dahulunya tidak begitu menguasai IT. Tetapi, karena adanya tuntutan maka sekolah menuntut seluruh karyawan agar bisa menguasai IT. Dengan berjalannya waktu sebagian guru di sana sudah bisa mengoperasikan rapor online. Tetapi tidak untuk keseluruhan hanya memasukkan nilai saja.

(18)

peningkatan kualitas pendidikan nasional.6 Guru sebagai orang terdekatdengan anak didik dalam sebuah sekolah, disamping sebagai pengajar, guru juga bertugas sebagai wali kelas.

Peranan wali kelas dalam pembelajaran dan juga penyampaian informasi seperti rapor onlineakses rapor online dapat memotivasi belajar siswa sebagaiusaha untuk mewujudkan pendidikan nasional khususnya untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia.Harun Rasyid juga menambahkan bahwa Sebagianbesar tanggung jawab dalam menerapkan standar penilaian terletak ditangan paraguru. Maka perencanaan pembelajaran banyak tergantung kepada kemampuan gurumengembangkannya, karena tugas guru berkaitan dengan melaksanakan pembelajaranmata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.7

Dari latar belakang itulah kemudian penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Peran Wali Kelas dalam Akses Sistem Informasi

Manajemen Rapor Online di SMP Negeri 4 Surabaya”.

6

Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional,. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2013), hal. 18

7

(19)

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan dari uraian pada latar belakang sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka ada beberapa fokus penelitian yang akan dikaji dalam penelitian ini. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain:

1. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Rapor Online di SMPN 4 Surabaya?

2. Bagaimana peran wali kelas dalam akses rapor online di SMPN 4 Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan mutu dunia pendidikan. Sedangkan signifikan tujuan penelitian adalah sebagaiberikut:

1. Mencari gambaran tentang sistem informasi manajemen rapor online. 2. Mengetahui peran wali kelas dalam akses sistem informasi manajemen

rapot online di SMPN 4 Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang penelitian maka manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

(20)

peneliti sendiri tentang bagaimana peran wali kelas dalam akses sistem informasi manajemen rapor online di SMPN 4 Surabaya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Untuk dapat mengimplementasikan ilmu dan teori yang diperoleh selama dibangku perkuliahan.

b. Bagi Lembaga

Bagi lembaga penelitian ini dapat jadikan sebagai bahan perbaikan dalam meningkatkan pengelolaan Sistem Informasi Manajemen rapot online.

c. Bagi Almamater

Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang mengambil topik yang sama dan menambah khasanah perbenadaharaan penelitian di UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

E. Hasil Penelitian Terdahulu

Ubaidillah telah melakukan penelitian dengan judul “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Penilaian Siswa (Studi Kasus: Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Bojonegoro Puloampel”. Pada penelitian tersebut

(21)

permasalahan yang berkaitan dengan penilaian siswa seperti membuat laporan penilaian siswa khususnya di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Bojonegoro Puloampel dan untuk kedepan sistem ini dapat digunakan untuk sekolah-sekolah lain yang membutuhkan.8 Dalam penelitian ini menjelaskan tentang Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Penilaian Siswa. Penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu tentang sistem informasi penilaian siswa namun penelitian diatas lebih fokus pada perancangan dan implementasinya, sedangkan untuk penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu lebih fokus pada bagaimana peran wali kelas dalam akses sistem informasi manajemen rapor online.

Novi Haryo Kusumo telah melakukan penelitian dengan judul “Sistem Informasi Penilaian di SMA Negeri 1 Karanganyar Kebumen Jawa Tengah” bahwa SMA negeri 1 Karnganyar dalam penelitian itu disebutkan

telah mempunyai sistem informasi pengolahan nilai berbasis microsoft excel akan tetapi sistem informasi tersebut hanya mengakomodasi penilaian untuk tiap-tiap kelas dan single user sehingga hanya digunakan oleh tim kurikulum dan itu menjadi tanggung jawab yang besar bagi tim kurikulum untuk menginputkan semua nilai setiap akhir semester.9 Dalam penelitian ini menjelaskan tentang Sistem Informasi Penilaian. Penelitian ini hampir sama

8

Jurnal. Ubaidillah. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Penilaian Siswa (Studi Kasus: Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Bojonegoro Puloampe. IJNS Volume 2 No 2 - April 2013 – ISSN: 2302-5700.

9

(22)

dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu tentang sistem informasi penilaian siswa namun penelitian diatas lebih fokus pada peneliti yang akan membuat sistem informasi penilain berbasis web, sedangkan untuk penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu lebih fokus pada bagaimana peran wali kelas dalam akses sistem informasi manajemen rapor online.

Zuraida Septian Nurlaili telah melakukan penelitian dengan judul “Sistem Informasi Penilaian Siswa SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten

Klaten”. Dalam penelitian tersebut SMA Negeri 1 Wonosari masih manual

dalam pembuatan rapor. Zuraida Septian Nurlaili kemudian membuat sistem penilaian dengan menggunakan Borland Delphi 7.0 dengan database managemennya menggunakan SQL dan multiuser. Namun sistem tersebut bwlum bisa mengolah data nilai secara keseluruhan hanya nilai akhir persemester. Belum ada input untuk absensi, kepribadian siswa, pengembangan diri siswa selain itu juga cetak rapor yang dihasilkan tampilannya kurang sesuai dengan direktorat kementrian pendidikan.10 Dalam penelitian ini menjelaskan tentang Sistem Informasi Penilaian siswa. Penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu tentang sistem informasi penilaian siswa namun penelitian diatas lebih fokus pada peneliti yang akan membuat sistem informasi penilaian berbasis web seperti yang dibuat oleh Novi Haryo Kusumo, sedangkan untuk penelitian

10

(23)

yang akan peneliti lakukan yaitu lebih fokus pada bagaimana peran wali kelas dalam akses sistem informasi manajemen rapor online.

Lizda Iswari dan Wijaya Kusuma telah melakukan penelitian dengan judul “Sistem Elektronik Rapor di SMU Muhammadiyah 1 Yogyakarta”.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem konvensional yang diterapkan. Dalam penelitian ini disebutkan bahwa sistem yang digunakan oleh SMU Muhammadiyah 1 Yogyakarta masih manual dimana beban nilai rapor tertumpu pada wali kelas. Nilai dari masing-masing guru mata pelajaran kemudian diserahkan kepada wali kelas untuk ditulis ke dalam rapor. Jika guru mata pelajaran telat dalam pengumpulan ilai maka wali kelas akan sangat kesulitan sekali padahal waktu pembagian rapor sangat sedikit. Maka dari itu Lizda Iswari dan Wijaya Kusuma membuat sistem informasi pengolahan nilai yang diyakini mampu memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kinerja guru mapel dan wali kelas yaitu dengan membuat aplikasi penilaian menggunakan Borland Delphi.11Dalam penelitian ini menjelaskan tentang Sistem Elektronik Rapor. Penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu tentang sistem informasi penilaian siswa namun penelitian diatas lebih fokus pada peneliti yang akan membuat sistem informasi penilaian dengan menggunakan aplikasi Borland Delphi, sedangkan untuk penelitian yang akan

11

(24)

peneliti lakukan yaitu lebih fokus pada bagaimana peran wali kelas dalam akses sistem informasi manajemen rapor online.

F. Definisi Konseptual

Kerlinger menyatakan definisi oprasional adalah difinisi yang dapat diukur, karena dalam penelitian harus diketahui terjemahan istilah atau konsep yang jelas.12guna mempermudah pembahasan penulis menegakan istilah-istilah yang merupakan istilah-istilah kunci dalam judul ini. Hal ini dilakukan agar dapat menghilangkan penafsiran-penafsiran yang memungkinkan timbulnya persoalan yang tidak diharapkan. Adapun judul skripsi ini adalah Peran Wali Kelas dalam Akses Sistem Informasi Manajemen Rapor Online di SMPN

4 Surabaya.

Istilah kunci penting yang perlu didefinisikan sebagai berikut:

1. Peran Wali Kelas merupakan peranan yang penting dalam menunjang motivasi belajar siswa. Peranan wali kelas dalam pembelajaran dan juga penyampaian informasi seperti rapor online dapat memotivasi belajar siswa sebagai usaha untuk mewujudkan pendidikan nasional khususnya untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Wali kelas merupakan guru yang membantu kepala sekolah untuk membimbing siswa dalam mewujudkan disiplin kelas, sebagai manajer dan motivator untuk membangkitkan gairah/minat siswa untuk berprestasi di kelas. Wali kelas merupakan salah satu pemilik peran penting dalam hubungan antara

12

(25)

sekoah, siswa dan orang tua. Salah satunya tugas wali kelas yang sudah sama kita ketahui adalah mengisi rapor dan membagikannya kepada siswa. Ini berkaitan dengan tugas wali kelas dibidang administrasi kelas. Wali kelas juga merupakan guru pengajar yang dibebani tugas-tugas sesuai mata pelajaran yang diampunya, namun mereka mendapat tugas lain sebagai penanggungjawab dinamika pembelajaran di dalam kelas tertentu.13

2. Sistem informasi manajemen rapor online merupakan suatu sistem yang memberikan informasi laporan keaktifan siswa secara online yang berupa laporan nilai serta informasi siswa yang bersangkutan dengan berbasiskan web, sehingga membantu kecepatan dan kualitas dalam penyampaian informasi. Sistem ini bekerja memasukkan dan menyimpan data laporan nilai dan absensi serta menampilkan info dari sekolah tersebut sehingga lebih mudah mengetahui informasi yang akan disampaikan oleh pihak sekolah. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2013 terpenuhi dengan adanya Rapor Online pada ketiganya; (1) Perencanaan penilaian peserta didik sudah sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan sudah berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (2) Pelaksanaan penilaian peserta didik sudah profesional, edukatif dan sesuai dengan konteks sosial budaya

13

(26)

(3) Pelaporan hasil penilaian peserta didik sudah objektif, akuntabel dan informatif.

Dengan demikian jelaslah bahwa maksud dari peran wali kelas dalam akses sistem informasi manajemen rapor online di SMPN 4 Surabaya menurut penulis adalah pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tentang bagaimana peran wali kelas dalam sistem informasi manajemen rapor online sebagai fokus utama penelitian. Dan tentunya dengan memahami terlebih dahulu proses pelaksanaan pendidikan secara umum.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang tata urutan penelitian ini, maka peneliti mencantumkan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab Pertama, memuat pendahuluan. Pada bab ini akan dijelaskan wawasan umum tentang arah penelitian yang dilakukan. Hal ini akan memudahkan pembaca untuk mengetahui konteks atau latar belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konseptual dan sistematika penulisan.

(27)

Manajemen Rapor Online dan kedudukan guru dalam Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.

Bab Ketiga memuat metode penelitian. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian yang dibahas dalam bab ini terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, informan penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data penelitian.

Bab Keempat memuat laporan penelitian dan analisis data, bab ini berisi tentang hasil penyajian data yang telah dikumpulkan di lapangan sebagaimana tema yang ada. Selanjutnya, pada bab ini akan dilakukan proses analisis yang mencakup tahap verifikasi dan intreprestasi atas data-data yang berhasil dihimpun. Analisis ini berfungsi untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan berkaitan dengan Peran Wali Kelas dalam Akses Sistem Informasi Manajemen Rapor Online di SMPN 4 Surabaya.

(28)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Peran Wali Kelas

1. Pengertian Wali Kelas

Wali Kelas adalah Guru yang membantu Kepala Sekolah untuk membimbing siswa dalam mewujudkan disiplin kelas, sebagai manajer dan motivator untuk membangkitkan gairah /minat siswa untuk beprestasi di kelas.14 Wali kelas merupakan salah satu pemilik peran penting dalam hubungan antara sekolah, siswa dan orang tua.

Wali kelas juga merupakan guru pengajar yang dibebani tugas-tugas sesuai mata pelajaran yang diampunya, namun mereka mendapat tugas lain sebagai penanggungjawab dinamika pembelajaran di dalam kelas tertentu.15

Mengutip pendapat Laurence & Jonathan dalam bukunya This

is Teaching”Teachers is profesional person who conducts classes”

(guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola sekolah). Sementara menurut Jean & Morris dalam Foundation of Teaching, an Introduction to Modern

Education: “Teacher are those person who consciously direct the

14

http://dokumen.tips/documents/tugas-dan-kewajiban-wali-kelas.html diakses pada 15 Nopember 2016

15

(29)

experiences and behavior of and individual so that education takes place). Artinya, guru (wali kelas) adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seorang individu sehingga dapat terjadi pendidikan.16

Menurut UUGD No. 14/2015 Pasal 1 ayat 1 Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah.

Wali kelas berasal dari guru juga yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran, serta mampu menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.17

2. Tugas Pokok dan Fungsi Wali Kelas

Tugas pokok dan fungsi wali kelas adalah sebagai berikut18: a) Pengelola kelas

b) Mengenal dan memahami situasi kelasnya.

c) Menyelenggarakan Administrasikan kelas meliputi :

16

Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media,2013. Hal.24.

17

Ibid.

18

(30)

1. Denah tempat duduk siswa 2. Papan Absen siswa

3. Daftar Pelajaran di kelas 4. Daftar Piket Kelas,

5. Struktur Organisasi Pengurus Kelas 6. Tata Tertib siswa di kelas,

7. Buku Kemajuan Belajar. 8. Buku Mutasi Kelas. 9. Buku Peta Kelas

10.Buku Inventaris barang-barang di kelas 11.Buku Bimbingan kelas/ Kasus siswa 12.Buku Rapor

13.Buku Daftar Siswa Berprestasi di kelas

d) Memberikan motivasi kepada siswa agar belajar sungguh-sungguh baikdi sekolah maupun di luar sekolah.

e) Memantapkan siswa di kelasnya, dalam melaksanakan tatakrama, sopan santun, tata tertib baik di sekolah maupun di luar sekolah.

(31)

g) Mengerahkan siswa di kelasnya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah seperti Upacara Bendera, Ceramah, Pertandingan dan kegiatan lainnya.

h) Membimbing siswa kelasnya dalam melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler (Peran serta kelas dalam hal pengajuan calon pengurus OSIS, pemilihan ketua kelas, pemilihan siswa berprestasi, acara kelas, dll ).

i) Melakukan Home Visit ( kujungan ke rumah / oang tua ) atau keluarganya.

j) Memberikan masukan dalam penentuan kenaikan kelas bagi siswa di kelasnya.

k) Mengisi / membagikan Buku Laporan Pendidikan (Rapor) kepada Wali siswa.

l) Mengajukan saran dan usul kepada pimpinan sekolah mengenai siswa yang menjadi bimbingannya.

m) Mengarahkan siswa agar peduli dengan kebersihan dan peduli dengan lingkungannya

n) Membuat Laporan tertulis secara rutin setiap bulan.

(32)

wali kelas. Tugas guru sebagai wali kelas merupakan orang-orang tertentu yang bergelut dalam bidang pendidikan, yang senantiasa memberikan perhatian yang lebih terhadap anak didiknya.19

Singkatnya, tugas utama wali kelas adalah membuat kelas itu secara bersama-sama berhasil menjalankan fungsi pembelajaran, yang kriterianya adalah bahwa semua siswa dikelas itu dapat naik kelas dengan nilai yang baik pada akhir tahun.20

Dalam menjalankan fungsinya, wali kelas bekerja sama dengan prefek kedisplinan, terutama untuk melihat data-data obyektif kedisplinan siswa dikelasnya. Biasanya dari data-data inilah dapat dilihat bagaimana situasi pembelajaran, kesehatan siswa, dan dinamika dalam kelas yang terjadi. Jika siswa dikelasnya sering alpa, membolos, wali kelas semestinya segera bekerja sama dengan prefek disiplin mendampingi siswa ini, kalau perlu segera memanggil orang tuanya. Kalau siswa dikelasnya sering absen karena sakit, wali kelas harus segera menindaklanjutinya dengan orang tua untuk melihat bagaimana situasi kesehatan siswa ini dapat diatasi.21

19

IJNS Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2015

20

Doni Koesoema A. Pendidikan Kareakter. (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana,2007), hal. 247

21

(33)

3. Peran Guru dalam Kelas

Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu kelas . secara etimologi atau dalam arti sempit guru yang berkewajiban mewujudkan suatu program kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. Secara lebih luas guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing. Guru dalam pengertian terakhir bukan sekedar orang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi adalah anggota masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kratif dalam mengarahkan perkembangan akan didiknya. Untuk menjadi anggota masyarakat sebagai orang dewasa.

(34)

kompetensi-komptensi pribadi, kompetensi profesi dan kompetensi kemasyarakatan. Kompetensi itu berkenaan dengan kemampuan dasar teknis edukatif dan administratif sebagai berikut:

1. Penguasaan bahan

2. Pengelolaan program belajar mengajar 3. mengelola kelas

4. Penggunaan media/sumber

5. Mampu mengelola dan mempergunakan intraksi belajar mengajar

6. Memiliki kemampuan melakukan penilaian prestasi belajar siswa secara obyektif.

7. Memahami fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah.

(35)

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Murid merupakan potensi kelas yang harus dimanfaatkan guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif. Murid adalah anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun psikologis dalam rangka mencapai tujuan pendidikannya melalui lembaga pendidikan formal, khusus nya berupa sekolah. Murid sebagai unsur kelas memiliki perasaan kebersamaan yang sangat penting artinya bagi terciptanya situasi kelas yang dinamis. Setiap murid harus memiliki perasaan diterima (membership) terhadap kelasnya agar mampu ikut serta dalam kegiatan kelas. Kelas merupakan unit tersendiri yang pengelolaannya secara maksimal harus dilakukan dengan mengikutsertakan murid. Pengelolaan kelas yang berhasil akan menumbuhkan kebanggaan kelas sehingga meningkatkan rasa solidaritas dan keinginan untuk ikut berpartisipasi di kalangan murid di kelas tersebut.22

a. Guru sebagai Pendidik

Yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus

22

(36)

memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.23

b. Guru sebagai pengajar

Berkembangnya teknologi, khususnya teknologi informasi yang begitu pesat perkembangannya, belum mampu menggantikan peran dan fungsi guru, hanya sedikit menggeser atau mengubah fungsinya. Perkembangan teknologi mengubah peran guru dari pengajar yang bertugas menyampaikan materi pembelajaran menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar. Hal ini dimungkinkan karena perkembangan teknologi menimbulkan banyaknya buku dengan harga relatif murah, kecuali atas ulah guru.24

c. Guru sebagai pembimbing

Guru dapat diartikan sebagai pembimbing perjalanan (Journe) yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut. Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai. Kedua, guru harus melihat keterlibatan

23

Mulyasa, Menjadi Guru Profesional. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2011). Hal.37

24

(37)

peserta didik dalam pembelajaran. Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar. Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.25

4. Peran Wali Kelas

Dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan formal, guru sebagai salah satu faktor penentu tercapainya program pendidikan. Guru sebagai orang terdekat dengan anak didik dalam sebuah sekolah, disamping sebagai pengajar, guru juga bertugas sebagai wali kelas. Sesuai dengan pendapat Roestiyah NK guru digolongkan kepada tiga pandangan, yaitu26:

a. Menurut pandangan tradisional

1. Guru adalah seorang yang berdiri didepan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan.

b. Pendapat seorang pendidikan:

1. Guru adalah seseorang yang menyebabkan orang lain mengetahui atau mampu melaksanakan sesuatu yang memberikan pengertian atau keterampilan kepada orang lain.

25

Ibid. 40-42

26

(38)

2. Menurut N.E.A. (National Education Association) Persatuan guru sebagai berikut: Guru diartikan sebagai semua petugas yang langsung terlihat dalam tugas-tugas kependidikan.

Dari tiga pengertian diatas dapat dijelaskan tentang tugas guru sebagai wali kelas merupakan orang-orang tertentu yang bergelut dalam bidang pendidikan, yang senantiasa memberikan perhatian yang lebih terhadap anak didiknya.

Oleh karena itu setiap guru kelas atau wali kelas sebagai pimpinan menengah (middle manager) atau administrator kelas, menempati posisi dan peran yang penting, karena memikul tanggung jawab mengembangkan dan memajukan kelas masing-masing yang berpengaruh pada perkembangan dan kemajuan sekolah secara keseluruhan, setiap murid dan guru yang menjadi komponen penggerak aktivitas kelas, harus didayagunakan secara maksimal agar sebagai suatu kesatuan setiap kelas menjadi bagian yang dinamis di agar sebagai suatu kesatuan setiap kelas menjadi bagian yang dinamis di dalam organisasi sekolah.

(39)

maksimal potensi kelas yang terdiri dari tiga unsur yakni: guru, murid dan proses atau dinamika kelas.27

1. Kelas dalam arti sempit yakni ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses mengajar belajar. Kelas dalam pengertian tradisional ini mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan pada batas umur kronologis masing-masing.

2. Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan mengajar belajar yang keratif untuk mencapai suatu tujuan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perwujudan manajemen kelas oleh wali kelas adalah:

a. Kurikulum

b. Bangunan dan Sarana c. Guru

d. Murid

e. Dinamika Kelas

f. Lingkungan Sekitar

27

(40)

a. Peran Wali Kelas di Sekolah

Di sekolah dasar/sederajat dikenal guru kelas, maka di sekolah menengah pertama/sederajat dan sekolah menengah atas/sederajat dikenal istilah guru wali kelas. Peran guru wali kelas ini agak lebih spesifik karena melibatkan proses bimbingan secara akademis maupun non-akademis.Wali kelas harus berasal dari guru yang mengajar di kelas tersebut karena berkaitan dengan fungsinya dalam kegiatan bimbingan. Ditunjuk oleh kepala sekolah melalui prosedur tentu. Penunjukan wali kelas oleh kepala sekolah di awal tahun pelajaran.Secara struktural sekolah, wali kelas merupakan perpanjangan tangan kepala sekolah dalam mengelola kelas. Jadi, wewenang kepala sekolah sebagai menejer pendidikan di kelas didelegasikan kepada wali kelas.

Peran wali kelas yang paling menonjol adalah menjadi semacam kepala keluarga dalam kelas tertentu. Ini berarti, ia bertanggung jawab terutama menciptakan kondisi dan lingkungan yang kondusif satu sama lain sehingga kelas itu sebagai komunitas belajar dapat maju bersama dalam proses pembelajaran.28

Salah satunya tugas wali kelas yang sudah sama kita ketahui adalah mengisi rapor dan membagikannya kepada siswa. Ini berkaitan dengan tugas wali kelas dibidang administrasi kelas.

28

(41)

Selain memiliki tugas administrasi, wali kelas juga mengelola kelas yang menjadi bimbingannya. Pengelolaan siswa di kelas bertujuan untuk membantu proses belajar siswa agar berjalan seoptimal mungkin.Wali kelas itu sesungguhnya wakil orang tua di sekolah. Pengganti orang tua di sekolah berkaitan dengan perkembangan belajar anak.29

Adapun peran wali kelas di sekolah sebagai berikut:

1) Orang yang dapat mengatasi masalah-masalah di dalam kelas.

2) Orang yang bisa mendiagnosis siswa yang mempunyai masalah.

3) Orang yang mampu memberi berbagai pelatihan kepada siswa yang mendorong timbulnya kesadaran diri.

4) Orang yang bisa memasukkan sistem (pendekatan dan inovasi) ke dalam ruang kelas.

5) Orang yang dapat mengkomunikasikan guru, siswa-kepala sekolah, atau siswa-orang tua/wali.

6) Orang yang bisa memasukkan berbagai alternatif kebutuhan kelas terhadap pemecahan masalah di dalam kelas

29

(42)

B. Sistem Informasi Manajemen

Pada umumnya apabila orang membicarakan tentang sistem informasi manajemen yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengelolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data disini dapat berarti penunjangan pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi atau untuk pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut. Kini kalau orang mengedar istilah Sistem Informasi Manajemen biasanya mereka membayangkan sistem komputer. Sesungguhnya pengertian tentang Sistem Informasi Manajemen di dalam organisasi telah ada sebelum perkakas komputer diciptakan. Inti dari pengertian sistem informasi manajemen tentu saja terkandung dalam pekerjaan-pekerjaan sistematis seperti pencatatan agenda, kearsipan, komunikasi diantara manajer-manajer organisasi, penyajian informasi untuk mengambil keputusan dan sebagainya. Namun dengan tersediannya tekhnologi pengolahan data dengan komputer yang relative murah, sekarang dan dimasa depan penggunaan komputer untuk menunjang sistem informasi manajemen tidak dapat dihindari lagi.

(43)

Kebanyakan buku berbahasa Indonesia menggunakan istilah SIstem Informasi Manajemen (SIM).

1. Sistem

Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu

kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau

variable-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu

sama lain dan terpadu.30

Pengertian Sistem menurut Menurut Jogiyanto HM, dalam bukunya yang berjudul “Analisa dan Desain Sistem Informasi”

terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan elemennya.31 Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” Pendekatan sistem yang menekankan pada elemennya adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kumpulan dari

elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Sistem menurut L. Ackof , sistem merupakan kesatuan

30

M. Nuril Huda, M.Pd. Sistem Informasi Manajemen Sekolah/Madrasah, Surabaya: Putra Media Nusantara 2011, hal : 4

31

(44)

secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain. Menurut Ludwig Von Bartalanvy, Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terkait dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. Sedangkan menurut Anatol Raporot sistem merupakan suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.32

Untuk mempermudah mengetahui sistem itu seperti apa, maka perlu adanya pengelompokan sebagai berikut :

- Sistem Nyata dan Sistem Abstrak

Sistem nyata juga bisa disebuk sistem fisik, yaitu sistem yang terlihat wujudnya dan nyata. Misalnya Sistem Komputer, Sistem Jual Beli, Sistem Akuntansi, Sistem Administrasi Akademik. Sedangkan Ssitem yang abstrak yaitu sistem yang terdiri dari ide-ide dan pemikiran yang terkait wujudnya isalnya sistem filsafat. - Sistem Deterministik dan Probabilistik

Sistem Deterministik yaitu suatu sistem yang tingkah lakunya dapat di prediksi. Misalnya komputer. Sedangkan Probabilistik yaitu sistem yang nantinya tidak bisa di prediksi karena hanya berupa kemungkinan

32

(45)

- Sistem Alamiah dan Kecerdasan Buatan

Sistem Alamiah adalah suatu sistem yang terjadi karena sudah diatur oleh Allah SWT. Semua peristiwa siang dan malam, perputaran bumi, terjadinya hujan dan pergantian musim semua campur tangan oleh Allah. Sistem ini melibatkan unsur manusia dan mesin. Sekarang banyak seklai diproduksi robot-robot yang menggantikan tugas yang tidak mungkin dikerjakan manusia seperti : pengayakan uranium, reactor nuklir dan sebagainya. Pengetahuan manusia sangat terbatas sekali dan hanya Allah yang Maha Tahu.

- Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup adalah suatu sistem dimana aktifitasnya tidak terpengaruh oelh lingkungan luarnya. Misalnya proses pembuatan chip processor. Sedangkan Sistem Terbuka adalah suatu sistem uang aktifitasnya terpengaruh oleh lingkungan luar. Sistem ini menerima masukan dan keluaran dari sistem lain. Misalnya model sistem jaringan komputer.

- Siklus Hidup Sistem

(46)

Dari pengertian beberapa tokoh diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sistem yaitu suatu jaringan atau seperangkat unsur yang saling berhubungan satu sama lain dan memiliki keterikatan untuk menghasilkan sasaran yang tertentu.

2. Informasi

Seringkali informasi disamakan dengan data, padahal keduanya memiliki perbedaan substansi yang cukup mendasar. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian atau kesatuan nyata yang terjadi pada saat tertentu. Data mengacu pada fakta berupa angka-angka, teks, dokumen, gambar, bagan, kode tertentu, serta bentuk lainnya.33

Ackoff (1989) Menyatakan bahwa pikiran manusia pada dasarnya mempunyai lima tingkatan informasi:34

a. Data

Sesuatu yang mentah, kasat mata dan biasanya berbentuk simbol atau data kuantitatif, pasti ada meskipun tidak punya arti.

b. Informasi

33

M. Nuril Huda, M.Pd. Sistem Informasi Manajemen Sekolah/Madrasah, (Surabaya: Putra Media Nusantara 2011), hal : 6

34

(47)

Data yang telah diberi arti, mempunyai tujuan dan unit analisis. Dalam lingkungan berbasis komputer, sebuah database relasional mempresentasikan informasi.

c. Pengetahuan

Informasi yang telah terintregasikan ke dalam pikiran manusia, bisa dalam bentuk hafalan akan sesuatu. Dalam lingkungan berbasis komputer, sebuah modul/proses menggambarkan sebuah pengetahuan.

d. Pemahaman

Proses kognitif dan analisis suatu pengetahuan, suatu proses pembelajaran. Misalnya dengan mengedepankan dan membandingkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru.

e. Kebijakan

(48)

sudah diolah, baik berupa data matematis yang dijadikan dasar bagi pemimpin dalam menentukan langkah ke depan.35

Didefinisikan oleh Raymond McLeod. Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi manajer seperti halnya sumber daya yang lain. Pengelolaan informasi semakin penting saat bisnis menjadi semakin rumit dan komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik.36 Ciri-ciri menurut Leod mengatakan bahwa informasi yang berkualitas harus :

A. Akurat

Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda apabila hasil pengujian tersebut menghasilakn hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.

b. Tepat Waktu

Informasi harus tersedia atau ada saat informasi tersebut diperlukan tidak ditunda besok atau beberapa waktu lagi. c. Relevan

Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang butuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka

35

Faisal MT, Sistem Informasi Manajemen Jaringan, ( Malang : UIN Malang Press), Hal : 27

36

(49)

informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi berbagai tingkatan atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

d. Lengkap

Informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan yang tidak ada bulannya tidak ada fakturnya.37

Menurut Alter, Informasi yang dibutuhkan manajer dapat dibagi menjadi enam kategori , yaitu :

a. Informasi Penyejuk

Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan bisnis atau organisasi. Misalnya ringkasan penjualan atau produk terakhir. Informasi ini biasanya tidak banyak digunakan tetapi membantu manajer merasa aman terhadap operasi yang berlangsung.

b. Peringatan

Berisi petunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa atau perubahan-perubahan rencana. Idealnya manajer menerima peringatan sedini mungkin sehingga cukup waktu untuk

37

(50)

melakukan tindakan sebelum masalah penting yang tidak diharapkan benar-benar terjadi.

c. Indikator Kunci

Berisi ukuran aspek-aspek penting berkaitan dengan kinerja organisasi seperti level keluhan pelanggan, digunakan untuk memelihara pengendalian perusahaan dan mengidentifikasi permasalahan.

d. Informasi Situasional

Informasi terkini tentang proyek, masalah atau isu penting memerlukan perhatian para manajer.

e. Gosip

Informasi informal yang berasal dari sumber seperti pihak yang terkadang berguna menangani suatu masalah.

f. Informasi Eksternal

Informasi yang berasal dari luar. Kadang kala informasi masih baru dan berjangka panjang. Misalnya Kegaiatan yang dilakukan beberapa tahun terakhir.

(51)

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.38

Jadi sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk

sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lain yang

diolah untuk menghasilkan informasi guna mendukung dalam suatu

pengambilan keputusan.

Dari pengertian beberapa tokoh diatas, peneliti dapat mengambil

kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan informasi yaitu data yang

telah diolah dan telah diberi arti untuk dapat digunakan oleh pengambil

keputusan.

3. Manajemen

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan

38

(52)

mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

Inti dari manajemen adalah manaj yang berarti mengelola. Secara harfiah mengelola juga identik dengan memelihara, merawat dan membuat segala sesuatu menjadi berarti karena ada yang mengontrol.39

Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pemimpin/manajer di dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Lebih ringkas lagi kegiatan manajemen tercakup dalam tiga jenis kegiatan yaitu: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), dan controlling (pengendalian).40

Menurut Stoner, Pengertian Manajemen adalah proses dalam membuat perencanaan, pengorganisasian, mengendalikan dan memimpin berbagai usaha dari anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran. Lalu pengertian manajemen meurut George R. Terry mengemukakan bahwa manajemen merupakan suatu ilmu dan seni. Manajemen merupakan suatu wadah dalam ilmu pengetahuan, sehingga dapat dibuktikan kebenarannya secara umum. Menurut Wilson Bangun mengemukakan Pengertian Manajemen ialah

39

Faisal MT, Sistem Informasi Manajemen Jaringan, (Malang : UIN Malang Press), Hal : 71

40

(53)

rangkaian aktivitas-aktivitas yang dikerjakan oleh anggota-anggota organisasi untuk mencapai tujuannya. Proses merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis. Sedangkan menurut Koontz manajemen ialah seni yang paling produktif selalu didasarkan pada pemahaman akan ilmu yang mendasarinya. Oleh karena itu, seni dan ilmu bukannya saling bertentangan satu sama lain, akan tetapi saling melengkapi.41

Jadi dari berbagai macam definisi dari para tokoh manajemen sistem informasi merupakan suatu seni, ilmu dan proses dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya, pengorganisasian, seperti perencanaan, penyusunan personalia dan pengawasan dengan memanfaatkan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sementara menurut Syamsi, SIM diterjemahkan dari istilah asing MIS, yakni Management Information System, bukan Management of Information system. Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu pemikiran terus menerus untuk selalu mencari dan menemukan sistem informasi yang lebih baik.42

41

Wilson Bangun, Intisari Manajemen, (Bandung : PT Refika Aditama, 2008) hal: 13

42

(54)

Dari pengertian beberapa tokoh diatas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan manajemen yaitu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan untuk mecapai tujuan bersama dengan memanfaatkan sumber daya organisasi.

4. Sistem Informasi Manajemen dalam Lembaga

Sistem informasi manajemen merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan oleh sebuah lembaga. Di SMPN 22 Surabaya ini telah menggunakan Sistem Informasi Manajemen seperti Rapor Online. Dalam pengelolaan rapor online ini tugas wali kelas sedikit ringan, karena dalam menginput nilai siswa ke dalam rapor online, semua guru mata pelajaran harus memasukkan nilainya sendiri dan tidak perlu menyetorkan nilai melalui wali kelas.

5. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer

(55)

Alasan yang pertama berkenaan dengan kemampuan komputer untuk mengolah data.43

Pengembangan subsistem Sistem Informasi Berbasis Komputer (SIK) seharusnya mendapatkan perhatian yang sama besarnya dalam perencanaan seperti proyek-proyek besar lainnya, seperti pengenalan produk baru atau konstruksi dan pabrik baru. Keuntungan dan merencanakan proyek SIK antara lain:44

a. Menentukan lingkup dan proyek

b. Mengenali berbagai area permasalahan potensial c. Mengatur urutan tugas

d. Memberikan dasar untuk pengendalian

6. Rapor Online

Rapor adalah laporan kemajuan belajar siswa atau peserta didik dalam kurun waktu satu semester. Laporan prestasi mata pelajaran, berisi informasi pencapaian kompetensi yang telah di tetapkan kurikulum satuan pendidikan. Untuk model rapor, setiap sekolah berhak menetapkan dan mendesign sendiri modelnya. Nilai pada rapor merupakan gambaran kemampuan siswa atau peserta didik, karena itu kedudukan atau bobot nilai harian tidak lebih kecil dari nilai sumatif (nilai akhir program). Terdapat 5 strategi pelaksanaan pembangunan

43

Wahyudi Kumorotomo dkk, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta : Univ. Gadjah Mada), Hal : 16-17

44

(56)

metode rapor online ini seperti tahapan perencanaan dengan memasukkannya pada rencana anggaran dan kegiatan dinas pendidikan kota Surabaya, melakukan perancangan metode peningkatan kualitas pelayanan publik, pengembangan sistem sesuai dengan kebijakan dan ketentuan pemerintah kota, melakukan testing dan implementasi, kemudian yang terakhir ialah membuat dokumentasi dan sosialisasi kepada sekolah dan masyarakat.

Rapor online adalah laporan kemajuan belajar siswa atau peserta didik dalam kurun waktu satu semester yang di rangkum dalam suatu media online dan bisa di akses dimanapun berada dengan bantuan jaringan internet.

Fungsi rapot bagi siswa yaitu sebagai berikut :

1. Laporan hasil kegiatan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.

2. Informasi pencapaian kompetensi terhadap kurikulum yang ada di sekolah.

(57)

terjadi di lapangan. Hasilnya secara garis besar ada pada proses pembelajaran, cara memberikan penilaian, dan bagaimana cara melaporkan penilaian tersebut mengingat dalam Kurikulum 2013 dituntut authentic assessment yaitu memotret senyata-nyatanya penilaian peserta didik. Untuk itu, perlu dikembangkan sistem yang memudahkan dan membantu guru dalam konteks implementasi Kurikulum 2013 terutama dalam aspek penilaian peserta didik. Maka diterapkanlah sistem Rapor Online dengan format penilaian kuantitatif, kualitatif, mulai dari pengetahuan, keterampilan, hingga afeksinya secara berkelanjutan.

(58)

pakai bisa terhubung ke internet. Dengan latar belakang seperti itu maka dibuatlah rancangan sederhana membuat rapor online secara online. Hal tersebut juga bisa mengurangi terjadinya sesuatu hal yang tidak diinginkan. Misalnya terjadinya banjir, yang bisa merusak kertas rapor yang dimiliki siswa. Dengan adanya rapor online maka akan ada backup data, sehingga siswa maupun guru tidak perlu lagi risau akan hal tersebut.

Adapun Tujuan adanya penerpan kurikulum 2013 tentang rapot online adalah :

1. Memudahkan para siswa maupun orang tua dalam mendapatkan pengumuman maupun hal-hal yang terkait dengan sekolah melalui media internet. Jadi secara tidak langsung orang tua juga bisa memantau secar langsung.

2. Memudahkan siswa dan orang tua siswa mengetahui perkembangan nilai “Rapor” yang diperoleh siswa

selama bersekolah melalui media internet.

(59)

4. Sebagai backup data jika terjadi masalah dikemudian hari.45

Dalam sistem informasi rapor online terdapat 4 (empat) pengguna/aktor. Ke empat pengguna/aktor tersebut adalah administrator, guru, siswa dan wali kelas. Dalam pengembangannya ditambahkan satu aktor lagi yaitu wali murid. Masing-masing memiliki kebutuhan dan batasan pengguna/aktor berdasarkan layar antar muka sistem, dan deskripsi fungsi dan batasan.

C. Kedudukan Wali Kelas dalam Sistem Informasi Manajemen

Pendidikan

Dilihat dari perspektif SIM Struktural, kegiatan operasional wali kelas sehari-hari menempatkannya pada manajemen tingkat bawah dan menengah. Informasi yang diperlukan guru sebagai wali kelas bersifat internal, parsial, jangka pendek, lengkap, rinci, dan berorientasi masa lalu sebagai hasil dari evaluasi yang dilakukan, mengindikasikan bahwa wali kelas adalah pelaksana operasional sehari-hari dunia pendidikan khususnya didalam kelas. Sementara itu wali kelas juga adalah seorang manajer dalam kelas karena bertanggungjawab atas keadaan dikelas tersebut, Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

45Dikutip dari jurnal “membangun aplikasi rapor

(60)

tidak bisa dilepaskan dari peranan guru dan juga wali kelas sebagai manajer dalam kelas.. Kemampuan wali kelas dalam membaca situasi sekitar kelas, menganalisis sesuatu yang sedang terjadi dan tantangan masa depan, serta kemampuannya menuangkan hasil analisis itu kedalam KTSP akan memberikan warna khas bagi kelas maupun sekolah di mana ia berada.46

Jika dilihat dari perspektif SIM struktural, guru sebagai wali kelas berada pada tingkatan manajemen menengah bawah. maka dilihat dari perspektif SIM fungsional dengan mengacu pada MBS, wali kelas melaksanakan fungsinya pada ruang lingkup manajemen kelas dan program pembelajaran. Hal ini berarti tugas pokok wali kelas adalah mengelola kelas dan meyelenggarakan program pembelajaran. Dari kedua perspektif ini memberikan implikasi bahwa kedudukan wali kelas di dalam SIMP adalah sebagai pengelola kelas dan pelaksana kegiatan pembelajaran. Dalam kedudukan ini, secara garis besar wali kelas mempunyai tugas untuk mengelola kelas, menyusun materi pembelajaran, mengatur strategi pembelajaran, dan melakukan evaluasi.47

Melihat kedudukan wali kelas dalam pengelola sistem informasi, hubungan antara wali kelas dan organisasi pengelola

46

https://kapurtulis11.files.wordpress.com/2013/01/peranan-guru-dalam-simp.pdf diakses pada tanggal 01 Desember 2016

47

(61)

sistem informasi ini bersifat koordinatif. Artinya, wali kelas menyediakan informasi yang berkaitan dengan kegiatan akademik sebagai wilayah kewenangannya di dalam SIMP. Selain menyediakan informasi, wali kelas juga dapat menggunakan informasi yang disedikan SIMP untuk melakukan revisi program pembelajaran, evaluasi, remidial, pengayaan. Lebih jauh lagi, wali kelas dapat melakukan komunikasi dengan siswa atau orang tua dengan menggunakan SIMP melalui fasilitas e-mail, e-learning yang tersedia di dalam situs sekolah.

(62)

teknologi informasi dan komunikasi ini harus dibarengi dengan kemauan kuat untuk meraih kemajuan dan keunggulan.48

48

(63)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan dengan analisis data bersifat induktif, dan hasil kualitatif lebih menekankan makna pada generalisasi.49 Sesuai dengan pendekatan kualitatif, maka hasil data penelitian akan diinformasikan secara deskriptif dan tidak menguji suatu hipotesa serta tidak mengkorelasi variable.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bersifat menggambarkan, menguraikan suatu hal menurut apa adanya. Maksudnya adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau penalaran, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan kualitatif.50 Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati dan hasil penemuannya bukan dengan jalan pengukuran angka-angka atau statistik. Penelitian kualitatif

49

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabta, 2005) Hal. 1

50

(64)

disebut juga penelitian naturalistik yang dalam proses pelaksanannya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Latar alamiah,

2) Manusia sebagai alat instrument 3) Metode kualitatif

4) Analisa data secara induktif 5) Teori dari dasar

6) Deskriptif

7) Lebih mementingkan proses dari pada hasil 8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus 9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data 10) Desain yang bersifat sementara

11) Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.

Pada umumnya penelitian kualitatif tidak menggunakan hipotesis sehingga dalam penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis.51Menurut Suharsimi, “Ada tiga macam pendekatan yang termasuk dalam penelitian kualitatif, yaitu penelitian kasus atau studi kasus, penelitian kausal komparatif dan penelitian kolerasi.”

Penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada

51

(65)

pengamatan manusia dalam kawanannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.52 Penelitian kualitatif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek yang berupa individu, organisasional atau perspektif yang lain. Adapun tujuannya adalah untuk menjelaskan aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati dan menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah yang ada.

Berdasarkan keterangan yang dipaparkan diatas, alasan penelitian

ini menggunakan Deskriptif sebab metode Deskriptif akan memudahkan

peneliti untuk memahami keadaan menurut apa adanya, maksudnya

penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

B. Kehadiran Peneliti

Salah satu ciri khas dalam penelitian kualitatif adalah bahwa peneliti itu sendiri sebagai instrumen utama, sedangkan instrumen non insani bersifat sebagai data pelengkap. Kehadiran peneliti merupakan tolak ukur keberhasilan atau pemahaman terhadap beberapa kasus. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data

52

(66)

atau instrumen kunci.53 Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data, karena dalam penelitian kualitatif instrumen utama (key person-nya) adalah manusia.54 Oleh karena itu kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak dilakukan atau diperlukan.

Dalam rangka mencapai tujuan penelitian maka peneliti di sini sebagai instrumen kunci. Peneliti akan melakukan obsevasi, wawancara dan pengambilan dokumen Selama pengumpulan data dari subjek penelitian di lapangan, peneliti menempatkan diri sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Sebagai seorang instrumen penelitian yang mengumpulkan data, maka seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Ciri umum, meliputi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan kebutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, dan memanfaatkan kesempatan mencari respon yang tidak lazim.

2. Kualitas yang diharapkan,

3. Peningkatan kualitas peneliti sebagai instrumen.

Dalam penelitian skripsi ini, peneliti adalah sebagai sekaligus sebagai pengumpul data. Sehingga dalam penelitian kualitatif peneliti

53

S. Margono, Metodologi Penelitian, ( Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003 ) Hal. 64

54

(67)

harus mutlak hadir sebagai pelaku penelitian. Dan kehadiran peneliti harus digambarkan secara eksplisit dalam laporan penelitian serta perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai partisipan penuh atau pengamat penuh. Untuk mendukung pengumpulan data dari sumber yang ada di lapangan, peneliti juga memanfaatkan, alat perekam data, buku tulis, paper dan juga alat tulis seperti pensil juga bolpoin sebagai alat pencatat data. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian dapat menunjang keabsahan data sehingga data yang didapat memenuhi orisinalitas. Maka dari itu, peneliti selalu menyempatkan waktu untuk datang observasi langsung di lokasi penelitian.

Penelitian kualitatif mengharuskan peneliti sebagai instrumen kunci, konsekuensi psikologis bagi peneliti untuk memasuki latar yang memiliki norma, nilai, aturan dan budaya yang harus dipahami dan dipelajari oleh penelti. Interaksi antara peneliti dengan subjek penelitian, memiliki peluang timbulnya interest dan konflik minat yang tidak diharapkan sebelumnya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, maka peneliti memperhatikan etika penelitian.55 Dalam penelitian ini peneliti datang langsung ke lokasi penelitian yaitu lembaga pendidikan tersebut. Peneliti akan datang ke lokasi untuk melakukan penelitian di lapangan. Peneliti melihat dan mengikuti

55

Gambar

gambar atau foto yang berhubungan dengan proses ataupun aktifitas yang
Tabel 4.1. Daftar Jumlah Siswa di SMPN 4 Surabaya
Tabel 4.2. Jumlah rombongan belajar SMPN 4 Surabaya
Tabel 4.4. Daftar Informan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan dalam penelitian bahwa peran guru dalam membina perilaku hidup sehat siswa melalui UKS di SMA Negeri 1 Banda Aceh berjumlah 676 terletak pada daerah yang mendekati

PENGARUH MODAL, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN ALOKASI WAKTU TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA KERUPUK SANJAI DI

Setelah diketahui class dan property yang akan dibuat ontology maka dapat dibuat user view pada tool protege dengan tahapan pembuatan ontology sama dengan tahapan pembuatan

Pengaruh Opini Audit, Pergantian Manajemen, Audit Fee, Terhadap Auditor Switching Secara Voluntary Dengan Reputasi Auditor Sebagai Variable Moderatin (Studi Kasus:

(4) Lurah meneruskan laporan pertanggungjawaban pemakaian dana dari masing-masing Kelompok Kerja Penerima Sasaran Bantuan kepada Walikota melalui DPPKAD Kota yang

Sara Eisenmann, BUILDING DESIGN PORTFOLIOS: INNOVATIVE CONCEPTS FOR PRESENTING YOUR WORK (DESIGN FIELD GUIDE) May 1,

BAB I Pendahuluan, pada bab ini akan dijelaskan tujuan dan latar belakang permasalahan yang mendasari pembuatan skripsi ini, spesifikasi alat yang

Seluruh aspek fisik yang berkaitan dengan perancangan bangunan hotel bisnis dengan konsep sustainability architecture termasuk lingkungan tapak (penataan taman sekitar